Latest Update: March 8, 2017 Pengantar Teori Bilangan (Bagian 1): Keterbagian Pada Bilangan Bulat Muhamad Zaki Riyanto Program Studi Matematika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta muhamad.riyanto@uin-suka.ac.id http://zaki.sandimath.web.id 1 Pendahuluan Sebelum diberikan konsep keterbagian, pembaca diharapkan sudah memahami konsep himpunan, logika matematika, proses pembuktian deduktif dan induksi matematika. Sebelum memasuki pembahasan mengenai keterbagian, terlebih dahulu diberikan beberapa definisi himpunan bilangan, notasi serta sifat yang dimiliki oleh bilangan bulat sebagai konsep dasar dalam memahami mata kuliah Pengantar Teori Bilangan, yaitu: N menyatakan himpunan semua bilangan asli, yaitu N = {1, 2, 3,...}. Z menyatakan himpunan semua bilangan bulat, yaitu Z = {..., 2, 1, 0, 1, 2,...}. Z 0 menyatakan himpunan semua bilangan bulat non-negatif, yaitu Z 0 = {0, 1, 2, 3,...}. Q menyatakan himpunan semua bilangan rasional, yaitu Q = { a a, b Z, b 0}. b Bilangan yang tidak rasional disebut dengan bilangan irasional, sebagai contohnya adalah 2 adalah bilangan irasional. R menyatakan himpunan semua bilangan real, yaitu gabungan dari himpunan semua bilangan rasional dan himpunan semua bilangan irasional. Pada Z berlaku sifat trikotomi terhadap relasi urutan biasa, yaitu untuk setiap a Z memenuhi tepat satu dari tiga kondisi berikut, yaitu a < 0, a = 0 atau a > 0. Serta untuk setiap a, b Z memenuhi tepat satu dari tiga kondisi berikut, yaitu a < b, a = b atau a > b. 1
Pada Z berlaku Sifat Urutan Baik (Well-Ordering Property), yaitu untuk setiap himpunan bagian tidak kosong dari Z 0 memiliki elemen terkecil. Untuk setiap bilangan bulat a, b Z berlaku sifat jika ab = 0, maka a = 0 atau b = 0. Dengan kata lain, jika a 0 dan b 0, maka ab 0. Akibatnya, untuk setiap a, b, c Z, jika ab = ac dan a 0, maka a = c. Untuk bilangan real x, notasi x menyatakan suatu bilangan bulat terbesar yang kurang dari atau sama dengan x, dengan kata lain, x adalah bilangan bulat yang memenuhi x x < x + 1. Sebagai contoh, 22 = 3. Notasi x sering disebut 7 dengan fungsi lantai (floor function). 2 Keterbagian Berikut ini diberikan definisi dan contoh dari konsep keterbagian pada bilangan bulat. Definisi 2.1. Diberikan a, b Z. Bilangan bulat a dikatakan membagi habis b, dinotasikan dengan a b, jika terdapat c Z sedemikian hingga b = ac. Selanjutnya, a disebut dengan pembagi atau faktor dari b. Contoh 2.1. Berikut ini diberikan contoh keterbagian. (1) Bilangan bulat 2 membagi habis 6, yaitu 2 6, sebab terdapat 3 Z sedemikian hingga 6 = 2 3. (2) Bilangan bulat 2 membagi habis 6, yaitu 2 6, sebab terdapat 3 Z sedemikian hingga 6 = 2 ( 3). (3) Semua pembagi dari 6 adalah 1, 1, 2, 2, 3, 3, 6 dan 6. (4) Bilangan bulat 4 tidak membagi habis 6. Selanjutnya, diberikan sifat-sifat dari keterbagian pada bilangan bulat, seperti pada teorema di bawah ini. Teorema 2.1. (Sifat-sifat Keterbagian) (i) Untuk setiap a Z berlaku 1 a. (ii) Untuk setiap a Z berlaku a a. (iii) Untuk setiap a, b, c Z, jika a b dan b c, maka a c. 2
(iv) Untuk setiap a, b, m, n Z, jika c a dan c b, maka c (ma + nb). Bukti: (i) Diambil sebarang a Z. Diperoleh a = 1 a, sehingga 1 a. (ii) Diambil sebarang a Z. Diperoleh a = a 1, sehingga a a. (iii) Diambil sebarang a, b, c Z. Dimisalkan a b dan b c, artinya terdapat x, y Z sehingga b = ax dan c = by. Diperoleh bahwa c = by = a(xy), sehingga a c. (iv) Diambil sebarang a, b, m, n Z. Dimisalkan c a dan c b, artinya terdapat x, y Z sehingga a = cx dan b = cy. Diperoleh bahwa ma + nb = mcx + ncy = cmx + cny = c(mx + ny), sehingga c (ma + nb). Berikut ini