METODE PENELITIAN. Disain, Tempat dan Waktu Penelitian

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "METODE PENELITIAN. Disain, Tempat dan Waktu Penelitian"

Transkripsi

1 METODE PENELITIAN Disain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini terdiri dari dua bagian penelitian, penelitian pertama tentang pengembangan alat ukur pengetahuan, sikap dan praktek gizi pada remaja serta penelitian kedua tentang analisis pengetahuan, sikap dan praktek gizi pada remaja. Penelitian pertama terdiri dari lima tahapan kegiatan yaitu : (1) identifikasi konsep pengetahuan, sikap dan praktek gizi, (2) perumusan kisi-kisi pengetahuan, sikap dan praktek gizi, (3) mengembangkan item pertanyaan untuk kuesioner yang terstruktur; (4) uji coba kesahihan dan keterandalan dan (5) evaluasi akhir alat ukur pengetahuan, sikap dan praktek gizi. Penelitian kedua merupakan penelitian survey dengan disain penelitian cross sectional study. Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purpossive), yaitu Kota dan Kabupaten Bogor. Penentuan lokasi berdasarkan sosial, ekonomi dan lingkungan masyarakat yang sangat beragam sehingga dapat mempengaruhi pengetahuan, sikap dan praktek gizi pada remaja. Penelitian pertama dilaksanakan pada dua desa dari dua kecamatan yang ada di kota dan di kabupaten Bogor, sedangkan penelitian kedua dilaksanakan pada tiga desa dari tiga kecamatan yang ada di kota dan di kabupaten Bogor. Pengumpulan data berlangsung selama setahun dari bulan Juni 2006 sampai Juni Pengumpulan dan pengolahan data untuk pengembangan alat ukur pengetahuan, sikap dan praktek gizi pada remaja dilakukan selama delapan bulan, mulai bulan Juni 2006 sampai Februari Data pengetahuan, sikap dan praktek gizi dikumpulkan selama empat bulan, mulai bulan Februari 2007 sampai Juni Teknik Penarikan Contoh Yang menjadi contoh dalam penelitian ini adalah remaja perempuan dan laki-laki yang berada di Kota dan Kabupaten Bogor. Miminal contoh untuk penelitian pertama dengan populasi yang heterogen adalah 200 orang (Azwar 2006). Agar alat ukur pengetahuan, sikap dan praktek gizi yang dibuat dapat digunakan oleh semua remaja dengan latar belakang sosial ekonomi yang

2 beragam, maka kerangka contoh penelitian adalah (1) remaja berumur tahun, (2) bersekolah dan putus sekolah, pendidikan terakhir contoh putus sekolah adalah tamat SD, tidak tamat SMP, tamat SMP atau tidak tamat SMA (3) tinggal di kota atau kabupaten Bogor, (4) berasal dari keluarga dengan status sosial ekonomi rendah, sedang dan tinggi, (5) bisa baca tulis dan (6) bersedia mengikuti penelitian. Pemilihan contoh dilakukan secara sampling acak berlapis. Tahapan pemilihan contoh dimulai dari penentuan dua kecamatan setiap kota dan kabupaten Bogor. Setiap kecamatan yang terpilih dilakukan pengacakan sekolah dan desa. Terdapat masing-masing dua sekolah dikota dan kabupaten serta dua desa dikota dan kabupaten yang menjadi lokasi penelitian. Dalam penelitian ini, jumlah contoh pada uji coba sebanyak 242 orang. Lokasi penelitian, sekolah yang terpilih dan jumlah contoh disajikan pada Tabel 5. Tabel 5 Sebaran contoh pada penelitian pertama Kota Bogor Bogor Barat Utara Darmaga Desa Lewiliang Jumlah Sekolah SMA Al SMKN I SMA Kornita SMUN I Azhar Plus Bogor Lewiliang n Putus Sindang Bantarjati Darmaga Lewiliang Sekolah Barang n Jumlah Pada penelitian kedua, minimal contoh yang akan diambil berdasarkan proporsi remaja yang ada di Kota dan Kabupaten Bogor (Cochran, 1991). Populasi dalam penelitian ini adalah remaja yang tinggal di Kota dan Kabupaten Bogor. Berdasarkan data BPS Kota Bogor tahun 2004/2005, jumlah remaja umur tahun sebanyak orang dengan jumlah remaja yang bersekolah orang dan putus sekolah orang. Data BPS kabupaten Bogor tahun 2005/2006, jumlah remaja umur tahun di kabupaten Bogor sebanyak orang dengan jumlah remaja bersekolah orang dan putus sekolah

