BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 17 Kota Jambi, kelas VII yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kranggan Kabupaten Temanggung, dengan populasi penelitian sebanyak 219

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung. Dalam penelitian ini seluruh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian. digunakan untuk uji validitas instrumen.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS PENELITIAN Profil Partisipan Pada pengambilan data di lapangan, peneliti memperoleh partisipan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan terhadap guru-guru SMA Negeri di Kabupaten

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN` Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai hubungan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN. yang terletak di Jl. Cendrawasih No. 20 Jember. Penelitian dilaksanakan

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya. religius dan pembentukan karakter peserta didik.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Semarang. Sekolah ini beralamat di Jalan Sentro Jambu. Jumlah kelas keseluruhan

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV Analisis dan Pembahasan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN` Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai penyebab stres

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jumlah Siswa Laki-laki Perempuan Eksperimen Kontrol Jumlah Seluruhnya 59

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 8 Distribusi sampel penelitian berdasarkan Usia Usia Jumlah (N) Persentase (%) TOTAL

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Program Studi Pendidikan Ekonomi angkatan FKIP-UKSW


BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Semarang Jawa Tengah merupakan salah satu Sekolah Dasar di Gugus Mina

BAB 4 ANALISIS HASIL. Responden pada penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Psikologi Binus

BAB IV ANALISIS KORELASI ANTARA NILAI BTQ DENGAN PRESTASI BELAJAR MAPEL PAI DI SD KANDANG PANJANG 01 PEKALONGAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut ini akan dipaparkan hasil pengolahan data dari penelitian

BAB IV PEMBAHASAN. suatu sebaran dikatakan tidak normal apabila p<0,05.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. atau memberikan atau member gambaran terhadap objek yang diteliti melalui. kesimpulan yang berlaku secara umum.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASILPENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. terhadap variable-variabel dalam penelitian ini. Data-data yang dihasilkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung, yang terletak di Jalan Pasir Kaliki Nomor 51. Pemilihan lokasi

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri Salatiga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kedisiplinan dan Kepercayaan Diri terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN. Surabaya. Universitas ini beralamatkan di jl. Ketintang Surabaya.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menentukan bertemu tidaknya hasil penelitian.

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN

Contoh Analisis Data Korelasi Kecerdasan Emosi terhadap Stress Kerja 1. Sebaran Data Kecerdasan Emosi Hasil Skoring Kuesioner

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik tadarus Al- Qur an, shalat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai cara

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Subyek dalam penelitian ada 347 orang siswa kelas XI yang terdiri dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMABAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

STATISTIK DESKRIPTIF. Statistics. Strategi Membaca

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar di Gugus Anggrek Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas V di Gugus Anggrek Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Adapun Gugus ini terdiri dari 7 SD, yaitu SDN Jatirejo 01, SDN Beji Lor 01, SDN Beji Lor 02, SDN Deresansari 01, SDN Dersansari 02, Mi Jatirejo, SDN Ketanggi 01. Letak SD-SD di Gugus Anggrek ini berada di Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Oleh karena itu, peneliti mengklasifikasikan SD-SD di Gugus Anggrek ini sebagai SD Inti dan SD Imbas, karena tidak terdapat SD yang disebut SD binaan atau SD pinggiran. SD inti merupakan SD yang menjadi pusat kegiatan pada gugus tersebut, sedangkan yang lain sebagai anggota yang disebut SD imbas. Besar populasi dari SD di Gugus Anggrek Kecamatan Suruh ini adalah 181 siswa. Data ini merupakan jumlah dari siswa kelas V di Gugus Anggrek Kecamatan Suruh. Peneliti menggunakan pengambilan sampel dengan teknik cluster random sampling. Teknik ini adalah pengambilan sampel secara kelompok-kelompok, yaitu kelompok SD inti dan SD imbas. Untuk sampel SD inti diambil satu SD, sedangkan untuk sampel SD imbas diambil secara acak sebanyak dua SD. Kelompok SD inti yang menjadi sampel penelitian adalah SD Negeri Jatirejo 01, sedangkan kelompok SD imbas yang dipilih menjadi sampel penelitian yaitu SD Negeri Beji Lor 01 dan SD Negeri Beji lor 02. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 76 siswa. Alasan peneliti memilih subyek penelitian di SD Gugus Anggrek Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang ini karena belum pernah diadakan penelitian yang serupa, sehingga diharapkan penelitian ini dapat menjadi pengalaman baru. 4.2 Analisis Data Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari ; 1) penggunaan jam belajar di luar sekolah, dan 2) pendampingan belajar orangtua. 32

