BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN DAN KEBUTUHAN INFORMASINYA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teknologi informasi pada era globalisasi ini sangat berpengaruh

PELAYANAN DAN PENANGANAN PENUMPANG KHUSUS DI RUANG TUNGGU (BOARDING GATE) PT. GAPURA ANGKASA BANDAR UDARA INTERNASIONAL SOEKARNO-HATTA CENGKARENG

a. Menerapkan secara praktis prinsip-prinsip dan praktek-praktek akuntansi yang sehat dalam perusahaannya, ekonomis dan praktis dapat dilaksanakan.

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERNYATAAN... ii HALAMAN PERSETUJUAN... iii HALAMAN PENGESAHAN... iv INTISARI... v ABSTRACT

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. kawasan Barat Indonesia sejak tahun 1984.

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan para pemangku kepentingan perusahaan. penyelenggaraan diklat serta Pengelolaan pusat pelatihan.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji (Lembaran Negara

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. kita baru saja membenahi kondisi perekonomian yang cukup pelik,

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. dan pelayanan lalu lintas udara yang telah melakukan aktivitas pelayanan jasa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Pengembangan Usaha. di kawasan barat indonesia sejak tahun 1984.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Tanggerang; Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta; Bandar Udara Sultan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk,Bidang,dan Pengembangan Usaha

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Gambaran Umum Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha. Kemayoran bertugas mengelola Pelabuhan Udara Kemayoran.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

S U R A T E D A R A N NOMOR : SE 013 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN RUNWAY SAFETY PROGRAM DAN PEMBENTUKAN RUNWAY SAFETY TEAM

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Menimbang : a. bahwa dalam rangka menyambut lebaran Tahun 2017 (1438 H),

BAB 3 ANALISIS YANG SEDANG BERJALAN. AHU AH Tahun Kantor pusat perusahaan ini bertempat di

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. yang terkemuka dan profesional (World Class Airport Company) untuk

BAB II PT. ANGKASA PURA II (PERSERO) BANDAR UDARA POLONIA MEDAN. dan pelayanan lalu lintas udara yang telah melakukan aktivitas pelayanan jasa

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2014; 3. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fung

Survey Sterilisasi Bandara International sesuai standar pengawasan yang optimal dan efektif

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. akta Notaris Soeleman Ardjasasmita, SH, No. 12, dan telah mendapat

Universitas Sumatera Utara

BERITA NEGARA. DEPARTEMEN HUKUM DAN HAM. Visa. Kunjungan. Kedatangan. Perubahan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pura II (Persero) unit Airport Operation Center (AOC) yang berlokasi di gedung

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM BASISDATA

BAB I PENDAHULUAN. menggalahkan pembangunan di segala bidang, yaitu pembangunan dibidang

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. lingkungan Department Perhubungan yang dimpimpin oleh seorang Direktur Utama

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk Usaha, Bidang Usaha, dan Perkembangan Usaha. kebandarudaraan dan pelayanan lalu lintas udara yang telah melakukan

BAB II GAMBARAN UMUM PT. ANGKASA PURA I (PERSERO) CABANG BANDAR UDARA INTERNASIONAL AHMAD YANI SEMARANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II PT. ANGKASA PURA II (PERSERO) BANDAR UDARA KUALANAMUDELI SERDANG. Bandar Udara Internasional Kualanamu (IATA: KNO, ICAO: WIMM)

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. satu bulan, program Kerja Praktek tersebut dilaksanakan di Divisi Sistem

KEBIJAKAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DALAM MENDUKUNG FASILITASI (FAL) UDARA

LAPORAN DIKLAT TCC PERALATAN PEMANTAU DAN PENUNDA UPAYA KEJAHATAN (P3UK) AKADEMI TEKNIK DAN KESELAMATAN PENERBANGAN (ATKP) MEDAN

: MANAGER & STAFF. 5 Apakah terdapat rotasi pekerjaan yang dilakukaan perusahaan?

Jurnal Penelitian Perhubungan Udara WARTA ARDHIA

Lampiran 1 Kuisioner Internal Control atas Integritas dan Nilai Etika

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB II PT. ANGKASA PURA II (PERSERO) BANDAR UDARA POLONIA MEDAN. Sebelum PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandara Polonia berdiri,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. pemeliharaan dan peningkatan citra (termasuk reputasi) menjadi sangat krusial

BAB I PENDAHULUAN. sama lain, untuk menciptakan rasa saling pengertian diantara keduanya.

