BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Reponden Dalam penelitian ini terkumpul 100 kuesioner dengan subyek penelitian atau responden adalah karyawan PT krakatau Steel yang berada di kawasan industrial PT. Krakatau Steel di Cilegon, Banten. Kuesioner di distribusikan ke dalam beberapa golongan atau kelompok yaitu General Manager, Manager, Superintenden, Supervisor, Foreman, dan Operator / Produksi. Berikut deskripsi responden berdasarkan golongan atau kelompok. Tabel 4.1 Golongan / Kelompok Responden No Kelompok / Golongan Jumlah Sampel 1. General Manager 1 2. Manager 3 3. Superintenden 10 4. Supervisor 18 5. Foreman 32 6. Operator / Produksi 36 Jumlah 100 Dari tabel diatas ke 100 responden tersebut di dapat dengan menggunakan tekhik sampling yaitu Stratified Random Sampling. Dimana dari 100 responden tersebut dapat mewakili populasi yang ada dan dapat dijadikan sebagai responden dalam penelitian ini. 4.2. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur Dalam membuat item pernyataan dalam kuesioner peneliti terlebih dahulu melakukan Uji item pernyataan yaitu dengan uji Validitas dan uji reliabilitas 33
kepada 40 karyawan di PT. Krakatau Steel atau bisa dikatakan peneliti mengujikan alat ukur penelitian ini kepada karyawan perusahaan yang sama dengan tempat penelitian ini berlangsung. Teknik yang digunakan dalam pengujian ini yaitu korelasi antara skor item dengan skor total. Koefsien korelasi yang kurang dari 0,3 menunjukkan pertanyaan tidak valid (Setiaji, 2004: 67). Suatu butir pertanyaan dapat dikatakan valid jika nilai r hitung yang merupakan hasil output Corrected Item-Total Correlation lebih besar dari r tabel (Df= N-2 dan α= 5 %) berarti butir pertanyaan telah valid (Santoso, 2001: 277). Sedangkan dalam uji reliabilitas ini Menurut Priyatno (2008:25) Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Yohannes (2008) menjelaskan tingkat reliabilitas dengan metode Alpha Cronbach diukur berdasarkan skala 0 sampai dengan 1. Apabila skala tersebut dikelompokkan kedalam lima kelas dengan range yang sama, maka ukuran kemantapan alpha dapat di interpretasikan dengan Tabel 4.2 Tabel 4.2. Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha Alpha Tingkat Reliabilitas 0.00 sampai 0.20 Kurang Reliabel >0.20 sampai 0.40 Agak Reliabel >0.40 sampai 0.60 Cukup Reliabel >0.60 sampai 0.80 Reliabel >0.80 sampai 1.00 Sangat Reliabel 34
4.2.1. Uji Variabel Budaya Organisasi Analisa Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Budaya Organisasi Pada tabel Case Processing Summary dapat disimpulkan bahwa dari ke-40 responden yang diteliti tidak ada satupun data yang exclude atau keluar dari analisis. 1. Dari hasil tabel Reliability Statistics di dapatkan nilai Cronbach's Alpha sebesar 0.917 dengan jumlah 22 item pernyataan yang berarti jika dilihat dari tabel 4.2 mengenai tingkat reliabilitas berdasarkan nilai alpha, tingkat reliabilitas pada variabel budaya organisasi ini masuk dalam kategori sangat reliabel yaitu berada antara nilai >0.80 sampai 1.00. 2. Nilai r tabel untuk uji dua sisi pada taraf kepercayaan 95% atau signifikasnsi 5% (p=0,05) adalah 0,320, nilai tersebut didapatkan melalui jumlah responden atau N yaitu N=40, maka derajat kebebasannya adalah N-2 = 40-2 = 38, nilai rtabel pada df = 38 dan p= 0,05 adalah 0,320. Pada bagian Item-Total Statistics nilai dari r hitung pada setiap item atau butir pernyataan seluruhnya memiliki nilai > 0.32 atau bisa dikatakan seluruh item atau r hitung > r tabel (0,320), maka dapat disimpulkan bahwa 22 item pernyataan yang diberikan kepada responden Valid. 4.2.2. Uji Variabel Motivasi Kerja Analisa Validitas dan reliabilitas variabel motivasi kerja 1. Pada tabel Case Processing Summary dapat disimpulkan bahwa dari ke-40 responden yang diteliti tidak ada satupun data yang exclude atau keluar dari analisis. 35
