Jumlah dan Teknik Pemilihan Sampel

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian n = (zα² PQ) / d²

METODE PENELITIAN Data yang Digunakan

METODE PENELITIAN 1 N

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN. d 2. dimana n : Jumlah sampel Z 2 1-α/2 : derajat kepercayaan (1.96) D : presisi (0.10) P : proporsi ibu balita pada populasi (0.

METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan waktu Jumlah dan Cara penarikan Contoh

Secara umum seluruh keluarga contoh termasuk keluarga miskin dengan pengeluaran dibawah Garis Kemiskinan Kota Bogor yaitu Rp. 256.

METODE PENELITIAN. n= z 2 1-α/2.p(1-p) d 2

METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN. n = z 2 α/2.p(1-p) = (1,96) 2. 0,15 (1-0,15) = 48,9 49 d 2 0,1 2

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN. Sedep n = 93. Purbasari n = 90. Talun Santosa n = 69. Malabar n = 102. n = 87. Gambar 3 Teknik Penarikan Contoh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODOLOGI. n = 2 (σ 2 ) (Zα + Zβ) δ 2

METODE PENELITIAN Waktu, Tempat, dan Desain Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

Konsumsi Pangan Sumber Fe ANEMIA. Perilaku Minum Alkohol

METODE PENELITIAN. Kabupaten Sukabumi. Puskesmas Kadudampit Puskesmas Cikidang Puskesmas Citarik. Peserta program pemberian makanan biskuit fungsional

METODE. n = Z 2 P (1- P)

BAB III METODE PENELITIAN

METODE. PAUD Cikal Mandiri. PAUD Dukuh. Gambar 2 Kerangka pemilihan contoh. Kls B 1 :25. Kls A:20. Kls B 2 :30. Kls B:25. Kls A:11

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Tempat. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional study dan

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Teknik Penarikan Contoh

Gambar 3 Hubungan ketahanan pangan rumahtangga, kondisi lingkungan, morbidity, konsumsi pangan dan status gizi Balita

Gambar 1 Hubungan pola asuh makan dan kesehatan dengan status gizi anak balita

BAB III METODE PENELITIAN

perkembangan kognitif anak. Kerangka pemikiran penelitian secara skematis di sajikan pada Gambar 1.

Gambar 1 Kerangka Pemikiran Penelitian Preferensi Pangan Anak Sekolah Dasar di Kota Bogor

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN. Pemilihan Pondok Pesantren Modern Purposive. Santri telah tinggal 1 tahun di pondok pesantren. Laki-laki. Perempuan.

Pola Konsumsi Pangan Rumah Tangga Perubahan konsumsi pangan sebelum dan sesudah mengikuti program pemberdayaan Tingkat Kecukupan energi dan zat gizi

METODE PENELITIAN. Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Bolango dan waktu penelitian di laksanakan pada bulan Oktober sampai dengan

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

Karakteristik Keluarga : Besar Keluarga Pendidikan Suami Pekerjaan Suami Pendapatan Keluarga Pengeluaran Keluarga. Persepsi Contoh terhadap LPG

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan gizi yang sering terjadi di seluruh negara di dunia adalah

METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Dramaga. Siswa kelas 8 (9 kelas) Siswa kelas 8.4 dan 8.6 n= siswa laki-laki 30 siswa perempuan

Gambar Kerangka pemikiran hubungan faktor gaya hidup dengan kegemuka pada orang dewasa di Provinsi Sulawesi Utara, DKI Jakarta, dan Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan case control retrospektif atau studi kasus - kontrol retrospektif

METODE Desain, Tempat dan Waktu Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

PENGETAHUAN Pangan Rekayasa Genetika HARAPAN. PENERIMAAN Pangan Rekayasa Genetika

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di seluruh Puskesmas Kota Salatiga.

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Cara Pemilihan Contoh

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan adalah RSUP Dr. Kariadi Semarang.

