BAB IV METODE PENELITIAN
|
|
- Sonny Pranoto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV METODE PENELITIAN Metode penelitian ini merupakan cara atau prosedur yang berisi tahapantahapan yang jelas yang disusun secara sistematis dalam proses penelitian. Tiap tahapan maupun bagian yang menentukan tahapan selanjutnya sehingga harus dilalui dengan teliti. 4.1 Jenis / Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan kualitatif dengan melakukan perhitungan untuk mengetahui efektifitas penggunaan mesin setelah dilakukan kegiatan TPM, serta melakukan analisa eksploratif deskriptif dengan menggunakan diagram pareto serta diagram sebab akibat. Dalam rangka menunjang tercapainya tujuan penelitian ini, maka dilakukan pula teknik survey dan wawancara langsung untuk mengetahui kegiatan yang dilakukan serta pemasalahan yang timbul dan juga melakukan pengumpulan data dari setiap mesin untuk mengetahui nilai OEE. 4.2 Variabel Penelitian Menurut hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain, variabelvariabel penelitian dibagi atas : 1. Variabel independen (variabel bebas, sebab mempengaruhi) 1
2 Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel akibat (variabel dependen).variabel bebas dalam penelitian ini adalah ketersediaaan peralatan (availability), kemampuan peralatan (performance efficiency), kegunaan (usability), kualitas produk (rate of quality ratio), kerugian peralatan (equipment failure), penyesuaian fungsi (set up and adjustment), proses menunggu (idling and minor stoppage), penurunan kecepatan mesin (reduce speed), produk yang tidak sesuai spesifikasi kualitas (yield/scrap), produk yang tidak memenuhi spesifikasi kualitas dan perlu dilakukan pekerjaan ulang (rework). 2. Variabel dependen (variabel terikat, variable output) Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat dari variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah tingkat pendayagunaan fasilitas keseluruhan (OEE), eliminasi kerugian yang diakibatkan rendahnya pendayagunaan fasilitas (six big losses) Definis Konsep OEE (Overall Equipment Effectiveness) OEE adalah suatu faktor yang mengukur efektifitas dari suatu peralatan. OEE diperoleh melalui kombinasi dari faktor-faktor produksi sebagai berikut : 1. Availability / ketersediaan merupakan ketersediaan mesin/peralatan yang membandingkan antara waktu operasi (operation time) terhadap waktu persiapan (loading time) dari suatu mesin atau peralatan. 2
3 2. Performance adalah tolak ukur dari efisiensi suatu kinerja mesin dalam menjalankan proses produksi. 3. Quality Rate adalah perbandingan jumlah produk yang baik terhadap jumlah produk yang diproses. 4. Usability adalah nilai kegunaan yang membandingkan waktu berjalan dengan waktu operasi Six Big Losses (Enam Kerugian) Six Big Losses digunakan untuk mengetahui nilai OEE, agar dapat diambil langkah-langkah untuk memperbaiki dan mempertahankan nilai tersebut. Enam kerugian yaitu sebagai berikut : 1. Breakdown Losses/Equipment Failures adalah kerusakan mesin atau peralatan yang tiba-tiba sehingga menyebabkan kerugian, karena kerusakan mesin akan menyebabkan tidak beroperasi. 2. Setup and Adjustment Losses adalah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan setup atau penyesuaian alat sebelum dimulainya proses produksi. 3. Idling and Minor Stoppage Losses adalah mesin berhenti sejenak karena beberapa hal seperti kemacetan mesin, waktu menunggu, bottleneck. 4. Reducce Speed Losses adalah penurunan kecepatan mesin dari kondisi ideal mesin tersebut. 5. Process Defect/Rework adalah kerugian karena adanya produk cacat yang mengharuskan terjadinya proses ulang. 3
4 6. Reduced Yield Process adalah material yang tidak terpakai atau sampah bahan baku Definisi Operasional Definisi operasional dari setiap variabel, serta dimensi dan indikator penelitian yang merupakan penjelasan setiap variabel yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada table 4.1 Indikator Penelitian sebagai berikut : Tabel 4.1 Indikator Penelitian No. Variabel Dimensi Sub Indikator Penelitian 1. OEE merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur efektifitas mesin atau peralatan. Dalam hal ini OEE merupakan hasil perkalian dari availability dikalikan dengan performance efficiency dikalikan dengan quality rate dan yang terakhir dikalikan dengan usability. (8) Availability adalah kondisi yang menunjukan ketersediaan mesin, yang merupakan hasil pembagian antara waktu operasi (O ) terhadap waktu produksi yang direncanakan (P ). (1) - Operating Time (O ) adalah waktu operasi yang diperoleh dengan mengurangkan waktu produksi yang direncanakan (P ) dengan downtime yang tidak direncanakan(up ). (3) - Planned Production Time (P ) adalah waktu produksi yang direncanakan merupakan pengurangan dari waktu shift (T ) dikurangi dengan downtime yang direncanakan (P ). (2) Performance adalah tolak ukur dari efisiensi kinerja suatu mesin dalam menjalankan proses produksi, yang merupakan hasil perkalian antara cycle time (C ) dikali jumlah produk yang diproses (P ).dibagi dengan waktu operasi mesin (R ). (4) - Cycle time (C ) merupakan waktu standar dalam melakukan proses produksi - Processed Amount (P a ) merupakan jumlah produk yang diproses - Running Time (R ) adalah waktu mesin berjalan merupakan pengurangan dari - Waktu operasi (O ) - Waktu Produksi yang direncanakan (P ) - Downtime yang tidak direncanakan (UP ) - Waktu shift (T ) - Downtime yang direncanakan (P ) - Cycle Time (C ) - Processed Amount (P a ) - Running Time (R ) - Operating Time (O ) - Stop Time (S ) 4