2. Dari hasil tabel Reliability Statistics di dapatkan nilai Cronbach's Alpha sebesar 0.90 dengan jumlah 11 item pernyataan yang berarti jika dilihat dari tabel 4.2 mengenai tingkat reliabilitas berdasarkan nilai alpha, tingkat reliabilitas pada variabel budaya organisasi ini masuk dalam kategori sangat reliabel yaitu berada antara nilai >0.80 sampai 1.00. 3. Nilai r tabel untuk uji dua sisi pada taraf kepercayaan 95% atau signifikasnsi 5% (p=0,05) adalah 0,320, nilai tersebut didapatkan melalui jumlah responden atau N yaitu N=40, maka derajat kebebasannya adalah N-2 = 40-2 = 38, nilai rtabel pada df = 38 dan p= 0,05 adalah 0,320. Pada bagian Item-Total Statistics nilai dari r hitung pada setiap item atau butir pernyataan seluruhnya memiliki nilai > 0.32 atau bisa dikatakan seluruh item atau r hitung > r tabel (0,320), maka dapat disimpulkan bahwa 15 item pernyataan yang diberikan kepada responden Valid. 4.2.3. Uji Variabel Kinerja Analisa uji validitas dan uji reliabilitas variabel Kinerja 1. Pada tabel Case Processing Summary dapat disimpulkan bahwa dari ke-40 responden yang diteliti tidak ada satupun data yang exclude atau keluar dari analisis. 2. Dari hasil tabel Reliability Statistics di dapatkan nilai Cronbach's Alpha sebesar 0.909 dengan jumlah 11 item pernyataan yang berarti jika dilihat dari tabel 4.2 mengenai tingkat reliabilitas berdasarkan nilai alpha, tingkat reliabilitas pada variabel budaya organisasi ini masuk dalam kategori sangat reliabel yaitu berada antara nilai >0.80 sampai 1.00. 36
3. Nilai r tabel untuk uji dua sisi pada taraf kepercayaan 95% atau signifikasnsi 5% (p=0,05) adalah 0,320, nilai tersebut didapatkan melalui jumlah responden atau N yaitu N=40, maka derajat kebebasannya adalah N-2 = 40-2 = 38, nilai rtabel pada df = 38 dan p= 0,05 adalah 0,320. Pada bagian Item-Total Statistics nilai dari r hitung pada setiap item atau butir pernyataan seluruhnya memiliki nilai > 0.32 atau bisa dikatakan seluruh item atau r hitung > r tabel (0,320), maka dapat disimpulkan bahwa 11 item pernyataan yang diberikan kepada responden Valid. 4.3. Distribusi Frekuensi Skor Variabel Penelitian 1. Distribusi Frekuensi Skor Budaya Organisasi Tabel 4.3 Tabel Distribusi Skor Budaya Organisasi Skor Ideal Skor Perolehan XT 5 x 22 = 110 104 XR 1 x 22 = 22 59 M 66 83,61 SD 22 9,8 Di lihat dari total skor dari dimensi variabel budaya organisasi pada tabel diatas didapatkan nilai mean dalam skor perolehan sebesar 83,61 yang berarti bahwa budaya organisasi masuk dalam kategori baik, sedangkan nila SD sebesar 9,8 yang berarti bersifat homogen. 37
2. Distribusi Skor Motivasi Kerja Tabel 4.4 Tabel Distribusi Skor Motivasi Kerja Skor Ideal Skor Perolehan XT 5 x 15 = 75 70 XR 1x 15 = 15 31 M 45 52,02 SD 15 7,9 Di lihat dari total skor dari dimensi variabel budaya organisasi pada tabel diatas didapatkan nilai mean sebesar 52,02 yang berarti bahwa motivasi kerja masuk dalam kategori sedang, sedangkan nilai SD sebesar 7,9 yang berarti bersifat homogen. 3. Distribusi Skor Kinerja Tabel 4.5 Tabel Distribusi Skor Kinerja Skor Ideal Skor Perolehan XT 5 x 11 = 55 54 XR 1 x 11 = 11 33 M 33 42,66 SD 11 3,45 Di lihat dari total skor dari dimensi variabel budaya organisasi pada tabel 4.5 didapatkan nilai mean sebesar 42,66 yang berarti bahwa Kinerja masuk dalam kategori baik, sedangkan nila SD sebesar 3,45 yang berarti bersifat homogen. 38
