II. LANDASAN TEORI. sementara grafik distribusi F tidak simetrik dan umumnya sedikit positif seperti

dokumen-dokumen yang mirip
TINJAUAN PUSTAKA. Dalam menentukan penduga parameter dari distribusi G3F dan karakteristik dari

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam mengkaji penelitian Karakteristik Penduga Parameter Distribusi Log

II.TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses penelitian untuk mengkaji karakteristik pendugaan distribusi

TINJAUAN PUSTAKA. Generalized Eksponensial Menggunakan Metode Generalized Momen digunakan. merupakan penjabaran definisi dan teorema yang digunakan:

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA

PENDUGAAN PARAMETER DISTRIBUSI GENERALIZED BETA 2 MENGGUNAKAN METODE MOMEN, MAXIMUM LIKELIHOOD ESTIMATION, DAN PROBABILITY WIEGHTED MOMENT.

(Skripsi) Oleh EGA JHEA GUSTAVIA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses penelitian untuk mengkaji karakteristik penduga GMM pada data

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai teori-teori yang mendukung dalam

II. TINJAUAN PUSTAKA

LANDASAN TEORI. Dalam proses penelitian pendekatan distribusi generalized t(,,, ), ), melalui distribusi generalized beta 2

PENDUGAAN PARAMETER DISTRIBUSI ERLANG-1 MENGGUNAKAN METODE PROBABILITY WEIGHTED MOMENT, METHOD OF MOMENT, DAN MAXIMUM LIKELIHOOD ESTIMATION.

digunakan untuk menyelesaikan persamaan yang nantinya akan diperoleh dalam

II. LANDASAN TEORI. karakteristik dari generalized Weibull distribution dibutuhkan beberapa fungsi

I. PENDAHULUAN. merangkum, dan mempresentasikan data dengan cara informatif. Sedangkan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pemodelan persamaan struktural (Structural Equation Modeling, SEM) adalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. kontinu. Bentuk kurva distribusi logistik adalah simetri dan uni-modal. Bentuk

LANDASAN TEORI. penelitian mengenai pendekatan distribusi GE ke distribusi GLL(,,

LANDASAN TEORI. Generalized Lambda Distribution (GLD) awalnya diusulkan oleh Ramberg dan

II. LANDASAN TEORI. beberapa konsep dan teori yang berkaitan dengan penduga parameter distribusi GB2

TINJAUAN PUSTAKA. Model Linier dengan n pengamatan dan p variable penjelas biasa ditulis sebagai

Lampiran 1. Beberapa Definisi dan Lema Teknis

Setiap karakteristik dari distribusi populasi disebut dengan parameter. Statistik adalah variabel random yang hanya tergantung pada harga observasi

LANDASAN TEORI. Dalam proses penelitian pendugaan parameter dari suatu distribusi diperlukan

II. LANDASAN TEORI. 2. P bersifat aditif tak hingga, yaitu jika dengan. 2.1 Ruang Contoh, Kejadian dan Peluang

LANDASAN TEORI. Distribusi Gamma adalah salah satu keluarga distribusi probabilitas kontinu.

BAB II LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Herrhyanto & Gantini (2009), peubah acak X dikatakan berdistribusi

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teori statistika telah mempengaruhi hampir semua aspek. Dalam teori statistika dan peluang, distribusi gamma (

DISTRIBUTIONS OF RANDOM VARIABLE DISTRIBUSI VARIABEL RANDOM

Pengantar Statistika Matematika II

II. TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. mengestimasi parameter regresi. Distribusi generalized. digunakan dalam bidang ekonomi dan keuangan.

Learning Outcomes Sebaran Kontinu Nilai Harapan dan Ragam Beberapa Sebaran Kontinu. Peubah Acak Kontinu. Julio Adisantoso.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Estimasi Titik. (Point Estimation) Minggu ke 1-3. Prof. Dr. Sri Haryatmi, M. Sc. Universitas Gadjah Mada

BAB 4 KEKONSISTENAN PENDUGA DARI FUNGSI SEBARAN DAN FUNGSI KEPEKATAN WAKTU TUNGGU DARI PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN FUNGSI PANGKAT

II. LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan diberikan beberapa definisi dan teorema yang berkaitan dengan

II. TINJAUAN PUSTAKA

CNH3E3 PROSES STOKASTIK Peubah Acak & Pendukungnya

Lampiran A. Beberapa Definisi dan Lema Teknis

BAB 3 REVIEW SIFAT-SIFAT STATISTIK PENDUGA KOMPONEN PERIODIK

KONVOLUSI DISTRIBUSI EKSPONENSIAL DENGAN PARAMETER BERBEDA

DEFICIENCY PENAKSIR PARAMETER PADA DISTRIBUSI GAMMA

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

HANDOUT PERKULIAHAN. Pertemuan Ke : 3 : Distribusi Satu Peubah Acak dan Ekspektasi Satu Peubah Acak

