IV METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

IV. METODE PENELITIAN. (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas,

IV. METODE PENELITIAN. di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi di km

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

BAB IV METODE PENELITIAN

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data

IV. METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden

IV. METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

IV METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif.

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di

III. METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Metode Penentuan Sampel

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk

N = Ukuran populasi. IFE, EFE, SWOT dan QSP. Beberapa metode analisis yang digunakan dapat. a. Analisis Deskriptif. Keterangan : n = Jumlah sampel

3.1 KERANGKA PEMIKIRAN

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada produk teh siap minum Walini Peko yang diproduksi oleh

IV. METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III. Metodologi Penelitian

IV. METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada,

BAB 3 METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Kabupaten Batu Bara pada ruang

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

BAB IV METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis

BAB IV METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Tahapan Budidaya Sayuran Organik

III. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Prosedur Penelitian Pengumpulan Data

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI KAJIAN

(Library Reasearch) dan penelitian lapangan (Field research),yaitu:

METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian B. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian 2. Metode Pengambilan Sampel

3. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang ini berlokasi di permukiman Telaga Golf Sawangan, yang terletak di Depok.

BAB 2 LANDASAN TEORI

III. METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian dilaksanakan di Kabupaten Langkat selama 3 (tiga)

BAB III 3 METODOLOGI PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

METODOLOGI KAJIAN. deskriptif dengan survey. Menurut Whitney (1960) dalam Natsir (1999), metode

BAB III METODE PENELITIAN

METODE Lokasi dan Waktu Teknik Sampling

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yaitu

BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu B. Pengumpulan Data

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan data B. Metode Analisis

III. KERANGKA PEMIKIRAN

METODE KAJIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran III. METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di KUB Hurip Mandiri Kecamatan Cisolok,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Asahan, untuk melihat kajian secara

Gambar 5. Kerangka pemikiran kajian

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. Apabila mengharapkan penerapan TI yang optimal, dibutuhkan strategi

Transkripsi:

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Simpan Pinjam Warga Sepakats beralamat di Jalan Raya Cibanteng Bogor No. 02 Cihideung Ilir- Ciampea Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Koperasi ini telah berbadan hokum dengan keterangan badan hokum No. 6517/BH/AD/KWK-10/VII/1997. Hal ini berdasarkan pertimbangan bahwa koperasi ini sudah cukup berkembang di Bogor. Pertimbangan lainnya adalah berupa ketersediaan data dan kesediaan manajemen perusahaan menjadikan perusahaan tersebut sebagai lokasi penelitian. Kegiatan penelitian akan dilaksanakan selama 8 minggu, dimulai dari bulan Juli hingga bulan September 2009. 4.2 Jenis Dan Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder, data primer merupakan data yang diperoleh dari hasil pengamatan dan wawancara langsung dari lapangan, melalui kuisioner yang berupa daftar pertanyaan ditujukan kepada responden anggota dan calon anggota Koperasi Warga Sepakat. Responden yang akan diwawancarai adalah pihak-pihak yang berkepentingan di koperasi bersifat (purposive sampling) responden yang sengaja dipilih. Responden yang dipilih adalah ketua koperasi, manager koperasi, kepala divisi simpan pinjam, kepala divisi data dan informasi dan beberapa orang nasabah yang menggunakan jasa koperasi warga sepakat. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumentasi data historis berupa catatan yang mendukung dari koperasi dan dijadikan sebagai pelengkap data primer. Sumber data sekunder berasal dari laporan bulanan dan tahunan koperasi, hasil penelitian yang sebelumnya, selain itu data sekunder juga diperoleh dari penelusuran literatur yang relevan dan pengumpulan data informasi dari instansi-instansi atau lembaga yang terkait baik pemerintah maupun swasta seperti biro pusat statistik dan instansi terkait lainnya. 38

