BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembelajaran kewirausahaan yang ada di kelas X-B. penggunaan metode kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan

dokumen-dokumen yang mirip
Model Pembelajaran kooperatif dengan tipe Group Investigation ini masih. asing bagi siswa kelas XI 6 Program Keahlian Multi Media SMK Kristen BM

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga, peneliti berhasil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Akuntansi Sekolah Menengah Kejuruan Pelita Salatiga, peneliti berhasil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Negeri Tlahap cenderung bersifat konvensional ceramah yang berpusat pada guru.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas XI IPS2 SMA NEGERI 1

pembelajaran pada mata pelajaran Mencatat Dikte yang ada di Permasalahan yang ada di dalam penelitian ini adalah apakah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. profil sekolah penelitian baik penelitian tindakan kelas maupun penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. eksperimen dapat dideskripsikan sebagai berikut.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri I Tulang Bawang Tengah Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

= = 7.6 dibulatkan menjadi = 8

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti berlokasi di SMK Negeri 1

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Analisis data digunakan untuk mengetahui seberapa besar keberhasilan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ruang kepala sekolah, 1 ruang guru, 1 mushola, 1 ruang perpustakaan, 1 lab

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA PERSIKLUS DAN ANALISIS DATA AKHIR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SKRIPSI Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. SMK Pelita Salatiga merupakan Sekolah Menengah. Kejuruan bisnis dan manajemen yang ada di Kota Salatiga.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang minat belajar IPA setelah pembelajaran IPA selesai. Akan tetapi

BAB IV HASIL PENELITIAN. Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengurus surat izin penelitian dari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maka pada bab ini peneliti akan mendeskripsikan hasil penelitian yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason &

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian tentang Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Dalam penelitian penggunaan media Flip Chart untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar materi cerpen yakni dalam mengidentifikasi unsur-unsur cerpen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. umum terdapat empat langkah dalam melakukan PTK, yaitu perencanaan,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

3.1.2 Subyek Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas X-B SMK Pelita Salatiga, peneliti berhasil mengidentifikasi permasalahan pembelajaran kewirausahaan yang ada di kelas X-B. Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah dengan penggunaan metode kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Kewirausahaan kompetensi dasar menunjukkan sikap pantang menyerah dan ulet semester 2 Tahun Ajaran 2012/2013 di SMK Pelita Salatiga. Adapun tujuan dari penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengetahui penggunaan metode pembelajaran Jigsaw dalam mata pelajaran kewirausahaan kompetensi dasar menunjukkan sikap pantang menyerah dan ulet dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa Kelas X-B Program Keahlian Akomodasi Perhotelan Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 di SMK Pelita Salatiga. 46

Hasil penelitian ini meliputi motivasi dan hasil belajar siswa yang dirancang dengan secara bersiklus. Siklus pertama dan siklus kedua terdiri dari perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (acting), pengamatan (observing),dan refleksi (reflecting). Hasil dari aktivitas siswa diperoleh dari pengamatan/observasi yang dinilai dengan menggunakan lembar observasi aktivitas siswa dan diperoleh dari hasil evaluasi individu sebelum diadakan tindakan dan hasil evaluasi individu setelah tindakan yang menggunakan metode kooperatif tipe jigsaw pada siklus I dan siklus II dengan pokok bahasan menunjukkan sikap pantang menyerah dan ulet.hasil pengamatan kesiapan siswa dalam menerima pelajaran dan hasil motivasi belajar siswa diukur dengan menggunakan angket motivasi siswa yang diberikan pada saat setiap siklus telah berakhir, serta pengamatan aktivitas guru menggunakan metode menggunakan metode kooperatif tipe jigsaw.pelaksanaan tindakan dilakukan dua kali pertemuan. Masing-masing pertemuan dilakukan selama dua jam pelajaran yaitu Sembilan puluh menit. Setelah mengadakan penelitian dengan menggunakan metode kooperatif 47

tipe jigsaw pada pokok bahasan menunjukkan sikap pantang menyerah dan ulet diperoleh data sebagai berikut. 4.1.1. Hasil Penelitian Siklus I a. Perencanaan ( Planning ) Sebelum melakukan tindakan dilakukan, penelitimelakukan menganalisis penyebab timbulnya masalah yang terdapat pada proses pembelajaran mata pelajaran kewirausahaan dengan pokok bahasan menunjukkan sikap pantang menyerah dan ulet di kelas X- B program keahlian Akomodasi Perhotelan semester 2 di SMK Pelita Salatiga. Diketahui bahwa strategi pembelajaran yang selama ini diterapkan belum bisa memaksimalkan proses pembelajaran. Tindakan pemecahanmasalah yang dipandang tepat oleh peneliti adalah dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Tahap penyusunanrancangan tindakan yangakan diberikanadalah sebagaiberikut: 1. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang materi yang akan diajarkan dengan 48

