UNIT 4. Kurikulum Matematika

dokumen-dokumen yang mirip
41. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunalaras (SDLB-E)

37. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

08. Mata Pelajaran Matematika A. Latar Belakang B. Tujuan

37. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

PROGRAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR KELAS V SEMESTER

PROGRAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR KELAS VI SEMESTER 1

KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI SEKOLAH DASAR ( SD ) PENGEMBANGAN SILABUS BERBASIS KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN M A T E M A T I K A

Ringkasan Materi Soal-soal dan Pembahasan MATEMATIKA. SD Kelas 4, 5, 6

DAFTAR TERJEMAH. Lampiran 1. No BAB Kutipan Hal. Terjemah 1 I Q.S. Al- Alaq ayat 1-5

Membimbing siswa untuk merangkum materi yang baru saja disajikan

LAMPIRAN. Berikut ini adalah pertanyaan wawancara yang dilakukan dengan Bapak Gabriel

Perangkat Pembelajaran Silabus Pembelajaran SD 1 BANYUGLUGUR X : Matematika untuk SD Kelas VI./Semester SILABUS PEMBELAJARAN.

PANDUAN MATERI SD DAN MI

14. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATEMATIKA SD/MI

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Matematika SD

Luky, S.Pt. RINGKASAN MATERI MATEMATIKA SD Ujian Sekolah

SILABUS Membulatkan bilangan dalam satuan, puluhan, dan ratusan terdekat Menaksirkan hasil hitung dua bilangan

PROGRAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR KELAS VI SEMESTER 2

PROGRAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR KELAS IV SEMESTER 1

KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI. Mata Pelajaran

SILABUS. 8 Silabus Matematika Kelas 5. Standar Kompetensi : 5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah. desimal dan sebaliknya.

I. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATEMATIKA SMPLB TUNARUNGU

KTSP Perangkat Pembelajaran SMP/MTs, KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) Mapel Matematika kls VII s/d IX. 1-2

4 Silabus Matematika Kelas IV

Kisi-kisi : Mengurutkan berbagai bentuk pecahan

Identitas, bilangan identitas : adalah bilangan 0 pada penjumlahan dan 1 pada perkalian.

09. Mata Pelajaran Matematika A. Latar Belakang B. Tujuan

4. Kompetensi Dasar Matematika KELAS: I

Prediksi Soal US/M SD/MI Tahun Pelajaran 2015/2016 1

8 Silabus Matematika Kelas VI

1. BAHASA INDONESIA (irisan)

Matematika 5 SD dan MI Kelas 5

41. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

X : SILABUS PEMBELAJARAN. Nama Sekolah :... Kelas/Program Semester : 1 (satu)

PROGRAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR KELAS IV SEMESTER 2

PENGERJAAN HITUNG BILANGAN BULAT

PROGRAM TAHUNAN. Sekolah : MTs... Mata Pelajaran : MATEMATIKA Kelas / Semester : VII / 1 dan 2 Tahun pelajaran : Target Nilai Portah : 55

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM

ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS VI SDN 2 TAMANSARI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA UASBN 2014/2015

41. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

SILABUS. KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN Bilangan Bulat dan Pecahan. pecahan Menyatakan bilangan dalam bentuk

PROGRAM TAHUNAN MATA PELAJARAN : MATEMATIKA

A. KISI-KISI UJIAN SEKOLAH/MADRASAH SD/MI 1. BAHASA INDONESIA SD/MI

Prakata. iii. Penulis

15. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATEMATIKA SMP/MTs

mengarahkan, membimbing, dan mengawasi penyelenggaraan pendidikan sesuai

SILABUS. Standar Kompetensi : 1. Melakukan pengerjaan hitung bilangan bulat dalam pemecahan masalah. 1.2 Menggunakan. pengerjaan hitung bilangan

Peta Kompetensi Pendidikan Matematika 1/PDGK4203

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) B. Kompetensi Dasar 1.1 Menggunakan sifat-sifat operasi hitung termasuk operasi campuran, FPB, dan KPK

Ujian Sekolah/Madrasah. Tes Buta Warna. GENTA GROUP in PLAY STORE

DURASI PEMELAJARAN KURIKULUM SMK EDISI 2004

43. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunarungu (SMPLB B)

