STATISTIKA PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
Pengantar Statistik. Nanang Erma Gunawan

Kuliah 4. Ukuran Penyebaran Data

Kuliah 2. Data dan Penyajian Data

Hubungan antara variabel-variabel dalam contoh tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan matematis yang disebut persamaan regresi.

Statistika Dasar. Hansiswany Kamarga

PENGA NTAR STATISTIK PENDIDIKAN. Prof. Drs. Anas Sudijono 2006 PT Raja Grafindo Persada

Pokok Bahasan. Jenis-jenis Data (Berdasarkan Sifatnya)

BAB IV HASIL PENELITIAN

STATISTIK DESKRIPTIF. Abdul Rohman, S.E

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

Minggu-1 DEFINISI DAN CAKUPAN ANALISIS STATISTIK

Skala pengukuran dan Ukuran Pemusatan. Ukuran Pemusatan

Langkah-Langkah: 1. Buka program aplikasi SPSS 2. Buatlah variabel logika, perasaan, dan gender pada halaman Variable View

LATIHAN SPSS I. A. Entri Data

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah apakah terdapat perbedaan

Analisis Varians Multivariats

PENGANTAR STATISTIK JR113. Drs. Setiawan, M.Pd. Pepen Permana, S.Pd. Deutschabteilung UPI Pertemuan 3

BAB IV HASIL PENELITIAN

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada

BAB IV HASIL PENELITIAN

ANOVA (analisis varians), sering disebut juga dengan uji F, mempunyai tujuan yang sama dengan uji t, yakni: o

Dua sampel independen, tidak terikat, tidak

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMP

Moh. Hamzah, Siti Aminah

UJI CHI SQUARE. (Uji data kategorik)

BAB 14 UJI DESKRIPTIF, VALIDITAS DAN NORMALITAS DATA

REVIEW BIOSTATISTIK DESKRIPTIF

BAB IV HASIL PENELITIAN

Analisa Kecenderungan dengan Metode Kuadrat Terkecil (Least Squares) Jumlah Penderita Struma Rawat Inap di RS Santa Elisabeth Medan Tahun

ANALISIS VARIANSI MANOVA (MULTIVARIATE ANALYSIS OF VARIANCE)

BAB IV ANALISIS DATA. Untuk menentukan produk apa yang akan dijadikan sebagai obyek penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian,

Umur kelompok. Valid < 45 tahun tahun >65 tahun Total

BAB IV HASIL PENELITIAN. Mei 2016 terhadap siswa pada mata pelajaran Akidah akhlak di MTsN Kunir

LAMPIRAN. Tabel Distribusi Frekuensi Frequency Table

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGANTAR SPSS. Saptawati Bardosono

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya. religius dan pembentukan karakter peserta didik.

Perhitungan Uji Keseragaman & Keseragaman Data Menggunakan Excel Nama. Dicatat Oleh: Waktu Penyelesaian (detik)

Analisis Varian. Statistika Ekonomi. Ir Tito Adi Dewanto

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Uji Homogenitas dan Normalitas. dahulu yang meliputi uji Normalitas dan uji Homogenitas.

Pengertian statistik Ruang lingkup statistik Pengertian & jenis data Variabel & skala pengukuran. Konsep Dasar Statistik - 2

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap.

DISPERSI DATA. - Jangkauan (Range) - Simpangan/deviasi Rata-rata (Mean Deviation) - Variansi (Variance) - Standar Deviasi (Standart Deviation)

BAB IV HASIL PENELITIAN. untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel,

LAMPIRAN KUESIONER PENELITIAN. No. Responden :

Lampiran 1. Data Penelitian. Karakteristik Responden Penelitian

SURAT PERNYATAAN Kesediaan Berpartisipasi Sebagai Responden

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai

LAMPIRAN 1. ONE WAY ANOVA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISI DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Statistik Deskriptif. Statistik Farmasi 2015

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran terletak 6 KM dari pusat

Skenario Payoff Magnitude terhadap Kecenderungan Pengambilan Risiko. Skenario Pengambilan Keputusan Investasi (Baird et al., 2008)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. a. Di mulai dengan perumusan masalah

Lapiran 1. kuisioner. Jawablah pertanyaan dengan cara memberi tanda silang (X) pada salah satu dari beberapa jawaban yang disediakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. a. Dimulai dengan perumusan masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode

Komang Suardika, S.Pd (Pendidikan Fisika, Undiksha) 2013

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai cara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan

STATISTIKA DESKRIPTIF

BAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Menurut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB III METODE PENELITIAN. Objek atau variabel dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa yang

KUESIONER ORANG TUA HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU IBU TERHADAP KEJADIAN KARIES

BAB IV HASIL PENELITIAN

Analisis Data kategorik tidak berpasangan skala pengukuran numerik

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penalaran matematis siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya, peneliti

DIKTAT MATA KULIAH STATISTIKA PENELITIAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai:

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Statistik Parametrik

ANALISIS BIVARIAT DATA KATEGORIK DAN NUMERIK Uji t dan ANOVA

BAB 2 LANDASAN TEORI

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe explanatory

ANALISIS DATA KUANTITATIF Disusun oleh: Ressy Rustanuarsi ( ) Bertu Rianto Takaendengan ( ) Mega Puspita Sari ( )

Analisa Kecenderungan dengan Metode Kuadrat Terkecil (Least Squares) Jumlah Penderita Leukemia Rawat Inap di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu:

