Komang Suardika, S.Pd (Pendidikan Fisika, Undiksha) 2013

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Komang Suardika, S.Pd (Pendidikan Fisika, Undiksha) 2013"

Transkripsi

1 Komang Suardika, S.Pd (Pendidikan isika, Undiksha) 013 Anova Satu Jalur (One Way Anova) Suatu penelitian dilakukan di SMA N 1 Banjar untuk mengetahui perbedaan rata-rata dengan lima metode pembelajaran yaitu metode diskusi, metode ceramah, metode persentasi, metode eksperimen, dan metode belajar mandiri. Sampel diambil secara acak dengan jumlah masing masing 35 sample yang independent. atanya sebagai berikut. No Metode Ceramah iskusi Persentasi Eksperimen Belajar Mandiri Page 1

2 Komang Suardika, S.Pd (Pendidikan isika, Undiksha) Syarat utama dalam uji anova satu jalur adalah normalitas dan homogenitas. Untuk itu sebelum menganalisisnya maka dilakukan pengujian yaitu normalitas dan homogenitas. Sebagai berikut. Uji normalitas Hipotesis ; Ho: Nilai untuk ke lima jenis metode tersebut adalah berdistribusi normal Ha: Nilai untuk ke lima jenis metode tersebut adalah tidak berdistribusi normal Kriteria Uji: Terima Ho jika Sig > 0,05 Tolak Ho jika Sig < 0,05 Page

3 Komang Suardika, S.Pd (Pendidikan isika, Undiksha) 013 engan program SPSS 16 diperoleh output : Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk jenis metode Statistic df Sig. Statistic df Sig. nilai siswa ceramah * diskusi * persentasi * eksperimen * belajar mandiri * a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance. Pada table hasil output Tests of Normality terlihat bahwa nilai sig > 0,05 sehingga H 0 diterima, artinya Nilai untuk ke lima jenis metode tersebut adalah berdistribusi normal Uji homogenitas Hipotesis ; Ho: Varians kelima kelompok data adalah homogen Ha: Varians kelima kelompok data adalah tak homogen Kriteria Uji: Terima Ho jika Sig > 0,05 dan Tolak Ho jika Sig < 0,05 engan program SPSS 16 diperoleh output Test of Homogeneity of Variance Levene Statistic df1 df Sig. nilai siswa Based on Mean Based on Median Based on Median and with adjusted df Based on trimmed mean Page 3

4 Komang Suardika, S.Pd (Pendidikan isika, Undiksha) 013 Pada table hasil output Test of Homogeneity of Variance terlihat bahwa nilai sig > 0,05 sehingga H 0 diterima, artinya Varians kelima kelompok data adalah homogen. Karena syarat normalitas dan homogenitas sudah terpenuhi, maka dilakukan analisis One Way Anova secara manual, dengan langkah-langkah sebagai berikut : Membuat hipotesis : H 0 : tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode ceramah, diskusi, persentasi, eksperimen, dan belajar mandiri. H 1 : ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode ceramah, diskusi, persentasi, eksperimen, dan belajar mandiri. Analisis Metode Ceramah iskusi Persentasi Eksperimen Belajar Mandiri Page 4

5 Komang Suardika, S.Pd (Pendidikan isika, Undiksha) n 1 =35 n =35 n 3 =35 n 4 =35 n 5 =35 N = 175 X 1 = 734 X =769 X 3 =749 X 4 =804 X 5 =805 X=13861 X X X X X X = Menghitung jumlah kuadrat rata-rata JK R X N 175 Menghitung jumlah kuadrat antar kelompok JK JK A A X X X X X n n 35 n n n JK R Jumlah kuadrat dalam kelompok JK X JK R JK A erajad kebebasan rata-rata k R = 1 Page 5

6 Komang Suardika, S.Pd (Pendidikan isika, Undiksha) 013 erajad kebebasan antar kelompok dk A = k -1 = 5-1 = 4 erajad kebebasan dalam kelompok dk = N k = = 170 Rata-rata jumlah kuadrat antar kelompok ratarata JK dk R R Rata-rata jumlah kuadrat antar kelompok A JK dk A A Rata-rata jumlah kuadrat dalam kelompok JK dk Mencari hitung hitung A Taraf signifikan α = 0,05 Mencari table tabel 1 dka, dk 0,954,170, 13 Page 6

7 Komang Suardika, S.Pd (Pendidikan isika, Undiksha) 013 Memasukan semua nilai ke table anova Jumlah variasi Jumlah dk Rata-rata kuadrat (JK) kuadrat () Rata-rata Antar kelompok alam kelompok jumlah Kriteria pengujian : terima H o jika hitung tabel Karena <.13 maka H 0 diterima Kesimpulan : tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode ceramah, diskusi, persentasi, eksperimen, dan belajar mandiri. Page 7

8 Komang Suardika, S.Pd (Pendidikan isika, Undiksha) 013 Analisis one way anova dengan SPSS 16. Adapun langkah-langkah uji one way anova adalah sebagai berikut. Input data ke program spss, sebagai berikut. Page 8

9 Komang Suardika, S.Pd (Pendidikan isika, Undiksha) 013 Klik menu analyze compare means One-Way ANOVA, seperti gambar berikut. Page 9

10 Komang Suardika, S.Pd (Pendidikan isika, Undiksha) 013 Masukan nilai ke dependent list, metode ke factor. Lalu klik options dan centang diskriftif dan homogeneity of variance test, klik continue, lalu ok. Outputnya sebagi berikut. Page 10

11 Komang Suardika, S.Pd (Pendidikan isika, Undiksha) 013 nilai siswa N Mean Std. eviation escriptives Std. Error 95% Confidence Interval for Mean Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum ceramah diskusi persentasi eksperimen belajar mandiri Total Test of Homogeneity of Variances nilai siswa Levene Statistic df1 df Sig ANOVA nilai siswa Sum of Squares df Mean Square Sig. Between Groups Within Groups Total Pada table output escriptives menyatakan ukuran statistic diskriftif dari masingmasing metode ; ada means, simpangan baku, jumlah sample. Pada table Test of Homogeneity of Variances menyatakan homogenitas, terlihat bahwa nilai sig > 0,05. Sehingga nilai dengan lima metode itu memiliki varians yang sama atau bersifat homogenitas. Page 11

12 Komang Suardika, S.Pd (Pendidikan isika, Undiksha) 013 ari table anova tersebut tampak jumlah kuadrat antara kelompok adalah , jumlah kuadrat dalam kelompok adalah , hitungnya adalah 0.666, dan nilai signifikaannya sebesar Kriteria uji : terima H 0 jika nilai signifikan > 0,05. ari table anova diatas tampak bahwa nilai > maka H 0 diterima. Keputusan : tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode ceramah, diskusi, persentasi, eksperimen, dan belajar mandiri. Page 1

13 Komang Suardika, S.Pd (Pendidikan isika, Undiksha) 013 Uji scheffe Uji scheefe dilakukan ketika pada uji One way anova hipotesis H 0 ditolak, sehingga dengan uji schefee dapat diketahui sejauh mana perbedaannya. Uji scheefe ini digunakan apabila jumlah masing-masing sampel adalah sama. alam contoh one way anova diatas, hipotesis H 0 diterima, sehingga sebenarnya tidak perlu dilakukan uji scheffe, karena dengan uji one way anova sudah jelas tidak ada perbedaan. Akan tetapi karena ini merupakan tugas kuliah untuk melakukan uji schefee, maka dilakukan uji scheefe. Adapun Uji scheffe secara manual adalah sebagai berikut. ari hasil analisis one way anova diperoleh : X X X X X = Adapun analsisnya dengan uji scheffe adalah sebagai berikut. 1. Membandingkan antara metode ceramah dengan diskusi H 0 : tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode ceramah dengan metode diskusi. H 1 : ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode ceramah dengan metode diskusi. Menghitung : X 1 X 1 1 k 1 n1 n engan =0,05 dan derajad kebebasan dk = (k-1) x (N-k) = 4 x 170, maka kritis =.13. dengan criteria uji : terima H 0 jika karena hitung < tabel. Karena <.13, maka H 0 diterima. ceramah dengan metode diskusi. Page 13

14 Komang Suardika, S.Pd (Pendidikan isika, Undiksha) 013. Membandingkan antara metode ceramah dengan persentasi H 0 : tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode ceramah dengan metode persentasi. H 1 : ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode ceramah dengan metode persentasi. Menghitung : X 1 X k 1 n1 n engan =0,05 dan derajad kebebasan dk = (k-1) x (N-k) = 4 x 170, maka kritis =.13. dengan criteria uji : terima H 0 jika karena hitung < tabel. Karena <.13, maka H 0 diterima. ceramah dengan metode persentasi. 3. Membandingkan antara metode ceramah dengan eksperimen H 0 : tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode ceramah dengan metode eksperimen. H 1 : ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode ceramah dengan metode eksperimen. Menghitung : X 1 X k 1 n1 n Page 14