33 Seperti telah dikemukakan dalam bab sebelumnya bahwa instrumen ini sudah diuji cobakan di SD Negeri Beji Lor 01 dan SD Negeri Beji Lor 02. Hasilnya telah memenuhi persyaratan validitas dan reliabilitas untuk penelitian. Sebelum melakukan pengujian terhadap korelasi antar variabel, perlu dilakukan uji normalitas data, karena salah satu syarat penggunaan korelasi product moment Pearson ini adalah data variabel harus normal. Uji normalitas digunakan untuk melihat seberapa baik sebuah sampel data berada pada distribusi normal. 4.2.1 Uji Normalitas Data Uji normalitas menggunakan one-sampel kolmogorov smirnov (K-SZ) dengan menggunakan SPSS for windows versi 16.0. Syarat suatu data dikatakan berdistribusi normal jika signifikansi atau nilai ρ > 0,05. Hasil analisis uji normalitas pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut : Tabel 4.1 Uji Normalitas Data Pemanfaatan Jam Belajar di Luar Sekolah One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test jambljr N 76 Normal Parameters a,,b Mean 41.8947 Std. Deviation 4.06474 Most Extreme Differences Absolute.133 Positive.067 Negative -.133 Kolmogorov-Smirnov Z 1.159 Asymp. Sig. (2-tailed).136 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

34 Menurut Sulaiman (2005:13) kaidah pengambilan keputusan normalitas data adalah sebagai berikut: Ho : sampel distribusi normal Ha : sampel distribusi tidak normal Jika Asymp.sig > taraf signifikansi (α = 0,05) maka Ho diterima Jika Asymp.sig < taraf signifikansi (α = 0,05) maka Ho ditolak Dari tabel tersebut nampak bahwa diperoleh mean sebesar 41,89, standar deviasi sebesar 4,06 dan tingkat signifikan asimtotik dua sisi dengan taraf kepercayaan 5 % (Asymp. Sig (2-tailed)) adalah 0,136. Keterangan dibawah tabel test distribution is normal menunjukkan bahwa tes tersebut mempunyai data yang normal. Selain itu dari hipotesis yang ada dapat dilihat bahwa Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,136 > taraf signifikan (α = 0,05). Karena Asymp.Sig (2-tailed) lebih besar dari 0,05 ( 0,136 > 0,05) maka Ho diterima yang artinya variabel pemanfaatan jam belajar di luar sekolah berdistribusi normal. Hasil analisis uji normalitas pendampingan belajar orangtua dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut : Tabel 4.2 Uji Normalitas Data Pendampingan Belajar Orangtua One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test pendmortu N 76 Normal Parameters a,,b Mean 90.1053 Std. Deviation 11.36260 Most Extreme Differences Absolute.292 Positive.121 Negative -.292 Kolmogorov-Smirnov Z 2.546 Asymp. Sig. (2-tailed).070 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

35 Menurut Sulaiman (2005:13) kaidah pengambilan keputusan normalitas data adalah sebagai berikut: Ho : sampel distribusi normal Ha : sampel distribusi tidak normal Jika Asymp.sig > taraf signifikansi (α = 0,05) maka Ho diterima Jika Asymp.sig < taraf signifikansi (α = 0,05) maka Ho ditolak Dari tabel tersebut nampak bahwa diperoleh mean sebesar 90,10, standar deviasi sebesar 11,36 dan tingkat signifikan asimtotik dua sisi dengan taraf kepercayaan 5 % (Asymp. Sig (2-tailed)) adalah 0,070. Keterangan dibawah tabel test distribution is normal menunjukkan bahwa tes tersebut mempunyai data yang normal. Selain itu dari hipotesis yang ada dapat dilihat bahwa Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,070 > taraf signifikan (α = 0,05). Karena Asymp.Sig (2-tailed) lebih besar dari 0,05 ( 0,070 > 0,05) maka Ho diterima yang artinya variabel pendampingan belajar orangtua berdistribusi normal. Hasil analisis uji normalitas prestasi siswa dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut : Tabel 4.3 Uji Normalitas Data Prestasi Belajar Siswa One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test prestasi N 76 Normal Parameters a,,b Mean 67.9211 Std. Deviation 6.56610 Most Extreme Differences Absolute.140 Positive.140 Negative -.105 Kolmogorov-Smirnov Z 1.220 Asymp. Sig. (2-tailed).102 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

36 Menurut Sulaiman (2005:13) kaidah pengambilan keputusan normalitas data adalah sebagai berikut: Ho : sampel distribusi normal Ha : sampel distribusi tidak normal Jika Asymp.sig > taraf signifikansi (α = 0,05) maka Ho diterima Jika Asymp.sig < taraf signifikansi (α = 0,05) maka Ho ditolak Dari tabel tersebut nampak bahwa diperoleh mean sebesar 67,92, standar deviasi sebesar 6,56 dan tingkat signifikan asimtotik dua sisi dengan taraf kepercayaan 5 % (Asymp. Sig (2-tailed)) adalah 0,102. Keterangan dibawah tabel test distribution is normal menunjukkan bahwa tes tersebut mempunyai data yang normal. Selain itu dari hipotesis yang ada dapat dilihat bahwa Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,102 > taraf signifikan (α = 0,05). Karena Asymp.Sig (2-tailed) lebih besar dari 0,05 ( 0,102 > 0,05) maka Ho diterima yang artinya prestasi belajar siswa berdistribusi normal. 4.3 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian Analisis deskriptif variabel penelitian memaparkan data setiap variabel penelitian dilihat dari skor minimum, maksimum, mean, dan standar deviasi. Disamping itu juga dipaparkan distribusi frekuensi skor setiap variabel penelitian. 4.3.1 Analisis Deskriptif Variabel Pemanfaatan Jam Belajar di Luar Sekolah Tabel 4.4 merangkum data empirik pemanfaatan jam belajar di luar sekolah yang telah diklasifikasikan deskriptif dengan ukuran skor minimum, maksimum, rentang skor, mean, dan standar deviasi. Tabel 4.4 Deskriptif Statistik Data Empirik Pemanfaatan Jam Belajar di Luar Sekolah Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation jambelajar 76 31.00 48.00 41.8947 4.06474 Valid N (listwise) 76

