EVALUASI JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL DENGAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) DAN WORK FORCE ANALYSIS (WFA) DI PT.

dokumen-dokumen yang mirip
Seminar Nasional IENACO ISSN PENGELOMPOKAN STASIUN KERJA UNTUK MENYEIMBANGKAN BEBAN KERJA DENGAN METODE LINE BALANCING

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan profesionalisme karyawan perusahaan. setiap kegiatan perusahaan. Walaupun didukung dengan sarana dan prasarana

BAB I PENDAHULUAN. besar maupun kecil di berbagai wilayah Indonesia. Industri-industri

Lampiran Perhitungan Uji Keseragaman dan Kecukupan Data

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU KEMASAN MINUMAN RINGAN UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERSEDIAAN. Mila Faila Sufa 1*, Rizky Novitasari 2

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengukuran Waktu Work Sampling TEKNIK TATA CARA KERJA

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

PERAMALAN PENJUALAN AYAM POTONG BAPAK ADIT DI PASAR BARU BEKASI

LEMBAR PERSETUJUAN PENENTUAN JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL BERDASARKAN TARGET PRODUKSI PADA PT. KHARISMA ROTAN MANDIRI SUKOHARJO

Lampiran-1. Perhitungan Kapasitas Normal

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

PENERAPAN METODE MOVING AVERAGE DAN EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK PERAMALAN PENJUALAN TOPPING EXTRA CHEESE : DWI SEPTIANI NPM :

Pengukuran Kerja Langsung (Direct Work Measurement)

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan produksi dari suatu perusahaan tenaga kerja mempunyai peranan

MEMPELAJARI PERAMALAN PRODUKSI LOWER BALL JOINT PADA PT. MENARA TERUS MAKMUR. : : Teknik Industri : Ratih Wulandari, ST., MT.

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN SERAGAM PADA KONVEKSI JEDRICO

PENENTUAN WAKTU BAKU PRODUKSI KERUPUK RAMBAK IKAN LAUT SARI ENAK DI SUKOHARJO

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KERJA PADA DIVISI OPERASIONAL DI PT. ASIALINK HOLIDAYS SANUR, BALI

PRESENTASI SIDANG PENULISAN ILMIAH

PERENCANAAN PERSEDIAAN PRODUKSI PEMBUATAN LILIN Studi Kasus Di CV. Taruna Jaya, Garut

PERAMALAN PENJUALAN TIKET PESAWAT PADA CV. VIDO JAYA TOUR DAN TRAVEL

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... ABSTRACT...

Lamp n (menit) x/n

SEMINAR NASIONAL MESIN DAN INDUSTRI (SNMI6) 2010

ANALISIS PENGUKURAN KERJA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

PENENTUAN WAKTU STANDAR DAN JUMLAH TENAGA KERJA OPTIMAL PADA PRODUKSI BATIK CAP (STUDI KASUS: IKM BATIK SAUD EFFENDY, LAWEYAN)

Analisa Penetapan Upah Tenaga Kerja Berdasarkan Waktu Standar di PT. Semen Tonasa

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN PAKAIAN PADA TOKO KARTINI BUSANA. Nama : SUCI MUTIARA NPM : Kelas : 3 EA 14

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

DAFTAR ISI. Halaman. viii

Analisis Peramalan Permintaan Kemasan Karton Box Gelombang Pada PT. Multibox Indah

Nama : Johanes Susanto NIM : Tugas online #4 TKT313 Metodologi Penelitian. Work Sampling

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

PENGUKURAN BEBAN KERJA DAN OPTIMALISASI JUMLAH KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE WORK

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN KANTOR PERCETAKAN DAN PERDAGANGAN UMUM CV AGUNG BEKASI TIMUR

PERENCANAAN JUMLAH OPERATOR PRODUKSI DENGAN METODE STUDI WAKTU (STUDI KASUS PADA INDUSTRI PENGOLAHAN PRODUK LAUT)