15 Komang Suardika, S.Pd (Pendidikan isika, Undiksha) 013 engan =0,05 dan derajad kebebasan dk = (k-1) x (N-k) = 4 x 170, maka kritis =.13. dengan criteria uji : terima H 0 jika karena hitung < tabel. Karena 0.399<.13, maka H 0 diterima. ceramah dengan metode eksperimen. 4. Membandingkan antara metode ceramah dengan metode belajar mandiri H 0 : tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode ceramah dengan metode belajar mandiri. H 1 : ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode ceramah dengan metode belajar mandiri. Menghitung : X 1 X k 1 n1 n engan =0,05 dan derajad kebebasan dk = (k-1) x (N-k) = 4 x 170, maka kritis =.13. dengan criteria uji : terima H 0 jika karena hitung < tabel. Karena 0.411<.13, maka H 0 diterima. ceramah dengan metode belajar mandiri. 5. Membandingkan antara metode diskusi dengan ceramah H 0 : tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode diskusi dengan metode ceramah. H 1 : ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode diskusi dengan metode ceramah. Page 15

16 Komang Suardika, S.Pd (Pendidikan isika, Undiksha) 013 Menghitung : X X k 1 n n engan =0,05 dan derajad kebebasan dk = (k-1) x (N-k) = 4 x 170, maka kritis =.13. dengan criteria uji : terima H 0 jika karena hitung < tabel. Karena <.13, maka H 0 diterima. diskusi dengan metode ceramah 6. Membandingkan antara metode diskusi dengan persentasi H 0 : tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode diskusi dengan metode persentasi. H 1 : ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode diskusi dengan metode persentasi. Menghitung : X X k 1 n n engan =0,05 dan derajad kebebasan dk = (k-1) x (N-k) = 4 x 170, maka kritis =.13. dengan criteria uji : terima H 0 jika karena hitung < tabel. Karena 0.033<.13, maka H 0 diterima. diskusi dengan metode persentasi Page 16

17 Komang Suardika, S.Pd (Pendidikan isika, Undiksha) Membandingkan antara metode diskusi dengan eksperimen H 0 : tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode diskusi dengan metode eksperimen. H 1 : ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode diskusi dengan metode eksperimen. Menghitung : X X k 1 n n engan =0,05 dan derajad kebebasan dk = (k-1) x (N-k) = 4 x 170, maka kritis =.13. dengan criteria uji : terima H 0 jika karena hitung < tabel. Karena <.13, maka H 0 diterima. diskusi dengan metode eksperimen 8. Membandingkan antara metode diskusi dengan belajar mandiri H 0 : tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode diskusi dengan metode belajar mandiri. H 1 : ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode diskusi dengan metode belajar mandiri. Menghitung : Page 17

18 Komang Suardika, S.Pd (Pendidikan isika, Undiksha) 013 X X k 1 n n engan =0,05 dan derajad kebebasan dk = (k-1) x (N-k) = 4 x 170, maka kritis =.13. dengan criteria uji : terima H 0 jika karena hitung < tabel. Karena 0.106<.13, maka H 0 diterima. diskusi dengan metode belajar mandiri 9. Membandingkan antara metode persentasi dengan ceramah H 0 : tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode persentasi dengan metode ceramah. H 1 : ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode persentasi dengan metode ceramah. Menghitung : X 3 X k 1 n3 n engan =0,05 dan derajad kebebasan dk = (k-1) x (N-k) = 4 x 170, maka kritis =.13. dengan criteria uji : terima H 0 jika karena hitung < tabel. Karena 0.018<.13, maka H 0 diterima. persentasi dengan metode ceramah. 10. Membandingkan antara metode persentasi dengan diskusi H 0 : tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode persentasi dengan metode diskusi. Page 18

19 Komang Suardika, S.Pd (Pendidikan isika, Undiksha) 013 H 1 : ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode persentasi dengan metode diskusi. Menghitung : X 3 X 1 1 k 1 n3 n engan =0,05 dan derajad kebebasan dk = (k-1) x (N-k) = 4 x 170, maka kritis =.13. dengan criteria uji : terima H 0 jika karena hitung < tabel. Karena 0.033<.13, maka H 0 diterima. persentasi dengan metode diskusi. 11. Membandingkan antara metode persentasi dengan eksperimen H 0 : tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode persentasi dengan metode eksperimen. H 1 : ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode persentasi dengan metode eksperimen. Menghitung : X 3 X k 1 n3 n engan =0,05 dan derajad kebebasan dk = (k-1) x (N-k) = 4 x 170, maka kritis =.13. dengan criteria uji : terima H 0 jika karena hitung < tabel. Karena 0.457<.13, maka H 0 diterima. Page 19

20 Komang Suardika, S.Pd (Pendidikan isika, Undiksha) 013 persentasi dengan metode eksperimen. 1. Membandingkan antara metode persentasi dengan belajar mandiri H 0 : tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode persentasi dengan metode belajar mandiri. H 1 : ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode persentasi dengan metode belajar mandiri. Menghitung : X 3 X k 1 n3 n engan =0,05 dan derajad kebebasan dk = (k-1) x (N-k) = 4 x 170, maka kritis =.13. dengan criteria uji : terima H 0 jika karena hitung < tabel. Karena 0.55<.13, maka H 0 diterima. persentasi dengan metode belajar mandiri. 13. Membandingkan antara metode eksperimen dengan ceramah H 0 : tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode eksperimen dengan metode ceramah. H 1 : ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode eksperimen dengan metode ceramah. Menghitung : Page 0

21 Komang Suardika, S.Pd (Pendidikan isika, Undiksha) 013 X 4 X k 1 n4 n engan =0,05 dan derajad kebebasan dk = (k-1) x (N-k) = 4 x 170, maka kritis =.13. dengan criteria uji : terima H 0 jika karena hitung < tabel. Karena 0.399<.13, maka H 0 diterima. eksperimen dengan metode ceramah. 14. Membandingkan antara metode eksperimen dengan diskusi H 0 : tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode eksperimen dengan metode ceramah. H 1 : ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode eksperimen dengan metode ceramah. Menghitung : X 4 X 1 1 k 1 n4 n engan =0,05 dan derajad kebebasan dk = (k-1) x (N-k) = 4 x 170, maka kritis =.13. dengan criteria uji : terima H 0 jika karena hitung < tabel. Karena <.13, maka H 0 diterima. eksperimen dengan metode diskusi. 15. Membandingkan antara metode eksperimen dengan persentasi H 0 : tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode eksperimen dengan metode persentasi. Page 1

22 Komang Suardika, S.Pd (Pendidikan isika, Undiksha) 013 H 1 : ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode eksperimen dengan metode persentasi. Menghitung : X 4 X k 1 n4 n engan =0,05 dan derajad kebebasan dk = (k-1) x (N-k) = 4 x 170, maka kritis =.13. dengan criteria uji : terima H 0 jika karena hitung < tabel. Karena 0.457<.13, maka H 0 diterima. eksperimen dengan metode persentasi. 16. Membandingkan antara metode eksperimen dengan belajar mandiri H 0 : tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode eksperimen dengan metode belajar mandiri. H 1 : ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode eksperimen dengan metode belajar mandiri. Menghitung : X 4 X k 1 n4 n engan =0,05 dan derajad kebebasan dk = (k-1) x (N-k) = 4 x 170, maka kritis =.13. dengan criteria uji : terima H 0 jika karena hitung < tabel. Karena <.13, maka H 0 diterima. eksperimen dengan metode belajar mandiri. Page

23 Komang Suardika, S.Pd (Pendidikan isika, Undiksha) Membandingkan antara metode belajar mandiri dengan metode ceramah H 0 : tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode belajar mandiri dengan metode ceramah H 1 : ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode belajar mandiri dengan metode ceramah. Menghitung : X 5 X k 1 n5 n engan =0,05 dan derajad kebebasan dk = (k-1) x (N-k) = 4 x 170, maka kritis =.13. dengan criteria uji : terima H 0 jika karena hitung < tabel. Karena <.13, maka H 0 diterima. belajar mandiri dengan metode ceramah. 18. Membandingkan antara metode belajar mandiri dengan metode diskusi H 0 : tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode belajar mandiri dengan metode diskusi H 1 : ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode belajar mandiri dengan metode diskusi. Menghitung : X 5 X 1 1 k 1 n5 n Page 3

