III. METODE PENELITIAN A. Settng Peneltan Peneltan n menggunakan data kuanttatf dengan jens Peneltan Tndakan Kelas (PTK). Peneltan n dlaksanakan d SMAN 1 Bandar Lampung yang beralamat d jalan Jend. Sudrman nomor 41 Tanjung Karang Tmur. Subyek dalam peneltan n adalah sswa kelas XI IPA 2 Tahun Pelajaran 2009-2010 dengan jumlah sswa 33 orang yang terdr dar 14 sswa lak-lak dan 19 sswa perempuan. Berdasarkan hasl observas, kelas n memlk penguasaan konsep kma yang mash rendah. Hal n dduga karena sswa belum menggunakan keteramplan-keteramplan proses sans untuk memaham konsep kma dalam kegatan pembelajaran. Sswa belum dlath untuk mengamat, mengukur, berkomunkas ataupun menympulkan melalu kegatan-kegatan ekspermen. B. Teknk Pengumpulan Data Teknk yang dgunakan untuk mengumpulkan data keteramplan proses sans sswa adalah dengan tes. Soal-soal Tes Formatf dsusun berdasarkan ndkator pembelajaran. Pada akhr sklus, hasl tes formatf seluruh sswa drerata kemudan djadkan data tap sklus yang akan dbandngkan dengan rerata hasl tes formatf sklus berkutnya.
C. Indkator Knerja Indkator knerja pada peneltan n adalah: 1. Adanya penngkatan persentase rata-rata penguasaan konsep laju reaks sswa dar sklus ke sklus sebesar 5%. 2. Adanya penngkatan persentase ketuntasan belajar laju reaks sswa dar sklus ke sklus sebesar 5%. D. Pengembangan Sklus Tndakan 1. Sklus I a. Perencanaan Persapan yang dlakukan pada tahap n adalah: 1) menyusun Slabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesua dengan model SBEI, 2) menyusun Lembar Kerja Sswa (LKS) ekspermen dan non ekspermen berbass keteramplan proses sans, 3) menyusun soal-soal tes formatf untuk tes penguasaan konsep laju reaks sswa, 4) menjelaskan kepada sswa karakterstk model SBEI yang akan dlaksanakan, 5) membentuk kelompok kooperatf sebanyak 8 kelompok berdasarkan kemampuan akademk yatu nla uj blok sebelumnya. Setap kelompok terdr atas 4 sampa 5 orang sswa yang memlk kemampuan akademk yang heterogen.
b. Pelaksanaan Peneltan n dlakukan sebanyak dua sklus. Pelaksanaan sklus I selama 6 x 45 ment. Sklus I terdr dar 5 kal pertemuan. Pertemuan I selama 1 x 45 ment, yang dgunakan untuk menyampakan penjelasan tentang karakterstk model SBEI dan membag sswa ke dalam kelompok-kelompok kooperatf. Pertemuan II selama 2 x 45 ment dengan mater pembelajaran kemolaran. Pertemuan III dan IV masngmasng selama 1 x 45 ment, mater pembelajarannya adalah konsep laju reaks. Pada pertemuan V, dlaksanakan tes formatf I selama 1 x 45 ment. Pelaksanaan peneltan sebaga berkut: 1) Dalam fase eksploras, guru membangktkan rasa ngn tahu sswa melalu contoh-contoh dalam kehdupan sehar-har, sswa melakukan ekspermen berdasarkan tuntunan dar guru dan petunjuk yang terdapat d dalam LKS, 2) Fase pengenalan konsep, yatu sswa berdskus d dalam kelompoknya masng-masng untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada d dalam LKS, menark kesmpulan dar ekspermen dan guru memnta perwaklan dar setap kelompok mempresentaskan kesmpulan dar ekspermen yang dlakukan. Dalam fase n, guru mengawas dan membmbng sswa, 3) Fase aplkas konsep yatu guru memerntahkan sswa untuk mengerjakan lathan soal yang dberkan guru ataupun soal-soal yang
ada d dalam LKS dan membahasnya sebelum sklus belajar berakhr. c. Pengamatan Selama proses pembelajaran berlangsung, guru mtra mengs lembar pengamatan pengelolaan pembelajaran. d. Refleks Setelah sklus I berakhr penelt bersama guru mtra melakukan refleks mengena proses pembelajaran yang telah dlaksanakan. Sebaga acuan dar refleks n adalah analss hasl tes formatf I dan data observas knerja guru. Hasl refleks pada sklus I adalah sebaga berkut: 1) saat melakukan ekspermen, mash banyak sswa yang terlhat bngung tentang hal-hal yang harus dlakukan, 2) mash banyak sswa yang kesultan dalam mengerjakan LKS berbass KPS yang menunjukkan bahwa sswa belum terbasa menggunakan Keteramplan Proses Sans untuk membangun konsep, 3) penguasaan konsep mater pokok laju reaks mash rendah. Hal n terlhat dar hasl tes formatf sswa pada akhr sklus I, 4) hanya beberapa sswa saja yang belajar tuntas, 5) guru belum cukup bak membmbng sswa dalam fase eksploras, pengenalan dan aplkas konsep.
