METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PENELITIAN Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik dan Cara Pemilihan Sampel

METODE PENELITIAN. Populasi dan Teknik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka Penarikan Contoh Penelitian. Purposive. Kecamatan Bogor Barat. Purposive. Kelurahan Bubulak

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian

METODE PENELITIAN. Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian

Gambar 2 Metode Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN. N 1+ Ne 2. n =

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka pengambilan contoh penelitian. Purposive. Proporsional random sampling. Mahasiswa TPB-IPB 2011/2012 (N=3494)

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Dramaga. Siswa kelas 8 (9 kelas) Siswa kelas 8.4 dan 8.6 n= siswa laki-laki 30 siswa perempuan

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Tehnik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

Gaya Hidup - aktivitas - minat - opini

Karakteristik Keluarga : Besar Keluarga Pendidikan Suami Pekerjaan Suami Pendapatan Keluarga Pengeluaran Keluarga. Persepsi Contoh terhadap LPG

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

PENDAHULUAN Latar Belakang

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Contoh dan Metode Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi, Contoh, dan Teknik Penarikan Contoh

TINJAUAN PUSTAKA Keluarga Konsep Keluarga Keluarga dalam Kerangka Teori Struktural Fungsional

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi dan Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN. Pemilihan Pondok Pesantren Modern Purposive. Santri telah tinggal 1 tahun di pondok pesantren. Laki-laki. Perempuan.

Karakteristik TKW Umur Pendidikan Pekerjaan Pendapatan Lama menjadi TKW. Kualitas Perkawinan Kebahagiaan perkawinan Kepuasan Perkawinan

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Jenis dan Teknik Pengambilan Contoh

Strategi Koping Fungsi Ekonomi: Strategi penghematan Strategi penambahan pendapatan. Dukungan Sosial: Keluarga Besar Tetangga. Input Throughput Output

Lampiran 1 Peta Lokasi Penelitian. Keterangan: 1. Kecamatan Batang Merangin

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Teknik Pemilihan Responden

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

konsumsi merupakan salahsatu indikator pengukuran tingkat ketahanan pangan. Dengan demikian, bila tingkat konsumsi rumahtangga sudah terpenuhi maka

METODE PENELITIAN. Dengan menggunakan rumus dan margin error 0,1 diperoleh jumlah contoh sebagai berikut:

Karakteristik Anak Umur Jenis Kelamin Urutan anak Kepribadian Cita-cita dan tujuan. Tingkat Stres Menghadapi UN SMA Negeri SMA Swasta

METODE Desain, Lokasi dan Waktu Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Teknik Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN. n= z 2 1-α/2.p(1-p) d 2

METODE PENELITIAN. Sekolah di Kota Bogor SMAN 1. Kelas Bertaraf Internasional. 12 Laki-laki 24 Perempuan 12 Laki-laki 25 Perempuan

METODE PENELITIAN. Keluarga petani yang merupakan anggota Kelompok Tani Padajaya. RW 4 = 7 orang. RW 5 = 23 orang. Gambar 2 Teknik Pengambilan Contoh

Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

KESEJAHTERAAN KELUARGA, GAYA PENGASUHAN, DAN PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSI ANAK USIA SEKOLAH PADA KELUARGA PETANI KAYU MANIS DI TAMIAI, KERINCI, JAMBI

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Lokasi Teknik Pengambilan Contoh

Konsumsi Pangan. Preferensi Pangan. Karakteristik Makanan:

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. N Ne = 780. n = 780( = 106, N = Jumlah populasi mahasiswa S1 FEMA IPB Tahun e = error (9%)

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Cara Pemilihan Contoh

Jumlah dan Teknik Pemilihan Sampel

METODE PENELITIAN. Keterangan : n = jumlah mahasiswa yang diambil N = jumlah populasi mahasiswa program sarjana e = batas kesalahan pengambilan contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Contoh dan Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN. = = 95,34 ~ 96 orang

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 2 Sebaran jumlah penduduk menurut lokasi penelitian

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Cara Pengambilan Contoh

Kerangka pemikiran oprasional analisis self-esteem, self-efficacy, motivasi belajar dan prestasi akademik siswa disajikan pada gambar 1.

