Himpunan dapat dikomposisikan satu sama lain. Komposisi yang menyangkut dua himpunan disebut operasi biner, seperti Gabungan (union),

dokumen-dokumen yang mirip
HIMPUNAN. Arum Handini Primandari, M.Sc Ayundyah Kesumawati, M.Si

HIMPUNAN MATEMATIKA. Program Studi Agroteknologi Universitas Gunadarma

HIMPUNAN ARUM HANDINI PRIMANDARI, M.SC AYUNDYAH KESUMAWATI, M.SI

DEFINISI. Himpunan (set) adalah kumpulan objekobjek yang berbeda. Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota.

Himpunan. Definisi. Himpunan (set) adalah kumpulan objek-objek yang berbeda. Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota.

RINGKASAN CATATAN KULIAH PENDAHULUAN TEORI HIMPUNAN

Definisi. Himpunan (set) adalah kumpulan objek-objek yang berbeda. Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota.

BAB I HIMPUNAN. Contoh: Himpunan A memiliki 5 anggota, yaitu 2,4,6,8 dan 10. Maka, himpunan A dapat dituliskan: A = {2,4,6,8,10}

Himpunan. Nur Hasanah, M.Cs

Definisi. Himpunan (set) adalah kumpulan objek-objek yang berbeda. Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota.

TEORI HIMPUNAN. A. Penyajian Himpunan

Pertemuan 6. Operasi Himpunan

Himpunan (set) adalah kumpulan objekobjek yang berbeda. Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota.

MATEMATIKA BISNIS. Himpunan. Muhammad Kahfi, MSM. Modul ke: Fakultas Ekonomi Bisnis. Program Studi Manajemen.

Kode MK/ Nama MK. Cakupan 8/29/2014. Himpunan. Relasi dan fungsi Kombinatorial. Teori graf. Pohon (Tree) dan pewarnaan graf. Matematika Diskrit

Himpunan (set) Himpunan (set) adalah kumpulan objek-objek yang berbeda. Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota.

MATEMA TEMA IKA BISNIS BY : NINA SUDIBYO

Matematika Komputasional. Himpunan. Oleh: M. Ali Fauzi PTIIK - UB

Himpunan (set) Himpunan (set) adalah kumpulan objekobjek yang berbeda. Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota.

Himpunan (set) Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota.

BAB I HIMPUNAN. Matematika Infomatika. Universitas Gunadarma Halaman 1

Teori Himpunan. Author-IKN. MUG2B3/ Logika Matematika 9/8/15

DEFINISI. Himpunan (set): Dengan kata lain : Elemen dari himpunan : Kumpulan objek-objek yang berbeda.

Himpunan. Definisi. Himpunan (set) adalah kumpulan objek-objek yang berbeda. Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota.

BAB 2. HIMPUNAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER ILHAM SAIFUDIN PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK. Senin, 17 Oktober 2016

Aljabar Boole. Meliputi : Boole. Boole. 1. Definisi Aljabar Boole 2. Prinsip Dualitas dalam Aljabar

1 P E N D A H U L U A N

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jelas. Ada tiga cara untuk menyatakan himpunan, yaitu: a. dengan mendaftar anggota-anggotanya;

INF-104 Matematika Diskrit

INF-104 Matematika Diskrit

Matematika Terapan. Dosen : Zaid Romegar Mair, ST., M.Cs Pertemuan 2

Bahan kuliah IF2120 Matematika Diskrit. Himpunan. Oleh: Rinaldi Munir. Program Studi Teknik Informatika STEI - ITB 1

Modul ke: Penyajian Himpunan. operasi-operasi dasar himpunan. Sediyanto, ST. MM. 01Fakultas FASILKOM. Program Studi Teknik Informatika

BAB I H I M P U N A N

Bahan kuliah IF2120 Matematika Diskrit. Himpunan. Oleh: Rinaldi Munir. Program Studi Teknik Informatika STEI - ITB 1

Himpunan (set) Himpunan (set) adalah kumpulan objek-objek yang berbeda. Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota.

