BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I I METODOLOGI 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBEHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Uji Validitas Skala CPRS (Conduct Problem Risk Screen)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jumlah Siswa Laki-laki Perempuan Eksperimen Kontrol Jumlah Seluruhnya 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

an SDN Giyanti Kelompok Kontrol SDN 01 Mungseng Kelompok Eksperimen Jumlah sampel penelitaian 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN Kumpulrejo 01 Salatiga

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. matematika siswa kelas VIII MTs Ma arif NU Bacem Tahun Ajaran

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL PENELITIAN. Analisis Deskriptif

LAMPIRAN 1. Angket Motivasi Berolahraga Berdasarkan Olahraga Kompetisi Dan Olahraga Rekreasi. Angket Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISISDAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. beberapa guru PAI yang belum tersertifikasi dan guru PAI yang sudah. dan 15 item untuk penilaian kompetensi professional.

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah. Jumlah Seluruhnya 60. Tabel 10.

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. hanya pada ranah kognitif. Tes hasil belajar sebelum diperlakukan diberi

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN. Uji Perbedaan. Group Statistics. Independent Samples Test

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. pengaruh model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol

!"#$%#& Interval Kelas =!"#$"%#$"!"#$%&'(

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitiam. Variabel-variabel yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri Salatiga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 7 Subjek Penelitian No Kelas / Sekolah Kelompok model

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. lingkaran, dan dilanjutkan dengan langkah-langkah berikut ini: siswa, setiap siswa mendapatkan 1 kartu.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Subjek dan Pelaksanaan Penelitian Gambaran Umum Subjek penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 18 Deskripsi Data Tes Awal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 6 Hasil Uji Coba validitas Butir Soal Posttest

PENGARUH PENGGUNAAN MODUL SEJARAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 KESAMBEN JOMBANG SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2011/2012

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran terletak 6 KM dari pusat

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti melakukan dokumentasi berupa foto-foto selama penelitian berlangsung.

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. observasi digunakan oleh peneliti untuk mengamati kondisi sekolah meliputi

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Gugus Setdjonegoro yang merupakan gugus yang terdapat di Kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosobo. Adapun subjek penelitiannya adalah sebagai berikut: SD N 02 Krasak sebagai SD uji validitas angket keaktifan, SD N 02 Karangrejo sebagai SD yang mendapatkan perlakuan menggunakan metode eksperimen, dan SD N Kecis sebagai SD kontrol yang tidak mendapatkan perlakuan. Pada pembelajaran IPA, biasanya sebagian guru hanya menggunakan metode ceramah dalam menjelaskan materi pelajaran. Hal serupa juga terjadi pada pembelajaran IPA di SDN 02 Karangrejo. Siswa hanya duduk, diam, mendengarkan ceramah dan penjelasan guru. Kondisi itu menyebabkan siswa kurang aktif, dan pengetahuan yang masuk dalam memori otak siswa hanya bersumber dari penjelasan guru. Ini berdampak pada hasil belajar siswa yang kurang memuaskan. 4.2. Analisis Data Analisis instrumen meliputi analisis validitas dan reliabilitas untuk angket keaktifan siswa dan keaktifan dengan menggunakan metode eksperimen. Untuk mengukur validitas dilakukan dengan menggunakan analisis "corrected item to total correlation" dari masing-masing indikator empirik, dengan teknik korelasi Product Moment. Menurut Santoso (2000) angket dikatakan valid jika pertanyaan pada suatau angket mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh angket tersebut. Untuk mengujinya digunakan analisis item dengan nilai total variabel yang diuji, dalam hal ini digunakan korelasi antara skor dengan skor 32

33 total (corrected item to total correlation). Suatu item dikatakan valid jika diperoleh korelasi item total 0,25 (Azwar, 1986). Untuk mengukur reliabilitas dilakukan dengan menggunakan teknik Spearman Brown dengan taraf signifikansi 5%. Suatu item dikatakn reliabel jika besarnya Alpha Cronbach 0,70 (Azwar,1986). Analisis terhadap instrumen ini dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0 for Windows. 4.2.1. Uji Validitas a. Hasil Uji Validitas Soal Pre Test Berdasarkan hasil uji validitas dengan bantuan program SPSS 17.0 terhadap soal pre tes sebanyak 10 butir soal, nilai corrected ítem total correlation yang diperoleh untuk seluruh butir soal memiliki nilai lebih dari 0,25, sehingga dapat dinyatakan bahwa seluruh butir soal pre tes sebanyak 10 butir soal dinyatakan valid (Lampiran 7) Dari 10 soal valid dapat dilihat tingkat kesukaran soal pada tabel 4.1. No.soal Banyaknya siswa yang menjawab (N) Tabel 4.1 Tingkat kesukaran soal Pre Test Banyaknya siswa yang menjawab betul Indeks I= B/N Kategori soal 1 12

