IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sejarah Singkat Perusahaan (Holland Bakery) Holland Bakery merupakan salah satu pelopor dalam usaha modern bakery yang dikenal dengan Holland Bakery. Holland Bakery selalu berusaha untuk menghasilkan produk yang terbaik dengan memenuhi standar kualitas serta mengutamakan kepuasan pelanggan melalui inovasi dan program-program perbaikan, serta menghasilkan produk bermutu, aman dan sehat. Usaha tersebut dilakukan melalui penerapan langkah-langkah berikut : 1. Menerapkan sistem manajemen terpadu seperti Sstem Manajemen Mutu ISO 9001, GMP, HACCP, ISO 22000. 2.Melatih, mengembangkan dan melibatkan segenap jajaran manajemen dan karyawan guna memahami Sistem Manajemen Terpadu. 3.Memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan yang terus berkembang, baik internal maupun eksternal melalui pemenuhan persyaratan proses kerja secara benar sejak awal dengan memahami, melaksanakan dan meningkatkan persyaratan proses yang berkesinambungan. 4.Menyediakan dan mengelola sarana dan prasarana yang layak bagi terciptanya produk bermutu, aman, dan sehat bagi pelanggan.
48 Holland Bakery selaku produsen Bakery, Pastry, dan Cake juga menyusun dan melaksanakan Good Manufacturing Practise atau Cara Produksi Makanan Yang Baik (CPMB) yang selanjutnya disebut dengan GMP. Pedoman penerapan GMP memberikan penjelasan mengenai cara produksi makanan yang baik pada seluruh kegiatan, area, sarana dan prasarana yang berkaitan dengan proses produksi pangan dan bahan baku yang menekankan pengawasan terhadap kebersihan dan keamanan pangan pada setiap tahap untuk meningkatkan keamanan pangan. Tujuan dari penerapan GMP adalah : - Menghasilkan produk makanan yang bermutu dan hiegenis serta bebas dari kontaminasi. - Melindungi konsumen dalam hal keamanan pangan terhadap produk yang dihasilkan oleh Holland Bakery. Holland Bakery dikenal sebagai perbatasan roti modern di Indonesia yang menawarkan berbagai macam produk: roti klasik, sandwich, kue kering, kue, makanan ringan tradisional, kue, bika ambon, pisang bolen, kue lapis, dan selai srikaya. Sebagai bakery-satunya di Indonesia yang memegang lisensi karakter Disney, Holland Bakery menawarkan varietas kue pesta dengan model Disney berbagai karakter. Holland Bakery juga menawarkan berbagai model dari ulang tahun dan kue pengantin. Semua produk dibuat dari bahan-bahan terbaik berkualitas tinggi, diproses dan dipanggang dengan kontrol kualitas yang ketat dengan menggunakan peralatan dan mesin modern. Tidaklah mengherankan jika Holland Bakery memiliki motto: "Teratas karena Kualitas". Karena produk roti hampir semua dapat dengan mudah ditemukan di setiap toko, Holland Bakery sering disebut sebagai salah satu bakery stop shopping.