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. 2. Menyusun kelompok asal dan kelompok ahli. Kelompok diacak secara heterogen dilihatdarisegi akademisdan jeniskelamin. 3. Mempersiapkan lembar materi yang hendak dibahas oleh kelompok ahli pada siklus I 4. Mempersiapkan lembar soal diskusi kelompok siklus I 5. Menyiapkan lembar evaluasi individu siklus I 6. Menyusun dan menyiapkan lembar observasiyangterdiridari: a. Lembar kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran yang dlihat dari jumlah siswa yang membawa buku paket, buku catatan, dan perlengkapan alat tulis. b. Lembar pengamatan aktivitas siswa yang menunjang pelaksanaan pembelajaran dengan metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. c. Lembar pengamatan aktivitas guru yang 49

digunakan untuk mengetahui aktivitas guru selama menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. 7. Menyiapkan lembar angket motivasi siswa dalam menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk setiap siklusnya. 8. Menyiapkan lembar kisi kisi wawancara guru terhadap metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. 9. Menyiapkan lembar angket tanggapan siswa terhadap metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. 10. Menyiapkan lembar berita acara penelitian di setiap siklus. b. Pelaksanaan Tindakan (Acting) Tahap pelaksanaan tindakan ini dilaksanakan sesuai scenario pembelajaran yang telah direncanakan dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.Siklus I dilaksanakan pada tanggal 1 April 2013 dan 2 April 2013, Jam pertama dan kedua. 50

Pertemuan pertama hasil observasi kegiatan pembelajaran yaitu pada kegiatan awal guru mengabsen, mengecek kesiapan siswa. Setelah itu, guru memberitahu siswa bahwa nilai evaluasi individu masih ada yang nilainya masih dibawah KKM yaitu 70 sebanyak 17 siswa, serta mencoba mengingatkan siswa tentang materi yang sudah dipelajari sebelumnya dengan memberikan pertanyaan apersepsi dan motivasi. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan materi.setelah materi disampaikan secara ringkas, guru menjelaskan tentang pembelajaran kooperatif tipe jigsaw serta langkah- langkahnya. Kemudian guru membagi siswa ke dalam kelompok asal yang telah ditentukan sebelumnya.guru membagi kelompok menjadi lima, yaitu kelompok 1, kelompok2, kelompok 3, kelompok 4, kelompok 5. Masing-masing kelompok beranggotakan 6 siswa yang telah dipilih secara acak baik dari segi jenis kelamin, dan kemampuan akademis,dan tiap anggota kelompok telah mendapat nomor urutan sendiri-sendiri, 51

yaitu a-f. Pada awalnya siswa sempat protes terhadap pembagian kelompok. Kemudian guru memberikan pengertian kepada mereka tentang maksud dan tujuan dari pembagian kelompok tersebut. Setelah itu guru mengarahkan agar tiap siswa duduk bersama kelompokny amasing-masing. Guru juga meminta siswa mencatat anggota kelompok masing-masing sesuai dengan urutannya a-f.setelah itu, guru membagi siswa ke dalam 6 kelompok ahli yang anggotanya telah ditentukan berdasarkan urutan a-f.guru juga meminta siswa berpindah sesuai dengan kelompok ahli. Setelah pembagian kelompok, guru menjelaskan langkah langkah diskusi dalam metode jigsaw dan memberi bagian materi yang akan dipelajari oleh kelompok ahli. Aktivitas yang dilaksanakan dalam kelompok ahli adalah setiap kelompok membahas materi yang telah dibagi oleh guru.selama diskusi kelompok,guru membantu jalannya diskusi kelompok sebagai fasiliator dan motivator. Setelah dirasa cukup dalam diskusi kelompok, siswa diarahkan 52

kembali ke dalam kelompok asal.setelah bergabung dengan kelompok asal, siswa diberi waktu untuk menyampaikan materi yang diperoleh dari kelompok ahli kepada teman kelompok asal.kemudian guru membagikan lembar soal diskusi kelompok siklus I, dan siswa mengerjakan dengan teman kelompok asal.di akhir pembelajaran, guru memberikan tugas untuk dikerjakan dirumah dan di kumpulkan pada pertemuan kedua.peneliti meminta tanda tangan berita acara kepada guru pengajar di akhir pembelajaran sebagai bukti dilaksanakannya penelitian tindakan kelas pada pertemuan pertama siklus pertama. Pertemuan kedua, guru membuka dengan doa dan mengabsen siswa, memberikan apersepsi, motivasi, dan tujuan pembelajaran dan menanyakan kembali langkahlangkah pembelajaran dengan metode jigsaw. Kemudian siswa diminta melaksanakan presentasi hasil diskusi dari pertemuan pertama, guru sebagai fasilitator dan motivator. Pada saat kelompok yang maju presentasi, kelompok lain 53