METODE PENELITIAN. Contoh dan Cara Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN 1 N

diketahui masalah fungsional utama yang merupakan proses yang terjadi dalam keluarga nelayan. Pada gilirannya, maka dapat diukur output keluarga

METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup semua pengertian yang

Gambar Kerangka pemikiran hubungan faktor gaya hidup dengan kegemuka pada orang dewasa di Provinsi Sulawesi Utara, DKI Jakarta, dan Gorontalo.

METODE PENELITIAN Desain, dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Sampel

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

4 METODE. Desain, Tempat dan Waktu. Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN. penelitian. Kota Medan. 21 Kecamatan. 2 Kecamatan. Kec. Medan Kota Kelurahan Sitirejo (60 RT)

Gambar 1 Kerangka Pemikiran Penelitian. Karakteristik anak 1. jenis kelamin 2. usia. Status Gizi

METODE PENELITIAN Waktu, Tempat, dan Desain Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

III. METODE PENELITIAN. merupakan metode yang digunakan dalam penelitian dengan cara pengamatan

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Contoh dan Metode Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi dan Waktu

METODE PENELITIAN Data yang Digunakan

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN. Tabel 1 Disain eksperimental penelitian Motivasi Pesan Faktor. positif dan dengan cara penyajian tanpa penjelasan.

Tahapan Keluarga Sejahtera. Jumlah

perkembangan kognitif anak. Kerangka pemikiran penelitian secara skematis di sajikan pada Gambar 1.

Gambar 1 Kerangka Pemikiran Penelitian Preferensi Pangan Anak Sekolah Dasar di Kota Bogor

BAB III METODE PENELITIAN. belum mampu memenuhi kebutuhan hidup sebagian besar petani di Indonesia. Hal

III. METODE PENELITIAN. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive). Daerah

Gambar 1 Hubungan pola asuh makan dan kesehatan dengan status gizi anak balita

METODE PENELITIAN. Kota (n=20) Kabupaten (n=27) Purposive. Gambar 2 Cara Penarikan Contoh Penelitian. SDN Akreditasi A Penjaja (n=11)

METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN. Setiabudi 8

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

19 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study, yaitu penelitian yang dilakukan pada satu waktu tertentu. Lokasi penelitian adalah Desa Tamiai, Kecamatan Batang Merangin, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. Lokasi penelitian dipilih secara purposive. Desa Tamiai dipilih sebagai lokasi penelitian karena memiliki jumlah penduduk terbanyak di Kecamatan Batang Merangin (BPS 2011). Kecamatan Batang Merangin dipilih berdasarkan jumlah keluarga petani kayu manis. Menurut Dinas Perkebunan Kabupaten Kerinci (2011), Kecamatan Batang Merangin merupakan kecamatan yang memiliki jumlah keluarga petani kayu manis terbanyak di Kabupaten Kerinci. Lokasi penelitian dapat dilihat pada Lampiran 1. Kegiatan penelitian terdiri atas penyusunan proposal penelitian, pengambilan data di lapangan, pengolahan data, analisis data, dan penulisan laporan hasil penelitian. Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kegiatan penelitian ini adalah delapan bulan terhitung mulai dari Januari 2011 hingga Agustus 2011. Pengambilan data di lapangan dilakukan selama empat minggu yakni sejak minggu kedua bulan Maret 2011 sampai dengan minggu pertama bulan April 2011. Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Populasi dalam penelitian ini adalah keluarga petani kayu manis di Desa Tamiai yang memiliki anak usia sekolah. Desa Tamiai terdiri atas tujuh dusun yang kemudian dipilih dua dusun (secara purposive) untuk menjadi lokasi penelitian. Dusun yang terpilih adalah Dusun Lamo dan Kampung Dalam. Dua dusun ini dipilih karena memiliki keluarga petani kayu manis terbanyak dibandingkan dengan dusun lainnya. Contoh dalam penelitian ini dipilih secara acak sederhana (simple random sampling). Menurut data monografi desa, Desa Tamiai memiliki 217 anak Sekolah Dasar. Data anak usia sekolah yang terdapat di setiap dusun tidak tersedia sehingga perlu dilakukan pendataan keluarga yang memiliki anak usia sekolah khususnya di Dusun Lamo dan Kampung Dalam. Hasil pendataan awal yang