ANALISIS PERAMALAN VOLUME PENJUALAN UD. AMER DENGAN METODE SMOOTHING NAMA : MUHAMMAD IQBAL NPM : KELAS : 3EA01 JURUSAN : MANAJEMEN

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU BAJA MS DI DIREKTORAT PRODUKSI ATMI CIKARANG

PENGUKURAN WAKTU KERJA

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS EKONOMI. Bekasi 2013

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

MODUL 1 PERANCANGAN PRODUK MODUL 1 ANALISA DAN PERANCANGAN KERJA (MOTION AND WORK MEASUREMENT)

PERENCANAAN KAPASITAS PRODUKSI DENGAN CAPACITY REQUIREMENT PLANNING (CRP) DI PT. SINAR UTAMA NUSANTARA TUGAS SARJANA

ANALISIS PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BBM PADA SPBU PT. MANASRI USMAN *)

Perencanaan Produksi Kotak Karton Tipe PB/GL pada PT.Guru Indonesia Ciracas, Jakarta Timur dengan Metode Transportasi.

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Riduwan Arif Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur

BAB V ANALISA DAN PENYELESAIAN MASALAH

ANALISA PERAMALAN PENJUALAN PULSA TELKOMSEL PADA JASA TELEKOMUNIKASI SERVER CV. AKBAR PULSA

PERAMALAN NILAI INFLASI KESEHATAN DI KABUPATEN SEMARANG DENGAN METODE KUADRATIK

Analisis Peramalan Penjualan Boneka dengan Menggunakan Metode Moving Avarage dan Weight Moving Avarage pada CV.BAAC ABADI.

PERAMALAN PENJUALAN PADA USAHA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG AQUA JOSS

BAB III PERAMALAN. Praktikum Sistem Produksi ATA 2014/2015

PERANCANGAN SISTEM KERJA PADA PROSES PENGEMASAN EMPING MELINJO DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N

PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU BLUE DYES GRADE 1XX DENGAN METODE SILVER MEAL PADA PT INDAH KIAT PULP AND PAPER TANGERANG

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengantisipasi permintaan-permintaan bisnis dan lingkungan pada organisasi

PENGUKURAN BEBAN KERJA PADA BAGIAN PRODUKSI SEPARATOR BERDASARKAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) DI PT. LASER JAYA SAKTI GEMPOL - PASURUAN SKRIPSI

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Febriyanto, S.E., M.M.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

PERENCANAAN JUMLAH PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM DINAMIS DI PT. INVILON SAGITA

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN DAN KAITANNYA DALAM PERAMALAN LABA PADA PD. RAMATEX. Nama : Desty Trisnayannis NPM :

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

TAKARIR. digunakan dalam menyusun laporan tugas akhir ini : : Besi berbentuk pipa yang digunakan untuk menggulung benang pada. proses splitting.

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN KEMEJA PADA TOKO G & N DI BEKASI

PERENCANAAN KAPASITAS PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROUGH CUT CAPACITY PLANNING (RCCP) UNTUK MEMENUHI PERMINTAAN KONSUMEN PADA PT

KOMENTAR DOSEN PENGUJI

ANALISIS PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN PADA KOPERASI NIAGA ABADI RIDHOTULLAH *)

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. sarung tangan kain dan sarung tangan karet.

BAB V ANALISA HASIL. Pada bab sebelumnya telah dilakukan pengolahan data-data yang

BAB I PENDAHULUAN. hal yang sangat diharapkan di dalam setiap perusahaan. Kelancaran dalam

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN UNTUK MENGOPTIMUMKAN PESANAN DAN PERSEDIAAN BARANG PADA CV. GARUDA LANGIT BERLIAN

PERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. Sejarah singkat berdirinya CV. Catur tunggal Jaya Gorontalo, seiring

4.10 Minimum Order Struktur Produk BAB 5 ANALISA 5.1 Pengolahan Data Perhitungan Coefficient of Variance

METODE KERJA MENGGUNAKAN MOST UNTUK MENINGKATKAN OUTPUT PRODUKSI MUKENA

Penentuan Waktu Produksi Optimal dengan Metode Rougt Cut Capacity Planning Guna Memenuhi Permintaan Konsumen (Studi Kasus PT. Adhitama Abadi Surabaya)

