Menemukan Pola Data yang Bermakna

dokumen-dokumen yang mirip
MUHAMMAD HAJARUL ASWAD A MT.KULIAH: STATISTIKA DESKRIPTIF UNANDA, 2016

Penyajian Data. Teori Probabilitas

DISTRIBUSI FREKUENSI

Statistika Bisnis. Penyajian Data. Ika Sari, SE, M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Akuntansi.

Distribusi Frekuensi, Penyajian Data Histogram, Polygon dan Kurva Ogive

BAB 2 PENYAJIAN DATA

Distribusi Frekuensi

MODUL 2 penyajian data

Statistika Deskriptif & Distribusi Frekuensi

Pokok Bahasan: MODUL PERKULIAHAN STATISTIKA BISNIS. Distribusi Frekuensi, Penyajian Data Histogram, Polygon dan Kurva Ogive.

Penyajian Data Bab 2 PENGANTAR. Tujuan:

Penyajian Data. Oleh: Arum Handini Primandari, M.Sc

STATISTIKA DESKRIPTIF. Wenny Maulina, S.Si., M.Si

STATISTIK DAN STATISTIKA

DISTRIBUSI FREKUENSI. Luvy S. Zanthy, S.P.,M.Pd. STATISTIKA DASAR 1

Penyajian Data. Disusun oleh Putriaji Hendikawati, S.Si., M.Pd., M.Sc. Dr. Scolastika Mariani, M.Si.

STK 211 Metode statistika. Agus Mohamad Soleh

Statistika Bisnis. Penyajian Data. Retno Puji Astuti, SE, M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Akuntansi.

STATISTIKA LINGKUNGAN. DISTRIBUSI FREKUENSI DAN NILAI SENTRAL Minggu ke-2

STATISTIKA LINGKUNGAN

Statistik Farmasi 2015

SESI 2 STATISTIK BISNIS

Modul ke: STATISTIKA BISNIS PENYEJIAN DATA. Tri Wahyono, SE. MM. Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi AKUNTANSI S1.

DISTRIBUSI FREKUENSI. Oleh : Malim Muhammad, M.Sc.

Penyajian Data. Oleh: Ayundyah K., M.Si. PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA 2015

Statistika Deskriptif

MODUL 2. STATISTIK BISNIS

King s Learning Be Smart Without Limits NAMA : KELAS :

STATISTIK DESKRIPTIF

PENS. Probability and Random Process. Topik 2. Statistik Deskriptif. Prima Kristalina Maret 2016

BAB II DISTRIBUSI FREKUENSI

BAB II PENYAJIAN DATA. Dalam bab ini, dibahas bagaimana cara memvisualisasikan bentuk-bentuk

PERTEMUAN II STATISTIK DESKRIPTIF

DISTRIBUSI FREKUENSI MODUL DISTRIBUSI FREKUENSI

Penyajian Data. Ilham Rais Arvianto, M.Pd Hp : Statistika Pertemuan 2

STATISTIKA 1. Menerapkan aturan konsep statistika dalam pemecahan masalah

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)

PENYAJIAN DATA. Firmansyah, S.Kom. MODUL 2

PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN PENYAJIAN DATA

PROBABILITAS &STATISTIK. Oleh: Kholistianingsih, S.T., M.Eng.

STK 211 Metode statistika. Materi 2 Statistika Deskriptif

Distribusi Frekuensi. Frekuensi (Banyaknya pemunculan pengamatan)

Penyajian data histrogram

Probabilitas dan Statistika Analisis Data dan Ukuran Pemusatan. Adam Hendra Brata

Penyajian Data (Bag. I)

Metode Statistika STK211/ 3(2-3)

STATISTIKA & PROBABILITAS. PANCARAN FREKUENSI

DISTRIBUSI FREKUENSI (DF)

Satatistik dan Probabilitas. Ir. I Nyoman Setiawan, MT. NIP HP

Distribusi Frekuensi

DISTRIBUSI FREKUENSI. Oleh Dr. Ratu Ilma I.P. Bahan Mata kuliah Di FKIP Universitas Sriwijaya

