BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL ANALISIS DATA. kesengajaan karena kondisi keluarga yang pindah ke Babadan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden

III. METODE PENELITIAN

BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI. oleh perusahaan. Pengidentifikasian faktor-faktor eksternal dan internal dilakukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik

IV. METODE PENELITIAN. (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas,

III. METODOLOGI KAJIAN

STRATEGI PEMASARAN DEALER YAMAHA AMIE JAYA UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN MENGGUNAKAN MATRIKS BCG DAN ANALISIS SWOT

Strategi Pemasaran Pada Usaha Kuliner Warung Pasta Margonda Raya Depok Dengan Analisis SWOT NPM :

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

IV. METODE PENELITIAN. di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi di km

3. METODOLOGI PENELITIAN

Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT

VII. FORMULASI STRATEGI

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

BAB IV ANALISA STRATEGI PERUSAHAAN

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di

STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA MAKANAN RINGAN PADA UD. HARUM SARI

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Pengumpulan Data

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IV. METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisis SWOT untuk menentukan Strategi Pengembangan Industri. Biofarmaka Daerah Istimewa Yogyakarta

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA UD. BONTOT JAYA FURNITURE, KLENDER, JAKARTA TIMUR NPM :

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUKSI KEMUKUS DI DESA BANYUASIN KEMBARAN KECAMATAN LOANO KABUPATEN PURWOREJO

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diteliti oleh penulis. Lokasi penelitian dilakukan di Swalayan surya pusat

Judul Penelitian Ilmiah :

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata

VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN. BMT Berkah dan mampu bersaing dalam dunia bisnis. ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (growth oriented

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK DENGAN ANALISIS SWOT DAN MATRIK BCG DI PT CHINA INTERNASIONAL RAYA LEGOK

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu

BAB IV METODE PENELITIAN

MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan data B. Metode Analisis

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data

BAB IV PEMBAHASAN ANALISIS SWOT MENARA SUCI TOUR AND TRAVEL DAN SHAFIRA TOUR AND TRAVEL. Pendapatan Jumlah jamaah Pendapatan Jumlah

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulya Kencana Kecamatan Tulang Bawang

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis

METODOLOGI PENELITIAN

Bab 3 Metodologi Penelitian

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SPARE PARTS PT. UT CABANG PADANG

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN. I S K A N D A R I N I Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO

III. METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tepatnya di Jalan Raya Soekarno-Hatta Km 30, PO BOX 119 Ungaran, 50501

BAB 3 METODE PENELITIAN

LAMPIRAN I. WAWANCARA PENELITIAN Analisis SWOT Dalam Menciptakan Strategi Bisnis Untuk Meningkatkan Daya Saing Perusahaan PT. ELECTRONIC INDONESIA

III. METODE PENELITIAN

: Budi Utami, SE., MM

VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik

IV METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATANALISISKAN PENJUALAN KAMERA DSLR MERK CANON DI TOKO DIKS PHOTOGRAPHY

IV METODE PENELITIAN

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Metode Kerja Pengumpulan Data

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada produk teh siap minum Walini Peko yang diproduksi oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 METODE PENELITIAN

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS

I. TINJAUAN PUSTAKA. kelembaban, curah hujan, intensitas sinar matahari, dan lain sebagainya. Faktor

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN ISKANDARINI. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

Transkripsi:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan CV Mokolay Mitra Utama sendiri merupakan salah satu unit usaha yang bergerak di bidang perkebunan manggis dan durian di Desa Samongari Kabupaten, Purworejo, Jawa Tengah yang tenaga kerjanya juga memberdayakan penduduk asli di desa sekitar. Daerah tersebut menjadi pilihan karena merupakan penghasil buah manggis dan durian unggulan yang ditunjang dengan tanah yang subur dan sumber air yang tak pernah kering, produksi utamanya adalah teh kulit manggis yang dinamakan Gisthone penggabungan dari manggis dan xanthone. Produk Gisthone sendiri terdiri dari jus buah manggis dalam botol, minuman kulit manggis dalam botol, teh kulit manggis kering, kapsul dari kulit manggis dan selai manggis. awal mula usaha ini adalah untuk misi sosial karena ingin menyejahterakan penduduk dari desa samongari sendiri. Tapi karena penjualan meningkat akhirnya usaha ini menjadi berkembang hingga sekarang. 41