yang tidak presentasi memberi tanggapan yang berupa pertanyaan maupun sanggahan. Setelah presentasi hasil diskusi selesai, siswa dipersilahkan kembali ke tempat duduk masing masing. Guru memberikan waktu kepada siswa selama 10 menit untuk membaca ulang materi sebelum evaluasi individu di mulai. Setelah waktu selesai, siswa menerima lembar soal evaluasi individu siklus I dan mengerjakan secara sendiri tanpa bekerja sama dengan siswa lain selama 60 menit. Guru mengawasi jalannya evaluasitersebut,dan menegur siswa yang bekerjasama dengan siswa lain. Setelah waktu selesai,lembar jawaban dikumpulkan.guru bertanya apakah ada kesulitan dalam menjawab soal-soa ltes. Dan beberapa siswa mengaku ada soal yang mereka tidak bisa menjawab. Peneliti meminta tanda tangan berita acara kepada guru pengajar di akhir pembelajaran sebagai bukti dilaksanakannya penelitian tindakan kelas pada pertemuan kedua siklus pertama. 54

c. Pengamatan (Observing) Penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam penelitia ntindakan kelas ini menggunakan lembar pengamatan yang telah dibuat oleh peneliti. Hasil pengamatan aktivitas siswa dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siklus I adalah sebagai berikut. a. Hasil kesiapan siswa menerima pelajaran pada siklus I pertemuan pertama sebesar 32,22 % siswa telah siap menerima materi pelajaran. Sedangkan 67,78% siswa belum siap menerima materi pelajaran disebabkan siswa tidak membawa buku paket atau materi dan buku catatan. Pada pertemuan kedua, ada peningkatan kesiapan siswa menerima pelajaran yaitu 84,44% sisanya masih belum siap menerima pelajaran sebesar 16,66%. b. Hasil Observasi motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif tipe jigsaw kelas X-B Program Keahlian Akomodasi 55

Perhotelan di SMK Pelita Salatiga digunakan untuk mengetahui ketertarikan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar selama di kelas. Hasil observasi motivasi belajar siswa diperoleh dengan menggunakan angket. Hasilnya pada siklus I adalah 24,76 yang dikategorikan kurang termotivasi. c. Hasil observasi mengenai aktivitas siswa dan guru dalam proses pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Tabel 4.1.1 Hasil Observasi Aktivitas Tindakan Guru Dan Siswa Kelas X-B Kompetensi Dasar Menunjukkan Sikap Pantang Menyerah Dan Ulet Semester 2 Tahun Ajaran 2012/2013 Di SMK Pelita Salatiga Dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Siklus I Indikator Jumlah observasi Hasil observasi Hasil Rata-rata keseluruhan Indikator Ketercapaian >3 <3 Ratarata Individu Rata-rata Kesimpulan Guru 17 15 2 3,30 3,20 >3 >4 1 7 6 3,11 Rata-rata total masih belum tercapai, rata-rata individu masih ada 3 item yang belum memenuhi indikator ketercapaian 56

3 Siswa 17 15 2 3,20 3,13 >3 >4 Rata-rata total masih belum tercapai, rata-rata individu masih ada 3 item yang 7 6 1 3,08 belum memenuhi indicator ketercapaian 3 Hasil penelitian aktivitas guru hasil yang mencapai > 3 ada 21 item, sedangkan yang mencapai < 3 ada 3 item. Rata-rata aktivitas yang diperoleh adalah 3,20, ini menunjukkan rata-rata tindakan aktivitas guru belum mencapai indikator yang telah ditetapkan yaitu mencapai skor lebih dari sama dengan 4. Pada pertemuan pertama, guru belum dapat menguasai kelas karena siswa banyak yang berbicara sendiri dan tidak menghiraukan kehadiran guru. Guru masih belum optimal dalam membimbing dan mengarahkan siswa pada saat diskusi baik dikelompok ahli maupun kelompok asal. Guru juga belum dapat 57

membantu siswa untuk menarik kesimpulan diakhir pelajaran.pada pertemuan kedua, guru mengarahkan siswa untuk presentasi,namun siswa tidak terlalu banyak yang memperhatikan pada saat kelompok lain presentasi. Pada saat evaluasi individu, guru mengawasi dan sering sekali menegur siswa yang bekerja sama dengan temannya. Hasil penelitian aktivitas tindakan siswa yang mencapai > 3 ada 21 item, sedangkan yang mencapai < 3 ada 3 item. Rata-rata aktivitas yang diperoleh adalah 3,18. ini menunjukkan rata-rata tindakan aktivitas siswa belum mencapai indikator yang telah ditetapkan yaitu mencapai skor lebih dari sama dengan 4. Siswa belum menunjukan kesiapan belajar, dan belum memiliki motivasi belajar. 58

