Lampiran 1 Media pupuk untuk pertumbuhan Spirulina fusiformis

dokumen-dokumen yang mirip
3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

Lampiran A : Komposisi Media MS

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Data dan perhitungan analisis proksimat Padina australis

Bahan Konsentrasi (g/ l) K 2 HPO g NaH 2 PO 4 H 2 O g (NH 4 ) 2 SO g MgSO 4.7H 2 O. 0.2 g mg FeSO 4. 7H 2 O. 4.

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

Lampiran 1. Prosedur analisa proksimat serbuk daun dan ranting jarak pagar kering. diulangi hingga diperoleh bobot tetap.

Ektrak KCl 1 N : Sebanyak 74,55 g kristal KCl dilarutkan ke dalam labu takar 1000 ml dengan akuades.

LAMPIRAN A: DATA PERSENTASE KULTUR HIDUP (%)

3 METODE PENELITIAN. Komposisi (g/l) 1.5 0,

III. METODE PENELITIAN

Asam amino merupakan komponen utama penyusun

LAMPIRAN. Lampiran 1. Skema pembuatan yoghurt kunir asam

Preparasi Sampel. Gaplek Terfortifikasi. Identifikasi Asam Amino Tepung Gaplek Terfortifikasi dengan Kromatografi Lapis Tipis (KLT)

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

DAFTAR LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Lampiran 1. Persentase Data Pengamatan Kultur yang Membentuk Kalus. Ulangan I II III. Total A 0 B

Biota kultur yang digunakan dalam penelitian adalah Nannochloropsis sp. yang dikultur pada skala laboratorium di BBPBL Lampung.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2012 sampai bulan Desember 2012 di

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

LAMPIRAN. Sterilisasi. Pembuatan Media. Sterilisasi Media. Inisiasi Kalus HASIL

LAMPIRAN. Persiapan alat alat dan. bahan- bahan. Sterilisasi. Pembuatan Media. Sterilisasi Media. Sterilisasi Eksplan.

Lampiran 1. Prosedur Analisis

1 ml enzim + 1 ml larutan pati 1% (dalam bufer) Diinkubasi (suhu optimum, 15 menit) + 2 ml DNS. Dididihkan 5 menit. Didinginkan 5 menit

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2014 bertempat di Laboratorium

Lampiran 1 Analisis Sifat Fisik Keju Putih Rendah Lemak

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-November 2012 di

Kontaminasi No Perlakuan U1 U2 U3 U4 U5 U6 Total 1 B B B B B

Lampiran 1. DATA SHEET : RIBAVIRIN (Bertrand 2000 dalam McEvoy 2005)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret sampai bulan Agustus 2013 di

Lampiran 1 Penentuan Kadar Air (Apriyantono et al. 1989)

Lampiran 1. Surat Keterangan Determinasi

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2012 sampai dengan bulan Juni 2012 di

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian

Kadar air (basis kering) = b (c-a) x 100 % c-a

Lampiran 1. Flowsheet Rancangan Percobaan

Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos

Lampiran 1. Bahan-bahan yang digunakan untuk pengujian aktivitas enzim (Grossowicz et al., 1950) (a). Reagen A 1. 0,2 M bufer Tris-HCl ph 6,0 12,1 gr

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Global status report on alcohol and health 2014 (WHO, 2014),

LAMPIRAN D1 E1 C5 B2 D3 B3 D6 E6 C10 B7 D8 B8 E4 A3 E2 B5 E3 B4 E9 A8 E7 B10 E8 B9 D5 F2 E5 A4 F4 C3 D10 F7 E10 A9 F9 C8

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Januari di Balai Besar Pengembangan Budidaya

Lampiran 1 Metode pengujian aktivitas protease (Walter 1984)

PENENTUAN KADAR PROTEIN SECARA SPEKTROFOTOMETRI

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah Jurusan Agroteknologi

Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan

Lampiran 1. Penentuan kadar ADF (Acid Detergent Fiber) (Apriyantono et al., 1989)

Lampiran 1 Prosedur analisis fisik

Lampiran 1 Data perhitungan analisis proksimat bahan baku

I. TOPIK PERCOBAAN Topik Percobaan : Reaksi Uji Asam Amino Dan Protein

LAMPIRAN A UJI F KURVA BAKU

LAMPIRAN K1.5 K4.5 K1.3 K3.3 K3.5 K4.4 K2.3 K4.3 K3.2 K5.2 K2.1 K5.3 K3.1 K4.1 K5.4 K1.2 K4.2 K5.5 K3.4 K5.1 K1.4 K2.5 K2.2 K1.1 K2.