PENGUKURAN BEBAN KERJA TENAGA KERJA DENGAN METODE WORK SAMPLING (Studi Kasus di PT. XY Yogyakarta)

METODE PERAMALAN PENJUALAN ONCOM PADA USAHA KECIL MENENGAH (UKM) SONI JAYA

FORECASTING UNIT PENJUALAN MOTOR HONDA PADA PT. HONDA DUNIA MOTORINDO DI DAERAH CIPUTAT PERIODE JUNI 2013

Perhitungan Waktu Siklus Perhitungan Waktu Normal Perhitungan Waktu Baku Tingkat Efisiensi...

ANALISA SISTEM PENGENDALIAN BAHAN BAKAR MINYAK HIGH SPEED DIESEL DI PLTD KLADEMAK SORONG, PAPUA BARAT

BAB V ANALISIS. Tabel 5.1. Kesalahan Estimasi Peramalan Metode Linear Regression

Penjadwalan Produksi Job Shop dengan Menggunakan Metode Shifting Bottleneck Heuristic (SHB)

Hasil Peramalan dengan Menggunakan Software Minitab

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

ANALISA BEBAN KERJA PADA BAGIAN PRODUKSI DENGAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) UNTUK MENENTUKAN JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL DI PT.

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH

Transkripsi:

EVALUASI JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL DENGAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) DAN WORK FORCE ANALYSIS (WFA) DI PT. TRIKARTIKA MEGAH NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Memenuhi dan Melengkapi Syarat Gelar Sarjana Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun oleh: HENIYATI D 600 050 034 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

EVALUASI JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL DENGAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) DAN WORK FORCE ANALYSIS (WFA) DI PT. TRIKARTIKA MEGAH Oleh: Much. Djunaedi, Siti Nadhiroh, Heniyati ABSTRAKSI Kelangsungan hidup perusahaan tidak lepas dari peran tenaga kerja. Oleh karena itu perusahaan harus mengetahui jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dalam proses produksi sehingga diharapkan segala bentuk pemborosan dapat dihindarkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu standar yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu unit produk Eternit, untuk mengevaluasi jumlah tenaga kerja dan untuk menentukan jumlah tenaga kerja secara optimal yang dibutuhkan dibagian produksi Eternit. Penelitian ini dilakukan di PT. Trikartika Megah yang bergerak dibidang Produksi bahan bahan bangunan. Pengambilan data dilakukan melalui interview, observasi dan dokumentasi. Data yang digunakan adalah data primer. Teknik pengolahan data dilakukan dengan metode work load analysis dan work force analysis. Hasil perhitungan waktu baku menunjukkan bahwa waktu penyelesaian eternit adalah selama 1.959,18 detik/unit. Tenaga kerja yang dibutuhkan berdasarkan work load analysis sebanyak 21 pekerja. Namun kondisi yang ada sekarang ini perusahaan memiliki tenaga kerja sebanyak 26 orang. Hal ini menunjukkan adanya kelebihan tenaga kerja sebanyak 5 orang. Artinya perusahaan dapat mengurangi jumlah tenaga kerja yang ada sehingga dapat menghemat pengeluaran. Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan berdasarkan work force analysis sebanyak 31 pekerja. Namun kondisi yang ada sekarang ini perusahaan memiliki tenaga kerja sebanyak 26 orang. Hal ini menunjukkan adanya kekurangan tenaga kerja sebanyak 5 orang. Kata Kunci : work load analysis, work force analysis, tenaga kerja. PENDAHULUAN Kelangsungan hidup perusahaan tidak lepas dari peran tenaga kerja. Tenaga kerja merupakan sumber pengeluaran biaya produksi terbesar di banding biaya produksi lainnya. Dengan melihat peranan tenaga kerja yang sangat berpengaruh