BAB 3 ALJABAR MAX-PLUS. beberapa sifat khusus yang selanjutnya akan dibuktikan bahwa sifat-sifat tersebut

Induksi Matematika. Metode pembuktian untuk pernyataan perihal bilangan bulat adalah induksi matematik.

Definisi. Himpunan (set) adalah kumpulan objek-objek yang berbeda. Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota.

Himpunan. Himpunan (set) adalah kumpulan objek-objek yang berbeda. Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota.

HIMPUNAN MEMBAHAS TENTANG:

BAB III HIMPUNAN. 2) Mahasiswa dapat menyebutkan relasi antara dua himpunan. 3) Mahasiswa dapat menentukan hasil operasi dari dua himpunan

Himpunan. by Ira Prasetyaningrum. Page 1

[HIMPUNAN] MODUL MATEMATIKA SMP KELAS VII KURIKULUM 2013 RAJASOAL..COM. istiyanto

Teori Dasar Himpunan. Julan HERNADI. December 27, Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah, Ponorogo

BAB 2 LANDASAN TEORI. Himpunan fuzzy adalah bentuk umum himpunan biasa yang memiliki tingkat

Bab1. Himpunan. Gajah Merpati. Burung Nuri Jerapah

Materi Ke_2 (dua) Himpunan

Modul 03 HIMPUNAN. Himpunan adalah kumpulan objek-objek yang keanggotaannya didefinisikan dengan jelas.

Relasi Tegas (Crips Relation)

Diktat Kuliah. Oleh:

Matematika Logika Aljabar Boolean

LANDASAN MATEMATIKA Handout 2

Matematika Ekonomi, MKK30234 FEBI, IAIN Palopo

Matematika Diskret. Mahmud Imrona Rian Febrian Umbara RELASI. Pemodelan dan Simulasi

MATEMATIKA 1. Pengantar Teori Himpunan

LOGIKA MATEMATIKA PENGERTIAN HIMPUNAN DAN OPERASI OPERASI DALAM HIMPUNAN. TITI RATNASARI, SSi., MSi. Modul ke: Fakultas ILKOM

BAB II KERANGKA TEORITIS. komposisi biner atau lebih dan bersifat tertutup. A = {x / x bilangan asli} dengan operasi +

1.1 Pengertian Himpunan. 1.2 Macam-macam Himpunan. 1.3 Relasi Antar Himpunan. 1.4 Diagram Himpunan. 1.5 Operasi pada Himpunan. 1.

Teori himpunan. 2. Simbol baku: dengan menggunakan simbol tertentu yang telah disepakati. Contoh:

MATEMATIKA EKONOMI 1. Oleh : Muhammad Imron H

Mohammad Fal Sadikin

HIMPUNAN Adri Priadana ilkomadri.com

MATEMATIKA DISKRIT MATEMATIKA DISKRIT

ALJABAR BOOLEAN. Misalkan terdapat. Definisi:

Modul ke: Matematika Ekonomi. Himpunan dan Bilangan. Bahan Ajar dan E-learning

Pengertian Himpunan. a. kumpulan makanan lezat b. kumpulan batu-batu besar c. kumpulan lukisan indah. 1. Kumpulan yang bukan merupakan himpunan

Review Sistem Digital : Aljabar Boole

HIMPUNAN Adri Priadana ilkomadri.com

I. Aljabar Himpunan Handout Analisis Riil I (PAM 351)

Hasil kali kartesian antara himpunan A dan himpunan B, ditulis AxB adalah semua pasangan terurut (a, b) untuk a A dan b B.

