BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN"

Transkripsi

1 BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Pengelolaan Sumber Daya Manusia dapat mempengaruhi kinerja di suatu perusahaan sehingga perlu dilakukan audit operasional atas fungsi SDM yang dilaksanakan secara sistematis dan terarah. Tujuan audit operasional pada PT XL Axiata Tbk adalah untuk meningkatkan ekonomisasi, efisiensi dan efektivitas fungsi sumber daya manusia. Untuk menilai aspek 3E (Ekonomi, Efisiensi, dan Efektivitas) yang ada dalam suatu perusahaan maka dilakukan proses audit operasional yang dimulai dengan survei pendahuluan, evaluasi sistem pengendalian manajemen dan prosedur audit terinci. 4.1 Survei Pendahuluan Pelaksanaan audit operasional di PT XL Axiata Tbk didahului dengan survei pendahuluan yang bertujuan untuk memperoleh gambaran umum mengenai latar belakang dan kegiatan usaha perusahaan. Dengan survei pendahuluan, maka dapat diperoleh berbagai informasi penting yang berkaitan dengan semua aspek dalam perusahaan dimana informasi yang diperoleh dapat digunakan sebagai dasar dalam menyusun tahap-tahap audit berikutnya serta mengidentifikasikan masalah-masalah yang terjadi saat itu serta mengarahkan secara langsung perhatian penulis pada kejadian penting di dalam perusahaan tersebut Prosedur Audit Prosedur audit yang dilakukan pada tahap ini adalah: 1. Melakukan pembicaraan awal atau wawancara langsung dengan Manager HRD mengenai langkah kerja serta tujuan dilakukannya pemeriksaan atas fungsi SDM. 2. Memahami informasi umum mengenai sejarah,latar belakang,bidang usaha serta struktur organisasi maupun uraian tugas yang terkait dengan bagianbagian fungsi SDM Hasil Pemeriksaan Survei Pendahuluan Dengan melakukan survei pendahulan,maka diperoleh informasi mengenai kondisi dan keadaan perusahaan. Hasil pemeriksaan survei pendahuluan antara lain: 41

2 42 1. Perusahaan sudah memiliki job description secara tertulis. Namun pada praktiknya, tugas dan tanggung jawab setiap karyawan perusahaan lebih sering diberikan secara lisan oleh atasan secara langsung ke bawahan, sehingga terkadang tidak mengacu pada job description yang tersedia. 2. Perusahaan belum memiliki job requirements secara tertulis dimana dalam job requirement mengatur tentang penetapan persyaratan minimum dari tenaga kerja yang akan direkrut 3. Perusahaan belum memiliki prosedur mengenai penyampaian keluhan dari karyawan. 4. Sistem promosi jabatan dan jenjang karir belum memiliki prosedur secara tertulis 5. Perusahaan lebih mengutamakan sumber tenaga kerja internal melalui referensi dari karyawan yang telah bekerja di PT XL Axiata Tbk. pada saat perusahaan butuh sumber tenaga kerja lain dalam keadaan mendesak 6. Dalam hal penempatan karyawan terkadang tidak sesuai dengan posisi yang disetujui saat rekrutmen. Hal ini disebabkan perekrutan karyawan baru hanya berdasarkan permintaan masing-masing divisi yang membutuhkan atau ketika terjadi kekosongan pada posisi tertentu akibat promosi, mutasi, atau pemutusan hubungan kerja. 7. Dalam proses pelatihan dan pengembangan karyawan masih banyak kekurangan sehingga menyebabkan kendala dalam proses pelatihan dan pengembangan. 8. Karyawan yang melakukan masa percobaan 3 bulan belum mendapatkan hasil penilaian kinerja 9. Belum ada implementasi exit interview bagi karyawan yang keluar perusahaan Data Statistik Karyawan Berdasarkan hasil survei pendahuluan, berikut disajikan data statistik karyawan pada PT XL Axiata Tbk di akhir periode Desember 2013

3 Gambar Data Statistik Karyawan 43

4 44 Dari data statistik di atas terlihata bahwa XL mempekerjakan karyawan untuk berbagai macam tingkat pendidikan, rentang usia dan pendidikan. Sekitar 80% karyawan XL berumur maksimal 40 tahun, yang mencerminkan XL sebagai perusahaan yang dinamis dan dapat menjadi modal yang berharga dalam era digital saat ini. Kualitas karyawan XL juga dapat dilihat dari latar belakang pendidikan, yang mana lebih dari 85% memiliki tingkat pendidikan minimal Strata S1 dan memiliki keahlian tertentu. Latar belakang pendidikan ini menjadi modal awal untuk terus dikembangkan sehingga mampu berkontribusi maksimal pada bidang masingmasing. 4.2 Pengujian Sistem Pengendalian Manajemen Pengujian Sistem Pengendalian Manajemen bertujuan untuk menguji efektivitas dari pengendalian yang dilakukan oleh manajemen perusahaan Prosedur Audit Dalam tahap ini penulis menggunakan Internal Control Questionairs (ICQ) sebagai pedoman dalam pelaksanaan tahap pengujian atas sistem pengendalian manajemen. Internal Control Questionairs (ICQ) terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan fungsi SDM antara lain: fungsi perencanaan umum, fungsi rekrutmen dan seleksi, fungsi penempatan, fungsi pelatihan dan pengembangan, fungsi penilaian kinerja, fungsi promosi jabatan dan jenjang karir sampai dengan fungsi pemutusan hubungan kerja. Jawaban yang diperoleh atas hasil kuesioner tersebut menggambarkan keadaan perusahaan yang sebenarnya Hasil Evaluasi Pengujian Sistem Pengendalian Manajemen Pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner disusun sedemikian rupa dimana responden harus menjawab ya dan tidak. Jika jawaban yang diperoleh sebagian besar ya, maka sistem pengendalian manajemennya fungsi SDM termasuk baik, jika jawaban yang diperoleh sebagian besar tidak, maka sistem pengendalian manajemen fungsi SDM termasuk lemah. Selanjutnya dilakukan evaluasi terhadap data yang diperoleh,sebagai berikut:

5 45 Tabel Hasil Kuesioner Penilaian Sistem Pengendalian Manajemen No Fungsi SDM Ya Tidak 1 Perencanaan umum Rekrutmen dan Seleksi Penempatan Pelatihan dan Pengembangan Penilaian Kinerja Promosi Jabatan dan Jenjang Karir Pemutusan Hubungan Kerja 44 8 Jumlah Hasil perhitungan menunjukkan bahwa total jawaban ya sebanyak 231 dan total jawaban tidak sebanyak 133. Ini menunjukkan bahwa sistem pengendalian manajemen fungsi sumber daya manusia di PT XL Axiata Tbk telah berjalan dengan baik. Dari hasil survei pendahuluan yang telah dilakukan sebelumnya serta pelaksanaan tahap pengujian dan penelahaan atas sistem pengendalian manajemen pada PT XL Axiata Tbk berdasarkan Internal Control Questionnaire (ICQ) yang telah diisi, maka ditemukan adanya beberapa temuan yang terjadi di dalam perusahaan, yaitu sebagai berikut: 1. Perusahaan sudah memiliki job description secara tertulis. Namun lebih sering diberikan secara lisan oleh atasan secara langsung ke bawahan, sehingga terkadang tidak mengacu pada job description yang tersedia. 2. Perusahaan belum memiliki job requirements secara tertulis. Pada praktiknya, penetapan persyaratan minimum dari tenaga kerja yang akan direkrut untuk tiap posisi hanya berdasarkan keterangan lisan dari tiap division head yang membutuhkan. 3. Perusahaan belum memiliki prosedur tentang penyampaian keluhan dari karyawan. Penyampaian keluhan merupakan sarana untuk menyampaian keluhan dari karyawan selama bekerja, juga sebagai masukan yang berguna untuk mengevaluasi lingkungan kerja yang terjadi di perusahaan. 4. Tidak semua lamaran yang masuk diproses lebih lanjut. Hal ini disebabkan karena terlalu banyaknya lamaran yang masuk serta untuk efisiensi waktu bagi perusahaan. 5. Dalam merekrut karyawan, perusahaan lebih mengutamakan calon karyawan yang berasal dari referensi karyawan yang telah bekerja di

6 46 perusahaan. Hal ini dapat berdampak bagi kemajuan perusahaan karena karyawan yang akan direkrut juga harus memiliki kompetensi yang diharapkan dapat membawa perusahaan mencapai tujuannya. 6. Dalam hal promosi jabatan dan jenjang karir, perusahaan belum memiliki prosedur secara tertulis sehingga karyawan sulit untuk memperoleh informasi mengenai syarat dan ketentuan promosi jabatan dan jenjang karir yang tersedia di dalam perusahaan. 7. Dalam hal penempatan karyawan terkadang tidak sesuai dengan posisi yang disetujui saat rekrutmen. Hal ini disebabkan perekrutan karyawan baru hanya berdasarkan permintaan masing-masing divisi yang membutuhkan atau ketika terjadi kekosongan pada posisi tertentu akibat promosi, mutasi, atau pemutusan hubungan kerja. 8. Masih banyak kendala dalam proses pelatihan dan pengembangan karyawan yang disebabkan oleh kurangnya kesadaran masing-masing karyawan dalam mengikuti tiap sesi yang ada. 9. Hasil penilaian kinerja belum disampaikan kepada karyawan yang telah melewati masa percobaan dimana penilaian kinerja karyawan tersebut penting karena dapat mengetahui kekurangan dari karyawan sehingga dapat diperbaiki untuk ke depannya. 10. Belum ada exit interview bagi karyawan yang keluar sehingga perusahaan tidak dapat mengetahui dengan pasti alasan karyawan keluar dari perusahaan. 4.3 Audit Terinci Audit Terinci adalah rincian dari langkah-langkah yang dilakukan seorang auditor untuk mengumpulkan dan melakukan evaluasi atas temuan audit. Untuk mendapatkan temuan audit dalam menilai efisiensi, efektivitas, dan ekonomisasi pelaksanaan fungsi SDM yang diterapkan oleh PT XL Axiata Tbk, maka ditetapkan tujuan serta prosedur audit Prosedur Audit Prosedur audit merupakan teknik-teknik yang diterapkan untuk menentukan apakah tujuan operasi telah dicapai. Prosedur audit dilakukan untuk mengarahkan proses audit agar berjalan efisien, efektif, dan ekonomis disamping sebagai bukti

