BAB I PENDAHULUAN. disebut dengan sistem dinamik kontinu dan sistem dinamik yang. menggunakan waktu diskrit disebut dengan sistem dinamik diskrit.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI. Pada Bab Landasan Teori ini akan dibahas mengenai definisi-definisi, dan

BAB I PENDAHULUAN. hidup lainnya. Interaksi yang terjadi antara individu dalam satu spesies atau

BAB II KAJIAN TEORI. dinamik, sistem linear, sistem nonlinear, titik ekuilibrium, analisis kestabilan

II. LANDASAN TEORI. Definisi 1 (Sistem Persamaan Diferensial Biasa Linear) Definisi 2 (Sistem Persamaan Diferensial Biasa Taklinear)

BAB II LANDASAN TEORI. pada bab pembahasan. Materi-materi yang akan dibahas yaitu pemodelan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sistem dinamik adalah sistem yang berubah dari waktu ke waktu (Farlow,et al.,

II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Persamaan Diferensial Definisi 1 [Sistem Persamaan Diferensial Linear (SPDL)]

T 23 Center Manifold Dari Sistem Persamaan Diferensial Biasa Nonlinear Yang Titik Ekuilibriumnya Mengalami Bifurkasi Contoh Kasus Untuk Bifurkasi Hopf

BAB II KAJIAN TEORI. representasi pemodelan matematika disebut sebagai model matematika. Interpretasi Solusi. Bandingkan Data

BAB II LANDASAN TEORI

Created By Aristastory.Wordpress.com BAB I PENDAHULUAN. Teori sistem dinamik adalah bidang matematika terapan yang digunakan untuk

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. selanjutnya sebagai bahan acuan yang mendukung tujuan penulisan. Materi-materi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. eigen dan vektor eigen, persamaan diferensial, sistem persamaan diferensial, titik

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI. Persamaan diferensial sangat penting dalam pemodelan matematika khususnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kestabilan model predator-prey tipe Holling II dengan faktor pemanenan.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

dan hal-hal apa saja yang terkait di dalamnya. Sehingga setelah menyelesaikan bab ini

Sistem Hasil Kali Persamaan Diferensial Otonomus pada Bidang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PEMODELAN MATEMATIKA DAN ANALISIS KESTABILAN LOKAL PADA PERUBAHAN POPULASI PENDERITA DIABETES MELITUS

BAB II LANDASAN TEORI. dalam penulisan skripsi ini. Teori-teori yang digunakan berupa definisi-definisi serta

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Penentuan Kestabilan Sistem Hibrid melalui Trayektorinya pada Bidang. Oleh:

BIFURKASI HOPF DALAM MODEL EPIDEMI DENGAN WAKTU TUNDAAN DISKRET

BAB IV ANALISIS DINAMIK MODEL SUBTHALAMIK NUKLEUS. Pada model matematika yang dibangun di Bab III, diperoleh 5 persamaan diferensial,

BIFURKASI PITCHFORK PADA SISTEM DINAMIK DIMENSI-n SKRIPSI

BIFURKASI TRANSKRITIKAL PADA SISTEM DINAMIK SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 4 MODEL DINAMIKA NEURON FITZHUGH-NAGUMO

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Suatu sistem persamaan diferensial dinyatakan sebagai berikut : Misalkan suatu sistem persamaan diferensial (SPD) dinyatakan sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian dari persamaan diferensial biasa (PDB) yaitu suatu

BIFURKASI PITCHFORK SUPERKRITIKAL PADA SISTEM FLUTTER

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

SISTEM DINAMIK KONTINU LINEAR. Oleh: 1. Meirdania Fitri T 2. Siti Khairun Nisa 3. Grahani Ayu Deca F. 4. Fira Fitriah 5.

BAB IV PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis bifurkasi pada model predator-prey dengan dua

Kuliah 2: FUNGSI MULTIVARIABEL. Indah Yanti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI. digunakan pada bab pembahasan. Teori-teori ini digunakan sebagai bahan acuan

Kestabilan Model SIRS dengan Pertumbuhan Logistik dan Non-monotone Incidence Rate

Penerapan Teknik Serangga Steril Dengan Model Logistik. Dalam Pemberantasan Nyamuk Aedes Aegypti. Nida Sri Utami

MODEL SEIR PENYAKIT CAMPAK DENGAN VAKSINASI DAN MIGRASI TUGAS AKHIR. Oleh : SITI RAHMA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab II Teori Pendukung

Teori Bifurkasi (3 SKS)

Karena v merupakan vektor bukan nol, maka A Iλ = 0. Dengan kata lain, Persamaan (2.2) dapat dipenuhi jika dan hanya jika,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V PERSAMAAN LINEAR TINGKAT TINGGI (HIGHER ORDER LINEAR EQUATIONS) Persamaan linear tingkat tinggi menarik untuk dibahas dengan 2 alasan :

BAB II LANDASAN TEORI

HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR...