Definisi Aljabar Boolean

Himpunan. Himpunan (set)

Logika Matematika Teori Himpunan

BAB I PENDAHULUAN. Kata topologi berasal dari bahasa yunani yaitu topos yang artinya tempat

BAB 6 ALJABAR BOOLE. 1. Definisi Dasar. Teorema 1 MATEMATIKA DISKRIT

Himpunan Matematika Diskret (TKE132107) Program Studi Teknik Elektro, Unsoed

MSH1B3 LOGIKA MATEMATIKA Teori Himpunan (Lanjutan)

FERRY FERDIANTO, S.T., M.Pd. PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2011

MODUL STRUKTUR ALJABAR 1. Disusun oleh : Isah Aisah, Dra., MSi NIP

: SRI ESTI TRISNO SAMI

BAB 6 ALJABAR BOOLE. 1. Definisi Dasar MATEMATIKA DISKRIT

1 Pendahuluan I PENDAHULUAN

Definisi Aljabar Boolean

ALJABAR ABSTRAK ( TEORI GRUP DAN TEORI RING ) Dr. Adi Setiawan, M. Sc

DASAR-DASAR ALJABAR MODERN: TEORI GRUP & TEORI RING

OPERASI HIMPUNAN. (Minggu ke-10 dan 11)

BAB V HIMPUNAN. Himpunan adalah kumpulan benda-benda atau obyek yang mempunyai definisi yang jelas.

FPMIPA UPI ILMU KOMPUTER I. TEORI HIMPUNAN

BAB 6 EKUIVALENSI LOGIS

H I M P U N A N. 1 Matematika Ekonomi Definisi Dasar

MODUL 1. Himpunan FEB. Nur Azmi Karim, SE, M.Si. Fakultas. Modul ke: Program Studi

H i m p u n a n. Himpunan. Oleh : Panca Mudji Rahardjo, ST. MT.

SUATU KAJIAN TENTANG HIMPUNAN FUZZY INTUISIONISTIK

Pertemuan ke-4 ALJABAR BOOLEAN I

BAB 1 OPERASI PADA HIMPUNAN BAHAN AJAR STRUKTUR ALJABAR, BY FADLI

Matematika informatika 1 ALJABAR BOOLEAN

Aturan Penilaian & Grade Penilaian. Deskripsi. Matematika Diskrit 9/7/2011

Teori Himpunan Ole l h h : H anu n n u g n N. P r P asetyo

Uraian Singkat Himpunan

Transkripsi:

Lecture 1: ALGEBRA OF SETS Himpunan dapat dikomposisikan satu sama lain. Komposisi yang menyangkut dua himpunan disebut operasi biner, seperti Gabungan (union), A B = {x x A x B} Irisan (intersection), A B = {x x A x B} Selisih (difference), A B = {x x A x B} = A B Selisih simetri (symmetric difference) A B = {x x (A B) dan x (A B)} = (A B) (A B) Hasil kali (cartesian product) A B = {(a, b) a A dan b B}. Kompisisi yang menyangkut satu himpunan, misalnya adalah komplemen (complement): A = {x x U dan x A} = U A. Berikut diberikan rumusru-mus pokok dari aljabar himpunan. Proposition 1. Jika A, B, dan C sembarang himpunan, maka berlaku (a) Sifat refleksif (reflexivityi) A A (b) Sifat antisimetris (antisymmetry) (A B dan B A) jika dan hanya jika A = B (c) Sifat transitif (transitivity) jika (A B dan B C) maka A C. Turunkan langsung dari bukti inklusi ( ). (c) Diambil sembarang x A. Karena A B, maka x B. Karena B C, maka x C. Jadi, x A x C, yaitu A C. (buktikan untuk (a) dan (b)) Theorem 2. Jika A, B, dan C sembarang himpunan, maka berlaku (a) Sifat idempoten A A = A A A = A (b) Sifat komutatif A B = B A A B = B A (c) Sifat asosiatif (A B) C = A (B C) (A B) C = A (B C)

