BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pura II (Persero) unit Airport Operation Center (AOC) yang berlokasi di gedung

Transkripsi

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Dalam penyusunan skripsi ini, penulis melakukan penelitian di PT. Angkasa Pura II (Persero) unit Airport Operation Center (AOC) yang berlokasi di gedung 601 Bandara Soekarno-Hatta. 2. Sejarah Berdirinya Perusahaan Sampai saat itu, Perum Angkasa Pura berbentuk otorita pelabuhan udara (Airports Authority), dimana fungsi penguasaan (pemerintahan) dan pengusahaan berada di satu tangan, yaitu pada pihak otorita. Dalam perkembangan selanjutnya, Perum Angkasa Pura lebih diarahkaan kepada fungsi pengusahaan pelabuhan udara, sedangkan fungsi penguasaan atau pemerintahan kembali ke jajaran Departemen Perhubungan. Sejarahnya diawali, bahwa Perusahaan Negara (PN) Angkasa Pura Kemayoran yang lebih dikenal sebagai PN. Kemayoran didirikan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 1962 tanggal 15 Nopember 1962 bertugas mengelola pelabuhan udara Kemayoran. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1965 tanggal 17 Mei 1965, nama PN. Angkasa Pura Kemayoran ditetapkan menjadi PN. Angkasa Pura. Status Perusahaan Negara ini dengam Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 1974 tanggal 21 Oktober 1974 dijadikan Perusahaan Umum (Perum), yaitu Perum 31

2 Angkasa Pura. Pada tahun 1974 disamping mengelola pelabuhan udara Kemayoran juga diserahi mengelola pelabuhan udara International Halim Perdana Kusuma, dan tahun 1980 diserahi mengelola pelabuhan udara Internasional Ngurai Rai Denpasar. Selesainya pembangunan di pelabuhan udara Jakarta Cengkareng (yang kemudian dirubah namanya menjadi Bandar Udara Internasional Jakarta Soekarno Hatta), pada tanggal 13 Agustus 1984 dengan Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 1984 didirikan Badan Usaha Kebandarudaraan yang bernama Perum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng yang diserahi untuk mengelola pelabuhan Udara yang baru tersebut. Perum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng diserahi pula untuk mengelola Pelabuhan Udara Halim Perdana Kusuma yang sebelumnya dikelola oleh Perum Angkasa Pura (Sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 17/HK 208/PHB-85 tanggal 11 September 1985, kemudian dikukuhkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1992 tanggal 19 Pebruari Untuk keseragamannya pada tahun 1986, pemerintah menetapkan nama : Angkasa Pura menjadi Perum Angkasa Pura I, dan Perum Pelabuhan Jakarta Cengkareng menjadi Perum Angkasa Pura II, ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 1986 tanggal 19 Mei Perum Angkasa Pura II, mengusahakan Bandara-Bandara di wilayah Indonesia bagian barat, yaitu : Di Jakarta (Soekarno-Hatta dan Halim Perdana Kusuma). S.M. Badaruddin II Palembang dan Supadio-Pontianak, untuk kedua bandara tersebut, adalah sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1991 Tanggal 8 Pebruasi Polonia- Medan, pada tanggal 24 Maret 1994 serah terima antara PT. Angkasa Pura I ke pada PT. Angkasa Pura II. Simpang Tiga 32

3 Pakanbaru, Tabing Padang, Blangbintang-Banda Aceh, Husein Sastranegara- Bandung, dan Senopen Pakan baru. Tanggal 9 April 1994, dilakukan serah terima pengoperasian dari Direktorat Perhubungan Udara kepada PT. Angkasa Pura II. Serah terima dilakukan berdasarkan Surat Menteri Keuangan Nomor S 33/MK-016/1994, tanggal 22 Januari 1194, dan Surat Menteri Perhubungan Nomor A. 278/AU.001/SKJ tanggal 9 April Gambar 3.1 Sejarah Angkasa Pura 1962 PN. ANGKASA PURA KEMAYORAN (PN. KEMAYORAN) 1965 PN. ANGKASA PURA (PN. AP) 1974 PERUM ANGKASA PURA (P A P) PERUM ANGKASA PURA 1984 PERUM PELUD JAKARTA CENGKARENG PERUM ANGKASA PURA I 1986 PERUM ANGKASA PURA II (P A P II) PT. ANGKASA PURA I (PT. AP I) 1993 PT. ANGKASA PURA II (PT. AP II ) Sumber : PT. Angkasa Pura II (Persero) 33