24 Komang Suardika, S.Pd (Pendidikan isika, Undiksha) 013 engan =0,05 dan derajad kebebasan dk = (k-1) x (N-k) = 4 x 170, maka kritis =.13. dengan criteria uji : terima H 0 jika karena hitung < tabel. Karena <.13, maka H 0 diterima. belajar mandiri dengan metode diskusi 19. Membandingkan antara metode belajar mandiri dengan metode persentasi H 0 : tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode belajar mandiri dengan metode persentasi H 1 : ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode belajar mandiri dengan metode persentasi. Menghitung : X 5 X k 1 n5 n engan =0,05 dan derajad kebebasan dk = (k-1) x (N-k) = 4 x 170, maka kritis =.13. dengan criteria uji : terima H 0 jika karena hitung < tabel. Karena 0.55<.13, maka H 0 diterima. belajar mandiri dengan metode persentasi 0. Membandingkan antara metode belajar mandiri dengan metode eksperimen H 0 : tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode belajar mandiri dengan metode eksperimen H 1 : ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode belajar mandiri dengan metode eksperimen. Menghitung : Page 4

25 Komang Suardika, S.Pd (Pendidikan isika, Undiksha) 013 X 5 X k 1 n5 n engan =0,05 dan derajad kebebasan dk = (k-1) x (N-k) = 4 x 170, maka kritis =.13. dengan criteria uji : terima H 0 jika karena hitung < tabel. Karena <.13, maka H 0 diterima. belajar mandiri dengan metode eksperimen Uji scheffe dengan program SPSS Adapun langkah-langkah uji scheefe dengan program SPSS adalah sebagai berikut. Input data ke program spss, sebagai berikut. Page 5

26 Komang Suardika, S.Pd (Pendidikan isika, Undiksha) 013 Klik menu analyze compare means One-Way ANOVA, seperti gambar berikut. Page 6

27 Komang Suardika, S.Pd (Pendidikan isika, Undiksha) 013 Masukan nilai ke dependent list, metode ke factor. Lalu klik Post Hoc dan centang schefee pada assumed varians same, klik continue, lalu ok. Page 7

28 Komang Suardika, S.Pd (Pendidikan isika, Undiksha) 013 Outputnya sebagai berikut. Page 8

29 Komang Suardika, S.Pd (Pendidikan isika, Undiksha) 013 Multiple Comparisons nilai siswa Scheffe Mean ifference 95% Confidence Interval (I) jenis metode (J) jenis metode (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound ceramah diskusi persentasi eksperimen belajar mandiri diskusi ceramah persentasi eksperimen belajar mandiri persentasi ceramah diskusi eksperimen belajar mandiri eksperimen ceramah diskusi persentasi belajar mandiri belajar mandiri ceramah diskusi persentasi eksperimen Page 9

30 Komang Suardika, S.Pd (Pendidikan isika, Undiksha) 013 Interpretasi Output Pada Uji Scheefe ari table Multiple Comparisons hasil output diatas maka dapat diambil interpretasi sebagai berikut. 1. Membandingkan antara metode ceramah dengan diskusi H 0 : tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode ceramah dengan metode diskusi. H 1 : ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode ceramah dengan metode diskusi. Kriteria uji : terima H 0 jika nilai sig > 0,05. Karena 0,98 > 0,05 maka H 0 diterima. ceramah dengan metode diskusi.. Membandingkan antara metode ceramah dengan persentasi H 0 : tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode ceramah dengan metode persentasi. H 1 : ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode ceramah dengan metode persentasi. Kriteria uji : terima H 0 jika nilai sig > 0,05. Karena 0,999 > 0,05 maka H 0 diterima. ceramah dengan metode persentasi. 3. Membandingkan antara metode ceramah dengan eksperimen Page 30

31 Komang Suardika, S.Pd (Pendidikan isika, Undiksha) 013 H 0 : tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode ceramah dengan metode eksperimen. H 1 : ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode ceramah dengan metode eksperimen. Kriteria uji : terima H 0 jika nilai sig > 0,05. Karena 0,809 > 0,05 maka H 0 diterima. ceramah dengan metode eksperimen. 4. Membandingkan antara metode ceramah dengan metode belajar mandiri H 0 : tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode ceramah dengan metode belajar mandiri. H 1 : ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode ceramah dengan metode belajar mandiri. Kriteria uji : terima H 0 jika nilai sig > 0,05. Karena 0,801 > 0,05 maka H 0 diterima. ceramah dengan metode belajar mandiri. 5. Membandingkan antara metode diskusi dengan ceramah H 0 : tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode diskusi dengan metode ceramah. H 1 : ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode diskusi dengan metode ceramah. Kriteria uji : terima H 0 jika nilai sig > 0,05. Karena 0,98 > 0,05 maka H 0 diterima. diskusi dengan metode ceramah 6. Membandingkan antara metode diskusi dengan persentasi Page 31

32 Komang Suardika, S.Pd (Pendidikan isika, Undiksha) 013 H 0 : tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode diskusi dengan metode persentasi. H 1 : ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode diskusi dengan metode persentasi. Kriteria uji : terima H 0 jika nilai sig > 0,05. Karena 0,998 > 0,05 maka H 0 diterima. diskusi dengan metode persentasi. 7. Membandingkan antara metode diskusi dengan eksperimen H 0 : tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode diskusi dengan metode eksperimen. H 1 : ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode diskusi dengan metode eksperimen. Kriteria uji : terima H 0 jika nilai sig > 0,05. Karena 0,809 > 0,05 maka H 0 diterima. diskusi dengan metode eksperimen. 8. Membandingkan antara metode diskusi dengan belajar mandiri H 0 : tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode diskusi dengan metode belajar mandiri. H 1 : ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode diskusi dengan metode belajar mandiri. Kriteria uji : terima H 0 jika nilai sig > 0,05. Karena 0,801 > 0,05 maka H 0 diterima. diskusi dengan metode belajar mandiri. 9. Membandingkan antara metode persentasi dengan ceramah Page 3

33 Komang Suardika, S.Pd (Pendidikan isika, Undiksha) 013 H 0 : tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode persentasi dengan metode ceramah. H 1 : ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode persentasi dengan metode ceramah. Kriteria uji : terima H 0 jika nilai sig > 0,05. Karena 0,999 > 0,05 maka H 0 diterima. persentasi dengan metode ceramah. 30. Membandingkan antara metode persentasi dengan diskusi H 0 : tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode persentasi dengan metode diskusi. H 1 : ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode persentasi dengan metode diskusi. Kriteria uji : terima H 0 jika nilai sig > 0,05. Karena 0,998 > 0,05 maka H 0 diterima. persentasi dengan metode diskusi. 31. Membandingkan antara metode persentasi dengan eksperimen H 0 : tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode persentasi dengan metode eksperimen. H 1 : ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode persentasi dengan metode ekdperimen. Kriteria uji : terima H 0 jika nilai sig > 0,05. Karena 0,91 > 0,05 maka H 0 diterima. persentasi dengan metode eksperimen. 3. Membandingkan antara metode persentasi dengan belajar mandiri Page 33

34 Komang Suardika, S.Pd (Pendidikan isika, Undiksha) 013 H 0 : tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode persentasi dengan metode belajar mandiri. H 1 : ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode persentasi dengan metode belajar mandiri. Kriteria uji : terima H 0 jika nilai sig > 0,05. Karena 0,906 > 0,05 maka H 0 diterima. persentasi dengan metode belajar mandiri. 33. Membandingkan antara metode eksperimen dengan ceramah H 0 : tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode eksperimen dengan metode ceramah. H 1 : ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode eksperimen dengan metode ceramah. Kriteria uji : terima H 0 jika nilai sig > 0,05. Karena 0,809 > 0,05 maka H 0 diterima. eksperimen dengan metode ceramah. 34. Membandingkan antara metode eksperimen dengan diskusi H 0 : tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode eksperimen dengan metode diskusi. H 1 : ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode eksperimen dengan metode diskusi. Kriteria uji : terima H 0 jika nilai sig > 0,05. Karena 0,98 > 0,05 maka H 0 diterima. eksperimen dengan metode diskusi. 35. Membandingkan antara metode eksperimen dengan persentasi Page 34

