BAHAN AJAR ANALISIS REAL 1 Matematika STKIP Tuanku Tambusai Bangkinang

dokumen-dokumen yang mirip
MA5032 ANALISIS REAL

BAGIAN PERTAMA. Bilangan Real, Barisan, Deret

MA3231. Pengantar Analisis Real. Hendra Gunawan, Ph.D. Semester II, Tahun

BAB 1. PENDAHULUAN KALKULUS

1 SISTEM BILANGAN REAL

1 SISTEM BILANGAN REAL

INTERVAL, PERTIDAKSAMAAN, DAN NILAI MUTLAK

SISTEM BILANGAN REAL

SISTEM BILANGAN BULAT

MATEMATIKA 3 TPP: Disusun oleh Dr. Ir. Dwiyati Pujimulyani,MP. Program Studi Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Agroindustri

03/08/2015. Sistem Bilangan Riil. Simbol-Simbol dalam Matematikaa

BAB IV PERTIDAKSAMAAN. 1. Pertidaksamaan Kuadrat 2. Pertidaksamaan Bentuk Pecahan 3. Pertidaksamaan Bentuk Akar 4. Pertidaksamaan Nilai Mutlak

SISTEM BILANGAN REAL

Sistem Bilangan Real. Pendahuluan

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Bilangan Bulat, Bilangan Rasional, dan Bilangan Real. dengan huruf kecil. Sebagai contoh anggota himpunan A ditulis ;

MA5031 Analisis Real Lanjut Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan

KALKULUS BAB I. PENDAHULUAN DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA

Sistem Bilangan Riil

II. SISTEM BILANGAN RIIL. Handout Analisis Riil I (PAM 351)

BAB VI BILANGAN REAL

Sistem Bilangan Ri l

PERSAMAAN KUADRAT. Persamaan. Sistem Persamaan Linear

1 SISTEM BILANGAN REAL

PEMBINAAN TAHAP I CALON SISWA INVITATIONAL WORLD YOUTH MATHEMATICS INTERCITY COMPETITION (IWYMIC) 2010 MODUL ALJABAR

Sistem Bilangan Riil. Pendahuluan

Perhatikan skema sistem bilangan berikut. Bilangan. Bilangan Rasional. Bilangan pecahan adalah bilangan yang berbentuk a b

Silabus. 1 Sistem Bilangan Real. 2 Fungsi Real. 3 Limit dan Kekontinuan. Kalkulus 1. Arrival Rince Putri. Sistem Bilangan Real.

Catatan Kuliah MA1123 Kalkulus Elementer I

Bilangan Real. Modul 1 PENDAHULUAN

Bilangan Riil, Nilai Mutlak, Fungsi

Mata Pelajaran Wajib. Disusun Oleh: Ngapiningsih

G a a = e = a a. b. Berdasarkan Contoh 1.2 bagian b diperoleh himpunan semua bilangan bulat Z. merupakan grup terhadap penjumlahan bilangan.

KALKULUS BAB II FUNGSI, LIMIT, DAN KEKONTINUAN. DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA Universitas Indonesia

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

BAHAN AJAR ANALISIS REAL 1. DOSEN PENGAMPU RINA AGUSTINA, S. Pd., M. Pd. NIDN

1 SISTEM BILANGAN REAL

Bagian 1 Sistem Bilangan

Sistem Bilangan Riil

GLOSSARIUM. A Akar kuadrat

SISTEM BILANGAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER ILHAM SAIFUDIN PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK. Senin, 03 Oktober 2016

Himpunan dari Bilangan-Bilangan

BILANGAN BERPANGKAT DAN BENTUK AKAR

Arief Ikhwan Wicaksono, S.Kom, M.Cs

VARIABEL KOMPLEKS SUMANANG MUHTAR GOZALI KBK ALJABAR & ANALISIS

2. Suku-suku sejenis Suku-suku sejenis adalah suku-suku yang mempunyai variabel dan bilangan pangkat dari variabel tersebut sama.