20 dilakukan peneliti menunjukkan bahwa 34 keluarga di Dusun Lamo dan 32 keluarga di Kampung Dalam yang memenuhi syarat untuk menjadi kerangka contoh. Setiap dusun diambil contoh secara acak sebanyak 25 keluarga, sehingga jumlah seluruh contoh adalah 50 keluarga. Alur penentuan lokasi dan contoh penelitian disajikan pada Gambar 2. Desa Tamiai purposive Dusun Lamo (34 KK) Kampung Dalam (32 KK) 25 KK 25 KK acak sederhana Gambar 2 Alur penentuan lokasi dan contoh penelitian Jenis dan Cara Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer meliputi karakteristik keluarga (tipe keluarga, besar keluarga, usia ayah ibu, pendidikan ayah ibu, pekerjaan ibu, pendapatan keluarga, pengeluaran keluarga, dan kepemilikan aset), karakteristik anak (usia, jenis kelamin, dan urutan kelahiran anak), kesejahteraan keluarga, gaya pengasuhan orangtua (pengabai emosi, tidak menyetujui, laissez faire, dan pelatih emosi), dan perkembangan sosial emosi anak pada keluarga petani kayu manis. Variabel, dimensi pengukuran, jenis, responden, dan cara pengumpulan data disajikan dalam Tabel 1. Data sekunder diperlukan untuk memperkaya dan menunjang analisis data primer. Data sekunder diperoleh dari instansi terkait, yaitu Kantor Badan Pusat Statistik Kabupaten Kerinci, Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Kerinci, Kantor Kecamatan Batang Merangin, dan Kantor Desa Tamiai. Adapun data sekunder yang dikumpulkan mencakup data keadaan umum daerah penelitian (keadaan geografis, administratif, kependudukan, sarana, dan prasarana) serta data luas areal dan produksi perkebunan kayu manis.

21 Tabel 1 Variabel, dimensi pengukuran, jenis dan cara pengumpulan data No Variabel/dimensi Cara Jenis data Responden pengukuran pengumpulan 1 Karakteristik keluarga - Tipe keluarga (0=keluarga inti, 1=keluarga luas) nominal ibu wawancara - Besar keluarga rasio ibu wawancara - Usia ayah ibu rasio ibu wawancara - Pendidikan ayah ibu rasio ibu wawancara - Pekerjaan ibu (0=tidak bekerja, 1=bekerja) nominal ibu wawancara - Pendapatan keluarga rasio ibu wawancara - Pengeluaran keluarga rasio ibu wawancara - Kepemilikan aset rasio ibu wawancara 2 Karakteristik anak - Usia anak rasio ibu wawancara - Jenis kelamin (1=laki-laki, 2=perempuan) nominal ibu wawancara - Urutan kelahiran (1=anak tunggal, 2=anak sulung, 3=anak tengah, 4=anak bungsu) ordinal ibu wawancara 3 Kesejahteraan keluarga - Indikator BPS rasio ibu wawancara - Indikator BKKBN interval ibu wawancara - Indikator a simple poverty rasio ibu wawancara scorecard for Indonesia 4 Gaya pengasuhan orangtua - Pengabai emosi rasio ibu self report - Tidak menyetujui rasio ibu self report - Laissez faire rasio ibu self report - Pelatih emosi rasio ibu self report Jenis gaya pengasuhan (0=bukan pelatih emosi, 1=pelatih emosi) 5 Perkembangan sosial emosi anak ordinal ibu self report rasio anak self report Pengukuran dan Penilaian Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini ditetapkan berdasarkan atas kerangka pemikiran penelitian. Pengukuran variabel penelitian disesuaikan untuk menjawab tujuan penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah karakteristik keluarga, karakteristik anak, kesejahteraan keluarga, gaya pengasuhan, dan perkembangan

