Bab 2 Landasan Teori 2.1 Kelas Kata Seperti halnya bahasa lain, dalam bahasa Jepang juga terdapat kelas kata. Setiap kelas kata memiliki fungsi yang sangat penting dalam pembentukan suatu kalimat. Menurut Sudjianto dan Ahmad Dahidi (2004: 14-15 ), ada sepuluh kelas kata dalam bahasa Jepang, yaitu dooshi (verba), i-keiyooshi (kata sifat i ), na-keiyooshi (kata sifat na ), meishi (nomina), fukushi (adverbia), rentaishi (pronomina), setsuzokushi (konjungsi), kandooshi (interjeksi). Pada umumnya, masing-masing kata (tango) tersebut dapat berdiri sendiri dan memiliki arti yang pasti, kata (tango) yang dapat berdiri sendiri dan dapat menunjukan arti tertentu itu disebut jiritsugo. Tetapi ada juga tango yang tidak memiliki arti tertentu tanpa bantuan tango lain yang dapat berdiri sendiri yaitu, jodooshi (verba bantu), joshi (partikel) adalah kata (tango) yang tidak dapat berdiri sendiri dan tidak memiliki arti tertentu disebut fuzokugo. 2.2 Definisi Joshi Masuoka dan Takubo (1993: 49), memberikan pengertian tentang joshi (partikel) sebagai berikut: 名詞に接続して補足語や主題を作る働きをするもの 語と語 節と節を 接続する働きをするもの 等を一括して 助詞 という Terjemahan : Sesuatu yang berfungsi untuk membentuk subjek atau pelengkap yang mengikuti kata benda, sesuatu yang menghubungkan kata dengan kata, anak kalimat (klausa) dengan klausa dan lain-lain itu disebut dengan joshi atau partikel.
Masih menurut Masuoka dan Takubo, joshi (partikel) di dalam bahasa Jepang bukan sering lagi digunakan, tetapi sudah menjadi satu kesatuan bagian dalam kalimat, karena joshi dalam kalimat bahasa Jepang merupakan penghubung kalimat yang satu dengan kalimat yang lain atau penghubung kata yang satu dengan kata yang lain. 2.3 Jenis-Jenis Joshi Seperti yang kita ketahui bahwa ada banyak sekali joshi (partikel) dalam bahasa Jepang. Beberapa ahli linguistik mengelompokkan jenis-jenis joshi (partikel) berdasarkan fungsinya. Menurut Masuoka dan Takubo (1993: 49-53), mengelompokkan jenis-jenis joshi berdasarkan fungsinya, terdapat lima jenis joshi (partikel) sebagai berikut : 1. Kakujoshi Kakujoshi merupakan partikel yang menunjukan hubungan predikat dengan kata lain. Joshi yang termasuk kelompok ini misalnya : が を に から と で へ まで dan より. 2. Teidaijoshi Teidaijoshi merupakan partikel yang berfungsi untuk menunjukan subjek kalimat. Joshi yang termasuk kelompok ini misalnya : は なら って dan ったら. 3. Toritatejoshi Toritatejoshi merupakan partikel yang berfungsi untuk memberikan sebuah contoh yang mewakili suatu hal yang sifat atau jenisnya sama. Joshi yang termasuk kelompok ini misalnya : は も さえ でも すら だって
まで だけ ばかり のみ しか こそ など なんか なんて dan くらい. 4. Setsuzokujoshi Setsuzokujoshi merupakan partikel yang berfungsi untuk menghubungkan kata dengan kata dan menghubungkan klausa dengan klausa. Joshi yang termasuk kelompok ini misalnya : の まで なり きり から けれども なら ので のに ながら dan つつ. 5. Shuujoshi Shuujoshi merupakan partikel yang muncul di akhir kalimat. Joshi yang termasuk kelompok ini misalnya : joshi yang menyatakan kepastian atau kesimpulan (misalnya : さ ), joshi yang menyatakan suatu pertanyaan (misalnya : か かい かな かしら ), joshi yang menyatakan penegasan atau persetujuan atau konfirmasi (misalnya : ね な ), joshi yang menyatakan pemberitahuan atau informasi (misalnya : よ ぞ ぜ ), joshi yang menyatakan perasaan kagum (misalnya : なあ わ ), joshi yang menyatakan ingatan atau konfirmasi (misalnya : っけ ), joshi yang menyatakan larangan (misalnya : な ). Dari penjelasan jenis-jenis joshi (partikel) di atas, penulis akan membahas mengenai partikel mo yang termasuk jenis partikel toritatejoshi ( 取り立て助詞 ).