Lampiran 1. Analisis presentase karkas ayam pedaging. Perlakuan

Teknik Analisis Data dengan Statistik Parametrik

LAMPIRAN 1 KONVERSI DOSIS

LANGKAH-LANGKAH PENGOLAHAN DATA PENELITIAN. Oleh: Bambang Avip Priatna Martadiputra

Transkripsi:

STATISTIKA PENELITIAN OLEH : H. PARYONO, S.KEP,NS,M.KES 1. Konsep Statistika STATISTIKA : Kegiatan untuk : mengumpulkan data menyajikan data menganalisis data dengan metode tertentu menginterpretasikan hasil analisis KEGUNAAN? Melalui fase STATISTIKA DESKRIPTIF : Berkenaan dengan pengumpulan, pengolahan, dan penyajian sebagian atau seluruh data (pengamatan) tanpa pengambilan kesimpulan dan fase STATISTIKA INFERENSI : Setelah data dikumpulkan, maka dilakukan berbagai metode statistik untuk menganalisis data, dan kemudian dilakukan interpretasi serta diambil kesimpulan. Statistika inferensi akan menghasilkan generalisasi (jika sampel representatif) 1

KERANGKA KONSEP PENGERTIAN LANDASAN KERJA CIRI-CIRI POKOK SYARAT STATISTIK KEGUNAAN PERANAN STATISTIK RUANG LINGKUP 1. Variasi 2. Reduksi 3. Genealis asi 4. Spesiais asi 1. Angka 2. Obyekt if 3. Univer sal 1. Agregat 2. Menghitu ng/meng ukur 3. Variabili tas 1. Gambaran obyek 2. Membandi ngkan kegiatan 3. Ramalan 1. Besaran sampel 2. Validitas/ reliabilita s instr. 3. Penyajian data 4. Analisa data 1. Deskriptif 2. Inferensial PERANAN STATISTIK PADA PENELITIAN STATISTIK STATISTIK INSTRUMEN STATISTIK MENGUMPU ANALISA MASALAH BERTEORI SAMPEL MENYAJIKAN PEMBAHASAN LKAN DATA DATA DATA KESIMPULAN &SARAN PROSES PENELITIAN & STATISTIK DIPERLUKAN 2

2. Statistika & Metode Ilmiah METODE ILMIAH : Adalah salah satu cara mencari kebenaran yang bila ditinjau dari segi penerapannya, resiko untuk keliru paling kecil. LANGKAH-LANGKAH DALAM METODE ILMIAH : 1. Merumuskan masalah 2. Melakukan studi literatur 3. Membuat dugaan-dugaan, pertanyaan-pertanyaan atau hipotesis 4. Mengumpulkan dan mengolah data, menguji hipotesis, atau menjawab pertanyaan 5. Mengambil kesimpulan INSTRUMEN SAMPEL SIFAT DATA PERAN STATISTIKA VARIABEL METODE ANALISIS TEKNIK PENGUMPULAN DATA WAWANCARA OBSERVASI ANGKET Penyamaan Persepsi 1/17/2012 SIMETRIS NON SOMETRIS LANGSUNG TAK LANGSUNG TERBUKA TERTUTUP CETAK DOKUMENTASI GAMBAR REKAM 3

PRIMER Penyamaan Persepsi 1/17/2012 SUMBER DATA SEKUNDER DATA NOMINAL SIFAT KUALITATIF DISKRET INTERVAL ORDINAL KUANTITATIF KONTINUM RASIO 3. Data DATA terbagi atas DATA KUALITATIF dan DATA KUANTITATIF DATA KUALITATIF : Data yang dinyatakan dalam bentuk bukan angka. Contoh : jenis pekerjaan, status marital, tingkat kepuasan kerja DATA KUANTITATIF : Data yang dinyatakan dalam bentuk angka Contoh : lama bekerja, jumlah gaji, usia, hasil ulangan DATA NOMINAL ORDINAL KUALITATIF JENIS DATA KUANTITATIF INTERVAL RASIO 4

DATA NOMINAL : Data berskala nominal adalah data yang diperoleh dengan cara kategorisasi atau klasifikasi. CIRI : posisi data setara tidak bisa dilakukan operasi matematika (+, -, x, :) CONTOH : jenis kelamin, jenis pekerjaan 4. Data DATA ORDINAL : Data berskala ordinal adalah data yang dipeoleh dengan cara kategorisasi atau klasifikasi, tetapi di antara data tersebut terdapat hubungan CIRI : posisi data tidak setara tidak bisa dilakukan operasi matematika (+, -, x, :) CONTOH : kepuasan kerja, motivasi DATA INTERVAL : Data berskala interval adalah data yang diperoleh dengan cara pengukuran, di mana jarak antara dua titik skala sudah diketahui. CIRI : Tidak ada kategorisasi bisa dilakukan operasi matematika (+, -, x, :) CONTOH : temperatur yang diukur berdasarkan 0 C dan 0 F, sistem kalender DATA RASIO : Data berskala rasio adalah data yang diperoleh dengan cara pengukuran, di mana jarak antara dua titik skala sudah diketahui dan mempunyai titik 0 absolut. CIRI : tidak ada kategorisasi bisa dilakukan operasi matematika (+, -, x, :) CONTOH : gaji, skor ujian, jumlah buku Penyamaan Persepsi 1/17/2012 Ketika kita memutuskan untuk melakukan analisis data menggunakan alat statistika, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain: 1.Dari mana data diperoleh, 2.Jika berasal dari sampel apa teknik sampling yang digunakan, 3.Memakai skala apa data diukur, 4.Bagaimana hipotesis yang dibuat apakah perlu dilakukan pengujian satu arah atau dua arah kalau memakai statistika inferensial. 5