PENYAJIAN DATA. Cara Penyajian Data meliputi :

3/16/2015. Penyajian Data dan Distribusi Frekuensi. Berdasarkan Sumber. Berdasarkan Sifatnya. Berdasar Cara Memperoleh. Langkah Statistik Deskriptif

SATUAN ACARA TUTORIAL (SAT) Mata Kuliah : Statistika Dasar/PAMA 3226 SKS : 3 SKS Tutorial : ke-1 Nama Tutor : Adi Nur Cahyono, S.Pd., M.Pd.

DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI DAN GRAFIKNYA

STATISTIKA BISNIS PENGUMPULAN DAN PENYAJIAN DATA. Deden Tarmidi, SE., M.Ak., BKP. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi

3/25/2013. KANIA EVITA DEWI, S.Pd., M.Si

DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI DAN GRAFIKNYA

BAB1 PENgantar statistika

Statistika & Probabilitas. Pancaran Frekuensi

PENGUMPULAN DATA PENGOLAHAN DATA

DISTRIBUSI FREKUENSI

Penyajian Data dalam Bentuk Tabel

7.1 ISTILAH-ISTILAH DALAM STATISTIKA A.

Statistika Psikologi 1

BAB 2 DATA DAN PENGORGANISASIANNYA:

STATISTIK DESKRIPTIF. Deskripsi Data Visual

DISTRIBUSI FREKUENSI (DF)

Tipe Data. MENDESKRIPSIKAN DATA Secara Grafik. Bab II. Level Pengukuran. Presentasi Data secara Grafik

UKURAN NILAI SENTRAL&UKURAN PENYEBARAN. Tita Talitha, MT

Metode Statistika STK211/ 3(2-3)

Statistika Dasar DISTRIBUSI FREKUENSI..:: Erna Sri Hartatik ::.

ANALISIS STATISTIKA. Pertemuan 2 Statistika Dasar (Basic Statistics)

BAB II DISTRIBUSI FREKUENSI

Kursus Statistika Dasar. Bagian 1. Pengelompokan Statistika. Istilah-istilah Dasar. Jenis Data. Pengelompokan Statistika lainnya. Bambang Suryoatmono

Distribusi Frekuensi : Pengelompokkan data dalam beberapa kelas sehingga ciri-ciri penting data tsb dapat segera terlihat

SUM BER BELA JAR Menerap kan aturan konsep statistika dalam pemecah an masalah INDIKATOR MATERI TUGAS

STATISTIK SOSIAL (SOCIAL STATISTICS)

BAB II DISTRIBUSI FREKUENSI

Ukuran Statistik bagi Data. Muhammad Arif Rahman

Kenapa Data Harus Diringkas?

Distribusi Frekuensi : Dari suatu gugus data dapat dibentuk beberapa Tabel Distribusi Frekuensi

RANCANGAN AKTIVITAS TUTORIAL (RAT)

Statistika & Probabilitas

STATISTIKA MATEMATIKA KELAS XI MIA

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. yang diperoleh dari pengisian tes dengan menggunakan instrument

Metode Statistika (STK211)

MODUL STATISTIKA KELAS : XI BAHASA. Disusun Oleh : Drs. Pundjul Prijono Nip

Pertemuan ke-3. Oleh : Winda Aprianti, M.Si

BAB II PENYAJIAN DATA

TUGAS II STATISTIKA. Oleh. Butsiarah / 15B Kelas B PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN PROGRAM PASCASARJANA

Membuat Piramida Penduduk dengan Excel

Daftar distribusi frekuensi

Penyajian Data dan Distribusi Frekuensi. Ridwan Efendi

PERTEMUAN I: PENDAHULUAN

5. STATISTIKA PENYELESAIAN. a b c d e Jawab : b

LAMPIRAN Lampiran Pengumpulan Data Hasil Perhitungan Jam Ke- CTQ of Out Sol Manufacture it) n it) si (p in g . P efect (p Isi ersize - T