7 47 audit. Berdasarkan evaluasi sistem pengendalian manajemen, berikut akan dijelaskan prosedur audit yang digunakan untuk melakukan audit terinci atas audit operasional fungsi Sumber Daya Manusia pada PT XL Axiata Tbk 1. Pemeriksaan terhadap fungsi perencanaan umum Bertujuan untuk mengetahui apakah hal-hal yang berkaitan dengan fungsi SDM sudah berjalan dengan ekonomis, efisien dan efektif serta memastikan apakah fungsi manajemen SDM telah sesuai dengan tingkat kebutuhan perusahaan terhadap karyawan. Prosedur Audit: 1. Dapatkan program rencana kerja dan prosedur kebijakan perusahaan 2. Lakukan pemeriksaan atas proses penyusunan program rencana kerja 3. Analisis kebijakan yang terdapat dalam perusahaan 4. Periksa apakah program rencana kerja dan kebijakan perusahaan telah sesuai dengan rencana strategis perusahaan 5. Konfirmasi ke bagian HRD serta karyawan 6. Buat simpulan audit 2. Pemeriksaan terhadap perekrutan dan seleksi karyawan bertujuan untuk menilai apakah aktivitas perekrutan dan seleksi karyawan telah dilakukan untuk mendapatkan karyawan kompeten yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan proses perekrutan dan seleksi telah dilakukan dengan efektif, efisien, dan ekonomis. Prosedur Audit: 1. Dapatkan prosedur manual perekrutan dan aktivitas seleksi karyawan 2. Dapatkan langkah-langkah yang dilakukan oleh perusahaan dalam merekrut karyawan internal dan karyawan eksternal 3. Lakukan analisa apakah langkah-langkah rekrutman dan seleksi telah dilakukan sesuai dengan manual prosedur yang berlaku 4. Dapatkan job descriptions dan kualifikasi minimum karyawan yang ingin direkrut (job requirements) 5. Periksa mekanisme yang digunakan dalam mendapatkan informasi tentang latar belakang peserta seleksi 6. Buat simpulan audit

8 48 3. Pemeriksaan terhadap penempatan karyawan bertujuan untuk mengetahui apakah karyawan ditempatkan sesuai dengan posisi yang disetujui saat rekrutmen. Prosedur audit: 1. Peroleh prosedur manual penempatan karyawan 2. Periksa apakah penempatan karyawan telah sesuai dengan posisi yang disetujui saat rekrutmen 3. Buat simpulan audit 4. Pemeriksaan terhadap pelatihan dan pengembangan bertujuan untuk menilai apakah aktivitas pelatihan dan pengembangan telah diberikan secara efektif, ekonomis dan efisien. Prosedur audit: 1. Dapatkan kebijakan tertulis perusahaan mengenai program pelatihan dan pengembangan SDM 2. Telusuri apa yang ingin dicapai dalam pelatihan tersebut 3. Telusuri metode yang digunakan dalam pelatihan tersebut 4. Buat simpulan audit 5. Pemeriksaan Terhadap Penilaian Kinerja Karyawan bertujuan untuk Untuk menilai proses penilaian kinerja yang dilakukan perusahaan mendorong peningkatan motivasi dalam bekerja. Prosedur audit: 1. Dapatkan prosedur manual penilaian kinerja 2. Telusuri bagaimana perusahaan melakukan penilaian terhadap karyawannya 3. Telusuri dasar yang digunakan perusahaan untuk melakukan penilaian kinerja terhadap karyawannya 4. Telusuri apakah hasil penelitian didokumentasikan dan disampaikan kepada karyawan 5. Buat simpulan audit 6. Pemeriksaan Terhadap Promosi Jabatan dan Jenjang Karir bertujuan untuk mengetahui apakah ada promosi jabatan dan jenjang karir

9 49 bagi karyawan yang berprestasi sehingga karyawan termotivasi untuk bekerja lebih giat Prosedur audit: 1. Dapatkan kebijakan mengenai sistem promosi jabatan dan jenjang karier 2. Telusuri bagaimana prosedur promosi jabatan karyawan 3. Telusuri jenjang karier yang terdapat di perusahaan 4. Buat simpulan audit 7. Pemeriksaan Terhadap Pemutusan Hubungan Kerja bertujuan untuk menilai apakah proses pemberhentian karyawan dilaksanakan secara tepat dan benar sehingga hak dan kewajiban kedua belah pihak, yaitu karyawan dan perusahaan, terpenuhi atau tidak ada yang merasa dirugikan. Prosedur audit: 1. Dapatkan prosedur manual pemberhentian karyawan 2. Telusuri kondisi-kondisi yang menyebabkan pemutusan hubungan kerja 3. Buat simpulan audit Hasil Pelaksanaan Audit Terinci Berdasarkan kepada prosedur-prosedur audit yang telah dilaksanakan,maka penulis dapat melakukan evaluasi terhadap hasil pelaksanaan pengujian fungsi SDM serta menemukan beberapa masalah dalam fungsi Sumber Daya Manusia pada PT XL Axiata Tbk. Temuan-temuan tersebut diperinci sebagai berikut: Umum 1. Perusahaan belum memiliki Job Requirement tertulis Dari hasil wawancara secara langsung serta konfirmasi ke bagian HRD dan karyawan perusahaan tentang peraturan atau kebijakan perusahaan yang tersedia, ditemukan bahwa perusahaan belum memiliki job requirements secara tertulis. Pada divisi Human Resource Department menetapkan persyaratan kualitas minimum dari calon karyawan yang akan direkrut untuk setiap posisi berdasarkan keterangan secara lisan dari division head yang memerlukan.

10 50 Job requirements harus disusun secara tertulis untuk setiap posisi agar persyaratan kualitas minimum calon karyawan yang diseleksi dapat diketahui secara jelas dan perusahaan mendapatkan orang yang tepat untuk mengisi jabatan yang tepat. Pihak Perusahaan menyatakan bahwa belum disusunnya job requirements tersebut disebabkan oleh padatnya waktu serta kurangnya tenaga kerja untuk menyusun job requirements tersebut. Namun perusahaan saat ini sedang berupaya untuk menyusunnya, dan direncanakan di tahun berikutnya sudah dapat direalisasikan. Akibatnya, karyawan yang direkrut tidak sesuai dengan jabatan yang ditempatinya, sehingga membuat kinerjanya tidak optimal, karyawan tidak dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan pekerjaan, dan juga dapat terjadi perbedaan pendapat antara user dan departemen Sumber Daya Manusia mengenai karyawan yang direkrut. Selain itu, akan menimbulkan masalah di masa mendatang, seperti perusahaan gagal mencocokkan karakteristik individu dengan persyaratan jabatan. Perusahaan sebaiknya menyusun job requirements segera mungkin karena itu penting bagi kelangsungan perusahaan. Dalam menyusun job requirements ini, sebaiknya perusahaan membuat peta kompetensi apa saja yang diperlukan untuk mendapatkan karyawan yang berkualitas. job requirements memuat informasi mengenai jenis kelamin, pengalaman kerja, pendidikan, dan kompetensi teknis yang dibutuhkan. 2. Penyampaian Keluhan Karyawan Belum Dilakukan Tindak Lanjut. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dengan beberapa karyawan yang bekerja di perusahaan, diketahui bahwa terdapat beberapa keluhan yang sudah disampaikan kepada pihak terkait di perusahaan, namun belum dilakukan tindak lanjut. Karyawan mengajukan ketidakpuasannya secara lisan kepada manajer unitnya yang kemudian manajer unit tersebut akan memanggil karyawannya untuk mendengarkan dan mengklarifikasikan keluhan tersebut. Apabila keluhan tidak dapat diselesaikan pada tingkat manajer, maka karyawan dapat mengajukan secara tertulis kepada Kepala Departemen disertai keterangan hasil pembicaraan langkah sebelumnya. Perusahaan menyatakan bahwa penyampaian keluhan secara langsung dari karyawan akan segera dilakukan tindak lanjut sesuai dengan peraturan

11 51 perusahaan. Namun untuk beberapa keluhan seperti kenaikkan gaji, masih harus dipertimbangkan sesuai dengan kinerja karyawan tersebut. Selain itu, karena padatnya waktu dan banyaknya pekerjaan lain yang lebih penting, maka tidak ada waktu untuk menindaklanjuti keluhan karyawan. Akibatnya, karyawan kurang merasa puas dan merasa terbebani pikirannya pada saat bekerja. Hal ini dapat mengakibatkan kinerja karyawan menurun dan terciptanya lingkungan kerja yang kurang efektif dan efisien. Perusahaan sebaiknya segera melakukan tindak lanjut atas keluhan yang masuk, agar dapat menciptakan lingkungan kerja yang baik didalam perusahaan, sehingga karyawan akan merasa puas dan dapat bekerja tanpa adanya hal yang membebani pikiran mereka. Perusahaan juga sebaiknya membuat prosedur dalam penyampaian keluhan terkait dengan lingkungan pekerjaan perusahaan, sehingga perusahaan dapat menerima masukan yang efektif Rekrutmen dan Seleksi 1. Tidak semua lamaran yang masuk di XL dapat diproses lebih lanjut Semua lamaran yang telah masuk dan diterima oleh staff dari departemen sumber daya manusia tidak dapat diproses lebih lanjut. Dalam proses perekrutan, prosedur yang dilakukan adalah memeriksa jumlah lamaran yang masuk dan diterima serta konfirmasi ke bagian yang menangani perihal proses perekrutan karyawan. proses pemenuhan kebutuhan atas tenaga kerja eksternal dilakukan melalui pemasangan iklan baik di media cetak maupun media elektronik. Semua lamaran yang masuk diproses dan ditangani oleh Staff dari departemen Sumber Daya Manusia. Dalam Standard Operating Procedure perekrutan karyawan, perusahaan menetapkan bahwa data calon karyawan yang diperoleh dari berbagai sumber harus diproses lebih lanjut. Hal ini disebabkan karena banyaknya lamaran yang masuk dan sedikitnya posisi yang dibutuhkan. Selain itu,beranggapan bahwa hal ini akan lebih menghemat waktu dan tenaga. Akibatnya, perusahaan mengalami kemungkinan akan kehilangan kandidat atau calon karyawan yang potensial, padahal perusahaan sudah memasang lowongan pekerjaan dengan biaya yang relatif tinggi.

