BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN 06 Koto Gadang Guguk Kabupaten Solok semester II tahun ajaran

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN 06 Koto Gadang Guguk Kabupaten Solok semester II tahun ajaran"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini diuraikan hasil penelitian tindakan kelas dalam tahapan berupa siklus-siklus dalam proses pembelajaran yang dilakukan di kelas IV SDN 06 Koto Gadang Guguk Kabupaten Solok semester II tahun ajaran 2016/2017. Dalam pelaksanaan tindakan pembelajaran penulis bertindak sebagai pendidik, sedangkan pendidik kelas IV sebagai pengamat atau observer. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Pada siklus pertama terdapat tiga kali pertemuan dan siklus kedua tiga kali pertemuan (dua kali pertemuan menjelaskan materi dan satu kali pertemuan melaksanakan tes dan penyebaran angket) dengan materinya berbeda tiap siklus. Adapun kegiatan yang dilakukan dalam setiap pertemuan pada setiap siklus adalah sebagai berikut: 1. Siklus I Pembelajaran siklus I dilaksanakan tiga kali pertemuan, dua kali pertemuan untuk menyajikan materi dengan alokasi waktu 2 x 35 menit dan satu kali pertemuan melaksanakan tes. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin 24 April 2017 mulai pukul WIB. Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu 26 April 2017 mulai pukul WIB. Setelah pertemuan pertama dan pertemuan kedua selesai, diadakan tes pada hari Sabtu 29 April 2016 mulai pukul WIB. Kegiatan yang dilakukan pada siklus I meliputi beberapa 59

2 60 tahap yaitu tahap perencananaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. 1 Masing-masing kegiatan dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Tahap Perencanaan Pada tahap perencanaan disusun Rencana Pelaksanaaan Pembelajaran (RPP) dengan model kooperatif tipe contextual teaching and learning. Pada tahap ini dijelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. 2 Materi pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I adalah materi IPA pada tema Kayanya Negeriku subtema Kekayaan Sumber Energi di Indonesia. Kompetensi dasarnya pada pertemuan pertama dan kedua adalah mengidentifikasi berbagai sumber energi. Dan sumber energi alternatif (angin, air, matahari, panas bumi, bahan bakar organik dan nuklir) dalam kehidupan sehari-hari. Media yang digunakan pada pertemuan pertama dan kedua yaitu media gambar yang berhubungan dengan materi pelajaran, benda-benda elektronik dan saklar lampu. Kegiatan proses pembelajaran terdiri dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. b. Tahap Pelaksanaan Tahap pelaksanaan dikerjakan sesuai dengan perencanaan yang 1 Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, ( Jakarta : Bumi Aksara 2014 ) h Ibid., h. 17

3 61 telah dirancang. Pelaksanaan ini dilakukan dengan perencanaan yang telah dipersiapkan secara matang. Adapun pelaksanaannya dapat diuraikan di bawah ini. 1) Pertemuan Pertama Pada setiap pertemuan pembelajaran terdiri dari tiga kegiatan, yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. a) Kegiatan Pendahuluan Kegiatan awal ini berlangsung selama 10 menit. Sebelum pembelajaran dibuka, peserta didik telah duduk berkelompok, atas pembagian wali kelas sesuai dengan tingkat kemampuan yang bervariasi dalam setiap kelompok. Pembelajaran dibuka dengan mengucapkan salam, mengajak peserta didik untuk berdoa sebelum belajar, mengkondisikan kelas dan memeriksa kerapian, kebersihan serta mengecek kehadiran peserta didik, memberikan apersepsi dan motivasi kepada peserta didik serta menyampaikan tujuan pembelajaran. b) Kegiatan Inti Kegiatan inti ini dimulai dengan mengamati media gambar pembangkit listrik tenaga air, dilanjutkan dengan membaca teks berjudul Air dan Listrik dan tanya jawab mengenai listrik dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian tiaptiap kelompok diajak untuk menekan saklar lampu dan

4 62 memperhatikan apa yang terjadi. Setelah itu peserta didik diajak berdiskusi dan masing-masing peserta didik memberikan pendapatnya mengenai apa yang terjadi saat saklar lampu ditekan. Selanjutnya, pendidik menugaskan peseta didik untuk mendaftar benda-benda yang menggunakan energi listrik di rumah beserta kegunaan dari masing-masing benda. Setelah itu pendidik menunjuk secara acak peserta didik untuk maju ke depan kelas mempresentasekan hasil kerjanya. Pendidik mengonfirmasi setiap jawaban peserta didik untuk kemudian memandu peserta didik untuk membuat kesimpulan secara bersama-sama. c) Kegiatan Penutup Pada kegiatan ini, memberikan penguatan dan kesimpulan terhadap materi pelajaran secara keseluruhan dan menginformasikan bahwa pertemuan berikutnya akan belajar tentang materi selanjutnya, kemudian pendidik memberi apresiasi atas sikap baik dan semangat dalam belajar, kemudian pembelajaran ditutup dengan berdoa bersama-sama. 2) Pertemuan Kedua Pada setiap pertemuan pembelajaran terdiri dari tiga kegiatan, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.

5 63 a) Kegiatan Awal Kegiatan awal berlangsung selama 10 menit. Peserta didik telah duduk perkelompok. Kelas dibuka dengan salam, mengkondisikan kelas untuk memulai pembelajaran, memberikan apersepsi dan motivasi kepada peserta didik, dan mengumpulkan pekerjaan rumah serta membahas pekerjaan rumah yang dikerjakan peserta didik, dan memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas. b) Kegiatan Inti Kegiatan pada pertemuan kedua adalah melanjutkan materi pada pertemuan pertama, materi pada pertemuan kedua tentang energi yang dapat diperbaharui dan energi yang tidak dapat diperbaharui. Langkah-langkah pembelajaran pada petemuan kedua ini sama seperti pertemuan pertama. Kegiatan inti ini dimulai dengan mengajak peserta didik untuk mengamati gambar beberapa benda yang termasuk energi yang dapat diperbaharui dan energi yang tidak dapat diperbaharui. Selanjutnya, peserta didik membaca teks materi ajar untuk didiskusikan, apa yang dimaksud dengan energi yang dapat diperbaharui dan energi yang tidak dapat diperbaharui, serta contohnya dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik ditugaskan untuk melakukan wawancara ke luar kelas, boleh

6 64 dengan warga sekitar, pedagang, atau siapapun untuk mengidentifikasi energi yang dapat diperbaharui dan energi yang tidak dapat diperbaharui yang ada di lingkungan sekitar. Masing-masing peserta didik ditugaskan untuk mengisi LKPD contoh energi yang dapat diperbaharui dan energi yang tidak dapat diperbaharui. Setelah semua tugas diselesaikan oleh peserta didik, pendidik memilih secara acak peserta didik untuk mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas. Pendidik mengkonfirmasi setiap jawaban kemudian memandu peserta didik untuk membuat kesimpulan bersama-sama. c) Kegiatan Akhir Pendidik memberikan penguatan, dan peserta didik menyimak. Peserta didik bersama-sama dengan pendidik menyimpulkan kegiatan pembelajaran. Pendidik menyampaikan apresiasi atas sikap baik dan telah menunjukkan semangat selama pembelajaran. Kemudian peserta didik menutup pembelajaran dengan membaca doa. 3) Pertemuan Ketiga a) Kegiatan Awal Kegiatan awal ini berlangsung selama 10 menit yang dilakukan pendidik yaitu mengucapkan salam, berdo a dan dilanjutkan dengan mengecek kehadiran peserta didik, kemudian menyebutkan tujuan pembelajaran. Pendidik