5 Tabel 4.1 Indikator Penelitian (Lanjutan) No. Variabel Dimensi Sub Indikator Penelitian operating time (O ) dikurangi stop time (S ). (5) 2. Six Big Losses merupakan indikator untuk mengetahui 6 faktor yang mengakibatkan kerugian karena penggunaan mesin yang tidak efektif dan efisien. Quality Rate adalah alat ukur menghitung tingkat kualitas produk yang dihasilkan merupakan perhitungan jumlah produk baik dibagi jumlah produk yang diproses. (6) - Output (O ) merupakan produk yang dihasilkan - Reject/Defect (R ) merupakan produk cacat atau rusak yang diakibatkan dari proses produksi Usability adalah perhitungan kegunaan dari mesin merupakan perhitungan waktu mesin beroperasi (R ) dibagi dengan waktu operasi (O ). (7) - Running Time (R ) adalah waktu mesin berjalan merupakan pengurangan dari operating time (O ) dikurangi stop time (S ). (5) - Operating Time (O ) adalah waktu operasi yang diperoleh dengan mengurangkan waktu produksi yang direncanakan (P ) dengan downtime yang tidak direncanakan(up ). (3) 6 Kategori kerugian adalah sebagai berikut : - Downtime Losses 1. Equipment Failure merupakan kerusakan peralatan yang menyebabkan mesin berhenti beoperasi. Perhitungan equipment failure adalah total waktu breakdown mesin dibagi dengan loading time. (9) - Loading time merupakan waktu produksi yang direncanakan (P ) 2. Setup & Adjustment merupakan penyesuaian mesin yang dilakukan - Produk yang dihasilkan (O ) - Produk reject/rusak (R ) - Running Time (R ) - Operating Time (O ) - Stop Time (S ) - Planned Time (P ) - Downtime yang tidak direncanakan (UP ) - Total Breakdown - Loading Time (P ) - Total Setup & Adjustment - Total non productive time - Waktu operasi (R ) 5
6 Tabel 4.1 Indikator Penelitian (Lanjutan) No. Variabel Dimensi Sub Indikator Penelitian setelah mesin berhenti beroperasi - Cycle time (C ) karena kerusakan atau lainnya. Perhitungan setup and adjustment - Jumlah adalah total waktu penyesuaian mesin Produksi dibagi dengan loading time. (10) - Scrap - Speed Losses Idling & Minor Stoppage Waktu menunggu mesin untuk melakukan proses produksi. Merupakan perhitungan dari jumlah waktu total yang tidak produktif dibagi dengan loading time. (11) - Rework Reduced Speed losses Merupakan selisih antara waktu kecepatan aktual mesin dengan kecepatan produksi ideal. Perhitungan reduce speed losses adalah waktu operasi (R ) dikurangi dengan cycle time (C ) dikalikan dengan jumlah produksi kemudian dibagi dengan loading time. (12) - Defect Losses Yield/Scrap Losses Merupakan kerugian akibat produksi tidak sesuai dengan standar kualitas yang diinginkan. Perhitungan yield losses adalah waktu siklus ideal dkalikan dengan jumlah reject/rusak, kemudian dibagi dengan loading time. Tabel 4.1 Indikator (13). Penelitian (Lanjutan) Rework Losses Produk yang tidak memenuhi spesifikasi kualitas dan perlu dilakukan pekerjaan ulang. Perhitungan rework losses adalah waktu siklus ideal dkalikan dengan 6
7 No. Variabel Dimensi Sub Indikator Penelitian jumlah defect/cacat, kemudian dibagi dengan loading time. (14) Data Penelitian Data-data yang digunakan dalam penelitian ini dalam periode Januari Desember 2014, yaitu : 1. Data waktu operasi mesin 2. Data hasil produksi 3. Data cycle time 4. Data downtime mesin 5. Data waktu break 6. Data defect / rework produk 4.3 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dari penelitian ini adalah mesin atau peralatan yang digunakan dalam proses produksi di PT. SCG Pipe And Precast Indonesia dengan alamat Jalan Pancasila 5 Desa Cicadas Kecamatan Gunung Putri Kabupaten Bogor, penelitian ini dilakukan pada Januari 2014 hingga desember Dengan kriteria pemilihan sampel yang digunakan adalah : a. Sampel yang diambil dari penelitian ini adalah mesin Mixer Jogja, mesin B1, mesin B2, mesin C. 7
8 b. Mesin produksi yang sedang melakukan kegiatan TPM. c. Memiliki data aktual mengenai waktu breakdown mesin. 4.4 Jenis dan Sumber Data Metode pengumpulan data merupakan suatu cara pengadaan data primer maupun sekunder untuk keperluan penelitian, metode pengumpulan data dalam melaksanakan penelitian ini adalah : 1. Data Primer adalah data yang diperoleh dari pengamatan dan penelitian secara langsung dilapangan. Pengumpulan data primer ini dilakukan dengan jalan mengamati secara langsung dan meminta keterangan kepada karyawan yang terlibat secara langsung pada proses operasional. 2. Data Sekunder adalah data yang tidak secara langsung diamati oleh peneliti. Data ini merupakan dokumentasi perusahaan, dan hasil penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya atau data baku perusahaan. Tabel 4.2 Sumber Data Penelitian Jenis Data Data Sumber Data Primer - Proses alur produksi - Cara kerja mesin - Diagram sebab akibat dan pembuatan rencana perbaikan Tabel 4.2 Sumber Data Penelitian (Lanjutan) - Pengamatan secara langsung, wawancara, dan forum diskusi pada proses produksi dan cara kerja mesin Mixer, B1, B2, C. - Data waktu proses - Data waktu siklus produk Sekunder - Profil perusahaan - Struktur Organisasi - Pengamatan secara langsung dan perhitungan cycle time produk. - Data dokumentasi PT. SPPI 8
9 Jenis Data Data Sumber Data perusahaan - Jumlah tenaga kerja - Data waktu operasi mesin - Data hasil produksi - Laporan hasil produksi periode Januaridesember Data breakdown mesin - Data Downtime yang direncanakan - Data Downtime yang tidak direncanakan - Data stop time mesin - Data defect (cacat produk) - Data breakdown maintenance periode Januari desember Laporan data kualitas hasil produksi periode januari desember Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan beberapa metode sebagai berikut : 1. Pengamatan dan observasi langsung terhadap alur proses kerja, waktu siklus, dan proses produksi dilapangan, pengumpulan dan pengambilan data dari periode januari 2014 sampai dengan desember Wawancara awal dengan berbagai pihak pada unit kerja dilapangan, untuk mengetahui proses produksi. 3. Mempelajari data sekunder penelitian yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti. Dokumen perusahaan yang dipelajari adalah data masa lalu periode januari desember 2014 mesin produksi, data pencapaian produksi bulanan, dan data lainnya yang terkait dengan penelitian ini. 9