12 52 Peusahaan sebaiknya dalam menerima semua lamaran yang masuk tidak ditangani oleh 1 orang saja yaitu staff Sumber Daya Manusia, tetapi kepala divisi departemen Sumber Daya Manusia juga melakukan pemeriksaan atas semua lamaran yang masuk. Hal ini dilakukan juga untuk meminimalisasi kelalaian dari Staff yang mungkin terjadi. Selain itu, perusahaan juga harus menambah staff yang menangani aktivitas perekrutan karyawan baru. 2. Bagi Kandidat yang Berasal Dari Referensi Karyawan Tidak Dilakukan Tes Awal Setelah melakukan wawancara dengan bagian HRD untuk mengetahui dasar pemilihan sumber daya manusia, memeriksa jumlah lamaran yang masuk dengan yang diterima, memeriksa hasil tes awal karyawan yang diterima, serta melakukan wawancara atas karyawan sebagai konfirmasi untuk mengetahui apakah ada hubungan kekeluargaan antara karyawan yang masuk dengan manajemen perusahaan. Berdasarkan langkah kerja yang telah dilakukan, diketahui bahwa tidak ada hubungan kekeluargaan antara karyawan yang masuk dengan manajemen perusahaan, namun sebagian besar karyawan perusahaan berasal dari referensi karyawan yang sudah bekerja di perusahaan terlebih dahulu. Karyawan yang berdasarkan referensi tersebut juga hanya melalui tes wawancara saja tanpa melalui tes awal. Wawancara ini dilakukan untuk memberikan gambaran mengenai kemampuan calon karyawan. Di dalam peraturan perusahaan yang telah ditetapkan, disebutkan bahwa setiap pelamar harus melalui prosedur penerimaan diantaranya adalah melalui tes yang telah ditetapkan perusahaan. Perusahaan tidak melakukan tes awal untuk kandidat yang berasal dari referensi karyawan dikarenakan bahwa karyawan yang akan direkrut dibutuhkan dengan sangat cepat sehingga tidak cukup waktu untuk dilakukan tes awal dan lainnya. Perusahaan berasumsi bahwa karyawan yang direkomendasikan oleh karyawan yang sudah bekerja sebelumnya, terutama karyawan lama dan memiliki jabatan yang tinggi, sudah memiliki keahlian serta dapat menghemat waktu.

13 53 Akibatnya, semakin berkembangnya perusahaan dan proyek-proyek besar yang ditangani perusahaan, dengan tidak adanya tes awal yang dilakukan perusahaan sebelumnya, maka akan dapat menimbulkan masalah di kemudian hari, seperti perusahaan tidak dapat menilai keahlian calon karyawan yang akan direkrut, yang juga dikarenakan perekrutan hanya berdasarkan referensi saja. Jika perusahaan gagal menilai kemampuan karyawan tersebut di awal, maka selama karyawan tersebut bekerja di perusahaan akan dapat menimbulkan kerugian karena tidak dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Selain itu, perusahaan juga dapat kehilangan calon karyawan potensial yang bukan berasal dari referensi karyawan lama jika hanya mementingkan sumber tenaga kerja yang berasal dari referensi saja. Perusahaan sebaiknya tidak hanya mengandalkan sumber tenaga kerja yang berasal dari referensi karyawan lama saja, namun juga mempertimbangkan calon karyawan lain. Selain itu, perusahaan juga harus melakukan tes awal terhadap semua karyawan tanpa adanya pengecualian untuk mendapatkan gambaran mengenai kemampuan calon karyawan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan Penempatan Manajemen sangat menyadari bahwa dari proses merekrut dan seleksi karyawan sampai menempatkan orang-orang yang kompeten pada suatu posisi berdampak signifikan kepada kinerja perusahaan. Untuk itu, XL telah membangun suatu proses berstandar tinggi agar kandidat yang terpilih memenuhi persyaratan pekerjaan yang ada. Untuk menunjang agar kualitas penempatan karyawan semakin baik, para pimpinan XL telah dibekali dengan keterampilan untuk mengidentifikasi dan memilih kandidat yang tepat sesuai kebutuhan perusahaan. Berdasarkan Peraturan tertulis perusahaan pada pasal 7 disebutkan bahwa penerimaan dan penempatan karyawan menrupakan hak prerogative. Penerimaan dan penempatan karyawan didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut: 1. Berdasarkan pada kebutuhan usaha perusahaan dan diputuskan oleh pimpinan perusahaan. 2. Berdasarkan pada persyaratan jabatan yang ditentukan oleh perusahaan. 3. Untuk mengisi kelowongan suatu jabatan tertentu.

14 54 4. Dilakukan tanpa memandang agama, aliran, suku/ras, jenis kelamin maupun golongan. 5. Mengoptimalkan tenaga kerja yang ada dengan memprioritaskan pengisian lowongan jabatan dari dalam perusahaan. 6. Melakukan rekrutmen secara selektif untuk mendapatkan karyawan yang berkualitas dan memenuhi kebutuhan usaha perusahaan. Dari hasil evaluasi di atas, masih ditemukan masalah dalam sistem pengendalian manajemen SDM,yaitu: 1. Penempatan Karyawan Terkadang Tidak Sesuai Dengan Posisi Yang Disetujui Saat Rekrutmen. Ada beberapa karyawan yang terkadang ditempatkan tidak sesuai dengan posisi yang disetujui saat rekrutmen. Pada saat proses perekrutan, setiap kandidat yang lolos dalam proses seleksi akan ditempatkan pada posisi yang telah disetujui saat rekrutmen. Hal ini disebabkan karena perekrutan karyawan baru hanya berdasarkan permintaan masing-masing divisi yang membutuhkan atau ketika terjadi kekosongan pada posisi tertentu akibat promosi, mutasi, atau pemutusan hubungan kerja. Akibatnya, adanya ketidaksesuaian kompetensi antara karyawan yang tersedia dengan kompetensi yang dibutuhkan perusahaan. Hal ini dapat menimbulkan masalah di masa yang mendatang, seperti perusahaan tidak dapat menilai keahlian calon karyawan yang akan direkrut, yang juga dikarenakan perekrutan hanya berdasarkan permintaan divisi saja. Jika perusahaan gagal menilai kemampuan karyawan tersebut di awal, maka selama karyawan tersebut bekerja di perusahaan akan dapat menimbulkan kerugian karena tidak dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan keahliannya. Sebaiknya perusahaan merekrut karyawan dengan menempatkannya pada posisi yang disetujui saat rekrutmen. Perusahaan menempatkan karyawan berdasarkan hasil seleksi harus sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya agar karyawan dapat menyelesaikan pekerjaannya secara optimal.

15 Pelatihan dan Pengembangan XL berkomitmen untuk terus meningkatkan semua potensi karyawan melalui aktivitas pelatihan dan pengembangan. Manajemen mempercayai bahwa investasi yang dikeluarkan untuk melaksanakan program-program pelatihan dan pengembangan karyawan mempunyai dampak langsung terhadap kinerja perusahaan. Memperhatikan tantangan bisnis dan perkembangan bisnis layanan digital, kompetensi karyawan perlu ditingkatkan dan disesuaikan secara terus-menerus. Kompetensi ini harus ditingkatkan dengan melakukan pelatihan dan pengembangan yang meliputi kompetensi kepemimpinan, manajerial, teknis dan umum. Saat ini, sebagian program-program dilakukan secara on the job training agar proses pengembangan berlangsung lebih cepat. Program-program tersebut diantaranya adalah coaching, penugasan khusus, pelaksanaan ide-ide inovasi dan lain-lain. Selain on the job training, pelatihan secara in class training tetap juga dilakukan untuk program-program yang bersifat umum. Selama 2013 ini, program pelatihan dan pengembangan kompetensi teknis difokuskan pada bisnis data dan layanan digital. Beberapa program pengembangan yang sudah dilaksanakan adalah pengembangan ide dan inovasi, pengembangan aplikasi-aplikasi dan strategi pemasaran layanan digital. Berdasarkan peraturan perusahaan pada pasal 28 tentang Pendidikan dan Pelatihan karyawan dijelaskan bahwa: a. Perusahaan memberikan pendidikan dan pelatihan untuk mengembangkan kemampuan karyawan agar dapat melakukan pekerjaannya dengan lebih baik b. Pelatihan dapat dilakukan didalam perusahaan atau diluar perusahaan, baik di dalam kota, luar kota maupun luar negeri. c. Apabila seorang karyawan mengikuti pelatihan di luar kota atau di luar negeri, akan diberlakukan ketentuan perjalanan dinas d. Apabila biaya pelatihan seperti biaya-biaya transportasi, akomodasi dan lain-lain, telah termasuk dalam biaya pelatihan, maka karyawan tidak berhak lagi untuk memperoleh biaya perjalanan secara penuh atau sebagian. e. Selama mengikuti pendidikan/pelatihan, karyawan tidak berhak atas upah lembur f. Karyawan wajib mengikuti pelatihan yang ditetapkan baginya.