METODE PENELITIAN. Sekolah di Kota Bogor SMAN 1. Kelas Bertaraf Internasional. 12 Laki-laki 24 Perempuan 12 Laki-laki 25 Perempuan

Gambar 2 Metode Penarikan Contoh

4 METODE. Desain, Tempat dan Waktu. Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN. Kelas Populasi (N) Contoh (n) Kelas Kelas Total 81 40

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Ilmu Kesehatan Anak, khususnya bidang nutrisi. Pengumpulan data dilakukan di Puskesmas Rowosari, Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi, Contoh, dan Teknik Penarikan Contoh

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka Penarikan Contoh Penelitian. Purposive. Kecamatan Bogor Barat. Purposive. Kelurahan Bubulak

METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Kota (n=20) Kabupaten (n=27) Purposive. Gambar 2 Cara Penarikan Contoh Penelitian. SDN Akreditasi A Penjaja (n=11)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terpadu kepada masyarakat dalam upaya untuk mengatasi masalah kesehatan serta

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian non eksperimental dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

Konsumsi Pangan. Preferensi Pangan. Karakteristik Makanan:

konsumsi merupakan salahsatu indikator pengukuran tingkat ketahanan pangan. Dengan demikian, bila tingkat konsumsi rumahtangga sudah terpenuhi maka

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah observasional dengan desain

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kesehatan Anak, khususnya

METODOLOGI. n = (Z /2) 2 X σ 2. n = X n = 54 siswa

HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaaan Umum Daerah Penelitian

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Sistematika pengambilan contoh. Pemilihan SDN Kebon Kopi 2 Bogor. Purposive. siswa kelas 5 & 6. Siswa laki-laki (n=27)

BAB III METODE PENELITIAN. waktu penelitian di laksanakan selama 1 bulan dari tanggal 10 Mei sampai

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka pengambilan contoh penelitian. Purposive. Proporsional random sampling. Mahasiswa TPB-IPB 2011/2012 (N=3494)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dan analitik dengan menggunakan

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Populasi dan Teknik Pengambilan Contoh

Gaya Hidup - aktivitas - minat - opini

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Contoh dan Metode Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODOLOGI PENELITIAN

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN. Disain, Tempat dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN Disain Penelitian Disain penelitian yang digunakan adalah metode survei yaitu dengan rancangan cross-sectional.

terdapat di tingkat SD/Sederajat. lebih tinggi di luar Temanggung. 1) Angka Kematian Bayi waktu satu tahun per kelahiran hidup.

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

BAB 1 PENDAHULUAN. makanan (Anonim, 2008). Sementara masalah gizi di Indonesia mengakibatkan

Transkripsi:

Penelitian METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian ini menggunakan desain case control bersifat Retrospective bertujuan menilai hubungan paparan penyakit cara menentukan sekelompok kasus dan sekelompok kontrol lalu membandingkan frekuensi paparan. Dilakukan memilih kelompok-kelompok penelitian berdasarkan status penyakit, satu kelompok yaitu tidak stunting (kasus) dan kelompok lainnya stunting atau kontrol. Prevalensi paparan masa lalu ke faktor yang diketahui atau faktor resiko yang diduga kemudian diukur pada setiap kelompok, dan dari sini risiko relatif berkaitan setiap faktor dapat diperkirakan (Siagian 2010). Penelitian dilakukan mulai bulan Mei Juli 2011 di kota Bogor, pertimbangan Kota Bogor memiliki prevalensi balita stunting cukup tinggi sebesar 28,3% (Riskesdas 2007). Pemilihan tempat dilakukan secara purposive pertimbangan 1) keberadaan keluarga miskin, 2) keberadaan balita stunting umur 24-59 bulan dan 3) kemudahan untuk diakses (lokasi maupun izin). Kecamatan Bogor Barat dipilih sebagai tempat penelitian pertimbangan berdasarkan data dari Laporan Tahunan Kecamatan Bogor Barat 2010, Kecamatan Bogor Barat memiliki jumlah KK miskin terbanyak se-kota Bogor yaitu 11,734 KK (26%) selain itu merupakan wilayah kejadian stunting tinggi yaitu 1043 balita (7,6%) (Dinkes Kota Bogor 2010). Jumlah dan Teknik Pemilihan Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah balita yang memenuhi kriteria inklusi penetapan sampel meliputi balita umur 24 bulan sampai 59 bulan, tidak cacat fisik, berasal dari keluarga miskin dan keluarga bersedia mengikuti kegiatan penelitian. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 140 responden. Diperoleh menggunakan rumus sampel minimal untuk pendugaan proporsi atau p menurut Sastroasmoro dan Ismail (2008) yaitu : 2 Z α/2 + Z ß PQ R n = dan P = 1 1 + R P - 2