4.4. Pengaruh Budaya Organisasi dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Krakatau Steel Dalam penelitian ini peneliti menganalisis pengaruh budaya organisasi dan motivasi kerja terhadap kinerja PT Krakatau Steel dengan cara analisis regresi linear ganda dan Koefesien Determinasi. 4.4.1. Analisis Regresi Ganda a. Uji Hipotesis Secara Simultan (Uji F) Uji F digunakan untuk mneguji pengaruh dua variabel independen atau lebih terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini yaitu untuk mneguji signifikansi pengaruh budaya organisasi dan motivasi kerja terhadap kinerja PT Krakatau Steel dengan tingkat signifikansi 0,05 dan dengan menggunakan SPSS versi 17.0. Adpaun hipotesis yang di uji adalah sebagai berikut: Ho : Budaya organisasi dan motivasi kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja Ha : Budaya organisasi dan motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja 39
Model Tabel 4.6 Regresi Ganda ANOVA b Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 358.974 2 179.487 21.143.000 a Residual 823.466 97 8.489 Total 1182.440 99 a. Predictors: (Constant), Motivasi_Kerja, Budaya_Organisasi b. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan Berdasarkan tabel diatas, diperoleh nilai F hitung sebesar 21,143. Dari hasil F hitung tersebut dapat dibandingkan dengan nilai F tabel pada tabel distribusi F untuk α= 5 %, df1 = k=2, dan df2 (n-k-1) = 100-2-1= 97, maka diperoleh F tabel sebesar 3,09. Uji Hipotesis : Jika F hitung > F tabel, maka Ho di tolak Jika F hitung < F tabel, maka Ho diterima Berdasarkan hasil uji statistik dan diketahui F hitung sebesar 21,143 > dari F tabel (3,09) serta signifikansi p= 0,000 (p < 0,05), maka Ho ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa budaya organisasi dan motivasi kerja secara simultan atau bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Krakatau Steel. b. Uji Hipotesis secara Parsial (Uji T) Uji T di gunakan unntuk mengetahui apakah budaya organisasi dan motivasi kerja berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap kinerja karyawan PT. Krakatau Steel. Dalam pengujian tersebut digunakan tingkat signifikasi 0,05 dan satu sisi dengan menggunakan SPSS versi 17.0. Adapun hipotesis yang diuji sebagai berikut: 40
1. Ho : Budaya organisasi tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan Ha : Budaya organisasi berpengaruh terhadap Kinerja karyawan 2. Ho : Motivasi kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan Ha : Motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan Model Tabel 4.7 Tabel Koefesien Regresi Parsial Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta 1 (Constant) 26.905 2.514 10.701.000 T Sig. Budaya_Organisasi.185.030.525 6.101.000 Motivasi_Kerja.139.041.322 3.362.001 a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan Berdasarkan tabel diatas dapat diperoleh nilai t hitung untuk variabel budaya organisasi (X1) sebesar 6,101, sedangkan nilai dari t hitung variabel motivasi kerja (X2) sebesar 3,362. Hasil dari t hitung tersebut dapat dibandingkan dengan nilai t tabel dengan α= 5%, df (n-k-1) atau 100-2-1 = 97 untuk pengujian satu pihak diperoleh niali t tabel sebesar 1,66. Uji hipotesis : Jika t hitung > dari t tabel maka Ho ditolak Jika t hitung < dari t tabel maka Ho diterima 41
