Deret Taylor. dengan radius kekonvergenan positif. Maka, dengan menggunakan teorema turunan deret pangkat, (x a) + f 00 (a) 2! (x a) 2 + f 000 (a) 3!

dokumen-dokumen yang mirip
Program Studi Pendidikan Matematika UNTIRTA. 10 Maret 2010

Hendra Gunawan. 26 Februari 2014

Persamaan Di erensial Orde-2

UJI KONVERGENSI. Januari Tim Dosen Kalkulus 2 TPB ITK

Ringkasan Kalkulus 2, Untuk dipakai di ITB 1

Barisan dan Deret Agus Yodi Gunawan

MA1201 KALKULUS 2A Do maths and you see the world

BAB I PENDAHULUAN. Tahap-tahap memecahkan masalah dengan metode numeric : 1. Pemodelan 2. Penyederhanaan model 3.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisa Numerik. Teknik Sipil. 1.1 Deret Taylor, Teorema Taylor dan Teorema Nilai Tengah. 3x 2 x 3 + 2x 2 x + 1, f (n) (c) = n!

Linear Lokal = Mempunyai Turunan

Dari contoh di atas fungsi yang tak diketahui dinyatakan dengan y dan dianggap

LIMIT FUNGSI. A. Menentukan Limit Fungsi Aljabar A.1. Limit x a Contoh A.1: Contoh A.2 : 2 4)

INTISARI KALKULUS 2. Penyusun: Drs. Warsoma Djohan M.Si. Open Source. Not For Commercial Use

Metode Numerik. Muhtadin, ST. MT. Metode Numerik. By : Muhtadin

Pecahan Parsial (Partial Fractions)

BAB I ARTI PENTING ANALISIS NUMERIK

Galat & Analisisnya. FTI-Universitas Yarsi

Himpunan/Selang Kekonvergenan

Matematika I: APLIKASI TURUNAN. Dadang Amir Hamzah. Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I / 70

Metode Numerik & Lab. Muhtadin, ST. MT. Metode Numerik & Komputasi. By : Muhtadin

Pertemuan ke-10: UJI PERBANDINGAN, DERET BERGANTI TANDA, KEKONVERGENAN MUTLAK, UJI RASIO, DAN UJI AKAR

MA3231 Analisis Real

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Suatu integral dapat diselesaikan dengan 2 cara, yaitu secara analitik dan

BAB IV DERET FOURIER

Konsep Deret & Jenis-jenis Galat

Kelompok Mata Kuliah : MKU Program Studi/Program : Pendidikan Teknik Elektro/S1 Status Mata Kuliah : Wajib. : Aip Saripudin, M.T.

4. Deret Fourier pada Interval Sebarang dan Aplikasi

BAB II LANDASAN TEORI. Pada Bab Landasan Teori ini akan dibahas mengenai definisi-definisi, dan

Matematika I: Turunan. Dadang Amir Hamzah. Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I / 75

Catatan Kuliah KALKULUS II BAB V. INTEGRAL

II. TINJAUAN PUSTAKA. variabel x, sehingga nilai y bergantung pada nilai x. Adanya relasi kebergantungan

Deret Binomial. Ayundyah Kesumawati. June 25, Prodi Statistika FMIPA-UII. Ayundyah (UII) Deret Binomial June 25, / 14

MA3231 Analisis Real

II. TINJAUAN PUSTAKA

Matematika Dasar FUNGSI DAN GRAFIK

DeretTaylor dananalisisgalat

Matematika I : Limit. Dadang Amir Hamzah. Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I / 79

9. Teori Aproksimasi

Triyana Muliawati, S.Si., M.Si.

MATEMATIKA 2. DERET Series ASEP MUHAMAD SAMSUDIN, S.T.,M.T. DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

Karena deret tersebut konvergen pada garis luarnya, kita dapat menukar orde integrasi dan penjumlahan pada ruas kanan.