3 orang. Minimal contoh yang diperlukan adalah sebagai berikut (Cochran 1991) : n = n o n o = t 2 pq 1 + (n o / N) d 2 Keterangan : n = jumlah contoh N = populasi t 2 = nilai t tabel d 2 = presisi (besarnya toleransi penyimpangan) p = proporsi remaja bersekolah q = 1 - p Jika dalam penelitian ini digunakan nilai t = 95% (1,96), dengan nilai presisi 5%, proporsi remaja bersekolah 0,37 dan nilai q = 0,63, maka jumlah contoh minimal yang diperlukan menggunakan rumus tersebut, adalah sebagai berikut: n o = (1,96) 2.0,37.0,63 = 358,19 0,05 2 n = 358,19 = 357,76~358 orang 1+(358,19/ ) Berdasarkan rumus di atas ditemukan jumlah contoh minimal adalah 358 orang remaja. Untuk menghindari terjadinya pengunduran diri dan atau data yang tidak valid dari contoh maka contoh ditambah 10% dari jumlah total yaitu 36 orang sehingga jumlah contoh adalah 394 orang. Kemudian remaja yang tinggal di kota dan kabupaten di bagi dua. Penentuan jumlah contoh selanjutnya berdasarkan proporsi remaja bersekolah dan putus sekolah. Pemilihan contoh dilakukan secara sampling acak berlapis. Tahapan awal pemilihan contoh adalah pemilihan kecamatan pada tingkat kota dan kabupaten. Kota Bogor terdiri dari 6 kecamatan dan Kabupaten Bogor terdiri dari 40 kecamatan. Penentuan kecamatan dilakukan secara acak dan terpilih masingmasing tiga kecamatan untuk kota dan kabupaten. Kecamatan yang terpilih adalah Kecamatan Bogor Selatan, Kecamatan Bogor Tengah dan Kecamatan Tanah Sereal untuk kota dan Kecamatan Ciawi, Kecamatan Cibinong dan Kecamatan

4 Ciampea untuk kabupaten. Dari kecamatan yang terpilih diacak sekolah dan desa untuk menjadi lokasi penelitian. Berdasarkan tahapan pemilihan contoh di atas, yang menjadi contoh dalam penelitian ini sebanyak 472 orang remaja. Dengan demikian jumlah contoh sebesar 472 orang sudah melebihi jumlah minimal contoh yang diperlukan. Lokasi penelitian, sekolah yang terpilih dan jumlah contoh disajikan pada Tabel 6. Sekolah Bogor Selatan SMUBhakti Insani Tabel 6 Sebaran contoh pada penelitian kedua KOTA Bogor Tengah SMUN I Bogor Tanah Sereal SMKN I Bogor Ciawi SMU YZA Ciawi DESA Cibinong SMKN I Cibinong Ciampea SMUN Ciampea Jumlah n Putus Sekolah Batu Tulis Mekar Sari Suka Damai Gadog Bojong Gede Cinangneng n Jumlah Identifikasi Konsep Tahapan Pengembangan Alat Ukur Pengetahuan, Sikap dan Praktek Gizi pada Remaja Untuk mendefinisikan konsep dari kuesioner pengetahuan, sikap dan praktek gizi dengan tepat dimulai dengan mengembangkan kerangka konseptual yang relevan dengan pengetahuan, sikap dan praktek gizi yang diukur. Kerangka konseptual dibangun dari studi literatur yang diperoleh dari jurnal, artikel, web sites dengan kualitas baik, hasil penelitian dan buku-buku tentang permasalahan gizi pada remaja (Whati 2005; Parmenter & Wardle 1999). Rumusan konsep yang diperoleh dari studi pustaka didiskusikan dengan pakar. Pakar berjumlah empat orang yang terdiri dari pakar gizi (Human Nutrition and Comunity Nutrition), pakar pendidikan gizi dan pakar penyuluhan. Diskusi bertujuan untuk menghimpun berbagai informasi dan masukan dari pakar untuk

5 menyempurnakan konsep yang telah dirumuskan oleh peneliti. Tahapan pengembangan alat ukur pengetahuan, sikap dan praktek gizi pada remaja dapat dilihat pada Gambar 4. Melalui diskusi ini diharapkan dapat dirumuskan konsep pengetahuan, sikap dan praktek gizi untuk remaja yang relevan dengan kaidah ilmu gizi. Tahapan identifikasi konsep merupakan validitas konstrak (construct validity). Perumusan Kisi-kisi Pengetahuan, Sikap dan Praktek Gizi Tahap kedua bertujuan untuk mengembangkan konsep pengetahuan, sikap dan praktek gizi yang telah didiskusikan dengan ahli menjadi kisi-kisi. Kisi-kisi terdiri dari konsep, variabel dan indikator. Setiap variabel dijabarkan menjadi beberapa konsep dan setiap konsep dijabarkan menjadi beberapa indikator. Perumusan kisi-kisi didiskusikan dengan empat orang pakar yang terdiri dari pakar gizi (Human Nutrition and Comunity Nutrition), pakar pendidikan gizi dan pakar penyuluhan. Tahapan pengembangan kisi-kisi pengetahuan, sikap dan praktek gizi merupakan validitas konstrak (construct validity). Mengembangkan Item Pertanyaan untuk Kuesioner yang Terstruktur Tahap ketiga bertujuan untuk menyusun kuesioner yang terstruktur berdasarkan penjabaran kisi-kisi pengetahuan, sikap dan praktek gizi yang diperoleh pada tahap (2). Setiap indikator dikembangkan menjadi beberapa pertanyaan atau pernyataan. Variabel pengetahuan dan praktek gizi dijabarkan dalam bentuk pertanyaan sedangkan variabel sikap dalam bentuk pernyataan. Tahapan pengembangan item pertanyaan dan pernyataan merupakan validitas isi (Content Validity).

