METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 Tahun Pelajaran

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan

SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Guru Pendidikan Sekolah Dasar pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA TAHUN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA TAHUN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAIQ NURHIDAYAH Pendidikan Matematika, FPMIPA IKIP Mataram

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E BERBANTUAN LKS TERSTRUKTUR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIKA

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

III. METODE PENELITIAN. bulan September - November 2010 di SMP Negeri 1 Kalianda Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN METODE BUZZ GROUP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN LKS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BATANG ANAI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN

LAPORAN PENELITIAN DOSEN PEMULA

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK CHANGE OF PAIRS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)

BAB III METODE PENELITIAN. problems. Cresswell (2012: 533) beranggapan bahwa dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ari Semayang dan Rahmatsyah Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

Oleh : WIWIN HENDRIYANI NIM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

Jurnal Bakti Saraswati Vol.04 No.01. Maret 2015 ISSN :

BAB III METODE PENELITIAAN. Jenis penelitiaan ini adalah penelitian kuantitatif, karena data yang diperoleh

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA MELALUI MODEL PENGAJARAN LANGSUNG PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI KELAS X MS 4 SMA NEGERI 2 BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. awal dengan pemberian latihan dan pemberikan tes akhir yang kemudian melihat

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN STRATEGI POWER OF TWO DI KELAS V SDN BADEGAN 02 PATI TAHUN 2013

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

III. METODE PENELITIAN

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN JAYAPURA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penulis melaksanakan penelitian terlebih dahulu membuat surat izin penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan serangkaian strategi yang digunakan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur atau cara yang ditempuh dalam

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB VB PERSEPTRON & CONTOH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam diri sendiri ataupun yang ditimbulkan dari luar. karyawan. Masalah stress kerja di dalam organisasi menjadi gejala yang

Nama : Crishadi Juliantoro NPM :

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis dalam penelitian ini mengambil lokasi di salah satu Sekolah

Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 2, Nomor 6, Agustus 2013 ISSN

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan matematika tidak hanya dalam tataran teoritis tetapi juga pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk memahami suatu objek dalam

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN A. Settng Peneltan Peneltan n menggunakan data kuanttatf dengan jens Peneltan Tndakan Kelas (PTK). Peneltan n dlaksanakan d SMAN 1 Bandar Lampung yang beralamat d jalan Jend. Sudrman nomor 41 Tanjung Karang Tmur. Subyek dalam peneltan n adalah sswa kelas XI IPA 2 Tahun Pelajaran 2009-2010 dengan jumlah sswa 33 orang yang terdr dar 14 sswa lak-lak dan 19 sswa perempuan. Berdasarkan hasl observas, kelas n memlk penguasaan konsep kma yang mash rendah. Hal n dduga karena sswa belum menggunakan keteramplan-keteramplan proses sans untuk memaham konsep kma dalam kegatan pembelajaran. Sswa belum dlath untuk mengamat, mengukur, berkomunkas ataupun menympulkan melalu kegatan-kegatan ekspermen. B. Teknk Pengumpulan Data Teknk yang dgunakan untuk mengumpulkan data keteramplan proses sans sswa adalah dengan tes. Soal-soal Tes Formatf dsusun berdasarkan ndkator pembelajaran. Pada akhr sklus, hasl tes formatf seluruh sswa drerata kemudan djadkan data tap sklus yang akan dbandngkan dengan rerata hasl tes formatf sklus berkutnya.

C. Indkator Knerja Indkator knerja pada peneltan n adalah: 1. Adanya penngkatan persentase rata-rata penguasaan konsep laju reaks sswa dar sklus ke sklus sebesar 5%. 2. Adanya penngkatan persentase ketuntasan belajar laju reaks sswa dar sklus ke sklus sebesar 5%. D. Pengembangan Sklus Tndakan 1. Sklus I a. Perencanaan Persapan yang dlakukan pada tahap n adalah: 1) menyusun Slabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesua dengan model SBEI, 2) menyusun Lembar Kerja Sswa (LKS) ekspermen dan non ekspermen berbass keteramplan proses sans, 3) menyusun soal-soal tes formatf untuk tes penguasaan konsep laju reaks sswa, 4) menjelaskan kepada sswa karakterstk model SBEI yang akan dlaksanakan, 5) membentuk kelompok kooperatf sebanyak 8 kelompok berdasarkan kemampuan akademk yatu nla uj blok sebelumnya. Setap kelompok terdr atas 4 sampa 5 orang sswa yang memlk kemampuan akademk yang heterogen.