7 65 selanjutnya membangkitkan ingatan peserta didik dengan bertanya jawab tentang pembelajaran terdahulu. b) Kegiatan Inti Kegiatan pada pertemuan ketiga adalah memberikan pengulangan dan penguatan verbal mengenai materi yang diajarkan pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Dilanjutkan dengan pemberian soal-soal ujian yang akan dikerjakan oleh masing-masing peserta didik. Masing-masing peserta didik mengerjakan soal ujian dengan tertib dan aman selama 50 menit. c) Kegiatan Akhir Pada kegiatan ini, semua peserta didik mengumpulkan jawaban beserta soal ke meja pendidik, selanjutnya pendidik menanyakan soal mana yang sukar di jawab oleh peserta didik, dan membahas jawaban secara bersama-sama, selanjutnya secara bersama-sama menutup pelajaran dengan membaca hamdallah dan mengucapkan salam. c. Tahap Pengamatan Pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. 3 Pengamatan ini dilakukan oleh pendidik kelas IV SD N 06 Koto Gadang Guguk Kabupaten Solok. Untuk melakukan pengamatan tersebut disediakan lembar observasi kepada observer. Dengan adanya 3 Ibid., h. 19

8 66 lembar observasi tersebut, observer dapat mengamati apakah tindakan yang dilakukan oleh pendidik sudah sesuai dengan yang seharusnya. Selain itu, juga untuk melihat sejauh mana keberhasilan dan ketercapaian pelaksanaan pembelajaran pada siklus I. berikut penjabarannya: 1) Aktivitas guru dalam proses pembelajaran pada siklus I Pembelajaran siklus I diamati oleh wali kelas IV SDN 06 Koto Gadang Guguk Kabupaten Solok, sedangkan proses pembelajarannya dilaksanakan oleh penulis. Wali kelas IV mengamati atau sebagai observer berdasarkan lembar observasi dengan cara pengisian tanda ceklis, dengan kualifikasi 5 (sangat baik), 4 (baik), 3 (cukup), 2 (kurang). 1(sangat kurang). 4 Pada tahap ini dijelaskan hasil pengamatan yang dilakukan pengamat terhadap tindakan yang dilakukan pendidik selama pembelajaran berlangsung pada pertemuan pertama dan kedua di siklus I ini. Pembelajaran siklus I diamati oleh wali kelas IV SDN 06 Koto Gadang Guguk Kabupaten Solok sedangkan proses pembelajarannya dilaksanakan oleh penulis. Dari hasil pengamatan yang dilakukan Guru kelas IV terhadap proses pembelajaran yang dilaksanakan dapat dilihat pada tabel Zainal Asril, Micro Teaching, ( Jakarta : Raja Grafindo Persada 2015 ), h. 203

9 67 Tabel 4.1 Lembar Observasi Aktivitas Pendidik Siklus I No Aspek Pengamatan Penilaian Keterangan Pra pembelajaran a. Menyiapkan ruang, alat, dan media pembelajaran b. Mengatur pengelompokan peserta didik c. Mengatur posisi tempat duduk peserta didik d. Memeriksa kesiapan belajar peserta didik. 2 Kegiatan awal pembelajaran a. Membuka pembelajaran b. Memeriksa kehadiran peserta didik c. Melakukan apersepsi d. Memotivasi peserta didik e. Menyampaikan tujuan pembelajaran 3 Kegiatan inti pembelajaran a. Menyampaikan langkah-langkah pembelajaran b. Bertanya kepada peserta tentang pengalaman yang pernah dialami c. Berusaha menggali rasa ingin tahu peserta didik d. Membimbing dan mengawasi proses pembelajaran e. Membuat suasana belajar yang menyenangkan f. Menguasai materi pembelajaran g. Menggunakan media pembelajaran yang relevan dan menarik 4 Kegiatan akhir pembelajaran a. Mengajak peserta didik untuk menyimpulkan pembelajaran b. Menegevaluasi pembelajaran c. Mengakhiri pembelajaran Jumlah Skor 75 Presentase 71, 25% Keterangan : 5 = Sangat baik 4 = Baik 3 = Cukup 2 = Kurang 1 = Sangat kurang

10 68 Hasil observasi dalam kegiatan pembelajaran pada siklus I, jumlah skor yang diperoleh adalah 75 dari jumlah skor maksimal adalah 95. Dengan demikian presentase skor yang diperoleh adalah 71,25% ( lampiran 3 ). Hal ini menunjukkan aktivitas pendidik selama kegiatan pembelajaran berdasarkan hasil pengamatan dalam kategori baik yaitu pada rentang 65%-79%. Setelah dilihat dari hasil pengamatan observasi kegiatan pendidik, maka selanjutnya untuk mengetahui motivasi peserta didik dalam proses pembelajaran Ilmu pengetahuan Alam dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe contextual teaching and learning dapat dilihat dari hasil belajar peserta didik pada siklus I

11 69 Tabel 4.2 Ketuntasan Hasil Belajar Peserta Didik Siklus I No Nama KKM Nilai Tuntas Tidak Tuntas 1 A M F Su A A H P D R A N M R P S R A P R O Y S E P T N M R P A A N A A S D S A D P P H A H F P L N F N A F R S A S S YP Jumlah Rata-Rata 71,8 Persentase 58% 42% Nilai Tertinggi 90 Nilai Terendah 35 Tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa dari 24 orang peserta didik kelas IV SD N 06 Koto Gadang Guguk Kabupaten Solok yang memperoleh nilai di atas 75 sebanyak 14 orang. Ini berarti 14 orang peserta didik dapat dikatakan tuntas dalam belajar sementara 10 orang lagi belum tuntas. Jika dilihat dari persentasenya, peserta

12 Persentase 70 didik yang tuntas sekitar 58 %, sedangkan yang belum tuntas mencapai 42 % artinya Pembelajaran IPA menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe contextual teaching and learning belum terlaksana dengan baik sesuai yang diharapkan dan dapat dikatakan belum berhasil sehingga perlu dilanjutkan pada Siklus II. Untuk lebih jelasnya ketuntasan peserta didik pada siklus I dapat dilihat pada grafik berikut ini: Ketuntasan Hasil Belajar Peserta Didik Siklus I Tuntas Tidak Tuntas Grafik 4.1 Ketuntasan hasil belajar peserta didik siklus 1 Peningkatan motivasi belajar peserta didik juga dapat diketahui dengan hasil angket motivasi belajar IPA peserta didik siklus 1 yang dibagikan setelah kegiatan pembelajaran pada pertemuan ke-3. Berikut hasil angket motivasi belajar IPA peserta didik pada siklus I.