49 Holland Bakery telah membuktikan diri untuk menjadi pemimpin roti modern di Indonesia oleh pemenang 2009, 2010 dan 2011 Penghargaan Top Brand dari Frontier Consulting Group dan Majalah Marketing. Holland Bakery juga memenangkan gelar "The Most Favourite Bakery dan Populer" berdasarkan penelitian survei yang dilakukan oleh Majalah Bakery Indonesia pada tahun 2009. Semua penghargaan ini telah membuktikan bahwa setelah 33 tahun melayani produk-produk berkualitas tinggi panggang, Holland Bakery selalu menjadi favorit di kalangan masyarakat Indonesia. 4.2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Nilai korelasi Guttman Split-Half Coefficient = -0,042 lebih besar dari r tabel product moment untuk = 5 % pada n = 8 karena di bagi dua dari n = 15. Dengan demikian data hasil kuisioner dikatakan reliabel, sehingga alat ukur tersebut adalah valid. Tabel 4.1 Hasil Uji Reliabilitas Masing-Masing Indikator Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted Keputusan X1 42.08 13.095.019.119-0,042 Valid X2 42.03 12.803.003.111-0,042 Valid X3 42.00 12.779.027.099-0,042 Valid X4 42.13 12.180.097.063-0,042 Valid X5 42.09 12.052.114.054-0,042 Valid X6 41.99 12.523.028.098-0,042 Valid X7 42.04 12.029.096.061-0,042 Valid X8 42.05 11.892.133.043-0,042 Valid X9 41.99 13.025.026.125-0,042 Valid X10 41.99 12.296.086.069-0,042 Valid X11 42.02 14.025.174.191-0,042 Valid
50 Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted Keputusan Y1 42.03 13.135.042.132-0,042 Valid Y2 42.03 12.029.133.046-0,042 Valid Y3 42.03 12.401.066.079-0,042 Valid Y4 42.02 13.527.102.159-0,042 Valid Sumber : Data diolah dari SPSS (lampiran 5) Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa semua item pertanyaan yang telah disebar ternyata valid dan reliabel. Hal ini ditunjukkan dengan nilai r hitung >r tabel atau probabilitasnya <0,05. Maka kuesioner dinyatakan valid dan reliabel, serta semua pertanyaan dapat digunakan dalam penyebaran kuesioner untuk pengambilan data. 4.3 Hasil Uji Normalitas Data Data yang diperoleh dari penelitian diuji normalitasnya dengan uji Lilifours yang prosedurnya sebagai berikut: H 0 : Data penelitian bersifat normal H 1 : Data penelitian belum tentu bersifat normal Taraf Nyata ( ) = 5 % statistik tabelnya = 1,960 Statistik uji yang digunakan Kesimpulan: Z ( ) X Jika Z hitung < Z tabel, maka Ho diterima, berarti data hasil penelitian bersifat normal. Kolmogorov-Smirnov ( K-S ). Hasil uji normalitas yang diberikan oleh Kolmogorov-Smirnov ( K-S ). masing-masing indikator terdapat pada Tabel 4.2
51 Tabel 4.2. Hasil Uji Normalitas Data Hasil Pengujian yang Indikator diberikan oleh K-S (Kolmogoriv- Smirnov) Harga Tabel Z ( Normal Baku ) P-Value ( Nilai peluang ) Keputusan X1 0,027 1,96 0.150 Normal X2 0,028 1,96 0.150 Normal X3 0,025 1,96 0.150 Normal X4 0,024 1,96 0.150 Normal X5 0,023 1,96 0.150 Normal X6 0,030 1,96 0.150 Normal X7 0,026 1,96 0.150 Normal X8 0,022 1,96 0.150 Normal X9 0,020 1,96 0.150 Normal X10 0,019 1,96 0.150 Normal X11 0,020 1,96 0.150 Normal Y1 0,019 1,96 0.150 Normal Y2 0,022 1,96 0.150 Normal Y3 0,028 1,96 0.150 Normal Y4 0,024 1,96 0.150 Normal Sumber : Data diolah dari SPSS (lampiran 5) 4.4 Karakteristik Responden Beberapa karakteristik responden yang digambarkan dari hasil kuesioner yang telah diberikan kepada 200 responden di Bandar Lampung yang melakukan pembelian produk Holland Bakery meliputi jenis kelamin, usia dan tingkat pengeluaran per bulan. Masing-masing karakteristik tersebut dijelaskan secara ringkas sebagai berikut. 1. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Keterangan Jumlah Responden Persentase Laki-laki 95 47,5% Perempuan 105 52,5% Total 200 100%
52 Berdasarkan Tabel 4.3 hasil penelitian terhadap pembelian produk Holland Bakery kepada 200 responden, sebagian besar pengunjung Holland Bakery adalah berjenis kelamin perempuan yaitu 126 responden atau 63% dibandingkan dengan pengunjung laki-laki yaitu 95 responden atau 47,5%. 2. Distribusi Responden Berdasarkan Usia Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Usia Keterangan Jumlah Responden Persentase <19 tahun 27 13,5% 19-21 tahun 59 29,5% >21 tahun 114 57% Total 200 100% Berdasarkan Tabel 4.4 hasil penelitian terhadap pembelian produk Holland Bakery kepada 200 responden, sebagian besar adalah pada usia >21 tahun yaitu 114 responden atau 57%. 3. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pengeluaran Tabel 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat pengeluaran Keterangan Jumlah Responden Persentase <Rp. 500.000,00 18 9% Rp. 500.000,00 Rp. 1.500.000,00 87 43,5% >Rp. 1.500.000,00 95 47,5% Total 200 100% Berdasarkan Tabel 4.5 hasil penelitian terhadap pembelian produk Holland Bakery kepada 200 responden, sebagian besar pembeli produk Holland Bakery adalah pada pada tingkat pengeluaran >Rp. 1.000.000,00 yaitu 95 responden atau 47,5%.
53 4. Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan Tabel 4.6 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan Keterangan Jumlah Responden Persentase PNS 35 17,5% Pegawai Swasta 22 11% Wiraswasta 36 18% Ibu Rumah Tangga 21 10,5% Mahasiswa 59 29,5% Pelajar 27 13,5% Total 200 100% Berdasarkan Tabel 4.6 hasil penelitian terhadap pembelian produk Holland Bakery kepada 200 responden, sebagian besar pembeli produk Holland Bakery adalah mahasiwa yaitu 59 responden atau 29,5%. 4.5 Hipotesis I Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah variabel dari faktor-faktor psikologis perilaku konsumen seperti, motivasi, persepsi, pembelajaran dan keyakinan dan sikap mempengaruhi dalam pengambilan keputusan pembelian dan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan atau selera pasar. Dalam membahas masalah ini menggunakan analisa deskriptif menggunakan perhitungan frekuensi skor range interval, untuk melihat besaran pengaruh masing-masing dari variabel berdasarkan kontribusinya. Hipotesis diterima apabila masing-masing dari variabel memiliki pengaruh yang tinggi dalam pengambilan keputusan pembelian. Untuk menjawab hipotesis ini, digunakan distribusi frekuensi dari skor interval. Skor interval yang tergantung banyaknya kuesioner dari setiap variabel yang akan di uji. Rumus perhitungan skor interval adalah: { (Score tertinggi x n x q) - (Score terendah x n x q) }/ 5.