16 56 Dalam proses pelatihan dan pengembangan masih terdapat berbagai masalah antara lain: 1. Waktu Pelatihan Yang Cukup Lama Training yang dilaksanakan di XL memakan waktu yang cukup lama yaitu 2-3 hari. Pelatihan dan pengembangan wajib diikuti oleh seluruh karyawan tidak terkecuali dalam menghadapi tantangan dan perkembangan bisnis yang semakin maju. Karena banyaknya aktivitas program pelatihan dan pengembangan yang diadakan oleh perusahaan. Akibatnya, karyawan meninggalkan tugas dan pekerjaannya untuk mengikuti sesi pelatihan dan pengembangan. Selain itu, XL mengadakan pelatihan spesifikasi yang hanya dilakukan overseas. Hal ini menyebabkan apabila ada pekerjaan urgent yang harus diselesaikan karyawan menjadi terbengkalai. Perusahaan sebaiknya mengadakan pelatihan pada waktu-waktu tertentu dimana tidak menganggu jam kerja karyawan seperti mengambil waktu pada saat hari libur karyawan (akhir minggu, hari libur nasional) atau pada saat jam pulang kantor yang dilakukan setiap hari selama beberapa jam. Hal ini dimaksudkan agar proses pelatihan dapat berjalan dengan efektif tanpa harus menelantarkan tugas dan tanggung jawab karyawan di kantor. 2. Kurangnya Komitmen Karyawan Untuk Mengikuti Setiap Sesi Tidak semua karyawan dalam perusahaan mempunyai kesadaran untuk mengikuti setiap sesi dalam proses pelatihan dan pengembangan. Proses pelatihan dan pengembangan dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan karyawan agar lebih baik dan sesuai dengan standar kerja perusahaan demi tercapainya tujuan perusahaan. Hal ini disebabkan karena banyaknya program-program pelatihan dan pengembangan membuat karyawan merasa hanya membuang waktu dan ditambah pekerjaan mereka yang masih belum selesai. Akibatnya,Perusahaan tidak dapat menilai sejauh mana karyawan memperoleh kemajuan dalam hal penguasaan konsep,informasi dan keahlian yang ditanamkan selama proses pelatihan dan pengembangan. Perusahaan sebaiknya mengambil tindakan tegas terhadap karyawan yang tidak memiliki kesadaran dalam mengikuti sesi training secara seluruhnya

17 57 dimana maksud perusahaan mengadakan training adalah untuk meningkatkan keahlian dan keterampilan karyawan yang selanjutnya dapat menjadi harta yang berharga bagi perusahaan. Melalui pelatihan dan pengembangan, karyawan akan bertambah kemampuannya dan demikian pula bagi perusahaan, yaitu memperbaiki pengetahuan kerja dan keahlian pada semua level perusahaan. Selain itu pelatihan dan pengembangan karyawan juga dapat memenuhi tuntutan sekarang. Kebutuhan untuk memenuhi tuntutan sekarang biasanya dapat dikenali dari prestasi karyawannya yang tidak sesuai dengan standar hasil kerja yang dituntut pada jabatan itu Penilaian Kinerja Kinerja perusahaan tidak terlepas dari pencapaian kinerja para karyawan di semua level organisasi. Pengelolaan kinerja karyawan dilaksanakan secara komprehensif melalui tahapan perencanaan, pemantauan dan penilaian kinerja secara periodik. XL sangat menghargai karyawan yang berkinerja tinggi,hasil penilaian kinerja digunakan sebagai masukan untuk pengembangan karir dan program pengembangan karyawan. Di lain pihak, manajemen juga memperhatikan karyawan yang mempunyai kinerja rendah. Setiap karyawan yang mempunyai kinerja rendah akan mengikuti program peningkatan kinerja yang difasilitasi oleh para pimpinan masing-masing. Pengelolaan kinerja dan penghargaan serta sistem manajemen Human Capital lainnya sangat berpengaruh terhadap tingkat keikutsertaan (engagement) karyawan kepada perusahaan. Di tahun 2013, XL mendapat nilai keterikatan pegawai (employee engagement) sebesar 80%. Hubungan kinerja para karyawan yang telah mengikuti proses pelatihan dan pengembangan adalah saling terkait dengan skema monitoring, dari penilaian atasan, rekan satu tim dan rekan kerja antar tim. Karyawan yang memiliki kinerja tinggi akan diberikan penghargaan seperti diberikan kesempatan untuk promosi jabatan, diberikan untuk melakukan perpindahan departemen, program rekreasi untuk pencapaian tertentu, kenaikan pendapatan serta diberikan penambahan jumlah tim di departemen. Pada penilaian kinerja masih terdapat permasalahan,yaitu:

18 58 1. Hasil Penilaian Kinerja Belum Disampaikan Kepada Karyawan yang Telah Menyelesaikan Masa Percobaan Pada masa percobaan selama 3 bulan, HR Services Department Head belum menyampaikan hasil penilaian kinerja karyawan kepada karyawan yang sudah menyelesaikan masa percobaan. Semua calon karyawan wajib menjalani masa percobaan paling lama 3 bulan trhitung sejak diterima sebagai karyawan. Selama masa percobaan kedua belah pihak dapat memutuskan hubungan kerjanya dengan pemberitahuan sekurang-kurangnya 2 hari sebelumnya tanpa persyaratan dan kewajiban apapun dari kedua belah pihak, kecuali upah yang belum dibayar. Hal ini disebabkan karena HR Services Department Head menyatakan bahwa penyampaian hasil evaluasi kinerja terhadap karyawan yang sudah mengikuti masa percobaan tidak perlu dilakukan karena divisi HR akan melakukan penilaian kinerja terhadap semua karyawan setiap bulan September. Oleh karena itu, HR Services Department Head menganggap penyampaian hasil penilaian kinerja karyawan kepada karyawan yang sudah mengikuti masa percobaan kurang efektif. Akibatnya, setelah selesai mengikuti masa percobaan selama 3 bulan, karyawan tidak mengetahui kelemahan dan kekuatan mereka sehingga karyawan tidak dapat memperbaiki kelemahan serta meningkatkan kekuatan mereka agar mereka menjadi lebih produktif. HR Services Department Head sebaiknya menyampaikan hasil penilaian kinerja kepada karyawan yang sudah mengikuti masa percobaan. Penyampaian tersebut bermanfaat untuk memberikan umpan balik kepada karyawan sehingga tidak hanya menjadikan mereka menjadi lebih produktif, tetapi juga agar mereka mengembangkan keahlian mereka seiring dengan perkembangan perusahaan. HR Services Department Head dapat mendiskusikan hasil penilaian kinerja tersebut dengan karyawan yang bersangkutan serta atasan langsung dari karyawan tersebut sehingga karyawan memahami kualitas kerja mereka Promosi Jabatan dan Jenjang Karir Program promosi jabatan dan perencanaan karir bertujuan untuk menyelaraskan kebutuhan, kemampuan, dan tujuan karyawan dengan kesempatan

19 59 dan tantangan saat ini maupun masa depan di dalam perusahaan. Prosedur penggantian jabatan pada XL dilakukan berdasarkan kebutuhan perusahaan. Bila ada jabatan yang kosong akan diinformasikan kepada karyawan untuk kemungkinan pengisian posisi. Dalam promosi jabatan dan jenjang karir ditemukan permasalahan, yaitu: 1. Perusahaan Belum Memiliki Prosedur Tertulis Terkait Promosi Jabatan dan Jenjang Karir Perusahaan belum menyusun prosedur dan aturan terkait dengan sistem promosi jabatan dan jenjang karir. Pengisian jabatan yang kosong hanya diinformasikan kepada karyawan secara lisan. Prosedur promosi, transfer, dan demosi jabatan bermanfaat untuk memberikan panduan kepada karyawan agar karyawan mengetahui langkah-langkah aktivitas promosi, transfer, dan demosi secara jelas dan agar aktivitas promosi, transfer, dan demosi berjalan dengan lancar dan terencana. Selain itu, prosedur promosi, transfer, dan demosi jabatan bertujuan untuk menciptakan pengendalian atas aktivitas promosi, transfer, dan demosi. Misalkan, perusahaan dapat memantau pelaksanaan aktivitas promosi, transfer, dan demosi jabatan yang berlangsung guna memastikan divisi HR mengikuti prosedur tersebut secara benar. Hal ini disebabkan, perusahaan belum membuat prosedur tertulis secara rinci perihal ketentuan-ketentuan apa saja yang harus dilaksanakan untuk mendapatkan promosi jabatan maupun proses transfer hingga terjadi demosi. Selain itu, belum adanya gambaran jelas terkait dengan perencanaan jenjang karir karyawan. Akibat dari tidak adanya prosedur tersebut, aktivitas promosi, transfer, dan demosi menjadi bias dan tidak jelas sehingga karyawan tidak mengetahui jenis, syarat-syarat dan dasar pertimbangan yang digunakan oleh perusahaan untuk mempromosikan karyawan, mentransfer karyawan,dan mendemosikan karyawannya. Kejelasan ini perlu diketahui oleh karyawan untuk memotivasi karyawan agar berusaha mencapai syarat- syarat promosi dan transfer, serta mencegah karyawan melanggar peraturan tata tertib kerja, kedisplinan, dan tidak berprestasi yang mengakibatkan demosi. Tanpa adanya prosedur ini, pengendalian atas aktivitas promosi, transfer, dan demosi juga akan sulit dilaksanakan.