dalam perusahaan, maka jika terjadi pengelolaan aspek manajemen yang salah dapat mengakibatkan kerugian yang besar bahkan kebangkrutan bagi perusahaan. Baik dari segi penempatan, penugasan maupun jumlah tenaga kerja harus disesuaikan dengan keahlian dan kebutuhan perusahaan sehingga tidak mengakibatkan kerugian yang bersifat menghambat kemajuan produksi dan pemborosan. Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dalam proses produksi harus diperhatikan sehingga segala bentuk pemborosan dapat dihindarkan. Perusahaan dapat berproduksi sesuai dengan target produksi. Dengan menyeimbangkan antara jumlah tenaga kerja dan produksi secara optimal diharapkan bisa mengurangi pemborosan baik dalam tenaga kerja itu sendiri maupun biaya-biaya yang digunakan dalam proses produksi. Penentuan tenaga kerja yang optimal secara kualitatif digunakan anggapan bahwa tenaga kerja didalam perusahaan ini mempunyai skill atau kemampuan yang sama. Berdasarkan anggapan tersebut diharapkan bisa memperlancar prosedur produksi. Dari uraian latar belakang diatas maka pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah menentukan jumlah tenaga kerja yang tepat untuk memenuhi target produksi yang optimal. LANDASAN TEORI Analisis Beban Kerja (Work Load Analysis) Analisa beban kerja (Work Load Analysis) adalah penentuan jumlah karyawan/tenaga kerja yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu beban kerja tertentu pada waktu yang tertentu pula. Hasil yang diperoleh bukanlah merupakan suatu angka yang pasti sebab prestasi kerja karyawan jelas dipengaruhi oleh berbagai faktor. Tetapi analisa tersebut akan memberikan banyak manfaat bagi perusahaan untuk menentukan banyaknya karyawan yang diperlukan. Analisis beban kerja bertujuan untuk menentukan berapa jumlah personalia yang dibutuhkan untuk merangkum suatu pekerjaan dan berapa jumlah beban yang dilimpahkan kepada seorang pekerja. Untuk penentuan jumlah unit yang dapat diselesaikan oleh karyawan ditentukan oleh besarnya waktu standart.

Kebutuhan Tenaga Kerja (Work Force Analysis) Analisa kebutuhan tenaga kerja adalah melakukan analisa terhadap kemampuan tenaga kerja yang sekarang ini untuk memenuhi kebutuhan jumlah karyawan. Dianalisa apakah tenaga kerja yang ada sekarang ada ini sebenarnya bila diatur kembali dapat memenuhi kebutuhan atau tidak. Kalau belum memenuhi kebutuhan, tentunya berusaha menarik tenaga dari luar. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di PT. Trikartika Megah yang beralamat di Jl. Solo- Semarang Km 5 Salatiga. Perusahaan ini bergerak dibidang Produksi bahan bahan bangunan. Adapun langkah-langkah metode pengolahan data adalah sebagai berikut : 1. Peramalan penjualan Untuk peramalan produksi data yang diolah dengan menggunakan program Win Qs.30. Kriteria kesalahan hasil peramalan yang paling kecil didasarkan pada nilai MAD (Mean Absolute Deviation) terkecil. 2. Penentuan waktu baku a. Uji kecukupan data b. Uji keseragaman data c. Menentukan Waktu Siklus (Ws) d. Menentukan faktor penyesuaian dan faktor kelonggaran e. Menentukan Waktu Normal (Wn) f. Menentukan Waktu Baku (Wb) 3. Penentuan jumlah tenaga kerja berdasarkan beban kerja (Work Load Analysis) 4. Penentuan kebutuhan tenaga kerja (Work Force Analysis) HASIL DAN PEMBAHASAN Adapun data waktu penyelesaian produk eternit hasil pengamatan adalah sebagai berikut:

Tabel 1 Data pengamatan proses produksi eternit selama 1 7 oktober 2012 No Stasiun Kerja (detik) I II III IV V VI 1 160 425 60 450 75 300 2 162 420 67 455 80 310 3 160 423 65 460 78 305 4 161 430 60 450 75 300 5 158 420 60 460 75 300 6 160 420 74 440 80 310 7 163 425 70 445 75 304 8 160 420 74 460 75 306 9 160 421 60 458 80 300 10 160 419 60 462 78 300 11 161 421 73 450 75 308 12 157 425 75 460 80 309 13 158 420 70 458 78 310 14 162 420 73 450 75 305 15 160 424 72 460 75 300 16 160 425 65 440 80 300 17 160 424 68 445 79 310 18 158 424 69 443 76 310 19 159 423 70 460 77 305 20 160 425 60 440 75 300 21 160 422 65 445 75 310 22 160 423 74 460 80 304 23 159 420 73 458 75 306 24 159 420 70 455 75 310 25 161 419 60 450 78 308 26 163 419 65 455 75 306 27 163 420 70 460 80 300 28 162 419 75 450 78 300 29 160 421 70 459 77 305 30 161 420 68 457 80 302 Adapun banyaknya permintaan atau order pesanan produk eternit selama bulan Juli 2011 Juni 2012 disajikan pada tabel berikut. Tabel 2 Data permintaan eternit selama bulan Juli 2011 Juni 2012 Bulan Jumlah Permintaan (unit) Bulan Jumlah Permintaan (unit) Juli 1841 Januari 3290 Agustus 3006 Februari 2720 September 2150 Maret 3140 Oktober 2145 April 2815 November 3120 Mei 2650 Desember 2542 Juni 3425

Absensi karyawan merupakan ketidakhadiran karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan. Data absensi karyawan selama periode penelitian disajikan pada tabel berikut. Tabel 3 Data absensi karyawan Bulan Data Absensi Bulan Data Absensi Juli 12 Januari 7 Agustus 3 Februari 7 September 3 Maret 8 Oktober 12 April 5 November 12 Mei 4 Desember 4 Juni 7 Peramalan Hasil peramalan menunjukkan bahwa nilai MAD terkecil ada pada peramalan dengan metode exponential smoothing with linear trend sebesar 387,16. Sehingga hasil peramalan metode tersebut yang akan digunakan sebagai dasar untuk tahun berikutnya. Hasil peramalan tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 4 Permintaan hasil peramalan Juli 2012 Juni 2013 No Jumlah Bulan permintaan (unit) 1. Juli 3451,897 3.452 2. Agustus 3547,454 3.547 3. September 3643,011 3.643 4. Oktober 3738,568 3.739 5. November 3834,125 3.834 6. Desember 3929,681 3.930 7. Januari 4025,238 4.025 8. Februari 4120,795 4.121 9. Maret 4216,352 4.216 10. April 4311,908 4.312 11. Mei 4407,465 4.407 12. Juni 4503,021 4.503 Pembulatan (unit) Perhitungan Waktu Baku Uji Kecukupan Data Uji kecukupan data ini menggunakan tingkat ketelitian 95% dan tingkat kepercayaan 5%. Dengan demikian nilai k yang digunakan dalam perhitungan sebesar 2 dengan s sebesar 0,05. Hasil uji kecukupan seperti terlihat pada tabel 5.

Tabel 5 Hasil uji kecukupan Stasiun ΣX (ΣX) 2 ΣX 2 N N' Keterangan Stasiun I 4.807 23.107.249 770.307 30 0,14 Cukup Stasiun II 12.657 160.199.649 5.340.191 30 0,06 Cukup Stasiun III 2.035 4.141.225 138.847 30 9,34 Cukup Stasiun IV 13.595 184.824.025 6.162.265 30 0,38 Cukup Stasiun V 2.314 5.354.596 178.620 30 1,20 Cukup Stasiun VI 9.143 83.594.449 2.786.953 30 0,27 Cukup Uji Keseragaman Data Hasil perhitungan uji keseragaman data untuk masing-masing stasiun kerja disajikan pada tabel berikut. Tabel 6 Rekapitulasi hasil uji keseragaman data Stasiun x δ x * δ BKA BKB Keterangan Stasiun I 160,23 1,48 236,52 869,80-549,33 Data seragam Stasiun II 421,90 2,60 1096,67 3711,91-2868,11 Data seragam Stasiun III 67,83 5,18 351,64 1122,75-987,08 Data seragam Stasiun IV 453,17 6,99 3165,87 9950,77-9044,43 Data seragam Stasiun V 77,13 2,11 162,69 565,21-410,94 Data seragam Stasiun VI 304,77 3,96 1208,05 3928,93-3319,39 Data seragam Bentuk grafik berdasarkan data hasil uji keseragaman dapat dilihat pada gambar berikut. Grafik Uji Keseragaman Stasiun I Waktu (detik) 1000 900 800 700 600 500 400 300 200 100-100 0-200 -300-400 -500-600 -700 1 3 5 7 9 11131517192123252729 No Pengamatan Data mean BKA BKB Gambar 1 Grafik Uji Keseragaman Stasiun I (mixer kering)