34 b. Hasil Uji Validitas Soal Pos Test Berdasarkan hasil uji validitas dengan bantuan program SPSS 17.0 terhadap soal pos tes sebanyak 25 butir soal, nilai corrected ítem total correlation yang diperoleh untuk seluruh butir soal memiliki nilai lebih dari 0,25, sehingga dapat dinyatakan bahwa seluruh butir soal pos tes sebanyak 25 butir soal dinyatakan valid (Lampiran 8) Berdasarkan uji tingkat kesukaran soal diperoleh hasil sebagaimana tabel 4.2. sebagai berikut: No.soal Banyaknya siswa yang menjawab (N) Tabel 4.2 Tingkat kesukaran soal Post Test Banyaknya siswa yang menjawab betul Indeks I= B/N Kategori soal 1 12

35 c. Hasil Uji Validitas Angket Keaktifan Hasil Validitas konstruk indikator empirik pada angket keaktifan dengan jumlah butir soal sebanyak 8 butir soal memiliki nilai corrected ítem total correlation yang diperoleh untuk seluruh butir soal memiliki nilai lebih dari 0,25, sehingga dapat dinyatakan bahwa seluruh butir soal angket keaktifan, yaitu sebanyak 8 butir soal dinyatakan valid (Lampiran 9). d. Hasil Uji Validitas Lembar Observasi Pembelajaran dengan metode eksperimen Berdasarkan hasil pengujian dengan bantuan SPSS 17.0, hasil perhitungan besarnya nilai r it dengan standar error 5% semuanya diatas 0,25. Oleh karena itu status setiap item adalah valid maka instrumen memenuhi syarat reliabilitas untuk mengukur lembar observasi dalam pembelajaran IPA melalui metode eksperimen. 2. Hasil Uji Reliabilitas a. Hasil Uji Reliabilitas Soal Pre Tes Berdasarkan hasil pengujian sebagaimana Lampiran 7 dapat dilihat bahwa koefisien reliabilitas instrumen sebesar 0,924 termasuk dalam kategori sangat reliabel. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa instrument layak digunakan untuk mengukur variabel penelitian. b. Hasil Uji Reliabilitas Soal Pos Tes Hasil pengujian dengan bantuan SPSS 17.0, nilai koefisien reliabilitas instrumen sebesar 0,941 termasuk dalam kategori sangat reliabel. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa instrumen layak digunakan untuk mengukur variable penelitian.

36 c. Hasil Uji Reliabilitas Keaktifan Siswa Nilai koefisien reliabilitas angket keaktifan siswa (Lampiran 9) sebesar 0,861 termasuk dalam kategori reliabel. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa instrument layak digunakan untuk mengukur variabel penelitian. d. Hasil Uji Reliabilitas Lembar Observasi Metode Eksperimen Nilai koefisien reliabilitas lembar observasi sebagaimana lampiran 10 sebesar 0,915 termasuk dalam kategori sangat reliabel. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa instrumen layak digunakan untuk mengukur variabel penelitian. 4.3. Analisis Variabel Penelitian hasil belajar Untuk menentukan tinggi rendahnya hasil belajar IPA siswa digunakan lima kategori mengikuti acuan penelitian pada SDN 02 Kecis dan SDN 02 Karangrejo, sebagai berikut : 30 : buruk 31-59 : kurang 60-79 : cukup 80-89 : baik 90-100 : sangat baik Untuk mengetahui hasil pre tes kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat dari hasil berikut: 4.3.1. Hasil Belajar Pre Test Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Hasil belajar pre tes kelompok eksperimen adalah sebagai berikut:

