Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik"

Transkripsi

1 Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik dan hukum serta sosial budaya. Sedangkan lingkungan industri terdiri dari ancaman pesaing baru, persaingan dalam industri sejenis, ancaman produk subtitusi, tawar-menawar pembeli, dan tawar-menawar pemasok. 6.1 Identifikasi Faktor-Faktor Internal 1. Kekuatan a. Kualitas teh baik Teh tersebut merupakan teh yang sangat baik dari kualitasnya, karena dalam proses produksinya tidak menggunakan bahan-bahan kimia yang berbahanya, dan merupakan Teh hijau, yang mengandung komponen gizi yang baik untuk kesehatan. b. Modal yang kuat Modal yang kuat akan memberikan pengaruh yang baik, karena dengan modal tersebut dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan, mulai dari proses produksi sampai dengan pemasaran melalui berbagai macam promosi. Selain itu perusahaan dapat memperluas kapasitas produksinya untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen. c. Lokasi atau tempat yang strategis Lokasi memberikan pengaruh yang besar dalam usaha, karena dapat memberikan manfaat yang baik bagi perusahaan. Franchise Your Tea bertempat di daerah Taman Yasmin, tepat dipinggir jalan besar sehingga tempat tersebut cukup strategis untuk memasarkan produknya dan mudah dijangkau, karena mudahnya akses tranportasi. d. Memiliki tenaga kerja yang cekatan dan terampil Latar belakang pendidikan dan pengalaman direktur perusahaan dan manajer marketing mampu mengasah keterampilan dalam usaha pewaralaba teh. Selain itu manajer memberikan pelatihan dan pendidikan kepada karyawannya, sehingga karyawan menjadi lebih terampil dan berpengalaman dalam usaha pewaralaba teh.

2 e. Suasana kerja lebih bersifat kekeluargaan Komunikasi yang terjadi antara direktur perusahaan, manajer, dan karyawan tidak bersifat kaku. Tidak ada batas pemisah antara direktur, manajer, dan karyawan. Kondisi ini membuat karyawan merasa nyaman dan senang bekerja di perusahaan, sehingga hal ini menciptakan loyalitas karyawan terhadap perusahaan. f. Produk sudah memiliki hak paten Hak paten ini sangat penting, karena dengan adanya hak paten ini, perusahaan mempunyai hak legalitas dan hukum yang terakui oleh pemerintah untuk memasarkan produknya, sehingga perusahaan mudah memasarkan produk Your Tea. 2. Kelemahan a. Kegiatan promosi yang dilakukan masih belum baik Perusahaan tidak memanfaatkan sepenuhnya alat-alat promosi yang ada. Perusahaan hanya memanfaatkan promosi dalam bentuk brosur dan banner saja, sedangkan masih banyak alat-alat komunikasi yang lain seperti, pembuatan website di internet, pemasangan iklan di Koran dan majalah kewirausahaan yang dinilai cukup efektif untuk mendukung kegiatan promosi. Selain itu, karena usaha tersebut masih tergolong baru, dan produk masih belum banyak dikenal oleh konsumen, maka diperlukan kegiatan promosi yang optimal. b. Kinerja masih belum baik Kegiatan tidak dapat bergantung pada satu bagain saja melainkan semua lini harus berjalan dengan baik, karena adanya tumpang tindih jabatan. Hal ini dapat dilihat, dimana seorang direktur keuangan selain mencatat arus kas keuangan perusahaan juga merangkap sebagai bagian pemasaran diantaranya membuat desain brosur produk, dan memberikan pelayanan kepada konsumen yang membeli waralaba dari perusahaan. c. Pengawasan terhadap mutu masih belum baik Kurangnya perhatian para karyawannya untuk menjaga mutu tehnya. Hal ini dilihat dari kurangnya ketelitian para karyawan dalam hal pengemasan tehnya, karena teh memiliki sikap higrokopis (mudah menyerap air) dan juga mudah

3 menyerap bau-bauan yang ada disekelilingnya, sehingga teh perlu dikemas dengan kemasan yang kedap udara. d. Pelabelan belum lengkap Produk yang di hasilkan perusahaan tidak mencantumkan isi netto dan kandungan gizi. Pelabelan yang lengkap sangat penting, karena dengan pelabelan yang lengkap seperti adanya isi netto dan kadungan gizi dapat memberi informasi yang penting bagi konsumen, dan dapat menjamin produknya sehat dan berkualitas. 6.2 Identifikasi Faktor-Faktor Eksternal 1. Peluang a. Pertumbuhan ekonomi disuatu daerah semakin baik Pertumbuhan ekonomi disuatu daerah semakin baik maka memberikan pengaruh terhadap daya beli masyarakat semakin meningkat. Faktor ekonomi memberikan pengaruh yang besar bagi para pengusaha. Dengan pertumbuhan ekonomi yang baik, maka menjadikan suatu peluang bagi PT Semestaguna Food & Beverage. Perusahaan dapat meningkatkan laba perusahaan dengan menambah pangsa pasar karena didukung dengan peningkatan pendapatan masyarakat. b. Semakin berkembangnya teknologi dan informasi dan tranportasi, menjadikan kegiatan perusahaan menjadi lebih efektif dan efisien Dengan teknologi yang canggih, perusahaan dapat dengan mudah dalam melakukan komunikasi dengan konsumennya, melakukan promosi dan memperoleh sumber-sumber informasi yang penting agar dapat diterapkan sehingga perusahaan akan semakin berkembang. c. Perusahaan melakukan kerjasama dan menjalin hubungan baik dengan produsen teh, sehingga pasokan bahan baku dapat tersedia secara kontinu. d. Perusahaan sudah mempunyai saluran distribusi sendiri Perusahaan sudah mempunyai saluran distribusi sendiri sehingga akan menghambat pendatang baru yang akan masuk ke dalam industri ini. Hal ini disebabkan perusahaan berinteraksi dengan pelanggan berdasarkan kepercayaan sehingga sulit untuk membuat para pelanggan menjadi beralih. Sehingga dengan kesulitan dalam akses terhadap saluran pendistribusian