BAB I PENDAHULUAN. Analisis fungsional merupakan salah satu cabang dari kelompok analisis

BIFURKASI HOPF PADA MODIFIKASI MODEL PREDATOR-PREY LESLIE GOWER DENGAN FUNGSI RESPON HOLLING TIPE II

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BIFURKASI HOPF PADA SISTEM PREDATOR PREY DENGAN FUNGSI RESPON TIPE II

MODEL SEIR PENYAKIT CAMPAK DENGAN VAKSINASI DAN MIGRASI

I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde 1 (Review)

BIFURKASI SADDLE-NODE PADA SISTEM INTERAKSI NONLINEAR SEPASANG OSILATOR TANPA PERTURBASI

BAB I PENDAHULUAN. Besar Penelitian Tanaman Padi, tikus sawah merupakan hama utama penyebab

BIFURKASI PADA MODEL SUSCEPTIBLE INFECTED RECOVERED (SIR) DENGAN WAKTU TUNDA DAN LAJU PENULARAN BILINEAR SKRIPSI

SISTEM FLUTTER PADA SAYAP PESAWAT TERBANG

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. ekuilibrium bebas penyakit beserta analisis kestabilannya. Selanjutnya dilakukan

BAB VII MATRIKS DAN SISTEM LINEAR TINGKAT SATU

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas mengenai definisi-definisi dan teorema-teorema

Lecture Notes: Discrete Dynamical System and Chaos. Johan Matheus Tuwankotta

BAB I VEKTOR DALAM BIDANG

PENYELESAIAN MASALAH NILAI EIGEN UNTUK PERSAMAAN DIFERENSIAL STURM-LIOUVILLE DENGAN METODE NUMEROV

MUH1G3/ MATRIKS DAN RUANG VEKTOR

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini, akan diuraikan definisi-definisi dan teorema-teorema yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III PEMBAHASAN. Ebola. Setelah model terbentuk, akan dilanjutkan dengan analisa bifurkasi pada

BAB II VEKTOR DAN GERAK DALAM RUANG

Analisa Matematik untuk Menentukan Kondisi Kestabilan Keseimbangan Pasar Berganda dengan Dua Produk Melalui Sistem Persamaan Diferensial Biasa Linear

ANALISIS KESTABILAN DARI SISTEM DINAMIK MODEL SEIR PADA PENYEBARAN PENYAKIT CACAR AIR (VARICELLA) DENGAN PENGARUH VAKSINASI SKRIPSI

MATERI ALJABAR LINEAR LANJUT RUANG VEKTOR

NILAI EIGEN DAN VEKTOR EIGEN disebut vektor eigen dari matriks A =

Aljabar Linear Elementer

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit virus Ebola merupakan salah satu penyakit menular dan mematikan

BAB I PENDAHULUAN. masalah penyebaran penyakit menular yang mewabah. Berdasarkan pasal 3

Bab 3 MODEL DAN ANALISIS MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

KAJIAN MODEL EPIDEMIK SIR DETERMINISTIK DAN STOKASTIK PADA WAKTU DISKRIT. Oleh: Arisma Yuni Hardiningsih

BAB I PENDAHULUAN. mendesain bangunan terutama dari segi struktural. Gerakan tanah akibat gempa bumi

BAB II LANDASAN TEORI

DINAMIKA KELUARGA FUNGSI KUADRAT TITIK TETAP. Jl. Prof. Soedarto, S.H, Semarang, 50275

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini, akan dibahas system predator-prey dengan respon fungsi tak

PEMODELAN MATEMATIKA PENYEBARAN PENYAKIT VIRUS EBOLA DAN ANALISIS PENGARUH PARAMETER LAJU TRANSMISI TERHADAP PERILAKU DINAMISNYA TUGAS AKHIR SKRIPSI

Kestabilan Titik Ekuilibrium Model SIS dengan Pertumbuhan Logistik dan Migrasi

Arisma Yuni Hardiningsih. Dra. Laksmi Prita Wardhani, M.Si. Jurusan Matematika. Surabaya

Analisis Kestabilan Model Veisv Penyebaran Virus Komputer Dengan Pertumbuhan Logistik

PENGARUH SCAVENGER (Pemakan Bangkai) TERHADAP KESTABILAN POPULASI MANGSA PEMANGSA PADA MODEL LOTKA VOLTERRA ELI WAHYUNI

MODIFIKASI SISTEM PREDATOR-PREY: DINAMIKA MODEL LESLIE-GOWER DENGAN DAYA DUKUNG YANG TUMBUH LOGISTIK

Model Matematika SIV Untuk Penyebaran Virus Tungro Pada Tanaman Padi

LANDASAN TEORI. Model ini memiliki nilai kesetimbangan positif pada saat koordinat berada di titik

Bab 2. Landasan Teori. 2.1 Persamaan Air Dangkal (SWE)