b. Pelaksanaan Peneltan n dlakukan sebanyak dua sklus. Pelaksanaan sklus I selama 6 x 45 ment. Sklus I terdr dar 5 kal pertemuan. Pertemuan I selama 1 x 45 ment, yang dgunakan untuk menyampakan penjelasan tentang karakterstk model SBEI dan membag sswa ke dalam kelompok-kelompok kooperatf. Pertemuan II selama 2 x 45 ment dengan mater pembelajaran kemolaran. Pertemuan III dan IV masngmasng selama 1 x 45 ment, mater pembelajarannya adalah konsep laju reaks. Pada pertemuan V, dlaksanakan tes formatf I selama 1 x 45 ment. Pelaksanaan peneltan sebaga berkut: 1) Dalam fase eksploras, guru membangktkan rasa ngn tahu sswa melalu contoh-contoh dalam kehdupan sehar-har, sswa melakukan ekspermen berdasarkan tuntunan dar guru dan petunjuk yang terdapat d dalam LKS, 2) Fase pengenalan konsep, yatu sswa berdskus d dalam kelompoknya masng-masng untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada d dalam LKS, menark kesmpulan dar ekspermen dan guru memnta perwaklan dar setap kelompok mempresentaskan kesmpulan dar ekspermen yang dlakukan. Dalam fase n, guru mengawas dan membmbng sswa, 3) Fase aplkas konsep yatu guru memerntahkan sswa untuk mengerjakan lathan soal yang dberkan guru ataupun soal-soal yang

ada d dalam LKS dan membahasnya sebelum sklus belajar berakhr. c. Pengamatan Selama proses pembelajaran berlangsung, guru mtra mengs lembar pengamatan pengelolaan pembelajaran. d. Refleks Setelah sklus I berakhr penelt bersama guru mtra melakukan refleks mengena proses pembelajaran yang telah dlaksanakan. Sebaga acuan dar refleks n adalah analss hasl tes formatf I dan data observas knerja guru. Hasl refleks pada sklus I adalah sebaga berkut: 1) saat melakukan ekspermen, mash banyak sswa yang terlhat bngung tentang hal-hal yang harus dlakukan, 2) mash banyak sswa yang kesultan dalam mengerjakan LKS berbass KPS yang menunjukkan bahwa sswa belum terbasa menggunakan Keteramplan Proses Sans untuk membangun konsep, 3) penguasaan konsep mater pokok laju reaks mash rendah. Hal n terlhat dar hasl tes formatf sswa pada akhr sklus I, 4) hanya beberapa sswa saja yang belajar tuntas, 5) guru belum cukup bak membmbng sswa dalam fase eksploras, pengenalan dan aplkas konsep.

2. Sklus II a. Perencanaan Dalam tahap n dlakukan rencana-rencana perbakan berdasarkan hasl refleks sklus I. Hal-hal yang dlakukan pada tahap n adalah: 1) memberkan penjelasan secara detal dan menyeluruh sebelum ekspermen dlakukan, 2) menngkatkan knerja guru dalam memotvas sswa untuk belajar dengan cara memberkan semangat melalu nasehat-nasehat, memberkan lebh banyak pertanyaan-pertanyaan dan contoh-contoh d lngkungan sektar sswa yang berkatan dengan mater pembelajaran, serta lebh cermat dalam memperhatkan sswa ketka memasuk fase-fase eksploras, pengenalan konsep dan aplkas konsep, 3) merevs RPP, LKS dan lembar observas knerja guru. b. Pelaksanaan Peneltan n dlakukan sebanyak dua sklus. Dalam pelaksanaan sklus II selama 7 x 45 ment. Sklus II terdr dar 4 kal pertemuan. Pertemuan I selama 2 x 45 ment dan pertemuan II selama 1 x 45 ment, mater pembelajarannya adalah faktor-faktor yang mempengaruh laju reaks. Sebelum pelaksanaan pertemuan III terjad perubahan jadwal dar sekolah. Jadwal yang semula 1 x 45 ment sebanyak dua pertemuan dalam 1 mnggu dan 2 x 45 ment sebanyak 1 pertemuan dalam 1 mnggu d ubah menjad 2 pertemuan sebanyak 2 x 45 ment dalam 1 mnggu. Pertemuan III berlangsung selama 2 x 45 ment