22 sosial emosi anak. Pengukuran dan penilaian variabel penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut: A. Karakteristik Keluarga Karakteristik keluarga diukur dan dinilai dengan cara sebagai berikut: a. Tipe keluarga dibedakan menjadi (0) keluarga inti dan (1) keluarga luas. b. Besar keluarga dikelompokkan menjadi keluarga kecil ( 4 orang), keluarga sedang (5-6 Orang), dan keluarga besar ( 7 orang). c. Usia ayah ibu dibedakan menjadi dewasa awal (20-40 tahun), dewasa madya (41-65 tahun), dan dewasa akhir (>65 tahun). d. Pendidikan orangtua contoh diukur berdasarkan lama sekolah pada pendidikan formal (tahun). e. Pekerjaan ibu dikategorikan menjadi tiga kelompok, yaitu (1) tidak bekerja, (2) petani kayu manis, (3) pedagang. f. Pendapatan dan pengeluaran keluarga dibedakan menjadi kurang dari Rp500.000,00, Rp500.00,00-Rp999.999,00, Rp1.000.000,00-Rp1.999.999,00, dan lebih dari atau sama dengan Rp2.000.000,00. g. Kepemilikan aset diukur berdasarkan kepemilikan rumah, kendaraan, alat elektronik, mebel, alat rumah tangga, dan lain-lain. B. Karakteristik Anak Karakteristik anak meliputi usia anak, jenis kelamin, dan urutan kelahiran. Pengukuran dan penilaian komponen karakteristik anak, yaitu: a. Usia anak dikategorikan menjadi tiga kelompok yaitu anak usia 10 tahun, 11 tahun, dan 12 tahun. b. Jenis kelamin anak terdiri atas (1) laki-laki dan (2) perempuan. c. Urutan kelahiran dikategorikan menjadi (1) anak tunggal, (2) anak sulung, (3) anak tengah, dan (4) anak bungsu. C. Kesejahteraan Keluarga Tingkat kesejahteraan keluarga diukur dengan menggunakan tiga indikator yaitu indikator garis kemiskinan BPS, indikator keluarga sejahtera BKKBN, dan a simple poverty scorecard for Indonesia. a. Berdasarkan garis kemiskinan perdesaan Provinsi Jambi 2010, keluarga dibedakan menjadi dua kategori menurut tingkat kemiskinan, yaitu:

23 1) Miskin, jika pengeluaran per kapita per bulan Rp193.834,00. 2) Tidak miskin, jika pengeluaran per kapita per bulan >Rp193.834,00. b. Berdasarkan indikator keluarga sejahtera BKKBN, keluarga dikelompokkan menjadi: 1) Keluarga prasejahtera (PraKS), jika tidak memenuhi kriteria KS I 2) Keluarga sejahtera I (KS I), jika memenuhi enam kriteria KS I 3) Keluarga sejahtera II (KS II), jika memenuhi enam kriteria KS I dan delapan kriteria KS II 4) Keluarga sejahtera III (KS III), jika memenuhi 14 kriteria KS II dan lima kriteria KS III 5) Keluarga sejahtera plus (KS III Plus), jika memenuhi 19 kriteria KS III dan dua kriteria KS III Plus (Lampiran 2) Berdasarkan pengelompokan tersebut, keluarga dibedakan menjadi dua kategori, yaitu: 1) Miskin, jika termasuk dalam keluarga PraKS dan KS I. 2) Tidak miskin, jika termasuk dalam keluarga KS II, KS III, dan KS III Plus. c. Indikator a simple poverty scorecard for Indonesia terdiri atas sepuluh pertanyaan dan masing-masing pilihan jawaban memiliki skor yang berbeda satu sama lain (Lampiran 3). Skor yang diperoleh dijumlahkan sehingga diperoleh skor minimum adalah nol (kemungkinan besar berada di bawah garis kemiskinan) dan skor maksimum adalah 100 (kecil kemungkinan berada di bawah garis kemiskinan) (Chen & Schreiner 2009). D. Gaya Pengasuhan Gaya pengasuhan diukur dengan menggunakan instrumen yang disusun oleh Gottman dan DeClaire (1997). Instrumen Gottman dan DeClaire (1997) menggunakan 81 pernyataan yang terdiri atas 25 pernyataan untuk gaya pengasuhan pengabai emosi, 23 pernyataan untuk gaya pengasuhan tidak menyetujui, 10 pernyataan untuk gaya pengasuhan laissez faire, dan 23 pernyataan untuk gaya pengasuhan pelatih emosi. Berdasarkan uji cronbach alpha, ada sebelas pernyataan yang tidak digunakan dalam mengukur gaya pengasuhan orangtua keluarga contoh. Oleh