6 Kajian Pustaka Penelitian Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Praktek Gizi Konsep Pengukuran Psikometrik Identifikasi Konsep Revisi Kuesioner - Validitas konstrak dan isi Perumusan Kisi-kisi Pengetahuan, Sikap dan Praktek Gizi Sistim Skoring Pengembangan Item Kuesioner -Pedoman umum -Pertanyaan/ pernyataan Revisi Kuesioner - Keterbacaan - Kejelasan Penelitian Pendahuluan Revisi Kuesioner - Keterbacaan - Validitas - Reliabilitas Uji Coba Kuesioner Revisi Kuesioner - Keterbacaan - Validitas Evaluasi Akhir ALAT UKUR PENGETAHUAN, SIKAP DAN PRATEK GIZI PADA REMAJA Gambar 4 Tahapan pengembangan alat ukur pengetahuan, sikap dan praktek gizi pada remaja

7 Penulisan item harus memperhatikan beberapa syarat. Crocker (1986) mengemukakan beberapa hal yang dilakukan dalam menulis sebuah item pengetahuan dan praktek, yaitu: (1) membuat format item yang sesuai; (2) memeriksa kesesuaian format dengan subyek yang akan diukur; (3) memilih dan melatih menulis item; (4) mengusahakan agar setiap pertanyaan ditulis dalam bahasa yang sederhana, dan jelas (5) menghindari kata-kata atau istilah yang kemungkinan tidak dimengerti oleh responden. Azwar (1988) menjelaskan kriteria informal yang dapat digunakan dalam penulisan pernyataan sikap adalah : (1) menghindari menulis pernyataan yang dapat menimbulkan lebih dari satu penafsiran; (2) menghindari menulis pernyataan yang tidak relevan dengan obyek psikologisnya; (3) menghindari menulis pernyataan yang sangat besar kemungkinannya akan disetujui oleh hampir semua orang; (4) membuat setiap item pernyataan ditulis dalam bahasa yang sederhana, jelas dan langsung; (5) pernyataan sebaiknya pendek, tidak melebihi dari 20 kata; (6) setiap pernyataan harus berisi hanya satu ide yang lengkap; (7) menghindari kata atau istilah yang tidak dimengerti oelh responden dan (8) menghindari pernyataan yang berisi kata negatif ganda. Pengembangan item kuesioner diikuti dengan penetapan skoring dan didiskusikan dengan delapan orang pakar yang terdiri dari pakar gizi (Human Nutrition and Comunity Nutrition), pakar pendidikan gizi, pakar penyuluhan serta pakar pendidikan dan komunikasi. Tiga hal yang didiskusikan adalah: (1) Keterbacaan dari setiap item. Pertanyaan atau pernyataan dari setiap item harus dimengerti oleh remaja berdasarkan pendapat ahli. Item yang kurang komunikatif dan kurang jelas kemudian diperbaiki. (2) Kelayakan setiap item. Selain keterbacaan atau kejelasan item, setiap item harus dinyatakan layak mengukur sebuah konsep yang akan diukur dan tidak mendua (ambiguous) berdasarkan pendapat ahli. Item-item yang tidak relevan dengan konsep berdasarkan pendapat ahli akan dibuang (3) Penetapan skor untuk masing-masing variabel pengetahuan, sikap dan praktek gizi pada remaja. Tiga jenis skor atau alternatif jawaban didiskusikan dengan pakar. Pertanyaan pengetahuan gizi dua alternatif jawaban dan pernyataan sikap dan pertanyaan praktek mempunyai tiga alternatif jawaban (Tabel 7).

8 Tabel 7 Alternatif jawaban pertanyaan pengetahuan, sikap dan praktek gizi pada remaja Variabel Alternatif I Alternatif II Alternatif III Pengetahuan S B TT S B Skor Sikap TS S TS RR S STS TS RR S Skor Praktek T Y TP Kd Y TP Kd Sr Sl Skor Pengetahuan : 1 = benar 2 = Salah Sikap : S = Setuju TS = Tidak setuju RR= Ragu-ragu STS= Sangat Tidak Setuju Praktek : Alternatif 1 0 = Tidak melakukan praktek gizi 1 = Melakukan praktek gizi Alternatif 2 0 = Tidak pernah melakukan praktek gizi (tidak pernah dilakukan dalam seminggu) 1 = Kadang-kadng melakukan praktek gizi (dilakukan 1-6 kali dalam seminggu) 2 = Selalu melakukan praktek gizi (dilakukan 7 kali dalam seminggu) Alternatif 3 0 = Tidak pernah melakukan praktek gizi (tidak pernah dilakukan dalam seminggu) 1 = Kadang-kadang melakukan praktek gizi (dilakukan 1-3 kali dalam seminggu) 2 = Sering melakukan praktek gizi (dilakukan 4-6 kali dalam seminggu) 3 = Selalu melakukan praktek gizi (dilakukan 7 kali dalam seminggu) Kesahihan (Validitas) dan Keterandalan (Reliabilitas) Alat Ukur Pengetahuan, Sikap dan Praktek Gizi Tahap keempat adalah tahap uji coba yang terdiri dari dua kegiatan. Kegiatan pertama melakukan penelitian pendahuluan dengan 10 orang remaja. Tujuan kegiatan ini untuk mengevaluasi kejelasan dan keterbacaan dari masing-masing item menurut remaja. Item-item yang tidak dimengerti oleh remaja dilakukan perbaikan. Penelitian pendahuluan pada remaja merupakan validitas muka (Face Validity). Kegiatan kedua bertujuan untuk uji coba kuesioner secara statistik yaitu menguji kesahihan dan keterandalan kuesioner. Pengujian kesahihan dan keterandalan dilakukan pada 242 orang remaja (Tahap penarikan contoh penelitian pertama). Uji coba kuesioner pengetahuan, sikap dan praktek gizi dilakukan dalam empat analisis data dibawah ini, yaitu: (1) Tingkat kesukaran item. Item terlalu mudah apabila dijawab benar paling sedikit 75% dari contoh dan item terlalu sulit apabila dijawab benar tidak lebih dari 25% dari contoh. (2) Validitas internal (Internal Validity). Korelasi antara skor item dengan skor total digunakan korelasi Biserial untuk variabel pengetahuan, korelasi Pearson