KOMPETENSI DASAR MATEMATIKA SEKOLAH DASAR KELAS I - VI

PROGRAM PEMBELAJARAN KELAS VII SEMESTER I. Mata Pelajaran : Matematika

42. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunanetra (SMPLB A)

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH

Materi Olimpiade Matematika Vektor Nasional 2016 Jenjang SD:

PANDUAN MATERI UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2004/2005 SD/MI M A T E M A T I K A

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM ) MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VII ( 1 ) SEMESTER I

KATALOG CD-ROM Animasi Pendidikan Indonesia ANIVISI EDUTAMA

Soal-soal dan Pembahasan UN/UASBN Matematika SD/MI Tahun Pelajaran 2012/2013

semua ada tentang sekolah dasar

I. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATEMATIKA SDLB TUNANETRA

Soal-soal dan Pembahasan UN Matematika SD/MI Tahun Pelajaran 2011/2012

C D Tanda yang tepat untuk kalimat : 3,2 x ( 4,3 + 0,7 )... ( 4,3-0,3 ) x 0,4 adalah... A. B. <

13. Menyelesaikan masalah-masalah dalam matematika atau bidang lain yang penyelesaiannya menggunakan konsep aritmetika sosial dan perbandingan.

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) tidak terlepas dari perubahan yang

KISI-KISI UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012. NO. KOMPETENSI INDIKATOR 1. Membaca

Soal-soal dan Pembahasan UASBN Matematika SD/MI Tahun Pelajaran 2010/2011

KISI-KISI UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2012/2013

I. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATEMATIKA SMPLB TUNADAKSA

MODEL BAHAN AJAR MATEMATIKA UNTUK SEKOLAH DASAR.

I. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATEMATIKA SDLB TUNADAKSA

4. BAHASA INDONESIA SDLB A, D, DAN E (TUNANETRA, TUNA DAKSA RINGAN, DAN TUNA LARAS)

Soal-soal dan Pembahasan UASBN Matematika SD/MI Tahun Pelajaran 2010/2011

SD/MI/SDLB Standar Isi

DURASI PEMELAJARAN KURIKULUM SMK EDISI 2004

DESKRIPSI PEMELAJARAN

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Aplikasi Pembelajaran Matematika Dengan Menggunakan Microsoft XNA

PERANGKAT PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN

Bahan Ajar untuk Guru Kelas 6 Oleh Sufyani P

Soal-soal dan Pembahasan UASBN Matematika SD/MI Tahun Pelajaran 2007/2008

KI dan KD Matematika SMP/MTs

CONTOH SOAL UAN/UN/UASBN SD 2012

KISI-KISI UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN

UN SD 2015 Matematika

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA / MADRASAH TSANAWIYAH TAHUN PELAJARAN 2017/2018. memahami

I. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATEMATIKA SMPLB TUNAGRAHITA

MATEMATIKA. *Untuk Kalangan Sendiri

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH/MADRASAH (US/M) SD/MI TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Pemerintah Kota Semarang. Dinas Pendidikan MKKS Sub Rayon 05 Kota Semarang. JalanPatimura 9 (024) Kota Semarang 50123

KISI KISI UJIAN SEKOLAH TULIS

KISI-KISI UJIAN NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH TAHUN PELAJARAN 2017/2018. Lingkup Materi. melengkapi istilah/kata dalam kalimat

2015 PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA KELAS III SD

SD/MI/SDLB Standar Isi

UJIAN AKHIR SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL

GLOSSARIUM. A Akar kuadrat

KISI-KISI UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012. NO. KOMPETENSI INDIKATOR 1. Membaca

KISI-KISI UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012. NO. KOMPETENSI INDIKATOR 1. Membaca

Transkripsi:

UNIT 4 Kurikulum Matematika D alam Bab 4 yang berjudul kurikulum matematika ini, akan dipelajari tentang kurikulum matematika, materi add matematika dan peta konsep materi matematika. Tujuan dari mempelajari bab ini supaya dapat mengerti dan memetakan materi matematika SD dari Kelas 1 sampai Kelas 6 sehingga guru tidak mengajar matematika dari bagian ke bagian lain, dari latihan ke latihan, dari soal ke soal matematika yang semua notabene mengajar matematika hanya dengan beorientasi pada penjelasan materi, pemberian contoh soal beserta cara pengerjaan, dan pemberian latihan soal beserta pembahasannya sehingga guru mengalami kesulitan dan dikejar oleh kurikulum yang padat serta materi yang padat. Langkah pembelajaran matematika yang diyakini paling efektif dan efisien adalah menghafal sehingga siswa dijejali materi yang sangat banyak dan rumus yang tak hingga jumlahnya sehingga siswa menjadi tidak menyukai matematika bahkan membencinya. Setelah mempelajari materi ini, diharapkan guru dapat mengerti benang merah dari matematika sehingga guru dapat merancang pembelajaran yang inovatif yang bertujuan untuk merancang menanamkan konsep matematika dan membentuk pola berpikir logika matematika ke siswa. Dalam pembelajaran matematika yang menggunakan pendekatan pembelajaran yang inovatif mengajarkan kepada siswa untuk dapat mengkonstruksi pengetahuannya sendiri dan menempatkan guru sebagai fasilitator dan mediator. Guru dan siswa aktif dalam pembelajaran sehingga akan tercipta sinergi komunikasi dan sinergi kerjasama antara guru dengan siswa, dan siswa dengan siswa secara utuh dalam komunitas pembelajaran matematika sehingga akan tercipta pembelajaran matematika yang hidup dan menyenangkan. Akibatnya, siswa akan menyukai matematika dan pola berpikir logic matematika akan tertanam dalam benak siswa sehingga siswa akan menguasai konsep matematika dan menerapkan matematika dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. *** Selamat Mempelajari Bab ini dengan Seksama ***

Sub Unit 1 Kurikulum dan Materi Matematika M ateri pada mata pelajaran matematika yang diberikan di semua tingkat pendidikan di Indonesia dimasukkan dalam kurikulum matematika. Hal ini berlaku juga pada matematika yang diberikan di pendidikan dasar terutama di Sekolah Dasar. Kurikulum matematika yang diberikan di SD disebut sebagai kurikulum matematika SD. Menurut Heruman (2007), kurikulum matematika SD dapat dibagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu penanaman konsep dasar (penanaman konsep), pemahaman konsep, dan pembinaan ketrampilan. 1. Penanaman Konsep Dasar (Penanaman Konsep), yaitu pembelajaran suatu konsep baru matematika ketika siswa belum pernah mempelajari konsep tersebut. Pembelajaran penanaman konsep dasar merupakan jembatan yang harus dapat menghubungkan kemampuan kognitif siswa yang kongkret dengan konsep baru matematika yang abstrak. Dalam kegiatan pembelajaran konsep dasar ini, media atau alat peraga diharapkan dapat digunakan untuk membantu kemampuan pola pikir siswa. Dalam kurikulum, proses kegiatan ini dicirikan dengan kata mengenal. Pada proses penanaman konsep dasar ini, dapat digunakan media yang diketahui oleh siswa dan yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari sehingga jembatan yang menghubungkan kemampuan kognitif siswa yang kongkret dengan matematika yang abstrak dapat efisien dan efektif serta siswa tidak mengalami kesulitan dalam melakukan penghubungan antara apa yang dimiliki dengan materi matematika. Contoh menanamkan konsep dasar : pengenalan bilangan bulat Dalam suatu kandang terdapat kelinci sebagai berikut : Kandang A Kandang B Kandang C Kandang D Dalam gambar diatas, berapa banyak kelinci yang ada dalam masing-masing kandang tersebut? Dalam Kandang A terdapat seekor kelinci atau bisa ditulis banyak kelinci dalam Kandang