4.3 Metode Pengolahan dan Analisis Data Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan metode analisis kualitatif dan kuantitatif dengan pendekatan konsep-konsep manajemen strategis David (2006). Dan data tersebut dianalisis secara deskriptif menggunakan microsoft excel. Sedangkan data kuantitatif dianalisis dengan menggunakan matriks IFE, EFE, IE dan SWOT. Untuk laporan keuangan Unit Simpan Pinjam Peternakan, dianalisis dengan menggunakan analisis rasio keuangan. 4.4 Analisis Deskriptif Analisis deskriptif digunakan untuk memperoleh gambaran mengenai keadaan koperasi melalui pendeskripsian visi dan misi koperasi serta peristiwa dan kejadian yang terjadi di daerah penelitian. 4.4.1 Analisis Tiga Tahap Perumusan Strategi 4.4.1.1 Tahap Input Tahap input dari analisis perumusan strategi terdiri dari matriks IFE dan matriks EFE. Matrik IFE (Internal Factor Evaluatian Matrixs) akan digunakan untuk mengevaluasi kekuatan dan kelemahan internal koperasi Warga Sepakat. Faktor-faktor lingkungan internal dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif. Kekuatan internal kunci yang dianalisis meliputi kekuatan manajemen, pemasaran, keuangan, produksi, penelitian dan pengembangan serta sistem informasi manajemen. Matriks EFE (Exsternal Factor Evaluation Matrixs) akan digunakan untuk mengevaluasi peluang dan ancaman yang ada di lingkungan jauh dan lingkungan Usaha Koperasi Warga Sepakat. Faktor-faktor dalam lingkungan jauh yang dievaluasi adalah aspek ekonomi, sosial, budaya, demografis dan lingkungan, politik pemerintahan dan hukum, serta aspek teknologi. Faktor-faktor dalam lingkungan itu usaha itu yang dievaluasi adalah hambatan pemasok, kekuatan pemasok, kekuatan pembeli, ketersediaan substitusi, dan pesaing antar perusahaan. Lingkungan internal dan eksternal memiliki pengaruh yang sama besar bagi suatu usaha. 39

4.4.2 Matriks IFE Matriks IFE dapat dikembangkan dalam empat tahap : 1. Tuliskan faktor internal utama, seperti diidentifikasi dalam proses audit internal. Gunakan total sepuluh hingga dua puluh faktor internal, mencakup kekuatan dan kelemahan. Tuliskan kekuatan dibidang hulu kemudian kelemahan. 2. Beri bobot yang berkisar dari 0,0 (tidak penting) hingga 1,0 (sangat penting) untuk masing-masing faktor. Bobot yang diberikan kepada masing-masing faktor mengidentifikasi tingkat penting relatif dari faktor terhadap keberhasilan perusahaan dalam industri. Jumlah seluruh bobot harus sama dengan 1,0. 3. Berikan peringkat 1 sampai 4 masing-masing faktor untuk menggidentifikasikan apakah faktor tersebut menunjukan kelemahan utama (peringkat=1), atau kelemahan minor (peringkat=2), kekuatan minor (peringkat=3) atau kekuatan utama (peringkat=4). Perhatikan bahwa kekuatan harus mendapatkan peringkat 3 atau 4 dan kelemahan harus mendapatkan peringkat 1 atau 2. Kalikan masing-masing bobot faktor dengan peringkat untuk menentukan rata-rata tertimbang untuk masing-masing variabel. 4. Jumlahkan rata-rata tertimbang untuk masing-masing variabel untuk menentukan total rata-rata tertimbang untuk organisasi. Untuk mengetahui format dasar matriks IFE dapat dilihat pada Tabel 4. Jumlah nilai yang dibobot dapat berkisar dari 1,0 yang terendah sampai 4,0 yang tinggi, dengan rata-rata 2,5. Jumlah nilai yang dibobot sama dengan 4,0 menunjukan kondisi organisasi yang sangat kuat secara internal. Sedangkan jumlah nilai yang dibobot sama dengan 1,0 menunjukan kondisis organisasi yang sangat lemah secara internal. 40

Tabel 4. Matriks Evaluasi Faktor Internal (IFE) Faktor-faktor internal Bobot Peringkat Nilai Yang dibobot Kekuatan : 1.... 2.... 3.... Kelemahan : 1.... 2.... 3.... Jumlah Sumber : David, 2006 4.4.3 Matriks EFE Matriks EFE dapat kita buat dengan lima tahapan: 1. Buat daftar lima faktor eksternal yang diidentifikasikan dalam proses audit eksternal. 2. Berikan bobot untuk masing-masing faktor dari 0,0 (tidak penting) hingga 1,0 (paling penting). Bobot mengidentifikasikan tingkat penting relatif dari faktor terhadap keberhasilan perusahaan dalam suatu industri. Peluang sering kali diberi bobot lebih tinggi dari ancaman, tetapi ancaman juga dapat diberi bobot yang tinggi jika mereka sangat serius atau sangat mengancam. Penjumlahan dari seluruh bobot yang diberikan kepada semua faktor harus sama dengan 1,0. 3. Berikan peringkat 1 sampai 4 untuk masing-masing faktor eksternal kunci tentang seberapa efektif strategi perusahaan saat ini dalam merespon faktor tersebut, dimana 4= respon perusahaan superior, 3= respon perusahaan diatas rata-rata, 2= respon perusahaan rata-rata, 1= respon perusahaan jelek. Peringkat didasari pada efektifitas strategi perusahaan. Dengan demikian, peringkat didasarkan pada perusahaan, sedangkan bobot dalam tahap 2 didasarkan pada industri. 4. Kalikan masing-masing bobot faktor dengan peringkatnya untuk menentukan nilai tertimbang. 41