54 Score survey dari angka 1,2,3,4,5 yang tertinggi 5 dan yang terendah 1. Bahwa : n = jumlah sampel, q = jumlah kuesioner setiap variabel. (Dapat di lihat pada Lampiran 3 Tabel perhitungan skor dan range interval). 4.5.1 Ringkasan Setiap Indikator a. Motivasi Berdasarkan hasil kuesioner perhitungan skor range interval variabel motivasi sebagai berikut : Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Kuesioner X1 Sangat Setuju 6 3 30 Setuju 38 19 152 Ragu-ragu 105 52,5 315 Tidak Setuju 44 22 88 Sangat Tidak Setuju 7 3,5 7 Total Skor 200 100 592 Rata-rata Skor 2,96 Sumber : Perhitungan Distribusi Frekuensi dan Range Interval (Lampiran 4) Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Kuesioner X2 Sangat Setuju 9 4,5 45 Setuju 47 23,5 188 Ragu-ragu 89 44,5 267 Tidak Setuju 46 23 92 Sangat Tidak Setuju 9 3,5 9 Total Skor 200 100 601 Rata-rata Skor 3,005 Sumber : Perhitungan Distribusi Frekuensi dan Range Interval (Lampiran 4) Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Kuesioner X3 Sangat Setuju 8 4 40 Setuju 44 22 176 Ragu-ragu 103 51,5 309 Tidak Setuju 38 19 76 Sangat Tidak Setuju 7 3,5 7 Total Skor 200 100 608 Rata-rata Skor 3,04 Sumber : Perhitungan Distribusi Frekuensi dan Range Interval (Lampiran 4)
55 Tabel 4.10 Kontribusi Motivasi dalam Faktor-Faktor Psikologi Perilaku Konsumen No Sub Indikator Bobot Kontribusi 1. 2. 3. Kebutuhan yang mendorong Adanya harga yang sesuai Kualitas produk 592 601 608 19,74% 20,04% 20,27% Total Bobot 1801 60,04% Sumber : Data diolah dari lampiran 3 Pada Tabel 4.6 berdasarkan perhitungan skor dan range interval dapat dilihat bahwa kontribusi motivasi dalam mempengaruhi faktor-faktor psikologis perilaku konsumen sebesar 60,04% (1801). Secara keseluruhan sub indikator dari motivasi berada pada range 1560 s.d 2040 (lihat lampiran 3), dengan demikian keseluruhan sub indikator keputusan konsumen untuk membeli produk Holland Bakery masuk pada kategori cukup baik menurut penilaian konsumen. b. Persepsi Berdasarkan hasil kuesioner perhitungan skor range interval variabel persepsi sebagai berikut : Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Kuesioner X4 Sangat Setuju 8 4 40 Setuju 39 19,5 156 Ragu-ragu 93 46,5 279 Tidak Setuju 47 23,5 94 Sangat Tidak Setuju 13 6,5 13 Total Skor 200 100 582 Rata-rata Skor 2,91 Tabel 4.12 Hasil Perhitungan Kuesioner X5 Sangat Setuju 10 5 50 Setuju 39 19,5 156 Ragu-ragu 93 46,5 279 Tidak Setuju 46 23 92 Sangat Tidak Setuju 12 6 12 Total Skor 200 100 589 Rata-rata Skor 2,94
56 Tabel 4.13 Kontribusi Persepsi dalam Faktor-Faktor Psikologi Perilaku Konsumen No Sub Indikator Bobot Kontribusi 1. 2. Pertimbangan penuh atas produk Persepsi atas produk tersebut 582 589 29,1% 29,45% Total Bobot 1171 58,55% Sumber : Data diolah dari lampiran 3 Pada Tabel 4.7 berdasarkan perhitungan skor dan range interval dapat dilihat bahwa kontribusi persepsi dalam mempengaruhi faktor-faktor psikologis perilaku konsumen sebesar 58,55% (1171). Secara keseluruhan sub indikator dari motivasi berada pada range 1040 s.d 1360 (lihat lampiran 3), dengan demikian keseluruhan sub indikator keputusan