METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan desain cross sectional study, yaitu data dikumpulkan pada satu waktu untuk memperoleh gambaran karakteristik istri. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Batang Arau, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Sumatera Barat. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja berdasarkan pertimbangan bahwa daerah ini merupakan wilayah pesisir yang masih kental dengan nuansa budaya Minangkabau dan menganut sistem matrilineal. Selain itu, berdasarkan data BPS 2010, Kelurahan Batang Arau merupakan pusat pengembangan minapolitan wilayah Sumatera Barat yang memiliki populasi nelayan terbesar di provinsi ini, yaitu sebanyak 1721 jiwa. Pengambilan data dilakukan selama dua bulan, yaitu dari bulan Februari sampai Maret 2012. Populasi dan Teknik Pengambilan Contoh Populasi dalam penelitian ini adalah keluarga nelayan di wilayah Kelurahan Batang Arau, Sumatera Barat. Dalam penelitian ini, keluarga nelayan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu: (1) kelompok nelayan pemilik, dan (2) kelompok nelayan buruh. Responden dalam penelitian ini adalah istri nelayan. Metode pemilihan contoh yang digunakan ialah teknik nonprobability sampling secara snowball dan diambil sebanyak 60 keluarga contoh. Pengambilan contoh secara snowball dilakukan karena tidak adanya data yang valid mengenai daftar nama nelayan pemilik dan buruh di Kelurahan Batang Arau, maka data mengenai hal tersebut ditanyakan kepada Ketua PKK setempat, setelah itu dilakukan pengambilan contoh dengan bertanya kepada responden mengenai tetangganya sesama nelayan buruh atau nelayan pemilik. Secara bertahap, jumlah responden terkumpul sebanyak 30 keluarga nelayan pemilik dan 30 keluarga nelayan buruh. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara dengan panduan kuesioner terstruktur, yaitu karakteristik istri, keluarga, kontribusi istri terhadap pendapatan
20 keluarga, penerapan sistem matrilineal dalam keluarga, tingkat peran istri dalam mengelola sumberdaya keluarga, dan tingkat kesejahteraan subyektif yang dirasakan oleh istri. Data sekunder diperlukan untuk memperkaya dan menunjang analisis data primer. Data sekunder diperoleh dari dinas-dinas terkait seperti Dinas Kelautan dan Perikanan, Kantor Badan Pusat Statistik, Kantor Kecamatan, dan Kantor Kelurahan di lokasi penelitian. Variabel penelitian, jenis data, dan skala data dalam penelitian ini disajikan pada Tabel 1. Tabel 1 Jenis dan skala data No. Variabel Satuan Skala Saat Analisis Jenis Data 1. Karakteristik Istri a. Umur Istri tahun Rasio Primer b. Lama Pendidikan Istri tahun Rasio Primer c. Pekerjaan Nominal Primer 2. Karakteristik Keluarga Rasio a. Umur Suami tahun Rasio Primer b. Lama Pendidikan Suami tahun Nominal Primer c. Pekerjaan Suami - Primer d. Besar Keluarga orang Rasio Primer e. Pendapatan per kapita Rp/bln Rasio Primer f. Pendapatan keluarga persen Rasio Primer berdasarkan sumber g. Aset - Nominal Primer h. Status Kepemilikan Aset - Nominal Primer 3. Kontribusi Istri terhadap persen Rasio Primer Pendapatan Keluarga 4. Penerapan Sistem Matrilineal Primer dalam Keluarga a. Persepsi Peran Istri terhadap skor Interval Primer Pengelolaan Sumberdaya Materi b. Peran Istri dalam Praktik indeks Interval Primer 5. Tingkat Peran Istri indeks Interval Primer berdasarkan Pembagian Peran Gender dalam Keluarga 6. Kesejahteraan Subyektif Istri skor Interval Primer (Subjective Quality of Life) 7. Data kondisi geografis - - Sekunder 8. Data kependudukan - - Sekunder Data hasil tangkapan ikan - - Sekunder
