MODUL 12 - TOTAL QUALITY MANAGEMENT DALAM JIT

dokumen-dokumen yang mirip
QUALITY. Karakteristik produk dan jasa yang memberi kepuasan terhadap kebutuhan konsumen. (American Society for Quality Control)

Cost Accounting Traditions and Innovations Barfield, Raiborn, Kinney. Chapter 8 Implementing Quality Concepts

Quality Management and International Standards

Manajemen Produksi dan Operasi

MANAJEMEN KUALITAS DRS. DEVIE., AK., RFC., CFP., AEPP., CMA., CBA

MANAJEMEN OPERASIONAL M. KURNIAWAN. DP BAB 3 MANAJEMEN KUALITAS

MATERI II PERKEMBANGAN METODE KUALITAS. By : Moch. Zen S. Hadi, ST Communication Digital Lab.

MANAGEMENT INDUSTRI (QUALITY CONTROL) By : Moch. Zen S. Hadi, ST Communication Digital Lab. 1

Pengendalian Kualitas Statistik. Lely Riawati

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh para konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Kualitas yang baik

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi yang melanda dunia menyebabkan persaingan dalam dunia usaha

Pembahasan Materi #5. Grafik Pengumpulan Data Pengolahan Data Kegunaan Pemeriksaan Komponen. Definisi Tingkat Kepentingan

COST OF QUALITY PERTEMUAN # TAUFIQUR RACHMAN EBM503 MANAJEMEN KUALITAS PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ESA UNGGUL

kualitas Lely Riawati, ST, MT P e n g e n d a l I A N k u A l i T A s

COST OF QUALITY. EMA503 Manajemen Kualitas. h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n. w e b l o g. e s a u n g g u l. a c. i d

TOTAL QUALITY MANAGEMENT

Biaya Kualitas dan Produktivitas : Pengukuran, Pelaporan dan Pengendalian Source: Hansen & Mowen, 2007 (Chapter 15)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dalam bab sebelumnya, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

Stok yang disimpan untuk. mendatang. Pertanyaan: barang atau jasa?

Sejarah Six Sigma Jepang ambil alih Motorola produksi TV dng jumlah kerusakan satu dibanding duapuluh Program Manajemen Partisipatif Motorola (Partici

EMA503 - Manajemen Kualitas Materi #5 Ganjil 2016/2017. EMA503 - Manajemen Kualitas

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan membaiknya kondisi perekonomian Indonesia dan dimulainya era pasar bebas

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

Quality Cost And Productivity : Measurement, Reporting, and Control (Biaya Kualitas dan Produktivitas)

10/6/ Pengantar

omenerangkan Hubungan Antara Sistem Pengendalian Manajemen dengan Tujuan Organisasi.

I Gambaran umum Pengendalian dan Jaminan Kualitas. Pengendalian Kualitas TIN-212

Bab I PENDAHULUAN. Era globalisasi saat ini telah secara praktis mengubah wajah dunia kearah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk tetap eksis dalam dunia bisnis yang kompetitif ini. Suatu produk

Quality as a competitive tools

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

The use of Statitical Quality Control to reduce a defective product at shoes company CV. Fortuna shoes. Abstract

Evaluasi Sistem Bisnis Lean Oleh: Vincent Gaspersz, Lean Six Sigma master Black Belt

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB IV METODE PENELITIAN

MANAGEMENT INDUSTRI (QUALITY CONTROL) Diagram Keterkaitan

The Cost of Quality and Accounting for Production Losses. Spoiled Goods Defective Goods

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Quality Management. D Rizal Riadi

Analisis Pengendalian Kualitas Produksi Tepung Terigu dengan Pendekatan Six Sigma dan Cost of Poor Quality

PENENTUAN DAN ANALISIS BIAYA KUALITAS MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC) PADA LABORATORIUM RSUD FAUZIAH BIREUEN

Lean Thinking dan Lean Manufacturing

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan UKM yang bergerak dibidang produksi furniture.

