Petunjuk Sitasi: Suliawati, & Gumay, V. S. (2017). Pengendalian Kualitas Produk Kantong Plastik dalam Menurunkan Tingkat Kegagalan Produk Jadi. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. D70-75). Malang: Jurusan Teknik Industri Universitas Brawijaya. Pengendalian Kualitas Produk Kantong Plastik dalam Menurunkan Tingkat Kegagalan Produk Jadi Suliawati (1) dan Vita Sari Gumay (2) (1) Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Islam Sumatera Utara, Jl. Sisingamangaraja Teladan Medan 20212 (2) Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Jl. Dr. Mansyur Kampus USU Medan 20155 (1) suliawati93@yahoo.co.id ABSTRAK Lokasi penelitian merupakan suatu usaha yang bergerak dalam bidang pembuatan kantong plastik daur ulang dimana proses produksinya make to stock. Pihak pembuatan kantong plastik secara umum sudah melakukan pengendalian kualitas terhadap produk yang dihasilkan. Namun pada kenyataannya masih ada kegagalan yang ditemui. Tujuan diakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis kegagalan yang sering terjadi terhadap produk kantong plastik. Jenis kecacatan yang ada pada produk kantong plastik yaitu sobek, bolong, pegangan putus dengan masing-masing nilai persentase sebesar 36,36%, 42,42% dan 21,22%. Histogram adalah diagram batang yang menunjukkan tabulasi dari data yang diatur berdasarkan ukurannya. Sobek memiliki frekuensi sebesar 12,bolong sebesar 14 dan pegangan putus sebanyak 7. Kemudian untuk melihat perbandingan persentasenya digunakan diagram pareto. Kata kunci Faktor kegagalan, jenis kegagalan, histogram, diagram pareto, fish bone diagram I. PENDAHULUAN Kualitas sudah menjadi hal yang penting dan menjadi faktor untuk pelanggan membeli produk tersebut. Memahami dan mengerti cara untuk mengatur kualitas dari sebuah produk menjadi kunci utama pembawa sebuah perusahaan menuju sukses dan berkembang. Kualitas dapat diartikan sebagai suatu kumpulan dari sejumlah karakteristik yang terukur dan menunjukan derajat kebaikan suatu produk. Kualitas di artikan sebagai faktor- faktor yang terdapat dalam suatu produk yang menyebabkan produk tersebut sesuai dengan tujuan untuk apa produk tersebut dihasilkan atau dibutuhkan. Persaingan dibidang industri dalam beberapa tahun terakhir ini mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan industri di Indonesia berkembang pesat. Salah satu cara dalam menjaga persaingan dengan competitor lain adalah dengan mengutamakan kualitas suatu produk sehingga dibutuhkan orang yang benar-benar ahli dalam bidangnya yang dapat bekerja sesuai dengan standar agar kualitas produk yang dikontrol dapat terkendali dengan baik. PT. Mandiri Plastik merupakan pabrik yang bergerak dibidang pembuatan kantong plastik daur ulang dimana proses produksinya make to stock. Melalui pengendalalian kualitas dapat diketahui faktor-faktor yang menyebabkan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dan bagaimana cara untuk menanggulanginya sehingga dapat berkurangnya produk gagal. Berdasarkan latar belakang yang ada, maka dapat dirumuskan tujuan penelitian yang ingin dicapai, yaitu : 1. Menentukan faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan produk yang dihasilkan. 2. Mengetahui jenis kegagalan yang terjadi pada produk yang dihasilkan. Dalam Simple random sampling setiap elemen dari populasi mempunyai kesempatan atau peluang yang sama untuk terpilih menjadi anggota sampel dikarenakan tidak terbatas (unrestricted) karena semua elemen diperlakukan sama dalam arti semuanya mempunyai kesempatan terpilih yang sama walupun karakteristik masing-masing mungkin tidak sama. D-70