d. Hasil belajar siswa Tabel 4.1.2 Hasil Belajar Siswa Kelas X-B Kompetensi Dasar Menunjukkan Sikap Pantang Menyerah Dan Ulet Semester 2 Tahun Ajaran 2012/2013 Di SMK Pelita Salatiga Dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Siklus I Indikator kondisi sebelum siklus siklus I Target Peningkatan Hasil Nilai 67,96 72,46 85 peningkatan sebesar 4,5 Rata-rata % 43,33% 60,00% 80% peningkatan sebesar 16,67 % Hasil belajar pada siklus I menunjukkan ada 19 dari 30 siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM. Hasil nilai yang diperoleh sebesar 72,46 dengan rata-rata ketuntasan 60,00%. Dalam hal ini belum memenuhi target atau indikator yang telah ditetapkan yaitu 80% sehingga perlu peningkatan. Hasil wawancara dari 30 siswa kelas X-B, 20 siswa menyukai pembelajaran kooperatif tipe jigsaw karena lebih menyenangkan dan lebih paham tentang materi pelajaran. Namun empat siswa berkomentar bahwa mereka belum memahami proses 59

belajar dengan menggunakan metode kooperatif jigsaw. Dua orang berkomentar bahwa belajar berkelompok membuat siswa tidak dapat berkonsentrasi dan lebih sering bicara sendiri.sedangkan empat siswa lainnya tidak masuk tanpa alasan. d. Refleksi (Reflecting) Berdasarkan hasil observasi siklus I yang merupakan siklus awal dalam penelitian tindakan kelas ini diperoleh data bahwa peningkatan aktivitas siswa kelas X-B Program Keahlian Akomodasi Perhotelan di SMK Pelita Salatiga dengan menggunakan metode kooperatif tipe jigsaw belum optimal atau belum menunjukan indikator keberhasilan ketuntasan hasil belajar yaitu 75% ditunjukkan dari rata-rata ketuntasan 60,00%. Hal ini dikarenakan guru belum mampu menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan tepat.oleh karena itu guru harus melakukan perbaikan pada siklus II supaya mencapai hasil yang 60

lebih optimal.refleksi hasil observasi pada siklus I dilakukan dengan perbaikan sikap guru dan siswa. Perbaikan sikap guru yang dilakukan dalam proses pembelajaran siklus II meliputi kegiatan sebagai berikut : a. Kegiatan awal, guru mengkondisikan siswa siap belajar dengan memotivasi siswa b. Menyampaikan tujuan pembelajaran c. Memberikan penjelasan metode kooperatif jigsaw yang digunakan d. Mengkonfirmasi pemahaman siswa terhadap materi sesuai dengan tujuan pembelajaran e. Membantu siswa membuat kesimpulan terhadap materi. Perbaikan sikap guru yang harus dilakukan diawali dengan kegiatan awal guru untuk mengkondisikan siswa siap belajar, hingga proses pembelajaran sampai kegiatan akhir kegiatan pembelajaran. 61

Perbaikan sikap siswa yang dilakukan dalam proses pembelajaran meliputi berbagai kegiatan sebagai berikut : a. Kesiapan siswa untuk siap belajar b. Mengemukakan pengalaman pribadi tentang menunjukkan sikap ulet dan pantang menyerah dalam kehidupan sehari-hari c. Sikap siswa dalam memahami materi yang pelajari d. Sikap siswa dalam mempresentasikan hasil diskusi kelompok e. Sikap siswa dalam menjelaskan materi pada teman yang belum memahami materi f. Sikap siswa dalam menanggapi pendapat kelompok lain g. Sikap siswa dalam mengajukan pertanyaan tehadap guru h. Sikap siswa dalam menarik kesimpulan sesuai dengan tujuan pembelajaran 62

Sikap siswa yang harus diperbaiki dalam kesiapan masing-masing siswa untuk siap menerima pelajaran, kemudian dilanjutkan motivasi siswa dalam menggali dan memahami materi yang dipelajari sampai kegiatan kelompok dalam mempresentasikan hasil kerjanya. 4.1.2. Hasil Penelitian Siklus II a. Perencanaan Tahap perencanaan siklus II ini dilaksanakan untuk memperbaiki kekurangan pada siklus I sesuai dengan hal-hal yang dapat dilihat di refleksi siklus I. Hal-hal yang disiapkan dalamtahap perencanaan siklus II adalah: 1. Upaya meningkatkan motivasi belajar siswa Guru bertugas memperkuat dan meningkatkan motivasi belajar siswa. Saat proses pembelajaran, guru menggunakan metode kooperatif jigsaw yang mengharuskan siswa untuk belajar secara berkelompok dengan caradiskusi. Hal ini akan membuat siswa 63