10 4. Membuat forum diskusi kelompok dengan beberapa ahli dari perusahaan, untuk melakukan analisa permasalahan yang muncul pada diagram sebab akibat dan membuatkan rencana perbaikan. 4.6 Teknik Analisis Data Metode analisis data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif dilakukan dengan cara menganalisis suatu permasalahan yang diwujudkan dengan kuantitatif. Dalam penelitian ini, analisis kuantitatif dilakukan dengan cara mengkuantifikasi datadata penelitian sehingga menghasilkan informasi yang dibutuhkan. Analisa hasil pengolahan data untuk mengetahui seberapa besar perubahan tingkat efektifitas penggunaan mesin/peralatan produksi untuk memperoleh penyelesaian dari masalah, berikut analisis pengolahan data yang dilakukan : Analisis Perhitungan OEE OEE adalah suatu metrik yang berfokus pada seberapa efektif suatu proses produksi dijalankan. Objek dari kegiatan produksi adalah meningkatkan produktivitas dengan meminimalkan input serta memaksimalkan output. Nilai OEE diperoleh dari hasil perkalian keempat faktornya, yaitu : availability, performance rate, quality rate, dan usability. 1. Availability merupakan ketersediaan mesin/peralatan yang berupa perbandingan antara waktu operasi (operation time) terhadap waktu produksi yang direncanakan (planned operation time) dari suatu mesin/peralatan. a. Planned Production Time 10
11 Waktu produksi yang direncanakan dihitung dengan mengurangkan down time yang direncanakan dari waktu shift, dimana down time yang direncanakan termasuk semua kegiatan down time mesin yang direncanakan, seperti : Istirahat operator (makan siang, minum, dan lain-lain) Perawatan mesin yang direncanakan b. Operating Time Waktu operasi yang diperoleh dengan mengurangkan down time yang tidak direncanakan dengan waktu produksi yang direncanakan, dimana semua down time yang tidak direncanakan termasuk : Down time teknis (kegagalan peralatan yang mempengaruhi proses) Down time operasional (pengoperasian diluar spesifikasi, kesalahan operator, dan lain-lain) Down time kualitas (ketidak sesuaian persediaan dan bahan baku, permasalahan control proses, pengujian yang tidak direncanakan, kotoran dari produk atau proses) Waktu pengecualian (waktu yang direncanakan untuk kegiatan non produksi) 2. Performance Efficiency adalah tolak ukur dari efisiensi suatu kinerja mesin menjalankan proses produksi. Tiga faktor yang penting untuk menghitung performance rate adalah ideal cycle time (waktu siklus ideal/waktu standar), processed amount (Jumlah produk yang diproses) dan operation time (waktu proses mesin). 11
12 Running Time (waktu berjalan) berbeda dengan waktu operasi dan waktu berhenti. Dimana stop time meliputi : Stop time operational : waktu berhenti yang direncanakan, termasuk tindakan operasional seperti mengganti produk dan perubahan ukuran, perencanaan pengisian material dan dokumentasi yang dibutuhkan. Stop time induced : waktu berhenti yang tidak direncanakan, ketika mesin berhenti karena permasalahan non-mesin seperti kurangnya bahan baku dan perlengkapan produksi, kekurangan operator, kurangnya informasi dan pertemuan yang tidak direncanakan. 3. Quality rate adalah perbandingan jumlah produk yang baik terhadap jumlah produk yang diproses. Jadi quality merupakan hasil perhitungan dengan faktor output dan defect/ reject. Formula ini sangat membantu untuk mengungkapkan masalah kualitas proses produksi. 4. Usability adalah menghitung kegunaan mesin dengan membagi waktu berjalan dengan waktu operasi Analisis Perhitungan Six Big Losses Untuk mencapai efektifitas peralatan keseluruhan (OEE), maka langkah pertama yaitu fokus untuk mengeliminasi kerugian utama (six big losses). Rendahnya produktivitas mesin/peralatan yang menimbulkan kerugian bagi perusahaan sering diakibatkan oleh penggunaan yang tidak efektif dan efisien, 12
13 untuk menghilangkan permasalahan tersebut terdapat enam kerugian utama (six big losses). Adapun 6 kerugian tersebut yaitu : 1. Downtime Losses, yang termasuk kedalam downtime losses adalah equipment failure dan setup adjustment. 1. Kerugian peralatan (Equipment Failure) Kerusakan peralatan yang terlihat dan tidak diharapkan terjadi adalah penyebab kerugian karena kerusakan tersebut menyebabkan mesin berhenti beroperasi, yang termasuk kedalam equipment failure adalah waktu breakdown. Equipment failure merupakan pembagian antara total waktu breakdown dibagi dengan total waktu produksi yang direncanakan. 2. Set Up and Adjustment Kerusakan maupun pemeliharaan pada mesin secara keseluruhan akan mengakibatkan mesin tersebut berhenti beroperasi, sebelum mesin dioperasikan kembali akan dilakukan penyesuaian terhadap fungsi mesin tersebut dinamakan waktu set up dan adjustment. Dalam perhitungan waktu set up dan adjustment loss dipergunakan data waktu set up mesin yang mengalami kerusakan dan pemeliharaan mesin secara keseluruhan pada mesin produksi. Setup and adjustment merupakan perhitungan dari total waktu berhenti yang direncanakan untuk melakukan perbaikan atau setting mesin dibagi dengan total waktu produksi yang sudah direncanakan. 13
14 2. Speed Losses, Faktor-faktor yang dikategorikan kedalam speed loss adalah idling and minor stoppages danreduced speed losses. 1. Idling and Minor Stoppages Terjadi ketika produksi menunggu karena temporary malfunction, menunggu proses selanjutnya karena kegiatan lain yang mengakibatkan mesin berhenti beroperasi. Masalah ini sering diabaikan sebagai penghapusan produk yang tidak dikehendaki sesuai masalah yang dihadapi. Idling and minor stoppages merupakan perhitungan total waktu berhenti yang tidak produktif dibagi dengan total waktu produksi yang direncanakan. 2. Reduced Speed Losses Merupakan selisih antar waktu kecepatan aktual mesin dengan kecepatan produksi mesin yang ideal, untuk mengetahui besarnya persentase faktor reduced speed losses. Reduce speed loss merupakan perhitungan antara total waktu mesin bekerja secara ideal dikurangi dengan total waktu produksi aktual, dibagi dengan total waktu produksi yang direncanakan 3. Defect Losses, faktor yang dikategorikan defect losses adalah yield/scrap losses dan rework losses. 1. Yield/Scrap Losses Merupakan kerugian akibat produksi yang tidak sesuai dengan spesifikasi kualitas yang diinginkan, untuk mengetahui persentase faktor yield/scrap losses yang mempengaruhi efektifitas mesin dapat dilakukan dengan 14
