BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Definisi C. Tujuan 1. Tujuan Umum 2. Tujuan Khusus

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER-04/MEN/1993 TAHUN 1993 TENTANG JAMINAN KECELAKAAN KERJA

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah kependudukan di Indonesia merupakan masalah penting yang perlu

PERATURAN MENTERI NO. 10 TH 2005 PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

Faktor yang mempengaruhi ketidaklengkapan DRM : 1. Aspek sumber daya manusia 2. Aspek pendukung

PEDOMAN PELAYANAN KEDOKTERAN DAN KEPERAWATAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

1). Definisi Relasi Relasi dari dua himpunan A dan B adalah pemasangan anggota-anggota A dengan anggota B.

PERSEPSI TERHADAP PELAYANAN RUMAH KOST DI KELURAHAN GEBANG REJO (PERCEPTION BOARDING HOUSE SERVICES IN VILLAGE GEBANGREJO) BY Tabita R.

ANALISIS PENGGUNAAN ANGGARAN KAS SEBAGAI TOLOK UKUR PENGENDALIAN BIAYA PADA PDAM KOTA BLITAR. Desi Apriani Retno Murni Sari. STIE Kesuma Negara Blitar

PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN

BAB XII GAYA DAN TEKANAN

COURSE NOTE : Sistem Persamaan Liniear

Bab 3 PERUMUSAN MODEL KINEMATIK DDMR

6. 2 Menerapkan konsep fungsi linier Menggambarkan fungsi kuadrat Menerapkan konsep fungsi kuadrat

NOMOR 8 TAHUN 1997 TENTANG DOKUMEN PERUSAHAAN

Pertemuan XI, XII, XIII VI. Konstruksi Rangka Batang

Volume 1, Nomor 2, Desember 2007

PERSAMAAN FUNGSI KUADRAT-1

BAB II. PROTEKSI TRAFO 60 MVA 150/20 kv. DAN PENYULANG 20 kv

PENENTUAN JUMLAH BUS YANG OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING (Studi Kasus Di Trayek B 35 Jurusan Terboyo - Cangkiran Semarang)

HASIL DAN PEMBAHASAN

PANDUAN PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN DAN PENERIMAAN PASIEN RAWAT INAP

PANDUAN HAK PASIEN DAN KELUARGA RS X TAHUN 2015 JL.

Pengantar (Edisi Revisi)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. usaha untuk memperbaiki kondisi pertumbuhan jagung dan menambah

DOKUMEN DAN REKAMAN BAB. VII.

Metode Simpleks Diperbaiki (Revised Simplex Method) Materi Bahasan

LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR RS (...) NOMOR :002/RSTAB/PER-DIR/VII/2017 TENTANG PANDUAN EVALUASI STAF MEDIS DOKTER BAB I DEFINISI

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENILAIAN PORTOFOLIO TENAGA GIZI

DAFTAR DOKUMEN APK BERDASARKAN ELEMEN PENILAIAN

LAPORAN VALIDASI INDIKATOR PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT GRAHA HUSADA PERIODE JANUARI-MARET 207

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

UPAYA PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN (PMKP) RSI PKU MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi seluruh perusahaan yang

HUBUNGAN ANTARA KUAT TEKAN DAN FAKTOR AIR SEMEN PADA BETON YANG DIBUAT DENGAN MENGGUNAKAN SEMEN PORTLAND-POZZOLAN

TRIGONOMETRI. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com. Aturan sinus Aturan kosinus Luas segitiga A. KOMPETENSI DASAR DAN PENGALAMAN BELAJAR

KERANGKA ACUAN PROGRAM PENINGKATAN MUTU KLINIS DAN KESELAMATAN PASIEN PUSKESMAS PUJON

7. FLUIDA FLUIDA STATIK FENOMENA FLUIDA DINAMIK

PANDUAN EVALUASI PRAKTEK DOKTER BERKESINAMBUNGAN (ON GOING PROFESSIONAL PRACTICE EVALUATION/OPPE) BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. bidang jasa kesehatan dimana Rumah Sakit selalu dituntut untuk memiliki