Berikut struktur organisasi CV. Mokolay Mitra Utama. Direktur utama Kepala pemasaran Kepala operasion Penanggung jawab Staf Gambar 4.1 struktur CV. Mokolay Mitra Utama 4.2 Gambaran Umum Responden Dalam penelitian ini mengumpulkan data dari empat orang responden yang terdiri dari 4 pemilik CV mokolay mitra utama, berikut data dari keempat pemilik tersebut : 42

Tabel 4.2 Gambaran Umum Responden No. Nama Jabatan Fungsi Utama Jabatan 1. Bpk Hendrix 53 th Bekerja sudah 5 tahun di CV Mokolay Mitra Utama 2. Bpk. Nugroho 48 th Bekerja sudah 4 tahun di CV Mokolay Mitra Utama 3. Bpk. Triyono 45 th bekerja sudah 5 tahun di CV Mokolay Mitra Utama 4. Ibu. Marsiyem Subagyo 44 th Pemilik merangkap direktur utama pemilik merangkap kepala pemasaran Pemilik merangkap bagian operasi Pemilik merangkap penanggung Mengawasi segala proses kinerja karyawan dan perusahaan Melakukan pemasaran produk CV Mokolay Mitra Utama di berbagai daerah Merencanakan serta bertanggung jawab dengan segala kegiatan operasional serta memantau dan bertanggung jawab atas para pekerja Mengawasi segala proses kerja khususnya di Desa Samongari Purworejo Jawa Tengah serta yang mempunyai lahan manggis di desa Somongari 43

Bekerja sudah 5 th di CV Mokolay Mitra Utama jawab Purworejo. 4.3 Variable SWOT Setelah pengumpulan data dari CV. Mokolay Mitra Utama, peneliti akan menggunakannya untuk mencari alternative strategi pengembangan untuk CV. Mokolay Mitra Utama dengan menggunakan analisis SWOT. Analisis ini bersifat memaksimalkan kekuatan dan peluang dan meminimalkan kelemahan dan ancaman. Berikut kekuatan,kelemahan, peluang dan ancaman dari CV Mokolay Mitra Utama : Strength (S) Kekuatan pada Produk kulit manggis gisthone CV.MOKOLAY MITRA UTAMA adalah 1. Harga yang lebih murah dibanding dengan merek-merek lain seperti merek Litgis dan acemaks. 2. Ketepatan waktu pengiriman barang dalam hal ini CV.MOKOLAY MITRA UTAMA berusaha untuk terus tepat dalam pengiriman barang agar konsumen puas dengan produk dan kinerja yang ditawarkan. 3. CV.MOKOLAY MITRA UTAMA selalu memberikan pelayanan yang prima, sehingga konsumen merasa nyaman dan senang dalam berkomunikasi. 44

4. Konsumen yang loyal dalam hal ini CV.MOKOLAY MITRA UTAMA sudah melayani para konsumen sejak pertama merintis contohnya seperti para agen-agen di daerah. Weakness (W) Kelemahan pada produk kulit manggis CV.MOKOLAY MITRA UTAMA 1. SDM yang kurang dalam hal ini lebih dari ke aspek kualitas sdm itu sendiri banyak kasus tenaga kerja yang kurang jujur dan tidak bekerja dengan sungguh-sungguh sehingga benar-benar dibutuhkan sdm yang lebih jujur dan terampil. 2. Kurangnya tenaga ahli dalam proses pengecekan kelayakan dan uji coba produk dari 6 tenaga ahli dari UGM kini berkurang menjadi 4 orang hal ini menjadi kelemahan bagi perusahaan manggis gisthone karena tenaga ahli yang kurang memadai dan harus segera mencari. 3. Armada yang terbatas karena CV Mokolay Mitra Utama hanya memiliki 2 truck dan 1 mobil pickup seiring dengan tumbuhnya permintaan konsumen khusunya jawa CV MOKOLAY MITRA UTAMA mengalami kendala kekurangan armada, mengingat dari segi pelayanan yang selama ini selalu tepat. Opportunity (P) Peluang pada produk kulit manggis gisthone CV.MOKOLAY MITRA UTAMA 1. Pengobatan herbal yang lebih dipilih daripada pengobatan ke dokter hal ini menjadi peluang bagi produk ini mengingat sekarang masyarakat lebih ke segi praktis dalam mengobati diri. dari pengobatan di dunia kedokteran beralih menjadi ke herbal. 45