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan

DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1. Alur Kerja Subkultur Bakteri Penghasil Biosurfaktan dari Laut dalam Mendegradasi Glifosat

Lampiran 1 Lembar penilaian uji skoring bau KPI lele dumbo afkir. Nama : Tanggal : Sampel : Konsentrat protein ikan lele dumbo afkir

EFEK ASAM TERHADAP SIFAT TERMAL EKSTRAK GELATIN DARI TULANG IKAN TUNA (Euthynnus affinis)

Lampiran 1. Pengukuran morfometrik keong matah merah Parameter No Panjang (cm) Lebar (cm) Berat (gram)

Lampiran 1 Prosedur uji aktivitas protease (Walter 1984, modifikasi)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitianini dilaksanakandaribulanagustus - Desember 2015 di

Lampiran 1. Hasil analisis proksimat pakan komersil (% bobot kering) Lampiran 2. Hasil analisis kualitas air hari pertama

LOGO. Stoikiometri. Tim Dosen Pengampu MK. Kimia Dasar

III. METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 1 sampai 30 juli 2014 bertempat di

c. Kadar Lemak (AOAC, 1995) Labu lemak yang ukurannya sesuai dengan alat ekstraksi Soxhlet

Lampiran 1 Hasil Determinasi Tanaman

Asam Amino dan Protein

Lampiran1. Dosis. Konsentrasi Hara Makro dan Mikro dalam Larutan Pupuk Siap Pakai untuk Produksi Sayuran Daun

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di

Kurva standar HPLC analitik untuk penentuan konsentrasi siklo(tirosil-prolil).

III. BAHAN DAN METODE

Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Larutan Natrium Tetraboraks 500 ppm. Untuk pembuatan larutan natrium tetraboraks 500 ppm (LIB I)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variasi suhu yang terdiri dari tiga taraf yaitu 40 C, 50 C, dan 60 C. Faktor kedua

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III BAHAN, ALAT DAN METODA

LAMPIRAN. Persiapan alat dan bahan. Sterilisasi alat. Pembuatan media. Inisiasi kalus. Pengamatan. Penimbangan dan subkultur.

Asam Amino, Peptida dan Protein. Oleh Zaenal Arifin S.Kep.Ns.M.Kes

Bahan ditimbang 0,1 g Dimasukkan dalam Labu Kjeldahl. Ditambahkan 5 ml HNO 3. Ditambahkan 3 ml HClO 4

Lampiran 1 Formulir organoleptik

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Bahan dan Alat Penelitian 3.3 Metode Penelitian

LAMPIRAN 0,5 M 0,75 M 1 M 30 0,6120 % 1,4688 % 5,0490 % 45 2,2185 % 4,7838 % 2,9197 % 60 1,1016 % 0,7344 % 3,3666 %

LAMPIRAN. Lampiran A: Alur Kerja Isolasi Bakteri Penghasil Biosurfaktan

LAMPIRAN A. Hasil Uji Mutu Fisik Granul

Lampiran 1. Prosedur pengukuran nitrogen dan fosfat dalam air.

LAMPIRAN A PERCOBAAN VALIDASI METODE ANALISA PROPRANOLOL HCL. Berikut ini adalah data dari kurva baku selama tiga hari berturut turut A 2 C 3.

