Relasi LOGIK FUNGSI AND, FUNGSI OR, DAN FUNGSI NOT

dokumen-dokumen yang mirip
1. Pengertian Digital

Faradina GERAK LURUS BERATURAN

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa

MODUL 1 RANGKAIAN THEVENIN, PEMBEBANAN DAN ARUS TRANSIEN

BAB III ANALISIS INTERVENSI. Analisis intervensi dimaksudkan untuk penentuan jenis respons variabel

B a b. Aplikasi Dioda

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. DASAR RANGKAIAN SEKUENSIAL

Integral dan Persamaan Diferensial

ENERGI LISTRIK Tujuan : Menentukan faktor faktor yang mempengaruhi besar energi listrik

PERSAMAAN GERAK VEKTOR SATUAN. / i / = / j / = / k / = 1

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu

III. METODE PENELITIAN

BAB 2 KINEMATIKA. A. Posisi, Jarak, dan Perpindahan

Abstak. Kata Kunci: Op-amp, Integrator, Differensiator,Inverter dan Non inverter.

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan

PENGUJIAN HIPOTESIS. pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi.

Bab IV Pengembangan Model

1 dz =... Materi XII. Tinjaulah integral

x 4 x 3 x 2 x 5 O x 1 1 Posisi, perpindahan, jarak x 1 t 5 t 4 t 3 t 2 t 1 FI1101 Fisika Dasar IA Pekan #1: Kinematika Satu Dimensi Dr.

1.4 Persamaan Schrodinger Bergantung Waktu

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang

PERTEMUAN 4 DIAGRAM ALUR (FLOWCHART) Diagram Alur untuk Program Komputer.

Darpublic Nopember 2013

KINEMATIKA. gerak lurus berubah beraturan(glbb) gerak lurus berubah tidak beraturan

BAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan

FIsika KTSP & K-13 KINEMATIKA. K e l a s A. VEKTOR POSISI

RANK DARI MATRIKS ATAS RING

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA

Jobsheet Praktikum MULTIVIBRATOR

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PEMBERIAN TUGAS LEMBARAN KERJA SECARA KELOMPOK. Oleh: Yoyo Zakaria Ansori

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan

BAB II TINJAUAN TEORITIS

PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA 1. PENDAHULUAN

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN SISTEM Perencanaan dan pembuatan Perangkat Keras

MODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN (2 sks)

FISIKA. Kelas X GLB DAN GLBB K13 A. GERAK LURUS BERATURAN (GLB)

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TRANSFORMASI FOURIER SISTEM KOMUNIKASI (DTG2F3) PRODI D3 TT YUYUN SITI ROHMAH,ST.,MT

Metode Regresi Linier

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk,dan Grafein

III KERANGKA PEMIKIRAN

2014 LABORATORIUM FISIKA MATERIAL IHFADNI NAZWA EFEK HALL. Ihfadni Nazwa, Darmawan, Diana, Hanu Lutvia, Imroatul Maghfiroh, Ratna Dewi Kumalasari

BAB IV PERHITUNGAN NUMERIK

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pekan #3. Osilasi. F = ma mẍ + kx = 0. (2)

(Indeks Rata-rata Harga Relatif, Variasi Indeks Harga, Angka Indeks Berantai, Pergeseran waktu dan Pendeflasian) Rabu, 31 Desember 2014

APLIKASI PEMULUSAN EKSPONENSIAL DARI BROWN DAN DARI HOLT UNTUK DATA YANG MEMUAT TREND

FORMAT JAWABAN INQUIRY CAPASITOR

ARUS,HAMBATAN DAN TEGANGAN GERAK ELEKTRIK

Percobaan PENYEARAH GELOMBANG. (Oleh : Sumarna, Lab-Elins, Jurdik Fisika FMIPA UNY)

Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan s

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu

Desain dan Implementasi Encoder 2B1Q Berbasis FPGA

B a b 1 I s y a r a t

FORMAT JAWABAN INQUIRY CAPASITOR

BAB 2 TINJAUAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV NILAI EIGEN DAN VEKTOR EIGEN. Bab ini membahas suatu vektor tidak nol x dan skalar l yang mempunyai

BAB KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

post facto digunakan untuk melihat kondisi pengelolaan saat ini berdasarkan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk, dan Grafein adalah

Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jember ABSTRAK

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercu Buana MODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA DASAR (4 sks)

Penduga Data Hilang Pada Rancangan Bujur Sangkar Latin Dasar

BAB III METODE PENELITIAN

HUMAN CAPITAL. Minggu 16

FISIKA. Sesi INTI ATOM A. STRUKTUR INTI

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN

PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV HAMILTON*

LIMIT FUNGSI. 0,9 2,9 0,95 2,95 0,99 2,99 1 Tidak terdefinisi 1,01 3,01 1,05 3,05 1,1 3,1 Gambar 1

BAB 4 PENGANALISAAN RANGKAIAN DENGAN PERSAMAAN DIFERENSIAL ORDE DUA ATAU LEBIH TINGGI

TUJUAN : Setelah mempelajari bab ini mahasiswa diharapkan mampu :

PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUSAHAAN MEBEL SINAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK.

BAB X GERAK LURUS. Gerak dan Gaya. Buku Pelajaran IPA SMP Kelas VII 131

KAJIAN PEMODELAN DERET WAKTU: METODE VARIASI KALENDER YANG DIPENGARUHI OLEH EFEK VARIASI LIBURAN

III. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam

BAB III RUNTUN WAKTU MUSIMAN MULTIPLIKATIF

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Permasalahan Nyata Penyebaran Penyakit Tuberculosis

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) D-108

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Pengumpulan Data 3.3 Pengolahan dan Analisis Data Analisis catch per unit effort

v dan persamaan di C menjadi : L x L x

PENJADWALAN PEMBUATAN BOX ALUMININUM UNTUK MEMINIMUMKAN MAKESPAN (Studi Kasus di Perusahaan Karoseri ASN)

III. METODE PENELITIAN. Usahatani belimbing karangsari adalah kegiatan menanam dan mengelola. utama penerimaan usaha yang dilakukan oleh petani.

Bab II Dasar Teori Kelayakan Investasi

PERHITUNGAN PARAMETER DYNAMIC ABSORBER

Transkripsi:

2 Relasi LOGIK FUNGSI ND, FUNGSI OR, DN FUNGSI NOT Tujuan : Seelah mempelajari Relasi Logik diharapkan dapa,. Memahami auran-auran relasi logik unuk fungsi-fungsi dasar ND, OR dan fungsi dasar NOT 2. Memahami auran-auran relasi logik unuk fungsi NND, NOR dan fungsi E-OR 3. Mampu merealisasikan persamaan fungsi ke dalam gambar rangkaian 4. Mampu memformulasikan persamaan fungsi dari suau gambar rangkaian 5. Mampu menganalisa keluaran dari suau rangkaian yang di akibakan oleh kombinasi sinyal-sinyal masukan 6. Mampu membua abel kebenaran dari suau permasalahan konrol sederhana 7. Mampu merealisasikan abel kebenaran ke dalam suau rangkaian logik Prasyara : Unuk mempelajari Pembelajaran 2 diperlukan kegiaan dan kemampuan seperi di bawah ini,. Telah mengerjakan laihan-laihan pada Pembelajaran. 2. Semua laihan pada Pembelajaran dijawab dengan enar. 2.. Relasi Logik Informasi dalam benuk sinyal dan saling memberikan kemungkinan hubungan secara logik. Fungsi dasar relasi logik adalah: Fungsi ND, OR dan Fungsi NOT. Disamping keiga fungsi dasar ersebu ada beberapa fungsi logik yang sering digunakan yaiu : Fungsi ECLUSIV OR ( E-OR ) dan Fungsi EQUIVLENCE. Di dalam Elekronika fungsi-fungsi logik di aas dinyaakan dalam, Tabel Kebenaran, dan Diagram Sinyal Fungsi Waku.