konsumen untuk membeli produk Holland Bakery masuk pada kategori cukup baik menurut penilaian konsumen. c. Pembelajaran Berdasarkan hasil kuesioner perhitungan skor range interval variabel pembelajaran sebagai berikut : Tabel 4.14 Hasil Perhitungan Kuesioner X6 Sangat Setuju 12 6 60 Setuju 52 26 208 Ragu-ragu 79 39,5 237 Tidak Setuju 47 23,5 94 Sangat Tidak Setuju 10 5 10 Total Skor 200 100 609 Rata-rata Skor 3,05 Tabel 4.15 Hasil Perhitungan Kuesioner X7 Sangat Setuju 11 5,5 65 Setuju 49 24,5 196 Ragu-ragu 82 41 246 Tidak Setuju 44 22 88 Sangat Tidak Setuju 14 7 14 Total Skor 200 100 599 Rata-rata Skor 2,995
57 Tabel 4.16 Hasil Perhitungan Kuesioner X8 Sangat Setuju 10 5 50 Setuju 45 22,5 180 Ragu-ragu 91 45,5 273 Tidak Setuju 41 20,5 82 Sangat Tidak Setuju 13 6,5 13 Total Skor 200 100 598 Rata-rata Skor 2,99 Tabel 4.17 Kontribusi Pembelajaran dalam Faktor-Faktor Psikologis Perilaku Konsumen No Sub Indikator Bobot Kontribusi 1. 2. 3. Pengalaman Pribadi Informasi Faktor Lingkungan 609 599 598 20,3% 19,97% 19,93% Total Bobot 1806 60,2% Sumber : Data diolah dari lampiran 3 Pada Tabel 4.8 berdasarkan perhitungan skor dan range interval dapat dilihat bahwa kontribusi pembelajaran dalam mempengaruhi faktor-faktor psikologis perilaku konsumen sebesar 60,2% (1806). Secara keseluruhan sub indikator dari motivasi berada pada range 1560 s.d 2040 (lihat lampiran 3), dengan demikian keseluruhan sub indikator keputusan konsumen untuk membeli produk Holland Bakery masuk pada kategori cukup baik menurut penilaian konsumen. d. Keyakinan dan Sikap Berdasarkan hasil kuesioner perhitungan skor range interval variabel keyakinan dan sikap sebagai berikut: Tabel 4.18 Hasil Perhitungan Kuesioner X9 Sangat Setuju 10 5 50 Setuju 44 22 176 Ragu-ragu 101 50,5 303 Tidak Setuju 35 17,5 70
58 Sangat Tidak Setuju 10 5 10 Total Skor 200 100 609 Rata-rata Skor 3,045 Tabel 4.19 Hasil Perhitungan Kuesioner X10 Sangat Setuju 11 5,5 55 Setuju 43 21,5 172 Ragu-ragu 101 50,5 303 Tidak Setuju 35 17,5 70 Sangat Tidak Setuju 10 5 10 Total Skor 200 100 610 Rata-rata Skor 3,05 Tabel 4.20 Hasil Perhitungan Kuesioner X11 Sangat Setuju 10 5 50 Setuju 40 20 160 Ragu-ragu 103 51,5 309 Tidak Setuju 38 19 76 Sangat Tidak Setuju 9 4,5 9 Total Skor 200 100 604 Rata-rata Skor 3,02 Tabel 4.21 Kontribusi Keyakinan dan Sikap dalam Faktor-Faktor Psikologi Perilaku Konsumen No Sub Indikator Bobot Kontribusi 1. 2. 3. Kualitas Produk Rasa yang sesuai Keyakinan terhadap produk 609 610 604 20.3% 20,34% 20,13% Total Bobot 1823 60,77% Sumber : Data diolah dari lampiran 3 Pada Tabel 4.9 berdasarkan perhitungan skor dan range interval dapat dilihat bahwa kontribusi keyakinan dan sikap dalam mempengaruhi faktor-faktor psikologis perilaku konsumen sebesar 60,77% (1823). Secara keseluruhan sub indikator dari motivasi berada pada range 1560 s.d 2040 (lihat lampiran 3), dengan demikian keseluruhan sub indikator keputusan konsumen untuk membeli