PENGARUH GAYA BELAJAR VISUAL, AUDIOTORIAL DAN KINESTETIK TERHADAP KEMAMPUAN ANALISIS SISWA KELAS VII MTs NEGERI GENENG TAHUN PELAJARAN 2010/2011

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERTEMUAN 3 dan 4 MOMEN INERSIA & RADIUS GIRASI

Konstruksi Rangka Batang

BAB 5 DESAIN DAN ANALISIS SAMBUNGAN

PROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT AR BUNDA PRABUMULIH TAHUN 2017

BAB 2 LANDASAN TEORI

a home base to excellence Mata Kuliah : Perancangan Struktur Baja Kode : TSP 306 Sambungan Baut Pertemuan - 13

NO JUDUL INDIKATOR FORMULA DATA INTERPRETASI 1 Kelengkapan. KEPERAWATAN Rawat Inap Dalam 24 Jam. 2 Jam Visite Dokter Spesialis

KOMISI INFORMASI PUSAT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

PAKAN: PERTUMBUHAN PIYIK DENGAN PAKAN BERBEDA SERTA POLA MAKAN DAN KONSUMSI PAKAN PADA PEMELIHARAAN SECARA INTENSIF

PROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RSUD PASAR REBO

PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN

Disusun Oleh : Dewi Ratna Nawangsari NRP Dosen Pembimbing : Tri Tiyasmihadi, ST. MT

HASIL DAN PEMBAHASAN

PROGRAM PENINGKATAN MUTU PELAYANAN PUSKESMAS MANIANGPAJO

ANALISA STABILITAS LERENG TANAH BERBUTIR HALUS UNTUK KASUS TEGANGAN TOTAL DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT EXEL ABSTRACT

7.1. Residu dan kutub Pada bagian sebelumnya telah kita pelajari bahwa suatu titik z 0 disebut titik singular dari f (z)

LAPORAN EVALUASI PROGRAM

KEBIJAKAN MONETER DAN KEBIJAKAN FISKAL DALAM PEREKONOMIAN TERBUKA ANALISA DENGAN KURVA IS, LM DAN BP

PERENCANAAN PEMELIHARAAN JALAN RELDAOP VI YOGYAKARTA

PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN PERIODE BULAN JANUARI-MARET 2018

APK 1.1. Elemen penilaian APK 1.1.

o Jl. Kayoon No.20 J Surabaya P F E5 seperti yang aiajiaporan penerimaan dari

Laporan Data yang Diunggah ke Website (SEMESTER 1 Tahun 2016)

TES AKHIR. Kartu-kartu diatas dapat disusun dengan aturan susunan kartu adalah jumlah bilangan kebawah sama dengan jumlah bilangan kesamping

AP (ASESMEN PASIEN) AP.1

Gelanggang Evalusi dan Sifat-sifatnya

Message Authentication Code (MAC) Pembangkit Bilangan Acak Semu

BAB I PENDAHULUAN. Februari 2005, tergerus hingga posisi Rp.29 Triliun. Memang kondisi pada saat itu

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan keunggulan masing-masing agar bisa bertahan. Rumah sakit

PROGRAM PENINGKATAN MUTU INSTALASI BEDAH SENTRAL RUMAH SAKIT CIBITUNG MEDIKA

PANDUAN MANAJEMEN RESIKO KLINIS

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB II FUNGSI, PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT

ANALISIS KONSENTRASI TEGANGAN PADA GELAGAR BERLUBANG MENGGUNAKAN PEMODELAN DAN EKSPERIMEN

4. Mononom dan Polinom

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. kesehatan (dokter, perawat, terapis, dan lain-lain) dan dilakukan sebagai

Diketahui laporan realisasi cash flow (dalam 000), bulan DESEMBER 2014 adalah

BAB I PENDAHULUAN. mencari pertolongan medis sehingga harus dilakukan pengelolaan nyeri sejak

Indikator Wajib pengukuran kualitas pelayanan keesehatan di FKRTL. Indikator Standar Dimensi Input/Proses l/klinis 1 Kepatuhan

Mulai Di Sini. Panduan Cepat FAX perangkat dari kemasan dan memeriksa komponennya

PANDUAN CARA IDENTIFIKASI DAN PENYIMPANAN OBAT YANG DIBAWA OLEH PASIEN

KOMPETENSI 6 Organisasi dan Managemen Pelayanan. Elise Garmelia

PENGAMATAN DAN REFEKSI TAHAP INDIKATOR SUB INDIKATOR KET.