50 Keterangan : n = Jumlah sampel Z α = Tingkat kemaknaan 1,96 α = 0,05 Z β = Tingkat kekuatan 0,842 β = 0,20 P = Proporsi dari populasi Q = 1 P R = Odd Ratio diperkirakan 2 Dari rumus diatas, maka dilakukan perhitungan sebagai berikut : 2 2 P = = 1 + 2 3 1,96 / 2 + 0,842 ⅔ x ⅓ n = = 68,9 ⅔ - ½ 2 Dari hasil perhitungan diperoleh sampel pada penelitian ini sebanyak 70 orang untuk kasus dan 70 orang untuk kontrol. Jadi jumlah sampel keseluruhan adalah 140 responden. Penetapan lokasi penelitian dilakukan secara purposive. Dinas kesehatan Kota Bogor mempunyai enam wilayah kerja yaitu Kecamatan Tanah Sareal, Kecamatan Bogor Utara, Kecamatan Bogor Timur, Kecamatan Bogor Barat, Kecamatan Bogor Tengah dan Kecamatan Bogor Selatan. Diantara enam kecamatan tersebut, kecamatan Bogor Barat memiliki jumlah KK miskin terbanyak se-kota Bogor dan merupakan wilayah kejadian stunting tinggi. Kecamatan Bogor Barat memiliki 16 kelurahan dan dipilih empat kelurahan yaitu kelurahan Semplak, Sindang barang, Balumbang jaya dan Pasir Jaya. Beberapa RW yang termasuk kriteria inklusi dipilih kemudian dilakukan screening pengeluaran terhadap keluarga yang memiliki balita umur 24-59 bulan dan yang bersedia diwawancara lebih lanjut. Untuk lebih jelasnya cara penentuan lokasi penelitian dan penarikan contoh dapat dilihat pada Gambar 3.

51 Kota Bogor Purposive : Prevalensi tertinggi penduduk miskin dan balita stunting tahun 2009 Kec. Tanah Sareal Kec. Bogor Timur Kec. Bogor Barat Kec. Bogor Utara Kec. Bogor Tengah Kec. Bogor Selatan Purposive : Rekomendasi Penyebaran keluarga miskin Kelurahan Semplak Kelurahan Sindang Barang Kelurahan Balumbang Jaya Kelurahan Pasir Jaya RW.01 RW.01 dan RW.07 RW.04 RW.14 dan RW.15 Puskesmas Semplak Puskesmas Sindang Barang Puskesmas Pancasan RW.01 = 78 balita RW.01 = 30 balita RW.07 = 137 balita RW.04 = 32 balita RW.14 = 74 balita RW.15 = 69 balita Persyaratan inklusi 40 sampel 20:20 40 sampel 20:20 12 sampel 6:6 48 sampel 24:24 Gambar 3. Cara penarikan sampel penelitian

