KINETIKA KIMIA LAJU DAN MEKANISME DALAM REAKSI KIMIA. Disampaikan oleh : Dr. Sri Handayani 2013

dokumen-dokumen yang mirip
KINETIKA KIMIA LAJU DAN MEKANISME DALAM REAKSI KIMIA

Perubahan kimia secara sederhana ditulis dalam persamaan reaksi dengan kondisi kesetimbangan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang

1.4 Persamaan Schrodinger Bergantung Waktu

FISIKA. Sesi INTI ATOM A. STRUKTUR INTI

PERSAMAAN GERAK VEKTOR SATUAN. / i / = / j / = / k / = 1

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

kimia LAJU REAKSI II Tujuan Pembelajaran

Faradina GERAK LURUS BERATURAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk,dan Grafein

Fungsi Bernilai Vektor

BAB I PENDAHULUAN. salad ke piring setelah dituang. Minyak goreng dari kelapa sawit juga memiliki sifat

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Permasalahan Nyata Penyebaran Penyakit Tuberculosis

BAB 9. KINETIKA KIMIA

Integral dan Persamaan Diferensial

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 KINEMATIKA. A. Posisi, Jarak, dan Perpindahan

x 4 x 3 x 2 x 5 O x 1 1 Posisi, perpindahan, jarak x 1 t 5 t 4 t 3 t 2 t 1 FI1101 Fisika Dasar IA Pekan #1: Kinematika Satu Dimensi Dr.

FIsika KTSP & K-13 KINEMATIKA. K e l a s A. VEKTOR POSISI

BAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan

GERAK LURUS BESARAN-BESARAN FISIKA PADA GERAK KECEPATAN DAN KELAJUAN PERCEPATAN GLB DAN GLBB GERAK VERTIKAL

Kinetika Kimia dan Mekanisme Reaksi

RINGKASAN MATERI KALOR, PERUBAHN WUJUD DAN PERPINDAHAN KALOR

wanibesak.wordpress.com

B a b 1 I s y a r a t

Termodinamika apakah suatu reaksi dapat terjadi? Kinetika Seberapa cepat suatu reaksi berlangsung?

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang

Analisis Model dan Contoh Numerik

Relasi LOGIK FUNGSI AND, FUNGSI OR, DAN FUNGSI NOT

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode

BAHAN AJAR GERAK LURUS KELAS X/ SEMESTER 1 OLEH : LIUS HERMANSYAH,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk, dan Grafein adalah

HUMAN CAPITAL. Minggu 16

Berdasarkan hasil penelitian W.C Rontgen, Henry Becquerel pada tahun 1896 bermaksud menyelidiki sinar X, tetapi secara kebetulan ia menemukan gejala

Bab 10 Kinetika Kimia

BAB III ANALISIS INTERVENSI. Analisis intervensi dimaksudkan untuk penentuan jenis respons variabel

PENGUJIAN HIPOTESIS. pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi.

Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri. SAINTEK Fisika Kode:

PELATIHAN STOCK ASSESSMENT

3. Kinematika satu dimensi. x 2. x 1. t 1 t 2. Gambar 3.1 : Kurva posisi terhadap waktu

KINEMATIKA GERAK DALAM SATU DIMENSI

BAB IV METODE PENELITIAN. dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sample sumber dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu

Pemodelan Data Runtun Waktu : Kasus Data Tingkat Pengangguran di Amerika Serikat pada Tahun

Bab II Dasar Teori Kelayakan Investasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB X GERAK LURUS. Gerak dan Gaya. Buku Pelajaran IPA SMP Kelas VII 131

1 dz =... Materi XII. Tinjaulah integral

BAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan

LIMIT FUNGSI. 0,9 2,9 0,95 2,95 0,99 2,99 1 Tidak terdefinisi 1,01 3,01 1,05 3,05 1,1 3,1 Gambar 1

2014 LABORATORIUM FISIKA MATERIAL IHFADNI NAZWA EFEK HALL. Ihfadni Nazwa, Darmawan, Diana, Hanu Lutvia, Imroatul Maghfiroh, Ratna Dewi Kumalasari

Sekilas Pandang. Modul 1 PENDAHULUAN

B a b 1 I s y a r a t

SUPLEMEN 3 Resume Hasil Penelitian: Analisis Respon Suku Bunga dan Kredit Bank di Sumatera Selatan terhadap Kebijakan Moneter Bank Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV SATU WAKTU SEBELUMNYA 1. PENDAHULUAN