59 produk Holland Bakery masuk pada kategori cukup baik menurut penilaian konsumen. Tabel 4.22 Kontribusi Variabel dalam Faktor-Faktor Psikologi Perilaku Konsumen No Variabel Bobot Kontribusi 1. 2. 3. 4. Motivasi Persepsi pembelajaran Keyakinan dan Sikap Sumber : Data diolah dari lampiran 3 1801 1171 1806 1823 60,04% 58,55% 60,02% 60,77% Pada Tabel 4.10 berdasarkan hasil perhitungan skor dan range interval dapat dilihat bahwa variabel dari Faktor Faktor Psikologis Konsumen, yang memiliki bobot nilai tertinggi adalah variabel keyakinan dan sikap dengan nilai 1823 (60,77%) dan yang memiliki bobot nilai terendah adalah persepsi dengan nilai 1171 (58,55%). Secara keseluruhan variabel Faktor Faktor Psikologis Konsumen berada pada kategori cukup baik menurut penilaian konsumen. e. Keputusan Konsumen Membeli Produk Holland Bakery Berdasarkan hasil kuesioner perhitungan skor range interval variabel keyakinan dan sikap sebagai berikut: Tabel 4.23 Hasil Perhitungan Kuesioner Y1 Sangat Setuju 10 5 50 Setuju 39 19,5 156 Ragu-ragu 103 51,5 309 Tidak Setuju 38 19 76 Sangat Tidak Setuju 10 5 10 Total Skor 200 100 601 Rata-rata Skor 3,005
60 Tabel 4.24 Hasil Perhitungan Kuesioner Y2 Sangat Setuju 10 5 50 Setuju 41 20,5 164 Ragu-ragu 98 49 285 Tidak Setuju 42 21 84 Sangat Tidak Setuju 9 4,5 9 Total Skor 200 100 592 Rata-rata Skor 2,96 Tabel 4.25 Hasil Perhitungan Kuesioner Y3 Sangat Setuju 9 4,5 45 Setuju 47 23,5 188 Ragu-ragu 89 44,5 267 Tidak Setuju 46 23 92 Sangat Tidak Setuju 9 4,5 9 Total Skor 200 100 601 Rata-rata Skor 3,005 Tabel 4.26 Hasil Perhitungan Kuesioner Y4 Sangat Setuju 9 4,5 45 Setuju 44 22 176 Ragu-ragu 97 48,5 291 Tidak Setuju 41 20,5 82 Sangat Tidak Setuju 9 4,5 9 Total Skor 200 100 603 Rata-rata Skor 3,015 Tabel 4.27 Kontribusi Keputusan Konsumen Membeli Produk Holland Bakery dalam Faktor-Faktor Psikologi Perilaku Konsumen No Sub Indikator Bobot Kontribusi 1. 2. 3. 4. Produk yang baik Kepuasan Harga yang sesuai Pembelian Kembali 601 592 601 603 15,03% 14,8% 15,03% 15,08% Total Bobot 2397 59,94% Sumber : Data diolah dari lampiran 3 Pada Tabel 4.11 berdasarkan perhitungan skor dan range interval dapat dilihat bahwa kontribusi keputusan pembelian dalam mempengaruhi faktor-faktor
61 psikologis perilaku konsumen sebesar 59,94% (2397). Secara keseluruhan sub indikator dari motivasi berada pada range 2080 s.d 2720 (lihat lampiran 3), dengan demikian keseluruhan sub indikator keputusan konsumen untuk membeli produk Holland Bakery masuk pada kategori cukup baik menurut penilaian konsumen. Secara keseluruhan, terlihat bahwa pada umumnya faktor-faktor psikologis perilaku konsumen, yang terdiri dari motivasi, persepsi, pembelajaran dan keyakinan dan sikap berpengaruh dalam pengambilan keputusan untuk pembelian produk Holland Bakery di Bandar Lampung. Masing-masing indikator juga berada pada range yang dinilai cukup baik, sehingga dapat disimpulkan bahwa perusahaan sudah dapat memenuhi kebutuhan atau selera pasar. 4.6 Hipotesi II Rumusan masalah yang kedua adalah apakah faktor-faktor psikologis perilaku konsumen yang terdiri dari (motivasi, persepsi, pembelajaran, dan keyakinan dan sikap) memberikan pengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen terhadap produk Holland Bakery di Bandar Lampung. Untuk membahas masalah ini, dipergunakan perhitungan kuantitatif. Alat yang digunakan untuk mengolah data dalam penelitian ini adalah SEM Lisrel 8,8. Variabel-variabel yang terlibat dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu, variabel laten dan variabel observed. Variabel laten adalah variabel yang tidak dapat diukur secara langsung dan memerlukan beberapa indikator untuk mengukurnya. Variabel yang digunakan untuk mengukur inilah yang disebut
