48 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data dikumpulkan dan diperoleh melalui menyebar kuesioner secara langsung kepada populasi dari divisi IT sebanyak 40 responden yang merupakan karyawan perusahaan PT Bakrie Telecom. Kuesioner yang kembali dan dapat digunakan sebanyak 38 kuesioner Berikut ini adalah penyajian profil responden berdasarkan karakteristikkarakteristik seperti jenis kelamin, usia, pendidikan, lama bekerja, dan penghasilan.. Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Karakter Frekuensi Persentase (%) Jenis Kelamin : Pria Wanita 26 12 68,4 31,6 Total 38 orang 100 Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa untuk responden kelamin pria, yaitu sebanyak 26 orang dari total 38 responden atau sebesar 68,4% dari total seluruh responden. Sedangkan untuk responden berjenis kelamin wanita sebanyak 12 48
49 orang dari total 38 responden atau sebesar 31,6 % dari total seluruh responden. Dari hasil karakteristik responden dapat diketahui bahwa karyawan di PT Bakrie Telecom pada divisi IT mayoritas adalah pria. Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Karakter Frekuensi Persentase (%) Usia : <20 tahun 21-30 tahun 31-40 tahun >41 tahun 0 26 12 0 0 68,4 31,60 Total 38 orang 100 Untuk usia, responden yang berusia 21-30 tahun sebanyak 26 orang dari total 38 responden atau sebesar 56,7 % dari total seluruh responden. Untuk responden yang berusia 31-40 tahun sebanyak 12 orang dari total 38 responden atau sebesar 31,6% dari total seluruh responden. Dari hasil karakteristik responden berdasarkan usia dapat diketahui bahwa karyawan di PT Bakrie Telecom pada divisi IT mayoritas berumur 21 sampai dengan 30 tahun yang merupakan umur produktif dalam bekerja.
50 Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Karakter Frekuensi Persentase (%) Pendidikan : SMU Diploma Sarjana (S1) Pascasarjana (S2/S3) 0 4 28 6 0 10,5 73,7 15,8 Total 38 orang 100 Untuk tingkat pendidikan, responden yang berpendidikan Diploma sebanyak 4 orang dari total 38 responden atau sebesar 10,5 % dari total seluruh responden. Untuk responden yang berpendidikan Sarjana sebanyak 28 orang dari total 38 responden atau sebesar 73,7 % dari total seluruh responden. Untuk responden yang berpendidikan Pascasarjana sebanyak 6 orang dari total 38 responden atau sebesar 15,8 % dari total seluruh responden. Dari hasil karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan dapat diketahui bahwa karyawan di PT Bakrie Telecom pada divisi IT mayoritas tingkat pendidikan karyawan adalah S1.
51 Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama bekerja Karakter Frekuensi Persentase (%) Lama bekerja : 3 bln 1 thn 2 thn 5 thn 5 thn 10 thn Diatas 10 thn 8 20 2 8 21,1 52,6 5,3 21,1 Total 38 orang 100% Untuk tingkat lama bekerja, responden yang bekerja selama 3 bln 1 thn sebanyak 8 orang dari total 38 responden atau sebesar 30 % dari total seluruh responden. Untuk responden yang bekerja selama 2 thn 5 thn sebanyak 20 orang dari total 38 responden atau sebesar 52,6 % dari total seluruh responden. Untuk responden yang bekerja selama 5 thn 10 thn sebanyak 2 orang dari total 38 responden atau sebesar 5,3 % dari total seluruh responden. Dan untuk responden yang bekerja diatas 10 thn sebanyak 8 orang dari total 38 responden atau sebesar 21,1% dari total seluruh responden. Dari hasil karakteristik responden berdasarkan usia dapat diketahui bahwa karyawan di PT Bakrie Telecom pada
52 divisi IT mayoritas berumur 21 sampai dengan 30 tahun yang merupakan umur produktif dalam bekerja. Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan Karakter Frekuensi Persentase (%) Penghasilan : Rp 2.000.000 Rp 4.000.000 Rp 4.000.000 Rp 6.000.000 Diatas Rp 6.000.000 14 18 6 36,8 47,4 15,8 Total 38 orang 100% Untuk tingkat penghasilan, responden yang berpenghasilan Rp 2.000 000 Rp 4.000.000 sebanyak 14 orang dari total 38 responden atau sebesar 36,8 % dari total seluruh responden. Untuk responden yang berpenghasilan Rp 4.000.000 Rp 6.000.000 sebanyak 18 orang dari total 38 responden atau sebesar 47,7 % dari total seluruh responden. Untuk responden yang berpenghasilan diatas Rp 6.000.000 sebanyak 6 orang dari total 38 responden atau sebesar 15,87 % dari total seluruh responden. Dari hasil karakteristik responden berdasarkan penghasilan dapat diketahui bahwa karyawan di PT Bakrie Telecom pada divisi IT mayoritas memiliki penghasilan antara 4 Juta Rupiah sampai dengan 6 Juta Rupiah.