2. Sklus II a. Perencanaan Dalam tahap n dlakukan rencana-rencana perbakan berdasarkan hasl refleks sklus I. Hal-hal yang dlakukan pada tahap n adalah: 1) memberkan penjelasan secara detal dan menyeluruh sebelum ekspermen dlakukan, 2) menngkatkan knerja guru dalam memotvas sswa untuk belajar dengan cara memberkan semangat melalu nasehat-nasehat, memberkan lebh banyak pertanyaan-pertanyaan dan contoh-contoh d lngkungan sektar sswa yang berkatan dengan mater pembelajaran, serta lebh cermat dalam memperhatkan sswa ketka memasuk fase-fase eksploras, pengenalan konsep dan aplkas konsep, 3) merevs RPP, LKS dan lembar observas knerja guru. b. Pelaksanaan Peneltan n dlakukan sebanyak dua sklus. Dalam pelaksanaan sklus II selama 7 x 45 ment. Sklus II terdr dar 4 kal pertemuan. Pertemuan I selama 2 x 45 ment dan pertemuan II selama 1 x 45 ment, mater pembelajarannya adalah faktor-faktor yang mempengaruh laju reaks. Sebelum pelaksanaan pertemuan III terjad perubahan jadwal dar sekolah. Jadwal yang semula 1 x 45 ment sebanyak dua pertemuan dalam 1 mnggu dan 2 x 45 ment sebanyak 1 pertemuan dalam 1 mnggu d ubah menjad 2 pertemuan sebanyak 2 x 45 ment dalam 1 mnggu. Pertemuan III berlangsung selama 2 x 45 ment
dengan mater pembelajaran teor tumbukan dan persamaan laju reaks. Pertemuan IV berlangsung selama 2 x 45 ment dengan mater pembelajaran orde reaks dan peranan katals dalam makhluk hdup dan ndustr. c. Pengamatan Selama proses pembelajaran berlangsung, guru mtra mengs lembar pengamatan pengelolaan pembelajaran yang telah drevs. d. Refleks Setelah sklus II berakhr, penelt bersama guru mtra melakukan refleks mengena proses pembelajaran yang telah dlaksanakan. Sebaga acuan dar refleks n adalah analss hasl tes formatf II dan data pengamatan pengelolaan pembelajaran. Hasl refleks pada sklus II adalah sebaga berkut: 1) sswa dapat mengerjakan LKS berbass KPS dengan lebh bak dbandngkan dengan sklus I, sswa mula terlath menggunakan keteramplan proses sans untuk membangun konsep, 2) penguasaan konsep mater pokok laju reaks sswa menngkat, terlhat dar hasl tes formatf sswa d akhr sklus II, 3) sebagan besar sswa tuntas belajar, 4) guru sudah cukup bak membmbng sswa dalam fase eksploras, pengenalan konsep dan aplkas konsep. Gars besar langkah-langkah peneltan dtunjukkan dalam Gambar 1 berkut:
Permasalahan Sklus I Perencanaan Tndakan I Pelaksanaan Tndakan I Refleks I Pengamatan/ Pengumpulan data I Permasalahan baru hasl refleks Sklus II Sklus II Perencanaan Tndakan II Refleks II Pelaksanaan Tndakan II Pengamatan/ Pengumpulan data II Gambar 1. Bagan pelaksanaan peneltan (Arkunto, 2009) E. Analss Data Analss data yang dlakukan adalah menentukan rata-rata nla penguasaan konsep pada sklus I dan II, penngkatan rata-rata nla penguasaan konsep dar sklus I ke II, jumlah (persentase) sswa yang tuntas belajar pada sklus I dan sklus II, serta penngkatan persentase sswa yang tuntas belajar dar sklus I ke sklus II. Untuk mengetahu rata-rata nla penguasaan konsep sswa tap sklus, dgunakan rumus sebaga berkut: X X n Keterangan: X = rata-rata nla penguasaan konsep sklus ke-
X = jumlah nla tes uraan sklus ke- n = jumlah sswa Persentase penngkatan rata-rata nla penguasaan konsep sswa dhtung dengan menggunakan rumus sebaga berkut: %X X X X I I x100% Keterangan: %X = persentase kenakan penguasan konsep sswa Y = rata-rata penguasaan konsep sswa sklus ke- X = rata-rata penguasaan konsep sklus ke-(-1) I Persentase sswa yang memperoleh nla 65 tap sklus dhtung dengan menggunakan rumus berkut: R n x100% Keterangan: = persentase jumlah sswa yang memperoleh nla 65 sklus ke = jumlah sswa yang memperoleh nla 65 sklus ke- R n = jumlah sswa keseluruhan Penngkatan persentase sswa yang memperoleh nla 65 dhtung dengan menggunakan rumus berkut: Cn (n 1) Cn n 1
Keterangan: Cn (n 1) = penngkatan persentase sswa yang memperoleh nla 65 Cn = persentase sswa yang memperoleh nla 65 sklus n = persentase sswa yang memperoleh nla 65 sklus n-1 Cn 1