24 karenanya, jumlah pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 70 pernyataan dengan koefisien cronbach alpha sebesar 0,746. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas 19 pernyataan untuk gaya pengasuhan pengabai emosi, 20 pernyataan untuk gaya pengasuhan tidak menyetujui, 9 pernyataan untuk gaya pengasuhan laissez faire, dan 22 pernyataan untuk gaya pengasuhan pelatih emosi. Jawaban pernyataan yang terdapat dalam instrumen ini terdiri atas dua pilihan yaitu benar (B) dan salah (S). Jawaban benar diberi skor satu dan jawaban salah diberi skor nol untuk melihat kecenderungan gaya pengasuhan yang diterapkan orangtua. Kemudian, skor yang diperoleh dijumlahkan sehingga menghasilkan skor minimum dan skor maksimum. Skor minimum adalah nol dan skor maksimum adalah 19 (gaya pengasuhan pengabai emosi), 20 (gaya pengasuhan tidak menyetujui), sembilan (gaya pengasuhan laissez faire), dan 22 (gaya pengasuhan pelatih emosi). Skor yang diperoleh distandarisasi sehingga diperoleh skor minimum adalah nol dan skor maksimum adalah 100. Semakin tinggi skor gaya pengasuhan tertentu, semakin kuat kecenderungan orangtua terhadap gaya pengasuhan tersebut. E. Perkembangan Sosial Emosi Perkembangan sosial emosi anak diukur dengan menggunakan instrumen Social Emotional Assets and Resiliency Scales (SEARS) (Cohn et al. 2009). Instrumen SEARS yang digunakan adalah instrumen SEARS A yakni SEARS untuk mengukur perkembangan sosial emosi anak usia 7-12 tahun dengan menggunakan teknik laporan diri (self report). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini memiliki koefisien cronbach alpha sebesar 0,888 dengan jumlah pernyataan yang digunakan adalah 53 pernyataan. Jawaban pernyataan menggunakan skala Likert, yaitu: (1) tidak pernah, (2) jarang, (3) kadang-kadang, dan (4) hampir selalu. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas 11 pernyataan untuk kompetensi emosional dan konsep diri, 13 pernyataan untuk pengaturan diri, keterampilan dalam memecahkan masalah, dan ketahanan sosial emosi, delapan pernyataan untuk strategi kognitif, delapan pernyataan untuk dukungan, kematangan, dan kemerdekaan sosial, tujuh pernyataan untuk empati, dan enam