4 membuat pendatang baru sulit untuk memasuki usaha pewaralaba teh. Selain itu, untuk memasuki usaha bisnis pewaralaba ini membutuhkan modal yang cukup besar, yaitu sekitar Rp e. Harga yang diberlakukan perusahaan murah Harga yang diberlakukan perusahaan murah jika dibandingkan dengan produk pesaing, karena perusahaan ingin memperkenalkan produk tersebut kepada konsumen, walaupun laba yang diterima kecil tetapi perusahaan dapat memperluas pangsa pasar yang ada. 2. Ancaman a. Inflasi pada tahun 2008 sebesar 11,10 persen Dampak yang dirasakan dengan adanya kenaikan inflasi tersebut adalah harga bahan baku teh mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan oleh kenaikan harga pupuk. Sehingga dengan terjadinya kenaikan inflasi menjadi ancaman bagi pelaku usaha yang bergerak pada usaha Waralaba minuman teh. b. Produk subtitusi dari minuman teh your tea adalah minuman soft drink Minuman soft drink menjadi pesaing bagi teh your tea. Hal ini disebabkan karena teh your tea dengan minuman soft drink memiliki segmentasi pasar yang sama dan harga yang lebih murah, yaitu dapat mencakup semua kalangan, dari kalangan masyarakat bawah sampai kalangan masyarakat menengah keatas. Sehingga dengan adanya produk subtitusi dapat menjadi ancaman bagi PT. Semestaguna Food and Beverage. c. Persepsi masyarakat bahwa mengkonsumsi minuman teh cepat saji kuno Masyarakat pada umumnya lebih menginginkan minuman-minuman asing seperti minuman bermerek bir non alkohol, sebenarnya tidak memberikan manfaat sama sekali. Hal ini disebabkan oleh pengaruh kebudayaan dari luar yang berdampak langsung pada gaya hidup konsumen. d. Keamanan yang tidak bisa dipastikan dapat memberikan dampak yang buruk bagi perusahaan. Salah satu contoh adalah terjadi keributan besar-besaran sehingga penyaluran distribusi menjadi terhambat dan berdampak pada laba yang menjadi menurun bahkan bisa mengakibatkan kerugian.

5 6.3 Formulasi Strategi Analisis Matriks EFE (Eksternal Factor Evaluation) Pada proses identifikasi lingkungan eksternal, diperoleh informasi mengenai faktor yang terkait dengan peluang (opportunities) dan ancaman (threats) yang dihadapi PT Semestaguna Food & Beverage. Pengisian kuesioner dilakukan oleh bagian manajamen perusahaan. Langkah utama yang dilakukan pada penyusunan matriks EFE adalah membuat perhitungan bobot dan rating pada hasil wawancara kepada responden. Setelah itu dirata-ratakan. Selanjutnya dapat diketahui hasil skor, yaitu berdasarkan perkalian antara rataan bobot dengan rating. Berikut adalah Tabel 11. hasil rataan bobot, rataan rating dan skor pada matriks EFE. Tabel 11. Matriks EFE (Eksternal Factor Evaluation) Faktor-Faktor Eksternal Rataan No Peluang Bobot Rating Skor A Pertumbuhan ekonomi semakin membaik 0,135 3,50 0,472 B Kemajuan teknologi dapat meningkatkan produktivitas 0,095 3,00 0,285 C Ketersediaan bahan baku secara kontinu 0,143 3,75 0,536 D Harga mampu bersaing 0,096 3,00 0,288 Ancaman E Tingginya inflasi menyebabkan kenaikan harga pokok produksi 0,119 1,75 0,208 F Adanya produk subtitusi 0,111 1,75 0,194 G Persepsi masyarakat mengkonsumsi minuman asing lebih bergengsi 0,135 1,5 0,202 H Ketidakstabilan kondisi keamanan Indonesia 0,143 1, Jumlah 2,443 Pada perhitungan Matriks EFE, dihasilkan peluang terbesar berdasarkan jumlah bobot adalah ketersediaan bahan baku secara kontinu dengan bobot yang dihasilkan sebesar 0,438. Bahan baku merupakan faktor utama dalam pengusahaan frenchice Your Tea. Perusahaan membina hubungan baik dengan produsen, sehingga ketersediaan bahan baku secara kontinu bisa tetap terjaga. Ancaman pertama yang dihasilkan pada Matriks EFE adalah Persepsi masyarakat dengan mengkonsumsi minuman asing lebih bergengsi. Untuk itu perusahaan harus lebih gencar dalam melakukan promosi, bertujuan untuk mengenalkan produk dan bisa merubah persepsi masyarakat bahwa mengkonsumsi minuman teh dapat memberikan manfaat yang banyak dibandingkan dengan minuman-minuman asing.

6 Ancaman kedua yang dihasilkan pada Matriks EFE adalah keamanan nasional yang tidak stabil. Keamanan yang tidak menentu di Indonesia sekarang ini menjadikan ancaman yang serius dihadapi oleh sebgaian besar para pebisnis, salah satunya Franchise. Diharapkan peran pemerintah dapat membuat kondisi lebih terjamin keamaan, sehingga kegiatan usaha dapat berjalan dengan lancar. Total skor yang dihasilkan pada perhitungan Matriks EFE sebesar 2,443, artinya respon yang diberikan PT Semestaguna Food & Beverage pada lingkungan eksternal tergolong cukup baik dalam menjalankan strategi untuk memanfaatkan peluang dan menghindari ancaman Analisis Matriks IFE (Internal Factor Evaluation) Analisis Matriks IFE dilakukan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan utamaa yang ada di PT Semestaguna Food & Beverage dengan cara memberikan kuesioner kepada responden. Selanjutnya diolah dan dihitung pembobotan, rating dan skor. Perlakuan tersebut agar dapat menggunakan strategi yang sesuai dengan kekuatan dan kelemahan yang ada. Perhitungan Matriks IFE pada PT Semestaguna Food & Beverage dapat dilihat berikut. Tabel 12. Matriks IFE (Internal Factor Evaluation) Faktor-Faktor Internal Rataan No Kekuatan Bobot Rating Skor A Kualitas teh bagus 0,111 2,50 0,277 B Modal milik sendiri 0,092 3,25 0,299 C Lokasi strategis 0,095 3,50 0,332 D Memiliki tenaga kerja yang terampil (bagian produksi) 0,112 3,75 0,457 E Komunikasi yang baik antara atasan dan bawahan 0,088 3,00 0,264 F Memiliki hak paten 0,098 3,25 0,318 Kelemahan G Promosi belum baik 0,088 1,25 0,110 H Kemampuan manajemen lemah, tugas karyawan belum efektif 0,118 1,50 0,177 I Pengawasan mutu belum optimal 0,109 2,00 0,218 J Pelabelan belum lengkap 0,088 1,00 0,088 Jumlah 2,540 Berdasarkan perhitungan Matriks IFE, dapat diketahui kekuatan utama yang ada pada PT Semestaguna Food & Beverage adalah pada Memiliki tenaga kerja yang terampil (bagian produksi). Pada kegiatan bisnis Franchise teh yang berkualitas menjadi prioritas utama, hal tersebut merupakan modal utama agar dapat bersaing dengan perusahaan sejenis.