13 71 Tabel 4.3 Hasil angket motivasi belajar IPA peserta didik siklus I No Nama Presentase Skor Kategori 1 A M F 77% Baik 2 Su A 77% Baik 3 A H P 79% Baik 4 D R A 80% Sangat Baik 5 N M 76% Baik 6 R P S 53% Kurang 7 R A P 54% Kurang 8 R O Y 51% Kurang 9 S E P 79% Baik 10 T N 65% Baik 11 M R P 65% Baik 12 A 74% Baik 13 A N 62% Cukup 14 A A S 73% Baik 15 D S A 47% Kurang 16 D P P 81% Sangat Baik 17 H A 82% Sangat Baik 18 H F P 47% Kurang 19 L N F 78% Baik 20 N A F 74% Baik 21 R 74% Baik 22 S A 78% Baik 23 S S 75% Baik 24 YP 81% Sangat Baik Jumlah 1682% Rata-Rata 70%

14 72 Tabel 4.4 persentase kriteria nilai peserta didik pada siklus I adalah sebagai berikut: Tabel 4.4 Persentase Kategori Motivasi Belajar IPA Siklus I Kategori Rentang Skor Frekuensi Presentase Sangat Baik 80% X 100% 4 17% Baik 65% X 79% 14 58% Cukup 55% X 64% 1 4% Kurang 40% X 54% 5 21% Sangat Kurang 0% X 39% 0 0% Jumlah 24 Sumber: Data angket yang telah diolah. ( Lamiran 14) Tabel 4.4 di atas menunjukkan bahwa rata-rata motivasi belajar IPA Peserta didik SD N 06 Koto Gadang Guguk Kabupaten Solok adalah 70 % termasuk dalam kategori baik, yaitu berada pada rentang (70%-89%). d. Tahap Refleksi Kegiatan refleksi dilakukan secara kolaboratif antara penulis dengan observer di setiap akhir proses pembelajaran berlangsung. 5 Berdasarkan hasil kolaborasi menunjukkan bahwa pelaksanaan proses pembelajaran IPA menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe contextual teaching and learning secara umum belum terlaksana dengan baik. Namun masih banyak hal yang harus diperbaiki, diantaranya: 1) Pendidik masih kurang menjelaskan langkah-langkah dalam melakukan pembelajaran. 5 Ibid., h. 19

15 73 2) Media gambar dan benda kongkrit yang digunakan pendidik kurang menarik bagi peserta didik. 3) Permasalahan yang muncul dari peserta didik dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe contextual teaching and learning adalah peserta didik kurang efektif dalam berdiskusi untuk memahami materi secara berkelompok, serta kondisi kelas kurang terkelola dengan baik karena masih banyak peserta didik yang kurang berperan dalam kelompoknya. 4) Motivasi belajar peserta didik masih belum memuaskan karena belum mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. Pengamatan dan evaluasi yang dilakukan bahwa pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe contextual teaching and learning yang diharapkan pada pembelajaran siklus I belum memuaskan, sehingga akan dikolaborasikan dengan wali kelas IV untuk melanjutkan pada siklus II dan menyusun pelaksanaan pembelajaran. 2. Siklus II Pembelajaran siklus II dilaksanakan tiga kali pertemuan, dua kali pertemuan untuk menyajikan materi dengan alokasi waktu 2 x 35 menit dan pada akhir pertemuan ketiga melaksanakan tes. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin 1 Mei 2017 mulai pukul WIB. Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Selasa 2 Mei 2017 mulai pukul

16 WIB. Setelah pertemuan pertama dan pertemuan kedua selesai, diadakan tes pada pertemuan ketiga yang dilaksanakan pada hari Jum at 5 Mei 2017 mulai pukul WIB. Kegiatan yang dilakukan pada siklus II meliputi beberapa tahap yaitu tahap perencananaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. 6 Masing-masing kegiatan dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Tahap Perencanaan Hasil analisis pada siklus I menunjukkan bahwa motivasi dan hasil belajar IPA peserta didik belum mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan, terlihat dari rendahnya rata-rata presentase motivasi belajar IPA peserta didik saat proses pembelajaran berlangsung yang berdampak pada hasil belajar IPA peserta didik pada Siklus I yang rendah. Usaha yang dilakukan untuk meningkatkan pembelajaran pada Siklus II yaitu melakukan peningkatan pada motivasi belajar IPA peserta didik agar mencapai kriteria taraf keberhasilan yang baik dengan melaksanakan semua indikator motivasi yang telah ditetapkan sehingga akan berdampak pada peningkatan hasil belajar IPA peserta didik. Maka penelitian ini dilanjutkan pada siklus II dengan tahap perencanaan disusun Rencana Pelaksanaaan Pembelajaran (RPP) dengan model pembelajaran kooperatif tipe contextual teaching and learning. Materi pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus II masih 6 Ibid., h.16

17 75 melanjutkan materi energi pada tema Kayanya Negeriku Subtema Pemanfaatan Kekayaan Alam di Indonesia. Standar kompetensinya mengidentifikasi berbagai sumber energi, perubahan bentuk energi dan sumber energi alternatif (angin, air, panas bumi, bahan bakar organik dan nuklir) dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan pembelajaran dalam siklus II dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe contextual teaching and learning ini, peserta didik dirancang untuk memahami materi pembelajaran dengan baik dan dapat mengkaitkannya dalam kehidupan sehari-hari. Peran pendidik hanya mengkondisikan dan memfasilitasi peserta didik dan menanggapi pertanyaan-pertanyaan peserta didik yang belum jelas dalam proses pelaksanaan pembelajaran. Kegiatan proses pembelajaran terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. b. Tahap Pelaksanaan Tahap pelaksanaan yang dilaksanakan oleh penulis dan pendidik sesuai dengan perencanaan. Adapun pelaksanaan sebagai berikut: 1) Pertemuan Pertama Pada setiap pertemuan pembelajaran terdiri dari tiga kegiatan, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. a) Kegiatan Awal Kegiatan awal ini berlangsung selama 10 menit. Pada tahap ini pembelajaran dimulai dengan mengucapkan salam, mengkondisikan kelas untuk memulai pembelajaran,

18 76 memberikan apersepsi dan motivasi kepada peserta didik, kemudian memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas. b) Kegiatan Inti Kegiatan inti ini dimulai dengan bertanya jawab dengan peserta didik mengenai media kipas angin dan setrika, apa kegunaannya dan apa yang terjadi saat benda-benda tersebut dialiri listrik, diajak untuk mengingat kegiatan keseharian dan mengidentifikasikan energi dan perubahannya dalam kehidupan sehari-hari, dilanjutkan dengan membagi peserta didik kedalam kelompok-kelompok berdasarkan kemampuan akademiknya. Peserta didik diajak untuk melihat secara langsung perubahan bentuk energi dalam kehidupan sehari-hari dengan cara mengajak peserta didik utuk merasakan panas pada setrika yang telah dialiri listrik, dan juga melihat kipas angin yang berputar setelah dialiri listrik. Peserta didik diberikan kesempatan 10 menit untuk melakukan pengamatan di sekitar sekolah mengenai perubahan bentuk energi. Peserta didik ditugaskan untuk mencari sebanyak mungkin contoh perubahan bentuk energi dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian, hasil pengamatan peserta didik dipresentasekan ke depan kelas.