52 Jenis dan Cara Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan langkah awal dalam mendapatkan data penelitian. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan cara: 1. Data primer a. Meliputi karakteristik keluarga, karakteristik ibu, karakteristik anak balita (umur, jenis kelamin dan urutan dalam keluarga), pengetahuan gizi dan kesehatan ibu, pola asuh makan (praktek pemberian makan dan praktek sanitasi pangan), pola asuh kesehatan (praktek perawatan diri anak dan praktek sanitasi lingkungan), riwayat kehamilan, kelahiran, konsumsi ASI, riwayat kesehatan (diare, ISPA, dan penyakit lain) dan pola konsumsi anak (kebiasaan makan dalam seminggu terakhir dan keragaman makanan). b. Setelah ibu responden menandatangi lembar persetujuan menjadi bagian dari penelitian, dilanjutkan metode wawancara menggunakan dan pengamatan langsung. ibu dari keluarga miskin yang memiliki anak usia 24-59 bulan yang ditetapkan menjadi responden dan berpedoman pada instrumen yang telah dipersiapkan. Data tinggi badan diukur menggunakan microtois ketelitian 0,1 cm. Data pola konsumsi melihat keragaman makan diperoleh metode FFQ. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3. 2. Data sekunder meliputi jumlah populasi dan gambaran tempat penelitian yang diambil dari Dinas Kesehatan, kantor kecamatan setempat dan BPS Kota Bogor. Pengolahan dan Analisis Data Pengolahan data yang dilakukan meliputi pengukuran antropometri, screening pengeluaran pangan dan non pangan keluarga, uji validitas dan reliabilitas terhadap pengetahuan gizi, pengolahan terhadap keragaman pangan balita, dan penskoringan terhadap beberapa data variabel, antara lain: riwayat kehamilan, kelahiran dan konsumsi ASI, pola asuh, riwayat kesehatan anak dan pola konsumsi pangan. Data antropometri contoh yang diolah meliputi panjang badan dan berat badan sehingga diperoleh indeks tinggi badan menurut umur (TB/U). Indeks tersebut kemudian dibandingkan referensi

53 WHO/NCHS sehingga diperoleh z skor. Berdasarkan z skor TB/U contoh anak diklasifikasikan kedalam dua kelompok yaitu kelompok balita normal ( -2 SD) dan kelompok balita stunting (< -2 SD) (WHO 1995). Tahap pengolahan data selanjutnya adalah Editing (melakukan pengecekan data yang telah diperoleh dari hasil wawancara 140 contoh 70 contoh sebagai kasus dan 70 sebagai kontrol); Coding (mengklasifikasikan jawaban-jawaban atau hasil-hasil yang ada menurut macamnya menandai masing-masing jawaban kode berupa angka guna mempermudah membaca); Proccesing (setelah terisi penuh dan juga setelah melewati pengkodingan, maka selanjutnya memproses data cara meng-entry data dalam ke paket program komputer menggunakan metode SPSS); dan Cleaning (pembersihan data merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah di-entry apakah ada kesalahan atau tidak saat memasukkan data di komputer). Sebelum dilakukan penelitian, alat ukur berupa pengetahuan gizi dan kesehatan melalui uji validitas dan reliabilitasnya menggunakan Cronbach Alpha. Penskoringan terhadap variabel dilakukan cara, jawaban yang benar diberi nilai 1 dan jawaban yang salah diberi nilai 0. Cara perhitungan skor dilakukan menggunakan rumus transformasi menggunakan program microsoft excel yaitu : Skor total = - nilai minimal Nilai mak imal - nilai minimal x 100% Keterangan : X = jumlah jawaban yang benar Nilai minimal = jumlah nilai minimal dari 1 set pertanyaan Nilai maksimal = jumlah nilai maksimal dari 1 set pertanyaan Sedangkan pengkategorian dan skala pengukuran variabel penelitian lengkap dapat dilihat pada Tabel 3. lebih