62 variabel observed. Dalam penelitian ini variabel latennya adalah Faktor-Faktor Psikologis Perilaku Konsumen (laten eksogen) dan keputusan konsumen adalah laten endogen. Sedangkan sub indikator dari motivasi, persepsi, pembelajaran, dan keyakinan dan sikap yang menjadi variabel observed. Adapun hasil pengujian Lisrel terlihat dalam diagram Path. Diagram Path ini memvisualisasikan nilai standard hubungan antar variabel. Nilai ini dapat digunakan untuk melakukan perbandingan antar variabel yang memiliki pengaruh yang paling besar terhadap variabel dependennya. Nilai yang tercantum menyatakan besaran pengaruh dari variabel. 4.6.1 Pengelompokkan Variabel Dalam penelitian ini terdapat dua variabel laten yaitu kausal Faktor-faktor Psikologis Perilaku Konsumen (motivasi, persepsi, pembelajaran, keyakinan dan sikap) dan kausal keputusan pembelian konsumen terhadap produk Holland Bakery. Pengukuran untuk kausal faktor-faktor psikologis perilaku konsumen didasarkan oleh indikator motivasi yaitu, X1,X2,X3, persepsi yaitu, X4,X5, pembelajaran yaitu, X6,X7,X8, dan keyakinan dan sikap yaitu, X9,X10,X11. Sedangkan untuk kausal keputusan pembelian konsumen didasarkan dari indikator Y1, Y2, Y3 dan Y4. Tabel 4.28 Indikator yang Mempengaruhi Faktor-Faktor Psikologi Perilaku Konsumen No Indikator Skor 1. Motivasi 0,38 2. Persepsi 0,70 3. Pembelajaran 0,97 4. Keyakinan dan Sikap 0,66 Sumber : Lampiran 6
63 Dari Tabel 4.12 tersebut diketahui indikator yang memiliki skor tertinggi atau memiliki pengaruh yang paling besar adalah variabel pembelajaran. Hal ini disebabkan karena sub indikator dari pembelajaran yang terdiri dari pengalaman pribadi dari konsumen, informasi yang diterima konsumen baik dari keluarga, kerabat dan teman-teman, serta faktor lingkungan yang ada dapat mempengaruhi konsumen dalam melalukan pembelian produk Holland Bakery. Sehingga akan meimbulkan keinginan konsumen untuk melakukakn pembelian kembali. Hal ini didukung dari hasil perhitungan indikator yang mempengaruhi kausal keputusan pembelian konsumen bahwa yang memberikan kontribusi terbesar adalah Y4 0,94. Tabel 4.29 Indikator yang Mempengaruhi Kausal Keputusan Pembelian Latent Endogen Indikator Skor Keputusan Y1 Produk yang Baik 0,93 Pembelian Y2 Kepuasan 0,89 Y3 Harga yang Sesuai 0,88 Y4 Pembelian Kembali 0,94 Sumber : Lampiran 6 Dari Tabel 4.13 tersebut diketahui indikator yang paling berpengaruh terhadap Kausal Keputusan Pembelian adalah indikator Y4, pembelian kembali sebesar 0,94, disusul Y1 produk yang baik 0,93, kemudian Y2 yaitu kepuasan konsumen memberikan pengaruh sebesar 0,89 dan untuk Y3 harga yang sesuai memberikan pengaruh sebesar 0,88. Ukuran kesesuaian keseluruhan model pengukuran dari variabel-variabel penelitian ini dapat digambarkan dalam model struktural. Model ini digunakan