A adalah 1 ekor kelinci. Dalam Kandang B terdapat dua ekor kelinci atau bisa ditulis banyak kelinci dalam Kandang B adalah 2 ekor kelinci. Dalam Kandang C terdapat tiga ekor kelinci atau bisa ditulis banyak kelinci dalam Kandang C adalah 3 ekor kelinci. Dalam Kandang D terdapat empat ekor kelinci atau bisa ditulis banyak kelinci dalam Kandang D adalah 4 ekor kelinci. Oleh karena itu, Satu = 1 Tiga = 3 Dua = 2 Empat = 4 Dan sebagainya. 2. Penanaman Konsep, yaitu pembelajaran lanjutan dari penanaman konsep, yang bertujuan agar siswa lebih memahami suatu konsep matematika. Pemahaman konsep terdiri dari 2 pengertian, yaitu Pertama, merupakan kelanjutan dari pembelajaran penanaman konsep dalam satu pertemuan, dan Kedua, pembelajaran pemahaman konsep dilakukan pada pertemuan yang berbeda, tetapi masih merupakan lanjutan dari penanaman konsep. Pada pertemuan berikutnya, penanaman konsep dianggap sudah disampaikan pada pertemuan sebelumnya, di semester atau kelas sebelumnya. Contoh : pada contoh langkah 1 ini sudah meliputi pembekalan tentang konsep bilangan, yaitu membilang. 3. Pembinaan Ketrampilan, yaitu pembelajaran lanjutan dari penanaman konsep dan pemahaman konsep. Pembelajaran pembinaan ketrampilan dalam menggunakan berbagai konsep matematika. Pembinaan ketrampilan terdiri dari 2 pengertian, yaitu Pertama, merupakan kelanjutan dari pembelajaran penanaman konsep dan pemahaman konsep dalam satu pertemuan, dan Kedua, pembelajaran pembinaan ketrampilan dilakukan pada pertemuan yang berbeda, masih merupakan lanjutan dari penanaman dan pemahaman konsep. Pada pertemuan tersebut, penanaman dan pemahaman konsep dianggap sudah disampaikan pada pertemuan sebelumnya di semester atau kelas sebelumnya. Contoh : berdasarkan contoh pada langkah 1 diatas maka contoh tersebut dapat dikembangkan

menjadi siswa menempelkan banyak kelinci sesuai dengan jumlah yang ditentukan. Ketiga kelompok besar dari kurikulum matematika SD diatas selalu teradopsi didalam kurikulum matematika SD secara keseluruhan, yaitu dari kelas 1 sampai kelas 6. Kurikulum matematika SD merupakan pedoman penyampaian materi matematika dan proses penyampaian materi ini dikenal dengan pembelajaran matematika. Tujuan akhir dari pembelajaran matematika SD adalah siswa terampil dalam menggunakan berbagai konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pembelajaran matematika SD diharapkan terjadi reinvention (penemuan kembali), yaitu menemukan suatu cara penyelesaian secara informal dalam pembelajaran di kelas. Pendekatan pembelajaran matematika yang berorientasi pada siswa dapat menemukan kembali konsep yang telah ditemukan oleh para ahli sebelumnya, jika menggunakan metode drill, menghafal, dan mengerjakan semua soal yang ada di buku matematika, maka tidak akan terlaksana bahkan gagal total. Dalam pembejaran yang menggunakan pendekatan ini dimana pendekatan ini berbasis pada siswa mengkonstruksi pengetahuannya sendiri ini membutuhkan waktu yang lama karena kecepatan siswa untuk berpikir, memahami kekonsistenan, dan memformulakannya berbeda-beda, ada siswa yang hanya membutuhkan waktu yang sedikit dan ada siswa yang membutuhkan waktu yang lama, serta bahkan ada siswa yang tidak mampu, sehingga diperlukan manajemen pengelolaan kelas dan pengelolaan sumber daya siswa yang mahir. Untuk membantu terciptanya pembelajaran yang menggunakan pendekatan konstruktivis dan menciptakan pembelajaran matematika yang menyenangkan, efisien, dan aktif diperlukan tindakan untuk meng-instant-kan materi sehingga materi matematika yang terkenal dengan padat dan sarat dengan isi serta penyajian materi matematika yang berdiri sendiri-sendiri serta tidak ada keterkaitan, dapat disajikan secara sederhana tetapi mumpuni, yaitu dengan menarik peta konsep dan benang merah dari materi matematika SD. Materi matematika SD dapat dikategorikan menjadi 3 bagian dalam matematika, yaitu 1. Aljabar Materi aljabar terdiri dari sistem operasi bilangan, yaitu penjumlahan ( + ), pengurangan ( - ), perkalian ( x ), dan pembagian ( : ). Perkalian adalah penjumlahan berulang dari bilangan yang sama, sedangkan pengurangan adalah pengurangan berulang oleh bilangan yang sama. Oleh karena itu, dapat dilihat bawa antar bagian dalam sistem operasi bilangan saling berhubungan

