BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum SD Negeri 3 Kandangan Kabupaten Grobogan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus I Perencanaan Pada tahap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Siklus 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. eksperimen dapat dideskripsikan sebagai berikut.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini menyajikan hasil penelitian berkenaan dengan pembelajran yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Belajar IPA kelas IV Pada Prasiklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sumber Energi Panas Mata Pelajaran IPA Kelas II-B MI Darun Najah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN 06 Koto Gadang Guguk Kabupaten Solok semester II tahun ajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berikut ini disajikan hasil belajar IPA sebelum dilakukan tindakan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Sebelum pelaksanaan siklus 1 dan 2, terlebih dahulu peneliti melakukan observasi awal dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Blotongan 03 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga. Letak SD Negeri Blotongan 03 di Desa Blotongan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga. Siswa Kelas IV SD Negeri Blotongan 03 berjumlah 37 siswa. Kegiatan belajar mengajar dimulai dari pukul 07.00-12.30 WB 4.1.2 Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Blotongan 03 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga dengan pelaksanaan penelitian Siswa Kelas IV sebanyak 37 Siswa. Letak Blotongan Dari pusat Kota Salatiga kira-kira 15 menit perjalanan. 4.1.3 Pra Siklus Penelitian dilakukan dikelas 4 SD Negeri Blotongan 03 Kecamatan Sidorejo kota Salatiga yang berjumlah 37 Siswa pada Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Sebelum Siklus I dan II dilaksanakan, peneliti terlebih dahulu melakukan observasi awal dengan tujuan untuk mengetahui hasil pembelajaran sebelum dilakukan tindakan dengan menggunakan model Pembelajaran Take and Give. Pada tahap ini peneliti belum memberikan tindakan terhadap pembelajaran, peneliti hanya mengumpulkan data menegnai hasil belajar siswa untuk kemudian dilakukan suatu tindakan. Berdasarkan hasil tes Pra Siklus dari 37 siswa yang memiliki nilai di atas KKM sebanyak 16 siswa, sedangkan siswa yang memiliki nilai dibawah KKM sebanyak 21 siswa. Sedangkan nilai yang terendah adalah 50 dan nilai tertinggi adalah 85. Adapun Tabel Pra Siklus dapat dilihat dibawah ini:

35 Tabel 4.1 Hasil Belajar IPA Kelas IV SD Negeri Blotongan 03 pada Pra Siklus No Ketuntasan = KKM 70 Frekuensi Prosentase(%) 1 Tidak Tuntas < KKM (70) 21 56, 75 % 2 Tuntas KKM (70) 16 43, 25 % 3 Jumlah siswa 37 100% 4 Nilai Terendah 50 5 Nilai Tertinggi 85 6 Rata-rata Kelas 24,65 Berdasarkan Tabel 4.1 bahwa hasil belajar IPA pada siswa kelas 4 SD Negeri Blotongan 03 masih cenderung memiliki nilai dibawah KKM terdapat 21 siswa, dan nilai klasikal adalah 56,75%. Sedangkan hasil belajar siswa kelas 4 yang memiliki nilai diatas KKM terdapat 16 siswa, dan nilai klasikal adalah 56,75%. Siswa yang memiliki nilai terendah adalah 50 dan nilai tertinggi adalah 85. Dapat dilihat nilai Rata-rata Kelas adalah 24,65. Adapun terlihat pada gambar diagram batang 4.1 dibawh ini: Ketuntasan Hasil Belajar IPA pada Pra Siklus 60,00% 50,00% 40,00% 30,00% 56,75% 43,25% Tidak Tuntas Tuntas 20,00% 10,00% 0,00% Gambar : 4.1 Diagram Batang Ketuntasan Hasil Belajar IPA pada Pra Siklus Siswa Kelas IV SD Negeri Blotongan 03 Berdasarkan gambar diagram batang 4.1 siswa Kelas IV SD Negeri Blotongan 03 pada pra siklus yang tidak mencapai KKM sebanyak 21 siswa dengan prosentase 56,75 %. sedangkan siswa yang sudah mencapai KKM sebanyak 16 siswa dengan prosentase 43,25 %.