2.2. Operasi Logik 8 i Mikroprosessor beroperasi dengan daa yang erdiri dari beberapa kombinasi anara sinyal ( Low ) aau sinyal ( High ). Conoh 7 2 2 Daa 8 i Dengan benuk daa seperi di aas mikroprosessor dapa melakukan operasi logik secara paralel. 2.2.. Fungsi ND Pada gambar 2. di bawah adalah fungsi ND yang dinyaakan dalam 4 pernyaaan yang sering dipakai dalam Elekronika. = aau. = Sinyal Fungsi Waku Gambar 2. Fungsi ND 2

Operasi ND adalah relasi anara paling sediki 2 variabel masukan dan sebuah variabel keluaran. Pada keluaran akan berlogika jika semua masukannya secara serenak juga berlogika. Relasi dari dua daa dan unuk masing masing bi dinyaakan dalam auran yang eruang dalam abel kebenaran. Conoh Selesaikan menuru Fungsi ND 2 buah daa 8 bi = dan = Daa = Daa = Hasil ^ = 2.2.2. Fungsi OR = aau + = Sinyal Fungsi Waku Gambar 2.2 Fungsi OR 3

Gambar 2.2 adalah fungsi OR yang dinyaakan dalam 4 pernyaaan. Operasi OR adalah relasi anara paling sediki 2 variable masukan dan sebuah keluaran. Pada keluaran akan selalu berlogika jika salah sau inpunya berlogika Conoh Selesaikan menuru Fungsi OR 2 buah daa 8 bi = dan = Daa = Daa = Hasil v = 2.2.3. Fungsi NOT ( Negaion ) Pada gambar 2.3 di bawah adalah fungsi NOT yang dinyaakan dalam 2 pernyaaan. Fungsi NOT mempunyai sau masukan dan sau keluaran. Pada keluaran akan berlogika jika inpunya berlogika aau sebaliknya. = Sinyal Fungsi Waku Gambar 2.3 Fungsi NOT 4

Pada persamaan fungsi = ( baca bar sama dengan ), anda bar diaas menyaakan operasi negasi. Conoh Daa = Hasil = 2.2.4. Fungsi NND Pada gambar 2.4 di bawah adalah fungsi NND yang dinyaakan dalam 4 pernyaaan Fungsi NND adalah negasi dari ND ( NND = NOT ND ). Semua permasalahan dapa di bawa ke analisa fungsi NND sehingga erkenal dengan Teori NND. Dalam prakik rangkaian yang dibangun melalui analisa NND lebih prakis kerena semua komponennya hanya menggunakan gerbang NND ( IC NND ). aau =. = Sinyal Fungsi Waku Gambar 2.4 Fungsi NND 5

Demikian juga unuk fungsi NOR adalah negasi dari fungsi OR ( NOR = NOT OR ). 2.2.5. Fungsi ECLUSIV OR ( E-OR ) Pada gambar 2.5 di bawah adalah fungsi E-OR yang dinyaakan dalam 4 pernyaaan. Operasi E-OR adalah relasi anara 2 variabel masukan dan sebuah variabel keluaran. Pada keluaran akan berlogika hanya jika anara kedua masukan mempunyai logika yang berbeda ( berlawanan ). Dari keadaan yang demikian maka fungsi E-OR juga disebu fungsi NON EQUIVLENCE aau nivalenz = v = aau = Sinyal Fungsi Waku Gambar 2.5 Fungsi E-OR Conoh Selesaikan menuru Fungsi E-OR 2 buah daa 8 bi = = dan Daa = 6