5. Pengolahan Data PROSEDUR PENGOLAHAN DATA : A. PARAMETER : Berdasarkan parameter yang ada statistik dibagi menjadi Statistik PARAMETRIK : berhubungan dengan inferensi statistik yang membahas parameter-parameter populasi; jenis data interval atau rasio; distribusi data normal atau mendekati normal. Statistik NONPARAMETRIK : inferensi statistik tidak membahas parameter-parameter populasi; jenis data nominal atau ordinal; distribusi data tidak diketahui atau tidak normal B. JUMLAH VARIABEL : berdasarkan jumlah variabel dibagi menjadi Analisis UNIVARIAT : hanya ada 1 pengukuran (variabel) untuk n sampel atau beberapa variabel tetapi masing-masing variabel dianalisis sendiri-sendiri. Contoh : korelasi motivasi dengan pencapaian akademik. Analisis MULTIVARIAT : dua atau lebih pengukuran (variabel) untuk n sampel di mana analisis antar variabel dilakukan bersamaan. Contoh : pengaruh motivasi terhadap pencapaian akademik yang dipengaruhi oleh faktor latar belakang pendidikan orang tua, faktor sosial ekonomi, faktor sekolah. 6. Pengolahan Data MULAI Statistik Non Parametrik NOMINAL ORDINAL Jenis Data? INTERVAL RASIO Statistik Parametrik Analisis Univariat SATU Jumlah Variabel? DUA / LEBIH Analisis Multivariat 6

Penyamaan Persepsi 1/17/2012 Pengolahan dan Analisis Data Tujuan pokok dilaksanakannya penelitian adalah untuk menjawab pertanyaanpertanyaan penelitian. Untuk mencapai tujuan pokok tersebut antara lain harus melalui proses pengolahan dan analisis data. Alur kerjanya, yang dimulai dari pengumpulan hingga interpretasi data. Penyamaan Persepsi 1/17/2012 PENGOLAHAN DATA EDITING PENJUMLAHAN KOREKSI DATA KODING TABULATING 7

Penyamaan Persepsi 1/17/2012 Ilustrasi Proses Pengolahan dan Analisis Data Pengumpulan Data v Editing Data dan Koding Data v Tabulating Data V Penyajian Data v Analisis Data Statistika Deskriptif Statistika Inferensial v Interpretasi Data Aliran Perspektif Substansi Positivisme Pendekatan Kuantitaf Fenomenologi Pendekatan Kualitatif Penyamaan Persepsi 1/17/2012 Fokus penelitian Meneliti fakta atau sebab terjadinya gejala sosial tertentu. Memahami perilaku manusia dari sudut pandangan orang itu sendiri Deduktif hipotesa Identifikasi variabel Induktif asumsi - sensing Pengamatan terlibati - melahirkan variable Teknik pengambilan sampling Sampiling populasi (makro) Responden Probability/random Sampling populasi (mikro) Informan (key responden) Non Probability/non random Cara pengumpulan data Melalui kuesioner/daftar pertanyaan yang berstruktur dan alat-alat pengumpulan data lainnya Mempergunakan pengamatan terlibat, pedoman pertanyaan, dan mungkin meneliti dokumen pribadi Instrumen penelitian Kuesioner (pertanyaan tertutup) Pengamatan, pedoman wawancacara, kuesioner (pertanyaan terbuka dan tertutup) Materi instrumen penelitian Identifikasi variabel Pengamatan terlibat melahirkan variabel Pencatatan Pada umumnya dilaksanakan setelah pengumpulan data Dapat berlangsung selama proses pengumpulan data Pendekatan pengolahan data Pengolahan data kuantitatif (memungkinkan melakukan korelasi antara gejala dengan data statistik) Pengolahan data kualitatif, bertujuan untuk mengerti atau memahami gejala yang diteliti Tahap pengolahan Mengedit, koding, tabulasi, perhitungan statistic Memeriksa, inventarisasi (list) koding- klasifikasi kuantifikasi hasil secara terbatas apabila lebih dari 25 responden Analisis Analisis Diskusi Operasionalisasi konsep Induktif statistik Implikasi dari temuan Pendataan memunculkan konsep Interpretasi Hasil penelitian Kesimpulan - Temuan - Generalisasi - Eksplanasi - Kecenderungan - Terbatas - Deskripsi 8

7. Penyajian Data TABEL Tabel 1.1 Bidang Pekerjaan berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Count bidang pekerjaan Jumlah administrasi personalia produksi marketing keuangan pendidikan SMU Akademi Sarjana Jumlah 1 8 6 15 1 7 8 4 3 5 12 2 14 11 27 3 4 6 13 10 30 35 75 bidang pekerjaan GRAFIK administrasi personalia produksi marketing keuangan Pies show counts 8. Membuat Tabel TABEL : memberikan informasi secara rinci. Terdiri atas kolom dan baris TABEL KOLOM BARIS Kolom pertama : LABEL Kolom kedua. n : Frekuensi atau label Berisikan data berdasarkan kolom Tabel Tabulasi Silang Asal Wilayah Sangat perlu Pendapat tentang sertifikasi Perlu Tidak tahu Tidak perlu Sangat tdk perlu Jumlah Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur NTT Papua Jumlah 9