9 untuk variabel sikap dan praktek gizi. Item akan dibuang apabila nilai korelasi < 0,3. (3) Reliabilitas konsistensi gabungan item (Internal Consistency Reliability). Konsistensi masing-masing item satu sama lainnya terhadap konsep dan korelasi masing-masing item dengan skor total digunakan Kuder-Richardson 20 (KR-20) untuk pengetahuan gizi dan Korelasi Pearson untuk sikap dan praktek gizi dengan syarat minimum nilai Alpha Cronbach adalah 0,7. (4) Test-retest (Test Retest Reliability). Konsistensi item terhadap perbedaan waktu digunakan korelasi Pearson. Syarat minimum untuk nilai Alpha Cronbach adalah 0,7. Pada pengujian reliabilitas test-retest data diambil dua kali dengan rentang waktu pengisian hari. Dua minggu cukup untuk seseorang melupakan respon terhadap kuesioner, tetapi cukup lama tidak terjadi perubahan pengetahuan gizi (Parmenter & Wardle 1999; Singarimbun & Effendi 1995). Jumlah contoh untuk reliabilitas pada uji coba pertama sebanyak 242 orang. Uji coba kedua yang bersedia melengkapi kuesioner dua kali sebanyak 207 orang (85,5%). Sebanyak 35 orang contoh mengundurkan diri dengan alasan tidak masuk sekolah pada saat pengambilan data ke dua (contoh bersekolah), dan pindah rumah atau tidak berada ditempat saat pengambilan data kedua (contoh yang putus sekolah). Data yang diperoleh dari uji coba kuesioner pada remaja di olah seperti tercantum pada Tabel 8. Tabel 8 Peubah, pengumpulan data dan kategori data penelitian No Peubah Frekuensi Kategori Data 1 Umur Jenis kelamin 1x Dalam tahun Laki-laki dan perempuan 2 Status Gizi 1x IMT < P ke-5 - kurus IMT P ke 5-85 normal IMT > P ke-85 - gemuk 3 Besar keluarga 1x 4 Keluarga kecil 5,6 Keluarga Sedang 7 Keluarga Besar 4 Pekerjaan ibu & 1x bapak Jenis Pekerjaan 5 Pendapatan perkapita keluarga 1x Miskin Desa <Rp Miskin Kota <Rp (BPS, 2005) 6 Pengetahuan 2x Benar = 1 Salah = 0 7 Sikap 2x Setuju=3 Ragu-ragu=2 Tidak setuju = 1 (+) Setuju=1 Ragu-ragu=2 Tidak setuju = 3 (-) 8 Praktek 2x Nilai terbesar apabila praktek benar

10 Evaluasi Akhir Alat Ukur Pengetahuan, Sikap dan Praktek Gizi Tahap ini bertujuan untuk mengevaluasi hasil uji coba kuesioner yang telah dilakukan pada remaja (Whati 2005). Evaluasi akhir alat ukur pengetahuan, sikap dan praktek gizi merupakan validitas isi (content validity). Pakar terdiri dari pakar gizi (Human Nutrition and Comunity Nutrition), pakar pendidikan gizi dan pakar penyuluhan. Analisis Pengetahuan, Sikap dan Praktek Gizi pada Remaja Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data skunder. Data primer terdiri dari data karakteristik sosial ekonomi contoh dan keluarga yang terdiri dari umur contoh, jenis kelamin contoh, pendidikan contoh, pendidikan terakhir orang tua, pekerjaan orang tua dan pendapatan perkapita perbulan keluarga yang dikumpulkan dengan pengisian kuesioner oleh contoh. Data pengetahuan, sikap dan praktek gizi contoh dikumpulkan dengan pengisian kuesioner oleh contoh. Data status gizi dikumpulkan dengan mengukur berat badan dan tinggi badan. Berat badan diukur menggunakan timbangan yang telah ditera ulang dan tinggi badan diukur dengan microtoise. Hasil pengukuran berat badan dan tinggi badan dalam bentuk Indeks Massa Tubuh (IMT) di bandingkan dengan nilai IMT untuk remaja berdasarkan WHO (1995). Data skunder terdiri dari nama desa dan sekolah yang menjadi lokasi penelitian diperoleh dari kecamatan, kelurahan, dinas pendidikan. Pengolahan dan Analisis Data Pengolahan data dilakukan secara manual dan komputer menggunakan program Microsoft Excel dan SPPS for Windows versi Tahapan pengolahan yang akan dilakukan adalah : (1) Editing data, yaitu setiap lembar kuesioner yang masuk akan diperiksa terlebih dahulu (2) Koding data, yaitu memberi kode pada setiap lembaran kuesioner