2.4 Definisi Toritatejoshi Masuoka dan Takubo (1993: 49), memberikan pengertian tentang toritatejoshi sebagai berikut: 同類の他の事項を背景にして ある事項を取り上げる働きをする助詞を 取り立て助詞 と呼ぶ Terjemahan : Joshi yang memberikan sebuah contoh nyata (fakta) atau hal tertentu yang dilatar belakangi oleh fakta-fakta atau hal tertentu yang lain yang memiliki jenis yang sama. Berdasarkan definisi toritatejoshi di atas dapat disimpulkan bahwa toritatejoshi merupakan partikel yang berfungsi untuk memberikan sebuah contoh dan menghubungkannya dengan contoh lain yang memiliki jenis yang sama. 2.5 Karakteristik Toritatejoshi Beberapa macam posisi atau letak toritatejoshi di dalam kalimat menurut Masuoka dan Takubo (1993 : 151-153), 1. Pada umumnya posisi toritatejoshi muncul sebagai pelengkap dan predikat di dalam kalimat. Contoh : a. 鈴木さんすらその事実を知らなかった b. 花子は一次試験に合格しただけだった 2. Pada saat toritatejoshi menempati posisi sebagai kata bantu, urutannya yang berhubungan dengan kakujoshi menimbulkan kerancuan antara yang satu dengan yang lain. Terkadang toritatejoshi ada yang muncul setelah kakujoshi dan ada juga yang muncul sebelum kakujoshi.
Contoh : a. そのことは鈴木さんにすら話していない b. この商品はここでしか売っていません 3. Toritatejoshi yang posisinya muncul sebagai predikat, ada yang sebagai penghubung predikat bentuk ~te dan ada juga yang sebagai penghubung predikat bentuk ~ta atau bentuk biasa. Contoh : a. ゆっくりしてなどいられない b. 調べもしないで どうしてそんなことがわかるのですか 4. Sebagai penghubung kata kerja toritatejoshi. Sebagai aturan dari penghubung toritatejoshi, harus menunjukan arti yang sama. Contoh : a. 専門家さえも はっきりとした答を持っていない b. 今は これだけしか言えません 2.6 Fungsi Partikel mo menurut Atsuko Kawashima Kawashima (1992 : 91-97), menjelaskan fungi-fungi partikel mo sebagai berikut : Ketika partikel mo diikuti oleh kata benda, nominal, atau patikel, yang datang setelah atau sebelum kata itu, biasanya menunjukan dua benda yang memiliki kualitas yang sama. Ketika partikel mo didahului oleh kata sifat atau kata kerja, itu berarti menunjukan lebih dari satu aksi terjadi. Catatan, partikel mo biasanya tidak digunakan setelah partikel は dan が atau sebelum partikel を.
Contoh : 1. a. これはバラです Ini adalah bunga mawar (benar) b. これはもバラです Itu juga bunga mawar (salah) 2. a. 水野さんが来ました Tuan Mizuno telah datang (benar) b. 佐々木さんがも来ました Tuan Sasaki juga datang (salah) 3. a. 彼女はリンゴを食べました Dia (perempuan) memakan apel (benar) b. 彼女はみかんもを食べました Dia (perempuan) juga memakan jeruk (salah) 1. Menunjukkan dua subjek yang sama atau suatu hal yang sama. (dapat diartikan : juga ) Contoh : a. あなたは学生です わたしも学生です Kamu pelajar. Saya juga pelajar. b. これはすいかで あれもすいかです Ini adalah semangka, dan itu juga semangka. c. わたしは肉を食べました わたしは魚も食べました Saya telah memakan daging dan juga telah memakan ikan. d. わたしはコ一ヒ一を飲みません わたしはコ一ラも飲みません Saya tidak minum kopi dan juga tidak minum cola.