9. Membuat Grafik GRAFIK : memberikan informasi dengan benar dan cepat, tetapi tidak rinci. Syarat : 1. Pemilihan sumbu (sumbu tegak dan sumbu datar), kecuali grafik lingkaran 2. Penetapan skala (skala biasa, skala logaritma, skala lain) 3. Ukuran grafik (tidak terlalu besar, tinggi, pendek) Sumbu tegak 4 3 2 1 0 Titik pangkal 1 2 3 4 Sumbu datar Jenis Grafik : Grafik Batang (Bar) Grafik Garis (line) Grafik Lingkaran (Pie) Grafik Interaksi (Interactive) 10. Jenis Grafik 30 Grafik Batang (Bar) 30 Grafik Garis (line) 20 20 10 10 Count 0 administrasi personalia produksi marketing keuangan Jumlah 0 administrasi personalia produksi marketing keuangan bidang pekerjaan Grafik lingkaran (pie) bidang pekerjaan Grafik Interaksi (interactive) 800000 keuangan administrasi 700000 600000 personalia marketing produksi Mean gaji perbulan 500000 400000 300000 Jenis kelamin laki-laki w anita sangat jelek jelek cukup baik baik sangat baik prestasi kerja 10

11. Frekuensi FREKUENSI : banyaknya data untuk satu kelompok/klasifikasi KELOMPOK Kelompok ke-1 Kelompok ke-2 Kelompok ke-3 Kelompok ke-i Kelompok ke-k FREKUENSI f1 f2 f3 fi fk k n = Σ fi i=1 Pendidikan Frekuensi S1 62 S2 19 S3 9 90 k n = Σ fi = f 1 + f 2 + f 3 +.. + f i + + f k i=1 12. Distribusi Frekuensi DISTRIBUSI FREKUENSI : mengelompokkan data interval/rasio dan menghitung banyaknya data dalam satu kelompok/klasifikasi USIA FREKUENSI 20 5 21 6 22 13 23 4 24 7 25 7 26 7 27 5 28 3 29 4 30 15 31 3 33 5 35 1 Membuat distribusi frekuensi : 1. Mencari sebaran (range) yakni selisih antara data paling besar dengan data paling kecil) 35 20 = 15 2. Menentukan banyak kelas dengan rumus k = 1 + 3,3 log n 7 1. Menentukan panjang kelas dengan rumus p = sebaran / banyak kelas 15/7 = 2 KELOMPOK USIA FREKUENSI 20 21 11 22 23 17 24 25 14 26 27 12 28 29 7 30 31 18 32-33 5 34-35 1 11

13. Ukuran Tendensi Sentral RATA-RATA : suatu bilangan yang bertindak mewakili sekumpulan bilangan RATA-RATA HITUNG (RERATA) : jumlah bilangan dibagi banyaknya X = X 1 + X 2 + X 3 + + X n n n Σ Xi i =1 Bila terdapat sekumpulan bilangan di mana masing-masing bilangannya memiliki frekuensi, maka rata-rata hitung menjadi : k X 1 f 1 + X 2 f 2 + X 3 f 3 + + X k f k Σ X X = i f i i =1 f 1 + f 2 + f 3 + + f k Cara menghitung : Bilangan (X i ) Frekuensi (f i ) X i f i n k Σ f i i =1 70 3 210 63 5 315 85 2 170 Jumlah 10 695 Maka : X = 695 10 = 69.5 14. Median MEDIAN : nilai tengah dari sekumpulan data setelah diurutkan yang fungsinya membantu memperjelas kedudukan suatu data. Contoh : diketahui rata-rata hitung nilai ulangan dari sejumlah siswa adalah 6.55. Pertanyaannya adalah apakah siswa yang memperoleh nilai 7 termasuk istimewa, baik, atau biasa-biasa saja? Jika nilai ulangan tersebut adalah : 10 10 8 7 7 6 5 5 5 5 4, maka rata-rata hitung = 6.55, median = 6 Kesimpulan : nilai 7 termasuk kategori baik sebab berada di atas rata-rata hitung dan median (kelompok 50% atas) Jika nilai ulangan tersebut adalah : 8 8 8 8 8 8 7 5 5 4 3, maka rata-rata hitung = 6.55, median = 8 Kesimpulan : nilai 7 termasuk kategori kurang sebab berada di bawah median (kelompok 50% bawah) Jika sekumpulan data banyak bilangannya genap (tidak mempunyai bilangan tengah) Maka mediannya adalah rerata dari dua bilangan yang ditengahnya. Contoh : 1 2 3 4 5 6 7 8 8 9 maka median (5+6) : 2 = 5.5 12

15. Modus MODUS : bilangan yang paling banyak muncul dari sekumpulan bilangan, yang fungsinya untuk melihat kecenderungan dari sekumpulan bilangan tersebut. Contoh : nilai ulangan 10 10 8 7 7 6 5 5 5 5 4 rata-rata hitung = 6.55 ; median = 6 modus = 5 ; kelas modus = 5-7 Nilai Frekuensi 10 2 8 1 7 2 6 1 Nilai Frekuensi 8 10 3 5 7 7 2 4 1 Jumlah 11 5 4 4 1 Jumlah 11 - Mo X Me + Kurva positif apabila rata-rata hitung > modus / median Kurva negatif apabila rata-rata hitung < modus / median UKURAN YANG MENYATAKAN HOMOGENITAS / HETEROGENITAS : 1. RENTANG (Range) 2. DEVIASI RATA-RATA (Average Deviation) 3. VARIANS (Variance) 4. DEVIASI STANDAR (Standard Deviation) 16. Ukuran Penyebaran Rentang (range) : selisih bilangan terbesar dengan bilangan terkecil. Sebaran merupakan ukuran penyebaran yang sangat kasar, sebab hanya bersangkutan dengan bilangan terbesar dan terkecil. Contoh : A : 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 B : 100 100 100 100 100 10 10 10 10 10 C : 100 100 100 90 80 30 20 10 10 10 X = 55 r = 100 10 = 90 Rata-rata 13