15 perhitungan. Yield/scrap losses merupakan perhitungan waktu siklus produk dikalikan dengan jumlah produk reject/rusak, dibagi dengan total waktu produksi yang direncanakan. 2. Rework Losses Merupakan produk yang tidak memenuhi spesifikasi kualitas yang telah ditentukan sehingga perlu dilakukan pekerjaan ulang (rework losses). Rework losses merupakan perhitungan waktu siklus produk dikalikan dengan jumlah produk cacat, kemudian dibagi dengan total waktu produksi yang direncanakan Analisis Diagram Pareto Diagram pareto adalah untuk menunjukan kapan menggunakan sumber daya yang dimiliki dengan mengungkapkan beberapa permasalahan yang signifikan dari seluruh permasalahan yang muncul, hal ini dapat membantu kita dalam menentukan dan membuat suatu prioritas. Menentukan faktor-faktor prioritas dari fenomena yang muncul dengan mengurutkan faktor yang tertinggi hingga terendah, agar dapat dibandingkan dan menentukan prioritas perbaikan yang akan dilakukan Analisis Diagram Sebab Akibat Merupakan pendekatan terstruktur yang memungkinkan analisa yang lebih terperinci untuk menemukan penyebab suatu masalah, ketidak sesuaian dan kesenjangan yang ada. Terdapat 5 faktor penyebab utama dalam melakukan analisa sebab akibat, yaitu : 15
16 1. Manusia (man) 2. Metode Kerja (work method) 3. Mesin atau peralatan kerja (machine/equipment) 4. Bahan baku (material) 5. Lingkungan kerja (environment) Selain digunakan untuk mencari penyebab utama suatu masalah, diagram sebab akibat dapat juga digunakan untuk mencari penyebab minor yang merupakan bagian dari penyebab utamanya Membuat Usulan Rencana Perbaikan Setelah dilakukan perhitungan dengan menghitung OEE dan Six big losses, serta mengidentifikasi faktor-faktor penyebab yang paling signifikan mempengaruhi rendahnya OEE dengan menggunakan diagram pareto dan diagram sebab akibat. Untuk itu perlu dilakukan pembuatan rencana perbaikan yang akan dilakukan, berdasarkan permasalahan yang muncul. Pembuatan usulan ini dilakukan dengan melakukan metode observasi dilapangan dan brain stroming dengan membuat group diskusi, agar usulan yang dihasilkan lebih tepat sasaran untuk menyelesaikan akar permasalahannya. 16
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Mesin atau peralatan yang menjadi objek penelitian adalah pada bagian pengeringan di PT. XYZ yaitu pada mesin Dryer Twind. Karena mesin ini bersifat
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan pada PT. Kakao Mas Gemilang dan pengambilan data dilakukan pada department teknik dan produksi. 3.2. Pelaksanaan Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bagian ini akan dijelaskan macam-macam langkah yang digunakan dalam melakukan penelitian ini. 3.1 Studi Literatur Studi literatur merupakan tahapan penyusunan landasan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. ada sekarang secara sistematis dan faktual berdasarkan data-data. penelitian ini meliputi proses
BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Jenis Penelitian Berdasarkan sifatnya, maka penelitian ini digolongkan sebagai penelitian deskritif yaitu penelitian yang berusaha untuk memaparkan pemecahan masalah terhadap
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan tahapan atau langkah-langkah yang dilakukan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan tahapan atau langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian secara sistematik, sehingga akan memudahkan dalam pelaksanaan penelitian. Hasil yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian adalah suatu paradigma untuk memecahkan masalah yang terjadi agar penelitian ini lebih sistematis dan terarah. Bab ini berisi langkahlangkah pembahasan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian, adalah sebagai berikut :
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodelogi penelitian merupakan cara atau prosedur yang berisi tahapatahapan yang jelas yang disusun secara sistematis dalam proses penelitian. Pada bab sebelumnya telah dijelaskan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Gambar 3.1 Flow Chart Metodologi Penelitian Metodologi penelitian perlu ditentukan terlebih dahulu, agar di dalam mencari solusi untuk memecahkan masalah lebih terarah dan
Lebih terperinciJl. Kaliurang Km 14.4 Sleman, DIY 55184 1,2)Email: teknik.industri@uii.ac.id ABSTRAK
Penerapan Metode Total Productive Maintenance (TPM) untuk Mengatasi Masalah Six-Big Losess dalam Mencapai Efisiensi Proses Produksi (Studi Kasus pada PT. Itokoh Ceperindo) Aldila Samudro Mukti 1, Hudaya
Lebih terperinciBAB V ANALISIS HASIL
BAB V ANALISIS HASIL 5.1.Analisis Perhitungan Overall Equipment Effectiveness (OEE) Analisa perhitungan OEE di PT. XYZ dilakukan untuk melihat tingkat efektivitas penggunaan mesin di mesi reaktor R-102
Lebih terperinciAnalisa Total Productive Maintenance pada Mesin Machining Center pada PT. Hitachi Power System Indonesia (HPSI) Dengan Menggunakan Metode
Analisa Total Productive Maintenance pada Mesin Machining Center pada PT. Hitachi Power System Indonesia (HPSI) Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) Achmad Nur Fauzi Program
Lebih terperincidalam pembahasan sehingga hasil dari pembahasan sesuai dengan tujuan yang
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Masalah Tahap identifikasi masalah adalah tahap dimana peneliti ingin menemukan masalah yang akan menjadi fokus penelitian. Tahap ini merupakan penggabungan dari
Lebih terperinciBAB II KAJIAN LITERATUR...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...i PERNYATAAN KEASLIAN... ii LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN....iii LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING...iv LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PENGUJI... v HALAMAN PERSEMBAHAN...vi HALAMAN
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN. ini disebabkan karena tim perbaikan tidak mendapatkan dengan jelas
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usaha perbaikan pada industri manufaktur, dilihat dari segi peralatan adalah dengan meningkatkan efektivitas mesin/peralatan yang ada seoptimal mungkin. Pada
Lebih terperinciDAFTAR ISI Halaman Halaman Judul... i Halaman Pengajuan... ii Halaman Pengesahan... iii Kata Pengantar... iv Daftar Isi... vi Daftar Tabel...