III PEMBAHASAN. Berdasarkan persamaan (2.15) dan persamaan (2.16), fungsi kontinu dan masing-masing sebagai berikut : dan = 3

I. Sistem Persamaan Diferensial Linier Orde 1 (Review)

MACLAURIN S SERIES. Ghifari Eka

4. Deret Fourier pada Interval Sebarang dan Aplikasi

BAB II LANDASAN TEORI

MA3231 Analisis Real

II. TINJAUAN PUSTAKA. Turunan fungsi f adalah fungsi lain f (dibaca f aksen ) yang nilainya pada ( ) ( ) ( )

METODE PSEUDOSPEKTRAL CHEBYSHEV PADA APROKSIMASI TURUNAN FUNGSI

PAM 252 Metode Numerik Bab 2 Persamaan Nonlinier

Akar-Akar Persamaan. Definisi akar :

MA1201 MATEMATIKA 2A Hendra Gunawan

untuk i = 0, 1, 2,..., n

MODIFIKASI APROKSIMASI TAYLOR DAN PENERAPANNYA

Pengantar Metode Perturbasi Bab 1. Pendahuluan

CNH2B4 / KOMPUTASI NUMERIK

II LANDASAN TEORI. Besaran merupakan frekuensi sudut, merupakan amplitudo, merupakan konstanta fase, dan, merupakan konstanta sembarang.

DASAR-DASAR ANALISIS MATEMATIKA

Persamaan Parametrik

TEKNIK PENGINTEGRALAN

16. BARISAN FUNGSI Barisan Fungsi dan Kekonvergenan Titik Demi Titik

TINJAUAN PUSTAKA. diketahui) dengan dua atau lebih peubah bebas dinamakan persamaan. Persamaan diferensial parsial memegang peranan penting di dalam

TEKNIK ITERASI VARIASIONAL UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN NONLINEAR ABSTRACT

PERBANDINGAN BEBERAPA METODE NUMERIK DALAM MENGHITUNG NILAI PI

KALKULUS BAB II FUNGSI, LIMIT, DAN KEKONTINUAN. DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA Universitas Indonesia

Hampiran turunan menggunakan metoda numerik

Kunci Jawaban Quis 1 (Bab 1,2 dan 3) tipe 1

METODE NUMERIK. MODUL 1 Galat dalam Komputasi Numerik 1. Zuhair Jurusan Teknik Informatika Universitas Mercu Buana Jakarta 2008 年 09 月 21 日 ( 日 )

Analisis Riil II: Diferensiasi

PAM 252 Metode Numerik Bab 2 Persamaan Nonlinier

METODE ITERASI BARU BERTIPE SECANT DENGAN KEKONVERGENAN SUPER-LINEAR. Rino Martino 1 ABSTRACT

Daftar Isi 3. BARISAN ANALISIS REAL. (Semester I Tahun ) Hendra Gunawan. Dosen FMIPA - ITB

LEMBAR AKTIVITAS SISWA INDUKSI MATEMATIKA

Uji Komptensi. 2. Tentukan jumlah semua bilangan-bilangan bulat di antara 100 dan 200 yang habis dibagi 5

FUNGSI HIPERBOLIK Matematika

TINJAUAN PUSTAKA. mengestimasi parameter regresi. Distribusi generalized. digunakan dalam bidang ekonomi dan keuangan.

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER(RPS) PROGRAM STUDI STATISTIKA

DERET TAK HINGGA. Contoh deret tak hingga :,,, atau. Barisan jumlah parsial, dengan. Definisi Deret tak hingga,

Matematika Teknik Dasar-2 3 Bilangan Kompleks - 2. Sebrian Mirdeklis Beselly Putra Teknik Pengairan Universitas Brawijaya

PENYELESAIAN NUMERIK PERSAMAAN DIFERENSIAL LINEAR HOMOGEN DENGAN KOEFISIEN KONSTAN MENGGUNAKAN METODE ADAMS BASHFORTH MOULTON

Matematika Teknik Dasar-2 2 Bilangan Kompleks - 1. Sebrian Mirdeklis Beselly Putra Teknik Pengairan Universitas Brawijaya

FUNGSI KONTINU. sedemikian sehingga jika x adalah titik dari A (c), maka f (x) berada pada Vg (f (c)). (Lihat Gambar 5.1.1).

