BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan peneltan sendr akan sangat menentukan rancangan utama yang akan dgunakan untuk menjawab masalah atau menguj hpotess yang ada. Metode peneltan sendr menurut Sugyono (008:) adalah cara lmah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Pengertan lan menyebutkan bahwa metode peneltan adalah cara yang dgunakan oleh penelt dalam mengumpulkan data peneltannya. Metode juga merupakan langkah-langkah bagamana peneltan dlakukan sehngga masalah tersebut dapat dpecahkan secara terarah. Varas data yang dgunakan adalah angket, wawancara, pengamatan atau observas, tes, dokumentas. (Suharsm Arkunto.00:136). Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode peneltan asosatf. Peneltan asosatf menurut Iskandar (008:61) adalah peneltan hubungan sebab akbat (kausal korelatonal). Tujuan peneltan n adalah untuk mengetahu hubungan antara dua varabel atau lebh, atau hubungan antara varabel bebas dengan varabel terkat. Peneltan korelasonal dapat dbangun dengan memula teor yang berfungs untuk mengetahu, meramalkan, dan 43
44 mengontrol suatu fenomena. Dalam peneltan n, penelt mencar pengaruh antara knerja keuangan terhadap harga saham d pasar perdana. Sedangkan proftabltas sebaga ndkator dar knerja keuangan dan return on assets sebaga alat ukur dar knerja keuangan. Dalam hal n knerja keuangan dduga memlk pengaruh terhadap harga saham d pasar perdana. 3. Operasonalsas Varabel Sugyono (006:) menyatakan bahwa varabel merupakan gejala yang menjad fokus penelt untuk damat. Sugyono (008:3) juga mengatakan bahwa varabel dbedakan menjad dua ketegor utama, yatu varabel bebas atau varabel ndependent yatu varabel yang mempengaruh varabel terkat atau dependen yatu varabel bebas atau respon dar varabel bebas. Dalam peneltan n penelt menganalss ada tdaknya pengaruh antara varabel, yatu : 1. Knerja keuangan sebaga varabel (X), yang merupakan varabel ndependen atau varabel bebas.. Harga saham sebaga varabel (Y), yang merupakan varabel dependen atau varabel terkat. Kedua varabel tersebut ddefnskan secara operasonal ke dalam bentuk penjabaran sebaga berkut :
45 Tabel 3.1. Operasonalsas Varabel Varabel Deskrps Indkator Skala Knerja Keuangan Konds mencermnkan yang keadaan keuangan suatu perusahaan. Salah satunya dtunjukan Return On Assets = Laba setelah total aktva pajak Rato dengan perusahaan kemampuan menghaslkan laba atau proftabltas. Harga Saham Nla Saham Hasl yang dperjualbelkan antara Rato nvestor dan emten. 3.3 Sumber Data Dalam suatu peneltan dbutuhkan suatu populas yang akan melput karakterstk dar objek yang dtelt. Akan tetap jka populas tersebut terlalu besar, maka dperlukan suatu sampel yang dapat mewakl karakterstk dar suatu populas yang dtelt. Namun jka data yang dgunakan dalam suatu peneltan menggunakan data tme seres, maka populas tdak dapat dlakukan. Karena tdak adanya populas, maka dbutuhkan suatu sumber data yang menjad subjek darmana data tersebut dperoleh. Dalam peneltan n sumber data yang dgunakan berupa data-data perusahaan yang melakukan IPO perode 1998-008 yang terdr dar 0 perusahaan yang merupakan perusahaan yang
46 bergerak d bdang property dan konstruks. Jens data yang dgunakan merupakan data sekunder yang dperoleh penelt dar www.dx.co.d. 3.4 Teknk Pengumpulan Data Teknk pengumpulan data adalah sebaga cara dan alat yang dgunakan dalam mengumpulkan nformas atau keterangan mengena subjek peneltan (Suharsm Arkunto, 00:16). Pengumpulan data dapat dlakukan dalam berbaga settng, berbaga sumber dan berbaga cara. Menurut Sugyono (008:193) Bla dlhat dar sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber prmer dan sumber sekunder. Sumber prmer adalah sumber data yang langsung memberkan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tdak langsung memberkan data kepada pengumpul data, msalnya lewat orang lan atau lewat dokumen. Peneltan n menggunakan sumber data sekunder yang dperoleh dar www.dx.co.d, dmana teknk pengumpulan data yang dgunakan dalam peneltan n adalah stud dokumentas berupa data-data perusahaan sektor property dan real estate yang melakukan IPO mula tahun 1998-008. 3.5 Teknk Analss Data dan Pengujan Hpotess Menurut Sugyono(008:48), analss data adalah proses mencar dan menyusun secara sstemats data yang dperoleh dar hasl wawancara, catatan lapangan, dan dokumentas, dengan cara menjabarkan ke dalam unt-unt, melakukan sntesa, menyusun dalam pola, memlh mana yang pentng dan yang akan dpelajar, dan membuat kesmpulan sehngga mudah dpaham oleh dr sendr maupun orang lan. Untuk mengetahu pengaruh ROA terhadap harga saham, maka data yang dperoleh kemudan danalss dengan menghtung data-data kuanttatf lalu
47 dnyatakan secara kuanttatf untuk mengnterpretaskan hasl perhtungan secara menjawab masalah yang dtelt dan menark kesmpulan dar pengolahan data tersebut. Adapun teknk analss data yang dlakukan penuls adalah : 1. Pertama penelt menghtung besarnya ROA dengan membag laba setelah pajak dengan total aktva.. Kemudan dgunakan rumus Korelas Product Moment menurut Sugyono (008 :48),dengan rumus sebaga berkut : r xy = x ( ) ( ) y y x { n ( ) } n ( ) x x { } y y (Rumus 3.1) 3. Selanjutnya penelt menggunakan rumus Koefsen Determnas untuk mencar pengaruh varans varable. Koefsen determnas dhtung dengan mengkuadratkan koefsen korelas yang telah dtemukan, selanjutnya dkalkan 100%. (Sugyono,008:15). Maka rumusnya dtuls sebaga berkut : Kd = r x 100% (Rumus 3.) 4. Penelt selanjutnya menguj hpotess yang telah dbuat. Krtera penermaan dan penolakan hpotess dtentukan berdasarkan bentuk/arah hubungan koefsen korelas yang dnyatakan dalam postf (+) dan negatve (-) atau (-1 r +1). D dalam Iqbal Hasan (006:44) dnyatakan bahwa : Jka koefsen korelas bernla postf maka varabel-varabel berkorelas postf, artnya jka varabel yang satu nak/turun maka
48 varabel yang lannya juga akan nak/turun. Semakn dekat nla koefsen korelas ke +1, maka semakn kuat korelas postfnya. Jka koefsen korelas bernla negatf maka varabel-varabel berkorelas negatve, artnya jka varabel yang satu nak/turun maka varabel yang lannya akan nak/turun. Semakn dekat nla koefsen korelas ke -1, semakn kuat korelas negatfnya. Jka koefsen korelas bernla 0 (nol) maka varabel tdak menunjukkan adanya korelas. Jka koefsen korelas bernla =1 atau -1 maka varabel-varabel menunjukkan korelas postf atau negatf sempurna. Berdasarkan uraan d atas dapat dsmpulkan sepert berkut n : 1. Jka r > 0, maka hpotess yang dajukan penelt dterma.. Jka r 0, maka hpotess yang dajukan penelt dtolak.