Deviasi Rata-rata : penyebaran Berdasarkan harga mutlak simpangan bilangan-bilangan terhadap rataratanya. Rata-rata Kelompok A Nilai X X - X X X 100 45 45 90 35 35 80 25 25 70 15 15 60 5 5 50-5 5 40-15 15 30-25 25 20-35 35 10-45 45 Jumlah 0 250 DR = 250 = 25 10 17. Deviasi rata-rata Kelompok B Nilai X X - X X X 100 45 45 100 45 45 100 45 45 90 35 35 80 25 25 30-25 25 20-35 35 10-45 45 10-45 45 10-45 45 Jumlah 0 390 DR = 390 = 39 10 Rata-rata n DR = Σ i=1 Xi X n Makin besar simpangan, makin besar nilai deviasi rata-rata Varians : penyebaran berdasarkan jumlah kuadrat simpangan bilanganbilangan terhadap rata-ratanya ; melihat ketidaksamaan sekelompok data n s 2 = Σ (Xi X) 2 i=1 n-1 Deviasi Standar : penyebaran berdasarkan akar dari varians ; menunjukkan keragaman kelompok data s = n Σ (Xi X) 2 i=1 n-1 18. Varians & Deviasi Standar Kelompok A Nilai X X -X (X X) 2 100 45 2025 90 35 1225 80 25 625 70 15 225 60 5 25 50-5 25 40-15 225 30-25 625 20-35 1225 10-45 2025 Jumlah 8250 Kelompok B Nilai X X -X (X X) 2 100 45 2025 100 45 2025 100 45 2025 90 35 1225 80 25 625 30-25 625 20-35 1225 10-45 2025 10-45 2025 10-45 2025 Jumlah 15850 s = 8250 9 = 30.28 s = 15850 9 = 41.97 Kesimpulan : Kelompok A : rata-rata = 55 ; DR = 25 ; s = 30.28 Kelompok B : rata-rata = 55 ; DR = 39 ; s = 41.97 Maka data kelompok B lebih tersebar daripada kelompok A 14

19. Normalitas, Hipotesis, Pengujian Distribusi Normal : kurva berbentuk bel, simetris, simetris terhadap sumbu yang melalui nilai rata-rata Kurtosis = keruncingan Skewness = kemiringan χ+3s χ +2s χ -s χ χ +s χ +2s χ +3s 68% 95% 99% Lakukan uji normalitas Rasio Skewness & Kurtosis berada 2 sampai +2 Rasio = nilai Standard error Jika tidak berdistribusi normal, lakukan uji normalitas non parametrik (Wilcoxon, Mann-White, Tau Kendall) 20. Normalitas, Hipotesis, Pengujian Hipotesis : uji signifikansi (keberartian) terhadap hipotesis yang dibuat ; berbentuk hipotesis penelitian dan hipotesis statistik (H0) ; hipotesis bisa terarah, bisa juga tidak terarah ; akibat dari adanya Ho, maka akan ada Ha (hipotesis alternatif) yakni hipotesis yang akan diterima seandainya Ho ditolak HIPOTESIS TERARAH TIDAK TERARAH Hipotesis Penelitian Hipotesis Nol (Yang diuji) Siswa yang belajar bahasa lebih serius daripada siswa yang belajar IPS Siswa yang belajar bahasa tidak menunjukkan kelebihan keseriusan daripada yang belajar IPS Ho : b < i Ha : b > i Ada perbedaan keseriusan siswa antara yang belajar bahasa dengan yang belajar IPS Tidak terdapat perbedaan keseriusan belajar siswa antara bahasa dan IPS Ho : b = i Ha : b I 15

21. Normalitas, Hipotesis, Pengujian Pengujian : bila Ho terarah, maka pengujian signifikansi satu pihak bila Ho tidak terarah, maka pengujian signifikansi dua pihak Pengujian signifikansi satu arah (hipotesis terarah): Siswa yang belajar bahasa tidak menunjukkan kelebihan keseriusan daripada yang belajar IPS Ho : b < i Jika Ho ditolak, maka Ha diterima ; daerah penolakan berada di sebelah kanan 5% 2.5% 2.5% Daerah penerimaan hipotesis Daerah penolakan hipotesis Daerah penolakan hipotesis Daerah penerimaan hipotesis Daerah penolakan hipotesis Pengujian signifikansi dua arah (hipotesis tidak terarah): Tidak terdapat perbedaan keseriusan belajar siswa antara bahasa dan IPS Ho : b = i Jika Ho ditolak, maka Ha diterima ; daerah penolakan bisa berada di sebelah kiri atau kanan 22. Uji t Uji t : menguji apakah rata-rata suatu populasi sama dengan suatu harga tertentu atau apakah rata-rata dua populasi sama/berbeda secara signifikan. 1. Uji t satu sampel Menguji apakah satu sampel sama/berbeda dengan (χ -µ) rata-rata populasinya t = hitung rata-rata dan std. dev (s) s / n df = n 1 tingkat signifikansi ( α = 0.025 atau 0.05) pengujian apakah menggunakan 1 ekor atau 2 ekor diperoleh t hitung ; lalu bandingkan dengan t tabel : jika t hitung > t tabel Ho ditolak Contoh : Peneliti ingin mengetahui apakah guru yang bekerja selama 8 tahun memang berbeda dibandingkan dengan guru lainnya. Ho : p1 = p2 Diperoleh rata2 = 17.26 ; std. Dev = 7.6 ; df = 89 ; t hitung = 11.55 Berdasarkan tabel df=89 dan α= 0.05 diperoleh t tabel = 1.987 Kesimpulan : t hitung > t tabel sehingga Ho ditolak guru yang bekerja selama 8 tahun secara signifikan berbeda dengan guru lainnya 16

