SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL RESIDENTIAL PROPERTY PRICE SURVEY TRIWULAN I-2004 Harga properti residensial pada triwulan I-2004 mengalami kenaikan namun sedikit lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya pada triwulan II-2004 diperkirakan sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Perkembangan Harga Properti Residensial Harga diindikasikan masih meningkat, namun terus melambat Hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) pada triwulan I-2004 yang menggambarkan perkembangan harga rumah baru di 13 kota besar Indonesia termasuk wilayah Jabotabek, mengindikasikan terjadinya kenaikan harga sebesar %, namun peningkatan tersebut lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya (1,26%). Dilihat berdasarkan tipe rumahnya, peningkatan tertinggi terjadi pada rumah tipe kecil yakni sebesar 1,38%, diikuti oleh rumah tipe menengah dan tipe besar masing-masing sebesar 0,87% dan 0,75%. Berdasarkan wilayahnya, kota Palembang merupakan wilayah yang mengalami peningkatan harga rumah tertinggi, yakni sebesar 2,80% terutama terjadi pada rumah tipe menengah dan tipe kecil. Sebaliknya, kota Banjarmasin merupakan wilayah yang mengalami penurunan harga terendah setelah kota Manado, yakni sebesar -1,76%. Sementara itu, wilayah Jabotabek mengalami kenaikan sebesar 0,68%. Grafik 1 Perkembangan Indeks Harga Properti Residensial Gabungan 13 Kota Besar di Indonesia 140 80 60 40 20 0 IHPR Metodologi Survei Harga Properti Residensial (SHPR) merupakan survei triwulanan yang dilaksanakan sejak triwulan I-1999 terhadap beberapa pengembang proyek perumahan (developer) di 12 kota yaitu Medan, Padang, Palembang, Bandar Lampung, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Banjarmasin, Manado, dan Makassar. Wilayah Jabotabek mulai disurvei dan sekaligus digabung dalam Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) pada triwulan I-2003. Pengumpulan data dilakukan secara langsung (face to face) mencakup data harga jual rumah, jumlah unit rumah yang dibangun dan dijual pada triwulan bersangkutan serta perkiraan harga jual rumah dalam triwulan berikutnya. Pengolahan data dilakukan dengan metode rata-rata sederhana atas harga rumah pada tiap tipe bangunan rumah (tipe kecil, tipe menengah dan tipe besar) dan selanjutnya Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) dihitung dengan metode indeks berantai sederhana. Bagian Statistik Sektor Riil dan Keuangan Pemerintah 1
Pada triwulan mendatang diperkirakan kenaikan harga sedikit lebih tinggi Para pengembang (developer) mengekspektasikan harga properti residensial pada triwulan II-2004 akan mengalami kenaikan sebesar 1,57%. Kenaikan tersebut terutama didorong oleh kenaikan harga pada rumah tipe menengah dan rumah tipe kecil masing-masing sebesar 1,82% dan 1,51% sedangkan rumah tipe besar mengalami kenaikan sebesar 1,39%. Kota yang diperkirakan mengalami kenaikan harga rumah tertinggi adalah kota Makassar (4,42%). Sementara itu, untuk wilayah Jabotabek diperkirakan hanya mengalami kenaikan sebesar 0,32%. Adapun wilayah yang diperkirakan tidak mengalami kenaikan harga adalah kota Palembang. Grafik 2 Perkembangan IHPR Rumah Tipe Kecil 125 115 110 105 95 90 IHPR - Tipe Kecil Grafik 3 Perkembangan IHPR Rumah Tipe Menengah 140 80 60 40 20 0 IHPR - Tipe Menengah Bagian Statistik Sektor Riil dan Keuangan Pemerintah 2