Kadek Bayu Wibawa*, I Ketut Sumerta**, I Made Dharmawan***

PENGARUH PENGEMBANGAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi pada karyawan tetap PT PG Tulangan Sidoarjo)

Sulistyani, M.Si.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang

METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk mengetahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya

Darpublic Nopember 2013

BAB VI SUHU DAN KALOR

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia merupakan salah satu pelengkap alat

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk yang

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Mercu Buana MODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA DASAR (4 sks)

RANK DARI MATRIKS ATAS RING

MUH1G3/ MATRIKS DAN RUANG VEKTOR

Aljabar Linear Elementer

MODUL PERTEMUAN KE 3. MATA KULIAH : FISIKA TERAPAN (2 sks)

BAB IV NILAI EIGEN DAN VEKTOR EIGEN. Bab ini membahas suatu vektor tidak nol x dan skalar l yang mempunyai

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, ilmu statistik memegang peranan penting

KAJIAN PEMODELAN DERET WAKTU: METODE VARIASI KALENDER YANG DIPENGARUHI OLEH EFEK VARIASI LIBURAN

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengangguran atau tuna karya merupakan istilah untuk orang yang tidak mau bekerja

IV. METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

RINGKASAN INTI ATOM DAN RADIOAKTIVITAS

II LANDASAN TEORI 2.1 Persamaan Dasar Fluida

Muhammad Firdaus, Ph.D

BAB KINEMATIKA DENGAN ANALISIS VEKTOR

0,9 2,9 0,95 2,95 0,99 2,99 1 Tidak terdefinisi 1,01 3,01 1,05 3,05 1,1 3,1 Gambar 7.1

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 DASAR TEORI. Studi mengenai aspek teknis dan produksi ini sifatnya sangat strategis, sebab

Percobaan PENYEARAH GELOMBANG. (Oleh : Sumarna, Lab-Elins, Jurdik Fisika FMIPA UNY)

Pekan #3. Osilasi. F = ma mẍ + kx = 0. (2)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu

PERTEMUAN 2 KINEMATIKA SATU DIMENSI

II. TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian Digital

PEMODELAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP $US MENGGUNAKAN DERET WAKTU HIDDEN MARKOV HAMILTON*

Transkripsi:

KINETIK KIMI LJU DN MEKNISME DLM REKSI KIMI Disampaikan oleh : Dr. Sri Handayani 03

Pendahuluan Perubahan kimia secara sederhana diulis dalam persamaan reaksi dengan koefisien seimbang Namun persamaan reaksi idak dapa menjawab 3 isu pening. Seberapa cepa reaksi berlangsung. Bagaimana konsenrasi reakan dan produk saa reaksi selesai 3. pakah reaksi berjalan dengan sendirinya dan melepaskan energi, aaukah ia memerlukan energi unuk bereaksi?

Pendahuluan lanjuan Kineika kimia adalah sudi enang laju reaksi, perubahan konsenrasi reakan (aau produk) sebagai fungsi dari waku Reaksi dapa berlangsung dengan laju yang bervariasi, ada yang sera mera, perlu cukup waku (pembakaran) aau waku yang sanga lama seperi penuaan, pembenukan baubara dan beberapa reaksi peluruhan radioakif

Fakor yang Mempengaruhi Laju Reaksi Pada kondisi erenu masingmasing reaksi memiliki karakerisik laju masing-masing yang dienukan oleh sifa kimia reakan Pada suhu kamar: H (g) + F (g) HF(g) sanga cepa 3H (g) + N (g) NH 3 (g) sanga lamba

Fakor yang Mempengaruhi Laju Reaksi Konsenrasi: molekul-molekul harus berumbukan agar erjadi reaksi dalam koneks ini laju reaksi proporsional dengan konsenrasi reakan Keadaan fisik: molekul-molekul harus bercampur agar dapa berumbukan Temperaur: molekul harus berumbukan dengan energi yang cukup unuk bereaksi

Mengekspresikan Laju Reaksi Laju Gerak Perubahan posisi Perubahan waku x x x Laju reaksi Perubahan konsenrasi Perubahan waku Kons Kons (Kons ) Laju B

Laju Reaksi Reraa, Insan dan wal C H 4 (g) + O 3 (g) C H 4 O(g) + O (g) Konsenrasi O 3 pada beberapa waku dalam Reaksinya dengan C H 4 pada 303 K Waku (s) 0,0 0,0 0,0 30,0 40,0 50,0 60,0 Konsenrasi O 3 (mol/l) 3,0 x 0-5,4 x 0-5,95 x 0-5,63 x 0-5,40 x 0-5,3 x 0-5,0 x 0-5