LAMPIRAN 1. Pembuatan Reagen Bradford dan Larutan Standar Protein

BAHAN DAN METODE. Hrp -, IAA +, BPF Hrp -, IAA + + , BPF Hrp. , BPF Hrp -, IAA +, BPF + Hrp. , BPF Hrp. , BPF Hrp. Penambat Nitrogen Penambat Nitrogen

PENGARUH TINGKAT SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG MAGGOT TERHADAP KOMPOSISI KIMIA PAKAN DAN TUBUH IKAN BANDENG (Chanos chanos Forsskal)

7. LAMPIRAN. Gambar 19. Kurva Standar Protein

BAHAN DAN METODE. Penapisan ketahanan 300 galur padi secara hidroponik 750 ppm Fe. Galur terpilih. Galur terpilih

III. METODOLOGI PENELITIAN

massa = 2,296 gram Volume = gram BE Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Pereaksi ml Natrium Fosfat 28 mm massa 1 M = massa 0,028 =

LAMPIRAN A HASIL UJI MUTU FISIK GRANUL

I. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juli 2012 di Laboratorium. Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

Lampiran 1 Data Rendemen Pelet Kapang Endofit Xylaria psidii KT30. Berat sampel (pelet) setelah sentrifugase: 0,223 gram

Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu

Membuat Larutan Stok A. Teori kepekatan jumlah larutan

Lampiran 1. Perhitungan pembuatan larutan standar

Lampiran 1 Lokasi pengambilan sampel tanah di Pulau Gili Meno, Lombok Utara

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

LAMPIRAN 1. SPESIFIKASI BAHAN PENELITIAN

Transkripsi:

44 Lampiran 1 Media pupuk untuk pertumbuhan Spirulina fusiformis Dalam setiap satu liter media mengandung: NaHCO3 : 10,0 gr Pupuk NPK : 1,18 gr Pupuk TSP : 1,20 gr NaCl : 1,00 gr Selanjutnya ditambahkan masing-masing 1 ml trace element A dan B. Dalam setiap satu liter trace element mengandung: Trace A H3BO3 : 2,86 gr MnCl2.4H2O : 1,81 gr ZnSO4.7H2O : 0,22 gr Na2MoO4.2H2O : 0,015 gr CuSO4.5H2O : 0,079 gr Trace B CoCl.6H2O : 0,0439 gr NH4VO3 : 0,0229 gr CaCl2 : 0,0960 gr NiSO4.7H2O : 0,0478 gr Na2WO4.2H2O : 0,0179 gr Contoh perhitungan penambahan pupuk NPK Pupuk NPK yang digunakan mengandung perbandingan N:P:K = 25:7:7 Mr KNO 3 : 101 Mr CO[NH 2 ] 2 : 60 % N dalam Urea : 28/60 x 100% = 46,67% % N dalam KNO3 : 14/101 x 100% = 13,87% 1 g KNO3 ~ 0,1387 g N Berapa g Urea ~ 0,1387 g N? 0,1387 / 0,4667 X 1 g = 0,297 ~ 0,3 g Maka di dalam pupuk NPK yang mengandung 25% N perlu ditambahkan 1,18 g pupuk. Reaksi penambahan pupuk TSP di dalam air Pupuk TSP menggunakan sumber fosfor berupa senyawa P 2 O 5. Di dalam air P 2 O 5 akan membentuk senyawa orto posfat yang dibutuhkan mikroalga menurut reaksi: P 2 O 5 + H 2 O = 2H 3 PO 4

45 Lampiran 2a Proses pembuatan larutan buffer posfat ph 7 100 mm. K 2 HPO 4 sebanyak 10,64 gram KH 2 PO 4 sebanyak 5,29 gram dilarutkan dalam 1 (satu) Liter akuades. Lampiran 2b Data Absorbansi OD 480 nm pertumbuhan Spirulina fusiformis yang dikultur dalam toples kaca (2 L). Hari ke- Rata-rata A 480 OD 480 0 0,06-2,813 1 0,07-2,659 3 0,08-2,526 4 0,14-1,966 5 0,21-1,585 6 0,30-1,221 7 0,45-0,799 8 0,65-0,431 10 0,84-0,174 11 0,95-0,051 12 0,98-0,020 13 1,10 0,095 14 1,10 0,095 15 1,30 0,262 19 1,50 0,405 21 1,60 0,470 24 1,60 0,470 26 1,65 0,501 27 1,60 0,470 28 1,65 0,501 31 1,65 0,501 35 1,65 0,501 38 1,65 0,501 40 1,65 0,501 46 1,50 0,405 53 1,30 0,262 56 1,20 0,182 66 1,15 0,140 Kurva pertumbuhan diperoleh dengan memplot waktu kultivasi pada sumbu-x dan nilai OD480 pada sumbu-y. 1 0.5 0 OD480 0.5 1 1.5 0 20 40 60 80 2 2.5 3 Waktu Kultivasi (hari)