7 Selain faktor kekuatan, terdapat faktor kelemahan diantaranya adalah kegiatan promosi masih belum baik pada pemasaran, misalnya masih kurang mengetahui informasi pasar. Jumlah bobot keseluruhan pada Matriks IFE yaitu sebesar 2,540. Hal ini berarti posisi PT Semestaguna Food & Beverage rata-rata mampu memanfaatkan kekuatan yang dimiliki dengan menutupi kelemahan-kelemahan yang ada Analisis Matriks I-E (Internal-Ekternal) Setelah diketahui faktor-faktor kritis dari proses Analisis Matriks IFE menjelaskan tentang kekuatan dan kelemahan yang ada pada perusahaan serta memberikan gambaran peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan. Tahap selanjutnya yang dilakukan adalah penggabungan dari matriks IFE dan EFE dengan menggunakan Matriks IE. Tujuan penggunaan Matriks IE adalah untuk memperoleh strategi bisnis, sehingga perusahaan dapat menentukan bisnis apa yang dapat dikembangkan, dipertahankan atau bisnis apa yang tidak dilanjutkan. Posisi Matriks IE dapat diketahui melalui penggabungan hasil total skor Matriks IFE dan EFE. Melalui penggabungan tersebut, dapat diketahui posisi perusahaan saat ini dan strategi apa yang harus diterapkan perusahaan. Berdasarkan penggabungan antara Matriks IFE (2,540) dan Matriks EFE (2,443), maka perusahaan berada pada posisi kuadran V menurut David (2004) Kuadran ini merupakan posisi pertahankan dan pelihara (hold and maintain), sehingga strategi yang dapat dilakukan adalah penetrasi pasar (penetration market) dan pengembangan produk (product development). Total Skor IFE Kuat Rata-rata Lemah Total Skor EFE ,0 3, ,0 3,0 2,0 1,0 I II III

8 Tinggi 3,0 4,0 3,0 Sedang 2,0 2,9 2,0 IV V VI VII VIII IX Rendah 1,0 1,9 1,0 Gambar 5. Matriks Internal- Eksternal (IE) Strategi penetrasi pasar adalah strategi bagaimana perusahaan dapat mendalami pasar yang sudah ada saat ini, yaitu dapat dilakukan dengan cara melihat selera konsumen yang cenderung berubah-ubah dan dapat dilakukan dengan cara memperbaiki kinerja pada bagian pemasaran yaitu melalui pengenalan produk dengan cara promosi. Memberikan pelayanan yang lebih baik dengan cara meningkatkan kualitas produk, ketepatan waktu pengiriman, jaminan kontinuitas produksi, pembebasan biaya pengiriman dan menerima kritikan dan saran agar perusahan dapat terus meningkatkan mutu produk yang bertujuan agar konsumen menjadi loyal kepada perusahaan. Strategi pengembangan produk yaitu peningkatan penjualan dengan cara meningkatkan dan melakukan inovasi terhadap produk. Strategi yang dapat dilaukan dengan differensiasi produk, yaitu dengan menciptakan variasi bentuk kemasan dari Franchise minuman Your Tea agar konsumen merasa puas Analisis SWOT Analisis SWOT merupakan tahap pencocokan untuk menghasilkan alternative strategi yang paling cocok dilakukan perusahaan dengan melihat kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang sudah ditetapkan sebelumnya dengan menggunakan Matriks IFE dan Matriks EFE. Strategi yang dihasilkan merupakan pencocokan atau penggabungan dari kekuatan dengan peluang (S-O), kelemahan dan peluang (W-O), kekuatan dengan ancaman (S-T), kelemahan dan ancaman (W-T). berdasarkan pada strategi utama yang didapat pada perhitungan Matriks IE (Internal-Eksternal). Perusahaan berada pada posisi pertahankan dan pelihara, dengan demikian perusahaan dapat merumuskan strategi berdasarkan posisi perusahaan yang ada saat ini yaitu penetrasi pasar dan pengembangan produk. Diagram Matriks SWOT perusahaan dapat dilihat pada Tabel berikut.

9 Tabel 13. Analisis Matriks SWOT Internal Kekuatan (Strenght) 1. Kualitas teh bagus 2. Modal milik sendiri 3. Lokasi strategis 4. Memiliki tenaga kerja terampil 5. Komunikasi yang baik antara atasan dan bawahan 6. Memiliki hak paten Kelemahan (Weakness) 1. Promosi belum baik 2. Kemampuan manajemen lemah, tugas karyawan belum efektif 3. Pengawasan mutu yang belum baik 4. Pelabelan belum lengkap (belum mencantumkan komponen, gizi) Eksternal Peluang (Oppurtinity) Strategi S-O Strategi W-O 1. Pertumbuhan 1. Meningkatkan mutu produk ekonomi Indonesia dengan cara pengawasan produksi semakin membaik (S1,S2,S4,O1,O3,O4) 2. Kemajuan teknologi 2. Meningkatkan jumlah produksi dapat meningkatkan ( S3,S5, O2, O3, O4, O6) produktivitas 3. Ketersediaan bahan baku secara kontinu 4. Harga mampu bersaing Ancaman (Threats) Strategi S-T 1. Tingginya inflasi menyebabkab kenaikan harga pokok produksi 2. Adanya produk subtitusi 3. Persepsi masyarakat bahwa mengkonsumsi minuman asing lebih bergengsi 4. Ketidakstabilan kondisi keamanan Indonesia 1. Menghasilkan inovasi produk dan pengembangan produk (S1, S2,S4, S5, T1, T2, T3) 2. Mengubah image masyarakat, minum teh dapat membuat tubuh menjadi lebih segar (S1, S4, S6, T2, T3) 1. Memperbaiki kinerja perusahaan dan melengkapi pelabelan (W2,W4, W5 O1, O2, O3) 2. Meningkatkan kegiatan promosi dengan cara bekerjasama dengan pihak terkait (W1, O4, O6) Strategi W-T 1. Melakukan perbaikan manajemen, pengawasan mutu untuk dapat bersaing (W1, W2, W3, T2, T3, T4) 1. Strategi S-O Strategi yang dapat dilakukan adalah mempertahankan dan meningkatkan mutu produk dengan cara pengawasan produksi. Hal ini dikarenakan pada usaha Franchise kualitas dari mutu teh harus diutamakan supaya mampu bersaing.