HASIL PENCAPAIAN INDIKATOR MUTU RSUD AL IHSAN PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN III (BULAN JULI SEPTEMBER) TAHUN 2016

BAB 2. RANDOMISASI DALAM PENELITIAN

7.1. Residu dan kutub Pada bagian sebelumnya telah kita pelajari bahwa suatu titik z 0 disebut titik singular dari f (z)

HUBUNGAN B VALUE DENGAN FREKUENSI KEJADIAN DAN MAGNITUDO GEMPA BUMI MENGGUNAKAN METODE GUTENBERG-RICHTER DI SULAWESI TENGAH PERIODE

PEDOMAN MANAJER PELAYANAN PASIEN RUMAH SAKIT (CASE MANAGER)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III EFEKTIFITAS BAZ DALAM PENGELOLAAN ZAKAT DI KECAMATAN NGALIYAN KOTA SEMARANG A. PROFIL BAZ KECAMATAN NGALIYAN

Matriks & Operasi Matriks (2) Pertemuan 5 Aljabar Linear & Matriks

LIST DOKUMEN GLD. GLD 1: Tanggung jawab dan akuntabilitas. Struktur organisasi:

PENGEMBANGAN KONTEN RELASI REKURSIF PADA ELEKTRONIK BOOK KOMBINASI PERMUTASI BERFORMAT HTML RIDO HANAL AZMI

PERATURAN DIREKTUR UTAMA RS. xxx NOMOR : 17/PER/2013 TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN MEDIS. DIREKTUR UTAMA RS. xxx

PANDUAN PENJELASAN HAK PASIEN DALAM PELAYANAN LOGO RS X

PERENCANAAN PERBAIKAN STRATEGIS PMKP RS PANTI NIRMALA. Laporan bulanan dan laporan tahunan direksi ke yayasan. Pemilik mengetahui

PEMODELAN TRAFIK SELF-SIMILAR DENGAN DISTRIBUSI PARETO ZAKI MUBARROK

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pernahkah anda menjadi seorang pasien yang datang ke dokter dan menolak dirawat? Biasanya penolakan muncul jika sang dokter menyarankan untuk dilakukan tindakan seperti operasi atau mungkin rawat inap eerapa hari di rumah sakit. Atau mungkin anda pernah dirawat di rumah sakit kemudian eerapa hari minta pulang meski dokter elum mengijinkan anda pulang. Dalam dunia medis minta pulang seelum waktunya dikenal dengan istilah pulang paksa. Menghadapi orang sakit utuh kesaaran ekstra. Kesaaran ekstra yang ukan hanya ditujukan untuk sang pasien tapi juga keluarga ataupun orang-orang disekitar pasien yang mungkin saja memiliki motivasi tertentu. Kesaaran menghadapi pasien ereda dengan kesaaran menghadapi orang lain yang ukan pasien. Pasien adalah orang lain, yang mungkin ertemu dengan seorang dokter sekali seumur hidup, tapi efek yang muncul dari pertemuan sekali itu kemungkinan isa menyeakan sang dokter tidak isa lagi melakukan tugasnya dengan aik karena harus menghadapi tuntutan pasien yang merasa diperlakukan kurang aik, meski penilaian terhadap seuah sikap sifatnya relatif dan sangat suyektif. Begitu juga halnya menghadapi pasien yang sedang dirawat inap atau opname. Semakin anyaknya tuntutan di masyarakat memaksa tenaga kesehatan ersikap sangat dan leih erhati-hati, terutama jika dari awal pasien sudah menolak untuk dirawat. Seringkali dokter dihadapkan pada pilihan yang sulit, antara menerapkan ilmu yang dikuasai dengan penolakan pasien. Tapi pelayanan KIE (komunikasi, informasi, edukasi) seagai upaya untuk menjelaskan segala kemungkinan yang isa terjadi jika pasien menolak dirawat tetap harus dilakukan, meski akhirnya pasien tetap ersikukuh dengan penolakannya. B. Definisi Penolakan pengoatan adalah pernyataan ketidak setujuan pasien dan keluarga erhuungan dengan pengoatan yang diseakan oleh eragai hal seperti : kondisi pasien, dokter erhalangan, kerusakan alat, masalah administrasi dan lain lain. C. Tujuan 1. Tujuan Umum Seagai pedoman agi seluruh staf RS Mutiara Hati jika terjadi penolakan pelayanan atau pengoatan dari pasien dan keluarga, aik seelum maupun setelah dilakukan perawatan. 2. Tujuan Khusus 1. Seagai acuan apaila terjadi penolakan pelayanan atau pengoatan