termotivasi untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar di dalam kelas dan akan membuat siswa dapat meningkatkan hasil belajar yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal 70 maupun melebihi KKM. 2. Kesiapan dalam menerima pelajaran Upaya ini dilakukan guru dengan mengingatkan siswa untuk membawa alat tulis, buku catatan, dan materi pelajaran sebagai sarana belajar yang memudahkan interaksi guru dan siswa dalam proses pembelajaran dikelas. 3. Penyampaian tujuan pembelajaran Upaya perbaikan pada penyampaian tujuan pembelajaran ini yaitu guru dapat menyampaikan tujuan pembelajaran dengan baik sehingga kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir dapat berjalan dengan baik 4. Penjelasan langkah-langkah proses pembelajaran 64

tipe jigsaw Upaya perbaikan pada penjelasan langkah-langkah J igsawini yaitu guru menjelaskan secara rinci tentang langkahlangkah pembelajaran kooperatif tipe jigsaw kepada siswa. Sehingga siswa lebih mengerti apa yang harus dilakukan ketika masuk di dalam kelompok ahli maupun kelompok asal. Jadi pada kegiatan inti dapat berjalan dengan baik. Meskipun dalam siklus I sudah ada peningkatan hasil belajar, akan tetapi hasil tersebut masih bisa ditingkatkan lagi. Di siklus II diharapkan kelas X-B mencapai indicator ketercapaian ketuntasan hasil belajar sebesar 75%. b. Pelaksanaan Tindakan Pertemuan pertama siklus II dilaksanakan pada hari Senin, 8 April 2013 jam 07.00 08.30 dan pertemuan 65

kedua pada hari Selasa, 9 April 2013 jam 07.00 08.30. Guru melaksanakan tindakan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif tipe jigsaw. Guru memberi salam dan berdoa, kemudian mengabsen siswa dan memberitahukan hasil evaluasi individu siklus I.Guru menjelaskan kembali materi ajar secara singkat, memberikan beberapa pertanyaan apersepsi dan memberikan motivasi kepada siswa. Memasuki kegiatan inti, guru menjelaskan kembali langkah-langkah jigsaw. Siswa menyimakpenjelasan dari guru. Guru meminta siswa berkumpul sesuai dengan kelompok ahli pada siklus I. Pada siklus II, siswa terlihat adanya kesiapan dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini terlihat pada saat siswa duduk bersama kelompoknya, baik kelompok ahli maupun kelompok asal.. Awalnya, seluruh siswa bingung dan bertanya-tanya karena ada beberapa siswa yang lupa siapa saja anggota kelompoknya sehingga membuat kelas menjadi ramai. Namun dengan arahan dari 66

guru, siswa segera bergabung dengan kelompokmasingmasing. Guru segera membagikan materi yang sudah dibagi kepada kelompok ahli untuk di diskusikan. Setelah waktu yang diberikan guru selesai, siswa diarahkan untuk bergabung dengan kelompok asal sama seperti kelompok asal di siklus I dan kembali berdiskusi. Selanjutnya, guru membagikan lembar soal diskusi kelompok untuk dibahas oleh masing-masing kelompok. Guru bertindak sebagai fasilitator dan motivator. Di siklus II,tiap kelompok dapat menyelesaikan tugas lebih cepat dibandingkan ketika di siklus I. Kegiatan akhir dalam pembelajaran ini, guru membantu siswa menyimpulkan pelajaran hari ini dan memberikan tugas untuk dikerjakan dirumah dan di kumpulkan pada pertemuan kedua. Guru juga memberitahukan bahwa pertemuan selanjutnya siswa akan mempresentasikan hasil diskusi kelompok dan akan diadakan evaluasi individu. Peneliti meminta tanda tangan berita acara kepada guru pengajar di akhir pembelajaran 67

sebagai bukti dilaksanakannya penelitian tindakan kelas pada pertemuan pertama siklus kedua. Pertemuan kedua siklus II diadakan pada hari Selasa, 9 April2013. Guru membuka dengan doa dan mengabsen siswa, memberikan apersepsi, motivasi, dan tujuan pembelajaran. Kemudian siswa diminta melaksanakan presentasi hasil diskusi kelompok dari pertemuan pertama, mulai dari kelompok 1 sampai dengan kelompok 5.Setelah presentasi hasil diskusi selesai, siswa dipersilahkan kembali ke tempat duduk masing masing. Guru memberikan kesimpulan tentang materi yang sudah dipelajari melalui diskusi dan materi tersebut. Guru memberikan waktu kepada siswa selama 10 menit untuk membaca ulang materi sebelum evaluasi individu di mulai. Kemudian siswa menerima lembar soal evaluasi individu siklus II dan mengerjakan sendiri tanpa bekerja sama dengan siswa lain selama 60 menit. Setelah waktu selesai,lembar jawaban dikumpulkan. Peneliti meminta tanda tangan berita acara kepada guru pengajar di akhir pembelajaran sebagai 68