53 4.2 Uji Instrumen Penelitian Uji instrumen dilakukan dengan cara menguji validitas dan realibitas. Validitas berkaitan dengan apakah kita mengukur apa yang seharusnya diukur, sedangkan Realibitas berkaitan berkaitan dengan konsistensi, akurasi, prediktibilitas suatu alat ukur (Hermawan, 2003:42). Uji reliabilitas adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulang dua kali atau lebih. Reliabilitas data pada penelitian ini diuji dengan menggunakan Inter item Consistency Reliability yang melihat Cronbach s coefficient alpha sebagai koefisien dari reliabilitas. Cronbach s alpha adalah koefisien reliabilitas yang menunjukkan bagaimana bagian-bagian dari suatu set berkorelasi secara positif satu sama lainnya (Sekaran, 2003:307). Suatu instrumen dianggap reliable jika memiliki koefisien alpha (α) sebesar 0,6 atau lebih. Dasar pengambilan keputusan menurut Sekaran (2003:307) untuk instrumen yang reliable adalah : 1. Jika koefisien alpha (α) pengujian lebih besar dari ( ) 0,6 maka pertanyaan dalam kuesioner layak digunakan (reliable). 2. Jika koefisien alpha (α) pengujian kurang dari (<) 0,6 maka pertanyaan dalam kuesioner tidak layak digunakan (tidak reliable).
54 Tabel 4.6 Hasil Pengujian Reliabilitas Konstruk Items Cronbach s Coefficient Alpha Keputusan Kepemimpinan Transformasional 11 0,813 Reliable Kinerja Karyawan 10 0,786 Reliable Pada tabel diatas, koefisien Cronbach s Alpha untuk masing-masing variabel yang memenuhi kriteria reliabilitas yang direkomendasikan Sekaran (lebih besar dari 0,60). Dengan demikian maka jawaban responden terhadap pernyataanpernyataan yang digunakan untuk mengukur masing-masing konstruk tersebut adalah konsisten dan konstruk dapat dipercaya (reliable). Uji Validitas Uji validitas dilakukan untuk membuktikan bahwa alat yang dibuat untuk mengukur adalah benar-benar mengukur apa yang ingin diukur. Uji Validitas pada penelitian ini menggunakan Construct Validity (Hermawan, 2006:44). Suatu instrumen dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang diinginkan atau mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Pengujian validitas
55 dilakukan dengan mencari korelasi dari setiap indikator terhadap skor totalnya dengan menggunakan rumus teknik korelasi Product Moment.Adapun dasar pengambilan keputusan uji validitas adalah dengan membandingkan p-value dengan level of significant sebagai berikut (Yarnest, 2004) : Jika p-value < α 0,05 item pernyataan valid Jika p value α 0,05 item pernyataan tidak valid Hasil pengujian validitas yang dilakukan dengan teknik korelasi Product Moment, adalah sebagai berikut : Tabel 4.7 Pengujian Validitas untuk Kepemimpinan Transformasional Koefisien Item Pernyataan p-value Keputusan Korelasi Saya percaya dengan direktur saya yang memiliki kemampuan yang cukup untukmengetahui kesulitan pekerjaan. Ketika direktur saya mengetahui kesalahan saya, direktur saya menghargai saya. Ketika direktur saya memberikan hukuman pada saya, direktur saya akan menunjukkan perilaku yang sebenarnya tanpa memisahkan diri secara pribadi. Saya dan direktur saya merupakan contoh yang terbaik dalam mencapai keberhasilan. Ketika saya membuat banyak kesalahan pada pekerjaan saya, direktur saya mengkomunikasikan dengan baik pada saya dan menemukan kesalahan dan untuk mengambil tindakan perbaikan. 0,726** 0,000 Valid 0,498** 0,000 Valid 0,613** 0,000 Valid 0,451** 0,000 Valid 0,594** 0,000 Valid