11 (3) Entry data, yaitu memasukkan data yang telah dikoding ke dalam komputer pada program SPSS versi (4) Cleaning data, yaitu memeriksa ulang data Data yang telah terkumpul dikelompokkan menurut peubahnya, ditabulasi dan dianalisis secara deskriptif. Analisis pengetahuan, sikap dan praktek gizi remaja dilakukan secara deskriptif. Pengkategorian setiap peubah yang diteliti umumnya dilakukan dengan menggunakan angka rata-rata dan standar deviasi, atau menggunakan patokan normatif seperti dalam pengkategorian besar keluarga dan pendapatan perkapita perbulan. Untuk membandingkan peubah seperti pengetahuan, sikap dan praktek gizi contoh sekolah dan putus sekolah di kelompok kota dan desa, dilakukan uji Anova sesuai dengan jenis datanya. Uji analisis Anova digunakan untuk membandingkan rata-rata lebih dari dua kelompok sampel (Uyanto 2006). Analisis hubungan antara pengetahuan, sikap dan praktek gizi digunakan uji Korelasi Pearson.

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data 19 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Disain penelitian adalah cross sectional study, yakni data dikumpulkan pada satu waktu (Singarimbun & Effendi 1995. Penelitian berlokasi di Kota

Lebih terperinci

Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian 37 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan disain cross sectional study yaitu data dikumpulkan pada satu waktu tidak berkelanjutan untuk memperoleh karakteristik

Lebih terperinci

3. Belum ada yang meneliti tentang kesadaran gender siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Bandung tahun ajaran 2013/2014.

3. Belum ada yang meneliti tentang kesadaran gender siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Bandung tahun ajaran 2013/2014. 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 15 Bandung. Sekolah ini beralamat di Jalan Dr. Setiabudhi No

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi korelasi (correlation

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi korelasi (correlation BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah studi korelasi (correlation study) yakni penelitian atau penelaahan hubungan antara variabel pada suatu situasi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Dramaga. Siswa kelas 8 (9 kelas) Siswa kelas 8.4 dan 8.6 n= siswa laki-laki 30 siswa perempuan

METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Dramaga. Siswa kelas 8 (9 kelas) Siswa kelas 8.4 dan 8.6 n= siswa laki-laki 30 siswa perempuan 18 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian interaksi keluarga yang memfokuskan pada interaksi antara ibu dengan anak. Desain yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh 19 METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Cross sectional study yaitu rancangan yang digunakan pada penelitian dengan variabel sebab

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data 18 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross-sectional study. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kebon Kopi 2 Bogor. Penentuan lokasi SDN Kebon Kopi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu suatu pendekatan yang memungkinkan

Lebih terperinci

Karakteristik Keluarga : Besar Keluarga Pendidikan Suami Pekerjaan Suami Pendapatan Keluarga Pengeluaran Keluarga. Persepsi Contoh terhadap LPG

Karakteristik Keluarga : Besar Keluarga Pendidikan Suami Pekerjaan Suami Pendapatan Keluarga Pengeluaran Keluarga. Persepsi Contoh terhadap LPG KERANGKA PEMIKIRAN Program konversi minyak tanah ke LPG dilakukan melalui pembagian paket LPG kg beserta tabung, kompor, regulator dan selang secara gratis kepada keluarga miskin yang jumlahnya mencapai.

Lebih terperinci

Gambar 1 Kerangka Pemikiran Penelitian Preferensi Pangan Anak Sekolah Dasar di Kota Bogor

Gambar 1 Kerangka Pemikiran Penelitian Preferensi Pangan Anak Sekolah Dasar di Kota Bogor 12 KERANGKA PEMIKIRAN Preferensi terhadap makanan didefinisikan sebagai derajat kesukaan atau ketidaksukaan terhadap makanan dan preferensi akan berpengaruh terhadap konsumsi pangan (Suhardjo 1989). Preferensi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode pre experimental (Sugiyono, 2009).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode pre experimental (Sugiyono, 2009). 48 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode pre experimental (Sugiyono, 2009). Desain yang digunakan adalah The One-Group Pretest-Posttest Design