DAFTAR ISI Judul... i Pengajuan... ii Pengesahan... iii Kata Pengantar... iv Daftar Isi... vi Daftar Tabel... ix Daftar Gambar... x Daftar Lampiran... xii Abstrak... xiii Abstract... xiv Bab I. Pendahuluan
Lebih terperinciProsiding SNATIF Ke-1 Tahun ISBN:
Prosiding SNATIF Ke-1 Tahun 201 4 ISBN: 978-602-1180-04-4 ANALISIS PENERAPAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) MENGGUNAKAN OVERALL EQUIPMENT EFECTIVENESS (OEE) DAN SIX BIG LOSSES PADA MESIN CAVITEC DI
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN
BAB III METODELOGI PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat Effektivitas dari pada mesin mesin m/c.cr.shaft yaitu mesin : Grinding,Fine Boring,dan Gun drilling. Sebagai langkah di dalam
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI PRODUKSI MESIN RING FRAME DENGAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE DI PT INDORAMA SYNTHETICS Tbk
ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI MESIN RING FRAME DENGAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE DI PT INDORAMA SYNTHETICS Tbk Disusun Oleh : Nama : Gabriella Aningtyas Varianggi NPM : 33412072 Jurusan : Teknik Industri
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Overall Equipment Effectiveness ( OEE ) Overall Equipment Effectiveness (OEE) adalah tingkat keefektifan fasilitas secara menyeluruh yang diperoleh dengan memperhitungkan
Lebih terperinciBAB III KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN
BAB III KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Total Porductive Maintenance 3.1.1 Pengertian Total Productive Maintenance Salah satu cara yang sangat efektif dan efesien untuk meningkatkan pendayagunaan
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH
BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1 Analisa Perhitungan Overall Equipment Effectiveness (OEE) Analisa perhitungan Overall Equipment Effectiveness di PT. Gramedia Printing Group dilakukan untuk melihat
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Gambar 3.1 Flow Chart Metodologi Penelitian Metodologi penelitian perlu ditentukan agar di dalam mencari solusi untuk memecahkan masalah lebih terarah dan mempermudah proses
Lebih terperinciBAB 3 LANDASAN TEORI
BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1. Pengukuran Performansi Pengukuran performansi sering disalah artikan oleh kebanyakan perusahaan saat ini. Indikator performansi hanya dianggap sebagai indikator yang menunjukkan
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL Analisis Perhitungan Overall Equipment Effectiveness (OEE)
48 BAB V ANALISA HASIL 5.1. Analisis Perhitungan Overall Equipment Effectiveness (OEE) Analisis perhitungan overall equipment effectiveness di PT. Inkoasku dilakukan untuk melihat tingkat efektivitas penggunaan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pendahuluan Total Productive Maintenance (TPM) merupakan salah satu konsep inovasi dari Jepang, dan Nippondenso adalah perusahaan pertama yang menerapkan dan mengembangkan konsep
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL PERHITUNGAN. Equipment Loss (Jam)
BAB V ANALISA HASIL PERHITUNGAN 5.1 Analisa Nilai Availability Table 5.1 Nilai Availability Mesin Steam Ejector Planned Equipment Loss Time Availability Januari 42 6 36 85.71 Februari 44 7 37 84.09 Maret
Lebih terperinciPRESENTASI SIDANG SKRIPSI. September
PRESENTASI SIDANG SKRIPSI 1 ANALISIS KINERJA DAN KAPABILITAS MESIN DENGAN PENERAPAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) DI PT. X Disusun oleh Nama : Teguh Windarto NPM : 30408826 Jurusan : Teknik Industri
Lebih terperinciImplementasi Metode Overall Equipment Effectiveness Dalam Menentukan Produktivitas Mesin Rotary Car Dumper
Implementasi Metode Overall Equipment Effectiveness Dalam Menentukan Produktivitas Mesin Rotary Car Dumper Melani Anggraini* 1), Marcelly Widya W 2), Kujol Edy F.B. 3) 1,2,3) Program Studi Teknik Industri
Lebih terperinciAnalisis Overall Equipment Effectiveness dalam Meminimalisasi Six Big Losses pada Area Kiln di PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk.
Analisis Overall Equipment Effectiveness dalam Meminimalisasi Six Big Losses pada Area Kiln di PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. Pabrik Tuban Tofiq Dwiki Darmawan *1) dan Bambang Suhardi 2) 1,2) Program
Lebih terperinciEvaluasi Efektivitas Mesin Creeper Hammer Mill dengan Pendekatan Total Productive Maintenance (Studi Kasus: Perusahaan Karet Remah di Lampung Selatan)
Evaluasi Efektivitas Mesin Creeper Hammer Mill dengan Pendekatan Total Productive Maintenance (Studi Kasus: Perusahaan Karet Remah di Lampung Selatan) Melani Anggraini *1), Rawan Utara *2), dan Heri Wibowo
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Teknologi merupakan komponen penting bagi berkembangnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi merupakan komponen penting bagi berkembangnya perusahaan. Semakin berkembangnya industri semakin banyak pula teknologi yang dikembangkan. Salah satu
Lebih terperinciAnalisis Overall Equipment Effectiveness pada Mesin Wavetex 9105 di PT. PLN Puslitbang
Analisis Overall Equipment Effectiveness pada Mesin Wavetex 9105 di PT. PLN Puslitbang Yustine Intan Dwi Wijaya1), Ilham Priadythama2) 1,2) Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas
Lebih terperinciKARYA AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan. Oleh TENGKU EMRI FAUZAN
PERHITUNGAN TINGKAT EFEKTIFITAS MESIN CANE MILL DENGAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS SEBAGAI DASAR USULAN PENERAPAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE PADA PABRIK GULA SEI SEMAYANG PT. PERKEBUNAN NUSANTARA
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LADASA TEORI Dalam penulisan tugas akhir ini diperlukan teori-teori yang mendukung, diperoleh dari mata kuliah yang pernah didapat dan dari referensi-referensi sebagai bahan pendukung. Untuk mencapai
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode penelitian Berikut ini merupakan flowchart kerangka keseluruhan untuk melakukan penelitian. Menentukan Tema Identifikasi Masalah Menentukan latar belakang masalah
Lebih terperinciANALISA FAKTOR-FAKTOR SIX BIG LOSSES PADA MESIN CANE CATTER I YANG MEMPENGARUHI EFESIENSI PRODUKSI PADA PABRIK GULA PTPN II SEI SEMAYANG
ANALISA FAKTOR-FAKTOR SIX BIG LOSSES PADA MESIN CANE CATTER I YANG MEMPENGARUHI EFESIENSI PRODUKSI PADA PABRIK GULA PTPN II SEI SEMAYANG TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat
Lebih terperinciSTUDI PENERAPAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) UNTUK PENINGKATAN EFESIENSI PRODUKSI DI PT. SINAR SOSRO
STUDI PENERAPAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) UNTUK PENINGKATAN EFESIENSI PRODUKSI DI PT. SINAR SOSRO TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Lebih terperinciTUGAS AKHIR ANALISIS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS MESIN CNC DI PT. RAJA PRESISI SUKSES MAKMUR DENGAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE)
