METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka Penarikan Contoh Penelitian. Purposive. Kecamatan Bogor Barat. Purposive. Kelurahan Bubulak

Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN. Sekolah di Kota Bogor SMAN 1. Kelas Bertaraf Internasional. 12 Laki-laki 24 Perempuan 12 Laki-laki 25 Perempuan

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka pengambilan contoh penelitian. Purposive. Proporsional random sampling. Mahasiswa TPB-IPB 2011/2012 (N=3494)

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Jenis dan Teknik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN. Populasi dan Teknik Pengambilan Contoh

Gambar 2 Metode Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN. N 1+ Ne 2. n =

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi, Contoh, dan Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Dramaga. Siswa kelas 8 (9 kelas) Siswa kelas 8.4 dan 8.6 n= siswa laki-laki 30 siswa perempuan

METODE PENELITIAN Disain, Tempat dan Waktu Cara Pemilihan dan Jumlah Contoh

METODE PENELITIAN. Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Tehnik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik dan Cara Pemilihan Sampel

Karakteristik Anak Umur Jenis Kelamin Urutan anak Kepribadian Cita-cita dan tujuan. Tingkat Stres Menghadapi UN SMA Negeri SMA Swasta

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi dan Teknik Penarikan Contoh

Karakteristik TKW Umur Pendidikan Pekerjaan Pendapatan Lama menjadi TKW. Kualitas Perkawinan Kebahagiaan perkawinan Kepuasan Perkawinan

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN. Pemilihan Pondok Pesantren Modern Purposive. Santri telah tinggal 1 tahun di pondok pesantren. Laki-laki. Perempuan.

METODE PENELITIAN. = = 95,34 ~ 96 orang

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE Desain, Lokasi dan Waktu Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Teknik Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN. Kota (n=20) Kabupaten (n=27) Purposive. Gambar 2 Cara Penarikan Contoh Penelitian. SDN Akreditasi A Penjaja (n=11)

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Contoh dan Metode Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

HASIL. Karakteristik Remaja

Karakteristik Keluarga : Besar Keluarga Pendidikan Suami Pekerjaan Suami Pendapatan Keluarga Pengeluaran Keluarga. Persepsi Contoh terhadap LPG

Strategi Koping Fungsi Ekonomi: Strategi penghematan Strategi penambahan pendapatan. Dukungan Sosial: Keluarga Besar Tetangga. Input Throughput Output

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE. Desain, Tempat dan Waktu

diketahui masalah fungsional utama yang merupakan proses yang terjadi dalam keluarga nelayan. Pada gilirannya, maka dapat diukur output keluarga

METODE PENELITIAN. Dengan menggunakan rumus dan margin error 0,1 diperoleh jumlah contoh sebagai berikut:

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Teknik Pemilihan Responden

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN. Keterangan : n = jumlah mahasiswa yang diambil N = jumlah populasi mahasiswa program sarjana e = batas kesalahan pengambilan contoh

METODE PENELITIAN. Keluarga petani yang merupakan anggota Kelompok Tani Padajaya. RW 4 = 7 orang. RW 5 = 23 orang. Gambar 2 Teknik Pengambilan Contoh

Kerangka pemikiran oprasional analisis self-esteem, self-efficacy, motivasi belajar dan prestasi akademik siswa disajikan pada gambar 1.

pengetahuan, dan sikap akan berhubungan dengan perilaku pembelian buku bajakan. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan,

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Lokasi Teknik Pengambilan Contoh

golongan ekonomi menengah. Pendapatan keluarga rata-rata berada pada kisaran lima jutaan rupiah perbulan dengan sebagian besar ayah bekerja sebagai

konsumsi merupakan salahsatu indikator pengukuran tingkat ketahanan pangan. Dengan demikian, bila tingkat konsumsi rumahtangga sudah terpenuhi maka

BAB III METODE PENELITIAN. pertanyaan penelitian, yang harus diuji validitasnya secara empiris. Jadi

Gambar 1 Kerangka Pemikiran Penelitian Preferensi Pangan Anak Sekolah Dasar di Kota Bogor

METODE PENELITIAN. Disain, Tempat dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. N Ne = 780. n = 780( = 106, N = Jumlah populasi mahasiswa S1 FEMA IPB Tahun e = error (9%)

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 2. Kerangka berpikir mengenai perilaku penggunaan pembalut pada mahasiswi

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang ada. Data yang terkumpul diwujudkan dalam bentuk angka-angka. akan menunjukkan sejauh mana dua hal saling berhubungan.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1. Jadwal Penelitian

Konsumsi Pangan. Preferensi Pangan. Karakteristik Makanan:

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Tabel 1 Disain eksperimental penelitian Motivasi Pesan Faktor. positif dan dengan cara penyajian tanpa penjelasan.