36 4.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus I 4.2.1 Tahap Perencanaan Tindakan Setelah memperoleh data mengenai hasil belajar siswa Kelas 4 pada kondisi awal, maka peneliti melakukan diskusi dengan guru kelas untuk melanjutkan dengan pelaksanaan Siklus I. Dalam Siklus I peneliti melakukan 2 kali petemuan kegiatan belajar mengajar. Sebelum memulai kegiatan belajar mengajar seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Observasi, soal tes, alat peraga, media pembelajaran. Lembar Observasi bertujuan untuk mengamati kegiatan atau proses yang dilakukan oleh peneliti. Hasil observasi akan digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan pertemuan berikutnya. 4.2.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus pertama dilaksanakan 2 kali pertemuan yaitu pada tanggal 31 Maret, 1 April 2016 di SD Negeri Blotongan kecamatan Sidorejo Kota Salatiga. Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan yang sudah direncanakan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Urutan kegiatan yang dilaksanakan mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. 1. Pertemuan pertama Siklus I Pertemuan pertama pada hari kamis tanggal 31 Maret jam pelajaran pertama dan kedua dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Pada kegiatan awal guru mengucapkan salam, berdoa menurut agamanya masing-masing, mengabsen kehadiran siswa. Setelah itu guru menanyakan keadaan siswa dan kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran yang akan berlangsung. Guru dan siswa mempersiapkan alat-alat belajar seperti buku paket, alat tulis dan media pembelajaran kemudian guru memberikan apersepsi dengan menanyakan kepada siswa tentang energi panas yang ada dilingkungan sekitarnya, guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa yang akan dicapai. Pada kegiatan inti seletah siswa mengetahui tujuan pembelajaran dan cara belajar yang akan ditempuh pada pertemuan pertama, guru menunjukkan perpindahan pada sendok makan kepada siswa, guru melakukan tanya jawab kepada siswa bagai mana proses perpindahan panas?, guru menunjukkan

37 gambar panas matahari pada siswa, dan siswa memperhatikan. Kemudian guru melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai proses perpindahan panas. Selanjutnya guru membagi siswa menjadi empat kelompok, tiap kelompok terdiri dari 9-10 siswa. Guru membimbing siswa untuk melakukan percobaan untuk mengamati proses perpindahan panas dengan menggunakan sendok makan dan letakkan pada api, setelah itu siswa berdiskusi dari hasil percobaan tentang perpindahan panas tersebut. Pada kegiatan akhir guru memberikan kesempatan untuk menanyakan materi yang belum jelas kepada siswa. Setelah itu guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajarn yang akan dilaksanakan peremuan berikutnya. Kemudian guru mengakhiri pembelajaran dengan memberikan salam. Adapun hasil observasi dari Siklus I pertemuan pertama adalah sebagai berikut: Pada pertemuan pertama Siklus I Hasil observasi yang diperoleh guru sudah melaksanakan pembelajaran dengan runtut, sudah menyapaikan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai dan, serta sudah menggunakan alat peraga dengan maksimal dan melibatkan siswa dalam penggunaan model pembelajaran Take and Give akan tetapi dalam memotivasi siswa masih kurang dan pengontrolan siswa dalam diskusi kelompok masih belum terkendali, masih ada siswa yang sibuk sendiri. Pada pengamatan siswa pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, belum memadai yang diharapkan peneliti dengan mewujudkan hasil belajar siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, siswa belum terbiasa pada model yang di gunakan sehingga menyebabkan siswa tidak aktif dalam belajar, dalam bersosialisasi dan bekerjasama dalam kegiatan belajar kelompok.

