BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kehamilan merupakan faktor resiko gangguan pada fetal outcome dan memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. tinggi bagi kesehatan. Buwono (1993) mengungkapkan bahwa susu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. konsep strategi yang cocok untuk menghadapi persaingan baik itu mengikuti marketing

HUBUNGAN MEKANIKA TUBUH PERAWAT DENGAN RESIKO TERJADINYA LOW BACK PAIN (LBP) PADAPERAWATPELAKSANA DI RUMAH SAKIT UMUM PIRNGADI MEDAN 2014

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. dalam diri sendiri ataupun yang ditimbulkan dari luar. karyawan. Masalah stress kerja di dalam organisasi menjadi gejala yang

BABY. S!MPULAN DA:"i SARAN. Rumah sakit adalah bentuk organisasi pengelolaan jasa pelayanan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK ( TAK ) PENYALURAN ENERGI

III. METODE PENELITIAN

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

BAB I PENDAHULUAN I-1

Nama : Crishadi Juliantoro NPM :

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

THE ECONOMICS OF MARRIAGE & DIVORCE. Minggu-11 Page 1

lingkungan Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung dalam pelaksanaan otonomi daerah belum dapat dilaksanakan secara optimal, antara

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Corresponding Author:

Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman yang semakin berkembang ini, dunia usaha dan industri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatnya arus reaktif. Harmonisa telah terbukti memiliki dampak kerusakan

UKURAN LOKASI, VARIASI & BENTUK KURVA

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ILMU KOMUNITAS MUNTABER

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

BAB I PENDAHULUAN. melindungi tenaga kerja apabila usaha rekayasa (engineering) dan administratif tidak

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN JAYAPURA

Menggugat Kinerja Profesor

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

THE ECONOMICS OF MARRIAGE & DIVORCE

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB 2 LANDASAN TEORI

: Prodi D III Keperawatan STIKes ICMe Jombang

Nirwan Ilyas, Anisa, Andi Kresna Jaya ABSTRAK

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP FLUKTUASI HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA

Configural Frequency Analysis untuk Melihat Penyimpangan pada Model Log Linear

PENJADWALAN PRODUKSI di PT MEUBEL JEPARA PROBOLINGGO

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB VB PERSEPTRON & CONTOH

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis regresi adalah suatu metode statistika yang umum digunakan untuk

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan matematika tidak hanya dalam tataran teoritis tetapi juga pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Bab III Analisis Rantai Markov

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TEORI ALIRAN DAYA

METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 Tahun Pelajaran

Peramalan Produksi Sayuran Di Kota Pekanbaru Menggunakan Metode Forcasting

DISTRIBUSI HASIL PENGUKURAN DAN NILAI RATA-RATA

BUPATI PACITAN! PERATURAN BUPATI PACITAN I NOMOR 1^ TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN PENGURANGAN, KERINGANAN, DAN PEMBEBASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

TEORI KESALAHAN (GALAT)

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SKRIPSI PENGARUH PENILAILAN PRESTASI KERJA TERHADAP PROMOSI JABATAN KANTOR PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN UNIT KEBUN ADOLINA OLEH

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

BAB IV APLIKASI. Pada bagian ini akan dibahas bagaimana contoh mengestimasi. parameter model yang diasumsikan memiliki karateristik spasial lag

INFERENSI FUNGSI KETAHANAN DENGAN METODE KAPLAN-MEIER

UKURAN S A S MPE P L P of o. D r D. r H. H Al A ma m s a d s i d Sy S a y h a z h a, SE S. E, M P E ai a l i : l as a y s a y h a

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa

PEMODELAN REGRESI LOGISTIK UNTUK MALNUTRISI RUMAH SAKIT PADA BALITA YANG DIRAWAT DI RUMAH SAKIT DR. SOETOMO SURABAYA. Dosen Statistika ITS Surabaya.

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemodelan persamaan struktural atau Structural Equation Modeling

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas

BAB VII STABILITAS TEBING

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. dan. 0. Uji fungsi distribusi empiris yang populer, yaitu uji. distribusi nol