dan berkesinambungan dan ini tidak dapat berdiri sendiri-sendiri. Selain, operasi bilangan, juga dipelajari aplikasi dari operasi bilangan ini dalam kehidupan sehari-hari. Bilangan yang dipelajari dari Kelas 1 sampai Kelas 6 adalah bilangan bulat, bilangan real, bilangan cacah, bilangan asli, bilangan pecahan, dan bilangan desimal. Untuk lebih detailnya pembagian materi untuk kurikulum matematika tahun 2006 adalah sebagai berikut : a. Kelas 1 : penjumlahan dan pengurangan bilangan antara 1 sampai 20 atau bilangan satu dan dua digit. Selain itu, diperkenalkan juga sifat-sifat dari operasi penjumlahan dan pengurangan, yaitu komutatif dan asosiatif, dan juga operasi campuran, serta aplikasi dalam kehidupan sehari-hari. b. Kelas 2 : penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 500 (3 digit), dan perkalian serta pembagian bilangan dengan hasil antara 1 sampai 2 digit. Selain itu, dipelajari pula operasi campuran dimana siswa dikenalkan pada pengurutan pengerjaan dalam operasi campuran. c. Kelas 3 : operasi bilangan untuk bilangan 3 digit, operasi campuran, serta soal cerita terkait dengan operasi bilangan 3 digit. d. Kelas 4 : Sifat-sifat operasi hitung, KPK, FPB, bilangan Romawi, dan pengurutan bilangan pecahan dan bilangan bulat. e. Kelas 5 : Perbandingan, KPK, FPB, operasi bilangan pecahan, konversi bilangan pecahan ke/dari bilangan persen dan desimal, dan perpangkatan/pengakaran. f. Kelas 6 : KPK, FPB, pangkat dan akar 3, dan bilangan pecahan 2. Geometri a. Kelas 1 : waktu, perbandingan panjang, dan bangun ruang sederhana b. Kelas 2 : waktu, satuan panjang baku dan tak baku, berat, dan bangun datar c. Kelas 3 : Alat ukur panjang, berat, dan waktu dalam soal cerita, konversi satuan, unsur dan sifat bangun datar, jenis sudut, dan keliling serta luas persegi dan persegi panjang. d. Kelas 4 : sudut tak baku dan baku, konversi satuan waktu, pamkamh dan berat, sataun kuantitas, keliling dan luas jajar genjang dan segitiga, sifat bangun ruang sederhana, jaringjaring kubus dan balok, serta simetri dan pencerminan. e. Kelas 5 : jam, operasi hitung satuan waktu, pengukuran sudut, luas dan keliling dari trapesium dan layang-layang, volume kunus dan balok, sifat bangun datar dan ruang, jaring-jaring, serta kesebangunan dan simetri.

f. Kelas 6 : debit, luas gabungan bangun datar, luas lingkaran, volum prisma dan tabung, denah, dan koordinat. 3. Statistik : pengolahan data seperti data tertinggi, data terendah, rerata, dan modus. Dalam statistik, siswa diajarkan untuk menampilkan data dalam bentuk diagram, dan tabel. Peta konsep kurikulum matematika tahun 2006 dapat dilihat pada tabel berikut :