20 60 Perusahaan sebaiknya menyusun prosedur promosi, transfer, dan demosi jabatan dan menginformasikannya kepada karyawan. Promosi, transfer, dan demosi memiliki beberapa manfaat. Promosi dapat mendorong semangat kerja yang dimiliki karyawan, menjamin stabilitas kepegawaian,dan mendayagunakan keahlian dan kemampuan karyawan semaksimal mungkin. Transfer diberikan ke karyawan dengan tujuan menempatkan karyawan pada posisi yang tepat sehingga karyawan yang bersangkutan mendapatkan kepuasan kerja dan dapat memberikan prestasi yang sebesar-besarnya. Demosi dapat terjadi karena karyawan tidak mampu melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan parameter yang dapat diterima oleh perusahaan. Perusahaan sebaiknya menyusun prosedur dan aturan terkait dengan jenjang karir untuk karyawannya. Gambaran yang jelas mengenai karirnya, akan membuat karyawan semakin mampu dan mau membuat komitmen kepada perusahaan untuk memikul tanggung jawab yang lebih besar di kemudian hari. Perencanaan karir harus melibatkan karyawan yang bersangkutan, atasan langsung, dan divisi HR. Manfaat yang diperoleh dari perencanaan karir tersebut, antara lain: menunjukan sikap peduli perusahaan terhadap kemajuan karir para karyawannya sehingga karyawan mengetahui peluang untuk berkembang atau dipromosikan, meningkatkan kinerja karyawan, dan membantu karyawan dalam menganalisis kemampuan dan minatnya Pemutusan Hubungan Kerja Setiap karyawan di perusahaan diberikan prosedur kebijakan peraturan perusahaan yang didalamnya termasuk sanksi yang diberikan kepada karyawan yang melakukan pelanggaran. Kondisi-kondisi yang menyebabkan pemutusan hubungan kerja antara lain karena adanya karyawan yang mengundurkan diri dengan alasan tertentu dan karyawan dipecat dengan alasan tertentu. Sebelum melakukan pemutusan hubungan kerja oleh pihak perusahaan, perusahaan terlebih dahulu memberikan teguran dan surat peringatan atas jenis-jenis pelanggaran karyawan. Apabila karyawan masih menghiraukan teguran maupun surat peringatan yang diberikan, maka pihak perusahaan berhak untuk melakukan pemutusan hubungan kerja.

21 61 Tabel Jenis Pelanggaran Karyawan Tindakan Teguran SP 1 SP 2 SP 3 Jenis Pelanggaran Terlambat, meninggalkan tempat kerja tanpa izin, tidak memelihara properti perusahaan,merokok/makan di area kerja, menggunakan properti perusahaan untuk kepentingan pribadi Melakukan kembali pelanggaran yang telah diberikan teguran, tidak masuk kerja tanpa pemberitahuan,melanggar kewajiban untuk menjaga kerahasiaan informasi perusahaan. Lalai/ceroboh dalam melaksanakan pekerjaan, menghilangkan properti perusahaan, menunda menyerahkan laporan>5 hari kerja 3x berturut-turut menolak instruksi yang diberikan atasan, menyebarkan isu/gosip yang dapat menganggu ketenangan kerja Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan setiap karyawan yang melakukan pelanggaran akan diberikan tindakan disiplin oleh pihak perusahaan. Tindakan disiplin ini dilakukan oleh atasan kepada bawahannya yang melanggar etika kerja. Berdasarkan pada peraturan tertulis perusahaan pada pasal 51 ayat 1 bahwa pemutusan hubungan kerja dapat terjadi apabila: a. Karyawan mengundurkan diri b. Karyawan melakukan pelanggaran peraturan perusahaanyang dapat berakibat pada pemutusan hubungan kerja c. Karyawan tidak mampu bekerja melakukan pekerjaannya walaupun sudah dilakukan pembinaan/peningkatan keterampilan melalui pelatihan d. Karyawan tidak mampu bekerja karena alasan kesehatan e. Karyawan meninggal dunia f. Karyawan memasuki usia pensiun Dalam fungsi SDM pemutusan hubungan kerja terdapat masalah,yaitu: 1. Belum Dilaksanakannya Exit Interview bagi karyawan yang akan keluar. Belum diimplementasikannya exit interview bagi karyawan yang akan keluar perusahaan. Exit interview kepada karyawan dilakukan untuk memahami alasan pengunduran diri karyawan. Exit interview juga bertujuan untuk mengumpulkan informasi guna meningkatkan praktik manajemen dan kebijakan perusahaan, serta mengklarifikasi kesan negatif yang dirasakan oleh karyawan.

22 62 Hal ini disebabkan karena pihak perusahaan menyatakan bahwa exit interview dengan karyawan yang akan meninggalkan perusahaan kurang efektif karena karyawan yang bersangkutan tidak merespons pertanyaan yang diajukan dengan jujur. Hal ini disebabkan karyawan tersebut ingin mendapatkan referensi yang bagus dari perusahaan. Akibat tidak adanya exit interview berakibat perusahaan tidak mendapatkan informasi mengenai persepsi karyawan terhadap perusahaan selama karyawan tersebut bekerja. Selain itu, perusahaan tidak mengetahui alasan karyawan tersebut mengundurkan diri dan kemungkinan timbul rasa tidak puas bagi karyawan yang akan keluar. Perusahaan sebaiknya menyelenggarakan exit interview untuk mendorong karyawan mengutarakan alasan-alasan pengunduran diri secara terbuka dan bebas. Dengan exit interview, perusahaan mampu mengumpulkan informasi mengenai berbagai masalah yang dialami karyawan di tempat kerjanya. Hasil exit interview dapat didokumentasikan untuk membantu perusahaan dalam menandai kecenderungan atau mengungkap isu yang bisa diperbaiki untuk meminimalisir keluarnya karyawan di masa yang akan datang. Exit interview juga dapat membantu perusahaan dalam menentukan seberapa banyak aktivitas dari kebijakan perusahaan yang menyebabkan pengunduran diri karyawan. Misalnya, karena komunikasi yang buruk, kurangnya pelatihan, dan keterbatasan akses.

BAB IV PEMBAHASAN. Ruang lingkup audit operasional atas fungsi Sumber Daya Manusia pada PT.

BAB IV PEMBAHASAN. Ruang lingkup audit operasional atas fungsi Sumber Daya Manusia pada PT. BAB IV PEMBAHASAN Ruang lingkup audit operasional atas fungsi Sumber Daya Manusia pada PT. Danayasa Arthatama Tbk. mencakup pelaksanaan seluruh fungsi manajemen dan ketaatan manajemen terhadap kebijakan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Tujuan audit operasional atas fungsi SDM pada PT Satata Neka Tama adalah

BAB IV PEMBAHASAN. Tujuan audit operasional atas fungsi SDM pada PT Satata Neka Tama adalah BAB IV PEMBAHASAN Tujuan audit operasional atas fungsi SDM pada PT Satata Neka Tama adalah untuk menilai tingkat ekonomisasi, efisiensi, dan efektivitas dari fungsi dan aktivitas tersebut. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 43 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pengelolaan SDM yang dilaksanakan dengan baik di perusahaan dapat mempengaruhi kinerja suatu perusahaan. Untuk itu, perlu dilakukan audit operasional atas fungsi SDM di

Lebih terperinci

KUESIONER. 1 Apakah perusahaan memiliki struktur organisasi yang jelas dan rinci? V

KUESIONER. 1 Apakah perusahaan memiliki struktur organisasi yang jelas dan rinci? V L1 KUESIONER Berilah tanda (V) pada jawaban yang dipilih UMUM 1 Apakah perusahaan memiliki struktur organisasi yang jelas dan rinci? V 2 Apakah struktur organisasi perusahaan memuat secara jelas garis

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Pengelolaan SDM yang dilaksanakan dengan baik di perusahaan dapat

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Pengelolaan SDM yang dilaksanakan dengan baik di perusahaan dapat BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Pengelolaan SDM yang dilaksanakan dengan baik di perusahaan dapat mempengaruhi kinerja suatu perusahaan. Untuk itu, perlu dilakukan audit manajemen SDM di perusahaan, agar dapat

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI SDM PADA PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI SDM PADA PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI SDM PADA PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES Ruang lingkup audit operasional atas fungsi SDM pada PT TAFS mencakup penyelenggaraan seluruh fungsi manajemen SDM dan ketaatan

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ROMANCE BEDDING AND FURNITURE

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ROMANCE BEDDING AND FURNITURE BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ROMANCE BEDDING AND FURNITURE Pengelolaan SDM yang dilaksanakan dengan baik di perusahaan dapat mempengaruhi kinerja suatu perusahaan.

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ABC

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ABC BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ABC IV.1. Survei Pendahuluan (Preliminary Survey) Tahap survei pendahuluan merupakan tahap awal yang harus dilaksanakan oleh seorang

Lebih terperinci

AUDIT OPERASIONAL ATAS PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SDM PADA PT XL AXIATA TBK

AUDIT OPERASIONAL ATAS PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SDM PADA PT XL AXIATA TBK AUDIT OPERASIONAL ATAS PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN SDM PADA PT XL AXIATA TBK Shelly, Gen Norman T, S.E. Ak. M.M. Binus University, Jl. Batu sari raya no.80 Jakarta Barat, 0819863810, zoomama.mia@gmail.com

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 Pertanyaan Interview Kebijakan umum 1. Apakah Perusahaan memiliki struktur organisasi? ya perusahaan sudah memiliki sruktur organisasi 2.