2. Permintaan konsumen yang tinggi hal ini menjadi peluang bagi produk ini karena permintaan dari per bulanya semakin meningkat. Threats (T) Ancaman bagi produk kulit manggis gisthone CV.MOKOLAY MITRA UTAMA 1. Jumlah pesaing yang sejenis yang makin banyak menjadi ancaman bagi kelangsungan produk kulit manggis gisthone 2. Masalah bahan bakar minyak yang naik hal ini menjadi ancaman terutama dari segi operasional karna harga bahan bakar minyak yang naik dan kebutuhan menjadi ikut naik semua. 3. Kondisi Ekonomi yang berpengaruh buruk kenaikan harga barang yang mempengaruhi penjualan barang-barang dengan omzet penjualan yang sedang menurun. tingkat pendapatan masyarakat juga dapat mempengaruhi omzet penjualan. Tabel 4.3 Variabel SWOT Faktor Internal Kekuatan 1. Harga yang lebih murah dibanding pesaing lain seperti litgis dan acemaxs 2. Ketepatan waktu dalam mengirim barang 3. Pelayanan yang prima agar konsumen merasa nyaman dan senang dalam berkomunikasi 4. Keloyalan konsumen Kelemahan 1. SDM yang kurang dalam hal ini lebih dari ke aspek kualitas sdm itu sendiri banyak kasus tenaga kerja yang kurang jujur dan tidak bekerja dengan sungguh-sungguh 2. Kurangnya tenaga ahli dalam proses pengecekan kelayakan dan uji coba produk dari 6 tenaga ahli dari UGM kini berkurang menjadi 4 3. Armada yang terbatas karena CV Mokolay Mitra Utama hanya memiliki 2 truck dan 1 mobil pickup 46

Faktor Eksternal Peluang 1. Pengobatan herbal yang lebih dipilih daripada pengobatan ke dokter hal ini menjadi peluang bagi produk ini mengingat sekarang masyarakat lebih ke segi praktis dalam mengobati diri. dari pengobatan di dunia kedokteran beralih menjadi ke herbal. 2. Permintaan konsumen yang tinggi hal ini menjadi peluang bagi produk ini karena permintaan dari per bulanya semakin meningkat Ancaman 1. Jumlah pesaing yang sejenis menjadi ancaman bagi keberlangsungan CV. Mokolay Mitra Utama 2. Masalah bahan bakar minyak yang naik hal ini menjadi ancaman terutama dari segi operasional karna harga bahan bakar minyak yang naik dan kebutuhan menjadi ikut naik semua 3. Kondisi Ekonomi yang berpengaruh buruk kenaikan harga barang yang mempengaruhi penjualan barang-barang dengan omzet penjualan yang sedang menurun 4.4 Matrik Faktor Strategi Internal (IFAS) Matriks strategi internal (IFAS) dari analisis SWOT CV Mokolay Mitra Utama dengan memberikan bobot dan rating berdasarkan kekuatan dan kelemahan yang ditentukan oleh pemilik. Bobot mengindikasikan suatu faktor terhadap keberhasilan perusahaan. Rating menunjukkan seberapa efektif strategi perusahaan dalam merespon faktor tersebut. Skor bobot berkisar antara 1,0 sebagai titik terendah dan 4,0 sebagai titik tertinggi, dengan skor rata rata 2,5. Skor di bawah 2,5 mengindikasikan CV Mokolay Mitra Utama lemah secara internal, sedangkan skor diatas 2,5 mengindikasikan internal yang kuat. (David,2010). Penentuan bobot dan rating pada matriks IFAS ditentukan dengan kuesioner kepada empat orang pemilik CV. Mokolay Mitra Utama. Bobot adalah indikasi kesignifikanan variabel pada perkembangan perusahaan. Sedangkan rating adalah ukuran efektifitas variabel tersebut pada kesuksesan perusahaan. Untuk 47