35 Komang Suardika, S.Pd (Pendidikan isika, Undiksha) 013 H 0 : tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode eksperimen dengan metode persentasi. H 1 : ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode eksperimen dengan metode persentasi. Kriteria uji : terima H 0 jika nilai sig > 0,05. Karena 0,91 > 0,05 maka H 0 diterima. eksperimen dengan metode persentasi. 36. Membandingkan antara metode eksperimen dengan belajar mandiri H 0 : tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode eksperimen dengan metodebelajar mandiri. H 1 : ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode eksperimen dengan metode belajar mandiri. Kriteria uji : terima H 0 jika nilai sig > 0,05. Karena > 0,05 maka H 0 diterima. eksperimen dengan metode belajar mandiri. 37. Membandingkan antara metode belajar mandiri dengan ceramah H 0 : tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode belajar mandiri dengan metode ceramah. H 1 : ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode belajar mandiri dengan metode ceramah. Kriteria uji : terima H 0 jika nilai sig > 0,05. Karena 0,801 > 0,05 maka H 0 diterima. belajar mandiri dengan metode ceramah. 38. Membandingkan antara metode belajar mandiri dengan diskusi Page 35

36 Komang Suardika, S.Pd (Pendidikan isika, Undiksha) 013 H 0 : tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode belajar mandiri dengan metode diskusi. H 1 : ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode belajar mandiri dengan metode diskusi. Kriteria uji : terima H 0 jika nilai sig > 0,05. Karena 0,980 > 0,05 maka H 0 diterima. belajar mandiri dengan metode diskusi. 39. Membandingkan antara metode belajar mandiri dengan persentasi H 0 : tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode belajar mandiri dengan metode persentasi. H 1 : ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode belajar mandiri dengan metode persentasi. Kriteria uji : terima H 0 jika nilai sig > 0,05. Karena 0,906 > 0,05 maka H 0 diterima. belajar mandiri dengan metode persentasi. 40. Membandingkan antara metode belajar mandiri dengan eksperimen H 0 : tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode belajar mandiri dengan metode eksperimen. H 1 : ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode belajar mandiri dengan metode eksperimen. Kriteria uji : terima H 0 jika nilai sig > 0,05. Karena 1,000 > 0,05 maka H 0 diterima. belajar mandiri dengan metode eksperimen. Page 36

37 Komang Suardika, S.Pd (Pendidikan isika, Undiksha) 013 Uji unnett Uji dunnet juga merupakan uji lanjut dari uji anova satu jalur, dimana uji ini digunakan bila jumlah sampel dari masing-masing kelompok berbeda dan hipotesis H 0 pada uji anova satu jalur ditolak. alam contoh one way anova diatas, hipotesis H 0 diterima dan jumlah sampel untuk masing-masing kelompok adalah sama, sehingga sebenarnya tidak bisa dilakukan uji dunnet. disamping itu. Akan tetapi karena ini merupakan tugas kuliah untuk melakukan uji dunnett, maka dilakukan uji dunnett. Adapun Uji dunnett dengan program spss adalah sebagai berikut. Input data ke program spss, sebagai berikut. Page 37

38 Komang Suardika, S.Pd (Pendidikan isika, Undiksha) 013 Klik menu analyze compare means One-Way ANOVA, seperti gambar berikut. Page 38

39 Komang Suardika, S.Pd (Pendidikan isika, Undiksha) 013 Masukan nilai ke dependent list, metode ke factor. Lalu klik Post Hoc dan centang dunnett pada assumed varians same, klik continue, lalu ok. Outputnya sebagai berikut. Page 39

40 Komang Suardika, S.Pd (Pendidikan isika, Undiksha) 013 Multiple Comparisons nilai siswa unnett t (-sided) (I) jenis Mean ifference 95% Confidence Interval metode (J) jenis metode (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound ceramah belajar mandiri diskusi belajar mandiri persentasi belajar mandiri eksperimen belajar mandiri Interpretasi Output Pada Uji unnett ari table Multiple Comparisons hasil output diatas maka dapat diambil interpretasi sebagai berikut. 1. Membandingkan antara metode ceramah dengan belajar mandiri H 0 : tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode ceramah dengan metode belajar mandiri. H 1 : ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode ceramah dengan metode belajar mandiri. Kriteria uji : terima H 0 jika nilai sig > 0,05. Karena 0,51 > 0,05 maka H 0 diterima. ceramah dengan metode belajar mandiri.. Membandingkan antara metode diskusi dengan belajar mandiri H 0 : tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode diskusi dengan metode belajar mandiri. Page 40

41 Komang Suardika, S.Pd (Pendidikan isika, Undiksha) 013 H 1 : ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode diskusi dengan metode belajar mandiri. Kriteria uji : terima H 0 jika nilai sig > 0,05. Karena 0,915 > 0,05 maka H 0 diterima. diskusi dengan metode belajar mandiri. 3. Membandingkan antara metode persentasi dengan belajar mandiri H 0 : tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode persentasi dengan metode belajar mandiri. H 1 : ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode persentasi dengan metode belajar mandiri. Kriteria uji : terima H 0 jika nilai sig > 0,05. Karena 0,704 > 0,05 maka H 0 diterima. persentasi dengan metode belajar mandiri. 4. Membandingkan antara metode eksperimen dengan belajar mandiri H 0 : tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode eksperimen dengan metode belajar mandiri. H 1 : ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai dengan metode eksperimen dengan metode belajar mandiri. Kriteria uji : terima H 0 jika nilai sig > 0,05. Karena > 0,05 maka H 0 diterima. eksperimen dengan metode belajar mandiri. Page 41

UJI PERSYARATAN ANALISIS DATA

UJI PERSYARATAN ANALISIS DATA PERTEMUAN KE-6 Materi : UJI PERSYARATAN ANALISIS DATA Uji nonparametrik digunakan apabila asumsi-asumsi pada uji parametrik tidak dipenuhi. Asumsi yang paling lazim pada uji parametrik adalah sampel acak

Lebih terperinci

Anacova Dua Jalur ( 3 x 3,

Anacova Dua Jalur ( 3 x 3, Komang Suardika, S.Pd, Pendidikan Fisika 013 Anacova Dua Jalur ( 3 x 3, I. Judul Penelitian : Pengaruh Model Pembelajaran ( CTL, PBL dan Model Kooperative) terhadap hasil belajar mahasiswa semester V untuk

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. ONE WAY ANOVA

LAMPIRAN 1. ONE WAY ANOVA 50 LAMPIRAN 1. ONE WAY ANOVA Descriptives Konsentrasi Xylitol Statistic Std. Error Komposisi Kalsium konsentrasi 20% Mean 42,8020 1,95318 95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 37,3791 Upper Bound

Lebih terperinci

Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas Data Kadar Estrogen

Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas Data Kadar Estrogen Lampiran 1. Analisis Data Kadar atau Estradiol Tabel 1. Data Kadar pada berbagai perlakuan penelitian (pg/ml) Perlakuan Ulangan 1 16,17 19,23 57,52 47,20 36,77 40,78 2 16,32 18,20 62,00 47,23 13,74 31,14

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Cases. VolumeUdem KontrolNegatif % 0.0% % VolumeUdem KontrolNegatif Mean % Confidence Interval for Mean

LAMPIRAN. Cases. VolumeUdem KontrolNegatif % 0.0% % VolumeUdem KontrolNegatif Mean % Confidence Interval for Mean LAMPIRAN Lampiran 1. Interpretasi hasil SPSS Case Processing Summary Cases Kelompok Perlakuan Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent VolumeUdem KontrolNegatif 13 100.0% 0.0% 13 100.0% Pembanding

Lebih terperinci

LATIHAN SPSS I. A. Entri Data

LATIHAN SPSS I. A. Entri Data A. Entri Data LATIHAN SPSS I Variabel Name Label Type Nama Nama Mahasiswa String NIM Nomor Induk Mahasiswa String JK Numeris 1. 2. TglLahir Tanggal Lahir Date da Daerah Asal Numeris 1. Perkotaan 2. Pinggiran

Lebih terperinci

DIKTAT MATA KULIAH STATISTIKA PENELITIAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

DIKTAT MATA KULIAH STATISTIKA PENELITIAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DIKTAT MATA KULIAH STATISTIKA PENELITIAN PENDIDIKAN MATEMATIKA Oleh : Wahyu Hidayat, S.Pd., M.Pd. NIDN. 0404088402 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)