38 2. Pertemuan Kedua Siklus I Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari sabtu 1 April 2016 jam pelajaran kedua dan ketiga dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Adapun kegiatan yang dilakukan pada pertemuan 2 adalah pada kegiatan awal yang dilakukan guru adalah mengucapkan salam, berdoa menurut agamanya masing-masing dan mengabsen kehadiran siswa. Setelah itu, guru menanyakan keadaan siswa dan kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran yang akan berlangsung. Kemudian guru memberikan apersepsi kepada siswa dengan menanyakan kepada siswa tetang merasakan panas matahari, guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Guru melanjutkan materi dengan kompetensi dasar yang sama yaitu Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar serta sifat-sifatnya. Namun dengan indikator yang berbeda diantaranya Menjelaskan pengertian energi bunyi, Mengetahui sumber energi bunyi, Menyebutkan contoh sumber energi bunyi dilingkungan sekitar, Menyebutkan sifat-sifat energi bunyi, Menjelaskan perambatan bunyi pada benda padat, cair, dan gas. Guru membuka pelajaran dengan memberi salam, doa, mengabsen siswa, apersepsi: guru bertanya apa sebenarnya bunyi itu? Dari manakah asal bnuyi? Bagaimanakah proses terjadinya bunyi?. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru mengingatkan pembelajaran minggu lalu kepada siswa. Selanjutnya menjelaskan tentang model pembelajaran yang akan digunakan selama proses belajaran mengajar berlangsung. Setelah itu Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok. Pada kegiatan inti, guru menjelaskan sedikit tentang materi dan mengadakan tanya jawab untuk menggali pengetahuan siswa. Guru memberikan LKS. Masingmasing anggota memikirkan dan mengerjakan tugas tersebut sendiri-sendiri terlebih dahulu. setelah itu siswa di beri kesempatan untuk diskusi dengan teman kelompoknya mengenai tugas yang telah di berikan oleh guru. Guru mengontrol kerja siswa dalam berdiskusi, setiap kelompok membaca hasil diskusi di depan kelas. kelompok lain menanggapi hasil diskusi temannya yang telah dibacakan di depan kelas. Setelah itu guru dan siswa mempertegas hasil kerja kelompok dengan menggunakan alat peraga yang sudah guru persiapkan. Guru memberikan

39 penguatan/penghargaan terhadap hasil diskusi tiap kelompok. Setelah itu guru bersama siswa merefleksi pembelajaran yang telah dilaksanakan. Kegiatan akhir guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya hala-hal yang belum dipahami. Setelah itu guru dan siswa membuat simpulan bersama, dan memberikan kesempatan siswa mencatat hasil kesimpulan selanjutnya guru menutup pelajaran dan mengakhiri dengan mengucapkan salam. 3. Hasil Belajar IPA Setelah dilaksanakan tindakan pembelajaran dengan menggunakan model Take and Give, peneliti memberikan evaluasi tertulis pada akhir Siklus I pada pertemuan kedua. Hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan, dari hasil belajar sebelum dilaksanakan tindakan dan setelah dilaksanakan tindakan pada Siklus I. Berdasarkan observasi pada pertemuan pertama, pertemuan ke dua pada Siklus I, hal-hal yang perlu dilakukan untuk memperbaiki pembelajaran pada Siklus berikutnya antara lain dengan cara : Guru perlu lebih dekat dengan siswa agar proses pembelajaran dapat menjadi lebih efektif dan siswa nya menjadi lebih aktif lagi. Guru perlu memberi arahan dan motvasi agar siswa tidak malu bertanya kepada anggota kelompoknya dan juga memberikan semangat. Guru mengadakan bimbingan dengan mengamati kesalahan-kesalahan dan kesulitan yang dihadapi siswa, pada saat siswa melakukan diskusi kelompok. Memberikan pengertian pada siswa bahwa saat teman berbicara atau menjelaskan hasil dari kerja kelompoknya harus kita hargai. 4. Refleksi Sebelum melakukan tindakan pada Siklus II, diadakan refleksi dalam proses pembelajaran yang dilakukan pada Siklus I. refleksi dilakukan dengan melibatkan rekan sebagai pembanding. Kegitan refleksi bertujuan untuk mendapatkan kritik dan saran dari selaku observer, agar pada Siklus II hasil evaluasi pembelajaran mencapai target yang telah ditentukan. Hasil refleksi tersebut adalah sebagai berikut:

40 Pada Siklus I terlihat bahwa pembelajaran pembelajaran dengan menggunakan model Take and Give masih kurang baik. Salah satu penyebabnya adalah kerena guru belum pernah menerapkan model pembelajaran itu pada pembelajaran sebelumnya. Akhirnya masih banyak kegiatan yang direncanakan masih belum dilakukan. Sehingga, pada Siklus II peneliti harus berusaha melakukan semua kegiatan. 4.3 Pelaksanaan Tindakan Siklus II 4.3.1 Tahap Perencanaan Tindakan Persiapan yang dilakukan peneliti untuk melaksanakan pertemuan pada siklus II ini adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, alat peraga, lembar kerja siswa, menyiapkan soal tes dan lembar observasi. Serta lebih memperisapkan dengan baik-baik agar hasil belajar siswa lebih bagus dan dapat meningkat dibanding pada siklus I. 4.3.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus Kedua dilaksanakan 2 kali pertemuan yaitu pada tanggal 8 April 2016 sampai 9 April 2016 di SD Negeri Blotongan kecamatan Sidorejo Kota Salatiga. Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan yang sudah direncanakan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Urutan kegiatan yang dilaksanakan mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. 1. Pertemuan pertama siklus II Pertemuan pertama siklus II dilaksanakan pada tanggal 8 April 2016. Guru melanjutkan materi dengan kompetensi dasar Menjelaskan berbagai energi alternatif dan cara penggunaannya. Guru membuka pelajaran dengan memberi salam, doa, mengabsen siswa, apersepsi: guru bertanya Pernahkah kamu membaca atau mendengar berita tentang kenaikan bahan bakar minyak (BBM)? Mengapa pemerintah menganjurkan agar kita menggunakan BBM sehemat mungkin? Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Selanjutnya menjelaskan

41 tentang model pembelajaran yang akan digunakan selama proses belajaran mengajar berlangsung, memberikan materi. Pada kegiatan inti seletah siswa mengetahui tujuan pembelajaran dan cara belajar yang akan ditempuh pada pertemuan pertama, guru menunjukkan perputaran pada kipas yang terbuat dari kertas, guru melakukan tanya jawab kepada siswa bagai mana proses terjadinya angin pada kipas?, guru menunjukkan gambar kincir angin pada siswa, dan siswa memperhatikan. Kemudian guru melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai proses kincir angin. Selanjutnya guru membagi siswa menjadi empat kelompok, tiap kelompok terdiri dari 9-10 siswa. Guru membimbing siswa untuk melakukan percobaan untuk mengamati proses pada kipas dengan menggunakan kertas origami, lem kertas, sedotan, dan putarkan kipas tersebut. setelah itu siswa berdiskusi dari hasil percobaan tentang kipas angin. Pada kegiatan akhir guru memberikan kesempatan untuk menanyakan materi yang belum jelas kepada siswa. Setelah itu guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajarn yang akan dilaksanakan peremuan berikutnya. Kemudian guru mengakhiri pembelajaran dengan memberikan salam. Setelah itu guru dan siswa membuat simpulan bersama, dan memberikan kesempatan siswa mencatat hasil kesimpulan selanjutnya guru menutup pelajaran dan mengakhiri dengan mengucapkan salam. 2. Pertemuan kedua siklus II Pertemuan kedua siklus II dilaksanakan pada tanggal 9 April 2016. Pertemuan kedua merupakan tindak lanjut dari pertemuan pertama siklus II. Guru melanjutkan materi dengan kompetensi dasar yang sama yaitu Menjelaskan berbagai energi alternatif dan cara penggunaannya. Guru membuka pelajaran dengan memberi salam, doa, mengabsen siswa, apersepsi: Guru bertanya Pernahkah kamu membaca atau mendengar berita tentang kenaikan bahan bakar minyak (BBM)? Mengapa pemerintah menganjurkan agar kita menggunakan BBM sehemat mungkin? Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.. Selanjutnya menjelaskan tentang model pembelajaran yang akan digunakan selama proses