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Low Back Pan(LBP) merupakan salah satu gangguan muskuloskletal akbat kerja palng serng dtemukan.nyer juga bsa menjalar kedaerah lan sepert punggung bagan atas dan pangkal paha (Rakel, 2003). Mekanka tubuh merupakan suatu usaha koordnas dar muskuloskeletal dan sstem saraf untuk mempertahankan kesembangan, postur dan kesejajaran tubuh selama mengangkat, membungkuk, bergerak, melakukan aktvtas sehar-har (Potter & Perry, 2005). LBP pada perawat yang dakbatkan oleh mekanka tubuh yang tdak bak sepert salah satunya mengangkat <45 derajat apabla tdak dtangan tdak hanya menyebabkan nyer dan ketdaknyamanan yang berkepanjangan, frustas dan dstres tetap juga dapat mengakbatkan cacat seumur hdup. Hal n akan menurunkan pemberan asuhan keperawatan yang dlakukan oleh perawat dan pada akhrnya akan menurunkan kualtas hdup dar perawat tu sendr. Satu peneltan yang dlakukan Haryanto (2004) dalam stud longtudnal selama 8 tahun pada perawat dengan nyer pnggang bawah d RS Unverstas d Swtzerland menunjukkan sektar 18% staf keperawatan berhent bekerja karena LBP (Smelzer, 2011). Mekanka tubuh yang tdak bak sangat bersko dengan terjadnya nyer punggung terutama yang dsebabkan duduk yang terlalu lama, masa kerja dan poss kerja dan dpertegas oleh, Amela (2014) tentang Hubungan Masa Kerja dan Poss Kerja dengan Kejadan LBP pada Pekerja Pembersh Kult Bawang d Unt Dagang (UD) Bawang Lanang Kelurahan Irngmulyo Kota Metro dar hasl peneltan menunjukkan bahwa dar 42 responden, terjad sebanyak18 responden (42,9%) pada masa kerja lebh dar 10 tahun, dan terjad sebanyak 26 responden (61,9%) pada poss kerja duduk.

Peneltan d Amerka pada tahun 2004 mengatakan bahwa sektar 60% pekerja kesehatan khususnya perawat pelaksana menderta nyer dan cdera pada daerah punggung, dan hal tu dsebabkan karena aktvtas perawat pelaksana tersebut bekerja sepert mengangkat, menark serta memegang alat (Fredercks, 2004). D Indonesa angka kejadan past dar nyer pnggang bawah tdak dketahu, namun dperkrakan, angka prevalens nyer pnggang bawah bervaras antara 7,6% sampa 37%. Masalah LBPpada pekerja pada umumnya dmula pada usa dewasa muda dengan puncak prevalens pada kelompok usa 45-60 tahun dengan sedkt perbedaan berdasarkan jens kelamn (Wdayant, 2009).Menurut peneltan Purnama (2010), bahwa jumlah penderta nyer pungggung bawah pada Rumah Sakt Immanuel Bandung perode Januar-Desember 2009 sebanyak 441 kasus.lbpdapat terjad karena mekanka tubuh dan juga dapat dtemukan pada kelompok usa 65-74 tahun yatu sebanyak 25,2% dan palng banyak bekerja sebaga pegawa yatu sebanyak 26,1%. Low back panserng terjad d kalangan para perawat terutama perawat yang bertugas d ruang Intensve Care Unt (ICU).Nyer yang terjad karena beban kerja melebh kapastas kerja maupun mekanka tubuh yang tdak bak dalam menangan pasen terutama pada saat mengangkat, memndahkan pasen selama bekerja. Hal n dpertegas oleh Roupa, at all (2008) yang mengemukakan bahwa staf perawat termasuk dalam kelompok profes beresko tngg untuk terkena cdera muskuloskeletal, terutama d daerah tulang belakang thorako-lumbal yang akan mengakbatkan nyer punggung bawah. (Health Scence Journal, 2008). Hal n dperkuat juga oleh Cesena dalam Skru &Hanfa (2010) bahwa mengangkat pasen merupakan salah satu pekerjaan perawat yang umumnya menyebabkan low back pan yang dsebabkan mengangkat dengan mekanka tubuh yang kurang bak dan dapat beresko dengan terjadnya HNP (Herna Nekleus Pulposus). Berdasarkan hasl peneltan Saknah (2012) tentang Faktor Yang Berhubungan Dengan KeluhanLBP Pada Pekerja Batu Bata dar 54 pekerja batu bata, skap tubuh saat bekerja dengan kategor mekanka yang tdak benar mengalam keluhan