54 Tabel 3. Pengkategorian dan skala pengukuran variabel penelitian Variabel Keterangan Kategori Cara Pengum pulan Skala Pengu kuran 1. Stunting 2. Besar Keluarga 3. Jumlah Balita 4. Umur Orangtua Keadaan fisik anak usia antara 24-59 bulan yang memiliki z score TB/U kurang dari -2 SD berdasarkan referensi WHO 2005 Diukur dari jumlah anggota keluarga. Kriteria besar keluarga dibedakan atas : Kecil ( 4 orang) Besar (> 4 orang) (BKKBN 1998) Diukur dari jumlah balita dalam keluarga. Kriteria jumlah balita dibedakan atas : 1 balita 2-3 balita Umur ayah dan ibu 0 = stunting (< -2 SD) 1 = normal ( -2SD) 0 = Besar (> 4 orang) 1 = Kecil ( 4 orang) 0 = 2-3 balita 1 = 1 balita 0 = < 20 tahun 1= 20-40 tahun 2 = > 40 tahun Pengukuran antropometri Rasio dan 5. Pendidikan Orang tua Lama sekolah dalam tahun, kemudian dikelompokkan kategori : Rendah(jika ibu tidak pernah sekolah dan tidak tamat SD, tamat SD dan tamat SMP, lama pendidikan 9 tahun) 0 = rendah 1 = tinggi Tinggi (jika ibu tamat SMA dan Perguruan Tinggi, lamanya > 9 tahun) 6. Pekerjaan Orang tua (Stalker 2008) Pekerjaan orang tua responden Dikategorikan dalam beberapa pekerjaan: Petani, PNS/ABRI, Swasta, Wiraswasta, IRT, Buruh dan tidak bekerja 0 = Tidak bekerja 1 = Bekerja Tinggi badan orangtua diketegorikan menjadi : Tinggi badan ayah, yaitu : Kategori ayah : 0 = < 165 cm 1 = 165 cm Pengukuran antropometri Rasio dan 7. Tinggi Badan Orangtua < 165 cm 165 cm Tinggi badan ibu, yaitu : < 156 cm 156 cm Kategori ibu : 0 = < 156 cm 1 = 156 cm (LIPI 2004)

55 Variabel Keterangan Kategori Cara Pengum pulan Skala Pengu kuran 8. Pendapatan Keluarga Dengan menghitung pengeluaran perkapita keluarga : Total pengeluaran keluarga/ bulan dibagi jumlah anggota keluarga. Rp.256.414,- berdasarkan garis kemiskinan kota Bogor (BPS, 2011) 0 = < Rp.198.663,- 1 = Rp.198.663,- Selanjutnya dikategorikan menjadi 2, yaitu: < Rp.198.663,- Rp.198.663,- Meliputi : Umur ibu saat hamil : 0 = < 20 tahun 1= 20-40 tahun 2 = > 40 tahun 9. Karakteristik Ibu umur ibu saat hamil (Widiarti 2007) banyak anak yang dilahirkan (Manuaba 1998) Banyak anak yang dilahirkan: 0 = > 2 orang 1 = 2 orang jarak kelahiran (Depkes 2005) penyakit yang pernah diderita ibu sebelum hamil responden. Jarak kelahiran : 0 = < 24 bulan 1 = 24 bulan Penyakit yang pernah di derita: 0 = Ada 1 = Tidak ada 10. Umur Balita Umur balita contoh yang berusia 24-59 bulan selanjutnya dikelompokkan menjadi: 24-35 bulan 0 = 24-35 bulan 1 = 36-47 bulan 2 = 48-59 bulan 36-47 bulan 48-59 bulan 11. Jenis Kelamin Jenis kelamin balita, terdiri dari : Laki-laki 0 = Perempuan 1 = Laki-laki Nominal Perempuan