(d) Sifat distributif A (B C) = (A B) (A C) A (B C) = (A B) (A C) (a) A A = {x x A dan x A} = {x x A } = A Begitu juga untuk A A = A, caranya analog. (b) A B = {x x A dan x B} = {x x B dan x A} = B A Begitu juga untuk A B = B A, caranya analog. (c) (buktikan) (d) Langkah 1: dibuktikan A (B C) (A B) (A C). Ambil sembarang x A (B C), maka berlaku x A atau x B C. Jika x A, maka x A B dan x A C, jadi x (A B) (A C) Jika x A, maka x B C x B dan x C x A B dan x A C x (A B) (A C) Terbukti: x A (B C) x (A B) (A C), artinya A (B C) (A B) (A C). Langkah 2: dibuktikan (A B) (A C) A (B C) Ambil sembarang x (A B) (A C), maka berlaku Jika x A, maka x A (B C). Jika x A, maka x B dan x C, sehingga x (B C), maka x A (B C). Terbukti: x (A B) (A C) x A (B C), artinya (A B) (A C) A (B C). Dari langkah 1 dan 2, terbukti sifat distributif. Begitu juga untuk A (B C) = (A B) (A C), caranya analog. Proposition 3. Jika A, B, dan C subset dari S, maka berlaku (a) Existence of a least element and a greatest element φ A S (b) Existence of joins A (A B) dan B (A B) Jika A C dan B C, maka (A B) C

(c) Existence of meets (A B) A dan (A B) B Jika C A dan C B, maka C (A B). Langsung dari definisi (buktikan). Proposition 4. Jika A dan B sembarang himpunan, maka A B A B = A A B = B A B = φ B A Artinya, pernyataan-pernyataan tersebut ekuivalen.. Langsung dari definisi (buktikan). Proposition 5 (Rumus De Morgan). Jika A dan B sembarang himpunan, (a) (A B) = A B (b) (A B) = A B (a) (buktikan) (c) Langkah 1: dibuktikan (A B) A B Ambil sembarang x (A B) x (A B) artinya x (A B) x A dan B x A x B x A x B x A x B x (A B ) Terbukti: x (A B) x (A B ). Artinya (A B) A B Langkah 2: dibuktikan A B (A B). analog. Dari langkah 1 dan 2, terbukti bahwa (A B) A B. Proposition 6. Jika A subset dari himpunan semesta U, maka (a) Double complement or involution law (A ) = A (b) Complement laws for the universal set and empty set φ = U U = φ

(a) Langkah 1: dibuktikan (A ) A Ambil sembarang x (A ) x A x A. Terbukti x (A ) x A. Artinya, (A ) A Langkah 2: dibuktikan A (A ) Ambil sembarang x A x A x (A ). Terbukti x A x (A ). Artinya, A (A ) Dari langkan 1 dan 2, terbukti bahwa (A ) A. (b) (buktikan) Proposition 7. Jika A subset dari himpunan semesta U, maka (a) φ A U (b) Hukum identitas (identity laws) A φ = A A U = A (c) Hukum dominasi (domination laws) A U = U A φ = φ (d) Hukum komplemen (complement laws) A A = U A A = φ. (buktikan). Proposition 8. Jika A dan B sembarang himpunan, maka (a) Hukum absorbsi (absorption laws) A (A B) = A A (A B) = A (b) A B = A B. (buktikan). Proposition 9. Jika A, B, dan C sembarang himpunan, maka (a) A B = (A B ) (B A ) (b) A B = B A (c) (A B) C = A (B C) (d) A (B C) = (A B) (A C). (a) A B = (A B) (A B) (definisi selisih simetri) = (A B) (A B) (definisi selisih) = (A B) (A B ) (h. De Morgan) = {A (A B )} {B (A B )} (h. distributif)

= {(A A ) (A B )} {(B A ) (B B )} (h. distributif) = {φ (A B )} {(B A ) φ} (h. komplemen) = (A B ) (B A ) (h. identitas) (buktikan (b), (c), dan (d)) Proposition 10. Jika A dan B subset dari himpunan semesta U, maka Jika A B = U dan A B = φ, maka B = A. (buktikan)