25 pernyataan untuk keterampilan interpersonal/bergaul. Pernyataan yang digunakan dalam instrumen ini adalah pernyataan positif. Jawaban selalu diberi nilai tiga, kadang-kadang diberi nilai dua, jarang diberi nilai satu, dan jawaban tidak pernah diberi nilai nol. Skor yang diperoleh dijumlahkan sehingga diperoleh skor terendah adalah nol dan skor tertinggi adalah 159. Selanjutnya, skor dibuat indeks sehingga diperoleh indeks minimum nol dan maksimum 100. Skor yang diperoleh juga dihitung berdasarkan dimensinya. Berdasarkan skor per dimensi akan diperoleh dimensi yang dominan untuk masing-masing anak contoh. Pengolahan dan Analisis Data Data yang diperoleh diolah dan dianalisis secara deskriptif dan inferensial. Proses pengolahan data diawali dengan proses editing, coding, entrying, skoring, dan cleaning data. Selanjutnya data dianalisis sesuai dengan tujuan penelitian. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Analisis deskriptif. Analisis ini digunakan untuk menjelaskan karakteristik keluarga (tipe keluarga, besar keluarga, usia ayah ibu, pendidikan ayah ibu, pendapatan keluarga, pekerjaan ibu, pengeluaran keluarga, dan kepemilikan aset), karakteristik anak (usia anak, jenis kelamin, dan urutan kelahiran), kecenderungan gaya pengasuhan orangtua, serta kategori perkembangan sosial emosi anak usia sekolah pada keluarga petani kayu manis. 2. Analisis regresi linear berganda digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik keluarga, karakteristik anak, kesejahteraan keluarga, dan gaya pengasuhan terhadap perkembangan sosial emosi anak usia sekolah pada keluarga petani kayu manis. Y = α + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 + β 5 X 5 + β 6 X 6 + γ 1 D 1 + γ 2 D 2 + γ 3 D 3 + ε Keterangan: Y α β 1-5 X 1 X 2 X 3 X 4 X 5 γ 1-4 = Indeks perkembangan sosial emosi = Konstanta = Koefisien regresi = Besar keluarga (orang) = Usia ibu (tahun) = Pendidikan ibu (tahun) = Pendapatan keluarga (Rp/bulan) = Usia anak (tahun) = Koefisien dummy

26 D 1 D 2 D 3 D 4 ε = Kesejahteraan keluarga (0=miskin; 1=tidak miskin) = Pekerjaan ibu (0=tidak bekerja; 1=bekerja) = Jenis kelamin anak (0=anak laki-laki; 1=anak perempuan) = Jenis gaya pengasuhan (0=pengabai emosi, tidak menyetujui, dan laissez faire; 1=pelatih emosi) = Error 3. Analisis regresi logistik digunakan untuk menganalisis: a. Pengaruh karakteristik keluarga terhadap kesejahteraan keluarga berdasarkan indikator BPS dan BKKBN. = β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 + β 5 X 5 + ε Keterangan: p = Peluang untuk sejahtera (0=tidak sejahtera, 1=sejahtera) β 1-5 = Koefisien regresi X 1 = Besar keluarga (orang) X 2 = Usia ayah (tahun) X 3 = Pendidikan ibu (tahun) X 4 = Pendapatan keluarga (Rp/bulan) X 5 = Luas ladang kayu manis (hektar) ε = Error b. Pengaruh karakteristik keluarga, karakteristik anak, dan kesejahteraan keluarga terhadap gaya pengasuhan orangtua. = α + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 + β 5 X 5 + γ 1 D 1 + γ 2 D 2 + γ 3 D 3 + γ 4 D 4 + ε Keterangan: p α β 1-5 X 1 X 2 X 3 X 4 X 5 γ 1-3 D 1 D 2 D 3 ε = Peluang untuk pelatih emosi (0=pengabai emosi, tidak menyetujui, dan laissez faire; 1=pelatih emosi) = Konstanta = Koefisien regresi = Besar keluarga (orang) = Usia ibu (tahun) = Pendidikan ibu (tahun) = Pendapatan keluarga (Rp/bulan) = Usia anak (tahun) = Koefisien dummy = Kesejahteraan keluarga (0=miskin; 1= tidak miskin) = Pekerjaan ibu (0=tidak bekerja; 1=bekerja) = Jenis kelamin anak (0=anak laki-laki; 1=anak perempuan) = Error