BAB III ANALISA SISTEM INFORMASI BERJALAN

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ROMANCE BEDDING AND FURNITURE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan PT. AirAsia Indonesia

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BAB II DESKRIPSI PT. ANGKASA PURA II (PERSERO) Perusahaan merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak

STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA

BAB I PENDAHULUAN. Nama Angkasa Pura pertama kali muncul pada tahun 1862, yaitu dengan didirikannya perusahaan Negara (PN) Angkasa Pura

PERKEMBANGAN TRANSPORTASI SEPTEMBER 2017 PROVINSI LAMPUNG

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. penjualan alat-alat rumah tangga dari Korea dan Cina. Alat-alat yang dijual berupa

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat menjanjikan terutama di Pulau Bali. Karena Pulau Bali di kenal

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

KEPALA BADAN SAR NASIONAL PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK.07 TAHUN 2010 TENTANG

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. mulai beroperasi pada Desember 1993.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III.1.1 Sejarah Perusahaan

Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soedijapranata Semarang. KUESIONER Judul Audit Operasional pada PT Sriwijaya Air Distrik Semarang

Bandar Udara Internasional KUALANAMU

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 1 PENDAHULUAN. PT Angkasa Pura II ( Persero ) adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN ANGGARAN KEUANGAN PADA PT. GAPURA ANGKASA

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang Dan Perkembangan Usaha. di Departemen Perhubungan terlibat dalam perusahaan pengelola

LAMPIRAN. Hasil Wawancara

BAB II HASIL SURVEY. 2.1 Gambaran Umum PT. Mitra Jaya Abadi Surabaya. no.85 Surabaya dengan nomor telepon (031) dan PT.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2001 TENTANG

PENDAHULUAN Latar Belakang

UANG PENGINAPAN, UANG REPRESENTASI DAN UANG HARIAN PERJALANAN DINAS KELUAR DAERAH DAN DALAM DAERAH

BAB 3 GAMBARAN UMUM OBJEK PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha. Pura Kemayoran bertugas mengelola pelabuhan udara Kemayoran.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, Dan Perkembangan Usaha. wadah apa perusahaan didirikan. Ini berhubungan dengan produksi yang

LAMPIRAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM SISTEM INFORMASI YANG BERJALAN. Hendro Tawang. Perusahaan ini pertama kali berdiri dengan nama PT. DAMAI

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

LAMPIRAN 1. Hasil Wawancara. : Direktur Asset Management PT. Sinarmas Sekuritas

BAB I PENDAHULUAN. November 1990 oleh H. Soeprapto Suparno selaku pemilik. Pada awalnya, JNE

BAB IV PEMBAHASAN. Ruang lingkup audit operasional atas fungsi Sumber Daya Manusia pada PT.

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 33 TAHUN 2015

Transkripsi:

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN DAN KEBUTUHAN INFORMASINYA 3.1 Tentang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan Pada tahun 1998, PT. Gapura Angkasa didirikan untuk pertama kali di daerah Kemayoran, Jakarta Pusat. PT. Gapura Angkasa menawarkan berbagai pelayanan penerbangan, seperti : penyediaan cargo, penanganan penumpang dan bagasi, serta operasi penerbangan pesawat dengan kualitas yang tinggi. Perusahaan ini diakui oleh Lembaga IATA ( International Air Transport Association ). IATA merupakan salah satu Lembaga yang bertujuan untuk membantu perusahaan perusahaan penerbangan untuk mencapai keseragaman persaingan harga. PT. Gapura Angkasa memiliki beberapa cabang, seperti di Aceh, Medan, Padang, Biak, Pangkal Pinang, Pekanbaru, Palembang, Balikpapan, Pontianak, Banjarmasin, Manado, Makasar, Jakarta, Jogyakarta, Semarang, Solo, Surabaya, Denpasar, Mataram dan Jayapura. Jumlah karyawan PT. Gapura Angkasa cabang bandara Soekarno-Hatta sampai saat ini adalah 894 orang. Pada awalnya PT. Garuda Indonesia selaku penerbangan melaksanakan kegiatan ground handling untuk kepentingan sendiri, mengingat kebutuhan akan pelayanan profesional dan tuntutan hasil kerja yang optimal dengan mengutamakan unsur keselamatan, kehandalan, tepat waktu dan kepuasan pelanggan. Ground handling 54