Penentuan Momen ke-5 dari Distribusi Gamma

BAB II LANDASAN TEORI

Karakteristik Pendugaan Emperical Best Linear Unbiased Prediction (EBLUP) Pada Pendugaan Area Kecil

STATISTIKA UNIPA SURABAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DISTRIBUSI ERLANG DAN PENERAPANNYA. Rini Kurniasih 1, Getut Pramesti 2 Mahasiswi Pendidikan Matematika FKIP UNS, Dosen Pendidikan Matematika FKIP UNS

BAB II LANDASAN TEORI

PEUBAH ACAK DAN SEBARANNYA

Peubah acak adalah suatu fungsi dari ruang contoh ke bilangan nyata, f : S R

STATISTIK PERTEMUAN VI

BAB 4 SEBARAN ASIMTOTIK PENDUGA KOMPONEN PERIODIK

PENDAHULUAN LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dapat dianggap mendekati normal dengan mean μ = μ dan variansi

PENDUGAAN PARAMETER DISTRIBUSI BETA DENGAN METODE MOMEN DAN METODE MAKSIMUM LIKELIHOOD

BAB II LANDASAN TEORI. ilmiah. Pencacahan atau pengukuran karakteristik suatu objek kajian yang

BAB II LANDASAN TEORI

Ekspektasi Satu Peubah Acak Kontinu

Penentuan Daerah Kritis Terbaik dengan Teorema Neyman- Pearson

II LANDASAN TEORI. 2.1 Ruang Contoh, Kejadian dan Peluang. 2.2 Peubah Acak dan Fungsi Sebaran

BAB 3 REVIEW PENDUGAAN FUNGSI INTENSITAS LOKAL DAN GLOBAL DARI PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN FUNGSI PANGKAT

KONSEP DASAR TERKAIT METODE BAYES

BEBERAPA DISTRIBUSI KHUSUS DKINTINU DIKENAL

PEMBANGKIT RANDOM VARIATE

DISTRIBUSI PROBABILITAS

Distribusi Peluang. Maka peubah acak X dinyatakan dengan banyaknya kemunculan angka. angka sama sekali. angka.

II. TINJAUAN PUSTAKA. dengan kendala menjadi model penuh tanpa kendala,

BAB II LANDASAN TEORI

Distribusi Probabilitas : Gamma & Eksponensial

Variabel Random dan Nilai Harapan. Oleh Azimmatul Ihwah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini akan dijelaskan pengertian tentang distribusi Weibull, maximum

KEKONSISTENAN PENDUGA FUNGSI SEBARAN DAN FUNGSI KEPEKATAN PELUANG WAKTU TUNGGU PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN LINEAR TITA ROBIAH AL ADAWIYAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dengan demikian, untuk sembarang B = [a, b], maka persamaan (5.1) menjadi

INFERENSI STATISTIK DISTRIBUSI BINOMIAL DENGAN METODE BAYES MENGGUNAKAN PRIOR KONJUGAT. Oleh : ADE CANDRA SISKA NIM: J2E SKRIPSI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini akan dibahas beberapa konsep dasar, definisi-definisi serta teorema

Sebaran Peubah Acak Bersama

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Usman dan Warsono (2000) bentuk model linear umum adalah :

BAB IV REDUKSI BIAS PADA PENDUGAAN

STATISTIKA EKONOMI I Chapter 4 Distribusi Probabilitas Normal dan Binomial Chapter 5 Teori Sampling

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ruang sampel S adalah himpunan semua hasil dari suatu percobaan. Kejadian E

SIFAT-SIFAT STATISTIKA TIKA ORDE-2 FUNGSI INTENSITAS PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN LINEAR DAN MODIFIKASINYA NENENG MILA MARLIANA

Ekspektasi Satu Peubah Acak Diskrit

LAMPIRAN. Kajadian adalah suatu himpunan bagian dari ruang contoh Ω. (Grimmett dan Stirzaker, 2001) Definisi A.3 (Medan-σ)

MINGGU KE-9 MACAM-MACAM KONVERGENSI

Teorema Newman Pearson

PENDUGAAN FUNGSI SEBARAN DALAM MODEL NONPARAMETRIK RONI WIJAYA

TINJAUAN PUSTAKA. Distribusi Weibull adalah distribusi yang paling banyak digunakan untuk waktu