64 sebagai bukti bahwa indeks-indeks yang ada dalam perhitungan lisrel sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Tabel 4.30 Hasil Uji Kecocokan Keseluruhan Model Ukuran GOF ( Goodness Of Fit ) Target Tingkat Kecocokan Hasil Estimasi Tingkat Kecocokan 2 = Chi-Kuadrat Nilai yang cukup besar 86,90 93,52 p = 0,25 Sangat Baik ( Chi-square ) p p = 0,42 RMSEA RMSEA < 0,05 0,011 Sangat Baik 0 RMSEA 0,041 GFI GFI 0,90 0,94 Sangat Baik AGFI AGFI 0,90 0,92 Sangat Baik PGFI 0,300 PGFI 0,70 0,67 Sangat Baik Pada Tabel 4.14 memperlihatkan kualitas model secara absolut diperlihatkan oleh 2 (chi-kuadrat) dengan nilai yang cukup besar 86,90 ( dengan probability value P = 0,42231 ), df ( Degrees of Freedom ) = 85. Begitu pula dengan nilai RMSEA sebesar 0,011 untuk model yang baik berkisar antara 0,05 sampai dengan 0,041. Untuk model GFI (Goodness of Fit Index) dengan nilai 94 karena untuk model GFI yang baik yaitu 0,90. Sedangkan kualitas model kecocokan AGFI (Adjusted Goodness of Fit Index) sebesar 0,92 karena nilai yang disarankan adalah AGFI 0,90 dan untuk kualitas model PGFI (Parsimonius Goodness of Fit Index) sebesar 0,67 sangat baik, karena nilai yang disarankan PGFI berkisar antara 0,30 sampai dengan 0,70. Tabel 4.31 Evaluasi Terhadap Koefisien Model Struktural dan Kaitannya dengan Hipotesis Penelitian H 0 Diagram Alur Estimasi Nilai-t Kesimpulan 1 KPTS MOTIVASI 0,38 2,29 Signifikan ( Hipotesis 2 diterima ) 2 KPTS PERSEPSI 0,70 1,84 Non Signifikan ( Hipotesis 1 diterima ) 3 KPTS 0,97 3,01 Sangat Signifikan ( Hipotesis 2 PEMBELAJARAN diterima ) 4 KPTS KEYAKINAN 0,66 2,71 Sangat Signifikan ( Hipotesis 2 diterima )
65 Jadi Model Struktural untuk Keputusan Pembelian konsumen adalah Keputusan pembelian = 0,38*Motivasi + 0,70*Persepsi + 0,97*Pembelajaran + 0,66*keyakina dan sikap 4.7 Analisis Pengaruh Faktor Psikologis Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Produk Holland Bakery Gambar 4.1 Standar Solution Berdasarkan hasil pengolahan Structural Equation Model (SEM) dengan menggunakan Lisrel dapat diketahui nilai signifikan. Artinya secara potensial Faktor-Faktor Psikologi Perilaku Konsumen memiliki pengaruh positif terhadap pengambilan keputusan pembelian produk Holland Bakery di Bandar Lampung, yaitu motivasi memiliki pengaruh sebesar 0,38, persepsi mempunyai pengaruh sebesar 0,70, pembelajaran sebesar 0,97 dan keyakinan dan sikap memiliki pengaruh sebesar 0,66.
66 Dilihat dari Gambar 4.1, variabel yang mempunyai pengaruh paling besar adalah variabel pembelajaran. Hasil pengujian ini sangat sesuai dengan persepsi konsumen dalam menjawab pertanyaan dari kuesioner yang diberikan dengan baik. Bahwa indikator dari variabel pembelajaran seperti, pengalaman konsumen dalam melakukan pembelian, informasi yang diterima konsumen, dan faktor lingkungan dapat memberikan pengaruh yang cukup besar pada konsumen dalam pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian terhadap produk Holland Bakery di Bandar Lampung.