37 Dari tabel 4.4 nampak bahwa rerata skor pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dari 76 siswa sebesar 41,89, dengan simpangan baku 4,06. Data skor pemanfaatan jam belajar di luar sekolah ini dengan skor terendah yaitu 31 dan skor tertinggi 48. Untuk menentukan tinggi rendahnya hasil pengukuran pemanfaatan jam belajar di luar sekolah digunakan 5 kategori sesuai dengan banyaknya alternatif jawaban pada angket. Selisih skor tertinggi dan terendah dibagi dengan banyaknya pilihan akan diperoleh interval. Tinggi rendahnya pengukuran (lihat nilai rata-rata masing-masing variabel) disesuaikan dengan interval yang diperoleh. Hasil pengukuran tersebut dapat dirangkum pada tabel 4.5 berikut : Tabel 4.5 Klasifikasi Distribusi Frekuensi Pemanfaatan Jam Belajar di Luar Sekolah Kategori Interval Frekuensi Prosentase ( N ) ( % ) Sangat Tinggi 46-48 14 18,42 Tinggi 43-45 24 31,58 Sedang 40-42 19 25 Rendah 37-39 12 15,79 Sangat Rendah 31-36 7 9,21 Jumlah 76 100% Nampak dari tabel 4.5 keseluruhan responden penelitian sejumlah 76 siswa kelas V SD Gugus Anggrek Kecamatan Suruh menunjukkan pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dengan kategori sangat tinggi sebanyak 18,42%, 31,58% memiliki skor yang berada pada kategori tinggi, 25% memiliki skor yang berada pada kategori sedang, 15,79% memiliki skor yang berada pada kategori rendah, dan 9,21% memiliki skor yang berada pada kategori sangat rendah. 4.3.2 Analisis Deskriptif Variabel Pendampingan Belajar Orangtua Tabel 4.6 di bawah merangkum data empirik pendampingan belajar orangtua yang telah diklasifikasikan deskriptif dengan ukuran skor minimum, maksimum, rentang skor, mean, dan standar deviasi.

38 Tabel 4.6 Deskriptif Statistik Data Empirik Pendampingan Belajar Orangtua Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation pendmportu 76 67.00 104.00 90.1053 11.36260 Valid N (listwise) 76 Dari tabel 4.6 nampak bahwa rerata skor pendampingan belajar orangtua dari 76 siswa sebesar 90,10, dengan simpangan baku 11,36. Data skor pendampingan belajar orangtua ini dengan skor terendah yaitu 67 dan skor tertinggi 104. Untuk menentukan tinggi rendahnya hasil pengukuran pendampingan belajar orangtua digunakan 5 kategori sesuai dengan banyaknya alternatif jawaban pada angket. Selisih skor tertinggi dan terendah dibagi dengan banyaknya pilihan akan diperoleh interval. Tinggi rendahnya pengukuran (lihat nilai rata-rata masing-masing variabel) disesuaikan dengan interval yang diperoleh. Hasil pengukuran tersebut dapat dirangkum pada tabel 4.7 berikut : Tabel 4.7 Klasifikasi Distribusi Frekuensi Pendampingan Belajar Orangtua Kategori Interval Frekuensi Prosentase ( N ) ( % ) Sangat Tinggi 98-104 19 25 Tinggi 91-97 32 42,11 Sedang 84-90 3 3,95 Rendah 77-83 7 9,21 Sangat Rendah 67-76 15 19,74 Jumlah 76 100% Nampak dari tabel 4.7 keseluruhan responden penelitian, yaitu orangtua dari jumlah 76 siswa kelas V SD Gugus Anggrek Kecamatan Suruh menunjukkan pendampingan belajar orangtua dengan kategori sangat tinggi sebanyak 25%, 42,11% memiliki skor yang berada pada kategori tinggi, 3,95% memiliki skor yang berada pada kategori sedang, 9,21% memiliki skor yang berada pada kategori rendah, dan 19,74% memiliki skor yang berada pada kategori sangat rendah.