LAMPIRAN A. A1. Analisis kurikulum. A2. Skenario (jalan cerita) A3. Flowchart (alur) Permainan Pekerja Aljabar

PENGANTAR GRUP. Yus Mochamad Cholily Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Malang

1.1 SISTEM BILANGAN Sistem bilangan Bilangan Asli, Bilangan Cacah, Bilangan Bulat dan Bilangan Rasional

11. FUNGSI MONOTON (DAN FUNGSI KONVEKS)

BAHAN AJAR ANALISIS REAL 1 Matematika STKIP Tuanku Tambusai Bangkinang 1. SIFAT KELENGKAPAN BILANGAN REAL

II. TINJAUAN PUSTAKA. bilangan riil. Bilangan riil biasanya dilambangkan dengan huruf R (Negoro dan

Hendra Gunawan. 28 Agustus 2013

MAT 602 DASAR MATEMATIKA II

SISTEM BILANGAN REAL. 1. Sistem Bilangan Real. Terlebih dahulu perhatikan diagram berikut: Bilangan. Bilangan Rasional. Bilangan Irasional

B I L A N G A N 1.1 SKEMA DARI HIMPUNAN BILANGAN. Bilangan Kompleks. Bilangan Nyata (Riil) Bilangan Khayal (Imajiner)

Relasi, Fungsi, dan Transformasi

y

MODUL 1. Teori Bilangan MATERI PENYEGARAN KALKULUS

Materi Pembinaan Olimpiade SMA I MAGELANG TEORI BILANGAN

Keterbagian Pada Bilangan Bulat

PERTIDAKSAMAAN

Sedangkan bilangan real yang tidak dapat dinyatakan sebagai pembagian dua bilangan bulat adalah bilangan irasional, contohnya

1 Preliminaries The Algebra of Sets... 3

Tujuan Instruksional Umum : Setelah mengikuti pokok bahasan ini mahasiswa dapat mengidentifikasi dan memahami konsep dari Semigrup dan Monoid

matematika WAJIB Kelas X PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL K-13 A. PENDAHULUAN

2.1 Soal Matematika Dasar UM UGM c. 1 d d. 3a + b. e. 3a + b. e. b + a b a

KALKULUS 1 HADI SUTRISNO. Pendidikan Matematika STKIP PGRI Bangkalan. Hadi Sutrisno/P.Matematika/STKIP PGRI Bangkalan

BAB I PERTIDAKSAMAAN RASIONAL, IRASIONAL & MUTLAK

Untuk mencari akar-akar dari persamaan kuadrat, dapat menggunakan rumus :

Oleh: Naning Sutriningsih

Pembahasan Soal-Soal Latihan 1.1

Jikax (2 x) = 57, maka jumlah semua bilangan bulat x yang memenuhi adalah A. -5 B. -1 C. 0 D. 1 E. 5

Pembahasan OSN Matematika SMA Tahun 2013 Seleksi Tingkat Provinsi. Tutur Widodo. Bagian Pertama : Soal Isian Singkat

Menyelesaikan Persamaan Kuadrat. 3. Rumus ABC ax² + bx + c = 0 X1,2 = ( [-b ± (b²-4ac)]/2a. Kemungkinan Jenis Akar Ditinjau Dari Nilai Diskriminan

KALKULUS 1 UNTUK MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA OLEH: DADANG JUANDI, DKK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FPMIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Daftar Isi 5. DERET ANALISIS REAL. (Semester I Tahun ) Hendra Gunawan. Dosen FMIPA - ITB September 26, 2011

Bab1. Sistem Bilangan

Struktur Aljabar I. Pada bab ini disajikan tentang pengertian. grup, sifat-sifat dasar grup, ordo grup dan elemennya, dan konsep

BIDANG MATEMATIKA SMA

SISTEM BILANGAN REAL

matematika Wajib Kelas X PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL K-13 A. DEFINISI PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL

Persamaan dan pertidaksamaan kuadrat BAB II

PERSAMAAN KUADRAT. AC 0 P DAN Q SAMA TANDA. 2. DG. MELENGKAPKAN BENTUK KUADRAT ( KUADRAT SEMPURNA ) :

MA5032 ANALISIS REAL

SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014 TINGKAT PROVINSI

0. Pendahuluan. 0.1 Notasi dan istilah, bilangan kompleks

ANALISIS REAL. (Semester I Tahun ) Hendra Gunawan. September 12, Dosen FMIPA - ITB

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL

PENDAHULUAN KALKULUS

Sistem Bilangan Real

BAB 5 Bilangan Berpangkat dan Bentuk Akar

Modul ke: Matematika Ekonomi. Himpunan dan Bilangan. Bahan Ajar dan E-learning

KONSTRUKSI SISTEM BILANGAN

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL

MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS. Nuryanto.ST.,MT

BAHAN AJAR MATEMATIKA WAJIB KELAS X MATERI POKOK: PERTIDAKSAMAAN RASIONAL DAN IRASIONAL

MODUL MATEMATIKA XI IPA SUKU BANYAK SMA SANTA ANGELA TAHUN PELAJARAN SEMSTER GENAP

Pengantar : Induksi Matematika

FUNGSI dan LIMIT. 1.1 Fungsi dan Grafiknya

Matematika: Persamaan Kuadrat 11/22/2011 PERSAMAAN KUADRAT. Oleh Syawaludin A. Harahap, MSc