5. Jumlahkan nilai tertimbang dari masing-masing variabel untuk menentukan total nilai tertimbang bagi organisasi. Tabel 5. Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) Faktor-faktor eksternal Bobot Peringkat Nilai Yang dibobot Kekuatan : 1. 2. 3. Kelemahan : 1. 2. 3. Jumlah Sumber : David, 2006 Total nilai yang dibobot tertinggi untuk suatu organisasi adalah 4,0 dan yang terendah adalah 1,0. Rata-rata nilai yang dibobot adalah 2,5. Jumlah nilai yang dibobot sama dengan 4,0 menunjukan bahwa suatu organisasi memberi respon dengan cara yang sangat tinggi pada keadaan lingkungan eksternal. Jumlah nilai sama dengan 1,0 menunjukan bahwa suatu organisasi memberikan respon yang rendah. Penentuan bobot setiap variabel dilakukan dengan cara penilaian bobot faktor strategis eksternal dan internal organisasi pada informan yang telah dipilih. Penentuan bobot untuk matriks IFE dan matriks EFE dilakukan dengan metode Paired Comparison Scales (Kinear dan Taylor, 1996). Menentukan bobot variabel digunakan skala 1,2 dan 3. 1= jika indikator horizontal kurang penting dari pada indikator vertikal. 2= jika indikator horizontal sama penting dengan indikator vertikal 3= jika indikator horizontal lebih penting dari pada indikator vertikal Menentukan total nilai setiap faktor strategis diperoleh dengan cara menentukan total nilai setiap faktor strategis terhadap jumlah keseluruhan variabel atau faktor strategis dengan menggunakan rumus sebagai berikut : 42

Dimana : Ai = Bobot faktor strategis untuk variabel ke-i Xi = Nilai faktor strategis untuk variabel ke-i i = 1,2,3,...,n n = jumlah faktor strategis Tabel 6. Penilaian Bobot Faktor Strategis Internal Organisasi Faktor Strategis Internal A B C D... Total Bobot A B C D... Total Sumber : Kinear dan Taylor, 2001 Tabel 7. Penilaian Bobot Faktor Strategis Eksternal Organisasi Faktor Strategis eksternal A B C D... Total Bobot A B C D... Total Sumber : Kinear dan Taylor, 2001 4.4.4 Tahap Pencocokan Setelah menganalisis tahap input dengan menggunakan analisis matriks IFE dan mariks EFE, maka proses selanjutnya dilakukan tahap pencocokan dengan mengunakan analisis matriks IE dan analisis matriks SWOT. 4.4.5 Matriks IE (Internal-Eksternal) Matriks IE memposisikan berbagai divisi organisasi dalam tampilan sel atau diagram skematis, yang disebut matriks portofolio. Matriks IE didasari pada 43

dua dimensi yaitu rata-rata tertimbang IFE pada sumbu X dan total skor dari matriks EFE pada sumbu Y. pada sumbu X dari matriks IE. Total rata-rata tertimbang dari 1,0 1,99 dianggap lemah, nilai 2,0 2,99 adalah rata-rata, dan skor 3,0 4,0 adalah kuat. Sedangkan pada sumbu Y dari matriks IE, total ratarata tertimbang dari 1,0 1,99 adalah rendah, skor 2,0 2,9 adalah sedang dan skor 3,0 4,0 adalah tinggi (David,2006). Matriks IE dibagi menjadi tiga bagian utama yang mempunyai dampak strategi berbeda. Pertama divisi masuk dalam sel I, II atau IV disebut dengan tumbuh dan bina. Strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk) atau integratifr (integrasi kebelakang, integrasi kedepan, dan integrasi horizontal) mungkin paling tepat untuk semua divisi ini, kedua divisi yang masuk ke sel III,V atau VII terbaik dapat dikelola dengan strategi pertahankan dan pelihara. Strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk merupakan dua strategi yanhg banyak dilakukan untuk tipe-tipe divisis ini. Ketiga, divisi yang umum yang masuk kedalam sel VI,VIII, atau IX adalah panen atau divestasi. Gambar 2. Matriks Internal Eksternal THE IFE TOTAL WEIGHTED SCORES 4,0 Kuat 3,0 Rata-rata 2,0 Lemah 1,0 Tinggi THE EFE 3,0 I II III TOTAL Sedang IV V VI WEIGHTED 2,0 Keterangan : SCORE Rendah 1,0 VII VIII IX I = Strategi Pertumbuhan II = Strategi Pertumbuhan III = Strategi Penciutan IV = Strategi Stabilitas V = Strategi Pertumbuhan Dan Stabilitas VI = Strategi Penciutan VII = Strategi Pertumbuhan VIII = Strategi Pertumbuhan IX = Strategi Likuidasi 44