( x) LANDASAN TEORI. ω Ω ke satu dan hanya satu bilangan real X( ω ) disebut peubah acak. Ρ = Ρ. Ruang Contoh, Kejadian dan Peluang

ESTIMASI TOTAL DAYA LISTRIK YANG HILANG MELALUI PROSES POISSON TERPANCUNG MAJEMUK

Defenisi 15 (Kejadian) Kejadian adalah suatu himpunan bagian dari Nang contoh a. (Grimmett dan Stirzaker 2001)

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi

G a a = e = a a. b. Berdasarkan Contoh 1.2 bagian b diperoleh himpunan semua bilangan bulat Z. merupakan grup terhadap penjumlahan bilangan.

Transkripsi:

4 II. LANDASAN TEORI 2.1 Distribusi F Distribusi F merupakan salah satu distribusi kontinu. Dengan variabel acak X memenuhi batas X > 0, sehingga luas daerah dibawah kurva sama dengan satu, sementara grafik distribusi F tidak simetrik dan umumnya sedikit positif seperti halnya distribusi lainnya.ieb Gambar. 1 Grafik FKP F Distribution

5 Definsi 2. 1 Misalkan X adalah random variabel dari distribusi F dengan parameter d 1 dan d 2, dinotasikan X F(d 1, d 2 ). Maka fungsi kepekatan peluangnya adalah f(x) (. /. / ). /, x (2.1) dimana d 1 dan d 2 bilangan bulat positif dengan B adalah fungsi beta. ainya, 2.2 Distribusi Three-Parameter Generalized F Distribusi Three-parameter Generalized F merupakan salah satu distribusi kontinu yang memiliki tiga parameter, yaitu α yang merupakan parameter skala serta m 1 dan m 2 yang merupakan parameter bentuk. Distribusi G3F adalah generalisasi dari distribusi F. Definisi 2.2 Misalkan X adalah random variabel dari distribusi G3F (α, m 1, m 2 ) maka fungsi kepekatan peluangnya adalah f(x). /, x >0, m 1, m 2, > 0 (2.2) Dengan B(m 1, m 2 ) adalah fungsi Beta, (Warsono dkk, 2014).

6 2.2.1 Nilai Harapan dari Distribusi G3F Nilai harapan dari distribusi G3F dengan parameter (α, m 1, m 2 ) dimana α, m 1, m 2 dapat dinyatakan sebagai berikut E(X). / E(X) Misalkan : u x x 0 u 0 du x u Sehingga E(X). / Karena B (m 1,m 2 ), (Abramowitz and Stegun, 1970) maka: E(X) B(m 1 + 1, m 2 1) Dan dengan menggunakan persamaan (6.2.2) dalam Abramowitz dan Stegun (1970) yakni B(z,w) B(w,z) maka diperoleh

7 E(X) E(X) Jadi nilai harapan dari distribusi G3F adalah E(X) (2.3) Selanjutnya, untuk E(X 2 ) dapat dinyatakan oleh E(X 2 ). / E(X 2 ) Misalkan : u x x 0 u 0 du x u Sehingga E(X 2 ). / E(X 2 ) B(m 1 + 2, m 2 2) E(X 2 )

8 E(X 2 ) Jadi diperoleh nilai E(X 2 ) (2.4) 2.2.2 Varians dari distribusi G3F Varians atau ragam dari distribusi G3F dapat diperoleh dengan menggunakan persamaan (2.3) dan (2.4) yaitu : ( ) ( ). / ( ). / ( ) [ ]. / ( ). / ( ) Dengan menggunakan persamaan (6.1.15) dalam Abramowitz and Stegun (1970), yakni, maka diperoleh [ ]. / ( ) Var(X). / ( ) [ ] 0 ( ) 1 ( ) ( ) [ ( ), -, - ]

9 Jadi varians dari distribusi G3F adalah Var(X) [ ( ), -, - ] 2.3 Metode Probability Weighted Moment (PWM) Diawali dari beberapa kelemahan dan kelebihan dari setiap metode pendugaan yang telah ada, maka penggunaan metode PWM dapat dijadikan alternatif lain dalam menduga parameter dari distribusi G3F. Metode PWM merupakan modifikasi dari metode konvensional momen dan pertama kali dikemukakan oleh Hosking et al., (1984). Fungsi PWM dari variabel random X dengan fungsi distribusi kumulatif (CDF), F(x) didefinisikan sebagai berikut:,( ) ( ) ( ) - Dalam hal ini r, s dan t merupakan bilangan real. Bila s t 0 dan r merupakan bilangan bulat yang tidak negatif maka akan menjadi merupakan momen peluang konvensional yang selama ini dikenal. Adapun subclass dari fungsi PWM di atas dengan X(F) adalah invers dari fungsi distribusi kumulatif maka fungsi PWM adalah. Sementara dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu s 0 dan t 0, sehingga fungsi diatas dapat dinyatakan dalam bentuk, ( - dimana, ( - dan, ( - dimana, ( -