Statistical Process Control

Tipe Data. Presentasi Data secara Grafik. Level Pengukuran. MENDESKRIPSIKAN DATA Secara Grafik

Statistika Pendidikan

Transkripsi:

Menemukan Pola Data yang Bermakna Terdapat beberapa cara untuk mengurutkan data : Data kuantitatif, dapat diurutkan dari pengamatan terkecil hingga terbesar Data kualitatif/verbal, dapat diurutkan berdasarkan alphabetnya Organisasikan data berdasarkan kategorinya Pola data akan lebih terlihat jelas dengan membuatnya menjadi tabel/grafik distribusi frekuensi 2

Raw Data dan Data Array Raw data adalah data mentah yang belum diproses dengan metode statistika apa pun Data array : Adalah salah satu cara mudah yang dapat digunakan untuk menyajikan data. Penyusunan dilakukan dengan cara ascending atau descending 3

Contoh Bentuk Raw Data Tabel 2-1 Produksi Karpet Per Hari (Yard) 16,2 15,8 15,8 15,8 16,3 15,6 15,7 16,0 16,2 16,1 16,8 16,0 16,4 15,2 15,9 15,9 15,9 16,8 15,4 15,7 15,9 16,0 16,3 16,0 16,4 16,6 15,6 15,6 16,9 16,3 4

Contoh Bentuk Data Array Produksi Karper Per Hari (Yard) 15,2 15,7 15,9 16,0 16,2 16,4 15,4 15,7 15,9 16,0 16,3 16,6 15,6 15,8 15,9 16,0 16,3 16,8 15,6 15,8 15,9 16,1 16,3 16,8 15,6 15,8 16,0 16,2 16,4 16,9 5

Kelebihan dan Kelemahan Data Array Kelebihan Dapat dengan mudah menentukan pengamatan minimum dan maksimum Mudah membagi data ke dalam beberapa bagian yang lebih kecil Dapat langsung mengetahui pengamatan yang muncul beberapa kali Dapat mengetahui jarak antar pengamatan yang diinginkan Kelemahan Karena masih berupa daftar tiap pengamatan, beberapa data array masih belum cukup membantu pengambilan keputusan 6

PENYAJIAN DATA Penyajian data dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi dan grafik, akan membantu menggambarkan kecenderungan dan pola data yang ada. Namun peneliti seringkali membutuhkan sebuah angka tunggal untuk menyimpulkan kondisi yang ada. Angka tunggal tersebut, secara deskriptif dapat diwakili dengan ukuran pemusatan dan ukuran penyebaran 7

Kaidah Penyusunan Distribusi Frekuensi (1) Tabel distribusi frekuensi Dapat menampung lebih banyak data Beberapa informasi dari data mentah dapat hilang Mampu memberikan informasi lain yang lebih bermakna Menunjukkan jumlah observasi dari sekumpulan data yang masuk dalam masing-masing kelas Kelompok data yang terbentuk memiliki satu karakteristik tertentu 8

Kaidah Penyusunan Distribusi Frekuensi (2) Kelas tidak harus berupa penggolongan kuantitatif, tetapi dapat berupa atribut kualitatif, seperti agama, jenis kelamin, jabatan, dsb Baik untuk penggolongan kuantitatif maupun kualitatifnya, dimungkinkan untuk menggunakan open-ended class Kualitatif lainnya Kuantitatif <.. Atau > 9

Kaidah Penyusunan Distribusi Frekuensi (3) Penyusunan kelas/kelompok data harus bersifat mutually exclusive dan menghindarkan tumpang tindih antar kelas Mutually Exclusive Tidak Mutually Exclusive 1-4 5-8 9-12 13-16 1-4 3-6 5-8 7-10 10