Dari kriteria uji hipotesis diatas maka di simpulkan bahwa : 1. pengujian variabel budaya organisasi (X1) T hitung (6,101), > dari t tabel (1,66), yang berarti Ho ditolak, maka dapat di simpulkan bahwa budaya organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan. 2. pengujian variabel motivasi kerja (X2) T hitung (3,362) > dari t tabel (1,66), yang berarti Ho diterima, maka dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja. c. Persamaan Regresi Linear berdasarkan dari hasil perhitungan uji statistik regresi diatas didapatkan nilai a (constanta) serta b1,dan b2 (Variabel) maka disimpulkan persamaan regresi sebagai berikut: Y = 26,905 + 0,185 X1 + 0,139 X2 Dari persamaan diatas dapat di artikan sebagai berikut: - Nilai a (constanta) adalah 26,905, yang berarti bahwa variabel budaya organisasi dan variabel motivasi kerja bernilai 0, maka kinerja karyawan bernilai positif (26,905). - Nilai koefesien regresi variabel budaya organisasi bernilai positif (0,185), yang berarti bahwa setiap ada peningkatan nilai variabel budaya organisasi senilai 1 maka akan meningkatkan nilai variabel kinerja karyawan senilai 0,185. 42
- Nilai koefesien regresi variabel motivasi kerja bernilai positif yaitu (0,139), yang berarti bahwa setiap peningkatan variabel motivasi senilai 1 maka akan meningkatkan nilai variabel kinerja karyawan senilai (0,139). d. Sumbangan atau Pengaruh variabel Budaya Organisasi terhadap Kinerja dan Motivasi kerja terhadap Kinerja 1. Sumbangan atau Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Dik : R 2 = 0,304 X 1 y = X 1 y - Jkry = 358,974 = 358.444 - SR = X 100% X 1 y = 1763,74 = X 100% SR 1 = 0,908 SE 1 = SR 1 x R 2 = 0,908 x 0,304 SE 1 = 0,276 = 27,6% Hasil dari nilai SE 1 menunjukan 0,276 atau 27,6% yang berarti bahwa sumbangan variabel Budaya Organisasi terhadap Kinerja sebesar 27,6%. 2. Sumbangan atau pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Dik : R 2 = 0,304 X 2 y = X 2 y - Jkry = 358,974 = 222.797 - SR 2 = X 100% X 2 y = 879,68 43
= SR 2 = 0,34 SE 2 = SR 2 x R 2 = 0,34 x 0,304 SE 2 = 0,103 = 10,3% Hasil dari nilai SE 2 menunjukan 0,103 atau 10,3% yang berarti bahwa sumbangan variabel Budaya Organisasi terhadap Kinerja sebesar 10,3%. 4.4.2. Analisis Koefesien Determinasi Koefesien determinasi bertujuan untuk menunjukkan besarnya peranan serta kontribusi variabel independen dalam pembentukan variabel dependen, dalam penelitian ini dapat diketahui besarnya peranan serta kontribusi dari budaya organisasi dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan, yang dapat dilihat dari uji statistik R2, dengan menggunakan SPSS 17.0. dengan hasil sebagai berikut: Tabel 4.8 Tabel Koefesien Determinasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.551 a.304.289 2.91365 a. Predictors: (Constant), Motivasi_Kerja, Budaya_Organisasi b. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan Berdasarkan hasil dari tabel diatas diperoleh nilai dari R2 sebesar 0, 304, yang berarti bahwa presentase dari sumbangan pengaruh variabel budaya organisasi dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan PT Krakatau Steel adalah sebesar 30,4% atau bisa disimpulkan bahwa budaya organisasi dan motivasi kerja 44
berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja PT Krakatau Steel sebesar 30,4%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain sebesar 69,6%. 4.5. PEMBAHASAN 1. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Seperti yang telah di kemukakan dalam hasil penelitian diatas bahwa skor distribusi dari budaya organisasi masuk dalam kategori baik. Hal tersebut sesuai denga hasil Uji statistik secara parsial (Uji T) bahwa nilai dari t hitung (6,101) > dari t tabel (1,66) yang berarti bahwa budaya organisasi secara signifikan berpengaruh terhadap kinerja karyawan serta sumbangan variabel Budaya Organisasi terhadap Kinerja sebesar 27,6%, dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa kinerja karyawan di PT Krakatau Steel salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah budaya organisasi yang diterapkan oleh perusahaan. Hasil penelitian diatas diperkuat dalam pernyataan Wibowo (2010) bahwa budaya organisasi adalah filosofi dasar organisasi yang memuat keyakinan, norma-norma, dan nilai-nilai bersama yang menjadi karakteristik inti tentang bagaimana cara melakukan sesuatu dalam organisasi. Keyakinan, norma-norma, dan nilai-nilai tersebut menjadi pegangan semua sumber daya manusia dalam organisasi dalam melakukan kinerjanya. Sesuai dengan pengertian atribut organisasi yang di kemukakan Schein dalam Riani (2011) bahwa budaya organisasi dapat diwujudkan melalui beberapa atribut, antara lain: a) Pernyataan filosofi formal, visi, misi, dan material organisasi yang digunakan untuk perekrutan, seleksi, dan sosialisasi. b) Desain 45
secara ruangan fisik, lingkungan kerja, dan bangunan. Memepertimbangkan penggunaan alternatif baru pada desain tempat kerja yang disebut dengan hoteling. c) slogan, bahasa, akronim dan perkataan. d) Pembentukan peranan secara hati-hati. e) Penghargaan eksplisit, simbol status dan kriteria promosi. f) cerita, mitos, legenda suatu peristiwa dan orang-orang penting. g) Aktifitas, proses, atau hasil organisasi yang juga diperhatikan, diukur, dan dikendalikan pimpinan. h) Reaksi pimpinan terhadap insiden yang kritis dan krisis organisasi. i) struktur organisai dan aliran kerja. j) Sistem dan prosedur organisasi. k) tujuan organisasi dan kriteria gabungan yang digunakan untuk rekruitmen, seleksi, pengembngan, promosi, pemberhentian, dan pengunduran diri karyawan. 2. Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Seperti yang telah di kemukakan dalam hasil penelitian diatas bahwa skor distribusi dari motivasi kerja masuk dalam kategori baik. Namun hal tersebut tidak sesuai denga hasil Uji statistik secara parsial (Uji T) bahwa nilai dari t hitung (3,362) yang berarti bahwa motivasi kerja secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan dan sumbangan variabel Budaya Organisasi terhadap Kinerja sebesar 10,3%, dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa kinerja karyawan di PT Krakatau salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah motivasi kerja. Menurut Simamora (2004:510) definisi dari motivasi adalah Sebuah fungsi dari pengharapan individu bahwa upaya tertentu akan menghasilkan tingkat kinerja yang pada gilirannya akan membuahkan imbalan atau hasil yang di kehendaki. Sedangkan Mangkunegara (2007) mengemukakan bahwa motivasi 46
terbentuk dari sikap (attitude) karyawan dalam menghadapi situasi kerja di perusahaan (situation). Motivasi merupakan kondisi atau energi yang menggerakkan diri karyawan yang terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan. Dari pernyataan dua para ahli diatas dapat dikaitkan dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa motivasi kerja secara parsial mampu mempengaruhi kinerja, hal ini dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai kinerja yang baik dibutuhkan sebuah motivasi kerja dari setiap individu karyawan dengan penuh pengharapan, sikap serta energi yang digerakkan untuk dapat meningkatkan kinerja karyawan PT Krakatau Steel. 