55 merupakan suatu kegiatan penerbangan yang berkaitan dengan penanganan atau pelayanan terhadap para penumpang, seperti bagasinya, cargo, pos, peralatan pembantu pergerakan pergerakan pesawat didarat dan pesawat terbang itu sendiri selama berada di bandara udara, baik untuk kedatangan maupun untuk keberangkatan. Oleh karena itu PT. Garuda Indonesia mempertimbangkan untuk menyerahkan kegiatan ground handling kepada PT. Gapura Angkasa. PT. Gapura Angkasa merupakan perusahaan perseroan terbatas yang didirikan oleh 3 perusahaan BUMN, yaitu : 1. PT. Garuda Indonesia, selaku penerbangan terbesar di Indonesia. 2. PT. Angkasa Pura I, selaku pengelola bandar udara di Indonesia timur. 3. PT. Angkasa Pura II, selaku pengelola bandar udara di Indonesia barat. Pada tanggal 26 januari 1998 disepakati untuk mendirikan perusahaan dengan nama PT. Gapura Angkasa dengan bidang kerja pelaksanaan ground handling. Dasar hukum pendirian PT. Gapura Angkasa adalah : 1. SK Menteri Keuangan RI no. S-546/MK016/1997 tanggal 5 November 1997 tentang pendirian perusahaan kerjasama. 2. SK Menteri Keuangan RI no. SR04/MK016/1998 tanggal 29 Januari 1998 tentang perjanjian kerjasama usaha, anggaran dasar dan keanggotaan PT. Gapura Angkasa.

56 3. Akta Notaris Imas Fatimah,SH no. 32 tanggal 26 Januari 1998, tentang pendirian perusahaan kerjasama PT. Gapura Angkasa. Bagian bagian yang dipegang PT. Gapura Angkasa, yaitu : 1. Perwakilan dan akomodasi. 2. Load control, komunikasi dan mengontrol keberangkatan. 3. Unit load device control. 4. Penumpang dan bagasi. 5. Cargo dan surat kantor pos. 6. Jalur penerbangan. 7. Pelayanan pesawat terbang. 8. Bahan bakar dan minyak. 9. Pemeliharaan pesawat terbang. 10. Pengoperasian penerbangan dan para pekerja adminstrasi 11. Surface transport. 12. Jasa katering. 13. Pengawasan dan adminstrasi 14. Keamanan Fungsi PT. Gapura Angkasa adalah menyelenggarakan ke-14 section tersebut secara cepat, aman, efisien dan ekonomis dalam rangka menunjang kelancaran operational penerbangan di bandara sesuai dengan kesiapan masing masing stasiun.

57 Kantor pusat dan kantor kantor cabang PT. Gapura Angkasa, yaitu : 1. Kantor pusat gedung penjamin, floor 3 dan 3A jln. Angkasa, Blok B9 Kav.6, Kota Baru Bandar Kemayoran, Jakarta 10720 Indonesia. 2. Kantor kantor cabang Jakarta (CGK) terminal F, Soekarno Hatta International Airport. 3. Jakarta (HLP) Halim Perdana Kusuma International Airport. 4. Denpasar (DPS) Ngurah Rai International Airport. 5. Medan (MES) Polonia International Airport. 6. Surabaya (SUB) Juanda International Airport. 7. Makasar (UPG) Hasanudin International Airport. 8. Balikpapan (BPN) Sepinggan International Airport. 9. Yogyakarta (JOG) Adi Sutjipto International Airport. 10. Semarang (SMG) Ahmad Yani International Airport. 11. Biak (BIK) Frans Kasieppo International Airport. 12. Pekanbaru (PKU) Sutan Syarif Kasim II Airport. 13. Pontianak (PNK) Supadio Airport. 14. Banjarmasin (BDJ) Syamsuddin Noor Airport. 15. Manado (MDC) Sam Ratulangi Airport. 16. Palangkaraya (PKY) Cilikriwut Airport. 17. Padang (PDG) Minangkabau International Airport. 18. Palembang (PLM) Sultan Mahmud Badaruddin II International Airport. 19. Solo (SOC) Adi Sumarmo Airport.

58 20. Mataram (AMI) Selaparang Airport. 21. Banda Aceh (BTJ) Sultan Iskandar Muda Airport. 22. Jayapura (DIJ) Sentani Airport. 23. Sorong (SOQ) Domine Eduard Osok Airport. 24. Pangkal Pinang (PGK) Depati Amir Airport. 25. Jambi (DJB) Sultan Thaha Airport. 3.1.2 Visi dan Misi 1. Misi PT. Gapura Angkasa, yaitu : a. Memberi konstribusi positif dalam integritas bisnis jasa penerbangan. b. Berperan serta dalam membentuk sinergi bisnis antara perusahaan dengan pemegang saham. c. Meraih keuntungan. d. Meningkatkan kesejahteraan karyawan. e. Menjadi perusahaan ground handling yang diakui di Asia. 2. Visi PT. Gapura Angkasa, yaitu : Mengelola jasa kebandarudaraan dan pelayanan lalu lintas udara yang mengutamakan keselamatan penerbangan dan kepuasan pelanggan,dalam upaya memberikan manfaat optimal kepada pemegang saham, mitra kerja, pegawai, masyarakat dan lingkungan dengan memegang teguh etika bisnis.