39 4.3.3 Analisis Deskriptif Variabel Prestasi Belajar Tabel 4.8 merangkum data empirik prestasi belajar siswa yang telah diklasifikasikan deskriptif dengan ukuran skor minimum, maksimum, rentang skor, mean, dan standar deviasi. Tabel 4.8 Deskriptif Statistik Data Empirik Prestasi Belajar Siswa Descriptive Statistics N Mean Std. Deviation Minimum Maximum prestasi 76 67.9211 6.56610 50.00 86.00 Dari tabel 4.6 nampak bahwa rerata skor prestasi belajar siswa dari 76 siswa sebesar 67,92, dengan simpangan baku 6,566. Data skor prestasi belajar siswa ini dengan skor terendah yaitu 50 dan skor tertinggi 86. Tinggi rendahnya pengukuran prestasi belajar disesuaikan dengan interval yang diperoleh. Hasil pengukuran tersebut dapat dirangkum pada tabel 4.9 berikut : Tabel 4.9 Klasifikasi Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Siswa Kategori Interval Frekuensi Prosentase ( N ) ( % ) Sangat Tinggi 80-86 4 5,26 Tinggi 73-79 12 15,79 Sedang 66-72 30 39,47 Rendah 59-65 28 36,84 Sangat Rendah 50-58 2 2,63 Jumlah 76 100% Nampak dari tabel 4.9 keseluruhan responden penelitian, yaitu 76 siswa kelas V SD Gugus Anggrek Kecamatan Suruh menunjukkan prestasi belajar dengan kategori sangat tinggi, 5,26% (4) siswa, memiliki skor yang berada pada kategori tinggi sebanyak 15,79% (12) siswa, 39,47% dalam kategori sedang, 36,84% dalam kategori rendah dan 2,63% (2) siswa memiliki skor yang berada pada kategori sangat rendah.

40 4.4 Analisis Hasil Penelitian Telah dikemukakan pada bagian terdahulu bahwa model analisis korelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis korelasi product moment Pearson. Dalam penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu pemanfaatan jam belajar di luar sekolah (x1) dan pendampingan belajar orangtua (x2) sebagai variabel independen dengan prestasi belajar (y) sebagai variabel dependent. Untuk mengukur eratnya hubungan antara ketiga variabel (x1, x2 dan y) dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis korelasi ganda (multiple correlation). Kriteria yang digunakan sebagai pedoman dalam menafsirkan keeratan hubungan merujuk tolak ukur nilai koefisien korelasi (r). Menurut Arikunto (2006:276) untuk mengetahui dan memberikan pedoman dalam penafsiran keeratan hubungan dan interpretasi terhadap koefisien korelasi atau nilai (r) adalah sebagai berikut: Tabel 4.10 Interpretasi Nilai (r) Besarnya Nilai r 0,800 1,00 0,600 0,800 0,400 0,600 0,200 0,400 0,000 0,200 Intepretasi Tinggi Cukup Agak rendah Rendah Sangat rendah (tidak berkorelasi) Berpedoman pada kriteria tersebut diatas, berikut ini secara berturut-turut akan disajikan hasil analisis korelasi antara pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dengan prestasi belajar siswa, pendampingan belajar orangtua dengan prestasi belajar siswa, dan pemanfaatan jam belajar di luar jam sekolah dan pendampingan belajar orangtua dengan prestasi belajar siswa. 4.4.1 Korelasi Pemanfaatan Jam Belajar di Luar Sekolah (x1) dengan Prestasi Belajar Siswa (y) Tabel 4.11 berikut ini merangkum data korelasi product moment Pearson antara pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dengan prestasi belajar siswa.

41 Tabel 4.11 Koefisien Korelasi Pemanfaatan Jam Belajar di Luar Sekolah dengan Prestasi Belajar Siswa Correlations jambljr Prestasi jambljr Pearson Correlation 1.302 ** Sig. (2-tailed).008 N 76 76 prestasi Pearson Correlation.302 ** 1 Sig. (2-tailed).008 N 76 76 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Dari tabel 4.11 nampak koefisien korelasi antara pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dengan prestasi belajar siswa sebesar 0,302 dan p = 0,008 pada taraf signifikasi 5%. Berdasarkan kriteria yang dikemukakan oleh Arikunto (2006:276), maka koefisien korelasi ini termasuk dalam kategori rendah. Dari data koefisien korelasi ini dapat dijelaskan bahwa siswa dengan skor pemanfaatan jam belajar di luar sekolah yang tinggi akan diikuti dengan prestasi belajar yang tinggi. Sebaliknya siswa dengan skor pemanfaatan jam belajar di luar sekolah yang rendah akan diikuti dengan prestasi belajar yang rendah pula. 4.4.2 Korelasi Pendampingan Belajar Orangtua dengan (x2) Prestasi Belajar Siswa (y) Tabel 4.12 berikut ini merangkum data korelasi product moment Pearson antara pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dengan prestasi belajar siswa.

42 Tabel 4.12 Koefisien Korelasi Pendampingan Belajar Orangtua dengan Prestasi Belajar Siswa Correlations pendmortu prestasi pendmortu Pearson Correlation 1.295 ** Sig. (2-tailed).010 N 76 76 prestasi Pearson Correlation.295 ** 1 Sig. (2-tailed).010 N 76 76 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Dari tabel 4.12 nampak koefisien korelasi antara pendampingan belajar orangtua dengan prestasi belajar siswa sebesar 0,295 dan p = 0,010 pada taraf signifikasi 5%. Berdasarkan kriteria yang dikemukakan oleh Arikunto (2006:276), maka koefisien korelasi ini termasuk dalam kategori rendah. Dari data koefisien korelasi ini dapat dijelaskan bahwa orangtua siswa dengan skor pendampingan belajar orangtua yang tinggi akan diikuti dengan prestasi belajar siswa yang tinggi. Sebaliknya orangtua siswa yang dengan skor pendampingan belajar orangtua yang rendah akan diikuti dengan prestasi belajar siswa yang rendah pula. 4.4.3 Korelasi Berganda Pemanfaatan Jam Belajar di Luar Sekolah (x1) dan Pendampingan Belajar Orangtua dengan (x2) Prestasi Belajar Siswa (y) Tabel 4.13 berikut ini merangkum data korelasi berganda (Multiple Correlation) antara pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dan pendampingan belajar orangtua dengan prestasi belajar siswa kelas V di SD Gugus Anggrek Kecamatan Suruh.