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

3. Belum ada yang meneliti tentang kesadaran gender siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Bandung tahun ajaran 2013/2014.

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan metode diskriptif korelasional dan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

BAB III METODE PENELITIAN. (umur, status pendidikan, status ekonomi (pendapatan), pengetahuan, tipe

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 4 Bandar Lampung. Waktu penelitian. ini adalah pada tahun pelajaran 2012/2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. data dan diakhiri dengan menjelaskan waktu dan tempat penelitian.

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pemilihan Contoh

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini, jenis penelitian

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung, penulis melakukan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, pengendalian variable-variabel oleh peneliti (keterlibatan peneliti),

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Desain, dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

19 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Disain penelitian adalah cross sectional study, yakni data dikumpulkan pada satu waktu (Singarimbun & Effendi 1995. Penelitian berlokasi di Kota Bogor yang dipilih secara sengaja (purposive) untuk kemudahan akses perolehan data. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Juni 2011. Teknik Penarikan Contoh Contoh penelitian ini adalah anak tertua yang diambil dari siswa salah satu sekolah menengah atas negeri di Kota Bogor yang merupakan anak pertama dalam keluarga. Responden dipilih siswa kelas XI dengan pertimbangan sudah dapat beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan tidak sedang mempersiapkan ujian akhir nasional serta berada pada kategori remaja madya (15-17 tahun). Siswa kelas sebelas yang memenuhi syarat sebagai populasi berjumlah 215 orang dengan jumlah laki-laki dan perempuan masing-masing 119 dan 96 orang. Penarikan contoh dilakukan secara stratified non proporsional random sampling dengan jumlah contoh yang diambil adalah 72 orang yang dibedakan berdasarkan jenis kelamin, dengan perbandingan jumlah yang sama antara lakilaki dan perempuan. Gambar 3 menunjukkan cara pengambilan contoh yang dilakukan pada penelitian ini. Jenis dan Cara Pengumpulan Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer dalam penelitian ini diperoleh berdasarkan selfreport dari remaja sebagi responden dengan menggunakan kuesioner mengenai persepsi remaja terhadap tugas perkembangan keluarga dan sejauh mana remaja telah melaksanakan tugas perkembangannya. Kuesioner diperoleh dari hasil pengembangan indikator tugas perkembangan remaja dan tugas perkembangan keluarga dengan anak usia remaja dari Duvall (1971) dan Hurlock (1999) serta dilengkapi pustaka lain. Kuesioner tersebut kemudian diuji coba kuesioner, uji validitas dan reliabilitas. Suatu alat pengukur dikatakan valid, jika alat itu mengukur apa yang seharusnya diukur oleh alat itu (Nasution, 2003). Menurut Jogiyanto (2008) validitas berhubungan dengan ketepatan alat ukur untuk melakukan tugasnya

20 mencapai sasaran. Sedangkan reliabilitas adalah konsistensi antar pengukuranpengukuran secara berurutan (Isaac dan Michael dalam Jogiyanto, 2008). Suatu alat ukur dikatakan reliabel jika alat itu menunjukkan hasil yang sama dalam mengukur suatu gejala pada waktu yang berlainan (Nasution, 2003). Oleh karena itu, alat ukur yang digunakan untuk mengukur tingkat pemenuhan tugas perkembangan keluarga dengan anak usia remaja dan pencapaian tugas perkembangan remaja perlu diuji validitas dan reliabilitasnya agar memenuhi syarat keaktualan dan keakuratan. Hasil uji reliabilitas menunjukkan cronbach alpha 0,797 untuk kuesioner tugas perkembangan remaja, 0,813 dan 0,859 untuk tugas perkembangan keluarga pada ayah dan ibu. Hasil uji reliabilitas dan validitas selengkapnya disajikan pada Lampiran. Kota Bogor Purposive SMA Negeri Purposive Siswa kelas XI Purposive Anak Pertama dalam Keluarga (N=215) Purposive n = 119 L n = 36 L n = 96 P n = 36 P Stratified Non Proporsional Random Sampling n = 72 Gambar 2 Teknik penarikan contoh Pengolahan dan Analisis Data Data yang diperoleh melalui self-report akan diolah dengan proses pengolahan mencakup langkah-langkah transfer, coding, editing, entry data, cleaning data, dan analisis data. Analisis data yang digunakan dalam penelitian