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS PRODUK DAN PROSES MANUFAKTURING

2. Pengawasan atas barang hasil yang telah diselesaikan. proses, tetapi hal ini tidak dapat menjamin bahwa tidak ada hasil yang

BAB II ANALISIS BIAYA MUTU. meningkatkan permintaan pelanggan dan mengurangi biaya. Mutu merupakan

MANAJEMEN PRODUKSI. Drh. Isnardono MM LEMBAGA PELATIHAN KERJA MANAJEMEN WIRAUSAHA DAN PRODUKTIVITAS PBM TAHUN 2015

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. beberapa pakar, di antaranya adalah Menurut stevenson (2014:4) manajemen

KUALITAS, PENDEKATAN INPUT- PROSES-OUTPUT NUR HADI WIJAYA, STP, MM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pengembangan Model Pengukuran Kinerja Supply Chain Berbasis Balanced Scorecard (Studi Kasus PT. Semen Padang)

BAB V PERANAN INFORMASI DALAM KUALITAS PRODUK DAN JASA

Bab 2 Keputusan Perencanaan Strategi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

Pengendalian dan Penjaminan Mutu

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perusahaan untuk mempertahankan keadaan going concern atau suatu

BAB II LANDASAN TEORI. Untuk memungkinkan manajemen melakukan perencanaan, perlu memahami biaya kualitas Mulyadi (2010:73 ). Menurut Hansen dan

BAB II LANDASAN TEORI

PRINCIPLES OF SIX SIGMA for Improvement Bussiness & Management

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

QUALITY COST OF PRODUCT

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

ANALISIS REJECT PART TYPE KYL PADA PROSES ASSEMBLY UNIT SEPEDA MOTOR DENGAN METODE FAULT TREE ANALYSIS DAN SIX SIGMA (Study Kasus Pada PT.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III SIX SIGMA. Six Sigma pertama kali digunakan oleh perusahaan Motorola pada tahun

Menghilangkan kegagalan/kesalahan dalam segala bentuk Percaya bahwa biaya persediaan dapat dikurangi Perbaikan secara terus menerus

Introduction to. Chapter 9. Production Management. MultiMedia by Stephen M. Peters South-Western College Publishing

SEJARAH PERKEMBANGAN KUALITAS. Nur Hadi Wijaya, STP, MM

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING

Modul 5 Six Sigma MODUL 5 SIX SIGMA. Laboratorium OSI & K FT. UNTIRTA (Praktikum POSI 2011)

10 PENGUKURAN PERFORMANSI KUALITAS

BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI. menyajikan simpulan dan implikasi atas permasalahan mengenai kesadaran UKM

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Masyarakat akan semakin kritis memilih barang dan jasa yang

B A B 5. Ir.Bb.INDRAYADI,M.T. JUR TEK INDUSTRI FT UB MALANG 1

Peranan Informasi Dalam Kualitas Produk Dan Jasa Layanan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pendahuluan. Pengendalian Kualitas Statistika. Ayundyah Kesumawati. Prodi Statistika FMIPA-UII. September 30, 2015

Company tidak serta merta menjadi global, namun ia berevolusi. Perubahan struktur organisasi akibat evolusi perusahaan dari domestik menjadi global.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

PENINGKATAN EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI BIAYA KUALITAS MELALUI PENEDEKATAN SIMULASI (Studi Kasus di CV. SINAR BAJA ELEKTRIC)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan. informasi dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Indonesia Perhitungan idle..., Muammar Aditya, FE UI, 2010.

qcost 2

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dituntut dapat bersaing dalam era perdagangan bebas

BIAYA KUALITAS DAN PRODUKTIFITAS: PENGUKURAN, PELAPORAN DAN PENGENDALIAN. HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2017

Transkripsi:

MODUL 12 - TOTAL QUALITY MANAGEMENT DALAM JIT Quality adalah salah satu issue dominan bagi banyak perusahaan, di samping waktu pengembangan produk yang cepat, fleksibilitas memenuhi permintaan customized pelanggan, serta low selling prices TQM dapat membantu semua strategi produksi. Quality yang dibangun dengan mendayagunakan operator dan quality control dapat mengurangi waktu pengembangan produk. Hal ini menyebabkan company dapat memfokuskan pada pelanggan dan lebih fleksibel dalam memenuhi permintaan mereka. Tambahan lagi, quality yang baik akan mengurangi scrap (limbah) dan rework (pengerjaan ulang) yang berakibat berkurangnya biaya dan tercapainya low selling prices.! Contoh - Motorolla berusaha memperbaiki qualitynya, dan berhasil mengurangi dari 6,000 rejects per juta menjadi hanya 40 rejects per juta dalam waktu lima tahun. Hal ini membuat Motorolla dapat menghemat $700 million pada manufacturing cost-nya dalam lima tahun tersebut. Definisi Quality Quality dapat didefinisikan sebagai keseluruhan bentuk, fungsi, dan karakteristik dari suatu produk atau jasa yang mampu memenuhi kebutuhan baik yang eksplisit maupun yang implisit. Hal terpenting yang patut diketahui adalah menentukan quality expectations terlebih dahulu. Suatu produk yang memberikan satisfaction pada manufacturer s needs, belum tentu memberikan satisfaction pada customer s needs. Dengan demikian harus ada persamaan persepsi, dan harus digali, apa sebenarnya yang bisa menjadi patokan ukuran, bahwa suatu produk telah memenuhi customer criteria. Sistem Produksi Tepat Waktu MODUL 12-1/10