skor bobot total, skor berkisar diantara 1,0 sebagai skor terendah dan 4,0 sebagai skor tertinggi sehingga skor rata-rata nya 2,5. Apabila skor bobot total bernilai dibawah 2,5 CV. Mokolay Mitra Utama lemah pada internal sedangkan skor bobot total diatas 2,5 mengindikasikan bahwa CV. Mokolay Mitra Utama memiliki internal yang kuat. Berdasar hasil matriks IFAS, dapat disimpulkan bahwa CV.Mokolay Mitra Utama merespon kekuatan dan kelemahan dengan baik karena memiliki bobot total diatas nilai rata-rata yaitu 2,5. Tabel 4.4 Matriks Faktor Strategi Internal No. Faktor faktor Internal Bobot Rating Skor Kekuatan 1. Harga yang lebih murah dibanding pesaing lain 0,1975 3,75 0,740625 2. Ketepatan waktu pengiriman barang 0,1625 3 0,4875 3. Pelayanan yang prima bagi konsumen 0,1250 2,75 0,34375 4 Konsumen yang loyal 0,1325 3,25 0,430625 Kelemahan 1. Sdm yang kurang 0,1525 3,25 0,495625 2. Kurangnya tenaga ahli 0,115 3,5 0,4025 3. Armada yang terbatas 0,115 3,25 0,37375 48

Jumlah 1,00 3,299375 Berdasarkan tabel 4.4 dapat disimpulkan bahwa CV. Mokolay Mitra Utama merespon kekuatan dan kelemahan dengan baik karena memiliki bobot total diatas skor rata rata yaitu 3,29937 4.5 Matrik Faktor Strategi Eksternal (EFAS) Matriks strategi eksternal (EFAS) dari analisis SWOT CV Mokolay Mitra Utama dengan memberikan bobot dan rating berdasarkan kekuatan dan kelemahan yang ditentukan oleh pemilik. Bobot mengindikasikan suatu faktor terhadap keberhasilan perusahaan. Rating menunjukkan seberapa efektif strategi perusahaan dalam merespon faktor tersebut. Skor bobot berkisar antara 1,0 sebagai titik terendah dan 4,0 sebagai titik tertinggi, dengan skor rata rata 2,5. Skor di bawah 2,5 mengindikasikan CV Mokolay Mitra Utama secara internal, sedangkan skor diatas 2,5 mengindikasikan internal yang kuat. (David 2010). Tabel 4.5 Matriks Faktor Strategi Eksternal No. Faktor faktor Eksternal Bobot Rating Skor Peluang 1. Pengobatan herbal yang lebih dipilih daripada pengobatan dokter 0,2275 3,75 0,853 2. Permintaan konsumen yang tinggi 0,17 2,75 0,4675 Ancaman 49