Grafik 4 Perkembangan IHPR Rumah Tipe Besar (indeks) (%) 3,5 115 110 105 95 90 85 2,5 1,5 0,5 IHPR - Tipe Besar Harga biaya tempat tinggal Harga barang pada triwulan tempat tinggal I-2004 pada meningkat triwulan (inflasi) I-2004 meningkat (inflasi) Sementara itu dari hasil pengamatan terhadap indeks harga biaya tempat tinggal selama triwulan I-2004 memberikan indikasi arah yang sama dengan indikasi kenaikan harga properti residensial. Harga biaya tempat tinggal menunjukkan kenaikan harga sebesar 2,67%. Kondisi tersebut relatif lebih tinggi dibandingkan dengan kondisi pada triwulan sebelumnya yaitu sebesar 1,51%. Grafik 5 Perkembangan IHPR dan Indeks Harga Biaya Tempat Tinggal (%) 0 4,50 0 3,50 0 2,50 0 1,50 0 0,50 0 Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II* Indeks Harga Barang Konstruksi Indeks Harga Properti Residensial Bagian Statistik Sektor Riil dan Keuangan Pemerintah 3
IHPR secara tahunan mengalami perlambatan dan pada Tw II-2004 diperkirakan tetap melambat. Secara tahunan, Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) pada triwulan I-2004 mencatat kenaikan sebesar 7,18%, sedikit lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya (10,95%). Menurunnya angka pertumbuhan tahunan tersebut terutama terjadi pada rumah tipe kecil yakni sebesar 9,06%, diikuti oleh rumah tipe menengah sebesar 7,19% dan rumah tipe besar sebesar 5,29%. Pertumbuhan tahunan tertinggi terjadi di kota Palembang (14,48%) dan terendah terjadi di Jabotabek (1,84%). Sementara pada triwulan II-2004, pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) secara tahunan diperkirakan lebih rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, yakni sebesar 6,24%. Pertumbuhan tahunan tersebut terutama terjadi pada rumah tipe kecil sebesar 7,71%, diikuti rumah tipe menengah sebesar 6,20% dan rumah tipe besar sebesar 4,81%. Menurut wilayahnya, peningkatan pertumbuhan tahunan tertinggi terjadi di kota Palembang (11,25%), diikuti oleh kota Makassar (11%). Sementara itu, untuk wilayah Jabotabek hanya mengalami pertumbuhan tahunan sebesar 1,68%. Bagian Statistik Sektor Riil dan Keuangan Pemerintah 4
Tabel 1 Perubahan Indeks Harga Properti Residensial Pada Triwulan I-2004 NO KOTA Perubahan Triwulanan Perubahan Tahunan Kecil Menengah Besar Total Kecil Menengah Besar Total 1 BANDUNG 1.30 2.68 0.00 1.33 9.52 6.50 0.00 5.29 2 BANDAR LAMPUNG 1.39 0.19 0.00 0.53 13.07 8.34 11.08 10.85 3 BANJARMASIN -1.52-3.77 0.00-1.76 5.82 3.84 0.92 3.57 4 DENPASAR 3.38 2.35 1.49 2.41 11.92 5.10 8.31 8.44 5 PALEMBANG 3.57 4.85 0.00 2.80 19.04 10.60 13.48 14.48 6 SEMARANG 1.94 1.32 3.23 2.16 5.50 5.18 4.84 5.18 7 YOGYAKARTA 4.09 0.20 2.62 2.31 8.54 4.62 5.18 6.12 8 PADANG 0.21 1.69 0.00 0.63 2.24 10.97 0.00 4.37 9 MEDAN 0.00 0.00 1.48 0.49 7.79 8.78 5.61 7.41 10 M A KA SSA R 3.67 2.67 0.00 2.11 8.66 9.81 4.82 7.80 11 MANADO -1.26-1.85 - -1.55 12.91-1.85-5.45 12 SURABAYA 0.00 0.23 0.00 0.08 9.39 20.48 7.82 12.57 13 JABOTABEK 1.12 0.70 0.23 0.68 2.84 1.26 1.44 1.84 GABUNGAN 13 KOTA 1.38 0.87 0.75 1.00 9.06 7.19 5.29 7.18 Tabel 2 Ekspektasi Perubahan Indeks Harga Properti Residensial Pada Triwulan II-2004 Perubahan Triwulanan Perubahan Tahunan NO KOTA Kecil Menengah Besar Total Kecil Menengah Besar Total 1 BANDUNG 1.43 0.89 1.94 1.42 9.34 6.50 1.94 5.91 2 BANDAR LAMPUNG 0.67 1.54 5.12 2.44 6.20 4.61 5.12 5.34 3 BANJARMASIN 2.19 2.40 1.48 2.02 1.11 3.91 2.42 2.50 4 DENPASAR 0.53 0.55 0.92 0.67 9.96 5.44 7.66 7.71 5 PALEMBANG 0.00 0.00 0.00 0.00 15.07 7.10 11.25 11.25 6 SEMARANG 2.14 2.91 2.82 2.62 4.47 5.92 6.78 5.72 7 YOGYAKARTA 0.58 1.60 0.38 0.85 6.67 4.30 4.38 5.13 8 PADANG 0.12 0.00 0.00 0.04 0.68 1.91 0.00 0.86 9 MEDAN 2.62 1.62 1.20 1.81 7.18 7.03 6.05 6.77 10 M A KA SSA R 8.06 5.21 0.00 4.42 17.41 12.36 3.38 11.01 11 MANADO -0.65 5.00-2.17 12.17 3.05-7.74 12 SURABAYA 1.90 1.49 2.32 1.90 7.77 16.70 7.09 10.58 13 JABOTABEK 0.00 0.47 0.43 0.32 2.01 1.44 1.59 1.68 GABUNGAN 13 KOTA 1.51 1.82 1.39 1.57 7.71 6.20 4.81 6.24 Bagian Statistik Sektor Riil dan Keuangan Pemerintah 5