56 Variabel Keterangan Kategori Cara Pengum pulan Skala Pengu kuran 12. Pengetahuan Gizi dan Kesehatan Dengan menggunakan yang terdiri dari 20 pertanyaan meliputi : Jenis, fungsi dan sumber zat gizi serta masalah gizi dan kesehatan. Hasil penelitian akan memperoleh skor tertinggi 20 dan skor terendah 0, selanjutnya dipersentasekan dan pengkategorian menjadi dua berdasarkan nilai rata-rata. 0 = Kurang 1 = Baik dan pengisian Dikategorikan menjadi : Pengetahuan gizi baik dan kurang Pola pengasuhan makan diperoleh menggunakan meliputi : Praktek pemberian makan 0 = Kurang 1 = Baik Praktek sanitasi pangan 13. Pola Asuh Makan (Astari 2006) Penskoringan dilakukan terhadap jawaban yang benar : Jika persentase jawaban benar > nilai rata-rata dikatakan baik dan jika jawaban benar < nilai rata-rata dikatakan kurang. 14. Pola Asuh Kesehatan Pola asuh kesehatan diperoleh menggunakan meliputi : Praktek Perawatan Diri Praktek Sanitasi Lingkungan (Astari 2006) 0 = Kurang 1 = Baik Selanjutnya penskoringan dan persentase terhadap jawaban yang diperoleh. Riwayat kehamilan dan kelahiran diperoleh wawancara dan menggunakan meliputi : 0 = Kurang 1 = Baik 15. Riwayat Kehamilan dan Kelahiran proses dan konsumsi makanan serta pemeriksaan kesehatan (Ante natal care) ibu selama persalinan terdahulu memenuhi kriteria 7T kondisi kelahiran bayi (pengukuran PB dan BB lahir, sumber informasi yg didapat dan penyakit bawaan saat lahir) Selanjutnya penskoringan dan persentase terhadap jawaban yang diperoleh.

57 Variabel Keterangan Kategori Cara Pengum pulan Skala Pengu kuran Riwayat konsumsi ASIdiperoleh menggunakan meliputi kualitas dan lama pemberian ASI 0 = Kurang 1 = Baik (Ambardati, 2007) 16. Riwayat Konsumsi ASI Kualitas pemberian ASI merupakan asupan gizi yang diberikan ibu kepada anaknya selama 6 bulan pertama usia anak, dibagi menjadi : ASI eksklusif dan ASI non eksklusif Lama pemberian ASI diukur berdasarkan: lama anak mendapatkan ASI dari ibunya dan diukur berdasarkan umur anak. Riwayat kesehatan dikategorikan menjadi: Konsumsi ASI : Jika diberi ASI dari lahir hingga 6 bulan Tidak konsumsi ASI : Jika tidak diberi ASI dan diganti yang lain. Riwayat kesehatan diperoleh menggunakan meliputi jenis, frekuensi, lama sakit dan cara pengobatan penyakit 0 = Sakit 1 = Sehat (Firlie, 2000) 17. Riwayat Kesehatan Terhadap penyakit : Diare, ISPA dan penyakit lain Pemberian skor berdasarkan keparahan penyakit. Riwayat kesehatan dikategorikan menjadi: Sakit : Jika pernah mengalami penyakit Diare / ISPA/Penyakit lain Sehat : tidak pernah mengalami penyakit Diare/ISPA/Penyakit lain 18. Pola Konsumsi Pangan Pola konsumsi pangan contoh yang diperoleh dari jawaban atas pertanyaan mengenai : Kebiasaan makan pokok, lauk pauk, sayur dan buah, minuman yang sering dikonsumsi serta suplemen/vitamin. Frekuensi makan balita contoh Menggunakan metode FFQ Selanjutnya penskoringan dan melihat keberagaman makanan mengacu kepada FAO (2011) Kebiasaan makanan : 0 = tidak 1 = ya Keragaman makanan : 0 = 3 jenis kel. makanan 1 = 4-5 jenis kel. makanan 2 = 6 jenis kel. makanan