bukti dilaksanakannya penelitian tindakan kelas pada pertemuan kedua siklus kedua. c. Pengamatan ( Observing ) Hasil pengamatan dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw siklus II adalah sebagai berikut: a. Hasil kesiapan siswa dalam menerima pelajaran Pada siklus II pertemuan pertama, kesiapan siswa dalam menerima pelajaran mengalami peningkatan menjadi 79,89%. Pada pertemuan kedua juga mengalami peningkatan kesiapan sisa menerima pelajaran yaitu sebesar 93,10%. b. Hasil Observasi motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran pada siklus II dengan menggunakan metode kooperatif tipe jigsaw kelas X-B program keahlian Akomodasi Perhotelan di SMK Pelita Salatiga digunakan untuk mengetahui ketertarikan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar selama 69

di kelas mengalami peningkatan sebesar 36,40 yang dikategorikan sangat termotivasi c. Observasi mengenai aktivitas siswa dan guru dalam proses pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada siklus II Tabel 4.1.3 Hasil Observasi Aktivitas Tindakan Guru Dan Siswa Kelas X-B Kompetensi Dasar Menunjukkan Sikap Pantang Menyerah Dan Ulet Semester 2 Tahun Ajaran 2012/2013 Di SMK Pelita Salatiga Dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Siklus II Indikator Jumlah observasi Hasil observasi >3 <3 Hasil Rata-rata keseluruhan Indikator Ketercapaian indivi du Ratarata Ratarata Kesimpulan Guru 17 17 0 4,39 4,22 >3 >4 7 7 0 4,04 Rata-rata total dan individu sudah memenuhi indikator ketercapaian Siswa 17 17 0 4,17 7 7 0 3,95 4,06 >3 >4 Rata-rata total dan individu sudah memenuhi indikator ketercapaian 70

Hasil penelitian aktivitas guru hasil yang mencapai > 3 ada 30 item, sedangkan yang mencapai < 3 ada 0 item. Rata-rata aktivitas yang diperoleh adalah 4,22, ini menunjukkan rata-rata tindakan aktivitas guru telah mencapai terget indikator yang telah ditetapkan yaitu mencapai rata-rata skor lebih dari sama dengan 4. Hasil penelitian aktivitas tindakan siswa yang mencapai > 3 ada 30 item, sedangkan yang mencapai < 3 ada 0 item. Rata-rata aktivitas siswa yang diperoleh adalah 4,06. Dalam hal ini telah mencapai target indikator yang telah ditetapkan yaitu mencapai rata-rata skor lebih dari sama dengan 4. 71

d. Hasil belajar siswa Tabel 4.1.4 Hasil Belajar Siswa Kelas X-B Kompetensi Dasar Menunjukkan Sikap Pantang Menyerah Dan Ulet Semester 2 Tahun Ajaran 2012/2013 Di SMK Pelita Salatiga Dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Siklus II Indikator kondisi sebelum siklus siklus I siklus II Target Peningkatan Hasil Nilai 67,96 72,46 91,11 85 Rata-rata % 43,33% 60,00% 90,00% 80% peningkatan sebesar 18,65 peningkatan sebesar 30,00 % Hasil belajar siswa pada siklus II mengalami peningkatan, yaitu ada 27 dari 30 siswa yang mendapatkan hasil nilai diatas KKM. Hasil nilai yang diperoleh sebesar 91,11 dengan rata-rata ketuntasan 90,00%. Dalam hal ini telah memenuhi target atau indikator yang telah ditetapkan yaitu mencapai ketuntasan hasil belajar sebesar 80%. 72

Dari hasil tugas kelompok, ada dua kelompok yang memiliki nilai 100, yaitu kelompok B dan D. Kelompok A, C, E mendapat 80. 4. Refleksi ( Reflecting ) Di siklus II aktivitas belajar siswa dan guru sudah mengalami peningkatan. Pelaksanaan siklus II menunjukkan peningkatan yang signifikan terhadap guru dan siswa sebagai berikut : a. Aktivitas tindakan siswa telah mencapai rata-rata score angka sama dengan atau lebih dari 4 yaitu 4,15, dan aktivitas tindakan guru telah mencapai score angka sama dengan atau lebih dari 4 yaitu 4,10 yang telah mencapai indikator keberhasilan. b. Rata-rata hasil belajar siswa meningkat dari 72,46 yaitu siklus I menjadi 91,11 pada siklus II yang telah memenuhi target atau indikator yang telah ditetapkan yaitu mencapai ketuntasan hasil belajar sebesar 80%. 73