10 Selain itu fungsi PWM dapat juga ditulis secara khusus yakni [ ], dengan r, s, t adalah bilangan real dan B adalah fungsi beta. Dalam hal ini merupakan momen ke r dari statistik tataan ke (t + 1) untuk sampel berukuran (s + t + 1). Sehingga, jika r 1, s 0 dan t 1 maka [ ] [ ] [ ], - (2.4.1) Dengan menyelesaikan akan didapatkan penduga bagi parameter yang masih dinyatakan dalam bentuk Adapun penduga tak bias bagi diperoleh berdasarkan sampel tataan dari sampel berukuran n, dan t bilangan positif dengan menyelesaikan persamaan. /. / Selanjutnya dengan mengganti dengan akan didapatkan penduga parameter dari setiap parameter distribusi.

11 2.4 Karakteristik Penduga Untuk mengetahui karakteristik penduga dari distribusi G3F dengan menggunakan metode PWM, maka harus memenuhi sifat sifat penduga yang baik diantaranya sebagai berikut: 2.4.1 Tak Bias Salah satu sifat yang harus dimiliki oleh suatu penduga parameter dari suatu distribusi adalah sifat ketakbiasan dari penduga tersebut. Definisi 2.3 Penduga U(X) U( X 1, X 2,..., X n ) dikatakan penduga tak bias bagi bila ( ), (Hogg and Craig, 1995). 2.4.2 Varians Minimum Suatu penduga dikatakan sebagai penduga yang baik selain memiliki sifat tak bias, juga memiliki varians minimum. Definisi 2.4 Misalkan U(X) adalah penduga tak bias bagi, maka untuk sebarang penduga tak bias U 1 (X) bagi disebut penduga varians minimum jika Var( ) Var( ) untuk setiap, dimana ( ). / [ ] (Bain and Engelhardt, 1992).

12 Dalam menentukan penduga varians minimum, berikut ini diberikan beberapa definisi yang berkaitan dengan varians minimum yakni : 2.4.2.1 Informasi Fisher Definisi 2.5 Misalkan X variabel acak dengan fungsi kepekatan peluang (fkp), information Fisher dinotasikan dengan I, dimana: [. / ] atau 0 1 (Hogg and Craig, 1995). 2.4.2.2 Matriks Informasi Fisher Definisi 2.6 Misalkan sampel acak X 1, X 2,..., X n dari suatu distribusi dengan fungsi kepekatan dalam kondisi yang ada. Tanpa memperhatikan kondisi yang rinci, misalkan bahwa ruang dari X dimana yang tidak meliputi dapat diturunkan dibawah integralnya. Sehingga matriks Informasi Fisher sebagai berikut: * 0 0 1 0 1 +, 1 0 1 (Hogg and Craig, 1995)

13 2.4.2.3 Cramer-Rao Lower Bound (CRLB) Definisi 2.7 Pertidaksamaan Cramer-Rao Lower Bounddidefinisikan sebagai berikut: [ ] [ ] [. / ] Jika Y U(X 1, X 2,..., X n ) adalah penduga tak bias dari, maka, mengakibatkan pertidaksamaan Cramer-Rao Lower Bound adalah sebagai berikut: 2.4.3 Konsisten (Hogg and Craig, 1995). Sifat lain yang harus dimiliki oleh suatu penduga selain tak bias dan varians minimum adalah sifat kekonsistenan dari penduga tersebut, dimana saat ukuran sampel semakin besar maka penduga tersebut akan semakin mendekati parameter populasi sesungguhnya. Definisi 2.8 U(X) dikatakan sebagai penduga konsisten bagi jika U(X) untuk n, yaitu bila: * + atau * +, (Hogg and Craig, 1995). P

14 Teorema 2.1 ( Chebyshev s Inequality ) Misalkan X variabel acak dengan rata rata dan varaians. Untuk, * + atau * + ( Larsen dan Marx, 2012). Teorema 2.2 Jika U(X 1, X 2,..., X n ) merupakan rangkaian dari penduga suatu parameter, berlaku: o o Untuk U(X) merupakan rangkaian penduga konsisten dari suatu parameter ( Casella and Berger, 2002).