Lebih terperinci

ANALISIS BIVARIAT DATA KATEGORIK DAN NUMERIK Uji t dan ANOVA

ANALISIS BIVARIAT DATA KATEGORIK DAN NUMERIK Uji t dan ANOVA ANALISIS BIVARIAT DATA KATEGORIK DAN NUMERIK Uji t dan ANOVA Uji t Independen Sebagai contoh kita gunakan data ASI Eksklusif yang sudah anda copy dengan melakukan uji hubungan perilaku menyusui dengan

Lebih terperinci

Lampiran 1 Surat keterangan lolos etik

Lampiran 1 Surat keterangan lolos etik Lampiran 1 Surat keterangan lolos etik Lampiran 2 Surat keterangan mengenai kitosan dari BATAN. Lampiran 3 Uji normalitas kelompok Perlakuan sel HSC-4 Konsentrasi Chitosan Statistic df Sig. Statistic df

Lebih terperinci

Lampiran 1. Langkah Penelitian. Air Limbah dengan kadar phosphate tinggi. Pengukuran Suhu dan ph sebelum perlakuan

Lampiran 1. Langkah Penelitian. Air Limbah dengan kadar phosphate tinggi. Pengukuran Suhu dan ph sebelum perlakuan Lampiran 1. Langkah Penelitian Air Limbah dengan kadar phosphate tinggi Pengukuran Suhu dan ph sebelum perlakuan Masukkan dalam wadah sebanyak 1 liter Masukkan Poly Aluminium Chloride (PAC). Proses Koagulasi

Lebih terperinci

Paired Sample Test Satu kelompok dengan dua perlakuan. atau. Membandingkan nilai rata-rata dua kelompok berpasangan

Paired Sample Test Satu kelompok dengan dua perlakuan. atau. Membandingkan nilai rata-rata dua kelompok berpasangan 1.T TEST 2.ANOVA ttest Paired Sample Test Satu kelompok dengan dua perlakuan atau Membandingkan nilai rata-rata dua kelompok berpasangan Contoh: Kemampuan SPSS mahasiswa peserta kursus SPSS sebelum kursus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian 1. Kemampuan Awal Siswa Dalam penelitian ini seperti telah dijelaskan pada bab III, analisis tentang data kemampuan awal digunakan

Lebih terperinci

Perhitungan Uji Keseragaman & Keseragaman Data Menggunakan Excel Nama. Dicatat Oleh: Waktu Penyelesaian (detik)

Perhitungan Uji Keseragaman & Keseragaman Data Menggunakan Excel Nama. Dicatat Oleh: Waktu Penyelesaian (detik) Perhitungan Uji Keseragaman & Keseragaman Data Menggunakan Excel Tanggal 06/Mei/2013 Waktu 07.00-14.00 Nama WIB Proses: Operator Pak. Septian Kebisingan 70-80 db Dicatat Oleh: Jumlah Waktu Penyelesaian

Lebih terperinci

Pengujian One-Way ANOVA dengan manual dan dilengkapi analisis dengan SPSS 19 SOWANTO-KEMPO ANALYSIS OF VARIANS (ANOVA)

Pengujian One-Way ANOVA dengan manual dan dilengkapi analisis dengan SPSS 19 SOWANTO-KEMPO ANALYSIS OF VARIANS (ANOVA) ANALYSIS OF VARIANS (ANOVA) A. Memahami ANOVA Analysis of variance (ANOVA) atau Analisis Variansi (ANAVA) adalah tehnik statistik yang dikembangkan dan diperkenalkan pertama kali oleh Sir. R. A. Fisher.

Lebih terperinci

ANALISA RAGAM DATA (UJI ANOVA)

ANALISA RAGAM DATA (UJI ANOVA) MATERI III ANALISA RAGAM DATA (UJI ANOVA) STMIK KAPUTAMA BINJAI Wahyu S. I. Soeparno, SE., M.Si Analisa Ragam Satu Arah (Oneway) Analisa ragam satu arah ( oneway ANOVA) digunakan untuk membandingkan mean

Lebih terperinci

Interpretasi: Output Test of Homogenity of Variance Dari hasil output diatas dapat diketahui nilai probabilitas untuk hasil belajar dengan nilai

Interpretasi: Output Test of Homogenity of Variance Dari hasil output diatas dapat diketahui nilai probabilitas untuk hasil belajar dengan nilai 1. Seorang mahasiswa melakukan penelitian eksperimen pendidikan dengan judul Perbandingan Model Pembelajaran Picture And Picture Dan Reciprocal Teaching Dengan Media Power Point Terhadap Biologi Pokok

Lebih terperinci

Lampiran 1. Analisis presentase karkas ayam pedaging. Perlakuan

Lampiran 1. Analisis presentase karkas ayam pedaging. Perlakuan Lampiran 1. Analisis presentase karkas ayam pedaging Perlakuan 1 2 3 4 5 total Rata-rata P0 61.50 61.23 61.51 62.00 61.02 307.26 61.45 P1 61.19 62.30 62.06 62.46 62.00 310.01 62.002 P2 62.30 63.20 63.20

Lebih terperinci

Oleh: Lulut Sunarya ( ) Ghufran Rahmat Putra ( ) Debbiela Fajrina Septierly ( ) Miranti Nurbayani ( )

Oleh: Lulut Sunarya ( ) Ghufran Rahmat Putra ( ) Debbiela Fajrina Septierly ( ) Miranti Nurbayani ( ) LAPORAN Analisis Perbedaan Rata-Rata Menggunakan Uji Scheffe Laporan ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Desain Eksperimen I Dosen : Yeny Krista Franty, S.Si., M.Si. Oleh: Lulut Sunarya (140610009007)

Lebih terperinci

BAB 14 UJI DESKRIPTIF, VALIDITAS DAN NORMALITAS DATA

BAB 14 UJI DESKRIPTIF, VALIDITAS DAN NORMALITAS DATA BAB 14 UJI DESKRIPTIF, VALIDITAS DAN NORMALITAS DATA SPSS menyediakan fasilitas untuk melakukan analisis deskriptif data seperti uji deskriptif, validitas dan normalitas data. Uji deskriptif yang dilakukan

Lebih terperinci

Uji Komparasi Dengan SPSS. Oleh Zulkifli Matondang

Uji Komparasi Dengan SPSS. Oleh Zulkifli Matondang Uji Komparasi Dengan SPSS Oleh Zulkifli Matondang Pengantar Analisis komparasi bertujuan untuk melihat perbedaan rata-rata variabel terikat antara dua kelompok atau lebih. Uji komparasi (variabel terikat)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan 6162 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan komunikasi matematis siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sebagai kelas kontrol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sebagai kelas kontrol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan 80 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi dan Analisis Data Penelitian yang telah penulis lakukan di SMPN 1 Batang Anai terdiri dari tiga kelas sampel, yaitu dua kelas sebagai kelas eksperimen dan satu

Lebih terperinci

Tabel hasil perhitungan nilai kekerasan sebelum perendaman

Tabel hasil perhitungan nilai kekerasan sebelum perendaman L A M P I R A N Tabel hasil perhitungan nilai kekerasan sebelum perendaman No Sampel Aquades Susu bubuk Susu cair Susu kental manis d 1 d 2 D VHN d 1 d 2 D VHN d 1 d 2 d VHN d 1 d 2 d VHN 1 27 31.75 29.375

Lebih terperinci

HANDOUT METODE PENELITIAN KUANTITATIF ANALISIS DATA MENGGUNAKAN SPSS

HANDOUT METODE PENELITIAN KUANTITATIF ANALISIS DATA MENGGUNAKAN SPSS HANDOUT METODE PENELITIAN KUANTITATIF ANALISIS DATA MENGGUNAKAN SPSS UJI RELIABILITAS DAN SELEKSI ITEM a. Pindahkan hasil data item dari tabulasi di Excel ke data view SPSS b. Di bagian variable view rubah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA KRISTEN 1 Salatiga yang terletak di Jl. Osa Maliki no. 32 Salatiga. Subjek penelitian adalah kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil dan Temuan Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan pemahaman matematis siswa dan data hasil skala sikap.