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem dinamik dapat dipandang sebagai suatu sistem yang bergantung terhadap waktu. Sistem dinamik yang menggunakan waktu kontinu disebut dengan sistem dinamik kontinu dan sistem dinamik yang menggunakan waktu diskrit disebut dengan sistem dinamik diskrit. Perhatikan persamaan diferensial yang didefinisikan sebagai berikut: ( ) (1.1) dengan adalah fungsi dari dan merupakan fungsi dari. Persamaan (1.1) disebut juga dengan persamaan diferensial skalar autonomous. Skalar karena pada dimensi satu dan autonomous sebab fungsi tidak bergantung pada (Hale & Kocak, 1991: 4). Fungsi ( ) dikatakan solusi dari persamaan (1.1) pada interval jika ( ) ( ( )) untuk setiap. Solusi khusus dari persamaan (1.1) dengan nilai awal saat dapat dituliskan sebagai berikut:. (1.2) Persamaan (1.2) disebut dengan masalah nilai awal dan setiap solusinya disebut solusi yang melalui saat. Solusi persamaan (1.2) sering dinotasikan dengan ( ) atau ( ). Jika merupakan fungsi, yaitu 1

fungsi yang turunan pertamanya kontinu, maka persamaan diferensial autonomous di atas dapat dipandang sebagai suatu sistem dinamik kontinu. Solusi dari sistem dinamik kontinu terkadang sulit untuk diperoleh, sehingga untuk mengetahui sifat solusi dari sistem tersebut dapat dianalisis melalui nilai-nilai eigen yang dimilikinya. Suatu titik disebut titik ekuilibrium atau titik kritis dari sistem (1.1) jika memenuhi ( ) (Hale & Kocak, 1991: 11). Titik ekuilibrium dikatakan stabil jika solusi dari sistem akan semakin mendekati titik ekuilibrium seiring dengan bertambahnya waktu dan sebaliknya akan tidak stabil jika solusi sistem akan menjauhi titik ekuilibrium seiring dengan bertambahnya waktu. Titik ekuilibrium dari suatu system ada yang rentan akan suatu gangguan. Hanya dengan sedikit saja gangguan, titik ekuilibrium dari sistem dapat berubah. Hal ini dapat mengakibatkan perubahan kestabilan titik ekuilibrium yaitu stabil menjadi tidak stabil atau sebaliknya. Keadaan seperti ini yang disebut dengan bifurkasi. Bifurkasi adalah perubahan keadaan dinamik dari suatu sistem seiring dengan perubahan nilai parameter (Roat, 2012: 28). Sistem dinamik diskrit didefinisikan sebagai ( ) (1.3) dengan dan adalah variabel waktu diskrit (Hunter, 2011: 13). Salah satu bagian dari sistem dinamik diskrit adalah scalar mapping. Disebut scalar mapping karena persamaan (1.3) merupakan persamaan beda berdimensi satu yang disebut juga dengan mapping f dan bernilai 2

skalar. Jika diberikan suatu nilai awal, maka dapat diperoleh dari hasil iterasi mapping terhadap. Setelah diperoleh, dapat diperoleh dari hasil iterasi mapping terhadap dan begitu seterusnya. Jadi diperoleh barisan bilangan riil sebagai berikut ( ) ( ) merupakan barisan dari persamaan (1.4) yang diperoleh dari iterasi mapping. Pada sistem dinamik diskrit, titik kesetimbangan disebut dengan titik tetap dan dinotasikan dengan. Titik disebut titik tetap dari jika memenuhi ( ) (Hale & Kocak, 1991: 72). Kestabilan dari titik tetap dapat dianalisa melalui barisan hasil iterasi dari mapping terhadap terhadap. Titik tetap akan stabil jika barisan hasil iterasi dari mapping semakin mendekati titik tetap dan sebaliknya akan tidak stabil jika barisan hasil iterasi dari mapping terhadap menjauhi titik tetap. Seperti halnya pada sistem dinamik kontinu, scalar mapping juga mengalami bifurkasi. Bifurkasi yang terjadi pada sistem dinamik kontinu sudah banyak dianalisis. Oleh karena itu, pada tugas akhir ini akan dianalis bifurkasi yang terjadi pada sistem dinamik diskrit, yaitu scalar mapping. 3

B. Batasan Masalah Pembatasan ruang lingkup permasalahan yang perlu diperhatikan dalam tugas akhir ini yaitu: 1. scalar mapping yang dibahas adalah scalar mapping berdimensi satu dengan satu parameter dan scalar mapping berdimensi satu dengan dua parameter. 2. tidak membahas mengenai chaos. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka diperoleh rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana kestabilan dari titik tetap pada scalar mapping? 2. Bifurkasi apa yang dapat muncul pada scalar mapping untuk kasus monotone map? 3. Bifurkasi apa yang dapat muncul pada scalar mapping untuk kasus logistic map? D. Tujuan Penulisan Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penulisan tugas akhir ini yaitu: 1. Mengetahui kestabilan dari titik tetap pada scalar mapping. 2. Mengetahui bifurkasi yang dapat muncul pada scalar mapping untuk kasus monotone map. 3. Mengetahui bifurkasi yang dapat muncul pada scalar mapping untuk kasus logistic map. 4

E. Manfaat Penulisan Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan tugas akhir ini adalah memperkaya wawasan bagi penulis maupun pembaca mengenai dinamika yang terjadi pada scalar mapping, yaitu kestabilan dan juga bifurkasi yang terjadi pada scalar mapping. 5