27 Definisi Operasional Anak usia sekolah adalah anak usia 6-12 tahun yang saat ini berada di kelas IV, V, dan VI Sekolah Dasar. Keluarga petani kayu manis adalah keluarga yang kepala keluarganya bekerja sebagai petani kayu manis. Besar keluarga adalah ukuran keluarga berdasarkan jumlah anggota keluarga yang dinyatakan dalam orang. Pendidikan orangtua adalah tingkat pendidikan ayah dan ibu yang diukur berdasarkan lama pendidikan formal (tahun) yang pernah diikuti. Pendapatan keluarga adalah penjumlahan dari pendapatan seluruh anggota keluarga yang dinyatakan dalam rupiah per bulan. Pendapatan per kapita adalah pendapatan keluarga dibagi dengan besar keluarga yang dinyatakan dalam rupiah per kapita per bulan. Pengeluaran keluarga adalah penjumlahan dari seluruh pengeluaran baik pangan maupun bukan pangan yang dikeluarkan oleh rumah tangga selama satu bulan yang dinyatakan dalam rupiah per bulan. Pengeluaran per kapita adalah rata-rata pengeluaran untuk setiap anggota rumah tangga yang dinyatakan dalam rupiah per kapita per bulan. Pengeluaran untuk pangan adalah proporsi pengeluaran yang digunakan untuk mengkonsumsi pangan (makanan pokok, protein hewani, protein nabati, sayur mayur, buah-buahan, minyak, bahan minuman, bumbu, tembakau dan sirih, dan kebutuhan pangan lainnya) yang dinyatakan dalam rupiah per bulan. Pengeluaran untuk bukan pangan adalah proporsi pengeluaran yang digunakan untuk kesehatan, pendidikan, sandang, energi, perumahan, pajak, komunikasi, dan tabungan yang dinyatakan dalam rupiah per bulan. Kepemilikan aset adalah jumlah aset yang dimiliki oleh keluarga dilihat dari kepemilikan rumah, kendaraan, alat elektronik, mebel, alat rumah tangga, dan lain-lain. Kesejahteraan keluarga adalah kondisi keluarga dibandingkan dengan indikator kesejahteraan dan atau kemiskinan yang sudah ditentukan (BPS,

28 BKKBN, dan a simple poverty scorecard for Indonesia). Kategori kesejahteraan mengikuti aturan dari indikator tersebut. Indikator BPS adalah indikator yang digunakan untuk mengklasifikasikan keluarga miskin berdasarkan garis kemiskinan perdesaan Provinsi Jambi Tahun 2010 yaitu Rp193.834,00. Indikator BKKBN adalah indikator yang digunakan untuk mengklasifikasian keluarga sejahtera berdasarkan kemampuan dalam memenuhi 21 indikator keluarga sejahtera. Indikator a simple poverty scorecard for Indonesia adalah indikator yang digunakan untuk memperkirakan tingkat kemiskinan berdasarkan skor yang diperoleh keluarga. Gaya pengasuhan orangtua adalah cara yang dominan dari orang tua dalam mengarahkan beragam emosi anaknya khususnya emosi negatif. Gaya pengasuhan pengabai emosi (dismissing) adalah gaya pengasuhan yang orangtua mengabaikan emosi negatif anak. Gaya pengasuhan tidak menyetujui (disapproving) adalah gaya pengasuhan yang orangtua memberikan sedikit empati ketika anak menunjukkan emosi negatifnya, namun mereka mengabaikan, menolak, tidak menyetujui, dan menegur/menghukum anak atas ekspresi emosinya. Gaya pengasuhan laissez faire adalah gaya pengasuhan yang orangtua yang menerima/empati dengan emosi anak tetapi tidak membimbing tingkah laku anak. Gaya pengasuhan pelatih emosi (emotion coaching) adalah gaya pengasuhan yang orangtua melatih emosi anak sehingga anak memiliki rasa percaya diri yang tinggi, belajar dengan baik, dan dapat bergaul dengan baik. Perkembangan sosial emosi adalah perkembangan sosial emosi anak usia sekolah yang dilihat dari keterampilan bergaul, empati, keterampilan interpersonal, dukungan sosial, keterampilan dalam memecahkan masalah, kompetensi emosional, kematangan sosial, konsep diri, pengelolaan diri, kemerdekaan sosial, strategi kognitif, dan ketahanan sosial emosi.