1. Jumlah pesaing yang sejenis 0,1875 4 0,75 2. Masalah kenaikan bbm 0,1975 2,5 0,49375 3 Kondisi ekonomi yang buruk yang 0,2175 3,25 0,706875 mempengaruhi penjualan barang-barang Jumlah 1,00 3,27125 Berdasarkan tabel 4.5 dapat disimpulkan bahwa CV Mokolay Mitra Utama merespon peluang dan ancaman dengan baik karena memiliki bobot total diatas skor rata rata yaitu 3,27125. Penentuan bobot dan rating pada matriks EFAS ditentukan dengan kuesioner kepada empat orang pemilik CV. Mokolay Mitra Utama. Bobot adalah indikasi kesignifikanan variabel pada perkembangan perusahaan. Sedangkan rating adalah ukuran efektifitas variabel tersebut pada kesuksesan perusahaan. Untuk skor bobot total, skor berkisar diantara 1,0 sebagai skor terendah dan 4,0 sebagai skor tertinggi sehingga skor rata-rata nya 2,5. Apabila skor bobot total bernilai dibawah 2,5 berarti CV. Mokolay Mitra lemah pada internal sedangkan skor bobot total diatas 2,5 mengindikasikan bahwa CV. Mokolay Mitra memiliki internal yang kuat. Berdasar hasil matriks EFAS, dapat disimpulkan CV. Mokolay Mitra merespon peluang dan ancaman dengan baik karena memiliki bobot total diatas nilai rata-rata yaitu 2,5. 4.6 Matriks Internal Eksternal (IE) Menurut David (2010), Pada sumbu-x Matriks IE, total nilai IFE yang 50

dibobot dari 1,0 sampai 1,99 menunjukkan posisi internal uang lemah; nilai 2,0 sampai 2,99 dianggap sedang, sedangkan nilai 3,0 sampai 4,0 dianggap kuat. Demikian pula pada sumbu-y, total nilai EFE yang diberi bobot dari 1,0 sampai 1,99 dianggap rendah, nilai 2,0 sampai 2,99 dianggap sedang, sedangkan nilai 3,0 sampai 4,0 dianggap tinggi. Matriks Internal Eksternal (IE) pada CV Mokolay Mitra Utama seperti pada gambar 4.3 di bawah ini.. Kuat sedang lemah 3,0 4,0 2,0 2,99 1,00 1,99 SKOR BOBOT TOTAL EFAS Tinggi 3,0 4,0 Sedang 2,0 2,99 Rendah 1,00 1,99 I II III IV V VI VII VIII IX Gambar 4.6 Matriks Faktor Internal Eksternal 51

Berdasarkan gambar 4.6 CV Mokolay Mitra Utama memiliki skor bobot total IFAS sumbu x 3,29 (Kuat) dan skor bobot EFAS total pada sumbu y yaitu 3,27 (Tinggi). Dalam matriks IE menunjukkan bahwa CV Mokolay Mitra Utama masuk dalam kolom I atau kategori I yang artinya yang masuk dalam Sel I, II, atau IV yaitu Tumbuh dan Membangun (Growth dan Build). Strategi yang termasuk pada kategori strategi pertumbuhan, yaitu : a) Penetrasi Pasar Strategi yang digunakan perusahaan untuk memperoleh lebih banyak pangsa pasar dengan produknya yang ada dalam pasar saat ini. b) Pengembangan Pasar Strategi yang digunakan perusahaan untuk meningkatkan penjualan pada pasar baru dengan produk yang sudah ada saat ini. c) Pengembangan Produk Strategi yang digunakan perusahaan untuk meningkatkan penjualan dengan produk baru pada pasar saat ini. Growth Strategy didesain untuk mencapai pertumbuhan, baik dalam penjualan, asset, profit, atau kombinasi dari ketiganya. Hal ini dapat dicapai dengan cara menurunkan harga, mengembangkan produk baru, menambah kualitas produk atau jasa, atau meningkatkan akses ke pasar yang lebih luas. Untuk meningkatkan profit upaya yang dilakukan dengan cara meminimalkan biaya (minimize cost). Hal ini merupakan strategi penting apabila kondisi perusahaan tersebut berada dalam pertumbuhan yang cepat dan terdapat 52

