BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN 1) Jenis Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian yang digunakan adalah Explanatory research yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan antara tingkat pendidikan, pengetahuan, sikap dalam pencegahan penyakit Demam Tifoid dengan kejadian Demam Tifoid. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey melalui wawancara menggunakan kuesioner. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Case Control. Dengan cara membandingkan kelompok kasus dan kelompok kontrol berdasarkan status penyakit untuk kemudian dilakukan pengamatan apakah subyek mempuyai populasi dan sampel. 17 2) Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penderita Demam Tifoid yang telah dikonfirmasikan dengan diagnosis laboratorium Widal di BP RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan yang di rawat inap dengan rata rata pasien Demam Tifoid perbulan adalah 25 pasien dari data triwulan I Cara pengambilan sampel yang digunakan secara purposive sampling artinya pengambilan sampel secara purposive didasarkan pada suatu perimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau sifat sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari populasi yaitu pasien yang di pilih sebagai sampel yaitu : a. Kasus : penderita Demam Tifoid yang di Rawat inap yang diambil data BP RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan sebanyak 33 pasien pada bulan Mei Juni tahun 2006

2 b. Kontrol : Penderita selain pasien Demam Tifoid tetapi dengan panas yang dirawat inap pada bulan Mei-Juni tahun 2006 untuk kontrol dilalukan matching terhadap jenis kelamin. 17 A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Bebas a. Umur Jumlah ulang tahun yang di hitung dari kelahiran sampai dengan saat wawancara. Skala : Rasio b. Tingkat pendidikan Tingkat pendidikan formal yang berhasil di tempuh oleh responden berdasarkan ijazah terakhir. Skala : ordinal c. Pengetahuan tentang pencegahan Demam Tifoid Kemampuan responden untuk menjawab pertanyaan tentang pengetahuan yang berkaitan dengan penyakit Demam Tifoid baik definisi, tanda dan gejala, penyebab, pengobatan, dan pencegahan. Yang di ukur dengan kuesioner dan yang di nilai dengan skor, dimana skor terendah 0 dan skor tertinggi 1. Skala : interval d. Sikap tentang pencegahan Demam Tifoid Tanggapan emosional responden yang merupakan reaksi perasaan responden terhadap pencegahan dan penanggulangan Demam Tifoid, diukur melalui kuesioner yang di nilai menggunakan skor terendah 1 dan skor tertinggi 4. Skala : interval 2. Variabel Terikat Kejadian Demam Tifoid Kejadian Demam Tifoid adalah penderita yang dinyatakan menderita Demam Tifoid yang dibuktikan dengan pemeriksaan Widal dimana titer aglutinin bernilai 1/80 pada titer H atau lebih dan atau kenaikan yang progresif, sesuai dengan hasil pemeriksaan laboratorium yang dibedakan menjadi positif dan negatif.

3 Skala : nominal B. Metode Pengumpulan Data 1. Sumber data a. Data Primer Data primer diperoleh dari subyek penelitian dengan cara pengisian kuesioner dari hasil wawancara, hasil pemeriksaan laboratorium dan observasi. b. Data Sekunder Data sekunder diperoleh dari data rekam medik dan hasil pencatatan penderita rawat inap di BP RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan. 2. Instrumen Alat yang digunakan : kuesioner 3. Alur penelitian Penelitian ini dilakukan pada pasien dewasa Demam Tifoid di rawat inap BP RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan pada bulan Mei Juni tahun 2006 dimulai dari : a. Studi Pendahuluan b. Uji validitas dan reliabilitas yang dilakukan di BP RSUD Kraton Kabupaten Pekalongan pada pasien Demam Tifoid dan pasien dengan gejala panas. Uji validitas dilakukan pada 20 pasien yang dilakukan sebelum penelitian dilakukan. Uji Validitas adalah pernyataan tentang sejauh mana alat ukur (pengukuran, tes, instrumen) mengukur apa yang memang sesungguhnya hendak di ukur. Cara mengukur validitas : untuk mengetahui validitas suatu instrumen (kuesioner dilakukan dengan cara melakukan korelasi antara skor masingmasing variabel dengan skor totalnya suatu variabel (pertanyaan) dikatakan valid bila skor variabel tersebut berkorelasi secara signifikan dengan skor totalnya. Dengan menggunakan korelasi pearson product moment. Uji Reliabilitas :