3. Pengaruh Budaya Organisasi dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Seperti yang telah di kemukakan dalam hasil penelitian diatas bahwa skor distribusi dari kinerja masuk dalam kategori baik. Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor yang diantaranya adalah faktor dari budaya organisasi dan motivasi kerja yang bersama-sama atau secara simultan mempengaruhi kinerja. Berdasarkan hasil Uji koefesien regresi ganda, secara simultan atau bersama-sama (Uji F) variabel budaya organisasi dan motivasi kerja secara simultan menghasilkan nilai F hitung (21,143) > F tabel (3,09) dengan signifikansi p < 0,05 (0,000 < 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa budaya organisasi dan motivasi kerja secara simultan atau bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PT Krakatau Steel. Dari hasil analisis koefesien determinasi diperoleh nilai R2 sebesar 0,304, yang berarti prosentase sumbangan dari budaya organisasi dan motivasi kerja 47
adalah 30,4% terhadap pembentukan kinerja karyawan PT Krakatau Steel, atau dapat disimpulkan bahwa 30,4% pembentukan kinerja di pengaruhi secara signifikan oleh budaya organisasi dan motivasi kerja, selebihnya yaitu sebesar 69,6% di pengaruhi oleh faktor lain yang tidak masuk dalam penelitian ini. Dari penjelasan diatas dapat disesuaikan dengan pendapat mengenai penjelasan Kinerja menurut Tika (2006) yaitu sebagai hasil-hasil fungsi pekerjaan/kegiatan seseorang atau kelompok dalam suatu organisasi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor untuk mencapai tujuan organisasi dalam periode waktu tertentu. Dari penjelasan diatas bahwa kinerja di pengaruhi oleh beberapa faktor untuk mencapai tujuan organisasi, salah satu faktor tersebut adalah adanya faktor budaya organisasi dan juga motivasi kerja yang diterapkan untuk mencapai tujuan perusahaan. Dalam internal PT krakatau Steel itu sendiri menerapkan 3 unsur budaya organisasi yang memiliki tingkatan yang saling terkait dan mendukung, membentuk satu kesatuan yang utuh yaitu. Artefak Values Falsafah Gambar 4.5 Unsur Pembentuk Budaya PT. Krakatau Steel 48
Dimana dalam gambar tersebut dapat dijelsakan sebagai berikut : 1. Falsafah (keyakinan dasar) yakni keyakinan yang menjiwai pikiran dan tindakan karyawan atas kebenaran misi dan cara yang ditempuh untuk mewujudkan visi. Falsafah berfungsi untuk menggugah rasa kebanggaan, rasa memiliki, membangkitkan motivasi dan kekompakan seluruh karyawan untuk membangun budaya perusahaan yang efektif. 2. Tata nilai (values) adalah nilai-nilai yang dijunjung tinggi dalam organisasi mengacu pada prinsip-prinsip dan atau perilaku bagaimana peruasahaan dan karyawan dapat menjalankan organisasi serta merefleksikan dan memperkuat budaya organisasi yang diinginkan. 3. Artefak seperti : jingle, yel-yel, lagu-lagu, logo, corporate, colour, simbol, maskot, dll akan dapat memotivasi orang untuk mengaktualisasikan perilaku sesuai dengan keyakinan dan tata nilai. Disimpulkan bahwa budaya organisasi yang diterapkan oleh PT. Krakatau Steel sudah dapat dijalankan dengan baik oleh hampir seluruh karyawan PT. Krakatau Steel, hal tersebut di simpulkan dari hasil penelitian dan juga dari penerapan budaya perusahaan yang dijalankan oleh seluruh karyawan PT.Krakatau Steel yaitu dengan memberikan buku pedoman budaya perusahaan bagi setiap karyawan yang bekerja di PT. Krakatau Steel. 49