43 Tabel 4.13 Koefisien Korelasi Berganda Pemanfaatan Jam Belajar di Luar Sekolah dan Pendampingan Belajar Orangtua dengan Prestasi Belajar Siswa Correlations Control Variables jambljr pendmortu prestasi jambljr Correlation 1.000.337 Significance (2-tailed)..003 df 0 73 pendmortu Correlation.337 1.000 Significance (2-tailed).003. df 73 0 Berdasarkan tabel 4.13 diketahui bahwa hubungan secara bersama-sama antara variabel pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dan pendampingan belajar orangtua dengan prestasi belajar siswa kelas V di SD Gugus Angrek Kecamatan Suruh memiliki koefisien korelasi (R) sebesar 0,337 dengan signifikansi 0,003. Berdasarkan kriteria yang dikemukakan oleh Arikunto (2006:276), maka dapat disimpulkan bahwa koefisien korelasi ini termasuk dalam kategori agak rendah. Ini berarti bahwa secara bersamasama antara variabel pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dan pendampingan belajar orangtua mempunyai hubungan positif signifikan dengan variabel prestasi belajar siswa. 4.5 Hasil Uji Hipotesis Seperti telah diuraikan di Bab 2 bahwa penelitian ini hendak menguji tiga hipotesis. Kriteria penolakan atau penerimaan hipotesis didasarkan pada hasil perhitungan dalam program SPSS dengan ketentuan : 1. Menerima H0 dan menolak Ha bila nilai rxy 0 dan nilai p >0,05. Artinya tidak ada korelasi yang signifikan antara kedua variabel yang dikorelasikan. 2. Menerima Ha dan menolak H0 bila nilai rxy > 0 dan p <0,05. Artinya ada korelasi yang signifikan antara kedua variabel yang dikorelasikan.

44 Dalam penelitian ini, proses pengolahan data korelasi dan penghitungan nilai p secara keseluruhan dilakukan dengan bantuan program SPSS for windows versi 17.0. Hipotesis-hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah : 1. Ada Hubungan positif dan signifikan antara pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dengan prestasi belajar belajar siswa kelas V SD di Gugus Anggrek Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2011/ 2012 H0 : rx1y 0 Tidak ada hubungan positif dan signifikan antara pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dengan prestasi belajar siswa kelas V SD di Gugus Anggrek Kecamatan Suruh Tahun Ajaran 2011/ 2012. Ha : rx1y > 0 Ada hubungan positif dan signifikan antara pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dengan prestasi belajar siswa kelas V SD di Gugus Anggrek Kecamatan Suruh Tahun Ajaran 2011/ 2012. 2. Ada Hubungan yang positif dan signifikan antara pendampingan belajar orangtua dengan prestasi belajar siswa kelas V SD di Gugus Anggrek Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2011/ 2012. H0 : rx2y 0 Tidak ada hubungan positif dan signifikan antara pendampingan belajar orangtua dengan prestasi belajar siswa kelas V SD di Gugus Anggrek Kecamatan Suruh Tahun Ajaran 2011/ 2012. Ha : rx2y > 0 Ada hubungan positif dan signifikan antara pendampingan belajar orangtua dengan prestasi belajar siswa kelas V SD di Gugus Anggrek Kecamatan Suruh Tahun Ajaran 2010/ 2011. 3. Ada Hubungan yang positif dan sigtnifikan antara pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dan pendampingan belajar orangtua dengan prestasi siswa kelas V di Gugus Anggrek Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2011/ 2012. H0 : rx1.2y 0 Tidak ada hubungan positif dan signifikan antara pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dan

45 Ha : rx1.2y > 0 pendampingan belajar orangtua dengan prestasi belajar siswa kelas V SD di Gugus Anggrek Kecamatan Suruh Tahun Ajaran 2011/ 2012. Ada hubungan positif dan signifikan antara pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dan pendampingan belajar orangtua dengan prestasi belajar siswa kelas V SD di Gugus Anggrek Kecamatan Suruh Tahun Ajaran 2011/ 2012. 4.5.1 Hasil Uji Hipotesis Pertama Hipotesis statistik pertama yang akan diuji adalah : 1. Ada Hubungan positif dan signifikan antara pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dengan prestasi belajar belajar siswa kelas V SD di Gugus Anggrek Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2010/ 2011 H0 : rx1y 0 Tidak ada hubungan positif dan signifikan antara Ha : rx1y > 0 pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dengan prestasi belajar siswa kelas V SD di Gugus Anggrek Kecamatan Suruh Tahun Ajaran 2011/ 2012. Ada hubungan positif dan signifikan antara pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dengan prestasi belajar siswa kelas V SD di Gugus Anggrek Kecamatan Suruh Tahun Ajaran 2011/ 2012. Hasil uji hipotesis berdasarkan nilai koefisien korelasi antara pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dengan prestasi belajar siswa, serta perhitungan nilai signifikansi alpha-nya dapat dilihat dalam tabel 4.14 berikut ini : Tabel 4.14 Hasil Uji Hipotesis Hubungan antara Pemanfaatan Jam Belajar di Luar Sekolah (x1) dengan Prestasi Belajar (y) Variabel bebas Variabel Terikat Koefisien N Signifikansi (x) Pemanfaatan Jam Belajar di Luar Sekolah Keputusan (y) Korelasi Prestasi Belajar 76 0,302 0,008 H0 ditolak dan Ha diterima **. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