21 Pengukuran Variabel Penelitian dan Pengelompokannya Variabel dalam penelitian ini ditetapkan berdasarkan atas kerangka pemikiran yang disesuaikan untuk mencapai tujuan penelitian. Variabel dalam penelitian dan pengukurannya dijelaskan sebagai berikut: 1. Karakteristik istri dan karakteristik keluarga meliputi: a. Umur istri dan suami Berdasarkan Papalia, Old, dan Friedman (2008), kategori umur dewasa adalah dewasa muda (19-40 tahun), dewasa madya (40-60 tahun), dan dewasa tua (>60 tahun). b. Lama pendidikan Lama pendidikan diukur berdasarkan tahun yang dikelompokkan menjadi 0 tahun, 1-6 tahun, 7-9 tahun, 10-12 tahun, 10-12 tahun, 13-16 tahun, dan >16 tahun. c. Pekerjaan istri dan suami Pekerjaan meliputi pekerjaan tetap dan pekerjaan tambahan. Istri bekerja sebagai pedagang ataupun pembantu rumah tangga, sementara suami bekerja sebagai nelayan dengan kapal sendiri dan buruh nelayan. d. Besar keluarga Besar keluarga dikelompokkan berdasarkan BKKBN (1998) yang terdiri atas tiga kategori, yaitu keluarga kecil ( 4 orang), keluarga sedang (5-7 orang), dan keluarga besar (>7 orang). e. Status kepemilikan aset Status kepemilikan aset terdiri atas sendiri, bersama, dan atas nama istri. Selanjutnya dikelompokkan berdasarkan persentase kepemilikan. f. Pendapatan per kapita Pendapatan per kapita adalah pendapatan keluarga dibagi dengan jumlah anggota keluarga. Selanjutnya, dikategorikan menjadi miskin (<Rp306.108), hampir miskin (Rp306.109-Rp612.216), dan menengah ke atas (>Rp612.217) berdasarkan Garis Kemiskinan Sumatera Barat (BPS 2010) yaitu pada nominal Rp306.108/kapita/bulan. Pengelompokan ini mengacu kepada
22 Puspitawati et al. (2009) yang mengategorikan miskin setara dengan <1GK, hampir miskin setara dengan 1-2 GK, dan menengah ke atas setara dengan >2 GK. 2. Kontribusi istri terhadap pendapatan keluarga Kontribusi istri terhadap pendapatan keluarga diukur dengan persentase pendapatan istri terhadap pendapatan total keluarga dengan rumus sebagai berikut: Kontribusi = Pendapatan Istri (Rupiah/bulan) x 100% Pendapatan Keluarga Total (Rupiah/bulan) Selanjutnya, persentase kontribusi istri dikelompokkan menjadi tujuh kategori, yaitu: a. 0,0% b. 0,1%-10,0% c. 10,1%-20,0% d. 20,1%-30,0% e. 30,1%-40,0% f. 40,1%-50,0% g. 50,1%-60,0% 3. Penerapan sistem matrilineal dalam keluarga a. Persepsi istri mengenai pengelolaan sumberdaya Persepsi istri diukur dengan enam butir pernyataan tentang sistem matrilineal, dengan pilihan jawaban (1) Sangat setuju, (2) Setuju, (3) Tidak setuju dan (4) Sangat tidak setuju. Selanjutnya, jawaban diberikan skor sebagai berikut: Skor 1= untuk jawaban (1) Sangat setuju dan (2) Setuju Skor 0= untuk jawaban (3) Tidak setuju dan (4) Sangat tidak setuju Persepsi istri diolah dalam bentuk indeks, dengan rumus: Indeks = skor capaian-skor terendah x 100% skor tertinggi-skor terendah Kemudian, persepsi istri dikategorikan menjadi tiga, yaitu: a. Rendah (< 60%) b. Sedang (60 %-80%) c. Tinggi (>80%)