2. Uji t dua sampel bebas Menguji apakah rata-rata dua kelompok yang tidak berhubungan sama/berbeda 23. Uji t t = (X Y) Sx-y (Σx 2 + Σy 2 ) (1/n x + 1/n y ) Di mana Sx-y = (n x + n y 2) Contoh : Peneliti ingin mengetahi apakah ada perbedaan penghasilan (sebelum sertifikasi) antara guru yang lulusan S1 dengan yang lulusan S3 Ho : Pb = Pk Diperoleh : rata2 x = 1951613 ; y = 2722222 ; t hitung = - 7.369 Berdasarkan tabel df=69 dan α= 0.025 diperoleh t tabel = 1.994 Kesimpulan : t hitung > t tabel sehingga Ho ditolak Rata-rata penghasilan guru yang S1 berbeda secara signifikan dengan penghasilan guru yang S3 3. Uji t dua sampel berpasangan Menguji apakah rata-rata dua sampel yang berpasangan sama/berbeda 24. Uji t t = D s D Di mana D = rata-rata selisih skor pasangan s D = Σ d 2 N(N-1) ΣD 2 (ΣD) 2 Σ d 2 = N Contoh : Seorang guru ingin mengetahui efektivitas model pembelajaran diskusi. Setelah selesai pembelajaran pertama, ia memberikan tes dan setelah selesai pembelajaran kedua kembali ia memberikan tes. Kedua hasil tes tersebut dibandingkan dengan harapan adanya perbedaan rata-rata tes pertama dengan kedua. Ho : Nd = Nc Diperoleh rata2d = 66.28 ; rata2c = 73.84 ; t hitung = -8.904 Berdasarkan tabel df=163 dan α = 0.05 diperoleh t tabel = 1.960 Kesimpulan : t hitung > t tabel sehingga Ho ditolak Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil tes pertama dengan hasil tes kedua, sehingga ia menyimpulkan model diskusi efektif meningkatkan hasil belajar siswanya 17

25. Uji Keterkaitan Korelasi : hubungan keterkaitan antara dua atau lebih variabel. Angka koefisien korelasi ( r ) bergerak -1 r +1 POSITIF makin besar nilai variabel 1 menyebabkan makin besar pula nilai variabel 2 Contoh : makin banyak waktu belajar, makin tinggi skor Ulangan korelasi positif antara waktu belajar dengan nilai ulangan NEGATIF makin besar nilai variabel 1 menyebabkan makin kecil nilai variabel 2 contoh : makin banyak waktu bermain, makin kecil skor Ulangan korelasi negatif antara waktu bermain dengan nilai ulangan NOL tidak ada atau tidak menentunya hubungan dua variabel contoh : pandai matematika dan jago olah raga ; pandai matematika dan tidak bisa olah raga ; tidak pandai matematika dan tidak bisa olah raga korelasi nol antara matematika dengan olah raga 26. Uji Keterkaitan 1. KORELASI PEARSON : apakah di antara kedua variabel terdapat hubungan, dan jika ada hubungan bagaimana arah hubungan dan berapa besar hubungan tersebut. Digunakan jika data variabel kontinyu dan kuantitatif r= NΣXY (ΣX) (ΣY) NΣX 2 (ΣX) 2 x NΣY 2 (ΣY) 2 Di mana : ΣXY = jumlah perkalian X dan Y ΣX 2 = jumlah kuadrat X ΣY 2 = jumlah kuadrat Y N = banyak pasangan nilai Contoh : 10 orang siswa yang memiliki waktu belajar berbeda dites dengan tes IPS Siswa : A B C D E F G H I J Waktu (X) : 2 2 1 3 4 3 4 1 1 2 Tes (Y) : 6 6 4 8 8 7 9 5 4 6 Apakah ada korelasi antara waktu belajar dengan hasil tes? Siswa X X 2 Y Y 2 XY A B ΣX ΣX 2 ΣY ΣY 2 ΣXY 18