46 Dari tabel 4.14 tampak jelas bahwa variabel pemanfaatan jam belajar di luar sekolah berkorelasi positif signifikan dengan prestasi belajar (r=0,302), dengan p=0,008. Karena rx1y > 0, maka Ha diterima dan H0 ditolak. Hasilnya bahwa hipotesis yang menyatakan tidak ada hubungan positif dan signifikan antara pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dengan prestasi belajar siswa kelas V SD di Gugus Anggrek Kecamatan Suruh Tahun Ajaran 2011/ 2012 ditolak, dan diterima hipotesis ada hubungan positif dan signifikan antara pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dengan prestasi belajar siswa kelas V SD di Gugus Anggrek Kecamatan Suruh Tahun Ajaran 2011/ 2012 4.5.2 Hasil Uji Hipotesis Kedua Hipotesis statistik kedua yang akan diuji adalah : 2. Ada Hubungan yang positif dan signifikan antara pendampingan belajar orangtua dengan prestasi belajar siswa kelas V SD di Gugus Anggrek Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2011/ 2012. H0 : rx2y 0 Tidak ada hubungan positif dan signifikan antara pendampingan belajar orangtua dengan prestasi belajar siswa kelas V SD di Gugus Suruh Kecamatan Suruh Tahun Ajaran 2011/ 2012. Ha : rx2y > 0 Ada hubungan positif dan signifikan antara pendampingan belajar orangtua dengan prestasi belajar siswa kelas V SD di Gugus Anggrek Kecamatan Semarang Tahun Ajaran 2011/ 2012. Hasil uji hipotesis berdasarkan nilai koefisien korelasi antara pendampingan belajar orangtua dengan prestasi belajar siswa, serta perhitungan nilai signifikansi alpha-nya dapat dilihat dalam tabel 4.15 berikut ini :

47 Tabel 4.15 Hasil Uji Hipotesis Hubungan antara Pendampingan Belajar Orangtua (x2) dengan Prestasi Bbelajar (y) Variabel bebas Variabel Terikat Koefisien N (x) (y) Korelasi Signifikansi Keputusan Pendampingan Belajar Orangtua Prestasi Belajar 76 0,295 0,010 H0 ditolak dan Ha diterima **. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed). Dari tabel 4.15 tampak jelas bahwa variabel pendampingan belajar orangtua berkorelasi positif signifikan dengan prestasi belajar (r=0,295), dengan p=0,010. Karena rx2y>0, maka Ha diterima dan H0 ditolak. Kesimpulannya bahwa hipotesis yang menyatakan tidak ada hubungan positif dan signifikan antara pendampingan belajar orangtua dengan prestasi belajar siswa kelas V SD di Gugus Suruh Kecamatan Suruh Tahun Ajaran 2011/ 2012 ditolak, dan diterima hipotesis ada hubungan positif dan signifikan antara pendampingan belajar orangtua dengan prestasi belajar siswa kelas V SD di Gugus Anggrek Kecamatan Suruh Tahun Ajaran 2011/ 2012 4.5.3 Hasil Uji Hipotesis Ketiga Hipotesis statistik kedua yang akan diuji adalah : 3. Ada Hubungan yang positif dan sigtnifikan antara pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dan pendampingan belajar orangtua dengan prestasi siswa kelas V di Gugus Anggrek Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2011/ 2012. H0 : rx1.2y 0 Tidak ada hubungan positif dan signifikan antara pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dan pendampingan belajar orangtua dengan prestasi belajar siswa kelas V SD di Gugus Anggrek Kecamatan Suruh Tahun Ajaran 2010/ 2011. Ha : rx1.2y > 0 Ada hubungan positif dan signifikan antara pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dan pendampingan belajar orangtua dengan prestasi belajar siswa kelas V SD di

48 Gugus Anggrek Kecamatan Suruh Tahun Ajaran 2011/ 2012. Hasil uji hipotesis berdasarkan nilai koefisien korelasi antara variabel pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dan pendampingan belajar orangtua secara bersama-sama dengan prestasi belajar disajikan dalam tabel 4.16 berikut ini : Tabel 4.16 Hasil Uji Hipotesis Hubungan Berganda antara Pemanfaatan Jam Belajar di Luar Sekolah (x1) dan Pendampingan Belajar Orangtua (x2) dengan Prestasi Belajar (y) Variabel bebas (x) Pemanfaatan jam belajar di luar sekolah (x1). Pendampingan belajar orangtua (x2). Variabel Terikat (y) Prestasi Belajar **. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed). N Koefisien Korelasi Signifikansi Keputusan 76 0,337 0,003 H0 ditolak dan Ha diterima Koefisien korelasi antara pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dan pendampingan belajar orangtua secara bersama-sama dengan prestasi belajar siswa adalah sebesar r=0,337 dengan p=0,003. Karena rx1.2y>0 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian hasil penelitian ini membuktikan bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dan pendampingan belajar orangtua secara bersama-sama dengan prestasi belajar siswa. Artinya terbukti secara signifikan bahwa pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dan pendampingan belajar orangtua yang semakin tinggi akan meningkatkan prestasi belajar siswa yang bersangkutan. 4.6 Pembahasan Hasil Penelitian Sebagaimana dipaparkan dalam tabel 4.14, tabel 4,15 dan tabel 4.16, tiga hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini terbukti secara statistik. Hipotesishipotesis tersebut adalah :