59 3.1.3 Tujuan Perusahaan Tujuan PT. Gapura Angkasa adalah untuk memaksimalkan kontribusinya dan untuk mempertahankan kepuasaan pelanggan. 3.1.4 Kegiatan Bisnis Perusahaan Kegiatan bisnis utama pada PT. Gapura Angkasa adalah menawarkan berbagai pelayanan penerbangan kepada para pelanggan, seperti : penyediaan cargo, penanganan penumpang dan bagasi, serta operasi penerbangan pesawat dengan kualitas yang tinggi. 3.1.5 Struktur Organisasi Di dalam perusahaan terdapat beberapa unit kerja yang masingmasing mempunyai tugas dan tanggung jawab yang berbeda, sehingga dibentuklah sebuah struktur organisasi. Struktur organisasi merupakan hal yang sangat penting dalam suatu perusahaan, karena dengan mempelajari struktur organisasi, maka dapat diperoleh gambaran mengenai bagian-bagian yang ada di dalam perusahaan tersebut, beserta tugas, wewenang, dan tanggung jawab serta koordinasi antar bagian-bagian yang bersangkutan. Berikut ini adalah struktur organisasi perusahaan PT. Gapura Angkasa pada bagian Dinas Informatika dan Pelaporan, yang menggambarkan hubungan vertikal dan horizontal antara pemimpin dan bawahan beserta karyawannya. Dimana karyawan atau bawahan harus

60 menjalankan tugasnya masing-masing dan bertanggung jawab kepada atasannya agar bisa tercapai hasil kerja yang optimal. Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Gapura Angkasa

61 3.1.6 Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Berikut ini adalah tugas dan tanggung jawab dari masing masing unit organisasi yang berdasarkan pada struktur organisasi PT. Gapura Angkasa di atas, antara lain : 1. General Manager Tugas dan tanggung jawab General Manager : a. Mengatur dan mengawasi semua divisi. b. Bertanggung jawab penuh atas seluruh aktivitas perusahaan. c. Mengawasi jalannya perusahaan. d. Mengadakan pemeriksaan laporan secara berkala. 2. Senior Manager Operation Area Tugas dan tanggung jawab Senior Manager Operation Area : a. Mengatur kegiatan penerbangan b. Mengatur kegiatan operasional baik MPA ( Maskapai Penerbangan Asing) maupun Garuda. 3. Head Section Safety & Security Tugas dan tanggung jawab Head Section Safety & Security : a. Mengatur keamanan dari kegiatan yang sedang berlangsung. b. Memastikan bahwa standar mutu di bidang keamanan dapat dijalankan. c. Mengontrol proses administrasi keamanan agar dapat berjalan secara transparan dan benar. d. Melakukan pembinaan secara terstruktur terhadap bawahannya.

62 e. Melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala terhadap tim yang dipimpin. 4. Division Manager Non GA Services Tugas dan tanggung jawab Division Manager Non GA Services adalah mengatur kegiatan operasional yang berada di luar penerbangan Garuda. 5. Division Manager GA Services Tugas dan tanggung jawab Division Manager GA Services adalah mengatur kegiatan operasional penerbangan Garuda. 6. Division Manager FLT. Operation Tugas dan tanggung jawab Division Manager FLT. Operation adalah mengkoordinasi seluruh kegiatan operasional yang terdiri dari load control, ramp handling, loading master, DEPCO ( Deperature Control ) 7. Division Manager GSE. Operation Tugas dan tanggung jawab Division Manager GSE. Operation adalah menyediakan dan mempersiapkan peralatan peralatan penerbangan yang dibutuhkan. 8. Division Manager Customer Services Tugas dan tanggung jawab Division Manager Customer Services adalah memberi pelayanan dan informasi.