19 77 Kegiatan Akhir Pada kegiatan ini, memberikan kesimpulan terhadap materi pelajaran secara keseluruhan dan menginformasikan bahwa pertemuan berikutnya akan belajar tentang materi selanjutnya, pendidik memberikan apresiasi karena peserta didik telah bersikap baik dan menunjukkan semangat selama pembelajaran, dan secara bersama-sama menutup pelajaran dengan membaca hamdallah dan mengucapkan salam. 2) Pertemuan Kedua Pada setiap pertemuan pembelajaran terdiri dari tiga kegiatan, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. a) Kegiatan Awal Kegiatan awal berlangsung selama 10 menit. Pada tahap ini pembelajaran dimulai dengan mengucapkan salam, mengkondisikan kelas untuk memulai pembelajaran, memberikan apersepsi dan motivasi kepada peserta didik, menanyakan peralatan yang akan digunakan untuk belajar dan memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas. b) Kegiatan Inti Kegiatan pada pertemuan kedua adalah melanjutkan materi pada pertemuan pertama, materi pada pertemuan kedua tentang pemanfaatan perubahan bentuk energi dalam kehidupan

20 78 sehari-hari. Kegiatan inti dimulai dengan bertanya jawab dengan peserta didik mengenai pengamatannya di lingkungan sekitar tentang pemanfaatan perubahan bentuk energi dalam kehidupan sehari-hari, dilanjutkan dengan dengan bekerja kelompok membuat perahu otok-otok dan pendidik mengamati kegiatan peserta didik. Setelah perahu otok-otok jadi, masingmasing kelompok menjalankan perahu di air dalam baskom dan mengamati proses berjalannya kapal dan kemudian hasil pengamatan dituliskan dalam LKPD. Selanjutnya peserta didik ditugaskan untuk mencari sebanyak mungkin pemanfaatan perubahan bentuk energi dalam kehidupan sehari-hari. c) Kegiatan Akhir Pada kegiatan ini, peserta didik dibimbing untuk menyim-pulkan materi pelajaran secara keseluruhan, dan peserta didik diingatkan untuk mengulang pelajaran di rumah, selanjutnya secara bersama-sama menutup pelajaran dengan membaca hamdallah dan mengucapkan salam. 3) Pertemuan Ketiga a) Kegiatan Awal Kegiatan awal berlangsung selama 10 menit. Pada tahap ini pembelajaran dibuka dengan mengucapkan salam, mengkondisikan kelas untuk memulai pembelajaran, memberikan apersepsi dan motivasi kepada peserta didik.

21 79 b) Kegiatan Inti Kegiatan pada pertemuan ketiga adalah memberikan pengulangan dan penguatan verbal mengenai materi yang diajarkan pada pertemuan pertama, kedua dan ketiga. Dilanjutkan dengan pemberian soal-soal ujian yang akan dikerjakan oleh masing-masing peserta didik. Masing-masing peserta didik mengerjakan soal ujian dengan tertib dan aman selama 50 menit. c) Kegiatan Akhir Pada kegiatan ini, semua peserta didik mengumpulkan jawaban beserta soal ke meja pendidik, selanjutnya pendidik beserta peserta didik secara bersama-sama menutup pelajaran dengan membaca hamdalah dan mengucapkan salam. c. Pengamatan Pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Pengamatan ini dilakukan oleh pendidik kelas IV SD N 06 Koto Gadang Guguk Kabupaten Solok. Untuk melakukan pengamatan tersebut disediakan lembar observasi kepada observer. Dengan adanya lembar observasi tersebut, observer dapat mengamati apakah tindakan yang dilakukan oleh pendidik (peneliti) sudah sesuai dengan yang seharusnya. Selain itu, juga untuk melihat sejauh mana keberhasilan dan ketercapaian pelaksanaan pembelajaran pada siklus II. berikut penjabarannya:

22 80 1) Aktivitas pendidik dalam proses pembelajaran pada siklus II Pembelajaran siklus II diamati oleh wali kelas IV SDN 06 Koto Gadang Guguk Kabupaten Solok, sedangkan proses pembelajarannya dilaksanakan oleh penulis. Wali kelas IV mengamati atau sebagai observer berdasarkan lembar observasi dengan cara pengisian tanda ceklis, dengan kualifikasi 5 (sangat baik), 4 (baik), 3 (cukup), 2 (kurang). 1 (sangat kurang). 7 Pada tahap ini dijelaskan hasil pengamatan yang dilakukan pengamat terhadap tindakan yang dilakukan pendidik selama pembelajaran berlangsung pada pertemuan pertama dan kedua di siklus I ini. Pembelajaran siklus I diamati oleh wali kelas IV SDN 06 Koto Gadang Guguk Kabupaten Solok sedangkan proses pembelajarannya dilaksanakan oleh penulis. Dari hasil pengamatan yang dilakukan Pendidik kelas IV terhadap proses pembelajaran yang dilaksanakan dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut: 7 Zainal Asril, Op.Cit., h. 203

23 81 Tabel 4.5 Lembar Observasi Aktivitas Pendidik Siklus II No Aspek Pengamatan Penilaian Keterangan Pra pembelajaran e. Menyiapkan ruang, alat, dan media pembelajaran f. Mengatur pengelompokan peserta didik g. Mengatur posisi tempat duduk peserta didik h. Memeriksa kesiapan belajar peserta didik. 2 Kegiatan awal pembelajaran f. Membuka pembelajaran g. Memeriksa kehadiran peserta didik h. Melakukan apersepsi i. Memotivasi peserta didik j. Menyampaikan tujuan pembelajaran 3 Kegiatan inti pembelajaran h. Menyampaikan langkah-langkah pembelajaran i. Bertanya kepada peserta tentang pengalaman yang pernah dialami j. Berusaha menggali rasa ingin tahu peserta didik k. Membimbing dan mengawasi proses pembelajaran l. Membuat suasana belajar yang menyenangkan m. Menguasai materi pembelajaran n. Menggunakan media pembelajaran yang relevan dan menarik 4 Kegiatan akhir pembelajaran d. Mengajak peserta didik untuk menyimpulkan pembelajaran e. Menegevaluasi pembelajaran f. Mengakhiri pembelajaran Jumlah Skor 84 Presentase 80% Keterangan : 5 = Sangat baik 4 = Baik 3 = Cukup 2 = Kurang 1 = Sangat kurang

24 82 Tabel 4.5 menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan pendidik dalam menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe contekstual teaching and learning sudah terlaksana. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan pendidik pada siklus II meningkat. Pada siklus I kegiatan guru 71% meningkat menjadi 80%. Dilihat dari hasil pengamatan observasi kegiatan guru, maka selanjutnya untuk melihat motivasi belajar peserta didik pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe contextual teaching and learning dapat dilihat dari hasil belajar IPA peserta didik dan angket motivasi belajar IPA peserta didik pada siklus II.

25 83 Tabel 4.6 Ketuntasan Hasil Belajar Peserta Didik Siklus II No Nama KKM Nilai Tuntas Tidak Tuntas 1 A M F Su A A H P D R A N M R P S R A P R O Y S E P T N M R P A A N A A S D S A D P P H A H F P L N F N A F R S A S S YP Jumlah Rata-Rata 71,4 Persentase 75% 25% Nilai Tertinggi 100 Nilai Terendah 10 Keterangan : 1) Ketuntasan perorangan peserta didik ditentukan dengan cara membandingkan nilai yang diperoleh peserta didik dengan KKM. Peserta didik dinyatakan tuntas apabila nilai yang diperoleh 75. 2) Untuk rata-rata dan ketuntasan klasikal dapat dilihat pada lampiran.