c. Motivasi belajar siswa meningkat dari score 29,12 pada siklus I yang tergolong kurang termotivasi menjadi skore 36,4 pada siklus II yang tergolong sangat termotivasi. 4.2. Pembahasan Pembahasan dalam penelitian ini merupakan hasil observasi selama penelitian.penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dan kemudian direfleksi untuk setiap siklus.pembelajaran dalam penelitian tindakan kelas ini, dengan kompetensi dasar Menunjukkan sikap pantang menyerah dan ulet. Proses pembelajaran akan berlangsung dengan baik apabila terdapat interaksi yang baik antara guru dan siswa. Hasil observasi awal yang menunjukan bahwa kegiatan belajar mengajar belum optimal, penggunaan metode pembelajaran yang belum tepat dan hasil belajar yang belum sesuai dengan target. Terbukti dari rata-rata hasil ulangan 67,96 dan persentase ketuntasan baru 43,33%. Bentuk pemecahan dari permasalahan ini adalah 74

dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa kelas X-B keahlian Akomodasi Perhotelan mata pelajaran Kewirausahaan di SMK Pelita Salatiga. Adapun perubahan yang terjadidapat dilihat dari hasil peningkatan hasil belajar siswa.kesiapan siswa dalam menerima pelajaran siklus I mengalami peningkatan. Sebelum tindakan kelas dilaksanakan banyak siswa yang kurang siap yang terlihat dari banyaknya siswa yang tidak membawa buku catatan, buku paket/lks, maupun kelengkapan alat tulis.siklus I, siswa sudah mulai aktif mengikuti pelajaran walaupun belum optimal, karena tindakan guru yang kurang memotivasi siswa untuk belajar. Pada siklus I, penerapan metode kooperatif tipe jigsaw kurang optimal terlihat pada nilai kelompok 1 mendapat nilai 60, kelompok 2 memperoleh nilai 90, kelompok 3 memperoleh nilai 80, kelmpok 4 memperoleh nilai 90, kelompok 5 memperoleh nilai 80. Pada siklus II, aktivitas guru dan murid dalam proses 75

pembelajaran lebih optimal. Penyampaian apersersi, motivasi, tujuan pembelajaran, materi ajar, dan langkahlangkah proses pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif tipe jigsaw dapat dipahami oleh siswa dengan baik. Guru sudah bisa mengkondisikan siswa untuk siap menerima pembelajaran sehingga meningkatkan hasil nilai kelompok siswa kelompok 2 dan 4 mendapat nilai 100, kelompok 1,3,dan 5 mendapat nilai 80. Peningkatan juga terjadi pada motivasi siswa dalam belajar yang awalnya mempunyai rata-rata 29,12 yaitu tergolong kurang termotivasi menjadi 36,4 yang tergolong sangat termotivasi. Awalnya siswa tidak menyukai pelajaran kewirausahaan. Pada siklus I, mereka belum begitu menyukai dan belum termotivasi memperhatikan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Akan tetapi pada siklus II, mereka sudah memahami metode yang digunakan, mulai dari berpindah ke kelompok ahli maupun kelompok asal. Seluruh siswa mulai antusias dengan mata pelajaran kewirausahaan. Hal ini dibuktikan 76

dengan adanya kerjasama yang baik diantara kelompoknya, pada saat presentasi anggota kelompok lain dengan memberikan dukungan. Selain itu perubahan juga dapat dilihat dari hasil ketuntasan hasil belajar.hasil analisis terhadap hasil belajar siswa menunjukkan bahwa dari siklus I sampai siklus II mengalami peningkatan.hasil belajar siswa pada siklus I menunjukkan 11 siswa yang tidak tuntas dari 30 siswa. Rata-rata ketuntasan hasil belajar individu pada siklus I sebesar 60,00%. Ketidaktuntasan hasil belajar individu pada siklus I sebesar 40,00%. Peningkatan pada siklus II hanya 3 orang siswa yang tidak tuntas dari 30 siswa. Rata-rata ketuntasan hasil belajar individu pada siklus II sebesar 90,00%. Ketidaktuntasan hasil belajar individu pada siklus II sebesar 10,00%. Hal tersebut menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari melalui kegiatan yang telah dilaksanakan siswa. Hal ini menunjukkan bahwa ketuntasan hasil belajar 77