LAMPIRAN 1 Pertanyaan Interview Kebijakan umum 1. Apakah Perusahaan memiliki struktur organisasi? ya perusahaan sudah memiliki sruktur organisasi 2. LAMPIRAN 1 Pertanyaan Interview Kebijakan umum 1. Apakah Perusahaan memiliki struktur organisasi? ya perusahaan sudah memiliki sruktur organisasi 2. Ada berapakah jumlah kantor pusat dan cabang pada PT

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Sesuai dengan ruang lingkup pembahasan audit operasional pada PT Linda Gallery

BAB IV PEMBAHASAN. Sesuai dengan ruang lingkup pembahasan audit operasional pada PT Linda Gallery BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Survei Pendahuluan (Preliminary Survey) Sesuai dengan ruang lingkup pembahasan audit operasional pada P Linda Gallery Sejahtera yang akan dibahas disini hanya mencakup kegiatan

Lebih terperinci

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT TAKENAKA INDONESIA

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT TAKENAKA INDONESIA AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT TAKENAKA INDONESIA Adhe Rizkiyanto (1401078355) Universitas Bina Nusantara 081286230853 adhe.rizkiyanto@yahoo.com Drs. Sudarmo, M.M. (D1138) ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA MANAJEMEN AUDIT ATAS FUNGSI PERSONALIA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN

BAB 4 ANALISA MANAJEMEN AUDIT ATAS FUNGSI PERSONALIA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN 39 BAB 4 ANALISA MANAJEMEN AUDIT ATAS FUNGSI PERSONALIA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN 4.1 Analisa terhadap Fungsi Personalia Pada bagian ini, akan dipaparkan hasil analisa atas fungsi

Lebih terperinci

KUISIONER. Ya Tidak Keterangan

KUISIONER. Ya Tidak Keterangan L1 KUISIONER Berikan tanda () pada jawaban yang dipilih Umum 1. Apakah selama ini dalam pengalaman Bapak/Ibu pernah terjadi pekerjaan yang sudah ditangani Bapak/Ibu ditangani juga oleh orang lain? 2. Apakah

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Prosedur Rekrutmen Pada PDAM TKR Kabupaten Tangerang 1. Tahap Awal Prosedur Rekrutmen Pegawai

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Prosedur Rekrutmen Pada PDAM TKR Kabupaten Tangerang 1. Tahap Awal Prosedur Rekrutmen Pegawai BAB 4 PEMBAHASAN Pentingnya pengelolaan Sumber Daya Manusia yang baik di suatu perusahaan dapat meningkatkan kinerja dari perusahaan tersebut. Dengan demikian, audit operasional atas pengelolaan Sumber

Lebih terperinci

Materi 9 Organizing: Manajemen Sumber Daya Manusia

Materi 9 Organizing: Manajemen Sumber Daya Manusia Materi 9 Organizing: Manajemen Sumber Daya Manusia Dengan telah adanya struktur organisasi, manajer harus menemukan orang-orang untuk mengisi pekerjaan yang telah dibuat atau menyingkirkan orang dari pekerjaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan, sebagai badan usaha baik milik negara maupun swasta sebagai suatu pelaku ekonomi tidak dapat lepas dari kondisi globalisasi ekonomi dewasa ini. Era globalisasi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan COSO, komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan.

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan COSO, komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan. BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Perencanaan Evaluasi IV.1.1. Ruang Lingkup Evaluasi Ruang lingkup pengendalian internal atas siklus pendapatan adalah : 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perlengkapan, dan asset finansial merupakan sumber daya yang dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. perlengkapan, dan asset finansial merupakan sumber daya yang dibutuhkan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Setiap organisasi mempunyai berbagai tujuan yang hendak dicapainya. Tujuan tersebut diraih dengan mendayagunakan sumber-sumber dayanya yang ada. Salah satu

Lebih terperinci

Fungsi Rekrutmen Manajemen SDM

Fungsi Rekrutmen Manajemen SDM Fungsi Rekrutmen Manajemen SDM Salah satu kegiatan yang dilakukan dalam manajemen Sumber Daya Manusia, adalah mendapatkan orang-orang yang tepat untuk mengisi posisi atau jabatan dalam organisasi. Kegiatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Rekrutmen Menurut Samsudin (2006:81) Rekrutmen adalah proses mendapatkan sejumlah calon tenaga kerja yang kualifaid untuk jabatan/pekerjaan tertentu dalam suatu organisasi

Lebih terperinci

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI SDM (STUDI KASUS: PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES) PERIODE MEI 2006-MARET 2007

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI SDM (STUDI KASUS: PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES) PERIODE MEI 2006-MARET 2007 AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI SDM (STUDI KASUS: PT TOYOTA ASTRA FINANCIAL SERVICES) PERIODE MEI 2006-MARET 2007 Abstrak Tujuan dari penelitian yang diadakan pada PT Toyota Astra Financial Services adalah

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. pekerjaan yang dijabarkan ke dalam Job Description. SDM dalam jangka waktu 3 tahun kedepan yang meliputi:

BAB V PENUTUP. pekerjaan yang dijabarkan ke dalam Job Description. SDM dalam jangka waktu 3 tahun kedepan yang meliputi: BAB V PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai Pengelolaan Sumber Daya Manusia Pada PT Mulyareksa Jayasakti Semarang, penulis dapat menarik beberapa kesimpulan dari setiap variabel

Lebih terperinci

: MANAGER & STAFF. 5 Apakah terdapat rotasi pekerjaan yang dilakukaan perusahaan?

: MANAGER & STAFF. 5 Apakah terdapat rotasi pekerjaan yang dilakukaan perusahaan? Nama Perusahaan Dilengkapi oleh Jabatan : PT. PP LONDON SUMATRA INDONESIA TBK : PROCUREMENT & HUMAN RESOURCES : MANAGER & STAFF FUNGSI PEMBELIAN A. Umum Ya Tidak Ket. 1 Apakah struktur organisasi telah

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Ruang lingkup audit operasional atas fungsi SDM pada PT FUI meliputi

BAB IV PEMBAHASAN. Ruang lingkup audit operasional atas fungsi SDM pada PT FUI meliputi BAB IV PEMBAHASAN Ruang lingkup audit operasional atas fungsi SDM pada PT FUI meliputi penyelengaraan seluruh fungsi dan aktivitas manajemen SDM. Tujuan audit operasional ini adalah untuk menilai tingkat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia adalah suatu aset atau modal bagi suatu perusahaan dalam usaha untuk mencapai tujuannya yang biasanya disebut dengan pekerja,tenaga kerja,atau personil

Lebih terperinci

FORM APL-02 ASESMEN MANDIRI

FORM APL-02 ASESMEN MANDIRI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI AIR MINUM INDONESIA (LSP AMI) FORM APL-02 ASESMEN MANDIRI AHLI MANAJEMEN AIR MINUM TINGKAT UTAMA NAMA PESERTA NAMA ASESOR FR-APL-02 ASESMEN MANDIRI : CLUSTER AHLI MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pencapaian tujuan perusahaan.kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada sejauh

BAB I PENDAHULUAN. pencapaian tujuan perusahaan.kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada sejauh 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan hal yang sangat penting dalam pencapaian tujuan perusahaan.kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada sejauh mana perusahaan

Lebih terperinci

Mengelola SDM dan Hubungan Tenaga Kerja

Mengelola SDM dan Hubungan Tenaga Kerja Modul ke: 14 Mengelola SDM dan Hubungan Tenaga Kerja Widi Wahyudi,S.Kom, SE, MM. Fakultas Desain & Seni Kreatif Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id A. Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT NORITA MULTIPLASTINDO

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT NORITA MULTIPLASTINDO BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT NORITA MULTIPLASTINDO IV.1 Perencanaan Audit Operasional Audit operasional merupakan suatu proses sistematis yang mencakup serangkaian

Lebih terperinci

Lampiran 1 Kuisioner Internal Control atas Integritas dan Nilai Etika

Lampiran 1 Kuisioner Internal Control atas Integritas dan Nilai Etika L1 Lampiran 1 Kuisioner Internal Control atas Integritas dan Nilai Etika No Pertanyaan. Ya 1 Apakah perusahaan memiliki petunjuk pelaksanaan mengenai: a. tata tertib dikomuni- b. disiplin kasikan yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT Mulyareksa Jayasakti Semarang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa transportasi angkutan kapal laut atau ekspedisi muatan kapal

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. manajemen sumber daya manusia pada PT Asia Paragon Bandung.

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. manajemen sumber daya manusia pada PT Asia Paragon Bandung. BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Pada saat pelaksanaan kerja praktek, penulis ditempatkan pada bagian manajemen sumber daya manusia pada PT Asia Paragon Bandung. Di

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM (IN-DEPTH INTERVIEW) (INFORMAN 1)

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM (IN-DEPTH INTERVIEW) (INFORMAN 1) PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM (IN-DEPTH INTERVIEW) (INFORMAN 1) I. Jadwal Wawancara 1. Tanggal / Hari : 25 april 2009 2. Waktu Mulai dan Selesai : II. Identitas Informan 1. Jenis Kelamin : 2. Usia : 3. Jabatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kumpulan resources yang tidak berguna. Selain itu, sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kumpulan resources yang tidak berguna. Selain itu, sumber daya manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia merupakan sumber daya yang paling penting dan menentukan dalam arah dan perubahan organisasi. Tanpa manusia sebagai penggeraknya, organisasi menjadi kumpulan

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil Internal Control Questionnaire (ICQ) mengenai Sistem

BAB 7 KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil Internal Control Questionnaire (ICQ) mengenai Sistem 130 BAB 7 KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI 7.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil Internal Control Questionnaire (ICQ) mengenai Sistem Pengendalian Internal Pemerintah pada Badan Kantor Pertanahan Nasional

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. a. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. a. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Manajemen Sumber Daya Manusia a. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia dalam organisasi merupakan human

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN Pembahasan audit operasional atas fungsi penjualan dan penerimaan kas pada Lei Garden Restaurant dijelaskan pada bab keempat ini. Berdasarkan ruang lingkup yang telah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Salah satu asset yang paling berharga bagi perusahaan adalah Sumber

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Salah satu asset yang paling berharga bagi perusahaan adalah Sumber BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Salah satu asset yang paling berharga bagi perusahaan adalah Sumber Daya Manusia. Dan apabila Sumber Daya Manusia itu diperhatikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penerimaan Karyawan Merupakan kenyataan bahwa dalam suatu organisasi selalu terbuka kemungkinan untuk terjadinya berbagai lowongan dengan aneka ragam penyebabnya. Lowongan bisa