10 2. Strategi W-O Kegiatan promosi sangat diperlukan, hal ini sangat berpengaruh terhadap penjualan dan pendapatan bagi perusahaan. Untuk itu strategi yang dapat dilakukan adalah dengan mengoptimalkan kegiatan promosi melalui demo produk, mengikuti pameran, iklan di media cetak dan elektronik bertujuan agar Franchise Your Tea dapat dengan mudah dikenal konsumen. Strategi selanjutnya adalah meningkatkan teknologi produksi dengan cara pengawasan mutu dan menggunakan teknologi yang modern agar waktu pada saat melakukan produksi menjadi lebih efisien. 3. Strategi S-T Strategi yang dapat dilakukan adalah menghasilkan produk dengan variasi rasa dan bentuk kemasan lebih menarik lagi. Semakin canggih kemajuan teknologi, sehingga perusahaan harus mampu memberikan inovasi produk. Semakin banyak variasi rasa dan bentuk kemasan, merupakan pelayanan yang harus diberikan perusahaan kepada konsumen sehingga konsumen menjadi puas mengkonsumsi produk perusahaan. 4. Strategi W-T Strategi yang dapat dilakukan perusahaan adalah membuat perencanaan produksi, yaitu dengan membuat perencanaan mulai dari tahapan penyediaan bahan baku sampai dengan tahap packing, bertujuan agar produk tersebut lebih baik dilihat dari segi kuantitas dan kualitas. Perlakuan tersebut guna menghindari terjadinya pemborosan, baik dari biaya maupun waktu QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) Tahap akhir dari analisis strategi formulasi strategi adalah pemilihan strategi terbaik dengan menggunakan QSPM. Strategi yang disusun berdasarkan analisis SWOT, PT Semestaguna Food & Beverage kemudian membuat prioritas strategi yang dapat diimplementasikan oleh perusahaan. Secara rinci analisis QSPM dapat dilihat pada Lampiran 12. Penyederhanaan alternatif tersebut dilakukan dengan cara menghitung ketertarikan alternatif dengan menggunakan metode QSPM yang sudah dihubungkan dengan posisi perusahaan saat ini. Kemudian memprioritaskan strategi apa saja yang mungkin terlebih dahulu

11 diimplementasikan oleh perusahaan. Berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan maka alternatif-alternatif strategi tersebut adalah: 1. Meningkatkan mutu produk dengan cara pengawasan produksi 2. Melakukan promosi dengan bekerjasama dengan pihak terkait 3. Menghasilkan variasi rasa dan bentuk kemasan 4. Mengubah image masyarakat, dengan meminum teh dapat membuat tubuh menjadi lebih segar 5. Meningkatkan jumlah produksi 6. Memperbaiki kinerja perusahaan dan melengkapi pelabelan 7. Melakukan perbaikan manajemen Hasil perhitungan dengan analisis QSPM pada PT Semestaguna Food & Beverage dimulai dari nilai tertinggi adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan mutu produk dengan cara pengawasan produksi (Jumlah Total Nilai Daya Tarik 15,981) 2. Melakukan promosi dengan bekerjasama dengan pihak terkait (Jumlah Total Nilai Daya Tarik 15,996) 3. Menghasilkan variasi rasa dan bentuk kemasan (Jumlah Total Nilai Daya Tarik 15,965) 4. Meningkatkan jumlah produksi (Jumlah Total Daya Tarik 15,939) 5. Mengubah image masyarakat, dengan meminum teh dapat membuat tubuh menjadi lebih segar (Jumlah Total Nilai Daya Tarik 15,867) 6. Memperbaiki kinerja perusahaan dan melengkapi pelabelan (Jumlah Total Daya Tarik 14,240) 7. Melakukan perbaikan manajemen (Jumlah Total Daya Tarik 13,710) VIII. KESIMPULAN DAN SARAN 8.1 Kesimpulan

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik 96 BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik Analisis lingkungan membantu perusahaan dalam menentukan langkah strategi yang tepat dalam

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Strategi Strategi merupakan cara-cara yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya melalui pengintegrasian segala keunggulan

Lebih terperinci

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data 4. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Semestaguna Food & Beverage. Perusahaan tersebut beralamat di JL.Ring Road, Bogor Utara, Taman Yasmin. Kota Bogor. Penelitian akan dilakukan

Lebih terperinci

VII. FORMULASI STRATEGI

VII. FORMULASI STRATEGI VII. FORMULASI STRATEGI 7.1 Tahapan Masukan (Input Stage) Tahapan masukan (input stage) merupakan langkah pertama yang harus dilakukan sebelum melalui langkah kedua dan langkah ketiga didalam tahap formulasi

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PENJUALAN PRODUK JASA PARIWISATA DENGAN PENDEKATAN QUANTITATIVE STRATEGIC PLANNING MATRIX (QSPM) (Studi Kasus di CV. Delta Berlian Holiday) Diajukan

Lebih terperinci

BAB VII PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN

BAB VII PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN BAB VII PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN 7.1. Identifikasi Faktor Kekuatan dan Kelemahan Perusahaan Berdasarkan hasil analisis lingkungan internal perusahaan, maka diperoleh beberapa faktor strategi internal

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa:

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa: BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Dapat diketahui faktor eksternal PT. Gema Shafa Marwa adalah: a. Faktor

Lebih terperinci

Bab 5 Analisis 5.1. Analisis Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) 5.2. Analisa Matriks ekternal Factor Evaluation (EFE)

Bab 5 Analisis 5.1. Analisis Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) 5.2. Analisa Matriks ekternal Factor Evaluation (EFE) Bab 5 Analisis Dari hasil pengolahan data pada bab IV, selanjutnya dilakukan analisis dan pembahasan yang berkaitan dengan upaya menentukan strategi pemasaran perusahaan, yang meliputi langkah-langkah

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Manajemen merupakan proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien

Lebih terperinci

BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI. oleh perusahaan. Pengidentifikasian faktor-faktor eksternal dan internal dilakukan

BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI. oleh perusahaan. Pengidentifikasian faktor-faktor eksternal dan internal dilakukan 144 BAB VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI 7.1 Analisis Matriks EFE dan IFE Tahapan penyusunan strategi dimulai dengan mengidentifikasi peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan serta kekuatan dan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan PT TAJUR merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan/ekspedisi, yaitu mengirinkan barang dalam skala besar. Sejarah serta perkembangannya