Lebih terperinci

ANALISIS VARIANSI MANOVA (MULTIVARIATE ANALYSIS OF VARIANCE)

ANALISIS VARIANSI MANOVA (MULTIVARIATE ANALYSIS OF VARIANCE) ANALISIS VARIANSI MANOVA (MULTIVARIATE ANALYSIS OF VARIANCE) Manova merupakan uji beda varian. Jika pada anava varian yang dibandingkan berasal dari satu variable terikat (Y), pada manova varian yang dibandingkan

Lebih terperinci

Uji Perbandingan Rata-Rata

Uji Perbandingan Rata-Rata Uji Perbandingan Rata-Rata Pengujian hipotesis perbandingan rata-rata dilakukan untuk melihat kesesuaian dugaan peneliti terhadap suatu objek yang diteliti dengan kenyataannya. Misalnya seorang peniliti

Lebih terperinci

Statistika untuk Keteknikan Analisis Ragam

Statistika untuk Keteknikan Analisis Ragam Statistika untuk Keteknikan Analisis Ragam Teknik Analisis Ragam : Pengolahan data anova satu arah dan anova dua arah dengan rumus statistik dan SPSS. Oleh Delvi Yanti, S.TP, MP Page 0 1.1 Rumus Anova

Lebih terperinci

Jenis Pupuk o B1 B2 B3 B4

Jenis Pupuk o B1 B2 B3 B4 TUTORIAL SPSS RANCANGAN ACAK KELOMPOK (RAK) oleh : Hendry http://teorionline.wordpress.com/ Rancangan acak kelompok (RAK) sering disebut dengan randomized complete block design (RCBD). Pada rancangan ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Hasil Belajar Pretest Kelas Van Hiele dan Bruner

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Hasil Belajar Pretest Kelas Van Hiele dan Bruner BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 41. Deskripsi Data Deskripsi data dalam hasil penelitian dan pembahasan akan dibahas mengenai data hasil belajar pretes kelas yang akan menggunakan teori Van Hiele

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil dan Temuan Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya,

Lebih terperinci

Uji Perbandingan Rata-Rata

Uji Perbandingan Rata-Rata Uji Perbandingan Rata-Rata Pengujian hipotesis perbandingan rata-rata dilakukan untuk melihat kesesuaian dugaan peneliti terhadap suatu objek yang diteliti dengan kenyataannya. Misalnya seorang peniliti

Lebih terperinci

BAB 08 ANALISIS VARIAN 8.1 ANALISIS VARIAN SATU JALAN

BAB 08 ANALISIS VARIAN 8.1 ANALISIS VARIAN SATU JALAN BAB 08 ANALISIS VARIAN Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa salah satu statistik parametrik yang sering digunakan dalam penelitian pendidikan yaitu Analisis Varian. Oleh karena itu pada bagian

Lebih terperinci

Lampiran 1. Data dan Analisis Statistik Berat Paru-paru Mencit

Lampiran 1. Data dan Analisis Statistik Berat Paru-paru Mencit Lampiran 1. Data dan Analisis Statistik Berat Paru-paru Mencit Rataan berat paru-paru mencit (Mus musculus L) setelah dipapari asap rokok elektrik dengan kandungan rasa yang berbeda Ulangan Kelompok perlakuan

Lebih terperinci

SURAT PERMOHONAN KESEDIAAN BERPARTISIPASI DALAM PENELITIAN Kepada Yth. Orangtua/Wali. Di Tempat

SURAT PERMOHONAN KESEDIAAN BERPARTISIPASI DALAM PENELITIAN Kepada Yth. Orangtua/Wali. Di Tempat LAMPIRAN Lampiran 1 SURAT PERMOHONAN KESEDIAAN BERPARTISIPASI DALAM PENELITIAN Kepada Yth. Orangtua/Wali. Di Tempat Bersama ini kami mohon kesediaan dari Bapak/Ibu/Sdr selaku orangtua dari anak di Pesantren

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini akan menjelaskan tentang hasil penelitian dan pembahasan tentang gambaran pelaksanaan pembelajaran dengan metode problem-based learning, deskripsi kemampuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Tuntang, Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang beralamat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 56 BAB IV HASIL PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Pair Checks Berbasis Masalah Kontekstual Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa

Lebih terperinci

Dimasukkan ke dalam ultrasonic bath selama ± 1 jam

Dimasukkan ke dalam ultrasonic bath selama ± 1 jam Lampiran 1 Alur Penelitian Pembuatan gel kitosan nanopartikel 1 gram kitosan Dilarutkan dengan larutan asam asetat 1% Diaduk dengan stirer Larutan kitosan Ditetesi dengan ±20 tetes TPP Gel kitosan Dimasukkan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Panelis Agar hasil yang didapat menjadi lebih akurat, maka panelis yang digunakan oleh penulis merupakan sampel jenuh dimana penulis menggunakan seluruh anggota populasi

Lebih terperinci

Lampiran 1. Surat Keterangan Determinasi Tanaman Ceplukan (Physalis angulata L).

Lampiran 1. Surat Keterangan Determinasi Tanaman Ceplukan (Physalis angulata L). Lampiran 1. Surat Keterangan Determinasi Tanaman Ceplukan (Physalis angulata L). 1 Lampiran 1. Lanjutan 2 3 Lampiran 2. Hasil Pemeriksaan Organoleptis, Daya Lekat, Kekentalan, Susut Pengeringan Ekstrak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian dilakukan pada siswa kelas IV SDN Gendongan 02 yang berjumlah 37 siswa yang menjadi kelas eksperimen. Jumlah siswa

Lebih terperinci

MATERI PERTEMUAN KE 3 EXPLORER. Buka kembali contoh soal pada pertemuan kedua minggu kemarin sbb:

MATERI PERTEMUAN KE 3 EXPLORER. Buka kembali contoh soal pada pertemuan kedua minggu kemarin sbb: MATERI PERTEMUAN KE 3 EXPLORER Buka kembali contoh soal pada pertemuan kedua minggu kemarin sbb: Seorang guru SMA ingin mengetahui rata-rata nilai matematika siswa kelas 3A yang terdiri dari 14 siswa dengan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Protokol Hypobaric Chamber untuk Bedah Tikus

Lampiran 1. Protokol Hypobaric Chamber untuk Bedah Tikus 66 Lampiran 1. Protokol Hypobaric Chamber untuk Bedah Tikus 1. Dengan standard rate of climb 5.000 kaki/ menit, setting sampai ke ketinggian 35.000 kaki, dan dibuat perlakuan hipoksia akut selama 1 menit

Lebih terperinci

Rancangan Percobaan dengan SPSS 13.0 (Untuk kalangan sendiri)

Rancangan Percobaan dengan SPSS 13.0 (Untuk kalangan sendiri) Rancangan Percobaan dengan SPSS 13.0 (Untuk kalangan sendiri) Statistical Product and Service Solution (SPSS) merupakan salah satu perangkat lunak/software statistik yang dapat digunakan sebagai alat pengambil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran terletak 6 KM dari pusat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran terletak 6 KM dari pusat BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Diskripsi Data 4.1.1.1 Objek Dan Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan pada semester 2 tahun pelajaran 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN SPSS Analisis Perbedaan

MODUL PELATIHAN SPSS Analisis Perbedaan 1 MODUL PELATIHAN SPSS Perbedaan Dr. Sugiyanto Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada 1. Uji Prasyarat 2. Uji t 2 kelompok independen Data-1 hal. 10 3. Uji t 2 amatan ulang Data-2 hal. 12 4. varians

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMP

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMP BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMP N 28 Padang, yang terdiri dari deskripsi data dan analisis data, penguraian hipotesis dan pembahasan

Lebih terperinci

Lampiran 1 Data Absensi dan Pengeluaran Tenaga Kerja

Lampiran 1 Data Absensi dan Pengeluaran Tenaga Kerja Lampiran 1 Data dan Tenaga Kerja Jumlah Karyawan Sakit Cuti Keperluan lainnya Jumlah Tahun (orang) (hari/tahun) (hari/tahun) (hari/tahun) (hari/tahun) 1997 87 76 13 9 37 1998 9 71 146 6 43 1999 98 7 130

Lebih terperinci

Pengujian Varian Satu Jalur. (One Way ANOVA)

Pengujian Varian Satu Jalur. (One Way ANOVA) One Way ANOVA Pengujian Varian Satu Jalur (One Way ANOVA) Uji One Way ANOVA, digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan ratarata antara tiga kelompok lebih sample yang tidak berhubungan. Jika ada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Kristen 1 Salatiga. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Kristen 1 Salatiga Tahun Ajaran

Lebih terperinci

Lampiran 1 Format Data Hasil Pengukuran Ketahanan Fraktur Load

Lampiran 1 Format Data Hasil Pengukuran Ketahanan Fraktur Load 97 Lampiran 1 Format Data Hasil Pengukuran Ketahanan Fraktur Load Load Kelompok No. Kgf Newton Stroke Kelompok No. Kgf Newton Stroke Sampel Sampel A 1 143,8 1409,24 5,60 C 1 170,3 1668,94 5,75 2 135,4

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. sebagaimana yang diharapkan. Adapun yang dimaksud dari desain penelitian