persaingan harga dalam usaha untuk meningkatkan pangsa pasar. Dengan demikian, perusahaan yang belum mencapai critical mass (mendapat profit dari Large-scale production) akan mengalami kekalahan, kecuali jika perusahaan ini dapat memfokuskan diri pada pasar tertentu yang menguntungkan. (David, 2010). 4.7 Analisis SWOT Matriks SWOT (strength, weaknesses, opportunities, threats) adalah sebuah alat pencocokan yang penting yang dapat membantu untuk mengembangkan empat jenis strategi : strategi SO (kekuatan peluang), strategi WO (kelemahan peluang), strategi ST (kekuatan ancaman), dan strategi WT (kelemahan ancaman). (David,2010). Berdasarkan dari hasil matriks IE yaitu Tumbuh dan Membangun (Growth dan Build), selanjutnya memformulasikan strategi dengan cara menggunakan analisis SWOT. 53

Eksternal (EFAS) Internal (IFAS) Tabel 4.7 Matriks Analisis SWOT Strenghts (S) 1. Harga yang lebih murah 2. Ketepatan waktu pengiriman 3. Pelayanan yang prima 4. Keloyalan konsumen Weakness (W) 1. Sdm yang kurang 2. Kurangnya tenaga ahli 3. Armada yang terbatas Opportunities (O) 1. Pengobatan herbal yang lebih dipilih dari pada pengobatan dokter 2. Permintaan konsumen yang tinggi Strategi SO 1. Meningkatkan penjualan (S1,S2,S3,S4,O1,O2) 2. Pemberian apresiasi dan bonus untuk meningkatkan keloyalan konsumen (S4,O2) Strategi WO 1. Menambah kendaraan untuk meningkatkan permintaan konsumen (W2,W3,O2) 2. Menambah tenaga kerja untuk mengatasi permintaan konsumen. (W1,W2,02) Threats (T) 1. Jumlah pesaing sejenis yang banyak 2. Masalah bbm yang naik Strategi ST 1. Menjaga harga agar tetap bersaing. (S1,T1,T3) Strategi WT 1. Menjalin kemitraan untuk mengatasi dan menambah modal. (W3,T2,T3) 3. Kondisi ekonomi yang buruk 54

Sumber : Data yang diolah (april 2016) Pada matriks SWOT diatas diperoleh hasil analisis sebagai berikut : 1. Strategi SO a. Meningkatkan penjualan (S1,S2,S3,S4,O1,O2) CV. Mokolay Mitra Utama memiliki kekuatan harga yang bersaing di produknya dan pelayanan yang baik yang menjadi modal penting untuk mendapatkan pelanggan contohnya harga minuman teh kulit manggis dari yang berharga Rp. 15.000 untuk yang botol siap minum dan Rp. 23.000 untuk yang serbuk dan Rp. 30.000 untuk yang diseduh.. b. Pemberian apresiasi dan bonus untuk meningkatkan loyalitas konsumen (S4,O2) Pemberian reward pada konsumen CV. Mokolay Mitra Utama merupakan cara untuk meningkatkan loyalitas konsumen. Hal ini penting karena bagi CV. Mokolay Mitra Utama konsumen yang loyal adalah kunci keberlangsungan perusahaan pemberian reward berupa parsel pada hari raya besar seperti idul fitri dan natal serta potongan harga untuk agen-agen di daerah. 2. Strategi ST a. Menjaga harga agar tetap bersaing (S1,T1,T3) Untuk tetap dapat bersaing dengan perusahaan saingan yang jumlahnya banyak, CV. Mokolay Mitra Utama harus 55