TUGAS AKHIR ANALISIS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS MESIN CNC DI PT. RAJA PRESISI SUKSES MAKMUR DENGAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) Oleh : MOCHAMAD ROMADHANI NBI : 411306085 PROGRAM STUDI TEKNIK
Lebih terperinciKEPEKAAN TERHADAP ADANYA LOSSES
FOCUSED IMPROVEMENT Definisi Semua kegiatan yang diarahkan untuk melakukan improvement pada kinerja dan kapabilitas mesin dan tidak terbatas pada merawat kondisi dasar mesin saja Pada umumnya diarahkan
Lebih terperinciNia Budi Puspitasari, Avior Bagas E *) Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang
PERHITUNGAN NILAI OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS MESIN MIXER BANBURY 270 L DAN MESIN BIAS CUTTING LINE 2 (STUDI KASUS PT. SURYARAYA RUBBERINDO INDUSTRIES) Nia Budi Puspitasari, Avior Bagas E *) Program
Lebih terperinciPENGUKURAN PRODUKTIFITAS MESIN UNTUK MENGOPTIMALKAN PENJADWALAN PERAWATAN (STUDI KASUS DI PG LESTARI)
PENGUKURAN PRODUKTIFITAS MESIN UNTUK MENGOPTIMALKAN PENJADWALAN PERAWATAN (STUDI KASUS DI PG LESTARI) Fitri Agustina Jurusan Teknik Industri, Universitas Trunojoyo Madura Jl. Raya Telang Po Box 2 Kamal,
Lebih terperinciPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2016
TUGAS AKHIR ANALISIS KINERJA MESIN DYNO MILL DENGAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) DI PT. COLORPAK INDONESIA, TBK. Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata
Lebih terperinci1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA
7 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemeliharaan 2.1.1 Definisi Pemeliharaan Beberapa definisi pemeliharaan (maintenance) menurut para ahli: Menurut Patrick (2001, p407), maintenance adalah suatu kegiatan
Lebih terperinciHASBER F. H. SITANGGANG
KAJIAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP BLOK I ST 1.0 SICANANG BELAWAN DENGAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi
Lebih terperinciSuharjo Jurnal OE, Volume VI, Maret No. 1, 2014
USULAN PENINGKATAN EFEKTIVITAS PADA MESIN BOILER PT. INDAH KIAT SERANG DENGAN KONSEP TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE Suharjo Universitas Esa Unggul suharjosuharjo666@gmail.com Abstract. PT. Indah Kiat Pulp
Lebih terperinciPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA
TUGAS AKHIR Analisa Penerapan Total Productive Maintenance (TPM) Menggunakan Overall Equipment Effectiveness (OEE) dan Six Big Losses Mesin Cylindrical Grinding Paragon GUP 20/32 Di Departemen Puslatek
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. penyebarannya terbanyak di pulau Jawa dan Sumatera, masing-masing 50% dan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Tanaman ubikayu tumbuh tersebar di seluruh provinsi di Indonesia, namun penyebarannya terbanyak di pulau Jawa dan Sumatera, masing-masing 50% dan 32% dari total luas
Lebih terperinciSunaryo dan Eko Ardi Nugroho
KALKULASI OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) UNTUK MENGETAHUI EFEKTIVITAS MESIN KOMATZU 80T (Studi Kasus pada PT. Yogya Presisi Tehnikatama Industri) Sunaryo dan Eko Ardi Nugroho Teknik Industri, Fakultas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3 METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif menunjukkan penelitian melalui penelitian lapangan yang
Lebih terperinci3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bagian ketiga dari laporan skripsi ini menggambarkan langkah-langkah yang akan dijalankan dalam penelitian ini. Metodologi penelitian dibuat agar proses pengerjaan penelitian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. berperan penting dalam perusahaan selain manajemen sumber daya manusia,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Manajemen Operasi 2.1.1 Konsep Manajemen Operasi Manajemen operasi merupakan salah satu fungsi bisnis yang sangat berperan penting dalam perusahaan
Lebih terperinciPDF Compressor Pro. Kata Pengantar. Tekinfo --- Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi
Tekinfo --- Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi --- 45 Kata Pengantar Alha dulillahi robbil ala i, puji syukur kami sampaikan ke hadirat Allah SWT, karena Tekinfo, Jurnal Ilmiah Teknik Industri
Lebih terperinciNama : Teguh Windarto NPM : Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr.Ir Rakhma Oktavina, MT
PENULISAN ILMIAH MEMPELAJARI PROSES PERAWATAN MESIN POTONG VELEG RODA DUA DENGAN METODE TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) DI PT. ENKEI INDONESIA Nama : Teguh Windarto NPM : 30408826 Jurusan : Teknik Industri
Lebih terperinci1. Tingkat efectivitas dan efisiensi mesin yang diukur adalah dengan Metode Overall
1. Tingkat efectivitas dan efisiensi mesin yang diukur adalah dengan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) dan Six Big Losses sesuai dengan prinsip TPM (Total Produktive Maintenance) untuk mengetahui
Lebih terperinciPERHITUNGAN OEE (OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENES) PADA MESIN TRUPUNCH V 5000 I MENUJU TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) Study Kasus Pada PT XYZ
PERHITUNGAN OEE (OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENES) PADA MESIN TRUPUNCH V 5000 I MENUJU TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) Study Kasus Pada PT XYZ Muhammad Kholil (1), Rudini Mulya (2) Program Studi Teknik
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian dan Tujuan Maintenance 2.1.1. Pengertian Maintenance Maintenance merupakan suatu fungsi dalam suatu industri manufaktur yang sama pentingnya dengan fungsi-fungsi lain
Lebih terperinciANALISIS TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE PADA TURNTABLE VIBRRATING COMPACTOR GUNA MEMPERBAIKI KINERJA PERUSAHAAN PT. INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (Persero)
ANALISIS TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE PADA TURNTABLE VIBRRATING COMPACTOR GUNA MEMPERBAIKI KINERJA PERUSAHAAN PT. INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (Persero) SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat
Lebih terperinciPenerapan Total Productive Maintenance Pada Mesin Electric Resistance Welding Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness
Penerapan Total Productive Maintenance Pada Mesin Electric Resistance Welding Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness Friendy Negarawan 1, Ja far Salim 2, Wahyu Susihono 3 1, 2, 3 Jurusan Teknik
Lebih terperinciPengukuran Efektivitas Mesin Rotary Vacuum Filter dengan Metode Overall Equipment Effectiveness (Studi Kasus: PT. PG. Candi Baru Sidoarjo)
Pengukuran Efektivitas Mesin Rotary Vacuum Filter dengan Metode Overall Equipment Effectiveness (Studi Kasus: PT. PG. Candi Baru Sidoarjo) Maulita Farah Zevilla*, Wahyunanto Agung Nugroho, Gunomo Djojowasito
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan metodologi penelitian atau tahapan-tahapan penelitian yang akan dilalui dari awal sampai akhir. Metodologi penelitian perlu ditentukan terlebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perbaikan. Perbaikan yang diharapkan dapat meningkatkan keutungan bagi