Penyusunan Tabel Distribusi Frekuensi (1) Langkah penyusunan tabel distribusi frekuensi absolut: 1. Tentukan tipe & jumlah kelas Tipe kualitatif atau kuantitatif? Usahakan untuk membuatnya dalam range yang sama untuk setiap kelas Umumnya digunakan 6 15 kelas Interval kelas = {(Nilai max+1) nilai min} / jumlah kelas 11

Penyusunan Tabel Distribusi Frekuensi (2) 2. Klasifikasikan tiap data yang ada ke dalam tiap kelas dan hitung jumlah pengamatannya Dilakukan all-inclusive dan mutually exclusive 3. Tentukan titik tengah kelas dengan cara ( Batas bawah kelas + batas atas kelas )/ 2 12

Pembentukan Kelas (1) Merefer kepada tabel pada slide ke 12, salah satu cara pembentukan kelas dengan interval kelas yang sama yaitu 0,5 yard adalah sebagai berikut Kelas (Yard) Frekuensi 15,1 15,5 2 15,6 16,0 16 16,1 16,5 8 16,6 17,0 4 30 13

Pembentukan Kelas (2) Dengan menggunakan formula yang ada di slide hal 14, maka interval kelas dapat dihitung sebagai berikut : (17,0 15,2)/ 6 = 1,8/6 = 0,3 Dimulai dengan pengamatan terkecil yaitu 15,2, maka susunan kelas menjadi sebagai berikut : 14

Pembentukan Titik Tengah Kelas Kelas (Yard) Frekuensi Titik tengah Kelas 15,2 15,4 2 (15,2 + 15,4) /2 = 15,3 15,5 15,7 5 (15,5 + 15,7) /2 = 15,6 15,8 16,0 11 (15,8 + 16,0) /2 = 15,9 16,1 16,3 6 (16,1 + 16,3) /2 = 16,2 16,4 16,6 3 (16,4 + 16,6) / 2 = 16,5 16,7 16,9 3 (16,7 + 16,9) /2 = 16,8 15

TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI DENGAN METODE STURGESS (Interval sama, kelas tertutup) Jumlah kelas (K) = 1+3,322 log n Interval kelas (P) = Rentang / K Menyusun kelas data: - Tentukan batas kelas bawah - Tentukan batas kelas atas Masukkan data (gunakan tally)

CONTOH 40 58 63 40 62 51 46 53 75 44 42 51 71 48 52 56 75 78 57 67 64 43 70 66 43

Penyusunan Distribusi Frekuensi Relatif (1) Frekuensi merupakan jumlah pengamatan yang termasuk dalam kelas/kelompok Frekuensi relatif menunjukkan frekuensi dalam bentuk persentase atau fraksi Kelas yang terbentuk harus mencakup seluruh pengamatan yang ada Masing-masing kelas yang terbentuk bersifat mutually exclusive, artinya tiap pengamatan hanya akan masuk dalam satu kelas saja 18

Perhitungan Frekuensi Relatif Kelas Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif 2,0 2,5 1 0,05 2,6 3,1 0 0,00 3,2 3,7 2 0,10 3,8 4,3 8 0,40 4,4 4,9 5 0,25 5,0 5,5 4 0,20 20 1,00 19

Frekuensi Relatif dari Data Kualitatif Pekerjaan Distribusi Frekuensi Distribusi Frekuensi Relatif Aktor 5 0,05 Banker 8 0,08 Wirausahawan 22 0,22 Ahli Kimia 7 0,07 Dokter 10 0,10 Rep. Asuransi 6 0,06 Jurnalis 2 0,02 Pengacara 14 0,14 Pengajar 9 0,09 Lainnya 17 0,17 100 1,00 20

Frekuensi Relatif dari Data Kuantitatif Kelas : Umur Frekuensi Frekuensi Relatif 7 8.873 0,0990 8 15 9.246 0,1032 16 23 12.060 0,1346 24 31 11.949 0,1334 32 39 9.853 0,1100 40 47 8.439 0,0942 48 55 8.267 0,0923 56 63 7.430 0,0829 64 71 7.283 0,0813 72 6.192 0,0691 89.592 1,0000 21