4 Adalah suatu ukuran yang menunjukkan sejauh man hasil pengukuran tetap sama bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan alat ukur yang sama. Cara mengukur reliabilitas : One Shot atau pengukuran sekali saja Pengukuran dilakukan hanya sekali kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antara jawaban pertanyaan. Reliabilitas dikatakan Cronbach Alpha, dengan ketentuan bila nilai Cronbach Alpha > 0,6 dikatakan reliabel. c. Pelaksanaan program dilaksanakan pada bulan Mei Juni tahun 2006 dengan melakukan wawancara kepada pasien dewasa di rawat inap dan melakukan pengisian kuesioner tentang Demam Tifoid. d. Melakukan analisi data dengan menggunakan uji Chi Square dan Odds Ratio. C. Metode Pengolahan dan Analisis Data 1. Pengolahan Data Data yang telah dikumpulkan kemudian diolah dengan langkah-langkah antara lain : a. Editing Bertujuan untuk mengkoreksi kembali data yang diperoleh dari hasil wawancara dilapangan atau dapat langsung dilakukan dilapangan sehingga dapat langsung dilengkapi dan disempurnakan. Pemeriksaan dilakukan atas kelengkapan pengisian kuesioner, kejelasan jawaban, konsistensi antar jawaban, relevansi anatar jawaban, dan keseragaman satuan pengukuran; b. Koding Yaitu memberikan kode angka pada variabel untuk memudahkan analisis data, kode diberiakn pada setiap kategori jawaban yang berbeda atau diberi kode yang berbeda pula agar tidak tumpang tindih; 1) Umur Digolongkan menjadi 4 golongan : 9

5 a) tahun b) tahun c) tahun d) > 44 tahun 2) Jenis kelamin Kategori : a) Laki-laki b) Perempuan 3) Tingkat pendidikan : Dikategorikan menjadi 3 kategori : a) Dasar : Tidak tamat SD, Tamat SD, Tamat SLTP c) Menengah : Tamat SMU, PT 4) Pengetahuan, dikategorikan menurut Irawati : a) Kategori baik bila nilai 14 atau 70 % dari persen benar b) Kategori kurang bila nilai < 14 atau < 70 % dari persen benar Sikap, dikategorikan : Jika berdistribusi normal ; a) Mendukung rata rata skor sikap b) Tidak mendukung < rata rata skor sikap Jika tidak berdistribusi normal : a) Mendukung median skor sikap b) Tidak mendukung < median skor sikap

6 5) Kejadian Demam Tifoid : a) Positif Demam Tifoid b) Negatif Demam Tifoid c. Skoring Yaitu pemberian skor pada setiap jawaban yang diberikan oleh responden, untuk variabel pengetahuan jawaban tertinggi skor 1 dan jawaban terendah skor 0. Sikap skor tentang pencegahan Demam Tifoid : Sikap yang positif : 1) Sangat setuju skor 4 2) Setuju skor 3 3) Kurang setuju skor 2 4) Tidak setuju skor 1 Sikap yang negatif : 3) Sangat setuju skor 1 4) Setuju skor 2 5) Kurang setuju skor 3 6) Tidak setuju skor 4 Kejadian Demam Tifoid : 1) Positif Demam Tifoid skor 1 2) Negatif Demam Tifoid skor 0 d. Entry data yaitu memasukkan data yang telah diperoleh dengan mempergunakan fasilitas komputer; e. Tabulating Merupakan kegiatan memasukkan data yang telah diperoleh ke dalam tabeltabel sesui dengan jenis variabel. 19

7 2. Analisis Data Analisis data dilakukan dengan menggunakan program komputer. Analisis tersebut dilakukan sebagai berikut :19 a. Analisis univariat yaitu digunakan untuk menggambarkan variabel penelitian faktor karakteristik (jenis kelamin, tingkat pendidikan), pengetahuan, dan sikap dengan kejadian Demam Tifoid dalam bentuk tabel distribusi frekuensi atau grafik. b. Analisis bivariat yaitu untuk mencari hubungan variabel bebas dan variabel terikat dengan uji statistik yang disesuaikan dengan tujuan penelitian dari skala data yang ada yaitu ordinal dan nominal. Uji statistik yang digunakan adalah Mc. Nemar dan Odds Rasio dengan skala data yaitu ordinal. 22 Rumus : OR = b / c Keterangan : b (odds kasus) : Rasio antara banyaknya kasus yang terpapar dan kasus yang tidak terpapar c (odds kontrol) : Rasio antara banyaknya kontrol yang terpapar dan kontrol yang tidak terpapar