42 belajaran mengajar berlangsung, memberikan materi berupa handout. Setelah itu Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok. Pada kegiatan inti seletah siswa mengetahui tujuan pembelajaran dan cara belajar yang akan ditempuh pada pertemuan pertama, guru menunjukkan perputaran pada kipas yang terbuat dari kertas, guru melakukan tanya jawab kepada siswa bagai mana proses terjadinya angin pada kipas?, guru menunjukkan gambar kincir angin pada siswa, dan siswa memperhatikan. Kemudian guru melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai proses kincir angin. Selanjutnya guru membagi siswa menjadi empat kelompok, tiap kelompok terdiri dari 9-10 siswa. Guru membimbing siswa untuk melakukan percobaan untuk mengamati proses pada kipas dengan menggunakan kertas origami, lem kertas, sedotan, dan putarkan kipas tersebut. setelah itu siswa berdiskusi dari hasil percobaan tentang kipas angin. Pada kegiatan akhir guru memberikan kesempatan untuk menanyakan materi yang belum jelas kepada siswa. Setelah itu guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajarn yang akan dilaksanakan peremuan berikutnya. Kemudian guru mengakhiri pembelajaran dengan memberikan salam. Setelah itu guru dan siswa membuat simpulan bersama, dan memberikan kesempatan siswa mencatat hasil kesimpulan selanjutnya guru menutup pelajaran dan mengakhiri dengan mengucapkan salam. Selama proses belajar mengajar berlangsung, hasil observasi yang didapat dari siklus II pertemuan kedua adalah sebagai berikut: Pada pertemuan kedua siklus II kegiatan belajar mengajar sudah memuaskan. siswa sudah terbiasa bekerjasama untuk berdiskusi kelompok. Dalam diri siswa sudah terlihat semangat dan kebernian untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok kepada teman di depan kelas. 3. Hasil Belajar IPA Selama proses belajar mengajar berlangsung, Dari hasil observasi dapat diketahui apa yang menjadi kelemahan dan kelebihan selama pembelajaran berlangsung. Adapun hasil observasi dari siklus II pertemuan pertama adalah sebagai berikut: Pada pertemuan pertama siklus II kegiatan belajar mengajar

43 terlihat sudah semakin baik dan berjalan sesuai yang telah direncanakan. Anakanak semakin asik dengan model pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar mengajar dan tidak ragu lagi saat mengajukan pertanyaan mengenai materi yang belum di pahami siswa. Dan guru dalam mengajarnya sudah merasa tidak kesulitan dalam mengontrol jalannya kegiatan siswa saat melakukan diskusi. 4. Refleksi Berdasarkan hasil observasi yang ada pada pertemuan pertama, pertemuan ke dua pada siklus II, pembelajaran dikatakan sudah baik dan kondusif sesuai yang diharapkan peneliti dan hasil belajar siswa pada siklus II telah mencapai indikator keberhasilan penelitian tindakan ini serta kualitas pembelajaran sudah meningkat dengan bentuk hasil belajar siswa, setiap siswa telah dapat membagi pengetahuannya dengan belajar kelompok. Sehingga suasana kelas yang awalnya cenderung pasif menjadi lebih aktif, siswa dalam belajarnya dapat dikatakan tuntas belajar, terlihat dalam nilai rata-rata kelas sudah mencapai kriteria taitu 70. oleh karena itu penelitian tindakan ini dihentikan pada siklus II. 4.4 Hasil Analisis Data Pada bagian ini akan dipaparkan hasil analisis data penelitian tentang hasil belajar peserta didik menggunakan model Take and Give. Pada standar kompetensi Energi dan Perubahannya, diperoleh paparan hasil sebagai berikut: 4.4.1 Analisis Data Siklus I Analisis Nilai setelah pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam menggunakan model Take and Give dalam Siklus I memiliki peningkatan dengan banyaknya ketuntasan pada Siklus I adalah 33 siswa, sedangkan siswa yang masih dibawah KKM dalam belajarnya sebanyak 4 siswa. Adapun nilai ketuntasan klasikal pada Siklus I adalah 89.18% sedangkan nilai dibawah KKM adalah 10.82% dan Ratarata Kelas 31, 6. diperoleh data nilai seperti pada Tabel 4.2 sebagai berikut :