49 1. Ada hubungan positif dan signifikan antara pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dengan prestasi belajar siswa kelas V SD di Gugus Anggrek Kecamatan Suruh Tahun Ajaran 2011/ 2012. 2. Ada hubungan positif dan signifikan antara pendampingan belajar orangtua dengan prestasi belajar siswa kelas V SD di Gugus Anggrek Kecamatan Suruh Tahun Ajaran 2011/ 2012. 3. Ada hubungan positif dan signifikan antara pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dan pendampingan belajar orangtua dengan prestasi belajar siswa kelas V SD di Gugus Anggrek Kecamatan Suruh Tahun Ajaran 2011/ 2012. Pembahasan temuan dalam penelitian ini dalam kaitan dengan temuan-temuan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya diuraikan dalam paparan berikut : 4.6.1 Pemanfaatan Jam Belajar di Luar Sekolah Berhubungan dengan Prestasi Belajar Siswa Pemanfaatan jam belajar di luar sekolah adalah suatu proses aktif di luar jam sekolah untuk menambah pengetahuan anak dalam mendukung jam belajar aktif di sekolah dan pencapaian prestasi belajar. Bila siswa dapat memanfaatkan jam belajar di luar sekolah untuk belajar, menyelesaikan tugas-tugas sekolah dengan baik akan dapat meningkatkan prestasi pendidikan bagi siswa, meningkatkan pengetahuan bagi warga, dan dapat pula meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Seperti telah dipaparkan dalam tabel 4.11 diuraikan bahwa besarnya koefisien korelasi antara pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dengan prestasi belajar siswa adalah 0,302. Hasil uji signifikansi yang dipaparkan dalam tabel 4.14 menjelaskan bahwa variabel pemanfaatan jam belajar di luar sekolah berkorelasi positif signifikan terhadap prestasi belajar siswa, dengan p=0,008. Menurut Arikunto (2006:276), keeratan hubungan tersebut termasuk dalam kategori rendah. Artinya, bahwa siswa dengan skor pemanfaatan jam belajar di luar sekolah yang tinggi akan diikuti dengan prestasi belajar yang tinggi. Sebaliknya siswa dengan skor pemanfaatan jam belajar di luar sekolah yang rendah akan diikuti dengan prestasi belajar yang rendah pula. Temuan bahwa pemanfaatan jam belajar di luar sekolah berhubungan dengan prestasi belajar siswa ini sejalan dengan kerangka berfikir yang dikemukakan bahwa

50 semakin tinggi siswa memanfaatkan jam belajarnya di luar sekolah, semakin tinggi prestasi belajar siswa. Gejala ini terjadi karena siswa yang dapat menggunakan keteraturan waktu dalam belajar, membuat jadwal belajar yang teratur, menyelesaikan tugas sekolah tepat waktu, mengulang dan menambah materi pelajaran yang telah diberikan guru akan menambah pengetahuan siswa dalam belajar, sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa di sekolah. Temuan ini juga mendukung beberapa penelitian yang dilakukan sebelumnya, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Soetrisno, 1998 (http://opac.library.um.ac.id/) yang menyatakan bahwa ada hubungan antara banyaknya waktu dan pengaturan waktu belajar di luar sekolah dengan prestasi belajar siswa kelas tinggi sekolah dasar di Kecamatan Singosari. Hal tersebut juga didukung oleh penelitian yang dilakukan Murniasih, 2004 (http://opac.library.um.ac.id/), dalam penelitiannya mengenai hubungan pemanfaatan waktu belajar dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas III SDN Purwodadi I Kota Malang, menunjukkan bahwa ada hubungan antara pemanfaatan waktu belajar dengan prestasi siswa kelas III di SDN Purwodadi I, berdasarkan analisa korelasi product moment didapat koefisien korelasi sebesar 0,647. 4.6.2 Pendampingan Belajar Orangtua Berhubungan dengan Prestasi Belajar Siswa Pendampingan belajar orangtua adalah kegiatan orangtua untuk mendukung dan mendampingi siswa belajar di rumah dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan guru sehingga siswa merasa terbimbing dan termotivasi untuk belajar. Orangtua yang memberikan atau meluangkan waktunya untuk mendampingi anaknya pada saat belajar akan meningkatkan kepercayaan diri pada anak, anak merasa diperhatikan dan merasa mendapatkan dukungan penuh dari orangtua, sehingga membuatnya semakin percaya diri. Selain itu pendampingan orangtua kepada anak pada saat belajar juga akan semakin meningkatkan kedekatan emosional antara orangtua dan anak. Seperti telah dipaparkan dalam tabel 4.12 diuraikan bahwa besarnya koefisien korelasi antara pendampingan belajar orangtua dengan prestasi belajar siswa adalah 0,295. Hasil uji signifikansi yang dipaparkan dalam tabel 4.15 menjelaskan bahwa