21 ini, yaitu análisis deskriptif dan análisis inferensial yang terdiri dari uji korelasi Pearson, uji beda t dan uji regresi linear berganda. Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis karakteristik contoh dan keluarga, pencapaian tugas perkembangan remaja dan persepsi tugas perkembangan keluarga dengan anak usia remaja yang akan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Analisis deskriptif bertujuan untuk mengetahui karakteristik setiap variabel pada contoh penelitian melalui analisis statistika deskriptif (Gulo 2002). Setiap hasil penelitian seharusnya menyajikan rangkuman deskriptif untuk beberapa variabel penting untuk menunjukkan pola hubungan antar variabel (Agung,2004). Kuesioner hasil pengembangan di skoring berdasarkan aspek setiap variabel. Secara rinci komponen komponen alat ukur pencapaian tugas perkembangan remaja disajikan pada Tabel 2. Tabel 2 Komponen alat ukur pencapaian tugas perkembangan remaja No Indikator tugas perkembangan remaja Jumlah Item Skoring* (Duvall, 1971) 1. Menerima perubahan tubuh dan belajar menggunakannya dengan efektif 9 ya = 1 2. Mencapai kepuasan dan penerimaan sosial sebagai peran feminin atau maskulin 5 ya = 1 3. Menemukan diri sendiri sebagai bagian dari generasinya dan mempelajari hubungan yang 10 ya = 1 lebih matang dengan teman seusia 4. Mencapai kemandirian emosi dari orang tua dan orang dewasa lain 9 ya = 1 5. Memilih dan mempersiapkan suatu pekerjaan dan kemandirian ekonomi 6 ya = 1 6. Mengembangkan keterampilan intelektual dan kepekaan sosial yang diperlukan 11 ya = 1 untuk kompetensi kewarganegaraan 7. Mengembangkan suatu filsafat hidup yang sesua i dengan masa kini. 7 ya = 1 *Skoring untuk pertanyaan negatif adalah sebaliknya (ya=0;tidak=1) Pertanyaan mengenai pencapaian tugas perkembangan remaja seluruhnya terdapat 57 pertanyaan yang diberi skor 1 untuk jawaban ya dan 0 untuk jawaban tidak. Total skor selanjutnya dibagi ke dalam 3 kelas menuut proporsinya yaitu rendah ( 33,33%), sedang (33,34%-66,67%) dan tinggi (>66,67%) sesuai metode cut off point dalam Slamet (1993) Sementara itu, pertanyaan mengenai pemenuhan tugas perkembangan keluarga terdiri dari 59 pertanyaan masing-masing yang ditujukan untuk ayah dan untuk ibu yang diberi skor 1 untuk jawaban ya dan 0 untuk jawaban tidak, sementara untuk pertanyaan negatif adalah sebaliknya. Tugas perkembangan

22 keluarga itu sendiri dibagi kedalam beberapa kategori dimensi yakni: tugas perkembangan secara umum, terkait peran ayah ibu, terkait peran pengelola rumah tangga, terkait peran suami-istri, terkait peran individu dewasa. Tabel 3 menyajikan kategorisasi komponen tugas perkembangan keluarga dengan anak usia remaja. Seperti halnya tugas perkembangan remaja, skor total pemenuhan tugas perkembangan keluarga di bagi dalam tiga kategori proporsinya yaitu rendah ( 33,33%), sedang (33,34%-66,67%) dan tinggi (>66,67%). Adapun rumus interval kelas adalah sebagai berikut: Interval kelas (A) = skor maksimum (NT)-skor minimum (NR) Jumlah Kelas Rendah = nilai minimum (NR) - Nilai minimum (NR) + A Sedang = nilai minimum (NR) + A nilai minimum (NR) + 2A Tinggi = > nilai minimum (NR) + 2A Tabel 3 Komponen tugas perkembangan keluarga dengan anak usia remaja No Dimensi Tugas perkembangan Jumlah item Skoring* (Duvall 1971) pertanyaan 1. Tugas Umum 23 ya=1 2. Tugas terkait peran orangtua 12 ya=1 3. Tugas terkait peran suami-istri 6 ya=1 4. Tugas terkait peran pengelola rumah tangga 8 ya=1 5. Tugas terkait peran individu dewasa 10 ya=1 *Skoring untuk pertanyaan negatif adalah sebaliknya (ya=0;tidak=1) Uji korelasi Pearson dilakukan untuk mengetahui hubungan antar variabel. Uji ini dalam penelitian digunakan untuk menganalisis hubungan karakteristik contoh dan keluarga dengan pencapaian tugas perkembangan remaja, hubungan karakteristik keluarga dengan pemenuhan tugas perkembangan keluarga dengan anak usia remaja, hubungan karakteristik keluarga dengan pemenuhan tugas perkembangan remaja serta hubungan pemenuhan tugas perkembangan keluarga usia remaja dengan pencapaian tugas perkembangan remaja. Uji beda t independent sample digunakan untuk menganalisis perbedaan karakteristik sosial ekonomi dan pencapaian tugas perkembangan remaja berdasarkan perbedaan jenis kelamin. Analisis regresi linear berganda