56 Direktur saya dapat saling berbagi dalam menghasilkan tingkat kepuasan pada saya. Direktur saya mengungkapkan saya kurang memiliki tantangan. Direktur saya peduli pada saya seperti salah satu orang yang paling tua di keluarga saya. Direktur saya dapat mengorientasikan pada saya dengan seorang direktur yang baru dan membantu dalam mengatasi masalah. Direktur saya dapat saling membantu dengan saya sesuai dengan misi layanan jasa pelanggan. 0,426** 0,000 Valid 0,725** 0,000 Valid 0,649** 0,000 Valid 0,690** 0,000 Valid 0,317** 0,000 Valid Berhubungan dengan pekerjaan, saya tidak dapat menunjukkan saling menghargai dan secara aktual menyelesaikan instruksi dari direktur saya. 0.696** 0,000 Valid Tabel 4.8 Pengujian Validitas untuk Kinerja Karyawan Item Pernyataan Koefisien Korelasi p-value Keputusan Ide-ide yang seringkali digunakan dalam divisi/ departemen menunjukkan prestasi kerja. Memiliki kemampuan sangat kuat untuk memajukan perusahaan Selalu menyelesaikan pekerjaan dan tugas secara efektif Tidak pernah menunda-nunda waktu dalam menyelesaikan pekerjaan 0,631** 0,000 Valid 0,500** 0,000 Valid 0,606** 0,000 Valid 0,473** 0,000 Valid
57 Senantiasa menyelesaikan pekerjaan tepat waktu karena rasa tanggung 0,643** 0,000 Valid jawab yang besar Latar belakang pendidikan sangat membantu dalam pelaksanaan 0,447** 0,000 Valid pekerjaan Hasil kerja yang dicapai seringkali melebihi target Memiliki keahlian yang sesuai untuk kepentingan kelompok atau divisi Keahlian yang saya miliki dapat digunakan untuk mencapai target kerja Saya memiliki sikap tegas yang diperlukan dalam melaksanakan 0,712** 0,000 Valid 0,703** 0,000 Valid 0,705** 0,000 Valid 0,362* 0,000 Valid pekerjaan Berdasarkan tabel hasil pengujian validitas diatas, diketahui bahwa sepuluh butir pernyataan yang digunakan dalam instrumen penelitian memiliki p-value sebesar 0,000 kurang dari 0,05. Adapun koefisien korelasi berkisar diantara 0,162 sampai dengan 0,770. Hal ini dapat diartikan bahwa masing-masing butir pernyataan tersebut adalah valid. Dengan kata lain butir butir pernyataan tersebut dapat mewakili atau membentuk konstruk dari variabel Materi Pelatihan
58 4.3 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang ditinjau dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, nilai minimum dan nilai maksimum. Dalam penelitian ini mean adalah nilai rata-rata dari keseluruhan responden, sedangkan standar deviasi menunjukkan variasi dari jawaban respoden. Nilai minimum adalah jawaban (skala) terendah yang dipilih responden. Demikian pula nilai maksimum adalah jawaban (skala) tertinggi yang dipilih responden. Tabel 4.9 Statistik Deskriptif N Mean Perilaku Pemimpin 38 3,8000 Kinerja Karyawan 38 4,0183 Sumber: Data olahan dari kuisioner Dari tabel 4.9 diatas menunjukkan besarnya nilai mean atau nilai rata-rata dan standar deviasi untuk masing-masing dimensi yang diukur dalam penelitian ini. Nilai mean menunjukkan rata-rata penilaian responden terhadap suatu variabel, sedangkan standar deviasi menggambarkan besarnya penyimpangan terhadap rata-rata dari pernyataan yang diajukan dalam kuesioner penelitian. Berdasarkan tabel diatas dapat terlihat bahwa nilai rata-rata atau nilai mean untuk dimensi