26 Persentase 84 Data pada tabel di atas terlihat bahwa hasil belajar peserta didik bervariasi yaitu : 24 orang peserta didik, yang dikatakan tuntas dan melewati batas KKM sebanyak 18 orang atau 75 %, sedangkan yang belum tuntas sebanyak 6 orang atau 25 %, artinya Pembelajaran IPA menggunakan model kooperatif tipe contextual teaching and learning sudah terlaksana dengan baik, yaitu berada pada rentang (65%-79%). Lebih jelasnya ketuntasan peserta didik pada siklus II dapat dilihat pada grafik berikut ini: Ketuntasan Hasil Belajar Peserta Didik Siklus II 0 Tuntas Tidak Tuntas Grafik 4.2 Ketuntasan Hasil Belajar Peserta Didik Siklus II Peningkatan motivasi belajar peserta didik juga dapat diketahui dengan hasil angket motivasi belajar IPA peserta didik siklus II yang dibagikan setelah kegiatan pembelajaran pada pertemuan ke-3 siklus II. Berikut tabel motivasi belajar IPA pada siklus II.

27 85 Tabel 4.7 Hasil angket motivasi belajar IPA peserta didik siklus II No Nama Presentase Skor Kategori 1 A M F 79% Baik 2 Su A 80% Sangat Baik 3 A H P 77% Baik 4 D R A 74% Baik 5 N M 76% Baik 6 R P S 66% Baik 7 R A P 75% Baik 8 R O Y 75% Baik 9 S E P 77% Baik 10 T N 72% Baik 11 M R P 77% Baik 12 A 74% Baik 13 A N 68% Baik 14 A A S 72% Baik 15 D S A 66% Baik 16 D P P 79% Baik 17 H A 80% Sangat Baik 18 H F P 73% Baik 19 L N F 78% Baik 20 N A F 74% Baik 21 R 72% Baik 22 S A 77% Baik 23 S S 75% Baik 24 YP 82% Sangat Baik Jumlah 1798% Rata-Rata 75%

28 86 berikut: Persentase kriteria nilai peserta didik pada siklus II adalah sebagai Tabel 4.8 Persentase Kategori Motivasi Belajar IPA Siklus II Kategori Rentang Skor Frekuensi Presentase Sangat Baik 80% X 100% 3 12,5% Baik 65% X 79% 21 87,5% Cukup 55% X 64% 0 0% Kurang 40% X 54% 0 0% Sangat Kurang 0% X 39% 0 0% Jumlah 24 Sumber: Data angket yang telah diolah. (Lamiran 16) Tabel 4.7. menunjukkan bahwa rata-rata motivasi belajar IPA Peserta didik SD N 06 Koto Gadang Guguk Kabupaten Solok adalah 75 % termasuk dalam kategori Baik. Hal ini menunjukkan peningkatan motivasi belajar IPA dari siklus I. Dibanding siklus I, rata- rata skor motivasi belajar IPA peserta didik kelas IV SD N 06 Koto Gadang Guguk Kabupaten Solok pada siklus II mengalami kenaikan yaitu dari 70% menjadi 75%. Besar kenaikan motivasi belajar IPA dari siklus 1 sampai tindakan pada siklus II naik sebesar 5%. d. Tahap Refleksi Peneliti dan teman sejawat berdiskusi mengenai tindakan yang sudah dilaksanakan. Dari hasil diskusi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dan motivasi belajar IPA siklus II sudah lebih baik dari siklus I. Pada siklus II media pembelajaran digunakan semaksimal mungkin dan diberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menciptakan media pembelajarannya sendiri. Kemudian pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas dan membagi tugas kelompok pada setiap

29 87 peserta didik sesuai perannya masing-masing. Hasil yang diperoleh peserta didik juga sudah sesuai dengan indikator keberhasilan yaitu 75% dari jumlah siswa mempunyai motivasi belajar IPA yang baik. Untuk itu, diputuskan oleh penulis dan teman sejawat untuk menghentikan penelitian tersebut dan menganggap penelitian telah selesai. B. Perbandingan Siklus I dan Siklus II Perbandingan hasil belajar peserta didik pada siklus I dan dua diperoleh dari hasil tes. Perbandingan hasil belajar siklus I dan II adalah pada siklus I hasil belajar peserta didik belum terlaksana dengan baik yaitu 58%. Kemudian pada siklus II meningkat menjadi 75%. Maka dapat dikatakan telah mencapai keberhasilan. Motivasi belajar IPA peserta didik diperoleh dari angket. Setelah dilaksanakan siklus I, jumlah siswa yang motivasi belajar IPA termasuk kategori baik sebanyak 70%. Pada siklus II, jumlah siswa yang motivasi belajar IPA termasuk kategori tinggi meningkat lagi menjadi 75%. Hal ini menunjukkan bahwa berdasarkan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan pada BAB III, yaitu 75% siswa memiliki motivasi belajar IPA dalam kategori tinggi, maka pembelajaran IPA menggunakan model kooperatif tipe contextual teaching and learning, pembelajaran dikatakan telah mencapai keberhasilan untuk meningkatkan motivasi belajar IPA. Perbandingan lebih jelas dapat dilihat pada grafik berikut:

30 88 Perbandingan siklus I dan siklus II Hasil belajar motivasi belajar Siklus I Siklus 2 Grafik 4.3 Perbandingan siklus I dan siklus II C. Pembahasan Refleksi siklus I dan siklus II dapat dilihat dari adanya peningkatan motivasi belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe contextual teaching and learning untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik dalam pembelajaran IPA di SD N 06 Koto Gadang Guguk Kabupaten Solok. Motivasi dapat menentukan baik tidaknya dalam mencapai tujuan, sehingga semakin besar pula kesuksesan belajarnya. Beberapa indikator motivasi yang harus diperhatikan untuk dapat mendukung timbulnya motivasi dalam diri individu dalam belajar menurut Uno adalah sebagai berikut : 8 a. Adanya hasrat dan keinginan berhasil b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar c. Adanya harapan dan cita-cita masa depan 23 8 Hamzah B. Uno,Teori Motivasi dan Pengukurannya ( Jakarta : Bumi Aksara 2015 ), h.

31 89 d. Adanya penghargaan dalam belajar e. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar f. Adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan peserta didik dapat belajar dengan baik. Pelaksanaan penelitian pembelajaran IPA pada materi energi dan perubahannya terlihat dalam proses pembelajaran bahwa pendidik membuat perencanaan pembelajaran dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Perencanaan yang disusun pendidik dalam penelitian terdiri dari beberapa komponen yaitu kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, media, sumber dan evaluasi. Kompetensi inti dan kompetensi dasar diambil dari kurikulum dua ribu tiga belas (K-13) IPA kelas IV SD. Hal ini digunakan sebagai upaya untuk merancang peserta didik agar dapat bekerja sama di dalam kelompok untuk berusaha menemukan hal yang belum peserta didik ketahui dan memahami materi yang sedang dipelajari dengan melakukan pengamatan dan mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari serta membantu kesulitan peserta didik dalam memahami konsep energi. IPA merupakan ilmu yang mempelajari tentang fenomena alam. Fenomena-fenomena alam yang dipelajari dalam IPA berasal dari fakta-fakta yang ada di alam dan hasil abstraksi pemikiran manusia. Ketika fenomena tersebut dijumpai oleh peserta didik maka proses konstruksi pengetahuan akan lebih mudah dibandingkan dengan IPA yang berasal dari abstraksi pemikiran manusia. 9 9 Asih Widi Wisudawati dan Eka Sulistyowatim, Metodologi Pembelajaran IPA, ( Jakarta : Bumi Aksara 2014 ), h. 45