23 digunakan untuk menganalisis pengaruh pemenuhan tugas perkembangan keluarga dengan anak usia remaja terhadap pencapaian tugas perkembangan remaja. Uji regresi dilakukan dengan dua model. Model pertama menganalisis karakteristik contoh dan total skor pemenuhan tugas perkembangan keluarga terhadap pencapaian tugas perkembangan remaja. Sementara, model dua menganalisis karakteristik contoh dan aspek-aspek tugas perkembangan keluarga terhadap tugas perkembangan remaja. Penjabaran analisis regresi melingkupi pengaruh pengaruh karakteristik remaja dan keluarga terhadap pencapaian tugas perkembangan remaja serta pengaruh pemenuhan tugas perkembangan keluarga dengan anak usia remaja terhadap pencapaian tugas perkembangan remaja. Berikut formulasi uji regresi linear berganda yang digunakan: 1. Formulasi uji regresi linear berganda model 1 y = a + b 1 x 1 + b 2 x 2 + b 3 x 3 + b 4 x 4 + b 5 x 5 + b 6 x 6 + b 7 x 7 + b 8 x 8 Keterangan : y = pencapaian tugas perkembangan remaja a = konstanta b 1, b 2,b 3,b 4,, b 11 = koefisien regresi x 1 x 2 x 3 x 4 x 5 x 6 x 7 x 8 = usia ayah = usia ibu = jumlah anggota keluarga = pendidikan ayah = pendidikan ibu = pendapatan keluarga = nilai akademik = pemenuhan tugas perkembangan keluarga 2. Formulasi uji regresi linear berganda model 2 y = a + b 1 x 1 + b 2 x 2 + b 3 x 3 + b 4 x 4 + b 5 x 5 + b 6 x 6 + b 7 x 7 + b 8 x 8+ b 9 x 9 + b 10 x 10 + b 11 x 11 Keterangan : y = pencapaian tugas perkembangan remaja a = konstanta b 1, b 2,b 3,b 4,, b 11 = koefisien regresi x 1 x 2 x 3 = usia ayah = usia ibu = jumlah anggota keluarga

24 x 4 x 5 x 6 x 7 x 8 x 9 x 10 x 11 = pendidikan ayah = pendidikan ibu = pendapatan keluarga = nilai akademik = tugas terkait peran ayah ibu = tugas terkait peran individu dewasa = tugas terkait peran suami-istri = tugas terkait peran pengelola rumah tangga Data dan informasi yang diperoleh akan disajikan dalam bentuk tabulasi dan grafik. Statistik dasar yang digunakan bagi data kuantitatif adalah rata-rata, standar deviasi, sedangkan untuk data kualitatif digunakan proporsi. Seluruh data diolah menggunakan program Microsoft Excel 2007 dan program SPSS versi 16.0 for windows. Adapun jenis peubah, skala data dan cara pengukurannya disajikan pada Tabel 4. Tabel 4 Jenis peubah, skala data, dan kategori pengukuran No Peubah Skala Data Kategori Pengukuran 1. Usia Contoh Rasio Menurut Monks, Knoers, Haditono (1992): Pra Remaja : 10-12 tahun Remaja awal : 12-15 tahun Remaja madya : 15-18 tahun Remaja lanjut : 18-21 tahun 2. Jenis kelamin Nominal 1= Laki-laki 2= Perempuan 3. Kegiatan Nominal - ekstra/organisasi 4. Uang saku per bulan Rasio - 5. Pendapatan keluarga Rasio - 6. Usia Ayah dan Ibu Rasio Menurut Papalia & Old (2009) : Dewasa awal (20-30 tahun) Dewasa madya (31-40 tahun) Dewasa akhir (41-50 tahun) Lansia awal (51-60 tahun) 7. Jumlah anggota keluarga (orang) 8. Lama pendidikan ayah dan ibu Rasio Menurut BKKBN (1998) : Keluarga kecil ( 4 orang) Keluarga sedang (5-6 orang) Keluarga besar ( 7 orang) Rasio 9. Pekerjaan ayah dan ibu Nominal - Tamat SD (6 tahun) Tamat SMP (9 tahun) Tamat SMA (12 tahun) Diploma (13-15 tahun) Strata 1 atau lebih ( 16 tahun)