Lebih terperinci

VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI

VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI 7.1. Identifikasi Faktor Internal Berdasarkan aspek-aspek yang ditinjau untuk mengidentifikasi faktor kekuatan dan kelemahan internal perusahaan antara lain: faktor

Lebih terperinci

5.1 Keadaan Umum Perusahaan 5.2 Struktur Organisasi

5.1 Keadaan Umum Perusahaan 5.2 Struktur Organisasi 5.1 Keadaan Umum Perusahaan PT Semestaguna Food & Beverage adalah perusahan yang bergerak dalam bidang usaha waralaba (franchise) Your Tea. Perusahaan ini beralamat di JL. Ring Road Bogor Utara, Taman

Lebih terperinci

KAJIAN ANALISIS SWOT PADA INDUSTRI KONVEKSI DI CIPAYUNG DEPOK

KAJIAN ANALISIS SWOT PADA INDUSTRI KONVEKSI DI CIPAYUNG DEPOK S. Marti ah / Journal of Applied Business and Economics Vol. No. 1 (Sept 2016) 26-4 KAJIAN ANALISIS SWOT PADA INDUSTRI KONVEKSI DI CIPAYUNG DEPOK Oleh: Siti Marti ah Program Studi Teknik Informatika Fakultas

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. 26 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan umum Industri kecil Brownies, Chocolate dan Pastry D Wonk merupakan usaha perorangan home industri yang memproduksi brownies dan sekaligus menjual produknya secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan (%)

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan (%) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia teh dikonsumsi baik disektor rumah tangga maupun bukan sektor rumah tangga seperti hotel, restoran, rumah makan, kantin dan kedai minuman. Indonesia sudah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada produk teh siap minum Walini Peko yang diproduksi oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada produk teh siap minum Walini Peko yang diproduksi oleh 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Objek dan Tempat Penelitian Penelitian pada produk teh siap minum Walini Peko yang diproduksi oleh Industri Hilir Teh (IHT) PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII di Cibiru,

Lebih terperinci

VI. ANALISIS STRATEGI BISNIS

VI. ANALISIS STRATEGI BISNIS VI. ANALISIS STRATEGI BISNIS Kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan Inkopas Sejahtera dalam menjalankan usahanya adalah melakukan kegiatan pembelian dan penjualan. Kegiatan pembelian dilakukan perusahaan

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara 20 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara (lampiran 1) dengan pihak perusahaan sebanyak 3 responden

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN Strategi Pengembangan Usaha Maharani Farm Gambar 4. Kerangka Pemikiran Operasional IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Rumah Potong Ayam Maharani Farm yang beralamat

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN LASAGNA GULUNG BOGOR, JAWA BARAT

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN LASAGNA GULUNG BOGOR, JAWA BARAT STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA RESTORAN LASAGNA GULUNG BOGOR, JAWA BARAT SKRIPSI DEFIETA H34066031 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 RINGKASAN DEFIETA.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 28 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan Obyek penelitian ini adalah Evan s Bakery yang berlokasi di Jalan Kaligarang, Semarang. Evan s Bakery berdiri sejak tahun 2005 sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan CV Mokolay Mitra Utama sendiri merupakan salah satu unit usaha yang bergerak di bidang perkebunan manggis dan durian di Desa Samongari Kabupaten,

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis pengolahan data, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut. 1. Dapat diketahui faktor eksternal dan internal Hotel

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian untuk Penilaian Penentuan Bobot dan Rating Faktor Strategis Internal dan Eksternal Restoran Pecel Lele Lela, Bogor.

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian untuk Penilaian Penentuan Bobot dan Rating Faktor Strategis Internal dan Eksternal Restoran Pecel Lele Lela, Bogor. LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner Penelitian untuk Penilaian Penentuan Bobot dan Rating Faktor Strategis Internal dan Eksternal Restoran Pecel Lele Lela, Bogor. ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RESTORAN PECEL

Lebih terperinci

PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR

PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Abstrak: Perubahan lingkungan industri dan peningkatan persaingan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi yang sesuai untuk Rumah Makan Ayam Goreng & Bakar Mang Didin Asgar yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN CAFÉ LAMPIRI DALAM MEMASUKI PASAR PERSAINGAN

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN CAFÉ LAMPIRI DALAM MEMASUKI PASAR PERSAINGAN ANALISIS STRATEGI PEMASARAN CAFÉ LAMPIRI DALAM MEMASUKI PASAR PERSAINGAN Nama : Galih Damar Kusumo NPM : 12210915 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Gatot Subiyakto, SH., MM LATAR BELAKANG Pada masa sekarang

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. Pelni merupakan perusahaan pelayaran nasional yang bergerak dalam bidang jasa dan memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam hal pelayanan

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KRIPIK SINGKONG PRESTO DI CASSAVA GEDONGAN, KELURAHAN LEDOK, SALATIGA

PERENCANAAN STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KRIPIK SINGKONG PRESTO DI CASSAVA GEDONGAN, KELURAHAN LEDOK, SALATIGA PERENCANAAN STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KRIPIK SINGKONG PRESTO DI CASSAVA GEDONGAN, KELURAHAN LEDOK, SALATIGA Irma Wardani,Mohamad Hanif Khoirudin Staf Pengajar Program Studi Agroteknologi UNIBA

Lebih terperinci

VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA

VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA 7.1 Tahap pemasukan data ( The Input Stage ) Tahap pertama setelah identifikasi faktor internal dan eksternal yang dirumuskan menjadi kekuatan, kelemahan, peluang

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DOMESTIK PT. CIPTA TERAS ADI BUSANA, JAKARTA UTARA. Oleh EKO SUGENG HARAFI H

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DOMESTIK PT. CIPTA TERAS ADI BUSANA, JAKARTA UTARA. Oleh EKO SUGENG HARAFI H ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DOMESTIK PT. CIPTA TERAS ADI BUSANA, JAKARTA UTARA Oleh EKO SUGENG HARAFI H24103082 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007 ABSTRAK

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 42 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripsi analisis yaitu metode penelitian yang menuturkan dan menafsirkan data sehingga

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan jangka panjang. Menurut David (2008) strategi merepresentasikan tindakan yang akan diambil

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data 19 III. METODE KAJIAN Kajian ini dilakukan di unit usaha Pia Apple Pie, Bogor dengan waktu selama 3 bulan, yaitu dari bulan Agustus hingga bulan November 2007. A. Pengumpulan Data Metode pengumpulan data

Lebih terperinci

Lampiran 1. Daftar pertanyaan dan kuesioner wawancara penelitian. DAFTAR PERTANYAAN dan KUESIONER WAWANCARA PENELITIAN