Pengertian Frekuensi Kumulatif (1) Frekuensi kumulatif ditambahkan terus dari kelas terkecil hingga kelas terbesar atau dikurangkan terus dari kelas terkecil hingga kelas terbesar Frekuensi Kumulatif Absolut, dihitung dari frekuensi teramati Frekuensi Kumulatif Relatif, dihitung dari frekuensi relatif 22

Pengertian Frekuensi Kumulatif (2) Frekuensi kumulatif (absolut) : Frekuensi kumulatif (absolut) positif Frekuensi kumulatif (absolut) negatif Frekuensi kumulatif relatif : Frekuensi kumulatif relatif positif Frekuensi kumulatif relatif negatif 23

Penyusunan Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif Positif Kelas (Yard) Frekuensi Frekuensi Kumulatif Positif 15,2 15,4 2 2 15,5 15,7 5 2 + 5 = 7 15,8 16,0 11 7 + 11 = 18 16,1 16,3 6 18 + 6 = 24 16,4 16,6 3 24 + 3 = 27 16,7 16,9 3 27 + 3 = 30 24

Penyusunan Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif Negatif Kelas (Yard) Frekuensi Frekuensi Kumulatif Negatif 15,2 15,4 2 30 15,5 15,7 5 30 2 = 28 15,8 16,0 11 28 5 = 23 16,1 16,3 6 23 11 = 12 16,4 16,6 3 12 6 = 6 16,7 16,9 3 6 3 = 3 25

Penyusunan Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif Relatif Positif Kelas (Yard) Frekuensi Relatif 15,2 15,4 2/30 = 0,066 0,066 Frekuensi Kumulatif Relatif Positif 15,5 15,7 5/30 = 0,167 0,066 + 0,167 = 0,233 15,8 16,0 11/30 = 0,367 0,233 + 0,367 = 0,600 16,1 16,3 6/30 = 0,200 0,600 + 0,200 = 0,800 16,4 16,6 3/30 = 0,100 0,800 + 0,100 = 0,900 16,7 16,9 3/30 = 0,100 0,900 + 0,100 = 1,000 26

Penyusunan Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif Relatif Negatif Kelas (Yard) Frekuensi Relatif 15,2 15,4 2/30 = 0,066 1,000 Frekuensi Kumulatif Relatif Negatif 15,5 15,7 5/30 = 0,167 1,000 0,066 =0,934 15,8 16,0 11/30 = 0,367 0,934 0,167 = 0,767 16,1 16,3 6/30 = 0,200 0,767 0,367 = 0,400 16,4 16,6 3/30 = 0,100 0,400 0,200 = 0,200 16,7 16,9 3/30 = 0,100 0,200 0,100 = 0,100 27

Kasus 1 Untuk mengevaluasi kinerja sales mobil, seorang manajer memonitor jumlah penjualan dalam 1 bulan untuk 40 orang salesnya. Data mentah disajikan berikut ini (jumlah unit mobil terjual olah masing-masing sales person). 7 8 5 10 9 10 5 12 8 6 10 11 6 5 10 11 10 5 9 13 8 12 8 8 10 15 7 6 8 8 5 6 9 7 14 8 7 5 5 14 28

Kasus 1 cont d Buatlah tabel distribusi frekuensinya Buatlah tabel distribusi frekuensi relatifnya Buatlah tabel distribusi frekuensi kumulatif positifnya Buatlah tabel distribusi frekuensi kumulatif negatifnya 29

Bar Chart (1) Merupakan diagram batang Dapat berupa data kuantitatif seperti histogram Dapat berupa data kualitatif 30

Bar Chart (2) Frekuensi Relatif 0,4 0,35 0,3 0,25 0,2 0,15 0,1 0,05 0 Diagram Batang Produksi Karpet (Yard) 0,37 0,17 0,2 0,1 0,1 0,07 15,2-15,4 15,5-15,7 15,8-16,0 16,1-16,3 16,4-16,6 16,7-16,9 Tingkat Produksi Karpet (Yard) Produksi Karpet (Yard) 31