e. ぼくはピクニックに行きませんでした 彼女もピクニックに行きま せんでした Saya tidak pergi piknik, dia pun tidak pergi piknik. 2. Memberikan penambahan dua atau lebih suatu hal yang memiliki kategori yang sama, (dalam pola ~ も ~ も ). Contoh : a. あなたもわたしも おなじ学校の学生です Kamu dan saya adalah pelajar dari sekolah yang sama. b. わたしはワインもビ一ルも飲みます Saya minum bir dan wain. c. その白いのも青いのも一つずつください Saya ingin yang putih juga dan yang biru juga. d. あの子はお父さんにもお母さん死なれた Anak itu telah kehilangan ayah dan juga ibunya. e. 僕は勉強するのも働くのも嫌いだ Saya tidak suka belajar dan juga berkerja. f. 彼女は美しくもあるし優しくもある Perempuan itu cantik dan juga baik. 3. Menunjukkan bahwa hampir tidak ada perbedaan antara sesuatu atau aksi, (Dalam pola bentuk ~ も ~ も, sering juga dalam bentuk ~ でも atau ~ ても ).
Contoh : a. 日本語で書いても英語で書いても構いません Tidak masalah jika kamu menulis dengan bahasa Jepang atau bahasa inggris. b. 献金は百万円でも二百万円でも結構です Tidak masalah jika ingin menyumbang satu juta yen ataupun dua juta yen. 4. Menunjukkan sesuatu yang berupa penambahan. Contoh : a. お父さん 僕も映画に連れて行ってよ Ayah, bawa saya juga untuk nonton film. b. お母さん このケ一キも食べていい Ibu, boleh saya makan kue itu juga? 5. Penegasan terhadap jumlah, frekuensi atau jarak. Contoh : a. わたしはもう十年も日本に帰っていません Sudah 10 tahun saya tidak pulang ke Jepang. b. 彼は八人も兄弟がある Dia memiliki 8 saudara. c. あの犬は君の背丈ほどもある Anjing itu memiliki tinggi yang sama dengan kamu. d. このつぼは十万円もするんだって Guci ini harganya 100.000 juta yen loh.
6. Menunjukkan suatu perkiraan terhadap jumlah atau bilangan. Contoh : a. この仕事はもう三日もあれば出来るでしょう Pekerjaan ini kalau ada tiga hari pasti selesai. b. 三百万円もあればいい車が買えますよ Kalau kamu kira-kira memiliki uang sebesar 3.000.000 yen, kamu dapat membeli mobil yang bagus. 7. Menggunakan kalimat negatif yang menegaskan terhadap suatu kekurangan. Jika kalimat itu diikuti dengan kata ganti tanya atau benda, itu berarti menunjukan penolakan total terhadap sesuatu yang ada. Contoh : a. だれも居ませんか Apakah tidak ada orang sama sekali? b. 今日は店はどこも閉まっている Hari ini toko di manapun tutup. c. わたしは一度もスキ一をしたことがありません Saya sekalipun belum pernah melakukan ski. d. 大したごちそうもございませんが どうぞ召し上がってください Walaupun makanannya tidak ada yang spesial, silahkan dimakan. 8. Memberikan penambahan, dugaan atas situasi atau kondisi. Contoh : a. 彼はテニスの選手もしていたらしい
Sepertnya dia juga seorang pemain tenis. (menunjukan bahwa dia memiliki keahlian yang lainnya) b. 熱が高いのに 妹は苦しいとも言わないで じっと寝ていました Walaupun panas badannya sangat tinggi, namun dia hanya tidur dan tidak mengeluh kesakitan. 9. Menunjukkan bagian atau perbuatan yang berlebih, (ungkapan yang dipakai seharihari. Dalam bentuk こうも そうも, ああも [artinya sama dengan こんな に, そんなに, あんなに ]). Contoh : a. そうも泣かれて わたしも困る Saya juga akan kesulitan, kamu menangis seperti itu. b. 外国にいると ああも日本食が恋しくなるものだろうか Ketika berada di negara asing, kita akan sangat rindu pada masakan Jepang.