23 b. Praktik pengelolaan sumberdaya materi dalam sistem matrilineal Praktik pengelolaan sumberdaya keluarga diukur dengan enam butir pernyataan yang sejalan dengan persepsi isteri, dengan pilihan jawaban: (1) Terjadi dan (2) Tidak terjadi. Selanjutnya, jawaban diberikan skor sebagai berikut: Skor 1= untuk jawaban (1) Terjadi Skor 0= untuk jawaban (3) Tidak terjadi Praktik matrilineal diolah dalam bentuk indeks, dengan rumus: Indeks = skor capaian-skor terendah x 100% skor tertinggi-skor terendah Kemudian, praktik matrilineal dikategorikan menjadi tiga, yaitu: a. Rendah (< 60%) b. Sedang (60 %-80%) c. Tinggi (>80%) 4. Peran istri dalam pengelolaan sumberdaya keluarga Peran istri dinilai dengan menggunakan pertanyaan mengenai distribusi tanggung jawab dalam pengambilan keputusan dalam keluarga yang diukur dengan skala likert. Setiap butir pertanyaan diberikan lima pilihan jawaban, yaitu: (1) Istri saja, (2) Istri dominan, (3) Istri dan suami bersama-sama, (4) Suami dominan, dan (5) Suami saja. Selanjutnya, jawaban diberikan skor sebagai berikut: Skor 5 = untuk jawaban nomor (1) Istri saja Skor 4 = untuk jawaban nomor (2) Istri dominan Skor 3 = untuk jawaban nomor (3) Istri dan suami secara bersama Skor 2 = untuk jawaban nomor (4) Suami dominan Skor 1 = untuk jawaban nomor (5) Suami saja Peran istri diolah dalam bentuk indeks, dengan rumus: Indeks = skor capaian-skor terendah x 100% skor tertinggi-skor terendah Kemudian, indeks peran istri dikategorikan menjadi tiga, yaitu: a. Peran istri rendah (<33,3%) b. Peran istri sedang (33,3 %-66,7%) c. Peran istri tinggi (>66,7%)
24 5. Tingkat kesejahteraan secara subyektif (subjective quality of life) Pengukuran tingkat kesejahteraan subyektif didasarkan atas tingkat kepuasan yang dirasakan oleh istri atas kondisi yang dirasakannya. Tingkat kepuasan subyektif istri dikategorikan menjadi sangat tidak puas (skor 1), cukup puas (skor 2), tidak puas (skor 3), puas (skor 4), dan sangat puas (skor 5), berdasarkan 30 butir pertanyaan yang dimodifikasi dari Iskandar (2007), Muflikhati (2010), dan Irzalinda (2010). Pengategorian ditentukan dengan cut-off point yang membagi kesejahteraan subyektif istri menjadi tiga kategori, yaitu: a. Rendah (< 60%) b. Sedang (60 %-80%) c. Tinggi (>80%) Pengolahan dan Analisis Data Data yang diperoleh melalui kuesioner penelitian diolah dengan langkahlangkah: transfer, coding, editing, entry, cleaning, dan analisis data. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis inferensia. Analisis inferensia yang digunakan adalah uji beda dan uji regresi linear berganda. Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis karakteristik istri dan keluarga. Analisis deskriptif bertujuan untuk mengetahui karakteristik setiap variabel pada contoh penelitian. Data dan informasi yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabulasi. Statistik dasar yang digunakan bagi data kuantitatif adalah rata-rata, standar deviasi, maksimum, dan minimum. Sementara itu, untuk data kualitatif digunakan proporsi. Data statistik deskriptif ini diolah menggunakan program Microsoft Excel 2007 dan SPSS 16,0. Adapun analisis statistik inferensia yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Uji Beda Independent Samples T-Test Uji beda Independent Samples T-Test digunakan untuk melihat perbedaan karakteristik istri dan karakteristik keluarga pada keluarga nelayan pemilik dan nelayan buruh.