63 9. Division Manager Technic Tugas dan tanggung jawab Division Manager Technic adalah bertanggung jawab terhadap perawatan semua perlatan kantor. 10. Division Manager Intern Services Tugas dan tanggung jawab Division Manager Intern Services : a. Mengelola layanan internal, seperti bagian personalia dan tata usaha. b. Mensortir CV yang masuk. c. Merencanakan sistem dan mekanisme kerja yang efektif dan efisien. d. Menyusun Job Description, Specification, dan Evaluation bagi seluruh jabatan sesuai susunan organisasi dan merevisi ulang sesuai perkembangan kebutuhan perusahaan. e. Memonitor dan mengevaluasi hasil kerja karyawan. f. Membantu memecahkan masalah karyawan yang dipandang dapat mempengaruhi prestasi kerjanya. 11. Division Manager Finance Tugas dan tanggung jawab Division Manager Finance adalah mengatur dan menyelesaikan sistem pembukuan keuangan. 12. Liasion Officer Non GA Tugas dan tanggung jawab Liasion Officer Non GA adalah mengatur dan bertanggung jawab terhadap MPA ( Maskapai Penerbangan Asing ).

64 13. Assistant / Duty Manager GA. Services Tugas dan tanggung jawab Assistant/Duty Manager GA. Services adalah membantu Division Manager GA Services dalam mengatur kegiatan operasional penerbangan Garuda. 14. Assistant / Duty Manager FLT. Operation Tugas dan tanggung jawab Assistant/Duty Manager FLT. Operation adalah membantu Division Manager FLT. Operation dalam mengkoordinasi seluruh kegiatan operasional. 15. Assistant / Duty Manager GSE. Operation Tugas dan tanggung jawab Assistant/Duty Manager GSE. Operation adalah membantu Division Manager GSE. Operation dalam menyediakan dan mempersiapkan peralatan peralatan. 16. Assistant Manager GSE. Maintanance Tugas dan tanggung jawab Assistant Manager GSE. Maintanance adalah merawat serta memelihara peralatan dan bertanggung jawab terhadap Division Manager Technic. 17. Assistant Manager HRD, MPWR SCHD & GA Tugas dan tanggung jawab Assistant Manager HRD, MPWR SCHD & GA : a. mengatur penjadwalan setiap karyawan. b. Pengurusan perencanaan kebutuhan karyawan ( Man Power Planning ) untuk keperluan dan perkembangan organisasi perusahaan.

65 c. Memasang iklan untuk penerimaan karyawan baru. d. Pengangkatan, pengembangan, pemberhentian dan kesejahteraan pegawai serta dokumentasi tata naskah pegawai pelaksana persuratan dinas dan kearsipan. e. Pelaksanaan administrasi anggaran dan perbendaharaan serta akuntansi, penyiapan sarana dan prasarana kerja, keamanan, kebersihan, keselamatan kerja dan keprotokolan. f. Evaluasi pelaksanaan urusan kepegawaian, keuangan, rumah tangga dan ketatausahaan Pusat. 18. Assistant Manager Treasury & Budgeting Tugas dan tanggung jawab Assistant Manager Treasury & Budgeting adalah mengatur dan merencanakan total biaya ( cost ) yang dapat dipakai oleh perusahaan serta mencatat setiap pengeluaran dan pendapatan dari perusahaan. 19. Liasion Officer Garuda Tugas dan tanggung jawab Liasion Officer Garuda adalah mengontrol dan mengevaluasi kinerja karyawan Garuda. 20. Assistant Manager GSE. Maintance Support Tugas dan tanggung jawab Assistant Manager GSE. Maintance Support adalah bertanggung jawab terhadap perawatan peralatan yang mendukung kinerja perusahaan.

66 21. Assistant Manager Perf. Analys & Management Reports Tugas dan tanggung jawab Assistant Manager Perf. Analys & Management adalah menganalisis perfomance dan mengatur laporan yang masuk dalam perusahaan. 22. Assistant Manager Accounting Tugas dan tanggung jawab Assistant Manager Accounting adalah a. Melakukan Audit Internal. b. Mengontrol data transaksi dari proyek. c. Melakukan amortisasi biaya. 23. Assistant Manager Facility Maintanance Tugas dan tanggung jawab Assistant Manager Facility Maintanance adalah merawat semua fasilitas, baik sarana ataupun prasarana yang ada dalam perusahaan. 3.2 Gambaran Sistem Yang Sistem Berjalan 3.2.1 Data Flow Diagram 3.2.1.1 Diagram Konteks Berikut ini adalah diagram konteks pengelolaan sumber daya manusia pada sistem yang sedang berjalan saat ini.