Lampiran 1. Daftar pertanyaan dan kuesioner wawancara penelitian. DAFTAR PERTANYAAN dan KUESIONER WAWANCARA PENELITIAN LAMPIRAN 77 Lampiran. Daftar pertanyaan dan kuesioner wawancara penelitian DAFTAR PERTANYAAN dan KUESIONER WAWANCARA PENELITIAN Judul : Kajian Strategi Pemasaran Sarana Transportasi Laut PT. PELNI di Kawasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada kawasan Objek Wisata Alam Talaga Remis di Desa Kadeula Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Kegiatan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Pengertian Strategi Strategi berasal dari bahasa Yunani kuno yang berarti seni berperang. Suatu strategi mempunyai dasar-dasar atau skema

Lebih terperinci

BAB III. Disesuaikan dengan tujuan penelitian, jenis penelitian yang digunakan

BAB III. Disesuaikan dengan tujuan penelitian, jenis penelitian yang digunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Yang Digunakan Disesuaikan dengan tujuan penelitian, jenis penelitian yang digunakan untuk tujuan pertama ( untuk mengetahui kondisi e-marketing pada PT Rejeki Alam

Lebih terperinci

LAPORAN MAGANG ANALISIS SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PERUSAHAAN AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) CV. SURYA NEDIKA ISABELLA

LAPORAN MAGANG ANALISIS SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PERUSAHAAN AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) CV. SURYA NEDIKA ISABELLA LAPORAN MAGANG ANALISIS SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PERUSAHAAN AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) CV. SURYA NEDIKA ISABELLA Oleh : Louisa Bella Johanesia 00000006899 Manajemen (Pemasaran) Pembimbing

Lebih terperinci

VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY

VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY 7.1. Tahapan Masukan Tahapan masukan terdiri dari matriks EFE (External Factors Evaluation) dan IFE (Internal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pihak luar juga yang memberikan kontribusi untuk perkembangan pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. pihak luar juga yang memberikan kontribusi untuk perkembangan pariwisata BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata di Indonesia mengalami perubahan yang sangat pesat, dari pengembangan sistem yang ada hingga bentuk dan kenyamanan yang ada di tempat wisata tersebut. Perubahan

Lebih terperinci

: Bachtiar Rifai NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Ir. Komsi Koranti, MM.

: Bachtiar Rifai NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Ir. Komsi Koranti, MM. ANALISIS STRATEGI PEMASARAN USAHA KECIL MENENGAH PADA USAHA MEBEL (Studi Kasus pada UD. Agung Mebel Desa Ciwalen Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat) Nama : Bachtiar Rifai NPM : 10208229 Jurusan : Manajemen

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis pengolahan data pada PT Tiga Desain Indonesia, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Dapat diketahui

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF TESIS

RINGKASAN EKSEKUTIF TESIS RINGKASAN EKSEKUTIF TESIS REFRINAL, 2003. Strategi Bisnis Sewa Gedung Perkantoran, Studi Kasus pada Menara Cakrawala, PT Skyline Building, Jakarta, Dibawah Bimbingan HARIANTO & ANNY RATNAWATI. Penyediaan

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 6.1.1 Atribut Yang Dianggap Penting Oleh Konsumen Atribut yang dianggap penting oleh konsumen dapat dilihat dari hasil uji hipotesis dimana melihat kepuasan yang

Lebih terperinci

2.5.3 CP Matrix Matching Stage Matriks TOWS/SWOT Matriks SPACE Matriks Internal-External...

2.5.3 CP Matrix Matching Stage Matriks TOWS/SWOT Matriks SPACE Matriks Internal-External... ABSTRAK Atmosphere Café yang terletak di Jalan Lengkong Besar no. 97 menyediakan berbagai jenis masakan, mulai dari masakan Indonesia, masakan Eropa, dan juga masakan Jepang. Dalam satu tahun terakhir

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK CV. X adalah perusahaan konveksi dan sablon yang berada di Jl. Baturahayu, terusan Buah Batu, Bandung. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 2008 hingga sekarang. Dari tahun 2011 s/d 2014 perusahaan

Lebih terperinci

2. TINJAUAN PUSTKA 2.1. Kajian Teori Sayuran Organik Manajemen Strategi

2. TINJAUAN PUSTKA 2.1. Kajian Teori Sayuran Organik Manajemen Strategi 2. TINJAUAN PUSTKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1 Sayuran Organik Pertanian organik adalah salah satu teknologi pertanian yang berwawasan lingkungan serta menghindari penggunaan bahan kimia dan pupuk yang bersifat

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Gambaran umum Perusahaan PT. Wung Lucky Perkasa Tour

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Gambaran umum Perusahaan PT. Wung Lucky Perkasa Tour BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Gambaran umum Perusahaan PT. Wung Lucky Perkasa Tour 4.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Wung Lucky Perkasa Tour didirikan pada 3 Juni 2005, dan pendirinya

Lebih terperinci

6 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 104 Saran 105 DAFTAR PUSTAKA 106 LAMPIRAN 111 RIWAYAT HIDUP

6 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 104 Saran 105 DAFTAR PUSTAKA 106 LAMPIRAN 111 RIWAYAT HIDUP iii DAFTAR ISI DAFTAR TABEL vi DAFTAR GAMBAR vii DAFTAR LAMPIRAN vii 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 Perumusan Masalah 3 Tujuan Penelitian 4 Manfaat Penelitian 4 Ruang Lingkup Penelitian 4 2 TINJAUAN PUSTAKA

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Mulia Lestari adalah salah satu perusahaan tekstil terkemuka yang beralamatkan di Jl. Cibaligo no. 70 Cimindi-Cimahi. Produk yang dihasilkan adalah kain rajut, yang sebagian besar adalah berbentuk

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF FRANSISKA SISWANTARI,

RINGKASAN EKSEKUTIF FRANSISKA SISWANTARI, RINGKASAN EKSEKUTIF FRANSISKA SISWANTARI, 2003. Alternatif Strategi Bisnis Merchandising Bank A Card Center (Studi kasus pada Bank A Card Center). Di bawah bimbingan UJANG SUMARWAN dan E. GUMBIRA SAID.