27. Uji Keterkaitan 2. KORELASI SPEARMAN (rho) dan Kendall (tau) : Digunakan jika data variabel ordinal (berjenjang atau peringkat). Disebut juga korelasi non parametrik r p = 1-6Σd 2 N(N 2 1) Di mana : N = banyak pasangan d = selisih peringkat Contoh : 10 orang siswa yang memiliki perilaku (sangat baik, baik, cukup, kurang) dibandingkan dengan tingkat kerajinannya (sangat rajin, rajin, biasa, malas) Siswa : A B C D E F G H I J Perilaku : 2 4 1 3 4 2 3 1 3 2 Kerajinan : 3 2 1 4 4 3 2 1 2 3 Apakah ada korelasi antara perilaku siswa dengan kerajinannya? Siswa A B C D Perilaku Kerajinan d d 2 Σd 2 28. Uji Chi-Square (X 2 ) Chi-Square (tes independensi) : menguji apakah ada hubungan antara baris dengan kolom pada sebuah tabel kontingensi. Data yang digunakan adalah data kualitatif. X 2 = Σ (O E) 2 E Di mana O = skor yang diobservasi E = skor yang diharapkan (expected) Contoh : Terdapat 20 siswa perempuan dan 10 siswa laki-laki yang fasih berbahasa Inggris, serta 10 siswa perempuan dan 30 siswa laki-laki yang tidak fasih berbahasa Inggris. Apakah ada hubungan antara jenis kelamin dengan kefasihan berbahasa Inggris? Ho = tidak ada hubungan antara baris dengan kolom H1 = ada hubungan antara baris dengan kolom P L Σ O E (O-E) (O-E) 2 (O-E) 2 /E a b Fasih a 20 (a+b)(a+c)/n c d b 10 (a+b)(b+d)/n Tidak fasih c 10 (c+d)(a+c)/n Σ d 30 (c+d)(b+d)/n df = (kolom 1)(baris 1) Jika X 2 hitung < X 2 tabel, maka Ho diterima Jika X 2 hitung > X 2 tabel, maka Ho ditolak 19

29. Uji Chi-Square (X 2 ) Chi-Square dengan menggunakan SPSS KASUS : apakah ada hubungan pendidikan dengan status marital responden Ho = tidak ada hubungan antara baris dengan kolom atau tidak ada hubungan pendidikan dengan status marital H1 = ada hubungan pendidikan dengan status marital Dasar pengambilan keputusan : 1. X 2 hitung < X 2 tabel Ho diterima ; X 2 hitung > X 2 tabel Ho ditolak 2. probabilitas > 0.05 Ho diterima ; probabilitas < 0.05 Ho ditolak pendidikan terakhir S1 S2 S3 Total status belum kawin 21 3 1 25 perkawinan kawin 32 9 6 47 janda 5 3 2 10 duda 4 4 0 8 Total 62 19 9 90 Value df Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square 9,431 6,151 Likelihood Ratio 9,541 6,145 Linear-by-Linear Association 3,070 1,080 N of Valid Cases 90 Value Approx. Sig. Nominal by Nominal Contingency Coefficient,308,151 N of Valid Cases 90 Hasil : tingkat signifikansi = 5% ; df = 6 ; X 2 tabel = 9.431 ; X 2 hitung = 12.592 ; asymp. sig = 0.000 ; contingency coeff. = 0.526 Karena : X 2 hitung < X 2 tabel maka Ho diterima asymp. Sig > 0.05 maka Ho diterima Artinya tidak ada perbedaan tingkat pendidikan berdasarkan status maritalnya dan hal ini diperlihatkan dengan kuatnya hubungan yang hanya 30.8% MEMBUAT TABEL X 2 Pada file baru, buat variabel dengan nama df Isi variabel tersebut dengan angka berurutan Buka menu transform > compute Pada target variabel ketik chi_5 (untuk 95%) Numeric expr gunakan fungsi IDF.CHISQ (0.95,df) Tekan OK 20

30. Uji Anova Anova : menguji rata-rata satu kelompok / lebih melalui satu variabel dependen / lebih berbeda secara signifikan atau tidak. ONE WAY ANOVA Satu variabel dependen (kuantitatif) dan satu kelompok (kualitatif) Contoh : apakah pandangan siswa tentang IPS (kuantitatif) berbeda berdasarkan jenjang pendidikannya (kualitatif : SD, SLTP, SMU) UNIVARIAT ANOVA Satu variabel dependen tetapi kelompok berbeda Contoh : apakah rata-rata ulangan berbeda berdasar kan klasifikasi sekolah dan kelompok penelitian MULTIVARIAT ANOVA Variabel dependen lebih dari satu tetapi kelompok sama Contoh : apakah rata-rata ulangan dan pandangan siswa terhadap IPS berbeda untuk tiap daerah Variabel dependen lebih dari satu dan kelompok berbeda Contoh : apakah rata-rata ulangan dan pandangan siswa terhadap IPS berbeda berdasarkan klasifikasi Sekolah dan kelompok penelitian 31. Uji Anova ONE WAY ANOVA F = RJK a RJK i JK a = Σ k j=1 k Jk = i Σ j=1 J 2 j n j - n j Σ i=1 J 2 N k J 2 X 2 j ij - Σ j=1 n j Di mana : J = jumlah seluruh data N = banyak data k = banyak kelompok n j = banyak anggota kelompok j J j = jumlah data dalam kelompok j Contoh : Apakah terdapat perbedaan pandangan terhadap IPS siswa SD, SLTP, SMU? Ho : µ1 = µ2 = µ3 (tidak terdapat perbedaan sikap) Σ X1 X2 X3 3 1 2 4 1 2 5 2 3 4 1 3 5 2 5 21 7 15 x 4.2 1.4 3 RJK a = RJK i = Jk a = 212 + 7 2 + 15 2 5 Jk i = 3 2 + 4 2 + 5 2 - Jk a k-1 Jk i N - k = 19.73/2 = 9.865 = 10/15-3 = 0.833-43 2 15 = 19.73 21 2 + 7 2 + 15 2 = 10 5 F = 9.865 / 0.833 = 11.838 21