diberikan sebuah teorema yang sangat penting dalam teori bilangan yang berkaitan dengan konsep keterbagian pada bilangan buluat, yang disebut dengan Algoritma Pembagian (Division Algorithm). Teorema 2.2. (Algoritma Pembagian) Diberikan a, b Z dengan b > 0, maka terdapat dengan tunggal q, r Z sedemikian hingga a = bq + r dengan 0 r b 1. Untuk selanjutnya, q disebut dengan hasil bagi (quotient) dan r disebut dengan sisa (remainder) dari pembagian a oleh b. Bukti: Diambil sebarang a, b Z dengan b > 0. Dibentuk himpunan S = {a bk k Z}. Selanjuntya, dibentuk himpunan T = {s S s 0}. Apabila diambil bilangan bulat k dengan k < a, maka a bk T, sehingga T bukan himpunan kosong. Berdasarkan Sifat b Urutan Baik, maka T memiliki elemen terkecil, namakan r = a bq 0, untuk suatu q Z, sehingga diperoleh a = bq + r. Andaikan r b, maka r > r b = a bq b = a b(q + 1) 0. Hal ini kontradiksi dengan r = a bq sebagai elemen terkecil dari T. Oleh karena itu, pengandaian harus diingkar, yaitu r < b atau dengan kata lain diperoleh bahwa 0 r b 1. Selanjutnya, untuk membuktikan ketunggalan dari r dan q, diasumsikan terdapat q 1, r 1 Z dan q 2, r 2 Z sedemikian hngga a = bq 1 + r 1 dan a = bq 2 + r 2. Akan ditunjukkan bahwa q 1 = q 2 dan r 1 = r 2. Dapat diperoleh bahwa 0 = b(q 1 q 2 ) + (r 1 r 2 ) sehingga r 2 r 1 = b(q 1 q 2 ) yang berarti b (r 2 r 1 ). Diketahui 0 r 1 b 1 dan 0 r 2 b 1, maka b + 1 r 2 r 1 b 1. Satu-satunya nilai r 2 r 1 yang memenuhi 3
b (r 2 r 1 ) dan b + 1 r 2 r 1 b 1 hanyalah r 2 r 1 = 0, sehingga diperoleh r 1 = r 2. Hal ini berakibat b(q 1 q 2 ) = 0. Dikarenakan b > 0 maka diperoleh q 1 q 2 = 0, sehingga q 1 = q 2. Contoh 2.2. Berikut ini diberikan contoh dari algoritma pembagian. (1) Diberikan a = 7, b = 3 Z, maka terdapat dengan tunggal q = 2, r = 1 Z sedemikian hingga 7 = 3 2 + 1. (2) Diberikan a = 7, b = 3 Z, maka terdapat dengan tunggal q = 3, r = 2 Z sedemikian hingga 7 = 3 ( 3) + 2. 3 Soal-soal Latihan (1) Suatu a Z disebut genap jika a = 2n, untuk suatu n Z. Suatu a Z disebut ganjil jika a = 2n + 1, untuk suatu n Z. Buktikan bahwa jumlahan dua bilangan genap hasilnya genap, jumlahan dua bilangan ganjil hasilnya genap, perkalian dua bilangan genap hasilnya genap, perkalian dua bilangan ganjil hasilnya ganjil, dan perkalian antara bilangan genap dan bilangan ganjil hasilnya genap. (2) Diberikan a, b, c, d Z dengan a, c 0. Jika a b dan c d, buktikan bahwa ac bd. (3) Diberikan a, b, c Z dengan c 0. Buktikan bahwa a b jika dan hanya jika ac bc. (4) Diberikan a, b Z dengan a, b > 0. Jika a b, buktikan bahwa a b. (5) Diberikan a, b, k Z dengan k > 0. Jika a b, buktikan bahwa a k b k. (6) Tentukan banyaknya bilangan bulat di antara 100 dan 1000 yang habis dibagi 7. (7) Tentukan banyaknya bilangan bulat positif kurang dari 1000 yang tidak habis dibagi oleh 3 dan 5. (8) Tentukan banyaknya bilangan bulat positif kurang dari 1000 yang habis dibagi 3 tetapi tidak habis dibagi 4. (9) Diberikan a Z. Buktikan bahwa 3 membagi habis a 3 a. (10) Diberikan n Z dengan n > 0. Buktikan bahwa 5 membagi habis n 5 n. (11) Buktikan bahwa perkalian tiga bilangan bulat yang berurutan hasilnya habis dibagi 6. 4
(12) Diberikan a Z. Buktikan bahwa 6 membagi habis a 3 + (a + 1) 3 + (a + 2) 3. (13) Buktikan bahwa perkalian dua bilangan bulat yang berbentuk 6k + 5 hasilnya memiliki bentuk 6k + 1. (14) Buktikan bahwa perkalian dua bilangan bukat yang berbentuk 4k + 1 hasilnya juga memiliki bentuk 4k + 1. (15) Buktikan bahwa jika a dan b adalah bilangan bulat positif, maka terdapat dengan tunggal bilangan bulat bulat q dan r sedemikian hingga a = bq + r dengan b < r b. 2 2 5