Transkripsi:

Pertemuan 2. BAHAN AJAR ANALISIS REAL Matematika STKIP Tuanku Tambusai Bangkinang 0. Bilangan Real 0. Bilangan Real sebagai bentuk desimal Pada pembahasan berikutnya kita diasumsikan telah mengetahui dengan cukup baik bilangan asli, bilangan bulat, dan bilangan rasional. Himpunan semua bilangan asli dilambangkan dengan N, yakni N := {, 2, 3,...}. Himpunan semua bilangan bulat dilambangkan dengan Z, yakni Z; = {0, ±, ±2, ±3,...}. ( Tanda... di sini menyatakan dan sterusnya, yang mengasumsikan kita telah mengetahui pola yang ada). Sementara itu, himpunan semua bilangan rasional dilambangkan dengan Q, yakni Q := { p q : p Z, q N, dan F P B(p, q) = } Selain itu kita diasumsikan telah mengenai notasi bilangan dalam bentuk desimal. Sebagai contoh =,00000... 2 =0,50000... 3 =0,33333... 2 =,442... e =2,7828... π =3,459... Sebagian bilangan mempunyai bentuk desimal yang berhenti, seperti 2 = 0, 5, dan sebagian bilangan mempunyai bentuk desimal yang berulang, seperti 3 = 0, 33333... Bilangan rasional senantiasa dapat dinyatakan dalam bentuk desimal berhenti atau berulang. Bilangan yang mempunyai bentuk desimal tak berhenti ataupun berulang merupakan bilangan irasional. Sebagai contoh, bilangan 0,000000... merupakan bilangan iraasional. Himpunan semua bilangan rasional dan bilangan irasional disebut sebagai himpunan bilangan real, yang dilambangkan dengan R. Dalam hal ini kita mempunyai N Z Q R

Latihan 0.. Nyatakan 2 dalam bentuk desimal. Apakah bentuk desimalnya berhenti atau berulang? 2. Nyatakan 0,232323... sebagai bentuk pecahan. 0.2 Sifat Aljabar Himpunan bilangan real R diasumsikan memenuhi sifat aljabar yang terkait dengan operasi penjumlahan dan perkalian padanya. Persisnya R terhadap penjumlahn bersifat komutatif, asosiatif, mempunyai unsur identitas 0, dan mencakup unsur lawan. Demikian pula R terhadap perkalian bersifat komutatif, asosiatif, dan mempunyai unsur identitas 0, dan mencakup unsur kebalikan. (Catat bahwa asumsi bahwa 0 termasuk bagian yang penting disini). Selain itu, di R berlaku pula sifat distribusi, yakni x(y + z) = xy + xz untuk stiap x, y, z R. Kesembilan sifat ini dikenal pula sebagai sifat lapangan R. Teorema 0. (Hukum Pencoretan). Misalkan x, y, dan z adalah himpunan bilangan real sembarang. (i) Jika x + z = y + z, maka x = y. (ii) Jika xz = yz dan z 0, maka x = y. Bukti (i) Misalkan x + z = y + z. dapatkan Tambahkan kedua ruas dengan z, sehingga kita (x + z) + ( z) = (y + z) + ( z) Dengan menggunakan sifat asosiatif dan sifat unsur lawan, kita peroleh x+0=y+0 dan berdasarkan sifat unsur identitas pada penjumlahn, kita sampai pada kesimpulan bahwa x = y. Jadi pernyataan terbukti. Bukti (ii) Latihan 0.2. Buktikan teorema 0. bagian (ii) 2. Ditehau bilangan real a sembarang. Buktikan bahwa (a) a.0=0 (b) (-)a=a (c) -(-a)=a (d) (-)(-)= 3. Diketahui bilangan real a dan b, Buktikan bahwa jika ab = 0, maka a = 0 atau b = 0. 2