59 kepemimpinan transformasional memiliki nilai rata rata jawaban responden adalah 3,8000. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa responden menilai kepemimpinan transformasional dan kinerja yang baik. 4.4 Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan pada tingkat signifikansi alpha 5% dengan keputusan sebagai berikut : Jika sig < 0,05 maka Ho ditolak Jika sig > 0,05 maka Ho gagal ditolak Atau Jika t statistik > t tabel maka Ho ditolak Jika t statistik < t tabel Ho gagal ditolak Tabel Pengujian Hipotesis Tabel 4.13 T-Statistik (t-hitung) Coefficients(a) Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Model B Std. Error Beta B Std. Error 1 (Constant) 1,734,930 1,865,070 Kepemimpinan Transformasional,874,022,989 40,201,000 a Dependent Variable: Kinerja Sumber: Data olahan dari kuisioner Persamaan regresi dapat dituliskan sebagai berikut : Y = 1,734 + 0,874X + e
60 Jika variabel Y (Kinerja), X1 (Kepemimpnian Transformasional) Maka, nilai konstanta 1,734 menunjukkan besarnya Kinerja adalah 1,734 jika nilai Kepemimpinan Transformasional 0 (nol). Kemudian untuk pengujian hipótesis, dapat dijelaskan sebagai berikut : Untuk hipótesis yang menguji pengaruh Kepemimpinan Transformasional terhadap Kinerja Karyawan H0 : Kepemimpinan Transformasional tidak mempengaruhi Kinerja Karyawan H1 : Kepemimpinan Transformasional mempengaruhi Kinerja Karyawan Untuk pengaruh Kepemimpinan Transformasional terhadap Kinerja Karyawan memiliki nilai signifikan sebesar 0,00 dengan nilai signifikan lebih kecil dari 0,05. Atau dengan nilai t statistik sebesar 40,201 > 1,99 (t tabel ) Sehingga keputusannya adalah tolak Ho dan dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh Kepemimpinan Transformasional terhadap Kinerja Karyawan Dari hasil tersebut maka dapat dipahami bahwa semakin baik Kepemimpnan transformasional dalam perusahaan yang diberikan, maka dapat menciptakan kinerja karyawan yang baik
61 4.5 Uji Koefisien Determinasi Tabel 4.14 Pengujian Koefisien Determinasi Model 1 Model Summary Adjusted Std. Error of R R Square R Square the Estimate,989 a,978,978,74555 a. Predictors: (Constant), Kepemimpinan Transformasional Model 1 Regression Residual Total ANOVA b Sum of Squares df Mean Square F Sig. 898,305 1 898,305 1616,093,000 a 20,011 36,556 918,316 37 a. Predictors: (Constant), Kepemimpinan Transformasional b. Dependent Variable: Kinerja Dari hasil pengujian serentak diketahui bahwa nilai signifikan < 0,05 maka dapat dinyatakan bahwa variabel kepemimpinan transformasional terhadap kinerja karyawan. Adapun besarnya kontribusi epemimpinan transformasional terhadap kinerja karyawan dapat dilihat dari nilai R 2 sebesar 0,978 atau sebesar 97,8% variabel kepemimpinan transformasional memberikan kontribusi terhadap terciptanya kienrja karyawan. Sedangkan sisanya sebesar (100% - 97,8% = 2,2%) merupakan faktor faktor lain yang tidak diikutsertakan dalam model penelitian.