Modul Praktikum Analisis Numerik

Matematika I: Turunan. Dadang Amir Hamzah. Dadang Amir Hamzah Matematika I Semester I / 61

MA5031 Analisis Real Lanjut Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan

Ujian Tengah Semester

Matematika

Bab 2. Landasan Teori. 2.1 Persamaan Air Dangkal (SWE)

BAB I METODE NUMERIK SECARA UMUM. dengan rumus rumus aljabar yang sudah baku atau lazim.

TEKNIK-TEKNIK PENGINTEGRALAN

BAB I PENDAHULUAN. analitik, misalnya persamaan berikut sin x 7. = 0, akan tetapi dapat

3 LIMIT DAN KEKONTINUAN

BAB II PENGANTAR SOLUSI PERSOALAN FISIKA MENURUT PENDEKATAN ANALITIK DAN NUMERIK

PENGANTAR MATEMATIKA TEKNIK 1. By : Suthami A

DIKTAT KULIAH (3 sks) MX 211: Metode Numerik

Pengantar Metode Numerik

3 LIMIT DAN KEKONTINUAN

Modul Praktikum Analisis Numerik

Fungsi dan Limit Fungsi 23. Contoh 5. lim. Buktikan, jika c 0, maka

Transkripsi:

oki neswan (fmipa-itb) Deret Taylor Sebelumnya kita telah melihat bagaimana sebuah deret pangkat membangkitkan sebuah fungsi dengan domain merupakan interval kekonvergenan deret pangat tersebut. Sekarang kita melakukan hal sebaliknya. Jika f (x) fungsi, maka ada dua pertanyaan yang ingin dijawab. apakah ada deret pangkat yang membangkitkan f (x)?. jika ada, (a) apakah ada cara menentukan deret pangkat tersebut? (b) apakah deret pangkat konvergen pada seluruh domain f? Deret pangkat tersebut disebut representasi dari f (x) dalam bentuk deret pangkat. Salah satu tujuan representasi sebuah fungsi dalam bentuk deret pangkat adalah untuk menghampiri fungsi dengan polinom, tidak hanya menghampiri, kita juga ingin tahu akurasi hampiran tersebut. Turunan ke n fungsi f ditulis sebagai f (n) (x) Misalkan f (x) mempunyai representasi deret pangkat, f (x) = X c n (x a) n = c 0 + c (x a) + c (x a) + c (x a) + n=0 dengan radius kekonvergenan positif. Maka, dengan menggunakan teorema turunan deret pangkat, Jadi, Secara umum, f 0 (x) = c + c (x a) + c (x a) + c (x a) + f 00 (x) =!c +!c (x a) + c (x a) + 5!c 5 (x a) + f 000 (x) =!c +!c (x a) + 5c 5 (x a) +. f (n) (x) = c n + (n + )!c n+ (x a) + (n + ) c n+ (x a) + f (a) = c 0 ; f 0 (a) = c ; f 00 (a) =!c ; f () (a) =!c ; ; f (n) (a) = c n ; c n = f (n) (a) Jika f mempunyai representasi deret pangkat, maka f (a) + f 0 (a)! (x a) + f 000 (a)! (x a) + salah satu alternatif representasi deret pangkat dari f Ternyata tidak ada bentuk lain selain yang di atas. Theorem (Ketunggalan) Jika f (x) = c 0 + c (x a) + c (x a) + c (x a) + untuk semua x dalam interval buka yang memuat a; maka c n = f (n) (a)