Lebih terperinci

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL Bab I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Tujuan Peraturan ini dibuat dengan tujuan menjalankan fungsi pengendalian internal terhadap kegiatan perusahaan dengan sasaran utama keandalan

Lebih terperinci

REKRUITMEN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA RUMAH SAKIT

REKRUITMEN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA RUMAH SAKIT 1 REKRUITMEN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA RUMAH SAKIT DISUSUN OLEH : RINI ANGGRAENI BAGIAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2015 2 BAB 1 PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan dan hasil kerja karyawan, maka karyawan diharapkan mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan dan hasil kerja karyawan, maka karyawan diharapkan mampu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Untuk meningkatkan peranan karyawan dalam proses pencapaian target perusahaan dan hasil kerja karyawan, maka karyawan diharapkan mampu menciptakan lingkungan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Hasil Wawancara

LAMPIRAN. Hasil Wawancara L1 LAMPIRAN Hasil Wawancara Dengan: Esther Melinda Jabatan: Human Resource Manager Tanggal: 20 Maret 2013 1. PT BINTANG SEMPURNA perusahaan yang bergerak di bidang apa dan sejak kapan berdiri nya? PT BINTANG

Lebih terperinci

Pemahaman mengenai proses perencanaan sumber daya manusia. Pemahaman mengenai proses rekrutmen. Pemahaman mengenai sumber-sumber rekrutmen

Pemahaman mengenai proses perencanaan sumber daya manusia. Pemahaman mengenai proses rekrutmen. Pemahaman mengenai sumber-sumber rekrutmen Pemahaman mengenai proses perencanaan sumber daya manusia. Pemahaman mengenai proses rekrutmen. Pemahaman mengenai sumber-sumber rekrutmen BAB 4. PERENCANAAN SDM & PROSES REKRUTMEN 2 1 Kegagalan untuk

Lebih terperinci

MANAJEMEN OPERASIONAL

MANAJEMEN OPERASIONAL MANAJEMEN OPERASIONAL SUBSISTEM MANAJEMEN TENAGA KERJA Astrid Lestari Tungadi, S.Kom., M.TI. PENDAHULUAN Subsistem yang berhubungan dengan pengembangan sumber daya manusia dalam hal keterampilan dan pengetahuan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Dalam strategi rekrutmen karyawan outsourcing di PT. Multi Pilar Agung

BAB V PENUTUP. 1. Dalam strategi rekrutmen karyawan outsourcing di PT. Multi Pilar Agung BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Dalam strategi rekrutmen karyawan outsourcing di PT. Multi Pilar Agung Sidoarjo berawal dari terjalinnya hubungan kerja sama antara perusahaan pengguna jasa dengan PT. Multi

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.955, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Pedoman. PERATURAN KEPALA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

Lebih terperinci

Pertemuan 3. Nova Yanti Maleha, SE., M.M 04/10/2016 1

Pertemuan 3. Nova Yanti Maleha, SE., M.M 04/10/2016 1 Pertemuan 3 Nova Yanti Maleha, SE., M.M 04/10/2016 1 Pengertian Penarikan Tenaga Kerja (Rekrutmen) PROSES PENCARIAN & PEMIKATAN PARA CALON TENAGA KERJA YANG MAMPU BEKERJA DI DALAM ORGANISASI. USAHA MENCARI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masa depan. Begitu juga sebaliknya, jika sumber daya manusia yang dimiliki

BAB I PENDAHULUAN. masa depan. Begitu juga sebaliknya, jika sumber daya manusia yang dimiliki BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sebuah organisasi, lembaga, instansi, maupun perusahaan memerlukan sumber daya manusia yang efektif untuk mewujudkan eksistensinya demi mencapai tujuan. Jika perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi fungsi perencanaan, pengorganisasian,

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. Dalam mengelola organisasi saat ini menuntut adanya perubahanperubahan

BABI PENDAHULUAN. Dalam mengelola organisasi saat ini menuntut adanya perubahanperubahan BABI PENDAHULUAN BABI PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam mengelola organisasi saat ini menuntut adanya perubahanperubahan dari yang tradisional menjadi modem. Pada era globalisasi saat ini, perkembangan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Pengujian dan Pengkajian Ulang Sistem Pengendalian Manajemen

BAB IV PEMBAHASAN. Pengujian dan Pengkajian Ulang Sistem Pengendalian Manajemen BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Pengujian dan Pengkajian Ulang Sistem Pengendalian Manajemen A. Sistem Penerimaan Nasabah Tidak Dirancang secara Sederhana Begitu masuk kantor cabang khusus BRI, nasabah menghampiri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Pada era globalisasi seperti saat ini ditandai dengan semakin berkembang dan semakin meningkatnya persaingan antar perusahaan dengan tujuan untuk memperoleh laba dari

Lebih terperinci

24 Contoh Jawaban Pertanyaan Tes WAWANCARA KERJA (Job Interview)

24 Contoh Jawaban Pertanyaan Tes WAWANCARA KERJA (Job Interview) 24 Contoh Jawaban Pertanyaan Tes WAWANCARA KERJA (Job Interview) BY TIPS CARA 30 COMMENTS 24 CONTOH PERTANYAAN dan Jawaban WAWANCARA lowongan KERJA (Job Interview) 2015 berikut ini, Bagus untuk panduan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Tahap Penelitian Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan Pada tahap ini dikumpulkan informasi mengenai sistem pembelian dan pengelolaan persediaan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB. I PENDAHULUAN

DAFTAR ISI BAB. I PENDAHULUAN DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... 1 KATA PENGANTAR... 2 DAFTAR ISI... 3 BAB.I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 4 1.2 Rumusan Masalah... 5 1.3 Tujuan Makalah... 6 BAB.II. PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Sistem Informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada jaman globalisasi seperti sekarang, persaingan antar perusahaan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Pada jaman globalisasi seperti sekarang, persaingan antar perusahaan semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Pada jaman globalisasi seperti sekarang, persaingan antar perusahaan semakin meruncing dan semakin ketat. Perusahaan-perusahaan harus bisa mempertahankan kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB V KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN DAN KARYAWAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN

BAB V KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN DAN KARYAWAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN BAB V KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN DAN KARYAWAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN 5.1 Karakteristik Kepemimpinan Pemimpin di Showa Indonesia Manufacturing yang ada menggunakan prinsip keterbukaan terhadap karyawan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan Proyek Akhir dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan di Bagian HRD di Kantor Jasa Penilaian Publik (KJPP) Chalimatus dan Rekan Kantor Pusat Surabaya yang pelaksanaannya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Banyak para ahli berusaha mengemukakan pengertian tentang Manajemen, walau definisi yang di kemukakan berbeda-beda namun pada dasarnya menunjukan maksud

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang direspon oleh kemajuan teknologi telekomunikasi (Kasali, 2010). Di abad ini,

BAB I PENDAHULUAN. yang direspon oleh kemajuan teknologi telekomunikasi (Kasali, 2010). Di abad ini, BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Abad ke-21 merupakan era pertumbuhan progresif kelas menengah Asia, yang direspon oleh kemajuan teknologi telekomunikasi (Kasali, 2010). Di abad ini, pengguna ponsel

Lebih terperinci

Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen Sumber Daya Manusia Penerapan fungsi manajemen ke dalam fungsi operatif dari pengadaan, pengembangan dan pemeliharaan tenaga kerja, dengan maksud untuk mencapai tujuan individu, organisasi dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Manajemen Pada masa sekarang ini, manajemen bukan lagi merupakan istilah yang asing bagi kita. Istilah manajemen telah digunakan sejak dulu, berasal dari bahasa

Lebih terperinci

Formulir Calon Operator Mesin Rajut

Formulir Calon Operator Mesin Rajut Sinar Terang Fajar Lampiran 1 Tekstile Industry Formulir Calon Operator Mesin Rajut Diisi Dengan Tulisan Tangan, HURUF CETAK Hal. 1/2 Jabatan Yang Dilamar : Operator Mesin Rajut Diisi tanggal : DATA PRIBADI

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Trading/Perdagangan dengan jenis barang adalah lukisan dari dalam dan luar negeri.

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Trading/Perdagangan dengan jenis barang adalah lukisan dari dalam dan luar negeri. BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1. Sejarah Umum Perusahaan PT Linda Gallery Sejahtera adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang Trading/Perdagangan dengan jenis barang adalah lukisan dari dalam

Lebih terperinci

AUDIT MANAJEMEN UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PDAM KABUPATEN SITUBONDO SKRIPSI

AUDIT MANAJEMEN UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PDAM KABUPATEN SITUBONDO SKRIPSI AUDIT MANAJEMEN UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PDAM KABUPATEN SITUBONDO SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Derajat Sarjana Ekonomi Dan Bisnis Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus mampu mempertahankan prestasi kerja sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. harus mampu mempertahankan prestasi kerja sumber daya manusia yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era bisnis global semakin berkembang pesat membuat perusahaan dituntut harus mampu mempertahankan prestasi kerja sumber daya manusia yang dimilikinya. Dengan mempertahankan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah sumber daya manusia masih menjadi sorotan dan tumpuan bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah sumber daya manusia masih menjadi sorotan dan tumpuan bagi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah sumber daya manusia masih menjadi sorotan dan tumpuan bagi perusahaan untuk tetap dapat bertahan di era globalisasi. Sumber daya manusia mempunyai peran

Lebih terperinci

LAMPIRAN I. Data Sekunder. Alat Ukur Blockage

LAMPIRAN I. Data Sekunder. Alat Ukur Blockage LAMPIRAN I Data Sekunder Alat Ukur Blockage PENGANTAR PENGISIAN KUESIONER Kepada: Yth. Bapak/Ibu Staff Manager (Supervisor) Bagian Produksi Di Tempat Dengan Hormat, Bersama ini saya sertakan lembaran kuesioner

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1. Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1. Latar Belakang Perusahaan PT Sekar Hati Jaya Maju didirikan pada tahun 1984. Pada mulanya PT Sekar Hati Jaya Maju merupakan perusahaan

Lebih terperinci

Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya

Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya 4.1q1 Bagaimana organisasi menentukan masalah eksternal dan internal yang relevan dengan tujuan dan arah strategis?