Matriks IE dapat mengidentifikasi sembilan strategi perusahaan, tetapi pada prinsipnya kesembilan sel itu dapat dikelompokan menjadi tiga strategi utama yaitu : 1. Sel I, II, IV disebut tumbuh dan bangun (Growth And Build). Strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk) atau integratif (integrasi kebelakang, kedepan dan horizontal) mungkin paling tepat untuk divisi ini. 2. Sel III, V dan VII terbaik dapat dikelola dengan strategi mempertahankan dan memelihara (Hold And Maintain) 3. Sel VI, VIII, IX adalah mengambil hasil atau melepaskan (Harvest and Divest). Usaha memperkecil atau mengurangi usaha yang dilakukan oleh suatu organisasi. 4.4.6 Matrikas SWOT Analisis SWOT didasarkan pada asumsi bahwa suatu stategi akan memaksimalkan kekuatan dan peluang serta meminimalkan kelemahan dan ancaman. Matriks SWOT digunakan untuk mengembangkan empat tipe alternatif strategi SO (Strangths-Opportunities), strategi WO (Weakness-Opportunities), strategi ST (Strangths-Threats) dan strategi WT (Weakness- Threats). Tahapan dalam membentuk matriks SWOT (David, 2006) adalah sebagai berikut : 1. Tuliskan peluang eksternal kunci perusahaan. 2. Tuliskan ancaman eksternal kunci perusahaan. 3. Tuliskan kekuatan internal kunci perusahaan. 4. Tuliskan kelemahan internal kunci perusahaan. 5. Cocokan kekuatan internal dengan peluang eksternal dan catat hasil strategi SO dalam sel yang ditentukan. 6. Cocokan kelemahan internal dengan peluang eksternal dan catat hasil strategi WO dalam sel yang ditentukan. 7. Cocokan kekuatan internal dengan ancaman eksternal dan catat hasil strategi ST dalam sel yang ditentukan. 8. Cocokan kelemahan internal dengan ancaman eksternal dan catat hasil strategi WT dalam jumlah yang ditentukan. 45

Skema matriks SWOT menurut David (2006), disajikan dalam Gambar 3. KEKUATAN (S) Daftar Kekuatan KELEMAHAN (W) Daftar Kelemahan PELUANG (O) Daftar Peluang STRATEGI SO Gunakan Kekuatan Untuk Memanfaatkan Peluang STRATEGI WO Atasi Kelemahan Untuk Memanfaatkan Peluang ANCAMAN (T) Daftar Ancaman Gambar. 3 Matriks SWOT STRATEGI ST Gunakan Kekuatan Untuk Menghindari Ancaman STRATEGI WT Minimalisasi Kelemahan dan Hindari Ancaman 4.4.7 Tahap Pengambilan Keputusan Pada tahap keputusan digunakan matriks perencanaan strategi kuantitatif (QSPM). QSPM menentukan daya tarik relatif dari beberapa strategi berdasarkan seberapa jauh faktor keberhasilan kunci internal dan eksternal dimanfaatkan atau diperbaiki. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa QSPM merupakan dasar untuk memilih strategi alterrnatif terbaik. QSPM merupaka alat yang memungkinkan ahli strategi untuk mengevaluasi alternatif strategi secara objektif dan penilaian intuitif yang baik, berdasarkan faktor kunci internal dan faktor eksternal yang telah diidentifikasi sebelumnya (David 2006). Ada enam langkah yang diperlukan untuk mengembangkan QSPM yaitu sebagai berikut: 1) Mendaftar peluang atau ancaman eksternal serta kekuatan dan kelemahan internal perusahaan pada kolom kiri dalam QSPM. Informasi ini diambil langsung dari matriks IFE dan EFE. Minimal sepuluh faktor kritis internal dan sepuluh faktor sukses eksternal dimasukkan dalam QSPM. 2) Memberikan bobot untuk setiap faktor sukses kunci eksternal dan internal. Bobot ini identik dengan yang dipakai dalam matriks IFE dan EFF. Bobot dituliskan dalam kolom ini di sebelah kanan faktor sukses kunci internal dan eksternal. 46