67 Keterangan : PHK = Pemutusan Hubungan Kerja Gambar 3.2 Diagram Konteks

68 3.2.1.2 Diagram Nol Berikut ini adalah diagram noll pengelolaan sumber daya manusia pada sistem yang sedang berjalan saat ini. Keterangan : PHK = Pemutusan Hubungan Kerja Gambar 3.3 Diagram Nol

69 3.2.1.3 Diagram Rinci Gambar 3.4 Diagram Rinci Perekrutan

Gambar 3.5 Diagram Rinci Pelatihan 70

Gambar 3.6 Diagram Rinci Penilaian 71

Gambar 3.7 Diagram Rinci Cuti 72

73 Teguran 1 Pelanggaran 1 5.1* Analisa Pelanggaran Divisi Jabatan Penilaian Kayawan SP Pelanggaran 3 SP 3 5.1* Analisa Pelanggaran SP 2 Karyawan SP 1 Pelanggaran 2 Pelanggaran 1 Surat Pensiun Karyawan Surat Referensi Surat Pengunduran Diri 5.3* Pengaturan PHK Usulan PHK Konfirmasi Human Resource Surat PHK Surat Pengunduran Diri dan Konfirmasi Surat Usulan PHK Divisi yang Terkait PHK Laporan PHK 5.5* Pembuatan Laporan PHK 5.4* Pembuatan Surat PHK Laporan PHK Gambar 3.8 Diagram Rinci Pemutusan Hubungan Kerja 3.2.2 Prosedur di Dalam Sistem PT. Gapura Angkasa merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penerbangan seperti penyediaan cargo, penanganan penumpang dan bagasi, serta operasi penerbangan pesawat. Untuk mencapai kinerja yang

74 berkualitas tinggi dibutuhkan pengelolaan sumber daya manusia yang lebih profesional. Pengelolaan sumber daya manusia meliputi mulai dari perekrutan karyawan, pelatihan karyawan, penilaian prestasi karyawan, permohonan cuti dan pemutusan hubungan kerja ( PHK ). Berikut ini merupakan prosedur perekrutan karyawan, penilaian karyawan, promosi, mutasi, demmosi dan pemecatan karyawan dalam proses pengelolaan sumber daya manusia yang terdapat pada PT. Gapura Angkasa. 3.2.2.1 Perekrutan Karyawan Perekrutan tenaga kerja dimaksudkan untuk memperoleh jumlah dan jenis tenaga yang tepat untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja untuk mencapai tujuan organisasi. Pembahasan formulir lamaran, test psikologi dan wawancara dalam menentukan kebutuhan tenaga kerja, baik menyangkut jumlah maupun mutu tenaga kerja merupakan seleksi dalam memilih dan menarik tenaga kerja. Pada unit organisasi PT. Gapura Angkasa, fungsi perekrutan tenaga kerja ini didelegasikan kepada para ahli bagian HRD. Prosedur dari kegiatan perekrutan karyawan adalah sebagai berikut:

75 1. Divisi yang membutuhkan tenaga kerja mengusulkan permintaan karyawaan serta mengirim dokumen permintaan karyawan kepada divisi HRD. 2. Divisi HRD menerima dokumen permintaan karyawan dari divisi yang membutuhkan tenaga kerja. 3. Divisi membuat promosi ( periklanan ) lowongan kerja secara manual melalui media massa. 4. Media masa membuat dokumen periklanan lowongan kerja serta menyebarkan dokumen tersebut kepada pelamar yang akan melamar. 5. Pelamar membuat CV kemudian mengirimkan CV ke Divisi HRD. 6. Divisi HRD menerima semua CV pelamar. 7. Divisi HRD melakukan penyeleksian CV pelamar. 8. Divisi HRD memilih dokumen hasil pelamar yang memenuhi syarat. 9. Divisi HRD mengirim dokumen hasil pelamar yang memenuhi syarat ke Divisi yang membutuhkan permintaan tenaga kerja. 10. Divisi HRD membuat surat panggilan tes dan wawancara serta mengirimnya ke pelamar yang memenuhi seleksi. 11. Pelamar menerima surat panggilan tes dan wawancara.

76 12. Pelamar mendatangai Divisi HRD untuk melakukan proses tes dan wawancara secara manual. 13. Divisi HRD menilai haasil tes dan wawancara dari pelamar. 14. Divisi HRD melakukan proses penyeleksian penerimaan karyawan baru. 15. Apabila seleksi penerimaan calon karyawan baru tidak disetujui oleh divisi HRD maka divisi HRD membuat konfirmasi kepada pelamar serta mengirim surat penolakan kepada pelamar 16. Apabila seleksi penerimaan calon karyawan baru disetujui, maka Divisi HRD membuat 1 rangkap surat perjanjian kerja kepada calon karyawan baru untuk ditandatangani. 17. Pelamar menerima surat perjanjian kerja. 18. Pelamar menandatangani surat perjanjian kerja. 19. Pelamar mengirim surat perjanjian kerja kepada divisi HRD. 20. Divisi HRD membuat NIPP untuk karyawan baru.