dengan mater pembelajaran teor tumbukan dan persamaan laju reaks. Pertemuan IV berlangsung selama 2 x 45 ment dengan mater pembelajaran orde reaks dan peranan katals dalam makhluk hdup dan ndustr. c. Pengamatan Selama proses pembelajaran berlangsung, guru mtra mengs lembar pengamatan pengelolaan pembelajaran yang telah drevs. d. Refleks Setelah sklus II berakhr, penelt bersama guru mtra melakukan refleks mengena proses pembelajaran yang telah dlaksanakan. Sebaga acuan dar refleks n adalah analss hasl tes formatf II dan data pengamatan pengelolaan pembelajaran. Hasl refleks pada sklus II adalah sebaga berkut: 1) sswa dapat mengerjakan LKS berbass KPS dengan lebh bak dbandngkan dengan sklus I, sswa mula terlath menggunakan keteramplan proses sans untuk membangun konsep, 2) penguasaan konsep mater pokok laju reaks sswa menngkat, terlhat dar hasl tes formatf sswa d akhr sklus II, 3) sebagan besar sswa tuntas belajar, 4) guru sudah cukup bak membmbng sswa dalam fase eksploras, pengenalan konsep dan aplkas konsep. Gars besar langkah-langkah peneltan dtunjukkan dalam Gambar 1 berkut:

Permasalahan Sklus I Perencanaan Tndakan I Pelaksanaan Tndakan I Refleks I Pengamatan/ Pengumpulan data I Permasalahan baru hasl refleks Sklus II Sklus II Perencanaan Tndakan II Refleks II Pelaksanaan Tndakan II Pengamatan/ Pengumpulan data II Gambar 1. Bagan pelaksanaan peneltan (Arkunto, 2009) E. Analss Data Analss data yang dlakukan adalah menentukan rata-rata nla penguasaan konsep pada sklus I dan II, penngkatan rata-rata nla penguasaan konsep dar sklus I ke II, jumlah (persentase) sswa yang tuntas belajar pada sklus I dan sklus II, serta penngkatan persentase sswa yang tuntas belajar dar sklus I ke sklus II. Untuk mengetahu rata-rata nla penguasaan konsep sswa tap sklus, dgunakan rumus sebaga berkut: X X n Keterangan: X = rata-rata nla penguasaan konsep sklus ke-

X = jumlah nla tes uraan sklus ke- n = jumlah sswa Persentase penngkatan rata-rata nla penguasaan konsep sswa dhtung dengan menggunakan rumus sebaga berkut: %X X X X I I x100% Keterangan: %X = persentase kenakan penguasan konsep sswa Y = rata-rata penguasaan konsep sswa sklus ke- X = rata-rata penguasaan konsep sklus ke-(-1) I Persentase sswa yang memperoleh nla 65 tap sklus dhtung dengan menggunakan rumus berkut: R n x100% Keterangan: = persentase jumlah sswa yang memperoleh nla 65 sklus ke = jumlah sswa yang memperoleh nla 65 sklus ke- R n = jumlah sswa keseluruhan Penngkatan persentase sswa yang memperoleh nla 65 dhtung dengan menggunakan rumus berkut: Cn (n 1) Cn n 1

Keterangan: Cn (n 1) = penngkatan persentase sswa yang memperoleh nla 65 Cn = persentase sswa yang memperoleh nla 65 sklus n = persentase sswa yang memperoleh nla 65 sklus n-1 Cn 1