Pengendalian Kualitas Produk Kantong Plastik dalam Menurunkan Tingkat Kegagalan Produk Jadi II. METODOLOGI PENELITIAN Objek penelitian yang dilakukan adalah produk kantong plastik. Kantong plastik tersebut akan diperiksa jumlah produk yang cacat dan jumlah kecacatan yang terdapat pada setiap unit produk berdasarkan 3 kecacatan produk yaitu sobek, bolong dan pegangan putus.penelitian ini dilakukan di PT. Mandiri Plastik, data yang diambil berupa data sampel sebanyak 405 data. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik simple random sampling. Kemudian data mengenai variabel produk tersebut dimasukkan ke dalam check sheet. III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Histogram Histogram adalah diagram batang yang menunjukkan tabulasi dari data yang diatur berdasarkan ukurannya. Histogram merupakan tipe grafik batang dimana sejumlah data dikelompokkan ke dalam beberapa interval tertentu.data histogram diambil dari data Number nonconforming. Histogram untuk jumlah produk cacat dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1 Histogram Jumlah Produk Kantong Plastik yang Cacat Adapun jenis kecacatan pada kantong plastik dapat direkap pada Tabel 1 berikut. Tabel 1 Jenis dan Jumlah Kantong Plastik Cacat Jenis Kecacatan Frekuensi Sobek 12 Bolong 14 Pegangan Putus 7 Histogram untuk stratifikasi jumlah kecacatan produk dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2 Histogram Stratifikasi Kecacatan Kantong Plastik B. Diagram Pareto Berdasarkan Pengukuran D-71
Suliawati dan Vita Sari Gumay Agar mengetahui bagaimana persentase perbandingan cacat terhadap jumlah total cacat yang terjadi, maka jenis cacat harus diurutkan berdasarkan persentase terbesar, kemudian dihitung persentase kumulatifnya. Persentase perbandingan tersebut dapat dilihat pada Tabel 2. dibawah ini. Tabel 2 Perhitungan Jumlah Kantong Plastik Cacat Jumlah Kecacatan Sub Number of Number of Grup Inspection Sobek Bolong Pegangan Ket Nonconformities (S) (T) Putus (t) 1 15 2 0 3 5 5P, 11S, 13P, 14SP 2 15 1 2 0 3 10B, 13B, 15S 3 15 0 2 0 2 2B, 11B 4 15 0 0 0 0-5 15 0 2 1 3 10B, 11BP 6 15 2 0 0 2 13S, 15S 7 15 0 1 0 1 8B 8 15 0 0 0 0-9 15 1 0 0 1 10S 10 15 1 1 0 2 13SB 11 15 0 0 0 0-12 15 0 0 0 0-13 15 0 0 0 0-14 15 1 2 0 3 11B, 12SB 15 15 0 0 0 0-16 15 1 1 1 3 6SBP 17 15 0 0 0 0-18 15 0 0 0 0-19 15 1 1 1 3 8SBP 20 15 0 0 0 0-21 15 0 0 0 0-22 15 0 0 0 0-23 15 1 1 0 2 5SB 24 15 0 0 0 0-25 15 1 1 1 3 6SBP 26 15 0 0 0 0-27 15 0 0 0 0 - Total 12 14 7 33 - Persentase Cacat 36,36% 42,42% 21,22% 100% - Persentase - 36,36% 78,78% 100% - Kumulatif Selanjutnya dibuat Pareto diagram untuk melihat bagaimana perbandingan persentase tersebut. Pareto diagram perbandingan cacat pada kantong plastik dapat dilihat pada Gambar 3. D-72
Pengendalian Kualitas Produk Kantong Plastik dalam Menurunkan Tingkat Kegagalan Produk Jadi Gambar 3 Pareto Diagram Prinsip Pareto sebagai aturan 80/20 yang berarti bahwa 80% kecacatan yang terjadi pada kantong plastik disebabkan oleh 20% kantong plastik yang cacat, yaitu bolong dan sobek. C. Fish Bone Diagram Pada saat cacat, kesalahan atau masalah telah diidentifikasi dan terisolasi untuk studi lebih lanjut, kita harus mulai menganalisa penyebab potensial dari efek yang tidak diinginkan. Untuk menganalisa dan menemukan factor-faktor yang berpengaruh secara signifikan di dalam menentukan karakteristik kualitas output kerja. Berdasarkan hasil pengamatan pada lantai produksi proses pembuatan kantong plastik, terdapat beberapa faktor utama penyebab cacat yang dapat dilihat pada Gambar 4. MANUSIA MATERIAL