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. n= z 2 1-α/2.p(1-p) d 2

METODE PENELITIAN. n= z 2 1-α/2.p(1-p) d 2 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain dalam penelitian ini adalah cross sectional study. Lokasi penelitian di Desa Paberasan Kabupaten Sumenep. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Jenis dan Teknik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Jenis dan Teknik Pengambilan Contoh 20 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study, karena data dikumpulkan pada satu waktu dan tidak berkelanjutan dengan sampel yang dipilih khusus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif yang

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif yang menghubungan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. = = 95,34 ~ 96 orang

METODE PENELITIAN. = = 95,34 ~ 96 orang METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain crosssectional karena data dikumpulkan dan diteliti pada satu waktu dan tidak berkelanjutan. Metode yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 70 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis relevansi muatan lokal pengembangan potensi di. Analisis relevansi dilakukan terhadap relevansi eksternal antara tujuan muatan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 40 METODOLOGI PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian dirancang sebagai penelitian survei yang bersifat deskriptif korelasional. Singarimbun dan Effendi (2006) mengatakan, desain penelitian survei adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tingkat pengetahuan dan status gizi balita. Variabel independen dan variabel

BAB III METODE PENELITIAN. tingkat pengetahuan dan status gizi balita. Variabel independen dan variabel BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penguasaan konsep dan keterampilan proses sains antara siswa yang mendapatkan

BAB III METODE PENELITIAN. penguasaan konsep dan keterampilan proses sains antara siswa yang mendapatkan 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu dan deskriptif. Metode eksperimen semu digunakan untuk mengetahui perbandingan peningkatan penguasaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengembangkan hubungan antar

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengembangkan hubungan antar BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat korelasional yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengembangkan hubungan antar variabel dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan studi analitik untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas yaitu tingkat pengetahuan dan variabel terikat yaitu praktik

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 35 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji suatu kebenaran pengetahuan dengan menggunakan cara atau metode yang digunakan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian payung berjudul Dampak Program Warung Anak Sehat (WAS) terhadap Perilaku Hygiene-Sanitasi Ibu WAS

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi dan Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi dan Teknik Penarikan Contoh METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Disain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional study, artinya data penelitian dikumpulkan pada satu periode waktu tertentu. Penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 1 N

METODE PENELITIAN 1 N 32 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini merupakan bagian dari data baseline pada kajian Studi Ketahanan Pangan dan Coping Mechanism Rumah Tangga di Daerah Kumuh yang dilakukan Departemen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode deskriptif analitik, dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. metode deskriptif analitik, dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan adalah dengan menggunakan metode deskriptif analitik, dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan sesaat dan dalam

Lebih terperinci

BAB III PENDEKATAN LAPANG

BAB III PENDEKATAN LAPANG 17 BAB III PENDEKATAN LAPANG 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di salah satu desa penerima Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) yaitu Desa Citapen, Kecamatan Ciawi,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian 17 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai pengaruh pola penggunaan jejaring sosial terhadap motivasi dan alokasi waktu belajar siswa SMPN 1 Dramaga, menggunakan desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh 32 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian interaksi keluarga yang memfokuskan pada interaksi suami istri. Variabel yang diteliti pada penelitian interaksi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi dan Sampel. Populasi penelitian ini adalah Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) miskin kota

METODE PENELITIAN. Populasi dan Sampel. Populasi penelitian ini adalah Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) miskin kota METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) miskin kota di Kecamatan Bogor Timur yang berada di bawah pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis Dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan deskriptif analitik yaitu dengan melakukan pengukuran variabel independen

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Cara Pemilihan Contoh METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini berjudul Konsep Diri, Kecerdasan Emosional, Tingkat Stres, dan Strategi Koping Remaja pada Berbagai Model Pembelajaran di SMA. Disain penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional yaitu untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasional yang menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di salah satu SMA Negeri di Sumedang. Objek pada penelitian ini adalah soal tes open-ended problem materi minyak bumi yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi merupakan keseluruhan dari obyek atau subyek yang akan diteliti oleh penulis, menurut Sugiyono (2009:117) populasi adalah wilayah generalisasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rangkaian sistematis dari penjelasan secara rinci tentang keseluruhan rencana penelitian mulai dari perumusan masalah, tujuan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan metode diskriptif korelasional dan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan metode diskriptif korelasional dan dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif non eksperimental dengan metode diskriptif korelasional dan dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian studi deskriptif korelasi yaitu mendeskripsikan variabel independent dan dependent, kemudian melakukan analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan dengan desain penelitian survei, yaitu mengambil contoh dari suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Isaac dan Michael menjelaskan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Isaac dan Michael menjelaskan penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang model adopsi internet oleh guru SMA Negeri. Karena itu, tipe penelitian ini termasuk pada penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain retrospektif dan cross sectional study. Penelitian dilakukan di dua lokasi yaitu Desa Sukajadi, Kecamatan Tamansari,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh 25 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Data dikumpulkan untuk meneliti suatu fenomena dalam satu kurun waktu tertentu (Umar 2006).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMAN 7 Bandung yang berlokasi di Jl. Lengkong Kecil No. 53 Bandung, dengan subjek penelitian siswa kelas XI (laki-laki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan, Jalan Hariang Banga Nomor 2 Tamansari Bandung. 2. Populasi Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional yaitu penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional yaitu penelitian yang diarahkan untuk menjelaskan hubungan antara dua variabel yaitu variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menguji penerapan model pembelajaran Learning Cycle 7e berbantuan komputer dalam pembelajaran fisika terhadap penguasaan konsep