58 Setelah melakukan pengolahan data, selanjutnya dilakukan analisis statistik menggunakan Microsoft Excel dan SPSS 16 for Windows. Analisis statistik yang digunakan antara lain analisis hubungan antar variabel secara statistik deskriptif menggunakan tabulasi silang. Analisis secara inferensia mengggunakan : 1. Uji Chi square. Uji ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel terikat dan variabel bebas meliputi karakteristik keluarga, karakteristik ibu, karakteristik anak, pengetahuan gizi dan kesehatan ibu, pola asuh makan, pola asuh kesehatan, riwayat kehamilan dan kelahiran, riwayat konsumsi ASI, riwayat kesehatan serta pola konsumsi (keragaman makanan). 2. Uji Regresi Logistik Uji ini digunakan untuk menarik kesimpulan akhir penelitian dan keluaran variabel data bersifat dikotomi. Adapun persamaan regresi logistiknya : Dimana: Y = Log F 1 - F = β 0 + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 + β 5 X 5 + β 6 X 6 + β 7 X 7 + β 8 X 8 + β 9 X 9 + β 10 X 10 + β 11 X 11 + β 12 X 12 + β 13 X 13 + β 14 X 14 + β 15 X 15 + β 16 X 16 + β 17 X 17 + β 18 X 18 + β 19 X 19 + β 20 X 20 + β 21 X 21 + β 22 X 22 + β 23 X 23 + β 24 X 24 + β 25 X 25 + β 26 X 26 + Є Y F = Variabel terikat (normal, stunting) = Fungsi Kumulatif (Kemungkinan y=1) 1-F = Kemungkinan y=0 β 0 β 1 X 1 β 2 X 2 β 3 X 3 β 4 X 4 β 5 X 5 β 6 X 6 β 7 X 7 β 8 X 8 β 9 X 9 β 10 X 10 β 11 X 11 β 12 X 12 = Koefisien regresi = Umur ayah = Umur ibu = Pendidikan ayah = Pendidikan ibu = Pekerjaan ayah = Pekerjaan ibu = Pendapatan keluarga = Besar keluarga = Banyak balita = Umur saat hamil = Banyak anak = Jarak anak β 13 X 13 β 14 X 14 β 15 X 15 β 16 X 16 β 17 X 17 β 18 X 18 β 19 X 19 β 20 X 20 β 21 X 21 β 22 X 22 β 23 X 23 β 24 X 24 β 25 X 25 β 26 X 26 Є = Penyakit yang pernah di derita saat hamil = Jenis kelamin = Umur balita = Urutan anak dalam keluarga = Pengetahuan gizi dan kesehatan ibu = Riwayat kehamilan = Riwayat kelahiran = Riwayat konsumsi ASI = Riwayat kesehatan = Praktek pemberian makan = Praktek sanitasi pangan = Praktek perawatan diri = Praktek sanitasi lingkungan = Pola konsumsi balita = galat (error)

60 keluarga perkapita perbulan didasarkan pada Garis Kemiskinan. Kategori Miskin, jika dibawah garis kemiskinan (< Rp 256.414) dan tidak miskin, jika di atas garis kemiskinan ( Rp 256.414) (BPS 2011). Karakteristik balita adalah karakteristik yang melekat pada anak yang meliputi usia, jenis kelamin anak dan urutan anak dalam keluarga. Riwayat kehamilan adalah Kondisi kesehatan ibu pada saat hamil, jenis makanan dan perawatan yang dilakukan. Riwayat kelahiran adalah Kondisi kesehatan balita pada saat lahir, seperti BBLR yang diukur, jika berat < 2500 g dan Normal, jika berat 2500 g (WHO/UNICEF 2004) serta penyakit bawaan apa saja yang ada pada saat lahir. Riwayat konsumsi ASI adalah riwayat pemberian ASI contoh yang dilakukan ibu meliputi kualitas dan lama pemberian ASI. Riwayat penyakit adalah penyakit yang pernah diderita adalah diare, Infeksi saluran pernafasan atas (ISPA), kecacingan dan malaria. Yang terdiri dari beberapa pertanyaan mengenai frekuensi sakit, lama sakit dan tingkat keparahan yang dialami dalam kurun waktu tiga bulan terakhir kemudian dikelompokkan menjadi kategori sehat dan sakit. Diare adalah penyakit yang ditandai perubahan bentuk dan konsistensi dari tinja yang melembek seperti cairan dan frekuensinya antara 3 kali atau lebih selama 24 jam. ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) adalah penyakit yang di tandai adanya batuk, pilek, atau tanpa panas atau sesak napas (WHO). Pola asuh makan adalah cara dan kebiasaan ibu/keluarga dalam melayani kebutuhan makan anak balita. Meliputi praktek pemberian makan dan praktek sanitasi pangan. Data diperoleh menggunakan modifikasi yang pernah digunakan oleh Martianto et al. (2009) dan Astari (2006). Dikategorikan baik dan kurang baik. Pola asuh kesehatan adalah cara dan kebiasaan ibu/keluarga dalam melayani kebutuhan kesehatan anak balita yang meliputi praktek perawatan diri dan praktek sanitasi lingkungan. Data diperoleh menggunakan modifikasi yang pernah digunakan oleh Martianto et al. (2009) dan Astari (2006). Dikategorikan baik dan kurang baik. Pola konsumsi balita adalah riwayat jenis makanan apa saja yang dikonsumsi anak dalam masa pertumbuhan, metode FFQ sehingga didapat keragaman makan.