Sumber adanya perbedaan Jumlah Kuadrat (JK) Derajat Kebebasan (df) Rata-rata Jumlah Kuadrat (RJK) Antar kelompok 19.73 k 1 = 2 9.865 11.838 Inter kelompok 10 N k = 12 0.833 α = 0.05 ; df = 2 dan 12 ; F tabel = 3.88 ; F hitung = 11.838 F hitung > F tabel, maka Ho ditolak Terdapat perbedaan pandangan siswa SD, SLTP, SMU terhadap IPS 32. Uji Anova F Cara membaca tabel F : 1. Arah horisontal adalah numerator, df nya antar kelompok 2. Arah vertikal adalah denominator, df nya inter kelompok 3. Skor dalam tiap sel bagian atas adalah untuk 95% dan bagian bawah untuk 99% Contoh : kasus di atas, df antar kelompok 2 ; df inter kelompok 12 ; distribusi F 95% Maka membaca tabelnya adalah horisontal lihat kolom df 2, vertikal lihat baris 12 Lalu lihat angka pada sel pertemuan 2 dan 12 bagian atas yakni 3.88 Maka F tabel adalah 3.88 One way anova 32. Uji Anova Apakah ada perbedaan rata-rata penghasilan sesudah sertifikasi jika dilihat dari asal wilayah? Ho = rata-rata penghasilan tidak berbeda dilihat dari asal wilayah penghasilan sesudah lulus sertifikasi Descriptives 95% Confidence Interval for Mean jabar jateng jatim NTT Papua Total N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum 3094736,8 19 269719,369 61877,867 2964736,27 3224737,42 2400000 3700000 4 3057142,8 14 194992,251 52113,871 2944557,68 3169728,03 2600000 3400000 6 3194444,4 18 285888,136 67384,480 3052275,62 3336613,27 2800000 3800000 4 3152631,5 19 368734,203 84593,428 2974907,38 3330355,78 2100000 3700000 8 3325000,0 20 297135,447 66441,506 3185936,33 3464063,67 2700000 3800000 0 3172222,2 90 301691,031 31801,027 3109034,26 3235410,19 2100000 3800000 2 Test of Homogeneity of Variances penghasilan sesudah lulus sertifikasi Levene Statistic df1 df2 Sig. 1,263 4 85,291 Ho : varians populasi identik Probabilitas > 0.05 Ho diterima penghasilan sesudah lulus sertifikasi ANOVA Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 782483291 19562082289 4 562,238 0,560 2,272,068 Within Groups 731807226 86094967811, 85 3993,310 687 Total 810055555 5555,550 89 F hitung < F tabel maka Ho diterima penghasilan tidak berbeda Berdasarkan asal wilayah 22

MULTIVARIAT ANOVA dengan menggunakan SPSS 33. Uji Anova Kasus : apakah status marital mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap dana dikeluarkan & usia Variabel dependen adalah dana yang dikeluarkan & usia ; Faktor (kelompok) adalah status marital Uji varians dilakukan 2 tahap : 1. Varians tiap-tiap variabel dependen ; Ho = varians populasi identik (sama) alat analisis : Lavene Test ; keputusan : probabilitas > 0.05 maka Ho diterima 2. Varians populasi secara keseluruhan ; Ho = matriks varians sama alat analisis : Box s M ; keputusan : probabilitas > 0.05 maka Ho diterima Uji Multivariat ; Ho = rata-rata vektor sampel identik (sama) alat analisis : Pillai Trace, Wilk Lambda, Hotelling Trace, Roy s keputusan : probabilitas > 0.05 maka Ho diterima Levene's Test of Equality of Error Variances(a) Box's Test of Equality of Covariance Matrices(a) F df1 df2 Sig. umur responden 8,811 3 86,000 dana yang dikeluarkan untuk sertifikasi,319 3 86,812 Ho diterima Varians tiap variabel identik Box's M 16,104 F 1,654 df1 9 df2 4738,050 Sig.,094 Ho diterima Varians populasi identik 34. Uji Anova Multivariate Tests Effect Value F Hypothesis df Error df Sig. Intercept Pillai's Trace,972 1491,496(a) 2,000 85,000,000 Wilks' Lambda,028 1491,496(a) 2,000 85,000,000 Hotelling's Trace 35,094 1491,496(a) 2,000 85,000,000 Roy's Largest Root 35,094 1491,496(a) 2,000 85,000,000 marital Pillai's Trace,506 9,707 6,000 172,000,000 Wilks' Lambda,505 11,523(a) 6,000 170,000,000 Hotelling's Trace,956 13,390 6,000 168,000,000 Roy's Largest Root,932 26,731(b) 3,000 86,000,000 F hitung > F tabel maka Ho tolak rata2 vektor sampel tidak identik Prob < 0.05 Ho ditolak Kesimpulan : status perkawinan mempunyai pengaruh terhadap dana yang dikeluarkan dan usia Artinya : Ada kemungkinan responden yang sudah kawin atau pernah kawin mengeluarkan dana yang berbeda dibandingkan dengan yang belum kawin dan kemungkinan usia responden berpengaruh terhadap status perkawinan, artinya makin tua usia responden kemungkinan sudah menikah makin besar Perbedaan dapat dilihat jika dilakukan pengujian lanjutan dengan post hoc 23