25 Tabel 4 Jenis peubah, skala data, dan kategori pengukuran No Peubah Skala Data Kategori Pengukuran 10. Pemenuhan tugas perkembangan keluarga Ordinal Tingkat Kategori: 1= rendah (< 33,3%) 2= sedang (33,3 %-66,7%) 11. Pencapaian tugas perkembangan remaja Ordinal 3= tinggi (>66,7%) Tingkat Kategori: 1= rendah (< 33,3%) 2= sedang (33,3 %-66,7%) 3= tinggi (>66,7%) Definisi Operasional Anak usia remaja adalah seseorang yang berada pada rentang usia 12-21 tahun. Ekstrakulikuler adalah kegiatan tambahan di luar jam pelajaran sekolah yang diikuti remaja terkait pengembangan minat dan bakat Jenis kelamin adalah perbedaan contoh berdasarkan ciri biologis dengan kategori laki-laki dan perempuan. Jumlah anggota keluarga adalah total dari anggota keluarga yang terdiri dari suami, istri, anak, orang tua, mertua, dan lainnya yang tinggal dalam satu rumah. Pengkategorian ukuran keluarga ini berdasarkan BKKBN (2008), yaitu keluarga kecil ( 4 orang), keluarga sedang (5-6 orang), dan keluarga besar ( 7 orang). Keluarga dengan anak usia remaja adalah keluarga yang memiliki anak berusia remaja sebagai anak pertama. Pendidikan ayah dan ibu adalah lamanya tahapan pendidikan yang pernah dilalui orang tua contoh. Lamanya pendidikan diklasifikasikan dalam rendah ( 9 tahun), sedang (10-12 tahun), dan tinggi ( 13 tahun). Pekerjaan ayah dan ibu adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang tua contoh untuk mencari pendapatan dalam pemenuhan kebutuhan. Pemenuhan tugas perkembangan keluarga dengan anak usia remaja adalah persepsi remaja terhadap tingkat pemenuhan tugas perkembangan oleh keluarga- anak usia remaja yang digolongkan menjadi tiga tingkatan yaitu, rendah (< 33,3%), sedang (33,3 %-66,7%) dan tinggi (>66,7%). Pencapaian tugas perkembangan remaja adalah tingkatan tugas perkembangan yang telah dicapai oleh remaja yang digolongkan menjadi tiga tingkatan yaitu, rendah (< 33,3%), sedang (33,3 %-66,7%) dan tinggi (>66,7%).

26 Pendapatan keluarga adalah total uang yang diterima keluarga dari seluruh anggota yang bekerja dan memperoleh upah baik melalui pekerjaan utama maupun sampingan yang dihitung dalam rupiah perbulan. Nilai Akademik adalah rata-rata nilai rapor selama dua semester terakhir. Prestasi adalah adalah penghargaan yang diperoleh remaja dari keikutsertaanya dalam kompetisi terkait pengembangan minat dan bakat. Tugas perkembangan keluarga dengan anak usia remaja adalah serangkaian tuntutan spesifik yang muncul dan harus dipenuhi pada periode keluarga memiliki anak usia remaja sebagai anak pertama yang terdiri dari aspek tugas perkembangan umum, tugas terkait peran ayah ibu, peran suami-istri, pengelola rumah tangga dan tugas terkait peran individu dewasa Tugas perkembangan remaja adalah serangkaian tuntutan spesifik yang muncul dan harus dipenuhi pada periode masa remaja terkait perubahan biologis, penerimaan peran gender, perumusan filsafat hidup, kemandirian emosi dan mempersiapkan kemandirian ekonomi, kemampuan intelektual dan kepedulian sosial serta sosialisasi. Uang saku per bulan adalah jumlah uang yang diperoleh anak dari orang tua untuk ongkos dan makan selama satu bulan sekolah Usia remaja adalah waktu hidup yang telah dilalui remaja yang dihitung dari tahun kelahiran. Usia contoh diklasifikasikan menurut Monks, Knoers, Haditono (1992) yaitu pra remaja (10-12 tahun), remaja awal (12-15 tahun), remaja madya (15-18 tahun), remaja lanjut (18-21 tahun) Usia ayah dan ibu adalah waktu hidup yang telah dilalui ayah dan ibu contoh dihitung dari tahun kelahiran. Usia ayah dan ibu diklasifikasikan menurut Papalia & Old (2008), yaitu dewasa awal (20-30 tahun), dewasa madya (31-40 tahun), dewasa akhir (41-50 tahun), dan lansia awal (51-60 tahun)