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode penelitian kuantitatif dan desain penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Subjek Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di yang beralamatkan di Jl. Penghulu KH. Hasan Mustapa No. 23 kota Bandung Provinsi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. experimental dan deskriptif. Metode pre experimental digunakan untuk melihat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. experimental dan deskriptif. Metode pre experimental digunakan untuk melihat 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain dan Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pre experimental dan deskriptif. Metode pre experimental digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif komparatif. Penelitian komparatif untuk mencari perbandingan antara dua sampel atau dua uji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. DesainPenelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan subjek populasi atau sampel penelitian 1. Lokasi penelitian Penelitian ini berlokasi di yang beralamat di jalan Ir.H.Djuanda 81/17 Bandung. 2. Populasi Menurut

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian berjudul Dampak Program Warung Anak Sehat terhadap Perubahan Pengetahuan dan Perilaku Hidup Bersih

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini, akan dibahas mengenai metodelogi penelitian yang meliputi Variabel Penelitian & Definisi Operasional, Subyek Penelitian & Tehnik Sampling, Desain Penelitian, Alat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah dekriptif kuantitatif non eksperimental bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah dekriptif kuantitatif non eksperimental bersifat BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah dekriptif kuantitatif non eksperimental bersifat correlational dengan menggunakan pendekatan cross sectional yang menghubungkan

Lebih terperinci

Jumlah dan Teknik Pemilihan Sampel

Jumlah dan Teknik Pemilihan Sampel Penelitian METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian ini menggunakan desain case control bersifat Retrospective bertujuan menilai hubungan paparan penyakit cara menentukan sekelompok kasus

Lebih terperinci

Keterangan : = Sampel = Populasi e = Nilai Kritis / batas ketelitian 5 %

Keterangan : = Sampel = Populasi e = Nilai Kritis / batas ketelitian 5 % BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian korelasional (correlational research) yang bertujuan untuk menentukan besar variasi variasi pada satu atau beberapa

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN. 25 Universitas Indonesia. Gambaran Optimisme..., Binta Fitria Armina, F.PSI UI, 2008

3. METODE PENELITIAN. 25 Universitas Indonesia. Gambaran Optimisme..., Binta Fitria Armina, F.PSI UI, 2008 3. METODE PENELITIAN Pada bab ini peneliti akan menjelaskan tentang metode yang digunakan dalam penelitian ini. Adapun metode penelitian ini meliputi permasalahan, hipotesis, dan variabel yang diajukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah guru pembimbing dan siswa kelas XI di SMA

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah guru pembimbing dan siswa kelas XI di SMA 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April hingga bulan Juni tahun 2014 yang dilaksanakan di kelas XI SMA Negeri 1 Kampar Kiri pada saat semester

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Badan Lingkungan Hidup Kabupaten

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Badan Lingkungan Hidup Kabupaten BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Dipilihnya Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Labuhanbatu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif karena penelitian ini mendeskripsikan variabel tunjangan kinerja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi yang bertujuan untuk mengungkapkan korelatif antara dua variabel, variabel independent (tingkat pendidikan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah observasional dengan desain

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah observasional dengan desain BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah observasional dengan desain cross sectional, penelitian ini mengamati subjek di observasi satu kali saja pada saat pengambilan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini bertujuan untuk mencari pengaruh dukungan suami dalam melakukan skrining dini kanker

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu deskriptif analitik yaitu dengan mengunakan pendekatan cross sectional dimana data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel, dan jika ada

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel, dan jika ada 58 BAB III METODE PENELITIAN 3. Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan korelasional. Menurut Arikunto (00:70) pendekatan korelasional adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional. Cross sectional yaitu variabel sebab atau resiko dan akibat atau

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional. Cross sectional yaitu variabel sebab atau resiko dan akibat atau BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif, dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Cross sectional yaitu variabel sebab atau

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data 18 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian dilakukan dalam dua tahapan yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian lanjutan. Desain penelitian pendahuluan adalah cross sectional study menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan,

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan, BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian Non Experimental (Nazir, 1999). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan metode 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan metode deskriptif korelatif yaitu untuk mengetahui gambaran dukungan keluarga dengan pemenuhan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah kuantitatif. Jenis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah kuantitatif. Jenis penelitian yang 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah kuantitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian non eksperimental, yaitu penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan kuantitatif observasional dengan

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan kuantitatif observasional dengan BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Disain Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan kuantitatif observasional dengan pendekatan cross sectional study, yaitu suatu pendekatan yang sifatnya sesaat pada