Frekuensi Relatif 60 50 40 30 20 10 0 Bar Chart (3) Jenis Kelamin Mahasiswa 60 40 Laki-laki Perempuan Jenis Kelamin Jumlah Mahasiswa 32

40 58 63 40 62 51 46 53 75 44 42 51 71 48 52 56 75 78 57 67 64 43 70 66 43 K = 1 + 3,3,22 log 25 = 5,6 = 6 P = R/K = (78-40)/6 = 6,3 = 7 Karakteristik F 40 46 7 47 53 5 54-60 3 61 67 5 68 74 2 75-81 3 Buat Bar chart

Pie Chart (1) Pie Chart merupakan diagram berbentuk roti Potongan roti menunjukkan persentase tiap kategori, yang dapat berupa kuantitatif variabel maupun kualitatif Tidak dapat digunakan untuk membandingkan antar beberapa distribusi data 34

Pie Chart (2) Sebaran Pendidikan Responden 15% 20% 25% 40% SLTA S1 S2 S3 35

40 58 63 40 62 51 46 53 75 44 42 51 71 48 52 56 75 78 57 67 64 43 70 66 43 K = 1 + 3,3,22 log 25 = 5,6 = 6 P = R/K = (78-40)/6 = 6,3 = 7 Karakteristik F Absolut F Relatif 40 46 7 0.28 47 53 5 0.2 54-60 3 0.12 61 67 5 0.2 68 74 2 0.08 75-81 3 0.12 Buat Pie Chart

Histogram (1) Pengertian histogram : Sebuah series batang/kotak yang proporsional lebarnya sesuai dengan interval kelas dan proportional tingginya sesuai frekuensinya Relative frequency histogram : Histogram yang berdasarkan tabel distribusi frekuensi relatif Histogram lebih baik disajikan berdasarkan frekuensi relatifnya. 37

Histogram (2) Sebelum membuat grafik, perlu ditentukan lebih dahulu axis -nya : Horisontal menunjukkan nilai variabel (bila menggunakan ukuran kuantitatif) atau karakteristik (bila menggunakan ukuran kualitatif) Vertikal menunjukkan frekuensi 38

Histogram (3) Kelebihan penyajian berdasar frekuensi relatif : Walaupun jumlah pengamatan mungkin berubah, namun hubungan diantara kelas interval yang ada dapat dipertahankan untuk tetap stabil Mudah untuk membandingkan data dari ukuran sampel yang berbeda Batang dalam grafik sangat jelas menunjukkan perbedaan tiap kelas dalam distribusi data Luas batang menunjukkan proporsi relatifnya terhadap seluruh pengamatan 39

Frekuensi Relatif Histogram dari Distribusi Frekuensi Relatif Histogram Produksi Karpet (Yard) 0,4 0,35 0,3 0,25 0,2 0,15 0,1 0,05 0 0,37 0,17 0,2 0,1 0,1 0,07 15,2-15,4 15,5-15,7 15,8-16,0 16,1-16,3 16,4-16,6 16,7-16,9 Tingkat Produksi Karpet (Yard) Produksi Karpet (Yard) 40

40 58 63 40 62 51 46 53 75 44 42 51 71 48 52 56 75 78 57 67 64 43 70 66 43 K = 1 + 3,3,22 log 25 = 5,6 = 6 P = R/K = (78-40)/6 = 6,3 = 7 Karakteristik F TBBK TBAK 40 46 7 39,5 46,5 47 53 5 46,5 53,5 54-60 3 53,5 60,5 61 67 5 60,5 67,5 68 74 2 67,5 74,5 75-81 3 74,5 81,5 Buat Histogram

Poligon Frekuensi (1) Poligon frekuensi merupakan diagram garis yang disajikan berdasarkan distribusi frekuensi Penempatan sumbu : Horisontal untuk nilai variabel yang diukur Vertikal untuk frekuensi teramati Poligon frekuensi dikonversikan dari histogram Pembuatan poligon frekuensi dilakukan dengan cara menghubungkan titik tengah tiap kelas interval yang ada 42