De nition Misalkan f (x) mempunyai turunan ke n untuk tiap n = ; ; ; pada suatu interval buka yang memuat a Maka deret pangkat X k=0 f (k) (a) k! (x ) k = f (a) + f 0 (a)! (x a) + f 000 (a)! (x a) + + f (n) (0) (x a) n + disebut deret Taylor yang dibangkitkan oleh f di x = a Deret Taylor yang dibangkitkan oleh f di x = 0 disebut deret Maclaurin yang dibangkitkan oleh f; f (0) + f 0 (0) x + f 00 (0) x! x + f 000 (0)! x + + f (n) (0) x n + Theorem (Teorema Taylor) Jika f (n+) (x) ada pada suatu interval buka J yang memuat a; maka untuk tiap x J; terdapat c antara a dan x sehingga f (x) = f (a)+ f 0 (a) (x a)+ f 00 (a)! (x a) + f 000 (a)! (x a) + + f (n) (x) dengan R n (x) = f (n+) (c) (n+)! (x a) n+ disebut suku sisa atau galat hampiran. f (x) = P n (x) + R n (x) (x a) n + f (n+) (c) (n + )! (x a) n+ Theorem (Teorema Estimasi Suku Sisa) Jika terdapat M sehingga f (n+) (s) M untuk tiap s antara x dan a; maka suku sisa R n (x) memenuhi hubungan Polinom P n (x) = f (a) + f 0 (a)! ajn+ jr n (x)j M jx (n + )! (x a) + f 000 (a)! (x a) + + f (n) (x) (x a) n pada teorema di atas disebut polinom Taylor orde n dari f berpusat di a Akurasi hampiran f (x) oleh P n (x) diberikan Teorema Estimasi Suku Sisa. Perhatikan bahwa untuk n = 0; f (x) = f (a) + f 0 (c) (x a) yang tidak lain adalah Teorema Nilai Rata-rata. Jadi, Teorema Taylor dapat dipandang sebagai perumuman dari Teorema Nilai Rata-rata. Hubungan f (x) = f (a) + f 0 (c) (x a) dapat dipandang menyatakan jika nilai f (x) dihampiri oleh fungsi konstan f (a) ; maka galatnya adalah f 0 (c) (x a) Sebagai contoh untuk n = dan n =. Dari hubungan () ; kita peroleh untuk n = ; f (x) = f (a) + f 0 (a) (x a) + f 00 (c)! (x a) Artinya, jika f (x) dihampiri oleh fungsi linear P (x) = f (a) + f 0 (a) (x a) ; maka errornya adalah f (x) f (a) + f 0 (a) (x a) = f 00 (c)! (x a) = jr (x)j. Selanjutnya, untuk n = ; f (x) = f (a) + f 0 (a)! (x a) + f 000 (c)! (x a) ; yang berarti jika f (x) dihampiri oleh fungsi kudratik P (x) = f (a) + f 0 (a)! (x a) ; maka errornya adalah f (x) f (a) + f 0 (a) (x a) + f 00 (a) (x a) = f 0000 (c)! (x a) = jr (x)j! ()