32 90 Pembelajaran IPA akan terjadi dengan lebih baik jika peserta didik mengalami apa yang dipelajari. Dengan contextual teaching and learning proses pembelajaran diharapkan dapat berlangsung secara alamiah dalam bentuk kegiatan peserta didik untuk bekerja dan mengalami sehingga dapat memotivasi peserta didik untuk belajar. Bukan transfer pengetahuan dari pendidik ke peserta didik. Pendidik hanya sebagai pengarah dan pembimbing seekaligus sebagai fasilitator dalam membantu peserta didik menemukan makna pembelajaran. Pengamatan pada tiap pertemuan peserta didik kelas IV SD N 06 Koto Gadang Guguk Kabupaten Solok terlihat pada setiap siklus terjadi peningkatan motivasi belajar peserta didik pada pembelajaran IPA. Pada siklus I motivasi belajar peserta didik pada pembelajaran IPA menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe contextual teaching and learning adalah 70% dan hasil belajar peserta didik memperoleh persentase 58%. Rata-rata motivasi dan hasil belajar tersebut belum memenuhi Kriteria Taraf Keberhasilan, sehingga dilakukan peningkatan motivasi belajar peserta didik pada siklus II. Beberapa hal yang menjadi kendala dalam proses pembelajaran pada siklus I adalah : 1. Penggunaan media pembelajaran yang kurang maksimal 2. Susahnya mengkondisikan peserta didik saat pemebelajaran di luar kelas Pada siklus II terjadi peningkatan motivasi belajar peserta didik yang terlihat dari peningkatan motivasi belajar peserta didik telah mencapai taraf

33 91 indikator pencapaian 75% dan hasil belajar peserta didik meningkat menjadi 75%. Pada siklus II media pembelajaran digunakan semaksimal mungkin dan diberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menciptakan media pembelajarannya sendiri. Kemudian pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas dan membagi tugas kelompok pada setiap peserta didik sesuai perannya masing-masing. Keberhasilan peningkatan motivasi dan hasil belajar peserta didik terlihat dari komponen-komponen contextual teaching and learning antara lain sebagai berikut: 1. Konstruktivisme tampak ketika pendidik dan peserta didik melakukan tanya jawab tentang materi yang lalu kemudian mengaitkannya dengan materi yang akan dipelajari. Setelah itu pendidik menunjukkan alat alat rumah tangga yang menghasilkan sumber energi dan bertanya kepada peserta didik nama alat dan energi apa yang digunakan yang dilanjutkan dengan pengamatan.. 2. Bertanya tampak ketika peserta didik menemukan kesulitan pada saat diskusi kelompok, membuat kesimpulan, dan pada refleksi di akhir pelajaran.. 3. Inkuiri tampak ketika pendidik mengarahkan peserta didik pada sebuah permasalahan tentang bagaimana sumber energi itu dapat menghasilkan energi melalui percobaan saat berdiskusi. 4. Masyarakat belajar tampak ketika peserta didik melakukan diskusi kelompok. 5. Pemodelan tampak ketika pendidik menunjukkan model alat rumah tangga yang menghasilkan energi. 6. Refleksi tampak pada akhir pembelajaran yaitu melalui tanya jawab pendidik dan peserta didik tentang meteri yang telah dipelajari.

34 92 7. Penilaian dilaksanakan pada saat proses pembelajaran berlangsung melalui pengamatan dan penilaian akhir berupa tes tertulis yang dikerjakan peserta didik secara individu Contextual teaching and learning memberi motivasi peserta didik untuk menjadikan kelas adalah tempat bukan untuk belajar tapi untuk berbagi ilmu baik kepada pendidik maupun kepada peserta didik lain, peserta didik dapat mengembangkan pengetahuannya tanpa beban dan paksaan, akhirnya kelas menjadi tempat menyenangkan bagi peserta didik. Pembelajaran IPA menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe contextual teaching and learning cocok digunakan di kelas IV SD N 06 Koto Gadang Guguk Kabupaten Solok. Hal ini sesuai dengan pendapat Shoimin, yang menyatakan bahwa model contextual teaching and learning merupakan suatu proses pembelajaran yang holistik dan bertujuan memotivasi peserta didik untuk memahami makna materi pelajaran yang dipelajarinya dengan mengaitkan materi tersebut dengan konteks kehidupan sehari-hari. 10 D. Keterbatasan Penelitian Dalam penelitian tindakan kelas ini terdapat beberapa keterbatasan, diantaranya mengenai waktu pengambilan data yang relatif singkat dan jumlah pertemuan pada setiap siklus yang relatif sedikit. Keterbatasan ini dikarenakan adanya halangan yang tidak dapat dihindari diantaranya berkenaan dengan pelaksanaan Ujian Akhir Semester. 10 Aris Shoimin. 68 model pembelajaran inovatif dalam kurikulum (Yogyakarta: Ar-ruzz Media. 2016). Hlm. 41

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Lampiran 2 Siklus 1 Pertemuan 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SD N 06 Koto Gadang Guguk Kelas / Semester : IV (Empat) / Genap Tema 9 : Kayanya Negeriku Sub Tema 1 : Kekayaan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Lampiran 6 Siklus 2 Pertemuan 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SD N 06 Koto Gadang Guguk Kelas / Semester : IV (Empat) / Genap Tema 9 : Kayanya Negeriku Sub Tema 2 : Pemanfaatan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Lampiran 1 Siklus 1 Pertemuan 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SD N 06 Koto Gadang Guguk Kelas / Semester : IV (Empat) / Genap Tema 9 : Kayanya Negeriku Sub Tema 1 : Kekayaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) Kondisi awal adalah kondisi belajar siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian tentang Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian tentang Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian tentang Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray dalam Mata Pelajaran PKn Organisasi Pemerintahan Pusat 1. Hasil Penelitian Siklus I Siklus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas. Dikarenakan ada tiga kata yang membentuk pengertian tersebut yaitu,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kalibeji terletak di RT 01 RW 02 Desa Kalibeji Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Blotongan 03 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga. Letak SD

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian meliputi deskripsi kondisi awal, deskripsi hasil siklus I, deskripsi hasil perbaikan pada siklus II, pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Dalam pelaksanaan tindakan penelitian ini akan menguraikan antara lain: (1) kondisi awal, (2) siklus I, (3) siklus II, dan (4) pembahasan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dimaksudkan sebagai kajian, refleksi diri, dan tindakan terhadap proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan kognisi siswa kelas III

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Deskripsi Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan di SDN Tambakboyo 02 pada tanggal 5-16 Maret

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SDN Sidorejo Lor 05 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah. Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pratindakan Penelitian ini dalam pelaksanaannya melalui tahap pratindakan dengan melakukan observasi, wawancara, dan uji pratindakan. Hasil wawancara dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan selama satu kali pertemuan, yaitu pada tanggal 8 September 2014,

Lebih terperinci

Oleh: Nur Adha Wahyuningsih Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

Oleh: Nur Adha Wahyuningsih Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Peningkatan Keterampilan Menulis Syair Tembang Macapat Menggunakan Metode Contextual Teaching And Learning (CTL) Melalui Media Gambar Siswa Kelas XI MAN Kutowinangun Tahun Pelajaran 2016/ 2017 Oleh: Nur