Mengapa quality penting? Quality berpengaruh terhadap: Cost dan market share! Gambar Keterkaitan Quality, Cost, Marketshare, dan Profitability Dengan perbaikan Quality Market Gains: Improved Reputations Increased Volume Higher Prices Keuntungan meningkat Reduced Costs: Increased productivity Lower rework and scrap costs Lower warranty costs Gambar menunjukkan bagaimana quality yang lebih baik mengakibatkan meningkatnya market share dan cost savings. Keduanya dapat mempengaruhi profitability. Sebagaimana juga bahwa dengan memperbaiki reliability dan kesesuaian dengan keinginan customer berarti lebih sedikit defect dan lower service costs.! Contoh - Pengamatan pada suatu perusahaan produsen AC di USA menunjukkan bahwa quality dan productivity terkait sangat erat. Di USA, perusahaan dengan quality terbaik 5x lebih produktif (unit produced / labor hour) dibandingkan perusahaan dengan quality terburuk. Sistem Produksi Tepat Waktu MODUL 12-2/10

Reputasi perusahaan. Quality akan membentuk image suatu perusahaan. Banyak perusahaan bisa menjual imagenya, dan bisa menjual mahal. Walaupun cost productionnya mungkin sama dengan product lain, dengan profit margin lebih besar tidak menjadi masalah bagi customer selama customer sudah satisfied. Ketahanan produk. Ketahanan produk sangat berkaitan dalam seluruh mata rantai distribusi. Barang yang cepat rusak akan menyebabkan retailer / distributor enggan menjual produk karena sering mendapat complaint dari customer. Walaupun perusahaan menjamin semua produk yang rusak ketika tiba di tangan customer akan diganti, tidak semua customer mau, karena terbuangnya waktu dan tenaga saat melakukan complaint terhadap produk yang rusak tersebut. Dampak internasional. Produk yang buruk akan mencemarkan nama baik perusahaan, juga negara bila produk untuk diekspor. Sistem Produksi Tepat Waktu MODUL 12-3/10

Dimensi Quality Kesesuaian dengan spesifikasi. Apakah produk atau jasa telah memenuhi atau melebihi tingkat performance yang dijanjikan? Nilai di mata customer. Kegunaan bagi customer, ketersediaan produk, waktu pengantaran, image produk, dan estetika Kegunaan, juga meliputi tampilan, style, ketahanan, kekuatan dan serviceability atau kemampuan produk untuk bisa diservis apabila ada kerusakan Faktor penunjang seperti After sales service Keuntungan berupa meningkatnya volume penjualan dan harga jual, dengan berkurangnya production cost Sistem Produksi Tepat Waktu MODUL 12-4/10

JIT Memerlukan Quality Untuk memahami filosofi JIT secara lengkap, harus dipahami pendekatan JIT pada quality dan quality control (QC, pengendalian kualitas). Secara tradisional, manufacturer sebagai pembuat produk biasanya melakukan inspeksi terhadap produk setelah produk itu selesai dibuat, yaitu setelah berbentuk final products. Hal ini dilakukan dengan jalan menyortir produk yang baik dan yang buruk, artinya menyortir produk yang memenuhi syarat dari yang tidak memenuhi syarat, kemudian melakukan rework parts yang defect atau tidak memenuhi syarat. JIT justru bertujuan mencegah pendekatan pada pengendalian kualitas secara tradisional tersebut. JIT memandang hal tersebut membuang waktu dan menyarankan penggunaan waktu tersebut untuk mencegah produksi parts yang buruk atau tidak memenuhi syarat tersebut. Karena itu filosofi JIT dikenal dengan: Do It Right The First Time (Kerjakanlah Secara Benar Sejak Awal). Pendekatan JIT pada Total Quality Control (TQC, pengendalian kualitas total) bertujuan untuk membangun suatu sikap yang berdasarkan pada tiga prinsip utama, yaitu: Output yang bebas defect adalah lebih penting daripada output itu sendiri Defect, kesalahan, kerusakan, kemacetan, dan sebagainya dapat dicegah Tindakan pencegahan adalah lebih murah dibandingkan rework. Sistem Produksi Tepat Waktu MODUL 12-5/10