46 Lampiran 3 Data absorbansi protein dan kurva standar BSA Konsentrasi (ppm) A 540 nm 0 0,000 20 0,031 40 0,052 60 0,066 80 0,109 100 0,141 120 0,162 140 0,193 160 0,243 180 0,265 Absorbasi 540 nm 0.3 0.2 0.1 0 Kurva Standar Absorbasi BSA y = 0.001x 0.007 R² = 0.990 0 50 100 150 200 Konsentrasi Protein BSA (ppm) Absorbansi protein sampel Spirulina fusiformis Absorbansi 540 nm Total Protein (µg/ml) Berat Sampel (g) ulangan 1 ulangan 2 ulangan 1 ulangan 2 ulangan 1 ulangan 2 18 hari 0,213 0,243 194 224 0,0041 0,0043 32 hari 0,197 0,237 178 218 0,0040 0,0041 Contoh Perhitungan sampel sebanyak 0,0042 gram dilarutkan ke dalam 20 ml dan diambil sebanyak 2 ml berarti 2/20 x 4,2 mg = 0,42 mg/ml berarti sampel yang digunakan sebanyak 0.42 mg/ml ekuivalent dengan 0,42x1000 = 420 µg /ml µg /ml =mg/l = ppm Kadar protein % 194 410 x 100% = 47.32%

47 Lampiran 4a Data absorbansi karbohidrat Konsentrasi (ppm) A 490 nm 0 0,000 10 0,243 20 0,524 30 0,783 40 1,036 60 1,456 100 2,442 Absorbansi (490 nm) 3.500 3.000 2.500 2.000 1.500 1.000 0.500 0.000 y = 0.024x + 0.024 R² = 0.998 0 50 100 150 Konsentrasi (ppm) 18 hari (ppm) 32 hari (ppm) berat sampel ulangan 1 162,08 189,67 1000 mg ulangan 2 156,67 194,46 1000 mg kadar karbohidrat % 162,08 mg 1000 mg x 100 % = 16,21% Lampiran 4b Data perhitungan total lemak Nama Sampel Bobot Sampel (g) Berat Labu Awal (g) Berat Labu akhir (g) % lemak 18 hari (ulangan 1) 0,6014 99,6564 99,7095 8,83 18 hari (ulangan 2) 0,607 103,0616 103,1108 8,11 32 hari (ulangan 1) 0,6176 86,011 86,0625 8,34 32 hari (ulangan 2) 0,6176 98,7083 98,7639 9,00 Perhitungan: %,, x 100%, = 8,11 %

48 Lampiran 5a Data perhitungan kadar abu Berat Cawan Kosong (g) Berat Sampel (g) Berat Cawan + sampel (g) Berat Cawan Akhir setelah ditanur (g) Kadar Abu (%) Kode Sampel 18 hari ulangan 1 19,710 1,00 20,710 19,793 8,30 ulangan 2 18,340 0,57 18,910 18,391 8,95 rata-rata 8,62 32 hari ulangan 1 16,330 1,00 17,330 16,391 6,10 ulangan 2 21,650 0,53 22,180 21,679 5,47 rata-rata 5,79 Contoh perhitungan: % = 8,30 % 19,793 19,710 x 100% 1,00 Lampiran 5b Data perhitungan kadar air Berat Cawan Kosong (g) Berat Cawan + sampel (g) Kode Sampel Berat Sampel (g) Berat Cawan Akhir (g) Kadar Air (%) 32 hari ulangan 1 19,710 1,00 20,710 20,600 11,00 ulangan 2 18,340 0,57 18,910 18,860 8,77 rata-rata 9,89 18 hari ulangan 1 16,330 1,00 17,330 17,260 7,00 ulangan 2 21,650 0,53 22,180 22,140 7,55 rata-rata 7,27 Contoh perhitungan: % 20,710 20,600 x 100% 1,00 = 11,00 %