III. METODELOGI PENELITIAN. sebagaimana yang diharapkan. Adapun yang dimaksud dari desain penelitian 30 III. METODELOGI PENELITIAN A. Metodelogi Penelitian Metode penelitian ini merupakan cara, agar penelitian dapat dilakukan dengan efektif dan efisien sehingga suatu penelitian dapat mencapai tujuan sebagaimana

Lebih terperinci

Kelompok Tes Ketegori Rata-rata Simpangan Baku Pretes 5,38 1,44 Kelompok Postes 7,69 1,25 Eksperimen Hasil Latihan 2,31 0,19 Kelompok Kontrol

Kelompok Tes Ketegori Rata-rata Simpangan Baku Pretes 5,38 1,44 Kelompok Postes 7,69 1,25 Eksperimen Hasil Latihan 2,31 0,19 Kelompok Kontrol BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian dan Pengolahan Data Statistika (Manual) Setelah dilakukan penelitian di lapangan maka langkah yang dilakukan peneliti selanjutnya yaitu melakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini diuraikan tentang hasil penelitian yang telah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini diuraikan tentang hasil penelitian yang telah 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini diuraikan tentang hasil penelitian yang telah dilakukan di SMAN 5 Padang tentang perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden Penelitian ini dilakukan pada Polisi Lalu Lintas, mulai tanggal 1 Juli 2011-25 Juli 2011 dengan menyebar 100 kuesioner. Berikut ini akan dibahas mengenai

Lebih terperinci

Pendahuluan RRL Model Pengaruh Tetap Model Pengaruh Random

Pendahuluan RRL Model Pengaruh Tetap Model Pengaruh Random RANCANGAN RANDOM LENGKAP Pendahuluan RRL RRL atau Rancangan Random Lengkap merupakan rancangan di mana unit eksperimen yang dikenai perlakuan secara random dan menyeluruh lengkap untuk setiap perlakuan.

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM II MATA KULIAH STATISTIKA TERAPAN

MODUL PRAKTIKUM II MATA KULIAH STATISTIKA TERAPAN MODUL PRAKTIKUM II MATA KULIAH STATISTIKA TERAPAN Disusun oleh: Dian Ayunita NND Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro Semarang 2016 UNIVERSITAS DIPONEGORO FAKULTAS PERIKANAN DAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian menggunakan model Inquiri dan metode konvensional dilakukan di Gugus Kartini dengan 2 SD sebagai subjek penelitian yaitu SD N Mangunsari 04 dan SD N Mangunsari

Lebih terperinci

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM

MATERI / BAHAN PRAKTIKUM MODUL II ANOVA A. Tujuan Praktikum 1. Untuk mengetahui dan memahami uji statistik dengan menggunakan Anova, yaitu ANOVA satu arah dan ANOVA dua arah. 2. Untuk mengetahui persoalan dan masalah-masalah yang

Lebih terperinci

UJI PRASYARAT ANALISIS

UJI PRASYARAT ANALISIS UJI PRASYARAT ANALISIS Wahyu Widhiarso Fakultas Psikologi UGM Latar Belakang PENGANTAR Beberapa formula statistika disusun berdasarkan asumsi-asumsi tertentu. Formula tersebut dapat menggambarkan sebuah

Lebih terperinci

Lampiran 1: Konversi perhitungan dosis antar jenis hewan. Marmot. Kelinci. 400 g. 1,5 kg 1,0 7,0 12,25 27,8 64,1 124,3 387,9

Lampiran 1: Konversi perhitungan dosis antar jenis hewan. Marmot. Kelinci. 400 g. 1,5 kg 1,0 7,0 12,25 27,8 64,1 124,3 387,9 Lampiran 1: Konversi perhitungan dosis antar jenis hewan Mencit Tikus Marmot Kelinci Kera Anjing Manusia 20 g 200 g 400 g 1,5 kg 4 kg 12 kg 70 kg Mencit 1,0 7,0 12,25 27,8 64,1 124,3 387,9 20 g Tikus 0,14

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penalaran matematis siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya, peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penalaran matematis siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya, peneliti BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan penalaran matematis siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya, peneliti

Lebih terperinci

Perlakuan Lama Waktu 2 minggu. 4 Minggu. Ket: (I). Inti, (S).Sinusoid. Ket: (I). Inti, (L).Lemak. Ket: (I). Inti, (S).Sinusoid

Perlakuan Lama Waktu 2 minggu. 4 Minggu. Ket: (I). Inti, (S).Sinusoid. Ket: (I). Inti, (L).Lemak. Ket: (I). Inti, (S).Sinusoid LAMPIRAN Lampiran 1. Gambar Histologi Preparat Jaringan Hati Tikus Putih (Rattus norvegicus) pada luasan sel 25 µm dengan menggunakan mikroskop cahaya perbesaran 10 x 10. Perlakuan Lama Waktu 2 Kontrol

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Kristen Satya Wacana Salatiga pada semester II tahun pelajaran 2015/2016. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian pada bab IV ini dibagi menjadi empat bagian, yaitu deskripsi subjek penelitian, uji validitas dan reliabilitas instrumen, uji

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP N I BERGAS yang beralamat di Karangjati, Kec. Bergas, Kab. Semarang. Populasi

Lebih terperinci

1. Persentasi penyerapan zat besi dari tiga jenis makanan sebagai berikut (data fiktif)

1. Persentasi penyerapan zat besi dari tiga jenis makanan sebagai berikut (data fiktif) TUGAS ANALISIS REGRESI (Hal 31-33) NAMA : FADLAN WIDYANANDA NIM : 201432005 SESI : 03 1. Persentasi penyerapan zat besi dari tiga jenis makanan sebagai berikut (data fiktif) Roti Roti + Kedele Roti + Kedele

Lebih terperinci

Lampiran 1. Surat Hasil Identifikasi Tumbuhan

Lampiran 1. Surat Hasil Identifikasi Tumbuhan Lampiran 1. Surat Hasil Identifikasi Tumbuhan Lampiran 2. Tumbuhan rumput laut merah Kappaphycus alvarezii Lampiran 3. Gambar Simplisia dan Serbuk Kasar Simplisia Rumput Laut Merah Kappaphycus alvarezii

Lebih terperinci

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 72 IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Data Penelitian Data yang diperoleh dari hasil penelitian adalah data dengan rentang nilai 10-100. Data dikelompokkan menurut

Lebih terperinci

STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND

STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND E-mail : statistikaista@yahoo.com Blog : Contoh Kasus One Way Anova dan Two Way Anova Menggunakan SPSS Lisensi Dokumen: Copyright 2010 ssista.wordpress.com Seluruh dokumen di ssista.wordpress.com dapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dari hasil tes maupun pengukuran masih belum berarti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dari hasil tes maupun pengukuran masih belum berarti BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengolahan dan Analisis Data 1. Deskripsi Statistik Data yang diperoleh dari hasil tes maupun pengukuran masih belum berarti karena masih merupakan skor-skor

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS

LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS 54 LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS 1. Perhitungan Dosis Asetosal Dosis Asetosal untuk menimbulkan tukak pada tikus = 800 mg/kg BB (Soewarni Mansjoer, 1994) Berat badan rata-rata tikus = ± 150 gram Dosis Asetosal

Lebih terperinci

DUKUNGAN SOSIAL. Item-Total Statistics

DUKUNGAN SOSIAL. Item-Total Statistics 55 DUKUNGAN SOSIAL Reliability Item-Total Statistics Soal_1 Soal_2 Soal_3 Soal_4 Soal_5 Soal_6 Soal_7 Soal_8 Soal_9 Soal_10 Soal_11 Soal_12 Soal_13 Soal_14 Soal_15 Soal_16 Soal_17 Soal_18 Soal_19 Soal_20

Lebih terperinci

Mencit yang dipilih adalah mencit yang berumur 2-3 bulan dengan berat. rata-rata g dan dipelihara di Labaratorium Biokimia Fakultas

Mencit yang dipilih adalah mencit yang berumur 2-3 bulan dengan berat. rata-rata g dan dipelihara di Labaratorium Biokimia Fakultas a. Pemeliharaan hewan coba Mencit yang dipilih adalah mencit yang berumur 2-3 bulan dengan berat rata-rata 20-30 g dan dipelihara di Labaratorium Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Kandang

Lebih terperinci

LAMPIRAN. 1. Surat keterangan lolos kaji etik.