LBPsebanyak 12 orang (33,3%) dan yang tdak mengalam keluhan LBPsebanyak 24 orang (66,7%) sedangkan skap tubuh saat bekerja dengan kategor ergonom yang mengalam keluhan LBPsebanyak 12 orang (33,3%) yang mengalam keluhan nyer punggung dan yang tdak mengalam keluhan LBP sebanyak 6 orang (33,3%). Duduk yang lama menyebabkan beban yang berlebhan dan kerusakan jarngan pada vertebra lumbal. Pada peneltan Dana Samara (2005) tentang Duduk Stats Sebaga Faktor Resko Terjadnya LBPPada Pekerja Perempuan menunjukkan bahwa Prevalens LBP karena poss duduk besarnya 39,7%, d mana 12,6% serng menmbulkan keluhan; 1,2% kadang-kadang menmbulkan keluhan dan 25,9% jarang menmbulkan keluhan. Mekanka tubuh juga berperan pentng dalam member asuhan keperawatan dan dpertegas oleh, Hasl peneltan Wdayant (2009) tentang hubungan skap tubuh saat mengangkat dan memndahkan pasen pada perawat perempuan dengan LBP dperoleh hasl bahwa 39,5% perawat mengangkat pasen dar kurs roda ke tempat tdur sebanyak > 3 orang per mnggu, dan hanya 3,4% perawat mengangkat pasen dengan cara yang kurang bak. Hal n berart perawat yang melakukan pekerjaan dengan membungkuk dengan sudut lengkung punggung >45 mempunya rsko 4,5 kal untuk terjadnya LBP dbandngkan dengan perawat yang membungkuk dengan sudut lengkung punggung <45. Berdasarkan hasl kuesoner sementara d dapatkan bahwa dar 10 perawat tenyata 8 (80%) perawat pada umumnya perawat mengalam resko LBP dakbatkan gaya berat tubuh, terutama dalam poss berdr yang telalu lama, duduk yang tdak mengunakan sandaran dan relatf lama serta mengangkat beban yang lebh besar dar tubuh perawat tu sendr, skap tubuh membungkuk dengan sudut 20-45 derajat, perawat menggunakan sepatu hak tngg serta dapat juga dsebabkan karena tauma sebelumnya, kehamlan serta berat badan/obestas yang merupakan penyebab LBP akbat pengaruh gaya berat. Keluhan LBPserng terjad dalam kehdupan sehar-har dan dapat

menyerang semua orang, jens kelamn, usa, ras, status penddkan dan profes serta ddapatkan 1 orang mengalam postf dengan LBP. Berdasarkan uraan datas penelt merasa tertark melakukan peneltan tentang Hubungan Mekanka Tubuh Perawat Dengan Resko Terjadnya Low back pan (LBP) pada Perawat pelaksana d Rumah Sakt Umum Dr Prngad Medan Tahun 2014. B. Perumusan Masalah Peneltan Berdasarkan uraan dar latar belakang datas, maka rumusan masalah dalam peneltan n adalah Adakah Hubungan Mekanka Tubuh Perawat Dengan Resko Terjadnya Low Back Pan (LBP) pada Perawat Pelaksana d Rumah Sakt Umum Dr Prngad Medan Tahun 2014?. C. Tujuan Peneltan 1. Tujuan Umum Mengdentfkas bagamana hubungan mekanka tubuh perawat dengan resko terjadnya Low Back Pan (LBP) Pada Perawat Pelaksana d Rumah Sakt Umum Dr Prngad Medan Tahun 2014. 2. Tujuan Khusus a. Mengdentfkas hubungan mekanka tubuh saat mengangkat, berdr, duduk, berjalan dan membungkuk dengan resko terjadnyalow Back Pan (LBP) pada perawat pelaksana d Rumah Sakt Umum Dr Prngad Medan tahun 2014. b. Mengetahu apakah ada hubungan mekanka tubuh saat mengangkat, berdr, duduk, berjalan dan membungkuk dengan resko terjadnya Low Back Pan (LBP) pada perawat pelaksana d Rumah Sakt Umum Dr Prngad Medan tahun 2014. D. Manfaat Peneltan 1. Bdang Manajemen Rumah Sakt

Sebaga masukan rumah sakt akan pentngnya pemahaman tentang mekanka tubuh kerja perawat dan sebaga landasan bag Rumah Sakt Umum Dr. Prngad Medan tahun 2014 dalam menyusun dan menerapkan Standar Operatng Procedure (SOP) mengena prnsp ergonoms d Rumah Sakt Umum Dr Prngad Medan tahun 2014. 2. Manfaat Bag Perawat Hasl peneltan n dharapkan dapat memberkan tambahan nformas bag perawat tentang mekanka tubuh yang benar saat memberkan askep dengan resko terjadnya Low Back Pan (LBP)dRumah Sakt Umum Dr.Prngadyang dapat membantu dalam bekerja dan melakukan tndakan sesua dengan Standar Operatng Procedure(SOP).