44 Tabel 4.2 Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD Negeri Blotongan 03 Pada Siklus I No Ketuntasan = KKM 70 Frekuensi Prosentse (%) 1 Tidak Tuntas < KKM (70) 4 10,82% 2 Tuntas KKM (70) 33 89,18 % 3 Jumlah 37 100 % 4 Nilai Terendah 60 5 Nilai Tertinggi 100 6 Rata-rata 31,60 Berdasarkan Tabel 4.2 diketahui bahwa hasil belajar IPA Pada Siklus I Siswa Kelas IV SD Negeri Blotongan 03 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016 hasil belajar IPA yang masih dibawah KKM sebanyak 4 orang dari 37 Siswa. Pada Siklus I hasil belajar melalui model pembelajaran Take and Give sudah meningkat. Ketuntasan Hasil Belajar IPA pada Siklus I 89,18% 90,00% 80,00% 70,00% 60,00% 50,00% 40,00% 30,00% 20,00% 10,00% 0,00% 10,82% Tidak Tuntas Tuntas Gambar : 4.2 Diagram Batang ketuntasan hasil belajar IPA pada Siklus I Berdasarkan Gambar Diagaram Batang 4.2 diketahui bahwa ketuntasan hasil belajar IPA pada Siklus I Kelas IV SD Negeri Blotongan 03. Siswa yang

45 memperoleh nilai ketuntasan pada Siklus I sebanyak 33 siswa, sedangkan siswa yang masih dibawah KKM sebanyak 4 siswa. Perbandingan Nilai hasil belajar IPA pada Pra Siklus dan Siklus I Berdasarkan perbandingan nilai hasi belajar IPA pada Pra Siklus dan Siklus I dapat dilketahui bahwa Pra Siklus siswa yang belum mencapi KKM =70 dengan prosentase 56,75% dan siswa yang sudah mencapai KKM dengan prosentasenya 43,25%. Sedangkan pada Siklus I siswa yang belum mencapai KKM = 70 dengan prosentase 10,82% dan Siswa yang sudah mencapai KKM dapat diketahui prosentasenya 89,18 Adapun terlihat Tabel 4.3 dibawah ini : Tabel : 4.3 Perbandingan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD Blotongan 03 Pada Pra Siklus dan Siklus I Perbandingan Pras Siklus dan Siklus I No Ketuntasan KKM = 70 Pra Siklus Siklus I Jumlah % Jumlah % 1 Tidak Tuntas < KKM (70) 21 56,75 % 4 10,82 % 2 Tuntas KKM (70) 16 43,25 % 33 89,18 % 3 Jumlah 37 100% 37 100 % 4 Nilai Terendah 50 60 5 Nilai Tertinggi 85 100 6 Rata-rata 24,65 31,60 Berdasarkan Perbandingan hasil belajar IPA Siswa Kelas IV SD Negeri Blotongan 03 pada Pra Siklus dapat diketahui nilai ketuntasan siswa yang belum mencapai KKM = 70 terdapat 21 siswa dengan prosentase 56,75 %. Sedangkan pada siklus I Siswa yang masih di bawah KKM = 70 terdapat 4 siswa dengan prosentase 10,82 %. Hasil belajar IPA melalui model pebelajaran Take and Give mengalami peningkatan.

46 Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar IPA pada Pra Siklus dan Siklus I 89,18% 90,00% 80,00% 70,00% 60,00% 50,00% 40,00% 30,00% 20,00% 10,00% 0,00% 56,75% 43,25% 10,82% Tidak Tuntas Tuntas Gambar : 4.3 Diagram Batang Ketuntasan Hasil Belajar IPA pada Pra Siklus dan Siklus I Siswa Kelas IV SD Negeri Blotongan 03 Berdasarkan perbandingan hasil belajar IPA pada Pra Siklus dan Siklus I diketahui Pra Siklus bahwa banyaknya siswa dibawah KKM terdapat 21 Siswa dengan prosentase 56,75%. Sedangkan pada Siklus I diketahui bahwa banyaknya Siswa di bawah KKM terdapat 4 Siswa dengan Prosentase 10,82%. Jadi dapat disimpulkan melalui model pembelajaran Take and Give dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada Siklus I. 4.4.2 Analisis Data Siklus II Berdasarkan analisis hasil belajar IPA pada Siklus II siswa yang mencapai KKM = 70 dengan prosentase 100%. Dapat dikatakan bahwa pada Siklus II hasil belajar IPA melalui model pembelajaran Take and Give dapat meningkatkan hasil belajar IPA Siswa Kelas IV SD Negeri Blotongan 03 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016. Dapat dilihat seperti Tabel 4.4 sebagai berikut:

47 Tabel 4.4 Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD Negeri Blotongan 03 pada Siklus II No KKM = 70 Frekuensi Prosentse (%) 1 Tuntas Tuntas < KKM (70) 0 0 % 2 Tuntas KKM (70) 37 100% 3 Jumlah 37 100 % 4 Nilai Terendah 80 5 Nilai Tertinggi 100 6 Rata-rata 33.80 Berdasarkan Tabel 4.4 kenaikan jumlah siswa yang sudah mencapai KKM = 70 dengan prosentase (100%) dalam pembelajaran Siklus II dikarenakan siswa sudah memahami dalam proses pembelajaran menggunakan model Take and Give dengan alat peraga yang konkrit. Sehingga peserta didik lebih berperan aktif dalam pembelajaran meningkat. Ketuntasan Hasil Belajar IPA pada Siklus II 100,00% 90,00% 80,00% 70,00% 60,00% 50,00% 40,00% 30,00% 20,00% 10,00% 0,00% 0,00% 100,00% Tidak Tuntas Tuntas Gambar : 4.4 Diagram Batang Ketuntasan Hasil Belajar IPA pada Siklus II Siswa Kelas IV SD Negeri Blotongan 03

48 Berdasarkan gambar diagram batang 4.3 siswa Kelas IV SD Negeri Blotongan 03 sudah meningkat, diketahui siswa yang mencapai KKM = 70 dengan jumlah 37 siswa dan Prosentase (100%). Perbandingan Nilai hasil belajar IPA pada Pra Siklus dan Siklus II Berdasarkan perbandingan nilai hasil belajar IPA pada Pra Siklus dan Siklus II dapat dilketahui bahwa Pra Siklus siswa yang belum mencapi KKM =70 dengan prosentase 56,75% dan siswa yang sudah mencapai KKM dengan prosentasenya 43,25%. Sedangkan pada Siklus II siswa memperoleh peningkatan mencapai KKM 70 dengan prosentase 100 %. Adapun terlihat Tabel 4.5 dibawah ini : Tabel : 4.5 Perbandingan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD Blotongan 03 Pada Pra Siklus dan Siklus II Perbandingan Pras Siklus dan Siklus II No Ketuntasan KKM = 70 Pra Siklus Siklus II Jumlah % Jumlah % 1 Tidak Tuntas < KKM (70) 21 56,75 % 0 0 % 2 Tuntas KKM (70) 16 43,25 % 37 100 % 3 Jumlah 37 100% 37 100 % 4 Nilai Terendah 50 60 5 Nilai Tertinggi 85 100 6 Rata-rata 24,65 31,60 Berdasarkan Perbandingan hasil belajar IPA Siswa Kelas IV SD Negeri Blotongan 03 pada Pra Siklus dapat diketahui nilai ketuntasan siswa yang belum mencapai KKM = 70 terdapat 21 siswa dengan prosentase 56,75 %. Sedangkan pada siklus II Siswa mengalami peningkatan di atas KKM 70 dengan prosentase 100 %. Hasil belajar IPA melalui model pebelajaran Take and Give mengalami peningkatan.