49 Lampiran 6 Data absorbansi aktivitas antioksidan Spirulina fusiformis sampel konsentrasi (ppm) A517 sampel + DPPH A517 sampel A517 terkoreksi blanko inhibisi (%) 18 hari 2000 1.830 0.191 1.639 1.706 3.93 1000 1.810 0.097 1.713 1.706-0.41 500 1.839 0.049 1.790 1.706-4.92 250 1.807 0.024 1.783 1.706-4.51 125 1.818 0.013 1.805 1.706-5.80 32 hari 2000 1.836 0.231 1.605 1.706 5.92 1000 1.815 0.114 1.701 1.706 0.29 500 1.866 0.059 1.807 1.706-5.92 250 1.815 0.029 1.876 1.706-9.96 125 1.860 0.016 1.844 1.706-8.09 BHT 100 0.108 1.870 94.22 50 0.196 1.870 89.52 25 0.577 1.870 69.14 10 1.218 1.870 34.87 5 1.458 1.870 22.03 Penangkapan DPPH radikal % 1 AS 100% AB

50 Lampiran 7 Hasil uji statistik ANOVA single factor kadar protein Anova: Single Factor SUMMARY Groups Count Sum Average Variance Column 1 2 99.4101 49.70505 11.40485 Column 2 2 97.67073 48.83537 37.59079 ANOVA Source of Variation SS df MS F P-value F crit Between Groups 0.756347 1 0.756347 0.030874 0.876702 18.51282 Within Groups 48.99564 2 24.49782 Total 49.75199 3 Ho: Perbedaan umur panen tidak mempengaruhi kandungan protein Spirulina fusiformis H1: Perbedaan umur panen mempengaruhi kandungan protein Spirulina fusiformis Jika F hitung > F tabel maka tolak Ho Jika Fhitung < F tabel maka gagal tolak Ho Maka F hitung < F tabel, maka perbedaan umur panen memberikan pengaruh yang tidak berbeda nyata terhadap kandungan protein.

51 Lampiran 8 Hasil uji statistik ANOVA single factor kadar karbohidrat Anova: Single Factor SUMMARY Groups Count Sum Average Variance Column 1 2 31.88 15.94 0.1458 Column 2 2 38.42 19.21 0.1152 ANOVA Source of Variation SS df MS F P-value F crit Between Groups 10.6929 1 10.6929 81.93793 0.01198539 18.51282 Within Groups 0.261 2 0.1305 Total 10.9539 3 Ho: Perbedaan umur panen tidak mempengaruhi kandungan karbohidrat Spirulina fusiformis H1: Perbedaan umur panen mempengaruhi kandungan karbohidrat Spirulina fusiformis Jika F hitung > F tabel maka tolak Ho Jika F hitung < F tabel maka gagal tolak Ho Maka F hitung > F tabel, maka perbedaan umur panen memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap kandungan karbohidrat.

52 Lampiran 9 Hasil uji statistik ANOVA single factor kadar lemak Anova: Single Factor SUMMARY Groups Count Sum Average Variance Column 1 2 16.93483 8.467417 0.26206 Column 2 2 17.34132 8.670661 0.220355 ANOVA Source of Variation SS df MS F P-value F crit Between Groups 0.041308 1 0.041308 0.171254 0.719156 18.51282 Within Groups 0.482415 2 0.241208 Total 0.523723 3 Ho: Perbedaan umur panen tidak mempengaruhi kandungan lemak Spirulina fusiformis H1: Perbedaan umur panen mempengaruhi kandungan lemak Spirulina fusiformis Jika F hitung > F tabel maka tolak Ho Jika F hitung < F tabel maka gagal tolak Ho Maka F hitung < F tabel, maka perbedaan umur panen memberikan pengaruh yang tidak berbeda nyata terhadap kandungan lemak.