Poligon Frekuensi (2) Poligon frekuensi akan terlihat lebih mulus dengan menambah jumlah pengamatan dan jumlah kelas Poligon frekuensi yang menggunakan titik tengah kelas yang diukur dari frekuensi relatif disebut sebagai poligon frekuensi relatif 43

Poligon Frekuensi (3) Kelebihan poligon frekuensi : Poligon frekuensi lebih sederhana dibanding bentuk histogramnya Dapat membentuk sketsa garis besar pola data dengan lebih jelas Semakin besar ukuran sampel dan makin banyak jumlah kelas, maka poligon frekuensi akan semakin mulus 44

Frekuensi Relatif Poligon Frekuensi (4) Poligon Produksi Karpet (Yard) 0,4 0,35 0,3 0,25 0,2 0,15 0,1 0,05 0 0,37 0,2 0,17 0,1 0,1 0,07 15,2-15,4 15,5-15,7 15,8-16,0 16,1-16,3 16,4-16,6 16,7-16,9 Tingkat Produksi Karpet (Yard) Produksi Karpet (Yard) 45

Kurva Frekuensi Merupakan penghalusan dari Poligon sehingga membentuk distribusi data Kurva A: Skewed kanan Kurva B: Simetris Kurva C: Skewed kiri < Me < Mo = Me = Mo > Me > Mo

Ogive (1) Ogive merupakan diagram garis yang dibuat berdasarkan frekuensi kumulatif Manfaat utama dari ogive adalah untuk menyimpulkan secara cepat jumlah frekuensi teramati sampai dengan kelas pengamatan tertentu. Contoh : Berapa jumlah perusahaan yang mampu membuat karpet hingga 17 yard? Berapa jumlah perusahaan yang mampu memproduksi karpet hingga 16,7 yard? 47

Ogive (2) Terdapat dua macam ogive : Ogive positif, dibuat berdasarkan frekuensi kumulatif relatif positif Ogive negatif, dibuat berdasarkan frekuensi kumulatif relatif negatif Penentuan sumbu : Sumbu horisontal adalah : Ogive positif batas bawah kelas Ogive negatif batas atas kelas Sumbu vertikal adalah frekuensi kumulatif 48

OGIVE (3) Tabel Distribusi Frekuensi Relatif Kumulatif Kelas (Yard) X (Titik Tengah) Frekuen si Frekuensi Kumulatif Relatif Positif 15,2 15,4 15,3 2 0,066 1,000 15,5 15,7 15,6 5 0,233 0,934 15,8 16,0 15,9 11 0,600 0,767 16,1 16,3 16,2 6 0,800 0,400 16,4 16,6 16,5 3 0,900 0,200 16,7 16,9 16,8 3 1,000 0,100 49 Frekuensi Kumulatif Relatif Negatif

Frekuensi RElatif Kumulatif Ogive (3) Ogive 120% 100% 80% 100% 93% 77% 80% 90% 100% 60% 60% 40% 40% 20% 0% 23% 20% 10% 7% 15.2-15.4 15.5-15.7 15.8-16.0 16.1-16.3 16.4-16.6 16.7-16.9 Frekuensi Relatif Kumulatif Positif Kelas Frekuensi Relatif Kumulatif Negatif 50

Kasus Untuk mengevaluasi kinerja sales mobil, seorang manajer memonitor jumlah penjualan dalam 1 bulan untuk 40 orang salesnya. Data mentah disajikan berikut ini (jumlah unit mobil terjual olah masingmasing sales person). 7 8 5 10 9 10 5 12 8 6 10 11 6 5 10 11 10 5 9 13 8 12 8 8 10 15 7 6 8 8 5 6 9 7 14 8 7 5 5 14 51

Kasus cont d Buatlah histogram berdasarkan tabel distribusi frekuensi relatifnya 52