3.1 Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN Untuk tetap bertahan di persaingan usaha, sebuah industri harus selalu melakukan perbaikan. Perbaikan yang diharapkan dapat meningkatkan keutungan bagi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di PT. Perkebunan Nusantara VII Unit Usaha Way
15 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT. Perkebunan Nusantara VII Unit Usaha Way Berulu Pesawaran jenis Karet Remah (Crumb Rubber) dari bulan Desember
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap industri manufaktur berusaha untuk efektif, dan dapat berproduksi dengan biaya produksi yang rendah untuk meningkatkan produktivitas. Usaha ini diperlukan untuk
Lebih terperinciBAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH Analisis Perhitungan Overall Equipmenteffectiveness (OEE).
BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH 5.1. Analisis Perhitungan Overall Equipmenteffectiveness (OEE). Analisis perhitungan overall equipment effectiveness pada PT. Selamat Sempurna Tbk. dilakukan untuk melihat
Lebih terperinciSTUDI KASUS PENINGKATAN OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) MELALUI IMPLEMENTASI TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)
Seminar Nasional Teknik IV STUDI KASUS PENINGKATAN OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS () MELALUI IMPLEMENTASI TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) Didik Wahjudi, Soejono Tjitro, Rhismawati Soeyono Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. b. Meminimalkan biaya bahan baku dan upah kerja. c. Kecepatan proses produksi dengan basis mess production yang seragam.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan dalam dunia industri semakin meningkat, efisiensi produksi semakin menjadi tuntutan yang tidak bisa dihindarkan. Jika hal ini tidak diperhitungkan
Lebih terperinciSTUDI PENERAPAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) UNTUK PENINGKATAN EFISIENSI PRODUKSI PADA PTP.N II PABRIK RSS TANJUNG MORAWA KEBUN BATANG SERANGAN
STUDI PENERAPAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) UNTUK PENINGKATAN EFISIENSI PRODUKSI PADA PTP.N II PABRIK RSS TANJUNG MORAWA KEBUN BATANG SERANGAN TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
Lebih terperinciPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2013
LAPORAN SKRIPSI ANALISIS HUBUNGAN NILAI OVERALL EQUIPMENT EFECTIVNESS (OEE) DENGAN SIX BIG LOSESS DALAM USAHA MENCARI PENYEBAB BESARNYA REDUCED SPEED LOSSES DAN PROCESS DEFECT LOSSES PADA MESIN INJECTION
Lebih terperinciEFFECTIVENESS (OEE) DAN FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) DALAM MENGUKUR
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.04 Vol. 03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 2015 PENERAPAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) DAN FAILURE MODE
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Mutu ( Quality ) Mutu adalah sesuatu yang diputuskan oleh pelanggan dan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh pelanggan. Mutu didasarkan pada pengalaman aktual
Lebih terperinciPENINGKATAN EFEKTIVITAS MESIN CUTTING GLASS DENGAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (di PT. Asahimas Flat Glass, Tbk.
PENINGKATAN EFEKTIVITAS MESIN CUTTING GLASS DENGAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (di PT. Asahimas Flat Glass, Tbk. Sidoarjo) Oleh Ferry Wicaksono, Enny Aryani, Dwi Sukma Prodi TeknikIndustri,
Lebih terperinciANALISIS EFEKTIVITAS MESIN HOPPER DENGAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS DAN FMEA PADA PT. KARYA MURNI PERKASA
ANALISIS EFEKTIVITAS MESIN HOPPER DENGAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS DAN FMEA PADA PT. KARYA MURNI PERKASA TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar
Lebih terperinciDEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2016
PENERAPAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE UNTUK PENINGKATAN EFISIENSI PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS PADA TURBIN UAP TYPE C5 DS II GVS DI PT. PP LONDON SUMATERA INDONESIA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kondisi full capacity serta dapat menghasilkan kualitas produk seratus persen.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mesin dan peralatan idealnya dapat beroperasi seratus persen dalam kondisi full capacity, idealnya peralatan dan mesin dapat beroperasi seratus persen dengan kondisi
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
48 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Dalam melakukan suatu penelitian perlu dibuat urut-urutan proses pengerjaan yang dilakukan. Urut-urutan proses pengerjaan tersebut disebut Metodologi Penelitian. Hal ini
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Pendapat tersebut sejalan dengan pendapat Stephens (2004:3), yang. yang diharapkan dari kegiatan perawatan, yaitu :
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Definisi maintenance Maintenance (perawatan) menurut Wati (2009) adalah semua tindakan teknik dan administratif yang dilakukan untuk menjaga agar kondisi mesin/peralatan tetap
Lebih terperinciUniversitas Widyatama
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi dan Tujuan Maintenance 2.1.1 Definisi Maintenance Perawatan atau yang lebih dikenal dengan kata Maintenance dapat didefinisikan sebagai suatu aktivitas yang diperlukan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Usaha Kecil Dan Menengah Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 UKM adalah sebuah perusahaan yang memiliki kriteria sebagai berikut : 1. Usaha Mikro, yaitu usaha produktif
Lebih terperinciTotal Productive Maintenance (TPM) Sistem Perawatan TIP FTP UB Mas ud Effendi
Total Productive Maintenance (TPM) Sistem Perawatan TIP FTP UB Mas ud Effendi Total Productive Maintenance Program perawatan yang melibatkan semua pihak yang terdapat dalam suatu perusahaan untuk dapat
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. sebelumnya menggunakan metode OEE maka dapat disimpulkan bahwa hasil
BAB V ANALISA HASIL Berdasarkan hasil analisa dan perhitungan yang telah dilakukan di bab sebelumnya menggunakan metode OEE maka dapat disimpulkan bahwa hasil pencapain OEE setiap bulannya adalah tidak
Lebih terperinci1 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
1 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data pada penelitian ini diperoleh dari dokumen perusahaan dan wawancara langsung dengan pembimbing lapangan. Adapun pengumpulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masalah dalam mesin/peralatan produksi, misalnya mesin berhenti secara tiba-tiba,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Terhentinya suatu proses pada lantai produksi sering kali di sebabkan adanya masalah dalam mesin/peralatan produksi, misalnya mesin berhenti secara tiba-tiba,
Lebih terperinciPENGUKURAN NILAI OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS SEBAGAI DASAR USAHA PERBAIKAN PROSES MANUFAKTUR (Betrianis, et al.