Lebih terperinci

4.1.2 Struktur Organisasi Milkfood Barokah

4.1.2 Struktur Organisasi Milkfood Barokah 30 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Milkfood Barokah Milkfood Barokah merupakan usaha mikro yang memiliki kegiatan usaha memproduksi minuman susu olahan. Milkfood Barokah

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PERUMAHAN BEKASI TIMUR REGENSI 3

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PERUMAHAN BEKASI TIMUR REGENSI 3 ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PERUMAHAN BEKASI TIMUR REGENSI 3 Yulita Veranda Usman 1, Wiwi Yaren 2 1,2) Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Pancasila 1) yulita@univpancasila.ac.id Abstrak

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 29 A. Metode Dasar Penelitian III. METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Ciri-ciri metode deskriptif analitis adalah memusatkan pada pemecahan

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan 22 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategi Penelitian ini menggunakan perencanaan strategi sebagai kerangka teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi yang dijadikan sebagai tempat penelitian adalah PT Godongijo Asri yang beralamat di Desa Serua, Kecamatan Cinangka, Sawangan, Depok, Jawa

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT Octa Putra jaya merupakan perusahaan yang bergerak di dalam industri pakaian jadi. Pada saat ini perusahaan telah memiliki merek pakaian wanita yaitu Corniche. Masalah yang dihadapi oleh perusahaan

Lebih terperinci

FORMULASI STRATEGI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN FAKTOR BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX) Sunyoto 1

FORMULASI STRATEGI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN FAKTOR BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX) Sunyoto 1 FORMULASI STRATEGI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN FAKTOR BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX) Sunyoto 1 Abstrak: Strategi pemasaran sesuai dengan kondisi lingkungan yang ada sangat diperlukan untuk memberikan kepuasan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari penulusuran teori-teori yang relevan dengan masalah penelitian. Adapun

Lebih terperinci

Lingkungan umum Lingkungan operasional (Struktur Industri) Tahapan dalam Penyusunan Strategi

Lingkungan umum Lingkungan operasional (Struktur Industri) Tahapan dalam Penyusunan Strategi ABSTRAK Mobile Information Technology (MIT) adalah perusahaan yang bergerak di bidang retail penjualan notebook, berlokasi di Bandung Electronic Centre lantai 1 G3. MIT didirikan pada tahun 2007. MIT penjualan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Pia Apple Pie yang berada di Jalan Pangrango 10 Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO

BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO A. Penentuan Strategi Pemasaran sebagai Upaya Peningkatan Daya Saing di CV. Global Warna Sidoarjo

Lebih terperinci

IX. FORMULASI STRATEGI. pencocokkan, dan tahap keputusan. Tahap masukan menggunakan analisis

IX. FORMULASI STRATEGI. pencocokkan, dan tahap keputusan. Tahap masukan menggunakan analisis IX. FORMULASI STRATEGI Formulasi strategi dilakukan dalam tiga tahap, yaitu tahap masukan, tahap pencocokkan, dan tahap keputusan. Tahap masukan menggunakan analisis matriks IFE dan EFE, tahap pencocokkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA STRATEGI PERUSAHAAN

BAB IV ANALISA STRATEGI PERUSAHAAN BAB IV ANALISA STRATEGI PERUSAHAAN 4.1 Faktor Strategi Eksternal 4.1.1 Identifikasi Faktor Lingkungan Eksternal Penentuan faktor strategi eksternal bertujuan untuk mengetahui berbagai peluang serta ancaman

Lebih terperinci

Muhammad Cendana Aji Manajemen Ekonomi 2016 STRATEGI PEMASARAN CONVENIENCE STORE 7-ELEVEN MARGONDA DEPOK DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN.

Muhammad Cendana Aji Manajemen Ekonomi 2016 STRATEGI PEMASARAN CONVENIENCE STORE 7-ELEVEN MARGONDA DEPOK DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN. Muhammad Cendana Aji 15213856 Manajemen Ekonomi 2016 STRATEGI PEMASARAN CONVENIENCE STORE 7-ELEVEN MARGONDA DEPOK DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN. Latar Belakang Persaingan bisnis ritel (minimarket dan convenience

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas,

IV. METODE PENELITIAN. (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas, IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Pusat Koperasi Pemasaran Belimbing Dewa Depok (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas, Depok. Pemilihan

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN WORTEL (Studi Kasus Kelompok Wanita Tani Kartini Di Kawasan Rintisan Agropolitan Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur)

STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN WORTEL (Studi Kasus Kelompok Wanita Tani Kartini Di Kawasan Rintisan Agropolitan Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur) STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN WORTEL (Studi Kasus Kelompok Wanita Tani Kartini Di Kawasan Rintisan Agropolitan Kecamatan Cipanas Kabupaten Cianjur) Oleh : DESTI FURI PURNAMA H 34066032 PROGRAM SARJANA

Lebih terperinci

PENENTUAN STRATEGI BISNIS DI ATMOSPHERE CAFÉ DENGAN MENGGUNAKAN METODE QSPM

PENENTUAN STRATEGI BISNIS DI ATMOSPHERE CAFÉ DENGAN MENGGUNAKAN METODE QSPM 1 PENENTUAN STRATEGI BISNIS DI ATMOSPHERE CAFÉ DENGAN MENGGUNAKAN METODE QSPM LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Akademik Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu Pada Jurusan Teknik Industri

Lebih terperinci

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura ANALISIS STRATEGI SWOT UNTUK MEMPERLUAS PEMASARAN PRODUK KURMA SALAK UD BUDI JAYA BANGKALAN Moh. Sirat ) 1, Rakmawati) 2 Banun Diyah Probowati ) 2 E-mail : rakhma_ub@yahoo.com dan banundiyah@yahoo.com

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Menurut Jauch dan Glueek dalam Rosita (2008), bahwa strategi merupakan rencana yang disatukan, menyeluruh serta terpadu yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu 22 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu penelitian dimulai pada bulan April 2013 sampai bulan Juni 2013. B.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DATA. kesengajaan karena kondisi keluarga yang pindah ke Babadan untuk

BAB IV HASIL ANALISIS DATA. kesengajaan karena kondisi keluarga yang pindah ke Babadan untuk 36 BAB IV HASIL ANALISIS DATA 4.. Gambaran Umum Perusahaan Bisnis Air Isi Ulang BERKAH merupakan salah satu UKM yang bergerak di bidang air minum isi ulang dan didirikan pada tanggal Mei 204 dengan pemilik

Lebih terperinci

ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN

ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN Jurnal : MATRIK Teknik Industri Universitas Muhammdiyah Gresik, Volume: XII, Nomor : 2, Bulan : Maret 2012, ISSN: 1693-5128 ANALISA SWOT

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada CV Salim Abadi (CV SA), yang terletak di Jalan Raya Punggur Mojopahit Kampung Tanggul Angin, Kecamatan Punggur,

Lebih terperinci

Analisis Strategi Bisnis Malinda Furniture Gallery Pada PT. Andreti Internasional

Analisis Strategi Bisnis Malinda Furniture Gallery Pada PT. Andreti Internasional Analisis Strategi Bisnis Malinda Furniture Gallery Pada PT. Andreti Internasional Vernerdi 070070684303 Bong Wongso Adiputra 0700707370 ABSTRAK PT. Andreti Internasional merupakan suatu perusahaan yang

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH NASKAH PUBLIKASI ILMIAH USULAN STRATEGI PEMASARAN KENDARAAN BERMOTOR Di DEALER CITRA ABADI MOTOR DENGAN PENDEKATAN QUANTITATIVE STRATEGIC PLANNING MATRIX (QSPM) (Studi kasus: Dealer Citra Abadi Motor Jl.