LAMPIRAN. 1. Surat keterangan lolos kaji etik. LAMPIRAN 1. Surat keterangan lolos kaji etik. 54 55 2. Lembar persetujuan inform consent. LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN Assalamualaikum wr.wb Saya mahasisiwa S1 Program Studi Sarjana Kedokteran FK UII Nama

Lebih terperinci

4.4 ANALISA VARIANS (ANOVA)

4.4 ANALISA VARIANS (ANOVA) . ANALISA VARIANS (ANOVA) Anova banyak macamnya iantaranya: anova satu jalur; anova ua jalur. Anova satu jalur igunakan untuk perbeaan mean ari lebih ua sampel atau apat igunakan untuk uji perbeaan variabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 01 Nampu dan Sekolah Dasar Negeri 01 Jetis Kecamatan Karangrayung Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang pada kelas VA dan VB. Populasi penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMA Muhammadiyah I Pringsewu pada semester genap

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMA Muhammadiyah I Pringsewu pada semester genap III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu penelitian Penelitian dilakukan di SMA Muhammadiyah I Pringsewu pada semester genap tahun pelajaran 2010-2011. B. Populasi dan Sampel Populasi penelitian adalah

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Gambar Pakan Br2 Gambar Obat Streptozotosin. Gambar Kandang Tikus. dan Nikotinamid

LAMPIRAN. Lampiran 1. Gambar Pakan Br2 Gambar Obat Streptozotosin. Gambar Kandang Tikus. dan Nikotinamid Lampiran 1 LAMPIRAN Gambar Kandang Tikus Gambar Pakan Br2 Gambar Obat Streptozotosin dan Nikotinamid Gambar Sonde oral pada tikus Gambar HDL Precipitant Gambar LDL Precipitant Gambar penimbangan Berat

Lebih terperinci

Cara perhitungan dosis ekstrak etanol Bawang Putih

Cara perhitungan dosis ekstrak etanol Bawang Putih Lampiran 1 Cara perhitungan dosis ekstrak etanol Bawang Putih Cara perhitungan dosis buah Bawang Putih Dosis buah bawang putih untuk manusia = 0,5g / kg BB Faktor konversi untuk manusia ke mencit 20g =

Lebih terperinci

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Pada bagian ini akan disajikan deskripsi data hasil penelitian terhadap variabelvariabel penelitian. Data hasil penelitian berupa skor yang diambil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Data Penelitian ini dilaksanakan pada siswa XI IPS 2 dan XI IPS 3 SMA Negeri I Pabelan semester 1. SMA Negeri I Pabelan merupakan

Lebih terperinci

Dua sampel independen, tidak terikat, tidak

Dua sampel independen, tidak terikat, tidak 76 PEMANFAATAN SPSS DALAM PENELITIAN BIDANG KESEHATAN & UMUM PEMANFAATAN SPSS DALAM PENELITIAN BIDANG KESEHATAN & UMUM 77 Jadi dari analisis keputusannya : p value < 0,05 Ho ditolak berarti Distribusi

Lebih terperinci

Keterangan : E = L 2 + a 2 + b 2 E = intensitas warna L, a, b = dapat dilihat dari hasil pengukuran menggunakan chromameter

Keterangan : E = L 2 + a 2 + b 2 E = intensitas warna L, a, b = dapat dilihat dari hasil pengukuran menggunakan chromameter 7. LAMPIRAN Lampiran 1. Perhitungan Nilai Intensitas Warna Rumus : Keterangan : E = L 2 + a 2 + b 2 E = intensitas warna L, a, b = dapat dilihat dari hasil pengukuran menggunakan chromameter Tepung tempe

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Lebih lanjut Surakhmad (1998, hlm. 131) menjelaskan bahwa:

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Lebih lanjut Surakhmad (1998, hlm. 131) menjelaskan bahwa: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian. Dalam setiap penelitian diperlukan suatu metode. Metode penelitian adalah suatu cara yang dipakai peneliti dalam melakukan penelitiannya. Sugiyono (2013,

Lebih terperinci

Nama :... Jenis Kelamin :...

Nama :... Jenis Kelamin :... Nama :... Jenis Kelamin :... 1. Bacalah dan pahamilah tiap pernyataan dan jawablah sesuai dengan keadaan diri Anda, dengan cara centang ( ) kotak-kotak sesuai huruf yang dipilih, yaitu : SS : Sangat Setuju

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subjek penelitian ini terdiri dari siswa kelas 7 D sebagai kelas validitas, kelas 7

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subjek penelitian ini terdiri dari siswa kelas 7 D sebagai kelas validitas, kelas 7 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil penelitian. 4.1.1 Gambaran umum subjek penelitian. Subjek penelitian ini terdiri dari siswa kelas 7 D sebagai kelas validitas, kelas 7 B sebagai kelas eksperimen

Lebih terperinci

Sel dihitung menggunakan kamar hitung Improved Neaubauer dengan metode perhitungan leukosit (4 bidang sedang) dibawah mikroskop cahaya.

Sel dihitung menggunakan kamar hitung Improved Neaubauer dengan metode perhitungan leukosit (4 bidang sedang) dibawah mikroskop cahaya. 59 LAMPIRAN 1 Penghitungan Jumlah Sel Sebelum Perlakuan Sel dihitung menggunakan kamar hitung Improved Neaubauer dengan metode perhitungan leukosit (4 bidang sedang) dibawah mikroskop cahaya. Hasil penghitungan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. beberapa guru PAI yang belum tersertifikasi dan guru PAI yang sudah. dan 15 item untuk penilaian kompetensi professional.

BAB IV HASIL PENELITIAN. beberapa guru PAI yang belum tersertifikasi dan guru PAI yang sudah. dan 15 item untuk penilaian kompetensi professional. 126 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan pada tanggal 20 Maret sampai dengan 12 Mei 2016 terhadap penilaian siswa yang diajar guru PAI yang belum tersertifikasi dan sudah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Data Tujuan dari dilaksanakanya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh dan seberapa besar pengaruh penerapan model pembelajaran tutor sebaya berbantuan

Lebih terperinci

Lampiran 1 Jaringan Kolon Mencit Kelompok Kontrol Negatif

Lampiran 1 Jaringan Kolon Mencit Kelompok Kontrol Negatif 56 Lampiran 1 Jaringan Kolon Mencit Kelompok Kontrol Negatif Mukosa normal (perbesaran objektif 4x) Dinding normal(perbesaran objektif 10x) Sel Goblet (+)(perbesaran objektif 40x) 57 Lampiran 2 Jaringan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengolah data tersebut sesuai dengan langkah-langkah yang ditentukan pada BAB

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mengolah data tersebut sesuai dengan langkah-langkah yang ditentukan pada BAB 64 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan berpikir kritis matematis siswa dan data hasil skala sikap siswa. Selanjutnya,

Lebih terperinci

Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a

Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Uji statistik N-Gain Idikator berpikir kritis a. Mengidentifikasi/memformulasikan jawaban yang mungkin 1. Hasil Uji normalitas Tabel uji normalitas pada Indikator Mengidentifikasi/memformulasikan jawaban

Lebih terperinci

MATERI PERTEMUAN KE 3 SABTU, 5 APRIL 2014 EXPLORER. Buka kembali contoh soal pada pertemuan kedua minggu kemarin sbb:

MATERI PERTEMUAN KE 3 SABTU, 5 APRIL 2014 EXPLORER. Buka kembali contoh soal pada pertemuan kedua minggu kemarin sbb: MATERI PERTEMUAN KE 3 SABTU, 5 APRIL 2014 EXPLORER Buka kembali contoh soal pada pertemuan kedua minggu kemarin sbb: Seorang guru SMA ingin mengetahui rata-rata nilai matematika siswa kelas 3A yang terdiri

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Data Pengaruh Pelarut DMSO terhadap Kontraksi Otot Polos Ileum

LAMPIRAN. Lampiran 1. Data Pengaruh Pelarut DMSO terhadap Kontraksi Otot Polos Ileum LAMPIRAN Lampiran 1. Data Pengaruh Pelarut DMSO terhadap Kontraksi Otot Polos Ileum 1. Data Persentase Kontraksi Otot Polos Ileum Akibat Pemberian Log Konsentrasi Konsentrasi Asetilkolin (Kontrol) % Respon

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil dan Temuan Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan pemahaman matematis siswa dan data hasil skala sikap

Lebih terperinci

Hasil Uji Validitas Skala CPRS (Conduct Problem Risk Screen)

Hasil Uji Validitas Skala CPRS (Conduct Problem Risk Screen) 80 Lampiran 1 Hasil Uji Validitas Skala CPRS (Conduct Problem Risk Screen) Case Processing Summary N % Cases Valid 30 100,0 Excluded a 0,0 Total 30 100,0 a. Listwise deletion based on all variables in

Lebih terperinci