PEMETAAN MATERI MATEMATIKA SEKOLAH DASAR PADA KURIKULUM 2006 )* Aspek Bilangan Kedalaman Tiap Kelas I II III IV V VI a. Membandingkan dan mengurutkan (sampai 500) b. Nilai tempat (r,p,s) c. Jumlah kurang (0-500) d. Perkalian (Hasil 2 digit) e. Pembagian ( 2 digit) f. Operasi campuran a. Membilang dan mengurutkan b. Penjumlahan dan pengurangan (0-20) c. Nilai tempat (p,s) d. Jumlah&Kurang dua digit e. Sifat Komutatif & Assosiatif f. Soal cerita jumlah kurang (dua digit) a. Garis bilangan b. Penjumlahan dan pengurangan (3 digit) c. Perkalian hasil 3 digit dan pembagian 3 digit d. Operasi campuran e. Soal cerita (termasuk uang) f. Pecahan sederhana (mengenal, membandingkan, dan a. Sifat-sifat operasi hitung b. Mengurutkan bilangan c. Perkalian dan pembagian d. Operasi hitung campuran e. Penaksiran &pembulatan f. Soal cerita (uang) g. Faktor &kelipatan h. FPB&KPK (Termasuk i. Bilangan Bulat: mengurutkan,menjumlah dan mengurang serta keduanya. j. Pecahan:(membandingk an, menyederhanakan, menjumlah,mengurang, k. Bilangan Romawi a. Sifat operasi hitung, pembulatan dan penaksiran b. FPB&KPK (dengan faktor prima termasuk c. Operasi hitung bilangan bulat d. Perpangkatan dan perakaran e. KPK dan FPB f. Konversi pecahan (%dandesimal) g. Hitung pecahan: +,-,x,: h. Perbandingan dan Skala a. Sifat operasi hitung, FPB dan KPK b. Bilangan kubik dan akar pangkat 3 (termasuk c. Pecahan: menyederhan aka, mengurutkan, mengkonvers i ke desimal, perbandingan dan skala, operasi hitung. Geometri dan Pengukuran a. Waktu: pagi,malam, hari, jam (bulat) b. Lama kejadian c. Membandingkan panjang (tanpa satuan) d. Soal cerita: waktu dan panjang e. Mengenal bangun ruang sederhana termasuk mengurutkan besarnya (yang a. Satuan waktu (jam) b. Satuan panjang baku dan tak baku c. Alat ukur berat d. Soal cerita satuan berat e. Bangun datar: pengelompkkan menurut jenis, mengenal sisi dan sudut a. Alat ukur satuan: panjang berat dan waktu termasuk soal cerita b. Konversi satuan (Waktu, panjang, berat) c. Unsur dan Sifat bangun datar d. Jenis sudut e. Keliling dan luas termasuk soal a. Sudut tak baku dan baku b. Konversi satuan: waktu, panjang, berat (Termasuk c. Satuan kuantitas d. Keliling&luas termasuk soal cerita: jajargenjang dan segitiga e. Sifat bangun ruang sederhana f. Jaring2 kubus dan balok g. Simetri dan pencerminan a. Menulis jam b. Operasi hitung satuan waktu c. Pengukuran sudut d. Waktu, jarak, dan kecepatan e. Luas: trapesium dan layang-layang (Termasuk soal cerita) f. Volum kubus dan balok (termasuk a. Satuan debit dan permasalaha nnya b. Luas gabungan beberapa bangun datar c. Luas lingkaran d. Volum prisma dan tabung

Pengolahan Data sejenis) f. Membandingkan berat benda termasuk soal cerita g. Mengenal segi3, segi4 dan lingkaran h. Mengelompokkan bangun datar sejenis cerita: persegi dan persegi panjang g. Sifat bangun datar h. Sifat bangun ruang i. Jaring-jaring j. Kesebangunan dan simetri e. Denah f. Koordinat Mengumpulkan, mengolah (tertinggi terendah, rerata, modus) menyajikan (Tabel, gambar, batang, lingkaran), dan menafsirkan.

Kepala sekolah dan guru melakukan Lesson Study untuk mengolahan dan manajemen kurikulum matematika SD dimana kurikulum tersebut dicari benang merahnya dan baru dirancang pendekatan pembelajaran yang akan dipakai sehingga bukan menuntut siswa untuk menghafal semua rumus yang ada dalam kurikulum matematika SD. Tugas guru dan kepala sekolah adalah membuat rancangan pembelajaran matematika menjadi pembelajaran yang bermakna, pembelajaran yang menanamkan logika penalaran matematis, pembelajaran yang mementingkan proses dibandingkan hasil, serta pembelajaran yang menekankan pada penanaman konsep. Pada bab berikutnya, akan diberi cara merancang pembelajaran yang bermakna dan pembelajaran yang menyenangkan. Latihan Setelah mempelajari Bab 4 diatas maka cobalah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini! 1. Apakah diperlukan reformasi pembelajaran matematika terutama di SD? Berikan alasannya! 2. Jelaskan benang merah atau peta konsep materi matematika di SD! 3. Buatlah pengalokasian pengajaran matematika berdasar peta konsep materi diatas untuk masing-masing kelasnya!