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Sedarmayanti (2010 :13), pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah kebijakan dan praktik menentukan aspek manusia atau sumber

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen merupakan alat untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Manajemen

Lebih terperinci

BAB III PENERIMAAN KARYAWAN SESUAI STANDAR KUALIFIKASI

BAB III PENERIMAAN KARYAWAN SESUAI STANDAR KUALIFIKASI BAB III PENERIMAAN KARYAWAN SESUAI STANDAR KUALIFIKASI A. Perencanaan Kebutuhan Karyawan Dalam memenuhi kebutuhan karyawan yang tepat, personalia menyusun perencanaan kebutuhan karyawan untuk menentukan

Lebih terperinci

Struktur Organisasi PT Fajarina Unggul Industry

Struktur Organisasi PT Fajarina Unggul Industry Struktur Organisasi PT Fajarina Unggul Industry L1 FUI Company Head I. Company Head (DRR/GM) Operation HR & GA Finance & Accounting II. Department Head (ASS.MGR, MGR, SNR MGR) Production R & D Gallery

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen Sumber Daya Manusia diperlukan untuk meningkatkan efektivitas sumber daya manusia dalam suatu perusahaan. Dapat dikatakan Manajemen

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Kunci sukses operasional perusahaan adalah rekrutmen / seleksi tenaga penjual yang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Kunci sukses operasional perusahaan adalah rekrutmen / seleksi tenaga penjual yang 37 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Kunci sukses operasional perusahaan adalah rekrutmen / seleksi tenaga penjual yang efektif. Rekrutmen adalah proses menarik, skrining, dan memilih orang

Lebih terperinci

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK 2016 PT ELNUSA TBK PIAGAM AUDIT INTERNAL (Internal Audit Charter) Internal Audit 2016 Daftar Isi Bab I PENDAHULUAN Halaman A. Pengertian 1 B. Visi,Misi, dan Strategi 1 C. Maksud dan Tujuan 3 Bab II ORGANISASI

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 1.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Istilah Manajemen Sumber Daya Manusia, di sisi lain, merujuk kepada departemen yang menaungi kerja sistem hubungan antar pekerja di sebuah perusahaan,

Lebih terperinci

Daftar Pertanyaan Wawancara Dengan Karyawan dan Officer General Manajer PT Dayamitra Telekomunikasi (MItratel) Cabang Palembang No Pertanyaan Tanggapan 1 Darimana saudara mengetahui lowongan pekerjaan

Lebih terperinci

MSDM. Performance Management and Appraisal. Peran Strategis MSDM. Peluang yang sama dan Hukum. Mengelola Karir. Menetapkan rencana upah strategis

MSDM. Performance Management and Appraisal. Peran Strategis MSDM. Peluang yang sama dan Hukum. Mengelola Karir. Menetapkan rencana upah strategis Peran Strategis MSDM Peluang yang sama dan Hukum Performance Management and Appraisal Mengelola Karir Job Analysis (Analisis Pekerjaan) Menetapkan rencana upah strategis Perencanaan Personil dan Perekrutan

Lebih terperinci

Kuesioner Peranan Controller Dalam Pengelolaan Persediaan Bahan baku Guna Menunjang Kelancaran Proses Produksi. No Variabel independen Ya Ragu-ragu

Kuesioner Peranan Controller Dalam Pengelolaan Persediaan Bahan baku Guna Menunjang Kelancaran Proses Produksi. No Variabel independen Ya Ragu-ragu Kuesioner Peranan Controller Dalam Pengelolaan Persediaan Bahan baku Guna Menunjang Kelancaran Proses Produksi. No Variabel independen Ya Ragu-ragu Tidak Kualitas Personal yang Baik 1. Apakah controller

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Rekrutmen Menurut Mardianto (2014:8) diartikan sebagai suatu proses untuk mendapatkan calon karyawan yang memiliki kemampuan yang sesuai dengan kualifikasi dan kebutuhan

Lebih terperinci

ILMU ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG MARET,

ILMU ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG MARET, REKRUITMEN SDM Oleh: Mochamad Biodi (135030200111047) Agum Sulistio (135030200111057) Fitra Dwi Rahmadani (135030207111022) Erwin Sri Rahayu (135030207111048) ILMU ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI

Lebih terperinci

BAB 6. PELATIHAN, ORIENTASI & PENGEMBANGAN

BAB 6. PELATIHAN, ORIENTASI & PENGEMBANGAN Pemahaman mengenai cara merancang sistem pelatihan, orientasi dan pengembangan yang dikaitkan dengan strategi bisnis organisasi Pemahaman mengenai metode-metode dalam pelatihan Pemahaman mengenai sosialisasi

Lebih terperinci

BAB V HASIL PERANCANGAN AUDIT DAN REKOMENDASI

BAB V HASIL PERANCANGAN AUDIT DAN REKOMENDASI BAB V HASIL PERANCANGAN AUDIT DAN REKOMENDASI 5.1 Rancangan Audit Sistem Informasi Rancangan audit sistem informasi dapat dilihat dari skor rata-rata dilakukan perhitungan pada bab sebelumnya dari nilai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah bisnis tidak dapat bergerak apalagi berkembang tanpa adanya campur tangan sumber daya manusia atau SDM. Wirawan (2009 : 1) menjelaskan bahwa SDM merupakan sumber

Lebih terperinci

Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid 70 3 0.521 Valid 4 0.477 Valid 5 0.513 Valid 6 0.424 Valid 7 0.576 Valid 8 0.705 Valid 9 0.603 Valid 10 0.706 Valid Dari hasil pengujian ini, diketahui bahwa r tabel = 0.312 dan semua hasil validitas pertanyaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting pada jaman globalisasi ini. Sumber Daya Manusia yaitu merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. penting pada jaman globalisasi ini. Sumber Daya Manusia yaitu merupakan salah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sumber Daya Manusia merupakan perencana dan pelaku aktif dari setiap aktivitas perusahaan atau organisasi. Manajemen Sumber Daya Manusia diperlukan untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan uraian-uraian teori, hasil penelitian, dan pengujian analisis regresi

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan uraian-uraian teori, hasil penelitian, dan pengujian analisis regresi BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian-uraian teori, hasil penelitian, dan pengujian analisis regresi ganda yang dilaksanakan mengenai pengaruh rekrutmen dan seleksi terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perlu menambah karyawan baru untuk mengisi kekosongan itu. Proses

BAB I PENDAHULUAN. perlu menambah karyawan baru untuk mengisi kekosongan itu. Proses BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Proses rekrutmen dimulai saat adanya bidang pekerjaan baru di perusahaan, seperti adanya lowongan pekerjaan baru sehingga membutuhkan karyawan baru dan adanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya persaingan perusahaan-perusahaan di Indonesia mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya persaingan perusahaan-perusahaan di Indonesia mengalami BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Berkembangnya persaingan perusahaan-perusahaan di Indonesia mengalami tingkat kemajuan yang pesat dan hal tersebut menuntut setiap perusahaan untuk memiliki

Lebih terperinci

Kewirausahaan. Firdaus,S.Kom,M.Kom. Minggu, 19 Maret

Kewirausahaan. Firdaus,S.Kom,M.Kom. Minggu, 19 Maret Kewirausahaan Firdaus,S.Kom,M.Kom Minggu, 19 Maret 2017 1 Manusia (karyawan) yang menjadi motor penggerak kegiatan usaha perlu dikelola secara profesional. Pengelolaan SDM ini kita kenal dengan Manajemen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Banyak para ahli berusaha untuk memberikan pengertian tentang manajemen, walaupun definisi yang dikemukakan mereka berbeda satu sama lainnya, namun pada

Lebih terperinci

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Rencana Penerimaan Piutang Dagang Mingguan. Daftar Piutang yang dihapuskan dan Internal Office Memo

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Rencana Penerimaan Piutang Dagang Mingguan. Daftar Piutang yang dihapuskan dan Internal Office Memo LAMPIRAN-LAMPIRAN L1 Metode Pengumpulan Data L2 Proses Tinjauan Pelanggan L3 Form Penawaran Harga L4 Purchase Order L5 Surat Jalan L6 Invoice L7 Faktur Pajak L8 Voucher Penerimaan L9 Rencana Penerimaan

Lebih terperinci

ASPEK MANAJEMEN & ORGANISASI

ASPEK MANAJEMEN & ORGANISASI ASPEK MANAJEMEN & ORGANISASI Lingkup Manajemen Perencanaan (Planning) Fungsi Manajemen Pengorganisasian (Organizing) Pelaksanaan (Actuating) Goal/target usaha Pengawasan (Controlling) Lingkup Manajemen

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan kemajuan teknologi informasi yang cukup pesat, hal ini juga dipicu oleh adanya kebutuhan akan data dan informasi oleh pengguna baik secara

Lebih terperinci

AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT EVERBEST

AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT EVERBEST AUDIT MANAJEMEN ATAS FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT EVERBEST Monica Noveline Fuad DOSEN PEMBIMBING : Gen Norman Thomas, S.E., M.M., Ak., CA Binus University, novelinemonica@gmail.com ABSTRAK Tujuan

Lebih terperinci

b. Mencakup permintaan dan pemenuhan tenaga kerja terencana di pusat maupun cabang perusahaan.

b. Mencakup permintaan dan pemenuhan tenaga kerja terencana di pusat maupun cabang perusahaan. Halaman : 1 dari 12 Halaman 1. TUJUAN Standard Operation Procedure (SOP) ini bertujuan untuk memberikan pedoman dalam proses perencanaan kebutuhan tenaga kerja, pencarian dan mendapatkan calon karyawan

Lebih terperinci