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. N 1+ Ne 2. n =

METODE PENELITIAN. N 1+ Ne 2. n = 27 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional dengan metode survei. Penelitian cross-sectional adalah penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang 70 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki peritiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan survei. Menurut Travers (Umar, 003, p.87), metode ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Rancangan penelitian merupakan hasil akhir dari suatu tahap keputusan yang dibuat oleh peneliti berhubungan dengan bagaimana diterapkan (Nursalam,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development) diawali dengan studi pendahuluan sampai tahap uji produk dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel Tergantung : Perilaku konsumtif

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel Tergantung : Perilaku konsumtif BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini akan menggunakan desain penelitian korelasional dengan melibatkan variabel-variabel berikut: 1. Variabel Tergantung : Perilaku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang gunakan adalah dengan menggunakan metode analitik,

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang gunakan adalah dengan menggunakan metode analitik, BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang gunakan adalah dengan menggunakan metode analitik, dengan pendekatan Cross Sectional. Pendekatan ini merupakan rancangan penelitian dengan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Kota (n=20) Kabupaten (n=27) Purposive. Gambar 2 Cara Penarikan Contoh Penelitian. SDN Akreditasi A Penjaja (n=11)

METODE PENELITIAN. Kota (n=20) Kabupaten (n=27) Purposive. Gambar 2 Cara Penarikan Contoh Penelitian. SDN Akreditasi A Penjaja (n=11) METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini desain Cross Sectional Study yaitu mengumpulkan informasi dengan satu kali survei yang dilakukan di empat sekolah dasar dengan karakteristik mutu

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Cara Pemilihan Contoh METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian mengenai Pemberian Makanan Tambahan (PMT) biskuit yang disubstitusi tepung Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) pada balita gizi kurang dan gizi buruk

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA KONSEP KONSEPTUAL. Dari uraian terdahulu telah dijelaskan mengenai faktor- faktor yang

BAB III KERANGKA KONSEP KONSEPTUAL. Dari uraian terdahulu telah dijelaskan mengenai faktor- faktor yang BAB III KERANGKA KONSEP KONSEPTUAL A. Kerangka Konsep Dari uraian terdahulu telah dijelaskan mengenai faktor- faktor yang mempengaruhi rendahnya minat ibu akseptor KB menggunakan kontrasepsi AKDR. Untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Sesuai dengan permasalahan, dan tujuan penelitian, pendekatan penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yang bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat

Lebih terperinci

Gambar 3 Hubungan ketahanan pangan rumahtangga, kondisi lingkungan, morbidity, konsumsi pangan dan status gizi Balita

Gambar 3 Hubungan ketahanan pangan rumahtangga, kondisi lingkungan, morbidity, konsumsi pangan dan status gizi Balita 22 KERANGKA PEMIKIRAN Status gizi yang baik, terutama pada anak merupakan salah satu aset penting untuk pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan 58 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan metode exposed facto. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sugiyono (2009:115).

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan pretest-posttest one

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan pretest-posttest one III. METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan pretest-posttest one group design pada kelompok-kelompok ekuivalen. Penelitian akan dilakukan pada dua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian observasional dengan bantuan kuesioner. Desain penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian observasional dengan bantuan kuesioner. Desain penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai jenis penelitian ini adalah penelitian observasional dengan bantuan kuesioner. Desain penelitian yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Deskriptif Analitik dengan metode pendekatan cross sectional yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Deskriptif Analitik dengan metode pendekatan cross sectional yaitu suatu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian Deskriptif Analitik dengan metode pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah eplanatory research, yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan dua variabel atau lebih dengan rancangan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Disain, Tempat dan Waktu Cara Pemilihan dan Jumlah Contoh

METODE PENELITIAN Disain, Tempat dan Waktu Cara Pemilihan dan Jumlah Contoh 27 METODE PENELITIAN Disain, Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di dalam lingkungan SMA, yaitu dari SMA Negeri 10 sebagai SMA negeri dan SMA Kesatuan sebagai SMA swasta yang ada di Kota Bogor, Jawa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional ini dimana variabel-variabel yang termasuk faktor resiko dan

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional ini dimana variabel-variabel yang termasuk faktor resiko dan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Pada pendekatan cross sectional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian korelasional. Menurut Arikunto (1998), penelitian korelasional merupakan penelitian untuk mengetahui ada atau tidak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data dan diakhiri dengan menjelaskan waktu dan tempat penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. data dan diakhiri dengan menjelaskan waktu dan tempat penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian ini. Penjelasan dimulai dengan menjelaskan mengenai rancangan penelitian, populasi dan sample penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif, menurut Sudijono (2010) penelitian komparatif adalah salah satu teknik analisis statistik yang dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. B. Tempat dan waktu 1. Tempat : Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh 17 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross sectional study, yaitu penelitian yang dilakukan pada satu waktu. Pemillihan tempat dilakukan dengan cara pupossive, yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian adalah survey analitik dengan pendekatan cross sectional di bidang gizi masyarakat, yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan antara variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB 3 Metode Penelitian

BAB 3 Metode Penelitian 39 BAB 3 Metode Penelitian Bab ini akan membahas metode penelitian yang terdiri atas perumusan masalah, hipotesis penelitian, variabel penelitian, subyek penelitian, alat ukur atau instrumen akan yang

Lebih terperinci