53 Lampiran 10 Hasil uji statistik ANOVA single factor kadar abu Anova: Single Factor SUMMARY Groups Count Sum Average Variance Column 1 2 17.24737 8.623684 0.209543 Column 2 2 11.5717 5.785849 0.197382 ANOVA Source of Variation SS df MS F P-value F crit Between Groups 8.053308 1 8.053308 39.58133 0.024346 18.51282 Within Groups 0.406925 2 0.203462 Total 8.460233 3 Ho: Perbedaan umur panen tidak mempengaruhi kadar abu Spirulina fusiformis H1: Perbedaan umur panen mempengaruhi kadar abu Spirulina fusiformis Jika F hitung > F tabel maka tolak Ho Jika F hitung < F tabel maka gagal tolak Ho Maka F hitung > F tabel, maka perbedaan umur panen memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap kandungan lemak.

Lampiran 11 Kromatogram standar asam amino 54

Lampiran 12 Kromatogram asam amino Spirulina fusiformis (18 hari) 55

Lampiran 13 Kromatogram asam amino Spirulina fusiformis (32 hari) 56

57 Lampiran 14 a Berat molekul dan retention time asam amino Jenis Asam Amino BM* Retention Time (menit) Asam aspartat 133,1 2,578 Asam glutamat 147,1 3,882 Serin 105,1 4,987 Glisin 75,1 6,18 Histidin 155,2 7,517 Arginin 174,2 8,462 Treonin 119,1 9,545 Alanin 89,1 10,533 Prolin 115,1 11,598 Tirosin 181,2 13,01 Valin 117,1 14,087 Methionin 149,2 15,582 Sistein 121,2 16,972 Isoleusin 131,2 18,438 Leusin 131,2 19,892 Phenilalanin 165,2 20,98 Lisin 146,2 22,168 Sumber: * Hames dan Hooper (2005) Lampiran 14 b Perhitungan kadar asam amino Spirulina fusiformis Kandungan asam amino pada bahan dapat dihitung dengan rumus yaitu persentase asam amino dalam mg sampel : Contoh (asam glutamat umur panen 32 hari) 189180 853162 x 2,5 x 25 x 147,1 x 100 % % Asam Amino = 50004 = 4,0769 Keterangan : C = konsentrasi standar asam amino (2,5 mmol) fp = faktor pengenceran BMA = Berat molekul masing-masing asam amino (µg/mmol)

58 Lampiran 15 Perhitungan fikosianin dan klorofil 1. Persen fikosianin A620x 10 x100 Kadar fikosianin % 7,3 x mg sampel x persen berat kering Kadar fikosianin 18 % Keterangan:,,, = 4,49% A 620 : Absorbansi fikosianin pada panjang gelombang 620 nm 7,3 : Koefisien konsistensi fikosianin murni pada panjang gelombang 620 nm 10 : total volume buffer posfat 2. Persen klorofil μg/ L klorofil 11,47 A 0,4 x A x 18 hari 32 hari A664 0,419 0,388 A647 0,387 0,359 L L μg/l klorofil 18 hari 11,47 0,419 0,4 x 0,387 x, Persen klorofil 100 % Persen klorofil, = 0,47% 100 %

59 Lampiran 16 Komposisi media Zarrouk (Gòdia et al. 2002 dalam Dao-Lun 2006) Bahan kimia Konsentrasi (g/l) NaHCO 3 18,0 NaNO 3 2,5 K 2 HPO 4 0,5 K 2 SO 4 1,0 NaCl 1,0 CaCl 2 0,04 Na 2 EDTA 0,08 MgSO 4.7H 2 O 0,2 FeSO 4.7H2O 0,01 Trace element 1 ml dalam 1000 ml H 3 BO 3 2,86 (NH 4 )6Mo 7 O 24 0,02 MnCl 2.4H 2 O 1,8 CuSO 4 0,08 ZnSO 4.7H 2 O 0,22