memberi harga terbaik bagi pelanggan sehingga menjadi pertimbangan bagi pelanggan untuk tidak lari ke perusahaan saingan. Terbaik dalam hal ini berarti tidak terlalu tinggi untuk konsumen dan tidak terlalu rendah sehingga menimbulkan kerugian untuk perusahaan. 3. Strategi WO a. Menambah jumlah armada untuk memenuhi permintaan konsumen (W2,W3,O2) CV. Mokolay Mitra Utama perlu menambah armada trailer yang dimiliki karena dengan 2 Truck dan 1 pick up CV. Mokolay Mitra Utama kesulitan memenuhi permintaan konsumen yang terus meningkat disamping itu penambahan armada juga bisa untuk menjangkau ke wilayah-wilayah yang ada. b. Merekrut tenaga kerja tambahan (W1,W2,O2) Penambahan tenaga kerja dapat menjadi alterntif CV. Mokolay Mitra Utama. Sdm yang kurang serta Kekurangan tenaga kerja ahli yang dari 7 orang menjadi 4 orang saja menyebabkan pengelolaan dari CV Mokolay Mitra Utama menjadi lemah dengan adanya tenaga kerja baru dan tenaga ahli tambahan diharapkan memudahkan dan melancarkan pengelolaan produk. 4. Strategi WT a. Mengadakan kerja sama untuk menambah modal (W1,W2,T1) 56

CV. Mokolay Mitra Utama dapat mengadakan kerja sama atau kemitraan untuk menambah modal dengan cara mengundang investor-investor. Modal dapat digunakan untuk menambah armada sehingga CV. Mokolay Mitra Utama dapat bersaing dengan perusahaan lain yang mempunyai modal kuat. 4.8 Strategi Alternatif Berdasarkan Matriks IE Dan Analisis SWOT Berdasarkan matriks IE, posisi CV Mokolay Mitra Utama saat ini terletak pada kolom dimana ada dua strategi alternatif yaitu tumbuh dan membangun (Growth dan Build) dengan strategi yang diperoleh dari analisis SWOT. Berikut ini adalah strategi yang dapat dilakukan oleh CV Mokolay Mitra Utama yaitu : A. Penetrasi Pasar : strategi yang mengusahakan peningkatan pangsa pasar untuk produk atau jasa yang besar melalui upaya upaya pemasaran yang lebih besar. 1. Meningkatkan penjualan Produk CV Mokolay Mitra Utama, banyaknya permintaan konsumen terhadap produk CV Mokolay Mitra Utama dengan strategi seperti harga yang lebih murah dari pesaing lain contohnya harga minuman teh kulit manggis dari yang berharga Rp. 15.000 untuk yang botol siap minum dan Rp. 23.000 untuk yang serbuk dan Rp. 30.000 untuk yang diseduh. 2. Merekrut tenaga kerja tambahan. Penambahan tenaga kerja dapat menjadi alterntif CV. Mokolay Mitra Utama. Sdm yang kurang serta Kekurangan tenaga kerja ahli 57

menyebabkan pengelolaan dari CV. Mokolay Mitra Utama menjadi lemah. 3. Menjaga harga agar tetap bersaing di pasaran. Untuk tetap dapat bersaing dengan perusahaan saingan yang jumlahnya banyak, CV Mokolay Mitra Utama memberi harga terbaik bagi pelanggan sehingga menjadi pertimbangan bagi pelanggan untuk tidak lari ke pesaing saingan. Terbaik dalam hal ini berarti tidak terlalu tinggi untuk konsumen dan tidak terlalu rendah sehingga menimbulkan kerugian. B. Pengembangan Pasar : pengenalan produk atau jasa yang ada saat ini ke wilayah-wilayah geografis yang baru. 1. Menambah jumlah armada untuk memenuhi permintaan konsumen. CV Mokolay Mitra Utama harus menambah armada untuk mengatasi permintaan konsumen selain itu penambahan armada dapat menjangkau ke wilayah-wilayah yang baru. C. Pengembangan Produk : strategi yang mengupayakan peningkatan penjualan dengan cara memperbaiki atau memodifikasi produk atau jasa saat ini, pengembangan produk biasanya membutuhkan biaya yang besar untuk penelitian atau pengembangan. 1. Menjalin kemitraan untuk menambah modal. 58

CV. Mokolay Mitra Utama dapat mengadakan kerja sama untuk menambah modal. Modal dapat digunakan untuk mengembangkan usaha sehingga CV. Mokolay Mitra Utama dapat bersaing dengan perusahaan lain yang mempunyai modal kuat. 59