Daa = Hasil v = 2.2.6. Fungsi EQUIVLENCE Pada gambar 2.6 di bawah adalah fungsi EQUIVLENCE yang dinyaakan dalam 4 pernyaaan. Sesuai dengan namanya maka operasi EQUIVLENCE adalah relasi anara 2 variabel masukan dan sebuah variabel keluaran. Pada keluaran akan berlogika hanya jika anara kedua masukan mempunyai logika yang sama. = = Sinyal Fungsi Waku Gambar 2.6 Fungsi EQUIVLENCE 7

Conoh Selesaikan menuru Fungsi EQUIVLENCE 2 buah daa 8 bi = dan = Daa = Daa = Hasil v = 2.3. Penggunaan Operasi Logik Di dalam eknik konrol sering menggunakan operasi logik unuk menyelesaikan hubungan anara sinyal-sinyal masukan dengan sinyal-sinyal keluaran yang diharapkan Conoh Sebuah rangkaian mempunyai 3 masukan yaiu, dan C sera lampu S anda pada keluaran. Lampu S pada keluaran akan menyala ( logika ) hanya jika minimal 2 dianara 3 masukan mengalami gangguan ( logika ). Realisasikanlah rangkaian yang dimaksud. Keenuan : Masukan,, C Sinyal Operasi normal Sinyal Terganggu C S Sinyal Lampu Sinyal Lampu Mai, Operasi normal Sinyal Lampu Menyala, Terganggu Gambar Rangkaian C ) 2) 3) Z Z2 Z3 S 8

Harga dari masukan,, C dapa berupa sinyal mempunyai 8 bi daa maka dapa disusun sebagai beriku, aau sinyal, dan jika kia Informasi : Informasi : = aau Informasi C : Demikian juga unuk Informasi S : Conoh di aas diambil baris ke-4 pada abel kebenaran informasi-informasinya adalah : : C : Perama dilakukan analisa pada keiga fungsi ND (, 2, 3 ) dan sesuai pada gambar rangkaian diperoleh, Fungsi ND ) Fungsi ND 2) Informasi : Informasi : Informasi : Informasi C : Informasi Z : Informasi Z2 : Fungsi ND 3) Informasi : Informasi C : Informasi Z3 : Hasil dari semua fungsi ND adalah sebagai masukan fungsi OR sehingga persamaan fungsinya dapa diuliskan Z v Z2 v Z3, Informasi Z : Informasi Z2 : Informasi Z3 : Informasi S : 3

LTIHN Relasi logik aau gerbang adalah rangkaian logik yang mempunyai sau aau lebih sinyal masukan eapi hanya.. sinya oupu. Sinyal-sinyal ersebu adalah.. aau high. sau ; low 2 Sebuah inverer adalah sebuah gerbang yang hanya mempunyai. inpu. Sinyal oupu selalu berlawanan dari sinyal inpu. Sebuah inverer juga disebu. sau ; NOT 3 Gerbang OR mempunyai dua aau lebih sinyal masukan dan jika salah sau dari sinyal masukannya adalah.. maka sinyal oupunya adalah ( high ) ( high ) 4 Gerbang. mempunyai dua aau lebih sinyal inpu. Semua sinyal inpunya berlogika ( high ), maka oupunya akan berlogika high ND 5 Tuliskan persamaan fungsi dari gambar di bawah ini, > = Y Y a) b) a.. = Y b. = Y

6 Inpu dan pada gambar menghasilkan Carry dan SUM. Nyaakanlah sinyal-sinyal yang erjadi pada oupu Carry dan oupu Sum jika sinyal inpu yang diberikan seperi di bawah. a. = dan = CRRY b. = dan = c. = dan = d. = dan = = SUM a. C = ; S = b. C = ; S = c. C = ; S = d. C = ; S = 7 Jika gerbang E-OR mempunyai 4 masukan, maka kombinasi sinyal masukan mana saja yang menghasilkan oupu berlogika Jumlah ganjil