25 2. Uji Beda Paired Samples T-Test Uji beda ini digunakan untuk melihat perbedaan penerapan sistem matrilineal pada keluarga nelayan dengan membandingkan antara persepsi dan praktik yang terjadi dalam keluarga. 3. Analisis Korelasi Pearson Analisis korelasi Pearson digunakan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik keluarga dengan penerapan sistem matrilineal, kontribusi istri terhadap pendapatan, dan peran istri. Selain itu, diukur pula hubungan antara karakteristik contoh dengan dimensi peran istri dalam pengelolaan sumberdaya keluarga. Hubungan antara karakteristik keluarga, kontribusi ekonomi, dan peran istri dalam pengelolaan sumberdaya keluarga dengan kesejahteraan subyektif istri juga diolah dengan analisis korelasi Pearson ini. 4. Analisis Regresi Linear Berganda Analisis regresi linear berganda digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesejahteraan subyektif istri. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: Y= α+β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 +β 4 X 4+ β 5 X 5 + β 6 X 6 Keterangan: Y= Kesejahteraan subyektif istri (skor) α = galat X 1 = Umur istri (tahun) X 2 = Lama pendidikan istri (tahun) X 3 = Besar keluarga (orang) X 4 = Pendapatan keluarga (Rp/bulan) X 5 = Persepsi peran istri (skor) X 6 = Kontribusi istri terhadap pendapatan (persen) β 1, β 2, β 3, β 4, β 5, β 6 = koefisien regresi
26 Definisi Operasional Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang anggotanya terikat oleh perkawinan, pertalian darah, atau adopsi. Karakteristik keluarga adalah ciri-ciri demografis yang dimiliki keluarga meliputi umur, lama pendidikan, dan jumlah anggota keluarga. Karakteristik istri adalah ciri-ciri demografis istri yang meliputi umur, pekerjaan, pendapatan, dan lama pendidikan. Umur adalah lama masa kehidupan individu yang dinyatakan dalam tahun dan diukur berdasarkan ulang tahun terakhir. Besar keluarga adalah banyaknya jumlah orang yang tinggal dalam satu rumah dan masih menjadi tanggungan keluarga. Nelayan adalah individu yang mata pencahariannya melakukan penangkapan ikan di laut. Nelayan pemilik adalah nelayan yang memiliki alat tangkap untuk melaut. Nelayan buruh adalah nelayan yang bekerja pada nelayan pemilik karena tidak memiliki perahu atau alat tangkap sendiri. Pendapatan total keluarga adalah pendapatan yang diterima oleh istri, suami, dan anggota keluarga lain yang sudah bekerja, dinyatakan dalam rupiah. Pendapatan utama adalah pendapatan yang diperoleh dari pekerjaan yang dilakukan dengan pemakaian waktu lebih banyak dan pendapatan paling besar dibandingkan pekerjaan lain, dinyatakan dalam rupiah. Pendapatan tambahan adalah pendapatan dari pekerjaan yang dilakukan dengan pemakaian waktu lebih sedikit, dinyatakan dalam rupiah. Pendidikan adalah mencakup tingkat pendidikan yang dinyatakan dalam interval dan lamanya pendidikan formal yang diukur dalam tahun. Kontribusi istri terhadap pendapatan adalah persentase pendapatan yang diperoleh istri terhadap pendapatan total keluarga. Peran istri dalam pengelolaan sumberdaya keluarga adalah posisi tawar yang dimiliki oleh istri karena penguasaan atas faktor-faktor ekonomi baik materi maupun non materi, dinyatakan dalam indeks dan diukur dengan skala likert.
27 Kesejahteraan subyektif istri adalah tingkat kepuasan ibu rumah tangga terhadap kehidupannya secara fisik dan non fisik serta pada gaya manajemen sumberdaya keluarganya, dinyatakan dalam persen dan diukur dengan skala likert. Sistem matrilineal adalah suatu sistem masyarakat yang menghitung garis keturunannya berdasarkan garis ibu dan suami bermukim di sekitar pusat keluarga istrinya. Penerapan sistem matrilineal adalah persepsi istri mengenai pengelolaan sumberdaya keluarga berdasarkan sistem matrilineal dan praktik sistem matrilineal yang dilakukan dalam keluarga, diukur dengan skala likert dan dinyatakan dalam skor.