3) Mengevaluasi matriks pencocokan (SWOT dan IE) serta mengidentifikasi alternatif strategi yang harus dipertimbangkan perusahaan untuk diimplementasikan. Semua strategi dicatat di baris teratas QSPM. Strategi dikelompokkan ke dalam set yang independen jika memungkinkan. 4) Menentukan nilai daya tarik (Attractiveness Scores atau AS). Didefinisikan sebagi angka yang mengindikasikan daya tarik relatif dari masing-masing set alternatif tertentu. Nilai daya tarik ditentukan dengan mengevaluasi masing-masig faktor internal dan akesternal satu persatu dan mengajukan pertanyaan apakah faktor ini mempengaruhi pilihan strategi yang dibuat?. Jika jawabanya ya, maka strategi harus dibandingkan secara relatif terhadap faktor kunci tersebut. Secara spesifik nilai daya tarik diberikan pada setiap strategi untuk menunjukkan daya tarik relatif atas strategi lainnya, dengan mempertimbangkan faktor tertentu. Jangkauan untuk nilai daya tarik adalah 1= tidak menarik, 2= agak menarik, 3= cukup menarik, 4= amat menarik. Jika jawaban dari pertanyaan diatas adalah tidak, maka faktor sukses kunci tersebut tidak mempunyai pengaruh sehingga tidak perlu memberikan nilai daya tarik. 5) Menghitung total nilai daya tarik. Total nilai daya tarik (total Attractiveness Scores atau TAS) didiefinisikan debagai produk dari pengalian bobot dengan nilai daya tarik. Semakin tinggi total daya tarik semakin menarik alternatif strategi itu. 6) Menghitung jumlah total daya tarik. Jumlah total daya tarik dalam setiap kolom strategi QSPM (Tabel 17). Penjumlahan total nilai daya tarik (STAS) mengungkapkan strategi mana yang paling menarik dari setiap set alternatif strategi. Semakin tinggi nilai menunjukkan strategi semakin menarik, mempertimbangkan semua faktor internal dan eksternal yang relevan yang dapat memepengaruhi keputusan strategis. Tingkat perbedaan antara penjumlahan total nilai daya tarik dari set alternatfi strategi tertentu mengindikasikan tingkat kesuksesan relatif dari satu strategi di atas yang lainnya. Tabel 8. QSPM Faktor-Faktor Bobot Alternatif Strategi 47

Kunci Strategi 1 Strategi 2 AS TAS AS TAS Faktor-Faktor Kunci Eksternal Faktor-Faktor Kunci Internal Jumlah Total Daya Tarik Sumber : David (2006) Keterangan : Nilai Daya trik (AS) Total nilai daya tarik (TAS) 4.4.8 Metode Penelitian Metode kerja yang digunakan adalah mempelajari dan berpartisipasi aktif dalam lingkup kegiatan yang berlangsung Kopesari Simpan Pinjam Warga Sepakat, Ciampea, Bogor, Jawa Barat melalui pengamatan atau pendataan baik di lapang maupun di kantor, wawancara dengan pihak pengelola dan pekerja serta studi pustaka. Kegiatan ini dilakukan smenjak Oktober 2009 sampai dengan Desember 2009. Ruang lingkup pekerjaan penelitian yang akan dilaksanakan secara umum meliputi. Kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan Koperasi Simpan Pinjam Warga Sepakat disamping kegiatan perancangan, kegiatan lain yang akan dilakukan antara lain: 1. Mengenal kelembagaan Koperasi Simpan Pinjam Warga Sepakat. 2. Pengenalan administrasi dan proses kerja Kopesari Simpan Pinjam Warga Sepakat, untuk mendapatkan pengalaman dan wawasan mengenai manajemen yang diterapkan pada perusahaan tempat penelitian. V GAMBARAN UMUM KOPERASI 48