37 Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Pre Test Kelompok Eksperimen Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Ekspretest 12 10.00 100.00 73.3333 33.93398 Valid N (listwise) 12 Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat bahwa data (N) sebanyak 12 mempunyai skor maksimal 100, skor minimal 10 dan rata-rata sebesar 73,3 serta standar deviasi 33,93. Pengukuran hasil pre tes pada SD N 02 Karangrejo adalah tampak seperti pada tabel 4.4. Tabel 4.4 Kriteria Hasil Pre Test Kelompok Eksperimen Interval Kriteria F % 90-100 Sangat Baik 6 50 80-89 Baik 2 16,7 60-79 Cukup 0 0 31-59 Kurang 1 8,3 30 Buruk 3 25 Jumlah 12 100 kan hasil belajar pre tes kelompok kontrol adalah sebagai berikut: Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Pre Test Kelompok Kontrol Descriptive Statistics N Minimu m Maximu m Mean Std. Deviation Preteskontr 12 20.00 90.00 59.1667 20.65224 Valid N (listwise) 12

38 Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat bahwa data (N) sebanyak 12 mempunyai skor maksimal 90, skor minimal 20 dan rata-rata sebesar 59,16 serta standar deviasi 20.65. Pengukuran hasil pre tes pada SD N 02 Kecis adalah tampak seperti pada tabel 4.6 dibawah ini. Tabel 4.6 Kriteria Hasil Pre Tes Kelompok Kontrol Interval Kriteria F % 90-100 Sangat Baik 1 8,3 80-89 Baik 2 16,7 60-79 Cukup 5 41,7 31-59 Kurang 3 25 30 Buruk 1 8,3 Jumlah 12 100 4.3.2. Hasil Belajar Pos Test Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Hasil belajar pos tes kelompok eksperimen adalah sebagai berikut: Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar pos Tes Kelompok Eksperimen Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Posteseks 12 52.00 100.00 78.6667 17.08446 Valid N (listwise) 12 Berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat bahwa data (N) sebanyak 12 mempunyai skor maksimal 100, skor minimal 52 dan rata-rata sebesar 78,67 serta standar deviasi 17,08. Pengukuran hasil pos tes pada SD N 02 Karangrejo adalah tampak seperti pada tabel 4.8 dibawah ini.

39 Tabel 4.8 Kriteria Hasil Pos Tes Kelompok Eksperimen Interval Kriteria F % 90-100 Sangat Baik 3 25 80-89 Baik 5 41,6 60-79 Cukup 2 16,7 31-59 Kurang 2 16,7 30 Buruk 0 0 Jumlah 12 100 kan hasil belajar pos tes kelompok kontrol adalah sebagai berikut: Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Pos Tes Kelompok Kontrol Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation kontrlpostes 12 48.00 72.00 63.6667 7.12656 Valid N (listwise) 12 Berdasarkan tabel 4.9 dapat dilihat bahwa data (N) sebanyak 12 mempunyai skor maksimal 72, skor minimal 48 dan rata-rata sebesar 63,67 serta standar deviasi 7,12. Pengukuran hasil pos tes pada SD N 02 Kecis adalah tampak seperti pada tabel 4.10 dibawah ini. Tabel 4.10 Kriteria Hasil Pos Tes Kelompok Kontrol Interval Kriteria F % 90-100 Sangat Baik 0 0 80-89 Baik 0 0 60-79 Cukup 10 83,3 31-59 Kurang 2 16,7 30 Buruk 0 0 Jumlah 12 100

40 Untuk mengetahui perbandingan hasil belajar pre tes dan pos tes dapat dijelaskan pada tabel 4.11 berikut: Tabel 4.11 Perbandingan Hasil Pre tes dan Pos Tes Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Pre Tes Pos Tes Interval Kriteria Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Kontrol Eksperimen Kontrol Eksperimen F % F % F % F % 90-100 Sangat Baik 1 8,3 6 50 0 0 3 25 80-89 Baik 2 16,7 2 16,7 0 0 5 41,6 60-79 Cukup 5 41,7 0 0 10 83,3 2 16,7 31-59 Kurang 3 25 1 8,3 2 16,7 2 16,7 30 Buruk 1 8,3 3 25 0 0 0 0 10 siswa di kelas eksperimen (83,3%) telah mendapatkan niai diatas kategori cukup ( 60) pada posttest. 4.3.3. Keaktifan Siswa Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Pos Tes Hasil angket keaktifan kelompok eksperimen pre tes adalah sebagai berikut: Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Keaktifan Siswa Kelompok Eksperimen Pre Test aktfeksppre Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 29.00 1 8.3 8.3 8.3 30.00 1 8.3 8.3 16.7 32.00 2 16.7 16.7 33.3 33.00 1 8.3 8.3 41.7 34.00 3 25.0 25.0 66.7 35.00 2 16.7 16.7 83.3 37.00 2 16.7 16.7 100.0 Total 12 100.0 100.0