Grafik Uji Keseragaman Stasiun II Waktu (detik) 5000 4000 3000 2000 1000 0-1000 -2000-3000 -4000 1 3 5 7 9 11131517192123252729 No Pengamatan Data mean BKA BKB Gambar 2 Grafik Uji Keseragaman Stasiun II (mixer basah) Grafik Uji Keseragaman Stasiun III Waktu (detik) 1400 1200 1000 800 600 400 200 0-200 -400-600 -800-1000 -1200 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 No pengamatan Data mean BKA BKB Gambar 3 Grafik Uji Keseragaman Stasiun III (Pencetakan) Grafik Uji Keseragaman Stasiun IV Waktu (detik) 11000 10000 9000 8000 7000 6000 5000 4000 3000 2000 1000-1000 0-2000 -3000-4000 -5000-6000 -7000-8000 -9000-10000 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 No Pengamatan Data mean BKA BKB Gambar 4 Grafik Uji Keseragaman Stasiun IV (Pengepresan)

Grafik Uji Keseragaman Stasiun V 700 600 500 400 Waktu (detik) 300 200 100 0-100 -200 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 Data mean BKA BKB -300-400 -500 No Pengamatan Gambar 5 Grafik Uji Keseragaman Stasiun V (Pemotongan) Grafik Uji Keseragaman Stasiun V Waktu (detik) 4500 4000 3500 3000 2500 2000 1500 1000 500-500 0-1000 -1500-2000 -2500-3000 -3500-4000 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 No Pengamatan Data mean BKA BKB Gambar 6 Grafik Uji Keseragaman Stasiun VI (Pengepakan) Perhitungan Waktu Baku Hasil perhitungan faktor penyesuaian, faktor kelonggaran, waktu siklus, waktu normal dan waktu baku untuk masing-masing stasiun kerja sebagai berikut. Stasiun Tabel 7 Rekapitulasi perhitungan waktu baku Ws (detik) P Wn (detik) Allowance (%) Wb (detik) Stasiun I 160,23 1,14 182,67 16,5 218,762 Stasiun II 421,90 1,11 468,31 16,5 560,849 Stasiun III 67,83 1,14 77,33 19,5 96,0621 Stasiun IV 453,17 1,05 475,83 17,5 576,758 Stasiun V 77,13 1,12 86,39 15,5 102,236 Stasiun VI 304,77 1,11 338,29 16,5 405,139

Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Beban Kerja (Work Load Analysis) Metode Work Load Analysis digunakan untuk menentukan kebutuhan jumlah tenaga kerja berdasarkan beban kerja pada waktu tertentu. Jam kerja per bulan dihitung dengan asumsi 1 bulan ada 4 minggu, dan 1 minggu ada 7 hari. Dalam satu minggu libur 1 hari, kerja aktif normal 5 hari dan 1 hari setengah hari kerja. Jadi jam kerja per bulan = 160 jam = 9600 menit = 576.000 detik. Perbaikan jumlah tenaga kerja hanya dilakukan pada stasiun II, III dan VI. Hal ini dikarenakan keseimbangan jumlah tenaga kerja dengan beban kerja yang diterima telah sesuai. Selain itu juga pekerjaan di stasiun lain dilakukan dengan bantuan mesin. Hasil perhitungan work load analysis untuk masing-masing stasiun kerja disajikan pada tabel berikut. Tabel 8 Rekapitulasi hasil perhitungan WLA Stasiun Jumlah Produk Waktu Proses Total Jam Kerja WLA (orang) (unit) (detik) (detik) Stasiun I 4.503 218,76 576.000 2 orang Stasiun III 4.503 610,5 576.000 5 kelompok Stasiun VI 4.503 405,14 576.000 3 orang Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Work Force Analysis Tabel 9 Hasil perhitungan WFA Stasiun WLA Absensi Turn over WFA Stasiun I 2 0,22 0,26 2,96 Stasiun II 2 0,22 0,26 2,96 Stasiun III 10 0,22 0,26 14,80 Stasiun IV 2 0,22 0,26 2,96 Stasiun V 2 0,22 0,26 2,96 Stasiun VI 3 0,22 0,26 4,44 Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan berdasarkan hasil perhitungan work load analysis dan work force analysis berbeda. Sama halnya dengan jumlah tenaga kerja yang ada sekarang. Adapun perbandingan jumlah tenaga kerja yang ada, hasil analysis WLA dan WFA disajikan pada tabel berikut.

Tabel 10 Perbandingan jumlah tenaga kerja No Stasiun Kerja Tenaga kerja Hasil WLA Hasil WFA lama (orang) (orang) (orang) 1 Stasiun I 2 3 2 2 Stasiun II 2 3 2 3 Stasiun III 10 15 10 4 Stasiun IV 2 3 2 5 Stasiun V 2 3 2 6 Stasiun VI 3 4 3 Jumlah 26 21 31 Analisa Data a. Analisa Waktu Baku Dengan mempertimbangkan faktor penyesuaian dan faktor kelonggaran sesuai dengan kondisi lingkungan dan jenis stasiun kerja yang bersangkutan maka waktu baku yang dibutuhkan oleh tenaga kerja untuk menyelesaikan pekerjaannya juga berbeda. b. Analisa Work Load Analysis (WLA) Hasil perhitungan menunjukkan terjadi kelebihan jumlah tenaga kerja. Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan berdasarkan work load analysis sebanyak 21 pekerja. Artinya ketika perusahaan mengalami permintaan tertinggi yaitu sebanyak 4.503 unit maka produksi dapat dilakukan melalui 6 stasiun kerja oleh 21 pekerja yang tersebar pada semua stasiun kerja. c. Analisa Work Force Analysis (WFA) Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan berdasarkan work force analysis sebanyak 31 pekerja. Artinya ketika perusahaan mengalami permintaan tertinggi yaitu sebanyak 4.503 unit maka produksi dapat diselesaikan melalui 6 stasiun kerja oleh 31 pekerja yang tersebar pada semua stasiun kerja. Namun kondisi yang ada sekarang ini perusahaan memiliki tenaga kerja sebanyak 26 orang. Hal ini menunjukkan adanya kekurangan tenaga kerja sebanyak 5 orang.

Kesimpulan Berdasarkan pengumpulan dan pengolahan data yang telah diuraikan diatas dapat disimpulkan beberapa hal yaitu sebagai berikut: 1. Hasil perhitungan waktu baku menunjukkan bahwa waktu baku terbesar adalah waktu penyelesaian pada proses pengepresan (stasiun IV). Dari hasil perhitungan waktu baku dapat diketahui bahwa waktu penyelesaian eternit adalah selama 1.959,18 detik/unit. 2. Tenaga kerja yang dibutuhkan berdasarkan work load analysis sebanyak 21 pekerja. Perusahaan memiliki jumlah tenaga kerja sebanyak 26 orang. Hal ini menunjukkan adanya kelebihan tenaga kerja sebanyak 5 orang. 3. Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan berdasarkan work force analysis sebanyak 31 pekerja. Namun kondisi yang ada sekarang ini perusahaan memiliki tenaga kerja sebanyak 26 orang. Hal ini menunjukkan adanya kekurangan tenaga kerja sebanyak 5 orang.