Secara umum, R n (x) = f (n+) (c) (n + )! (x a) n+ ; untuk suatu c antara x dan a adalah error atau galat yang terjadi, bila f (x) dihampiri oleh polinom Taylor orde n; P n (x) ; P n (x) = f (a) + f 0 (a)! (x a) + f 000 (a)! (x a) + + f (n) (x) Contoh Tentukan deret Maclaurin dari f (x) = x tan x Karena tan x x = x maka f (x) = x tan x = x x 5 + x7 x 9 5 7 + = X( ) j+ n + xn+ j=0 + x5 5 (x a) n x 7 7 + ; Latihan Tentukan deret Maclaurin untuk f (x) = cos x Terdapat dua cara () mengalikan deret pangkat sin x; yang kurang praktis, dan () gunakan identitas cos x = + cos x Contoh Tentukan deret Maclaurin dan deret Taylor (berpusat di x = ) dari f (x) = x x Untuk deret Maclaurin Jadi, f (x) = + x + x x + x x x = (x x) = + x + x! + x + x + x x = x + x x + x x + x 5 = x + x x + x + x x 6 + 6x 5 + x + 8x x 8 + 8x 7 + x 6 + x 5 + 6x 5 = + x + x 8 + 9 9 7 x 6 + 5 x + = 9 x 7 0 6 7 x 8 x x Deret Maclaurin konvergen untuk x x < atau < x x < x x < 0 dan x x + > 0 Karena x x + mempunyai diskriminan < 0 dan membuka ke atas, maka x x + > 0 untuk tiap x Jadi, cukup diperhatikan syarat x x < 0 yang setelah difaktorkan menjadi (x + ) (x ) < 0; yaitu < x < Untuk deret Taylor, diperlukan sedikit modi kasi sebagai berikut. x x = (x ) = x Maka, deret Taylor dari f (x) berpusat di adalah f (x) = = X k x = x = (x ) k=0 (x ) 6 (x ) 6 8 + X k=0 (x ) k k+

dengan syarat jx j < atau jx j < ; yaitu < x < Remark 5 (Hampiran Lokal) Polinom Taylor sekitar x = a memberikan hampiran fungsi secara lokal disekitar x = a Latihan Berikan hampiran sin 8 dengan kesaahan tak lebih dari 0 Karena 8 lebih dekat ke dibandingkan 0; maka akan digunakan polinom Taylor dengan pusat a = sin (n+) (c) jr n (8)j = (n + )! 8 n+ untuk suatu c antara 8 dan Untuk tiap m; sin (m) x adalah sin x atau cos x Jadi, sin (m) x untuk tiap x Maka karena sin (n+) (c) jr n (8)j = (n + )! 8 n+ 8 n+ (n + )! < 9 0 n+ (n + )! 9 0! 9 0! = 0000 5 > 0 = 656 0 8 < 7000 5 0 8 = 80 0 8 = 8 0 6 < 0 Maka dipilih n = = Bangun polinom Taylor P (x) dengan a = Maka P (x) = + (x ) f = ; f 0 = cos = 0; f 00 = sin = ; ; f () = cos = 0! Karena c = 0; maka sesungguhnya P (x) = P (x) Akibatnya menggunakan P (x) sama dengan menggunakan P (x) Maka agar akurasi lebih terjamin kita gunakan P (x) P (x) = + x x!! Jadi, sin (8) P (8) = + 8! sin (8) 0996 6 609 6 8! Catatan sin 8 P 55 0 6 sin (8) P 6687 0 0

Apabila kita menggunakan polinom Maclaurin, a = 0; maka suku sisa adalah R n (x) = f n+ (c)(8 0) n+ ; c diantara 0 dan 8 Karena f n+ (c) jr n (x)j j8jn+ (n + )! Untuk mencapai batas 0 ; diperlukan n = Jadi, jauh lebih e sien menggunakan polinom Taylor dengan a = ; karena lebih dekat ke 8 x Contoh Tentukan semua nilai x sehingga sin x dapat dihampiri oleh P (x) = x! dengan kesalahan tak lebih dari 0 Karena deret Maclaurin sin x merupakan deret berganti tanda, maka jsin x P (x)j = jsin x P (x)j jxj5 5! (n+)! Maka kesalahan jsin x P (x)j tak lebih dari 0 ; jika jxj 5 5! < 0 atau jxj < 5p 5! 0 05 5 079 Latihan Beri hampiran dari R 0 e( x ) dx dengan kesalahan tak lebih dari 00 Latihan Beri hampiran dari R 0 cos x dx dengan kesalahan tak lebih dari 0000 Beberapa Polinom Taylor fungsi f (x) = sin x 5

6