4. Buktikan bahwa tidak ada bilangan rasional x yang memenuhi persamaan x 2 = 2. (Petunjuk; gunakan metode pembuktian tidak lansung). 0.3 Sifat urutan Selain memenuhi sifat Lapangan R juga diasumsikan memenuhi sifat urutan yang berkaitan dengan ketaksamaan di antara dua bilangan real. Diberikan dua bilangan real a dan b sembarang, terdapat tiga kemungkinan dan hanya satu diantara tiga kemungkinan yang benar yakni atau a > b, atau a = b, atau a < b Sifat ini dikenal dengan sebagai Hukum Trikotomi. Catat bahwa a < b setara dengan b > a. Jika a, b, dan c adalah bilangan real maka a < b < c bearti a < b dan b < c. sebagai contoh, kita mempunyai 0 < 2 <. Selanjutnya, a b berarti a < b atau a = b; sementara a b berarti a > b atau a = b. sebagai contoh 0 dan merupakan dua pernyataan yang benar. Sifat urutan lainnya yang di penuhi oleh bilangan real adalah: (i) Jika a > b dan b > c, maka a > c. (ii) Jika a > b dan c R, maka a + c > b + c. (iii) Jika a > b dan c > 0, maka ac > bc bilangan x dikatakan bernilai positip jika dan hanya jika x > 0. Teorema 0.2 Jika a > 0 dan b > 0, maka a + b > 0 dan ab > 0 Bukti Misalkan Contoh 0.3 Fakta > 0 dapat dibuktikan dengan memakai sifat-sifat diatas. Contoh 0.4 Misalkan diketahui a < b + ɛ untuk setiap ɛ > 0. Maka dapat disimpulkan bahwa a b. (Andaikan a > b. Maka, untuk ɛ = a b, berlaku a < b + (a b) = a sesuatu yang mustahil). Latihan 0.3. Buktikan jika a > 0, maka a > 0. 2. Buktikan jika a > b dan c > d, maka a + c > b + d. 3. Buktikan jika A < B > 0, maka a A < a+b A+B < A B 3

4. diketahui x, y > 0. Buktikan x < y jika dan hanya jika x 2 < y 2 5. jika b ɛ < a < b + ɛ untuk setiap ɛ > 0, maka a = b. 0.4 Akar dan Persamaan Kuadrat Untuk n N, x n = x.x.x...x ( n kali). Asumsi berikutnya tentang sistem bilangan real adalah eksistensi akar ke -n. Persisnya diberikan y 0, terdapat sebuah bilangan x 0 (tunggal) sedemikian sehingga y = x n Untuk y 0, nilai x 0 yang memenuhi persamaan x = y n akar ke-n dari y dan dilambangkan dengan disebut sebagai x = y n khususnya, untuk n = 2, kita gunakan notasi y = y 2.Catat bahwa dalam hal ini senantiasa berlaku y 0. Jika y > 0, maka tentu saja terdapat dua bilangan kuadratnya sama dengan y, yaitu y yang bernilai positip dan y yang bernilai negatif. Bentuk umum persamaan kuadrat (dalam x) adalah ax 2 + bx + c = 0 dengan a 0 Dalam hal b 2 4ac 0, akar persamaan kuadrat di atas diberikan oleh rumus Latihan 0.4 x = b± b 2 4ac 2a. Buktikan bahwa bilangan x yang memenuhi 2 x = 5 bukan merupakan bilangan rasional. 2. Misalkan koefisien a, b, dan c pada persamaan kuadrat ax 2 + bx + c = 0 merupakan bilangan rasional. Buktikan jika α = r + s 2 merupakan akar persamaan ini, dengan r dan s rasional, maka β = r s 2 juga merupakan akar. 3. Misalkan n N dan a,..., a n dan b..., b n adalah bilangan real. Buktikan ketaksamaan (a b +... + a n bn) 2 (a 2 +... + a 2 n)(b 2 +... + b 2 n) (Ketaksamaan Cauchy-Schwarz) 0.5 Nilai Mutlak Jika x bilangan real, maka nilai mutlak x ditulis x, didefenisikan sebagai x = { x,jikax 0 x,jikax<0 4

Teorema 0.3 Untuk setiap bilangan real berlaku x x x Teorema 0.4 Untuk setiap bilangan real a dan b berlaku ab = a. b Teorema 0.5 (Ketaksamaan segitiga). Untuk setiapa a, b R berlaku Latihan 0.5. Buktikan teorema 0.3 2. Buktikan teorema 0.4 a + b a. 3. Buktikan bahwa a < b jika dan hanya jika b < a < b dan juga a b a b. 4. Buktikan jika a < x < b dan a < y < b, maka x y < b a. Berikan interpretasi geometrisnya. Tugas 2.. Latihan 0. 2. lattihan 0.2 3. Latihan 0.3 no.,2,4,5 4. Latihan 0.4 no.2,3 5. latihan 0.5 no. 2, 4 5