Gambar 3.4 Diagram Aliran Dokumen Proses Perekrutan 77

78 3.2.2.2 Pelatihan Karyawan Pelatihan ( training ) dimaksudkan untuk memperbaiki penguasaan berbagai keterampilan dan teknik pelaksanaan kerja tertentu, terinci dan rutin. Prosedur dari kegiatan pelatihan karyawan adalah sebagai berikut : 1. Divisi yang terkait mengirimkan dokumen dokumen karyawan yang berhak mendapatkan pelatihan kepada divisi HRD. 2. Divisi HRD membuat dan mengirimkan surat penawaran untuk mengikuti kegiatan pelatihan kepada karyawan. 3. Karyawan menerima surat penawaran tersebut dan memberi respon kepada divisi HRD. 4. Divisi HRD mengadakan kegiatan pelatihan yang diikuti oleh karyawan. 5. Divisi HRD memberi hasil dari pelatihan yang telah dijalankan. 6. Divisi HRD mengirim hasil pelatihan kepada divisi yang terkait dan kepada karyawan.

Gambar 3.5 Diagram Aliran Dokumen Pelatihan 79

80 3.2.2.3 Penilaian Prestasi Karyawan Penilaian prestasi kerja merupakan proses dimana organisasi organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi kerja karyawan. Kegiatan ini dapat memperbaiki keputusan keputusan personalia dan memberikan umpan balik kepada para karyawan tentang pelaksanaan kerja mereka. PT. Gapura Angkasa melakukan penilaian prestrasi pada karyawan berdasarkan kualitas dan kemampuan dalam pelaksanaan tugas yang diberikan, penampilan dalam pelaksanaan jasmani maupun rohani, tertibnya dalam peraturan PT. Gapura Angkasa serta penyusaian diri terhadap lingkungan sekitarnya. Prosedur dari kegiatan penilaian prestasi karyawan adalah sebagai berikut : 1. Manager divisi yang terkait memantau kegiatan serta produktivitas karyawan setiap hari. 2. Manager divisi yang terkait memberikan hasil laporan kegiatan serta produktivitas karyawan kepada divisi HRD. 3. Divisi HRD menerima laporan kegiatan serta produktivitas karyawan. 4. Divisi HRD melakukan penilaian prestasi karyawan. 5. Divisi HRD mencetak laporan penilaian prestasi karyawan. 6. Divisi HRD memberikan laporan penilaian prestasi karyawan kepada manager divisi yang terkait. 7. Divisi yang terkait menerima laporan penilaian a prestasi karyawan, kemudian mengevaluasi laporan tersebut.

Gambar 3.6 Diagram Aliran Dokumen Penilaian Prestasi 81

82 3.2.2.4 Permohonan Cuti Cuti merupakan suatu kebijaksanaan yang dianut setiap organisasi dimana ada waktu tertentu para pegawai tidak bekerja, tetapi tetap memperoleh penghasilan. PT. Gapura Angkasa memberikan hak cuti kepada setiap karyawan membutuhkannya. Setiap karyawan memiliki hak cuti yang terbatas, apabila seorang karyawan telah habis hak cutinya maka karyawan tersebut tidak dapat mengambil cuti lagi. Prosedur dari kegiatan permohonan cuti karyawan adalah sebagai berikut : 1. Karyawan meminta formulir permohonan cuti kepada Divisi HRD. 2. Divisi HRD menerima permohonan cuti karyawan. 3. Divisi HRD mencetak formulir permohonan cuti dan memberikan formulir tersebut pada karyawan. 4. Karyawan menerima dan mengisi formulir permohonan cuti kosong. 5. Karyawan menyerahkan formulir permohonan cuti yang telah diisi kepada divisi HRD. 6. Divisi HRD menerima formulir cuti yang telah diisi oleh karyawan, kemudian Divisi HRD memeriksa jatah atau sisa waktu cuti yang dimiliki oleh karyawan yang bersangkutan. 7. Apabila jatah cuti yang dimiliki oleh karyawan sudah habis, maka divisi HRD mengirim surat penolakan cuti kepada karyawan.

83 8. Apabila jatah cuti yang diminta oleh karyawan masih tersedia, maka divisi HRD mengurangi waktu cuti yang dimiliki karyawan tersebut. 9. Divisi HRD menandatangani dan mengirimkan surat permohonan cuti kepada karyawan. 10. Karyawan menerima surat permohonan cuti yang telah ditandatangani oleh Divisi HRD, setelah itu karyawan yang bersangkutan menandatangani surat permohonan cuti tersebut. 11. Karyawan mengirimkan surat permohonan cuti yang telah valid kepada Divisi HRD. 12. Divisi HRD menerima surat permohonan cuti yang telah valid, kemudia menyimpan surat permohonan cuti tersebut ke dalam berkas.