51 variabel pendampingan belajar orangtua berkorelasi positif signifikan terhadap prestasi belajar siswa, dengan p=0,010. Menurut Arikunto (2006:276), keeratan hubungan tersebut termasuk dalam kategori rendah. Artinya, bahwa orangtua siswa dengan skor pendampingan belajar orangtua yang tinggi akan diikuti dengan prestasi belajar siswa yang tinggi. Sebaliknya orangtua siswa yang dengan skor pendampingan belajar orangtua yang rendah akan diikuti dengan prestasi belajar siswa yang rendah pula. Temuan bahwa pendampingan belajar orangtua berhubungan dengan prestasi belajar siswa ini sejalan dengan kerangka berfikir yang dikemukakan bahwa semakin tinggi pendampingan belajar orangtua, semakitn tinggi prestasi belajar siswa. Gejala ini terjadi karena orangtua yang mendampingi anak dalam belajar akan membuat anak merasa diperhatikan dan mendapatkan dukungan penuh dari orangtua. Anak akan semakin termotivasi dalam belajar dan merasa percaya diri, sehingga prestasi belajar anak di sekolah dapat dicapai dengan lebih baik. Temuan ini juga mendukung beberapa penelitian yang dilakukan sebelumnya, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Purwanti, 2006 (http://lib.atmajaya.ac.id/) menunjukkan adanya hubungan antara pendampingan secara langsung dan tidak langsung. Pendampingan secara tidak langsung dilakukan dengan cara memantau kegiatan anak karena orangtua sudah mempersiapkan atau melatih anaknya untuk mandiri dalam hal belajar sejak anak kelas I dan kelas II. Pendampingan secara langsung dilakukan oleh dua orang ibu yang ikut terlibat secara langsung dalam proses belajar anak dengan ikut mempelajari buku-buku pelajaran anak. Anak yang mendapat pendampingan secara langsung, prestasinya lebih baik daripada hasil prestasi dari pendampingan secara tidak langsung. Penelitian tersebut di kuatkan oleh penelitian yang dilakukan Slameto,Bk FIP IKSW (Satya Wydya vol 15 no1,2001) mengenai peranan hubungan orang tua dalam pendidikan anak dan hubungannya dengan prestasi belajarnya dikelas VI SD Laboratorium UKSW, yang menunjukan hubungan yang positif signifikan antara pendampingan belajar oleh orang tua dengan prestasi belajar siswa diperoleh r sebesar -0,113 dengan p sebesar 0,316..

52 4.6.3 Pemanfaatan Jam Belajar di Luar Sekolah dan Pendampingan Belajar Orangtua Berhubungan dengan Prestasi Belajar Siswa Korelasi ganda (multiple correlation) merupakan angka yang menununjukkan arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel independen secara bersama-sama atau lebih dengan satu variabel dependen (Sugiyono, 2009 : 231-232). Dalam penelitian ini, ditemukan hubungan berganda antara pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dan pendampingan belajar orangtua dan prestasi belajar siswa. Dari tabel 4.13 nampak bahwa koefisien korelasi berganda antara pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dan pendampingan belajar orangtua dengan prestasi belajar siswa sebesar 0,337. Hasil uji signifikasi hubungan berganda ini terlihat dalam tabel 4.16 bahwa variabel pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dan pendampingan belajar orangtua secara bersama-sama berkorelasi positif signifikan terhadap prestasi belajar siswa, dengan p=0,003. Berdasarkan kriteria yang dikemukakan oleh Arikunto (2006:276), maka nilai koefisien korelasi ini termasuk dalam kategori agak rendah. Dari data koefisien korelasi ini dapat dijelaskan bahwa siswa dengan skor pemanfaatan jam belajar di luar sekolah, dan orangtua dengan skor pendampingan belajar orangtua yang tinggi akan diikuti dengan prestasi belajar siswa yang tinggi. Sebaliknya siswa yang memiliki skor pemanfaatan jam belajar di luar sekolah, dan orangtua dengan skor pendampingan belajar orangtua yang rendah akan diikuti dengan prestasi belajar siswa yang rendah pula. Kekuatan hubungan berganda pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dan pendampingan belajar orangtua dengan prestasi belajar siswa sebesar 0,337 terlihat lebih besar dari kekuatan hubungan secara mandiri antara pemanfaatan jam belajar di luar sekolah dengan prestasi belajar siswa sebesar 0,302 dan kekuatan hubungan antara pendampingan belajar orangtua dengan prestasi belajar siswa sebesar 0,295 (r=0,302 dan r=0,295 < r=0,337), karena dari siswa dan orangtua terjadi perpaduan antara siswa yang dapat memanfaatkan jam belajar di luar sekolah yang baik dengan karakter pendampingan belajar orangtua yang tinggi. Perpaduan dua kelompok inilah yang menyebabkan angka koefisien korelasi lebih besar.