41 Hasil tersebut dapat diklasifikasikan dalam interval sebagai berikut Tabel 4.13 Kriteria Keaktifan Kelompok Eksperimen Pre Tes Interval Kriteria F % > 75% Sangat Aktif 10 83,3 51%-75% Aktif 2 16,7 25%-50% Cukup Aktif 0 0 < 25% Kurang Aktif 0 0 Jumlah 12 100 kan hasil keaktifan siswa kelompok kontrol pre tes adalah sebagai berikut: Tabel 4.14 Distribusi Frekuensi Keaktifan Siswa Kelompok Kontrol Pre Tes Aktfkontrolpre Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 25.00 1 8.3 8.3 8.3 26.00 2 16.7 16.7 25.0 27.00 2 16.7 16.7 41.7 29.00 3 25.0 25.0 66.7 31.00 1 8.3 8.3 75.0 32.00 1 8.3 8.3 83.3 33.00 2 16.7 16.7 100.0 Total 12 100.0 100.0 Hasil tersebut dapat diklasifikasikan dalam interval sebagai berikut: Tabel 4.15 Kriteria Keaktifan Kelompok Kontrol Pre Tes Interval Kriteria F % > 75% Sangat Aktif 4 33,3 51%-75% Aktif 8 66,7 25%-50% Cukup Aktif 0 0 < 25% Kurang Aktif 0 0 Jumlah 12 100

42 4.3.4. Keaktifan Siswa Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Pos Tes Hasil angket keaktifan siswa kelompok eksperimen adalah sebagai berikut: Tabel 4.16 Distribusi Frekuensi Keaktifan Siswa Kelompok Eksperimen Frequency Aktifeksp Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 34.00 2 16.7 16.7 16.7 35.00 1 8.3 8.3 25.0 37.00 4 33.3 33.3 58.3 38.00 4 33.3 33.3 91.7 40.00 1 8.3 8.3 100.0 Total 12 100.0 100.0 Hasil tersebut dapat diklasifikasikan dalam interval sebagai berikut: Tabel 4.17 Kriteria Keaktifan Kelompok Eksperimen Post Test Interval Kriteria F % > 75% Sangat Aktif 12 100 51%-75% Aktif 0 0 25%-50% Cukup Aktif 0 0 < 25% Kurang Aktif 0 0 Jumlah 12 100 kan hasil angket keaktifan siswa kelompok kontrol adalah sebagai berikut

43 Tabel 4.18 Distribusi Frekuensi Keaktifan Siswa Kelompok Kontrol Pos Tes Aktfkontrol Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 28.00 3 25.0 25.0 25.0 29.00 1 8.3 8.3 33.3 30.00 2 16.7 16.7 50.0 31.00 1 8.3 8.3 58.3 32.00 2 16.7 16.7 75.0 33.00 1 8.3 8.3 83.3 34.00 1 8.3 8.3 91.7 35.00 1 8.3 8.3 100.0 Total 12 100.0 100.0 Tabel 4.19 Kriteria Keaktifan Kelompok Kontrol Interval Kriteria F % > 75% Sangat Aktif 6 50 51%-75% Aktif 6 50 25%-50% Cukup Aktif 0 0 < 25% Kurang Aktif 0 0 Jumlah 12 100 Untuk mengetahui perbandingan keaktifan pre tes dan pos tes dapat dijelaskan pada tabel 4.20 berikut: Tabel 4.20 Perbandingan Keaktifan Pre tes dan Pos Tes Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Pre Tes Pos Tes Interval Kriteria Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Kontrol Eksperimen Kontrol Eksperimen F % F % F % F % > 75% Sangat Aktif 4 33,3 10 83,3 6 50 12 100 51%-75% Aktif 8 66,7 2 16,7 6 50 0 0