2. Agar pasien mendapatkan informasi yang jelas tentang keadaannya dan dapat memutuskan tentang persetujuan pelayanan atau pengoatan yang akan dilakukan. 3. Memerikan kepuasan pelanggan ( pasien dan keluarga ). 4. Untuk menghindari terjadinya komplikasi pasien. 5. Agar pelayanan atau pengoatan dapat erjalan dengan lancar BAB II RUANG LINGKUP Penolakan pengoatan pada pasien harus dilihat seagai hak dan keutuhan pasien dan keluarga dalam memutuskan pelayanan dan pengoatan yang akan dilakukan. Oleh karena itu keijakan ini secara erlaku untuk semua karyawan di RS Mutiara hati, termasuk dokter, perawat dan para manajer jika terjadi adanya penolakan pengoatan dari pasien dan keluarga.

A BAB III TATA LAKSANA Tanggung Jawa 1 Direktur Utama (CEO) ertanggung jawa sepenuhnya untuk memastikan efektifitas dan manajemen resiko dalam pelayanan atau pengoatan untuk pengguna jasa (pasien dan keluarganya) sehuungan dengan penolakan pelayanan atau pengoatan pada pasien dan menyediakan infrastruktur yang tepat dan dukungan yang erkesinamungan termasuk pencatatan dan pemantauannya. 2 Direktur Oprasional (COO) ertanggung jawa terhadap manajemen operasional rumah sakit termasuk di dalamnya terlaksananya proses keijakan penolakan pelayanan atau pengoatan pada pasien. 3 Para Kepala Bagian ertanggung jawa untuk terlaksananya proses keijakan penolakan pelayanan atau pengoatan pada pasien dan menjamin keselamatan pasien setiap saat.

4 Duty Officer ertanggung jawa untuk menangani setiap masalah yang timul diluar jam kerja yang erhuungan dengan penolakan pelayanan atau pengoatan pada pasien dan memerikan antuan dan petunjuk untuk menyelesaikan masalah yang ada. 5 KUP ertanggung jawa untuk : a Terlaksananya semua proses keijakan penolakan pelayanan atau pengoatan c pada pasien di agian mereka. Memastikan adanya system operasional di dalam unit mereka untuk memastikan proses penolakan pelayanan atau pengoatan pada pasien. Melaporkan setiap masalah penolakan pelayanan atau pengoatan pada pasien kepada Manajer untuk memantu dan memastikan proses penolakan pelayanan atau pengoatan pada pasien. d Memastikan ahwa staf di unit mereka paham akan maksud dari keijakan ini. 6 Seluruh staf klinis Seluruh staf klinis diminta untuk patuh pada keijakan ini dan melaporkan setiap masalah erhuungan dengan penolakan pelayanan atau pengoatan pada pasien kepada KUP dan melengkapi formulir laporan kejadian yang erhuungan dengan keijakan ini. B Pernyataan Keijakan 1 Penjelasan tentang penolakan pelayanan atau pengoatan yang diseakan oleh masalah medis dilakukan oleh dokter yang akan melakukan pelayanan atau pengoatan. 2 Pada kondisi dimana dokter tidak dapat memeri penjelasan tentang kondisi dan keadaan pasien, maka dapat diwakilkan kepada manajemen RS Mutiara hati. 3 Penjelasan tentang penolakan pelayanan atau pengoatan yang diseakan oleh masalah unit dilakukan oleh petugas unit terkait. 4 Penjelasan tentang penolakan pelayanan atau pengoatan yang diseakan oleh masalah kerusakan alat dilakukan oleh penanggungjawa unit. 5 Untuk pasien dengan indikasi CITO dan mengalami penolakan pelayanan atau pengoatan yang mengakiatkan aik masalah adiministrasi maupun masalah kerusakan alat, maka pasien terseut harus segera dirujuk ke rumah sakit yang mempunyai pelayanan atau pengoatan sejenis. 6 Semua proses penolakan pelayanan atau pengoatan pasien dicatat dalam case note. C Penolakan seelum pasien dirawat 1 Apaila penolakan pelayanan atau pengoatan diseakan oleh dokter erhalangan pada jadwal yang ditentukan, maka kepala unit menginformasikan tentang penundaan / peruahan jadwal pelayanan atau pengoatan terseut kepada pasien. 2 Apaila penolakan pelayanan atau pengoatan diseakan kerusakan alat, maka Penanggungjawa unit terseut menghuungi pasien dan dokter untuk menginformasikan kerusakan yang terjadi.