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan dalam penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas, dilaksanakan dalam 2 siklus, tiap siklus dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus, deskripsi siklus I, deskripsi siklus II. Deskripsi pra siklus membahas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. eksperimen dapat dideskripsikan sebagai berikut.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. eksperimen dapat dideskripsikan sebagai berikut. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penjabaran hasil penelitian pada siswa kelas IV SD N 2 Karangturi, Gantiwarno, Klaten dalam pembelajaran IPA menggunakan metode eksperimen dapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian dilaksanakan di kelas V SD Negeri Kadirejo 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang. Jumlah siswa di kelas V berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Deskripsi Siklus 1 4.1.1.1. Perencanaan Tindakan 1 Pada tahapan ini, kegiatan penyusunan rencana pembelajaran dilakukan setelah diperoleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus Kondisi awal sebelum diadakannya tindakan di SD N Ringin Harjo 01 kelas 4 Pada mata pelajaran IPS menunjukkan bahwa ppembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini menyajikan tentang hasil penelitian dan pembahasannya. Adapun hasil penelitian ini dijabarkan dalam pelaksanaan tindakan. 4.1 Pelaksanaan Penelitian

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Proses PTK merupakan proses siklus yang dimulai dari menyusun

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Proses PTK merupakan proses siklus yang dimulai dari menyusun 24 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan PTK. Penelitian ini bersifat kualitatif karena berupaya menghasilkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Kondisi Pra Siklus Penelitian dilakukan di SDN Bringin Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan. Sebelum melaksanakan penelitian, harus melakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Ada beberapa aspek dalam hasil penelitian yaitu meliputi pelaksanaan tindakan, deskripsi data dan analisis data sebagai berikut : 4.2. Siklus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 64 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan menguraikan tentang hasil penelitian dari pelaksanaan pembelajaran siklus I dan siklus II. Berikut ini akan diuraikan tentang perencanaan,

Lebih terperinci

Perencanaan Tindakan BAB IV

Perencanaan Tindakan BAB IV BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Sebelum pelaksanan siklus 1 dan siklus 2, terlebih dahulu peneliti melakukan observasi awal dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Setiap tahap pelaksanaan tindakan merupakan tahapan yang dilaksanakan sebagai realisasi dari perencanaan yang telah disusun. Perencanaan yang telah disusun, belum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 57 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dipaparkan tentang penerapan strategi pembelajaran inkuiri dalam meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 5 SD Negeri Jombor Kec Tuntang Kab Semarang. Jumlah siswa kelas 5 di SD Negeri Jombor Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam peneltian ini adalah guru mata pelajaran IPS dan siswa

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam peneltian ini adalah guru mata pelajaran IPS dan siswa 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam peneltian ini adalah guru mata pelajaran IPS dan siswa kelas IV tahun pelajaran 2014-2015 dengan jumlah siswa sebanyak 36 orang.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Penelitian Pra Siklus Berdasarkan hasil penelitian pada siswa kelas IV SDN Randuacir 01 Salatiga semester 2 tahun 2013/2014 nampak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pulau Permai Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar. Siswa berjumlah 8

BAB III METODE PENELITIAN. Pulau Permai Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar. Siswa berjumlah 8 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN 030 Pulau Permai Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar. Siswa berjumlah 8 orang yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kopeng 03 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. SD Negeri Kopeng 03 terletak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di sekolah Dasar Negeri Mangunsari 01 Salatiga yang merupakan salah satu SD dengan subjek penelitian siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas melalui model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan pada mata pelajaran matematika materi pecahan ini

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data 1. Persiapan Penelitian Persiapan penelitian yang dilakukan meliputi: a. Melakukan observasi awal untuk mengidentifikasi masalah yang meliputi wawancara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan tes uji kompetensi matematika pada pokok bahasan pecahan ternyata hasilnya kurang memuaskan. Begitu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian mengenai pembelajaran matematika di kelas IV A SDN 2 Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan media grafis. Melalui penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian 1. Pra siklus Pada tahap pra siklus ini yang dilakukan oleh peneliti berupa pendokumentasian daftar nama, daftar nilai peserta didik, dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ngajaran 03, yaitu sekolah dasar di desa Ngajaran Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Salatiga 01, yang menjadi subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV yang berjumlah 45 siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini menyajikan hasil penelitian berkenaan dengan pembelajran yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini menyajikan hasil penelitian berkenaan dengan pembelajran yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menyajikan hasil penelitian berkenaan dengan pembelajran yang telah dilaksanakan pada siklus I sampai dengan siklus II. Setelah penyajian hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pada pelaksanaan tindakan ini akan diuraikan tentang kondisi awal, siklus I dan siklus II,. Kondisi awal yang merupakan gambaran faktual

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Tempat Penelitan Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jepon yang terletak di Kelurahan Jepon, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Salatiga 03. Alamat Jalan Margosari No. 03 Salatiga, Kecamatan Sidorejo, Kota

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pada bagian ini akan dijelaskan berbagai uraian tentang pelaksanaan tindakan siklus 1 dan siklus 2. Analisis data berdasrkan pengamatan

Lebih terperinci

penggunaan pembelajaran kooperatif model picture and picture sesuai dengan analisis masalah. d. Merancang tes formatif perbaikan.

penggunaan pembelajaran kooperatif model picture and picture sesuai dengan analisis masalah. d. Merancang tes formatif perbaikan. 29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini berawal dari rendahnya hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri 2 Jatipohon. Dari analisis guru diperoleh data bahwa dari 28 siswa kelas IV ada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Mangunsari 06 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Alamat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa sebanyak 35 orang siswa. Sedangkan yang menjadi objek dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa sebanyak 35 orang siswa. Sedangkan yang menjadi objek dalam penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V SD Negeri 45 Pekanbaru, dengan jumlah siswa sebanyak 35 orang siswa. Sedangkan yang menjadi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SDN Rejowinangun Utara 03 Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN Rejowinangun Utara 03 Kota Magelang pada semester II tahun pelajaran 2012/

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan peneliti yang juga sebagai guru mata pelajaran yang terlibat dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dari hasil observasi dan hasil tes, baik tes lesan maupun tes tertulis dapat disimpulkan dan dianalisa bahwa pembelajaran dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian Februari Maret April Mei

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian Februari Maret April Mei BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Rejowinangun Utara 03 Kota Magelang. Subjek dalam penelitian ini adalah kelas 5 tahun pelajaran

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG PERUBAHAN WUJUD BENDA MELALUI METODE INKUIRI BAGI SISWA KELAS IV SDN I NGEMPLAK TAHUN 2013/2014

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG PERUBAHAN WUJUD BENDA MELALUI METODE INKUIRI BAGI SISWA KELAS IV SDN I NGEMPLAK TAHUN 2013/2014 PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG PERUBAHAN WUJUD BENDA MELALUI METODE INKUIRI BAGI SISWA KELAS IV SDN I NGEMPLAK TAHUN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh SITI YULAICHA A54B111017

Lebih terperinci

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Penelitian ini berawal dari rendahnya hasil belajar matematika siswa SDN Wonomerto 03 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang, berdasarkan observasi awal

Lebih terperinci

7,0 dengan ketuntasan klasikal 85%. Persentase siswa yang mencapai kategori terampil pada setiap aspek. psikomotor meningkat setiap siklus.