Lebih terperinci

FORMULASI STRATEGI. Tabel 18. Faktor-Faktor Lingkungan InternalUKM Awal Putra Mandiri

FORMULASI STRATEGI. Tabel 18. Faktor-Faktor Lingkungan InternalUKM Awal Putra Mandiri VII. FORMULASI STRATEGI 7.1. Identifikasi Faktor Kekuatan dan Kelemahan Identifikasi faktor kekuatan dan kelemahan pada UKM Awal Putra Mandiri didasarkan pada hasil analisis lingkungan internal. Berikut

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Pengertian Strategi Menurut David (2009, p18) Strategi adalah sarana bersama dengan tujuan jangka panjang hendak dicapai. Strategi bisnis mencakup ekspansi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3. Disain Penelitian Menurut Sarwono, Jonathan (2006:79) dalam melakukan penelitian salah satu hal penting adalah membuat desain penelitian. Desain Penelitian bagaikan sebuah peta

Lebih terperinci

ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN

ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN Jurnal : MATRIK Teknik Industri Universitas Muhammdiyah Gresik, Volume: XII, Nomor : 2, Bulan : Maret 2012, ISSN: 1693-5128 ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN Suhartini Teknik

Lebih terperinci

KAJIAN ANALISIS SWOT PADA INDUSTRI KONVEKSI DI CIPAYUNG DEPOK

KAJIAN ANALISIS SWOT PADA INDUSTRI KONVEKSI DI CIPAYUNG DEPOK KAJIAN ANALISIS SWOT PADA INDUSTRI KONVEKSI DI CIPAYUNG DEPOK Oleh: Siti Marti ah Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indraprasta PGRI Jakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sifat Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian campuran (mixed methods research design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk

Lebih terperinci

Strategi Pemasaran Pada Usaha Kuliner Warung Pasta Margonda Raya Depok Dengan Analisis SWOT NPM :

Strategi Pemasaran Pada Usaha Kuliner Warung Pasta Margonda Raya Depok Dengan Analisis SWOT NPM : Strategi Pemasaran Pada Usaha Kuliner Warung Pasta Margonda Raya Depok Dengan Analisis SWOT Nama : Dewi Ratnasari NPM : 11210912 Fakultas / Jurusan : Ekonomi / Manajemen Latar Belakang Penelitian ini dilatarbelakangi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dunia usaha berkembang dengan pesat, hal ini dapat kita

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dunia usaha berkembang dengan pesat, hal ini dapat kita BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini persaingan dunia usaha berkembang dengan pesat, hal ini dapat kita lihat dengan banyaknya bermunculan usaha-usaha sejenis yang pada dasarnya mereka mendirikan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Pemasaran dipandang sebagai fungsi bisnis yang bertugas untuk mengenali kebutuhan dan keinginan pelanggan, menentukan pasar sasaran mana yang akan

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual Perkembangan konsumsi komoditas perikanan khususnya udang di tingkat internasional dan tingkat nasional dianggap oleh sebagian petani dan nelayan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada usaha Durian Jatohan Haji Arif (DJHA), yang terletak di Jalan Raya Serang-Pandeglang KM. 14 Kecamatan Baros, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Kaliduren Estates yang berlokasi di Perkebunan Tugu/Cimenteng, Desa Langkap Jaya, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi.

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan di perusahaan PT. Fajar Jaya Teknik maka dapat dibuat kesimpulan, diantaranya sebagai berikut: 1. Berdasarkan

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PRODUKSI ROTI BALI KENCANA BAKERY, DENPASAR.

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PRODUKSI ROTI BALI KENCANA BAKERY, DENPASAR. STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PRODUKSI ROTI BALI KENCANA BAKERY, DENPASAR Ni Putu Kiki Vrashinta Dewi 1, Ni Luh Putu Wrasiati 2, I Ketut Satriawan 2 1 Mahasiswa Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Pengertian Strategi Strategi berasal dari bahasa Yunani kuno yang berarti seni berperang. Suatu strategi mempunyai dasar-dasar atau skema

Lebih terperinci

METODE KAJIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran

METODE KAJIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran III. METODE KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Potensi perikanan yang dimiliki Kabupaten Lampung Barat yang sangat besar ternyata belum memberikan kontribusi yang optimal bagi masyarakat dan pemerintah daerah.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING Penetapan Kriteria Optimasi Penetapan kriteria optimasi dalam studi ini akan dijabarkan sebagai berikut: Kekuatan aspek internal perusahaan yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di perusahaan Tyas Orchid yang berkantor di Bukit Cimanggu City Blok Q6 No 19 Jl. KH. Sholeh Iskandar, Bogor. Pemilihan objek

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada produksi karet remah di PT ADEI Crumb Rubber Industry yang berlokasi di Jalan Imam Bonjol, Kel. Satria, Kec. Padang Hilir,

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS

BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS 5.1. Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan strategi, dan kebijakan perusahaan.

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATANALISISKAN PENJUALAN KAMERA DSLR MERK CANON DI TOKO DIKS PHOTOGRAPHY

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATANALISISKAN PENJUALAN KAMERA DSLR MERK CANON DI TOKO DIKS PHOTOGRAPHY ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATANALISISKAN PENJUALAN KAMERA DSLR MERK CANON DI TOKO DIKS PHOTOGRAPHY Nama : Doddy Muhammad Tri Widodo Npm : 11011 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Dosen

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data 15 III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu Pengambilan data dilakukan di PT. Mitra Bangun Cemerlang yang terletak di JL. Raya Kukun Cadas km 1,7 Kampung Pangondokan, Kelurahan Kutabaru, Kecamatan Pasar

Lebih terperinci