D Penolakan Setelah Pasien Dirawat Apaila terdapat kondisi yang menyeakan penolakan pelayanan atau pengoatan seperti : 1 Masalah medis : a Dokter memeri penjelasan kemali tentang keadaan pasien saat ini, dan memastikan tentang kelanjutan perawatan atau pengoatan yang dilakukan Pasien dipulangkan setelah pasien dan keluarganya mengisi form penolakan pengoatan yang disediakan oleh pihak Rumah Sakit. 2 Masalah administrasi : a Petugas administrasi menjelaskan kepada pasien dan keluarga tentang permasalahan administrasi yang terjadi dan memastikan tentang keputusan pasien dan keluarga mengenai kelanjutan pelayanan atau pengoatan Jika pasien menolak dilakukan perawatan lanjutan, petugas administrasi menginformasikan ke dokter dan perawat ahwa pelayanan atau pengoatan elum isa dilakukan c Pasien dipulangkan / menunggu sampai masalah administrasi selesai. 3 Masalah fasilitas / kerusakan alat medis : a Penanggung jawa unit memerikan penjelasan kepada pasien dan keluarga c d tentang masalah fasilitas / kerusakan alat medis yang terjadi Penanggung jawa unit menghuungi dokter dan memerikan penjelasan tentang penyea penolakan pelayanan atau pengoatan. Pasien dirujuk ke rumah sakit lain yang mempunyai fasilitas pelayanan atau pengoatan yang sama atau dipulangkan menunggu sampai alat diperaiki. Apaila alat sudah diperaiki, maka penanggung jawa unit menghuungi dokter untuk penjadwalan ulang dan menhuungi pasien untuk menginformasikan jadwal yang telah ditentukan dokter. E IMPLEMENTASI Keijakan penolakan pelayanan atau pengoatan pada pasien dierikan kepada seluruh staf aru dalam proses pengenalan / orientasi.

BAB IV DOKUMENTASI 1 Dokumen ini akan dipantau untuk menjamin efektifitas dan jamin kepatuhan. Indicator kuncinya seagai erikut : a Jumlah kejadian di tiap unit yang merugikan dan yang hampir terjadi erkaitan dengan penolakan pelayanan atau pengoatan pasien. Jumlah keluhan erkaitan dengan penolakan pelayanan atau pengoatan pada pasien. c Jumlah penolakan pelayanan pada pasien di tiap unit d Jumlah pemulangan diluar jam normal dari unit rawat inap. 2 Hasil audit, trend / tema yang teridentifikasi dari pelaporan kejadian dan rencana pelayanan atau pengoatan harus dilaporkan kepada Chief Operating Officer oleh Manager terkait. 3 Semua proses penolakan pelayanan atau pengoatan pasien dicatat dalam case note. REFERENSI JCI.(2010).Joint Commission international Hospital Accreditation Standards 4 th ed. Joint commission resources.