Gambar 3.7 Diagram Aliran Dokumen Permohonan Cuti 84

85 3.2.2.5 Pemutusan Hubungan Kerja ( PHK ) Pemberhentian merupakan pemutusan hubungan kerja seseorang pada suatu perusahaan. Beberapa alasan pemberhentian antara lain karena undang undang, keinginan karyawan, pensiun, kontrak kerja berakhir, kesehatan karyawan, meninggal dunia atau karena perusahaan dilikuidasi. PT. Gapura Angkasa melakukan pemutusan hubungan berdasarkan argumentasi yang berlandaskan hukum dan fakta fakta yang ada. Prosedur dari krgiatan PHK adalah sebagai berikut : 1. Divisi HRD mengidentifikasikan kinerja karyawan usia karyawan. 2. Divisi HRD mengajukan surat PHK ke divisi HRD. 3. Divisi HRD membuat surat pemecatan dan kemudian surat pemecatan diberikan kepada divisi yang terkait untuk diperoses. 4. Divisi yang terkait memberikan surat pemecatan kepada karyawannya. 5. Karyawan menerima surat pemecatan dan karyawan menandatangani surat pemecatan. 6. Kemudian memberikan surat PHK kepada HRD.

Gambar 3.8 Diagram Aliran Dokumen Pemutusan Hubungan Kerja ( PHK ) 86

87 3.3 Analisis Kebutuhan Informasi Dalam merancang sistem yang diinginkan maka dibutuhkan beberapa informasi penting, antara lain: Proses Kebutuhan informasi Perekrutan 1. Posisi apa saja yang sedang membutuhkan karyawan baru. 2. Jumlah karyawan yang dibutuhkan. 3. Daftar dari seluruh pelamar. 4. Daftar pelamar yang lulus tes dan wawancara. 5. Pelamar yang diterima menjadi karyawan baru. Pelatihan 1. Jenis pelatihan yang akan dibuka. 2. Daftar dari setiap karyawan yang mendapatkan pelatihan. 3. Hasil dari pelatihan karyawan. Penilaian Prestasi 1. Daftar nilai berdasarkan evaluasi kinerja karyawan. Cuti 1. Jumlah cuti yang diambil oleh karyawan. Pemutusan Hubungan Kerja ( PHK ) 1. Daftar dari setiap karyawan yang sudah berumur 60 tahun.

88 2. Daftar dari setiap karyawan yang mendapat pemecatan. Tabel 3.1 Analisis Kebutuhan Informasi 3.4 Permasalahan yang Dihadapi Berdasarkan sistem yang sedang berjalan pada PT. Gapura Angkasa, ditemukan beberapa masalah, seperti : 1. Proses penyimpanan data masih secara manual dalam bentuk dokumen dokumen arsip, sehingga data tidak tersimpan dengan baik dan sulit mendapatkan informasi tentang karyawan. 2. Pada perekrutan tenaga kerja, divisi HRD masih memakai sistem manual, sehingga memakan banyak waktu, memungkinkan adanya kehilangan beberapa data dan pembuatan basisdata masih menggunakan aplikasi Microsoft Excel. 3. Menyulitkan divisi HRD dalam memasuki, memperbarui, mencari dan memproses data karyawan. 3.5 Solusi Pemecahan Masalah Pada divisi Human Resource Department ( HRD ) memerlukan informasi dan data secara cepat, tepat dan akurat. Selama ini divisi HRD mengakses beberapa informasi dan data yang berupa dokumen dokumen yang terpisah. Data tersebut seharusnya disimpan dalam sistem yang terintegrasi, sehingga mempermudah pengaksesan data dan informasi yang dibutuhkan.

89 Untuk menyelesaikan masalah tersebut, maka penulis membuat basisdata karyawan, sehingga data data karyawan dapat diakses dengan mudah dan cepat. Langkah selanjutnya adalah merancang suatu aplikasi sistem Pengelolaan Sumber Daya Manusia yang sesuai dengan permintaan dan kebutuhan PT. Gapura Angkasa. Aplikasi ini akan dibuat dengan software Visual Basic.Net 2008 serta menggunakan microsoft SQL Server 2008. Tujuan dari aplikasi ini adalah mempermudah pekerjaan karyawaan divisi HRD dan tidak memakan banyak waktu, serta mampu memberikan keuntungan ekonomis bagi perusahaan.