Operator kurang teliti Ketebalan plastik yang kurang merata Salah melakukan setelan suhu pada Komposisi campuran bahan yang tidak seimbang BOLONG Panas tidak stabil Mesin sudah tua MESIN Gambar 4 Fish Bone Diagram Bolong Usulan tindakan perbaikan untuk jenis kecacatan bolong berdasarkan faktor penyebab yang ditemukan dapat dilihat pada tabel 3. Manusia Material Mesin Tabel 3 Usulan Perbaikan Berdasarkan Faktor Penyebab Kecacatan Bolong Faktor Penyebab Operator kurang teliti Salah melakukan setelan suhu pada Komposisi campuran bahan yang tidak seimbang Ketebalan plastik yang kurang rata Panas tidak stabil Mesin sudah tua Usulan Tindakan Perbaikan Memberikan peringatan kepada operator yang kurang teliti Melakukan evaluasi terhadap bahan baku yang digunakan Memperhatikan petunjuk standar set up Perlu dilakukan pemerikasaan pada D-73
Suliawati dan Vita Sari Gumay MANUSIA MATERIAL Kurang pengawasan Bahan material yang terlalu tipis Operator ceroboh atau kurang cermat Kemacetan pada Kerusakan MESIN METODE Komposisi campuran bahan yang tidak seimbang Tidak ada SOP Gambar 5 Fish Bone Diagram Sobek Tidak ada pemeriksaan kembali sebelum pengepakan SOBEK Usulan tindakan perbaikan untuk jenis kecacatan sobek berdasarkan faktor penyebab yang ditemukan dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4 Usulan Perbaikan Berdasarkan Faktor Penyebab Kecacatan Sobek Manusia Material Faktor Penyebab Operator ceroboh atau kurang cermat Kurang pengawasan Bahan material yang terlalu tipis Komposisi campuran bahan yang tidak seimbang Usulan Tindakan Perbaikan Melakukan pengawasan kepada para pekerja dengan lebih ketat Memberikan standar yang baik untuk setiap bahan baku yang diorder Mesin Metode Kemacetan pada Kerusakan Tidak adanya pemeriksaan kembali sebelum pengepakan Tidak ada SOP Segera mengganti komponen yang rusak agar tidak menghambat proses produksi Membuat manual prosedur agar dapat dipahami dan diikuti operator sebagai petunjuk kerja IV. PENUTUP Kecacatan yang terdapat pada proses produksi kantong plastik ini adalah sobek, bolong, dan pegangan putus. Penyebab cacat bolong adalah material dan penyebab cacat sobek adalah machine. Perbaikan yang dilakukan adalah perbaikan untuk faktor manusia,, material, dan metode. Tindakan perbaikan dari penyebab kecacatan pada sistem dengan mengunakan metode 5W+1H. Jenis kecacatan yang dominan adalah bolong sebesar 42,42% dan sobek sebesar 36,36% berdasarkan diagram pareto aturan 80/20. Usulan perbaikan untuk faktor manusia dilakukan peningkatan kemampuan manusia untuk menggunakan produksi dengan memberikan pelatihan yang rutin dan pengawasan yang ketat. Untuk faktor material dilakukan dengan melakukan inspeksi bahan baku dan pencampurannya sebelum diaduk di stasiun pengadukan. Untuk faktor dilakukan dengan mengawasi kinerja dari setiap operator, peningkatan kinerja produksi dan egera mengganti komponen yang rusak agar tidak menghambat proses produksi. Dengan perbaikan ini diharapkan dapat mengurangi jumlah produk yang cacat. D-74
Pengendalian Kualitas Produk Kantong Plastik dalam Menurunkan Tingkat Kegagalan Produk Jadi DAFTAR PUSTAKA Adetia, dkk, 2015, Usulan Perbaikan Kualitas Menggunakan Metode Six Sigma untuk Mengurangi Jumlah Cacat Produk Ubin Teraso pada Pt. Ubin Alpen. Bandung: Institut Teknologi Nasional Montgomery, Douglas C, 2009, Introduction to Statistical Quality Control 6th Edition. United State of America: John Wiley & Sons, Inc. Rudi, Tambunan, 2013, Standard Operating Procedure (SOP). Jakarta: PT. Suka Buku. Sinulingga, Sukaria, 2011, Metode Penelitian. Medan: USU Press D-75