4 3. Visi, Misi dan Fungsi Perusahaan Demi tercapainya pelayanan prima (service excellence) kepada seluruh pengguna jasa kebandarudaraan, PT. Angkasa Pura II (Persero) mempunyai visi dan misi perusahaan sebagai berikut : a. Visi Perusahaan Menjadi pengelola Bandar Udara bertaraf Internasional yang mampu bersaing di Kawasan Regional. b. Misi Perusahaan Mengelola jasa Kebandarudaraan dan pelayanan lalu lintas udara yang mengutamakan keselamatan penerbangan dan kepuasan pelanggan, dalam upaya memberikan manfaat optimal kepada pemegang saham, mitra kerja, pegawai, masyarakat dan lingkungan dengan memegang teguh etika bisnis. Falsafah PEDULI yang sering diusung dalam misi perusahaan merupakan singkaatan dari P = Pelayanan Prima, E = Efektif dan Efisien, D = Dedikasi, U = Unggul, L = Lingkungan, dan I = Internasional. c. Fungsi Perusahaan Fungsi dari Perusahaan itu sendiri yang bertindak sebagai pengelola dan penyediaan jasa kebandar udaraan yaitu : 1) Penyediaan, pengelolaan, pengusahaan dan pelayanan jasa kebandarudaraan dan jasa keselamatan penerbangan. 2) Penyediaan, pengelolaan, pengusahaan bidang usaha lain yang mempunyai hubungan dengan usaha kebandarudaraan. 34

5 B. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah desain penelitian kausal. Penelitian mengetahui pengaruh antara satu atau lebih variabel bebas (independent variabel) terhadap variabel terikat (dependent variabel). Hal tersebut untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara variabel X, dalam hal ini motivasi dan kompensasi, terhadap variabel Y, yaitu kinerja karyawan. Serta untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel satu terhadap variabel lain dimana analisa yang digunakan adalah perhitungan statistik. C. Hipotesis Hipotesis merupakan suatu anggapan sementara yang perlu diuji kebenarannya. Untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat, maka hipotesis yang penulis ajukan adalah Terdapat pengaruh antara motivasi dan kompensasi terhadap kinerja karyawan PT. Angkasa Pura II (Persero) unit Airport Operation Center (AOC). D. Variabel dan Skala Pengukuran Variabel merupakan segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan dalam penelitian yang berupa suatu konsep yang mempunyai variasi nilai. Variabel yang digunakan dalam skripsi ini ada tiga variabel, yaitu : motivasi sebagai variabel X 1 dan kompensasi sebagai variabel X 2 dan kinerja karyawan sebagai variabel Y. Skala pengukuran yang dipakai adalah ordinal. Skala ordinal adalah skala pengukuran dari tingkat yang paling rendah ke tingkat yang paling tinggi atau sebaliknya dengan interval yang tidak harus sama. Sedangkan pemberian skor 35

6 dengan menggunakan skala likert yaitu dengan cara memberikan skor pada masingmasing jawaban yang tersedia. E. Metode Pengumpulan Data Di dalam memperoleh data yang berkaitan dengan penelitian, penulis menggunakan metode kuesioner yaitu metode pengumpulan data menggunakan daftar pertanyaan. Daftar pertanyaan diberikan kepada responden untuk dimintai keterangan mengenai masalah yang dibahas dalam penelitian ini yaitu tentang pengaruh motivasi dan kompensasi dengan kinerja petugas. Setiap responden diminta untuk menyatakan fakta yang diketahui, baik melalui pengetahuan maupun pengalaman selama bekerja dalam perusahaan. F. Jenis Data Jenis data yang digunakan adalah data primer, yaitu data yang didapat langsung dari responden melalui kuesioner mengenai motivasi dan kompensasi serta kinerja karyawan. Selanjutnya, jawaban responden yang bersifat kualitatif akan diubah menjadi kuantitatif dengan bantuan Skala Likert dengan pilihan jawaban dengan skor seperti yang tertera dibawah ini : 36

7 Tabel 3.1 Skala Lima (Likert) Pilihan Jawaban Singkatan Skor Sangat Setuju SS 5 Setuju S 4 Ragu-ragu RG 3 Tidak Setuju TS 2 Sangat Tidak Setuju STS 1 Sumber : Sugiyono, 2006 : 105 G. Variabel indikator kuesioner Tabel 3.2 Variabel Indikator Pertanyaan Motivasi (X 1 ) 1. Alasan bekerja 1.Alasan bekerja karena tuntutan ekonomi dan kebutuhan 2.Jenjang karir 2. Kesempatan berkarir dan mengembangkan diri 3. Promosi jabatan 3.Perlakuan terhadap karyawan 4.Sikap pimpinan terhadap karyawan 5.Perlakuan yang adil kepada semua karyawan Kompensasi (X 2 ) Kinerja karyawan (Y) 4.Bonus yang diberikan 1.Waktu 2.Penyesuaian gaji/upah 3.Tunjangan diluar gaji pokok 4.Reward 1.Kemampuan karyawan 2.SOP 3.Sikap kepribadian karyawan dan 6.Insentif atas prestasi karyawan 1. Gaji yang diterima diberikan tepat waktu 2.Imbalan sesuai pekerjaan 3.Gaji sesuai pendidikan 4.Tunjangan yang diberikan mencukupi kebutuhan 5.Biaya pengobatan apabila sakit 6.Perhargaan terhadap prestasi kerja 1.Adanya diklat untuk karyawan 2.Memahami tentang job deskription 3.Bekerja keras 4.Cepat dan teliti 5.Integritas 6. Profesionalisme 37