49 Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar IPA pada Pra Siklus dan Siklus II 100,00% 100,00% 90,00% 80,00% 70,00% 60,00% 50,00% 40,00% 30,00% 20,00% 10,00% 0,00% 56,75% 43,25% 0,00% Tidak Tuntas Tuntas Gambar : 4.5 Diagram Batang Ketuntasan Hasil Belajar IPA pada Pra Siklus dan Siklus II Siswa Kelas IV SD Negeri Blotongan 03 Penggunaan model Pemebelajaran Take and Give pada mata pelajaran IPA dengan materi Energi dan Perubahannya dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan Rata-rata Kelas dan peningkatan ketuntasan belajar pada Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II. Dapat dilihat pada tebel perbandingan ketuntasan berikut ini: Tabel 4.6 Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD Negeri Blotongan 03 pada Pra Siklus, Siklus I, Siklus II No KKM = 70 Pra Siklus Siklus I Siklus II Jumlah % Jumlah % Jumlah % 1 Tidak Tuntas 16 56,75% 33 89,19 % 37 100 % <KKM (70) 2 Tuntas KKM 21 43,25% 4 10,82 % 0 0% (70) 3 Jumlah 37 100% 37 100% 37 100% 5 Nilai Terendah 50 60 80 5 Nilai Tertinggi 85 100 100 6 Rata-rata 24,65 31,60 33,80

50 Berdasarkan hasil perbandingan pada Tabel pra siklus, siklus I, dan Siklus II nilai rata-ratanya adalah untuk pra siklus 34,65 untuk silkus I adalah 31,6 dan siklus II adalah 33,80. Sedangkan siswa yang tidak tuntas pada pra siklus adalah 21 (56,75%) siswa, pada siklus I adalah 4 (10,82%) siswa, dan pada siklus II tuntas semua (100%). Perbandingan Nilai hasil belajar IPA pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II Berdasarkan perbandingan nilai hasil belajar IPA pada Pra Siklus dan Siklus I dapat dilketahui bahwa Pra Siklus siswa yang belum mencapi KKM =70 dengan prosentase 56,75% dan siswa yang sudah mencapai KKM dengan prosentasenya 43,25%. Sedangkan pada Siklus I siswa yang belum mencapai KKM = 70 dengan prosentase 10,82% dan Siswa yang sudah mencapai KKM dapat diketahui prosentasenya 89,18. Sedangkan pada Siklus II siswa yang belum mencapai KKM = 70 dengan prosentase 0% dan Siswa yang sudah mencapai KKM dapat diketahui prosentasenya 100%. Adapun Gambar diagram Batang 4.6 dibawah ini : Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar IPA pada Pra Siklus, Siklus I, Sikus II 100,00% 90,00% 80,00% 70,00% 60,00% 50,00% 40,00% 30,00% 20,00% 10,00% 0,00% 56,75% 43,25% 10,82% 89,18% 0% 100% Tidak Tuntas Tuntas Gambar : 4.6 Diagram Batang Ketuntasan Hasil Belajar IPA pada Pra Siklus, Siklus I, Siklus II Siswa Kelas IV SD Negeri Blotongan 03

51 Berdasarkan perbandingan hasil belajar IPA Siswa Kelas IV SD Negeri Blotongan 03 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016 pada Pra Siklus dapat diketahui bahwa bahwa hasil belajar IPA yang masih Dibawah KKM = 70 dengan prosentase 56,75%. Pada siklus I hasil belajar IPA yang masih dibawah KKM = 70 dengan prosentase 10,82%. Sedangkan pada Siklus II hasil belajar IPA yang masih dibawah KKM = 70 dengan Prosentase 0%. Dapat disimpulkan bahwa melalui model pembelajaran Take and Give dapat meningkatkan hasil belajar IPA. 4.5 Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian sebelum diadakan tindakan hasil belajar siswa masih relatif rendah terdapat 21 (56,75%) orang siswa dari 37 siswa belum memenuhi KKM yang ditentukan (KKM 70) dengan nilai Rata-rata Kelas 24,65. Dan setelah di adakan tindakan dengan menggunakan model pembelajarn Take and Give pokok bahasan Energi dan Perubahannya. Di peroleh hasil belajar siswa pada Siklus I dan Siklus II meningkat. Dapat dilihat pada Siklus I terdapat 4 (10,82%) orang siswa dari 37 siswa belum memenuhi KKM, dengan nilai ratarata 31,6 dan pada Siklus II dari 37 orang siswa tidak ada siswa yang mendapatkan nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal. Dengan nilai Rata-rata Kelas 33,80. Sehingga dapat dinyatakan dengan penggunaan Model Pembelajaran Take and Give dapat meningkatkan hasil belajar siswa Kelas 4 pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam SD Negeri Blotongan 03 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2015/2016.