siswa sudah masuk dalam kriteria ketuntasan belajar yaitu lebih dari atau sama dengan 75 %. Hal ini berarti, dengan diterapkannya metode kooperatif tipe Jigsaw hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil wawancara terhadap siswa, beberapa orang tidak menyukai metode kooperatif tipe Jigsaw karena tidak menyukai anggota kelompok yang dibentuk oleh guru.ada yang berkomentar temannya sibuk sendiri dan tidak aktif dikelompok padahal pembelajaran tipe Jigsaw mengharuskan semua anggota kelompok memahami materi dan mengetahui jawaban hasil diskusi. Guru dalam menyampaikan materi juga mengalami kenaikan dibanding dari sebelum diterapkannya metode pembelajaran Jigsaw. Guru berusaha memberi motivasi kepada siswa dan mencoba mengkondisikan kelas dengan baik, sehingga tercipta suasana belajar dengan baik. Guru dalam kegiatan belajar mengajar membimbing siswa mengorganisasikan kegiatan 78

dalam kelompok untuk mengerjakan tugas dan berdiskusi. Sedangkan dalam lembar kerja siswa, guru memberikan arahan dan bimbingan, memantau jalannya kegitan belajar mengajar. Hasil observasi terhadap kinerja guru dalam menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw menunjukkan bahwa kinerja guru sudah baik. Siklus I, guru sudah melaksanakan seluruh langkah langkah pembelajaran yang telah di susun, namun belum secara optimal karena masih ada beberapa langkah yang belum dilakukan secara baik atau belum mencapai score angka 4 yaitu sebesar 3,20 dan belum mencapai indikator ketercapaian. Siklus II, kinerja guru semakin baik dan telah mencapai score angka 4,06. Hasil observasi tindakan siswa juga telah mencapai score angka 4,09 atau dalam kategori baik. Hal tersebut ditunjukkan dengan sudah dilakukanya langkah langkah pembelajaran secara optimal. Hal ini menunjukkan bahwa metode kooperatif tipe Jigsaw tepat diterapkan dalam mata pelajaran 79

kewirausahaan pokok bahasan menunjukkan sikap pantang menyerah dan ulet karena terbukti dapat meningkatkan aktivitas,motivasi dan hasil belajar. Pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat mengoptimalkan proses pembelajaran yang berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa. Indikator dalam penelitian tindakan kelas ini merupakan tolak ukur dari keberhasilan penelitian tindakan kelas. Belum tercapainya indikator aktivitas siswa mencapai lebih dari 4 dan ketuntasan hasil belajar mencapai 75% dalam penelitian ini disebabkan masih terdapat permasalahan yang dihadapi pada siklus I yaitu : 1. Guru belum dapat mengkondisikan siswa pada kegiatan awal. 2. Siswa masih belum terbiasa dengan pembelajaran Jigsaw,sehingga masih bingung dengan langkahlangkah Jigsaw. 80

3. Suasana kelas belum terkendali, karena masih ada siswa yang tidak memperhatikan selama pembelajaran. 4. Kurangnya guru dalam mengkonfirmasi/ menyimpulkan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Namun hal ini dapat diatasi dengan baik karena adanya kerja sama yang cukup baik antara guru dengan siswa, sehingga pembelajaran tetap dapat berjalan dengan baik dan lancar. Kemudian pelaksanaan pada siklus II guru berusaha untuk melakukan perbaikan-perbaikan dari kesalahan yang terjadi dari siklus I. Upaya-upaya yang telah dilakukan guru pada kegiatan siklus II untuk lebih mengoptimalkan lagi proses pembelajaran yaitu: 1. Mempersiapkan serta merencanakan RPP dengan sebaik mungkin. 2. Guru mengkondisikan dan memotivasi siswa untuk siap belajar. 3. Guru membimbing siswa dalam menyimpulkan terhadap materi yang diajarkan. 81

Proses belajar mengajar dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada kompetensi dasar menunjukkan sikap pantang menyerah dan ulet merupakan suatu pembelajaran yang mengarah pada pembelajaran yang mengaktifkan siswa dalam bentuk kelompok. Pembelajaran yang dilakukan guru dengan sedemikian rupa diharapkan dapat membawa perubahan kearah yang lebih baik. Pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat dijadikan salah satu alternatif untuk meningkatkan aktivitas siswa serta pemahaman siswa terhadap mata pelajaran sehingga pembelajaran yang berlangsung dapat menjadi lebih baik dan diperoleh secara optimal. Oleh karena itu metode ini disarankan untuk guru menerapkan dalam proses pembelajaran karena memberikan daya tarik siswa untuk belajar lebih sungguh-sungguh. Penggunaan metode kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran kewirausahaan, kompetensi 82

dasar menunjukkan sikap pantang menyerah dan ulet kelas X-B Program Keahlian Akomodasi Perhotelan Mata Pelajaran Kewirausahaan, Semester 2 Tahun Ajaran 2012/2013 di SMK Pelita Salatiga. 83