8 H. Populasi dan Sampel Populasi merupakan jumlah keseluruhan dari objek yang diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petugas AOC di. PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta yang berjumlah 44 orang. Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi atau sejumlah elemen yang mewakili populasi. Sampel dari penelitian ini adalah 30 responden dari unit AOC yang diberikan kuesioner mengenai motivasi dan kompensasi serta kinerja petugas pada unit tersebut. Dalam penelitian ini teknik sampel yang digunakan adalah pengambilan sampel secara aksidental (accidental) dilakukan dengan mengambil kasus atau responden yang kebetulan ada atau tersedia disuatu tempat sesuai dengan kontek penelitian. I. Metode Analisis Data 1. Analisis Pengaruh Simultan (Uji F) Uji F dikenal dengan uji serentak atau uji model/uji anova, yaitu uji untuk melihat bagaimanakah pengaruh semua variabel bebasnya secara bersam-sama terhadap variabel terikat. Uji f dapat dilakukan dengan membandingkan F hitung dengan F tabel, jika F hitung > F tabel (Ho ditolak Ha diterima) maka model signifikan atau bisa dilihat dalam kolom signifikansi pada Anova. Model signifikan selama kolom signifikansi (%) < Alpha. Dan sebaliknya jika F hitung < F tabel, maka model tidak signifikan, hal ini juga ditandai nilai kolom signifikansi (%) akan lebih besar dari alpha. 38

9 2. Pengujian koefisien regresi a. Kesalahan baku regresi dan koefisien regresi berganda Kesalahan baku atau selisih taksir standar regresi adalah nilai menyatakan seberapa jauh menyimpangnya nilai regresi tersebut terhadap nilai sebenarnya. Nilai ini digunakan untuk mengukur tingkat ketepatan suatu pendugaan dalam menduga nilai. Jika nilai ini sama dengan nol maka penduga tersebut memiliki tingkat ketepatan 100%. Kesalahan baku atau selisih standar regresi berganda dirumuskan Keterangan Se : Kesalahan baku regresi berganda n : Jumlah pasangan observasi m : Jumlah konstan dalam persamaan regresi berganda Untuk koefisien b 1 dan b 2 kesalahan bakunya dirumuskan b. Uji signifikan regresi Pengujian pada penelitian ini diadakan dengan melakukan uji t hitung dengan mencari t hitung yang akan dibandingkan dengan t table. Adapun pengujian hipotesis ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : 39

10 1) Hipotesis Ho : β = 0 tidak ada pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen Ha : β > 0 ada pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen 2) Uji F Uji F digunakan untuk mengetahui variabel bebas secara bersamasama mempunyai berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. Atau untuk mengetahui apakah model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel terikat atau tidak. Signifikan berarti hubungan yang terjadi dapat berlaku untuk populasi. Tingkat signifikansi menggunakan a = 5% atau 0,05 (Dwi Priyatno, 2008: 82). Hasil uji F dilihat dalam tabel ANOVA dalam kolom sig, jika probabilitas < 0,05, maka dapat dikatakan terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama variabel bebas terhadap variabel terikat dan model regresi bisa dipakai untuk memprediksi variabel terikat. Atau jika nilai signifikansi > 0,05 maka tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara variabel bebas terhadap variabel terikat. 3) Melihat f tabel dengan menggunakan taraf kesalahan α = 5%;f tabel = f α(n-2) (1) Ho diterima, Ha ditolak jika f hitung t (α/2, n-2) (2) Ho ditolak, Ha diterima jika f hitung > t (α/2, n-2) 4) Selanjutnya bandingkan f hitung dengan f tabel 40

11 H 0 ditolak H 0 diterima 0 f(α;n-2) 5) Kriteria pengambilan keputusannya adalah (1) Ho diterima, Ha ditolak jika f hitung f (α/2, n-2) (2) Ho ditolak, Ha diterima jika f hitung > f (α/2, n-2) 41