44 25%-50% Cukup Aktif 0 0 0 0 0 0 0 0 < 25% Kurang Aktif 0 0 0 0 0 0 0 0 12 siswa di kelas eksperimen (100%) telah mendapatkan skor keaktifan dalam kategori sangat aktif ( 75%). 4.3.4. Lembar Observasi penerapan Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA Kelompok Eksperimen Berdasarkan hasil observasi melalui lembar observasi yang ditetapkan diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.21 Hasil Lembar Observasi Kelompok Eksperimen Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Obsveksp 12 40.00 48.00 43.6667 2.53461 Valid N (listwise) 12 Berdasarkan tabel 4.29 dapat dilihat bahwa data (N) sebanyak 12 mempunyai skor maksimal 48, skor minimal 40 dan rata-rata sebesar 43,67 serta standar deviasi 2,53. Berdasarkan hasil tersebut dikelompokkan sebagai berikut: Tabel 4.22 Kriteria Lembar Observasi Kelompok Eksperimen Interval Kriteria F % 39-48 Sangat Sesuai 12 100 30-38 Sesuai 0 0 21-29 Cukup sesuai 0 0 12-20 Kurang Sesuai 0 0 Jumlah 12 100 4.4. Analisis Uji t Hasil Belajar Perhitungan uji t dilakukan dengan bantuan SPSS versi 17.0 menggunakan independent sampel-tes bertujuan untuk melihat perbedaan rata-rata hasil belajar IPA antara siswa yang dikenai metode eksperimen dengan siswa yang

45 melakukan pembelajaran secara konvensional. Hasil perhitungan uji t dapat dilihat pada tabel 4.23. hslbljr Equal variances assumed Equal variances not assumed Tabel 4.23 Uji t Hasil Belajar Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances F Sig. T df Sig. (2- taile d) t-test for Equality of Means Mean Differenc e Std. Error Differen ce 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper 12.020.002-2.807 22.010-15.00000 5.34374-26.08224-3.91776-2.807 14.716.013-15.00000 5.34374-26.40912-3.59088 Berdasarkan tabel 4.23 terlihat hasil F hitung levene test sebesar 12.020 dengan probabilitas.002 < 0.05, maka dapat di simpulkan bahwa kedua populasi memiliki variance berbeda. Dari tabel 4.22 terlihat bahwa nilai t adalah -2.807 dengan probabilitas signifikansi 0.010< 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh hasil belajar untuk pembelajaran yang diawal proses dengan metode eksperimen. Perbedaan rata-ratanya berkisar antara -26.082 sampai - 3.917 dengan perbedaan rata-rata -5.343 4.5. Hasil Uji t Keaktifan Siswa Perhitungan uji t dilakukan dengan bantuan SPSS versi 17.0 menggunakan independent sampel-tes bertujuan untuk melihat perbedaan rata-rata keaktifan siswa yang dikenai metode eksperimen dengan siswa yang melakukan

46 pembelajaran secara konvensional. Hasil perhitungan uji t dapat dilihat pada tabel 4.24. Tabel 4.24 Hasil Uji t Keaktifan Siswa Independent Samples Test Aktifan Equal variances assumed Equal variances not assumed Levene's Test for Equality of Variances F Sig. T df t-test for Equality of Means Sig. (2- tailed) Mean Differenc e Std. Error Differe nce 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper 2.167.155-7.039 22.000-6.08333.86420-7.87558-4.29109-7.039 20.276.000-6.08333.86420-7.88446-4.28221 Berdasarkan tabel 4.24 terlihat hasil F hitung levene test sebesar 2.167 dengan probabilitas.155 > 0.05, maka dapat di simpulkan bahwa kedua populasi memiliki variance sama atau dengan kata lain kedua kelas homogeny. Dengan demikian analisis uji beda t-test harus menggunakan asumsi equal variance assumed. Dari tabel 4.24 terlihat bahwa nilai t adalah -7.039 dengan probabilitas signifikansi 0.000 < 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh keaktifan untuk pembelajaran yang diawal proses dengan metode eksperimen. Perbedaan rata-ratanya berkisar antara -7.875 sampai -4.291 dengan perbedaan rata-rata -6.083. 1.6 Hasil Uji Hipotesis Setelah diperoleh dari hasil t hitung maka analisis hipotesanya adalah:

47 Hi : ada pengaruh metode eksperimen terhadap hasil belajar dan keaktifan siswa pada pembelajaran IPA. Hasil t-hitung diperoleh sig. 0,000 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa Hi diterima artinya ada pengaruh metode eksperimen terhadap hasil belajar dan keaktifan siswa pada pembelajaran IPA. Hasil belajar IPA yang menggunakan metode eksperimen lebih baik dari hasil belajar IPA yang dilakukan secara konvensional. 1.7 Pembahasan Hasil Penelitian Rata-rata nilai pre tes siswa kelompok eksperimen pada mata pelajaran IPA termasuk dalam kategori sangat baik. Rata-rata nilai kelas kontrol pada mata pelajaran IPA termasuk dalam kategori cukup. Berdasarkan uji t-tes (t-hitung) menunjukkan -2.807 dengan value.010 < 0,05, artinya mean nilai sebelum melakukan pembelajaran dengan metode eksperimen. rata-rata hasil belajar kelas eksperimen lebih baik dibandingkan dengan rata-rata nilai kelas control. Hal ini dapat dilihat dari adanya perbedaan rata-rata nilai siswa kelas eksperimen dan kelas control. Kegiatan pembelajaran dengan metode eksperimen memberikan kesempatan pada siswa untuk menemukan konsep sendiri melalui observasi dengan daya nalar, daya pikir dan kreatifitas. Penggunaan metode eksperimen dapat mengembangkan berbagai kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor melalui kegiatan-kegiatan : a) Mempelajari cara-cara penggunaan alat dan bahan b) Berusaha mencari dasar teori yang relevan c) Mengamati percobaan d) Menganalisis dan menyajikan data e) Menyimpulkan hasil percobaan f) Mengkomunikasikan hasil percobaan (membuat laporan ). Didalam proses belajar mengajar, guru harus memiliki strategi, agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien, mengena pada tujuan yang diharapkan. Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu ialah harus menguasai teknikteknik penyajian, atau biasanya disebut metode mengajar (Roestiyah, 2003:1). Dengan adanya kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan maka segala sesuatu

48 memerlukan eksperimentasi. Begitu juga dalam cara mengajar guru di kelas digunakan teknik eksperimen, yaitu salah satu cara mengajar dimana siswa melakukan suatu percobaan tentang suatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan di evaluasi oleh guru. Penggunaan teknik ini mempunyai tujuan agar siswa mampu mencari dan menemukan sendiri berbagai jawaban atau persoalan-persoalan yang dihadapinya dengan mengadakan percobaan sendiri. Melatih siswa untuk berpikir yang ilmiah (scientific thinking). Dengan eksperimen siswa menemukan bukti kebenaran dari teori sesuatu yang sedang dipelajarinya. Apabila seseorang mencoba sesuatu yang belum diketahui hasilnya maka ia melakukan suatu eksperimen. Kualitas hasil suatu produksi dapat diselidiki dengan melakukan suatu eksperimen. Guru dapat menugaskan murid-murid untuk melakukan eksperimen sederhana, baik didalam kelas maupun diluar kelas. Untuk memudahkan pemahaman konsep-konsep teoristis yang disajikan, guru hendaknya menugaskan murid-murid untuk melakukan eksperimen. Sebuah eksperimen dapat dilakukan murid-murid untuk menguji hipotesis suatu masalah dan kemudian menarik kesimpulan. Dengan menggunakan metode eksperimen murid diharapkan: (1) ikut aktif mengambil bagian dalam kegiatan-kegiatan belajar untuk dirinya. (2) Murid belajar menguji hipotesis dan tidak tergesa-gesa mengambil kesimpulan, ia berlatih berpikir ilmiah dan (3) mengenal berbagai alat untuk melakukan eksperimen dan memiliki keterampilan menggunakan alatalat tersebut. Pada umumnya materi pembelajaran IPA membutuhkan pembuktian dan pengalaman nyata bagi siswa dalam mempelajarinya. Pembuktian dan pengalaman nyata dalam belajar tersebut kurang efektif bila dilakukan dengan pendekatan konvensional seperti yang selama ini sering dilakukan guru, yaitu guru hanya menyampaikan melalui ceramah. Untuk itu dibutuhkan metode yang tepat dalam memperoleh pengalaman nyata tersebut. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk pemerolehan pengalaman belajar yang nyata bagi siswa adalah metode eksperimen. Karena metode eksperimen sebagai suatu metode

49 pengembangan ilmu a mampu merangsang sikap ilmiah siswa melalui percobaan sendiri secara sederhana, dan membuktikan kebenaran kata-kata yang selama ini diketahuinya tapi kurang difahami maknanya. Karena itu metode eksperimen merupakan salah satu metode yang cocok dilakukan di SD dalam bentuk eksperimen sederhana.