59 Definisi Operasional Definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut : Positive deviance pada keluarga miskin adalah suatu keadaan penyimpangan positif yang berkaitan kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan anak-anak tertentu dari anak-anak lain di dalam lingkungan masyarakat atau keluarga yang sama keadaan ekonomi lemah (miskin) Stunting balita adalah keadaan fisik anak usia antara 24-59 bulan yang memiliki z score TB/U kurang dari -2 SD berdasarkan referensi WHO 2005. Pengetahuan gizi dan kesehatan adalah tingkat pengertian tentang gizi dan kesehatan, yang diukur dari kemampuan ibu untuk menjawab pertanyaan mengenai konsumsi gizi pada saat hamil Karakteristik keluarga adalah karakteristik yang melekat pada keluarga yang dapat menggambarkan kondisi keluarga tersebut yang meliputi jumlah anggota keluarga dan jumlah anak balita dalam keluarga. Besar keluarga adalah jumlah orang yang menjadi tanggungan dalam suatu keluarga. Pengkategorian jumlah orang dalam keluarga menjadi keluarga banyak < 4 orang dan keluarga 4 orang. Banyak anak adalah jumlah anak yang dimiliki. Pengkategorian berdasarkan Jumlah balita dalam keluarga adalah jumlah balita yang menjadi tanggungan dalam suatu keluarga. Pengkategorian jumlah balita dalam keluarga menjadi keluarga 1 balita dan keluarga 2-3 balita. Karakteristik ibu adalah karakteristik yang melekat pada ibu yang meliputi umur ibu saat hamil, jumlah anak yang dilahirkan, jarak anak sebelum atau sesudah responden, dan penyakit yang pernah diderita ibu sebelum hamil responden. Pendidikan orang tua adalah pendidikan formal yang pernah dijalani. Pangkategorian pendidikan menjadi pendidikan tinggi (jika ibu tamat SLTA dan perguruan tinggi lama pendidikan > 9 tahun) dan pendidikan rendah (jika ibu tidak pernah sekolah, tidak tamat SD, tamat SD, tidak tamat SLTP dan tamat SLTP lama pendidikan 9 tahun). Pekerjaan orangtua adalah kegiatan yang dilakukan orang tua untuk menghasilkan pendapatan bagi keluarga kategori yaitu tidak bekerja dan bekerja. Pendapatan keluarga adalah pendapatan orangtua selama satu bulan yang diperoleh melalui pekerjaan utama, pekerjaan tambahan, atau pemberian orang lain yang dinilai dalam rupiah. Berdasarkan BPS Kota Bogor 2010, pendapatan diukur berdasarkan pengeluaran (pangan dan non pangan)