PENGUKURAN NILAI OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS SEBAGAI DASAR USAHA PERBAIKAN PROSES MANUFAKTUR (Betrianis, et al.) PENGUKURAN NILAI OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS SEBAGAI DASAR USAHA PERBAIKAN PROSES
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pemeliharaan (Maintenance) Pengertian Pemeliharaan (Maintenance)
8 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemeliharaan (Maintenance) 2.1.1 Pengertian Pemeliharaan (Maintenance) Pemeliharaan merupakan kegiatan pengembalian setiap peralatan dan mesin pada kondisi siap beroperasi. Presepsi
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Manajemen Perawatan 1 Perawatan (maintenance) adalah semua tindakan yang dibutuhkan untuk memelihara suatu unit mesin atau alat di dalamnya atau memperbaiki sampai pada kondisi
Lebih terperinciSimposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) ISSN : X
UPAYA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS MESIN MILLS STATION MENGGUNAKAN BASIS OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) Ahmad Kholid Alghofari 1*, Muhamad Arsyad Rifa i 2 1,2 Program Studi Teknik Industri, Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Industri dalam bidang kesehatan mengalami perkembangan yang sangat baik, pasar farmasi pada tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar 12% serta perkiraan perkembangan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL PENGOLAHAN DATA
BAB IV ANALISIS HASIL PENGOLAHAN DATA 4.1. Analisis Perhitungan Overall Equipment Effectiveness (OEE) Analisa perhitungan overall equipment effectiveness di PT. Sulfindo Adi Usaha dilakukan untuk melihat
Lebih terperinciANALISIS TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE PADA LINI PRODUKSI MESIN PERKAKAS GUNA MEMPERBAIKI KINERJA PERUSAHAAN
ANALISIS TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE PADA LINI PRODUKSI MESIN PERKAKAS GUNA MEMPERBAIKI KINERJA PERUSAHAAN Achmad Said, Joko Susetyo Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Institut Sains
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis/Desain Penelitian Berdasarkan tingkat eksplanasi, penelitian dibedakan menjadi tiga, yaitu deskriptif, komparatif, dan asosiatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan
Lebih terperinciANALISIS SISTEM PERAWATAN PADA MESIN KMF 250 A MENGGUNAKAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) DI PT TSG
ANALISIS SISTEM PERAWATAN PADA MESIN KMF 250 A MENGGUNAKAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) DI PT TSG Hermantoˡ*, M. Irvan², Elfitria Wiratmani³ 1,2,3 Program Studi Teknik Industri FTMIPA Universitas
Lebih terperinciTotal Productive Maintenance (TPM) Sistem Perawatan TIP FTP UB Mas ud Effendi
Total Productive Maintenance (TPM) Sistem Perawatan TIP FTP UB Mas ud Effendi Total Productive Maintenance Program perawatan yang melibatkan semua pihak yang terdapat dalam suatu perusahaan untuk dapat
Lebih terperinciANALISIS OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) DALAM MEMINIMALISI SIX BIG LOSSES PADA MESIN PRODUKSI DUAL FILTERS
ANALISIS OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) DALAM MEMINIMALISI SIX BIG LOSSES PADA MESIN PRODUKSI DUAL FILTERS DD07 (Studi kasus : PT. Filtrona Indonesia, Surabaya, Jawa Timur) ANALYSIS OF OVERALL EQUIPMENT
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
13 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Total Productive Maintenance Total Productive Maintenance (TPM) adalah teknik silang fungsional yang melibatkan beberapa bagian fungsional perusahaan bukan hanya pada Bagian
Lebih terperinciNadia Cynthia Dewi. Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro. Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang.
ANALISIS PENERAPAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) DENGAN PERHITUNGAN OVERALL EQUIPMENT EFECTIVENESS (OEE) DAN SIX BIG LOSSES MESIN CAVITEC PT. ESSENTRA SURABAYA (STUDI KASUS PT. ESSENTRA) Nadia Cynthia
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pendahaluan Total Produktive Maintenance (TPM) merupakan salah satu konsep inovasi dari Jepang, dan Nippondenso adalah perusahaan pertama yang menerapkan dan mengembangkan konsep
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Flow diagram yang dilakukan untuk melakukan pemecahan permasalahan yang terjadi dalam penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut : Mulai Studi Pendahuluan Studi Kepustakaan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Sinurat dkk (2015) melakukan penelitian di suatu perusahaan manufaktur yang dalam proses produksinya menggunakan mesin bubut. Permasalahan
Lebih terperinciPengantar Manajemen Pemeliharaan. P2M Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Pengantar Manajemen Pemeliharaan P2M Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia Topik Bahasan Perkembangan manajemen pemeliharaan Sistem pemeliharaan Preventive maintenance (PM) Total
Lebih terperinciJIEMS Journal of Industrial Engineering & Management Systems Vol. 9, No 1, February 2016
ANALISA TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE TERHADAP PRODUKTIVITAS KAPAL/ARMADA MENGGUNAKAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS PADA PT. GLOBAL TRANS ENERGY INTERNATIONAL Astrid Diandra Maulidina, Erry Rimawan,
Lebih terperinci