Dari gambaran sistem JIT dapat diketahui bahwa untuk menghilangkan waste, perlu diciptakan continuous production flow (aliran produksi kontinu), dalam pengertian bahwa proses produksi perlu dibuat stabil, di mana semakin lancar aliran produksi, berarti semakin baik. Continuous production flow ini dapat dilaksanakan dengan menggunakan sistem produksi JIT yang dibantu dengan sistem autonomous. Pengertian autonomous di sini bukan sekadar berupa penggunaan alat-alat otomatis tetapi lebih merupakan sikap untuk menghentikan proses produksi secara otomatis bila ditemukan adanya parts yang defect dalam sistem produksi itu. Dengan demikian parts yang defect itu sejak awal telah disingkirkan secara otomatis, dan tidak dibiarkan lolos sampai menjadi produk defect yang merupakan waste. Sistem Produksi Tepat Waktu MODUL 12-6/10

Di sini tampak bahwa JIT memberikan tanggungjawab yang lebih besar kepada pekerja, di mana mereka secara langsung diberi kewenangan untuk tidak meloloskan parts yang tidak memenuhi syarat. Dalam proses produksi tersebut. Pengendalian kualitas semacam ini dilakukan melalui kerjasama yang dikenal sebagai kontrol melalui teamwork serta menggunakan peralatan yang secara otomatis mampu memberikan signal. Keterkaitan JIT dan kualitas dapat dilihat dalam perspektif berikut. JIT memotong biaya perolehan kualitas yang baik. Penghematan terjadi karena sisa, pengerjaan ulang, investasi persediaan, dan biaya kerusakan terkubur dalam persediaan. JIT menekan turunnya persediaan; oleh karena itu, lebih sedikit unit yang tidak baik diproduksi dan lebih sedikit unit yang harus dikerjakan ulang. Singkatnya, karena persediaan menyembunyikan kualitas yang tidak baik, JIT secara seketika menyingkapkan hal tersebut. Karena JIT menyusutkan antrian dan lead time, maka JIT mempertahankan bukti kesalahan tetap segar dan membatasi banyaknya sumber kesalahan yang potensial. Hasilnya, JIT menciptakan sistem peringatan dini untuk permasalahan kualitas sedemikian rupa sehingga lebih sedikit unit yang tidak baik diproduksi dan feedback secara langsung. Keuntungan ini keduanya dapat diperoleh dalam perusahaan dan dengan barang yang diterima dari penjual di luar. Kualitas yang lebih baik berarti lebih sedikit penyangga yang diperlukan dan, oleh karena itu, bisa terdapat sistem JIT yang lebih baik, yang lebih mudah dilaksanakan. Seringkali tujuan menjaga persediaan adalah untuk melindungi dari kualitas yang tidak dapat diandalkan. Jika terdapat kualitas yang konsisten, maka JIT memungkinkan perusahaan untuk mengurangi semua biaya yang berhubungan dengan persediaan. Sistem Produksi Tepat Waktu MODUL 12-7/10

Cost of Poor Quality Prevention cost, mencakup Redesign products and processes, train employees. Appraisal cost, meliputi Inspection, Statistical Quality Control, audits Internal Failure, berupa Yield losses, rework-time, opportunity loss External Failure, termasuk loss of market share, warranty cost, litigation. Hidden costs of failures, seperti Capacity, work-in process inventory, lead times, employee morale Sistem Produksi Tepat Waktu MODUL 12-8/10

TQM Tools Terdapat 6 tools yang dapat membantu usaha menerapkan TQM: Quality Function Deployment (House of Quality) Teknik Taguchi Diagram Pareto Process chart Diagram sebab akibat (tulang ikan) Statistical Process Control Quality Function Deployment / House of Quality adalah suatu teknik yang membangun hubungan antara keinginan customer dan spesifikasi produk. Hanya dengan hubungan inilah desainer bisa mendesain produk yang memang diinginkan oleh customer dan memfokuskan pada tempat di mana quality seharusnya mendapatkan perhatian utama. Sistem Produksi Tepat Waktu MODUL 12-9/10

6 Langkah membangun House of Quality Mengenali keinginan customer Menetapkan atribut produk (berpikir tentang atribut apa yang kiranya Memenuhi keinginan customer di atas) Menghubungkan antara keinginan customer dengan bagaimana produk seharusnya dibuat Melakukan evaluasi produk pesaing Membangun spesifikasi kriteria produk Menugaskan (deployment) Sistem Produksi Tepat Waktu MODUL 12-10/10