7,0 dengan ketuntasan klasikal 85%. Persentase siswa yang mencapai kategori terampil pada setiap aspek. psikomotor meningkat setiap siklus. 59 b. Hasil Belajar 1) Ranah kognitif Indikator keberhasilan tindakan ditinjau dari hasil tes, jika rata-rata siswa 7,0 dengan ketuntasan klasikal 85%. 2) Ranah Afektif Nilai aspek afektif dikatakan berhasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga, peneliti berhasil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga, peneliti berhasil 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas X.3 Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga, peneliti berhasil mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilakukan di kelas 5 SD Negeri Sukorejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Jumlah siswa di kelas 5 sebanyak 19 terdiri dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar materi cerpen yakni dalam mengidentifikasi unsur-unsur cerpen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar materi cerpen yakni dalam mengidentifikasi unsur-unsur cerpen BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data hasil penelitian ini diperoleh melalui wawancara, observasi, dokumentasi dan penilaian. Wawancara dilakukan kepada guru mata pelajaran Bahasa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV SDN Watuagung 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang semester II tahun ajaran 2012/2013 dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 1 Tanjungsari Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Jumlah siswa kelas 4 pada SDN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dikelas IV SDN 1 Ngadirojo Kecamatan Ampel Kota Kabupaten Semarang tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Sekolah Sebelum peneliti melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terlebih dahulu peneliti melakukan observasi di kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 29 4.1 Pelaksanaan Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan oleh peneliti yang menggunakan rancangan penelitian model

Lebih terperinci

perbaikan pada siklus kedua, berdasarkan hasil diskusi, kemudian RPP yang telah

perbaikan pada siklus kedua, berdasarkan hasil diskusi, kemudian RPP yang telah I. Kegiatan Siklus II 1. Perencanaan Siklus II Pembahasan RPP Teman-teman yang diperoleh pada saat kegiatan siklus pertama kemudian didiskusikan dengan supervisor untuk dijadikan sebagai dasar menyusun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum penelitian dilakukan, dalam kegiatan pembelajaran IPS di Kelas 4 guru masih menggunakan metode pembelajaran tradisional.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal) Dalam pelaksanaan proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) IPS di SD Negeri Beji 2 Ungaran Timur Kabupaten semarang sebelum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan membahas hasil penelitian yang telah peneliti lakukan. Pembahasan hasil penelitian meliputi rencana tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Tlogodalem. SD Negeri Tlogodalem terletak di Dusun Ngadisari, Desa Tlogodalem, Kecamatan Kertek, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang dipilih adalah Penelitian Tindakan atau Classroom Action Research maksudnya adalah kegiatan penelitian untuk mendapatkan kebenaran dan manfaat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini dipaparkan hasil Penelitian Tindakan Kelas dengan judul Peningkatan Pemahaman Materi Perjuangan Melawan Penjajah Jepang Melalui Metode Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian SD N Ngrandah 1 yang terletak di desa Ngrandah, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Tenaga pengajar yang ada di SD Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. umum terdapat empat langkah dalam melakukan PTK, yaitu perencanaan,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. umum terdapat empat langkah dalam melakukan PTK, yaitu perencanaan, 19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Model Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Secara umum terdapat empat langkah dalam melakukan PTK, yaitu perencanaan, pelaksanaan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri Ampel 03 SD Negeri Ampel 03 terletak di Dukuh Ngaduman Desa Kaligentong Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali. Sekolah ini didirikan pada

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan pendidikan : SDN Percobaan 2. Tema : 1 (Selalu Berhemat Energi )/ Sub 1 Pembelajaran : 3

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan pendidikan : SDN Percobaan 2. Tema : 1 (Selalu Berhemat Energi )/ Sub 1 Pembelajaran : 3 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan pendidikan : SDN Percobaan 2 Kelas / semester : IV / 1 (satu) Tema : 1 (Selalu Berhemat Energi )/ Sub 1 Pembelajaran : 3 Alokasi waktu : 2 x 35 menit A. KOMPETENSI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Salatiga 01 yang terletak di Jln. Diponegoro 13 dan masuk di wilayah Kelurahan Salatiga Kecamatan Sidorejo

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 01 Salatiga, dengan subyek penelitian yaitu siswa kelas 4. Total subyek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian tindakan kelas ini mengikuti prosedur penelitian sesuai dengan prosedur pada rencana tindakan yaitu: a. Perencanaan Sebelum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Gendongan 01 yang terletak di Jl. Margorejo No.580 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus Gambaran yang dijadikan pangkal menentukan permasalahan upaya peningkatan hasil belajar IPA di kelas V SD menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Wlahar dengan subjek penelitian seluruh siswa kelas 4 sebanyak 27

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pelaksanaan Tindakan Pada bagian ini pelaksanaan tindakan akan diuraikan dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pelaksanaan Tindakan Pada bagian ini pelaksanaan tindakan akan diuraikan dalam BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pelaksanaan Tindakan Pada bagian ini pelaksanaan tindakan akan diuraikan dalam empat subba yaitu kondisi awal siklus 1, siklus 2 serta

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengurus surat izin penelitian dari

BAB IV HASIL PENELITIAN. Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengurus surat izin penelitian dari BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data 1. Paparan Data Pra Tindakan Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengurus surat izin penelitian dari Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah Palembang. Selanjutnya,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Kondisi awal hasil observasi penelitian diketahui bahwa hasil belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri Batiombo 02 masih rendah. Hal tersebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Data Awal Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Boto Kecamatan Jaken Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2012/2013.Dalam penelitian ini penulis menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 93 A. Hasil Penelitian 1. Refleksi Awal BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas VA SDN 25 Kota Bengkulu. Subyek penelitian ini yaitu guru dan seluruh siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Tahap Pra Siklus Penelitian pada tahap pra siklus ini diawali dengan kegiatan pencarian datadata untuk mengetahui kondisi awal yang berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Sekolah Dasar Negeri 08 Salatiga. Subyek yang menjadi fokus penelitian adalah siswa kelas 2

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. GAMBARAN UMUM PENELITIAN Penelitian ini merupakan suatu bentuk Penelitian Tidakan Kelas (PTK) yang memiliki karakteristik antara lain :. Penelitian Tindakan Kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research), dimana

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research), dimana BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Desain atau jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research), dimana mengandung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Sebelum melaksanakan tindakan, peneliti melakukan pengamatan terhadap nilai belajar matematika siswa. Nilai belajar siswa didapatkan dari salah satu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas mengenai hasil pelaksanaan penelitian, perbandingan hasil penelitian antar siklus, dan pembahasan hasil penelitian yang akan disajikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom Action Research (CAR). Penelitian tindakan

Lebih terperinci

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pembelajaran yang diterapkan pada penelitian guna meningkatkan kreatifitas dan prestasi belajar dalam pemecahan masalah matematika adalah pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dan dalam bahasa inggris disebut

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dan dalam bahasa inggris disebut BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) dan dalam bahasa inggris disebut dengan Classroom Action Research (CAR). Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN 004 Pulau

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN 004 Pulau 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN 004 Pulau Birandang Kecamatan Kampar Timur Kabupaten Kampar tahun pelajaran 2013-2014

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Oktober 2016 dan Selasa, 18 Oktober Tahap pra siklus ini bertujuan untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Oktober 2016 dan Selasa, 18 Oktober Tahap pra siklus ini bertujuan untuk BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus dan diawali dengan tahap pra siklus. Tahap pra siklus dilaksanakan pada tanggal Senin,

Lebih terperinci