Plo Konsenrasi vs Waku

Ekspresi Laju dalam Konsenrasi Reakan dan Produk CH 4 O3 Laju Unuk reaksi hidrogen dan iodine H (g) Laju Laju I ( g) H HI HI( g) I H CH 4O membenuk HI HI I aau O

Soal Laihan Karena menghasilkan produk gas non polusi, hidrogen sebagai bahan bakar roke dan sumber energi masa depan: H (g) + O (g) H O(g). Tuliskan laju reaksi ini dalam suku perubahan [H ], [O ] dan [H O] erhadap waku. Saa O urun pada 0,3 mol/l.s berapa kenaikan erbenuknya H O?

Persamaan Laju dan komponennya Unuk reaksi umum: a + bb +... cc + dd +... Persamaan lajunya berbenuk Laju = k[] m [B] n Konsana proporsionalias k disebu juga konsana laju dan karakerisik unuk reaksi pada suhu erenu sera idak berubah saa reaksi erjadi m dan n disebu orde reaksi didefinisikan sejauhmana laju reaksi dipengaruhi oleh konsenrasi masing-masing reakan Komponen persamaan laju: laju, orde reaksi dan konsana laju harus dienukan berdasarkan eksperimen bukan berdasarkan persamaan soikiomeris yang seimbang

Menenukan Laju wal Meoda Spekromeri Meoda Kondukomeri Meoda Manomeri Meoda Penenuan kimia secara langsung

Terminologi Orde Reaksi NO(g) + O 3 (g) NO (g) + O (g) Persamaan laju hasil eksperimen Laju = k[no][o 3 ] Reaksi dikaakan orde sau erhadap NO dan orde sau erhadap O 3 dan secara overall reaksi berorde dua

Menenukan Orde Reaksi Misalkan suau reaksi: O (g) + NO(g) NO (g) Persamaan laju diuliskan sebagai Laju = k[o ] m [NO] n Unuk menenukan orde reaksi kia harus melakukan serangkaian eksperimen masing-masing dimulai dengan sau se konsenrasi reakan yang berbeda-beda dan dari masing-masing akan diperoleh laju awal

Laju wal serangkaian eksperimen pada reaksi O dan NO Eksperimen Konsenrasi reakan awal (mol/l) O NO Laju awal (mol/l.s),0 x 0 -,30 x 0-3, x 0-3,0 x 0 -,30 x 0-6,40 x 0-3 3,0 x 0 -,60 x 0 -,8 x 0-3 4 3,30 x 0 -,30 x 0-9,60 x 0-3 5,0 x 0-3,90 x 0-8,8 x 0-3

Soal Laihan Salah sau reaksi gas yang erjadi dalam kendaraan adalah: NO (g) + CO(g) NO(g) + CO (g) Laju = k[no ] m [CO] n Jika dikeahui daa sebagai beriku, enukan orde reaksi keseluruhan Eksperimen Laju awal (mol/l.s) [NO ] awal (mol/l) [CO] awal (mol/l) 3 0,0050 0,080 0,0050 0,0 0,40 0,0 0,0 0,0 0,0

Persamaan laju Inegral Perubahan Konsenrasi erhadap waku Misal reaksi B Laju Reaksi Unuk reaksi orde dua k orde sau{laju 0 k aau maka Laju ln k laju 0 } :ln Reaksi k k 0 orde dua k ln laju k k[]

Soal Laihan Siklobuana (C 4 H 8 ) erdekomposisi pada 000 o C menjadi dua molekul eilen (C H 4 ) dengan konsana laju reaksi orde sau 87 s -. Jika konsenrasi awal siklobuana,00 M berapa konsenrasinya seelah 0,00 s?. Berapa fraksi siklobuana erdekomposisi pada waku ersebu

Menenukan Orde Reaksi dari Persamaan Laju Inegral ln k ln 0 k 0

Waku Paruh Reaksi

Pengaruh Temperaur Terhadap Laju Reaksi

Persamaan rrhenius k ln ln ln ln k k k k k e ln Ea/ RT ln ln Ea R Ea R Ea R Ea R T T T T T

Pengaruh Konsenrasi dan Temperaur

Diagram Tingka Energi

Pengaruh Srukur Molekul : Fakor Frekuensi Tumbukan Efekif: molekul harus berumbukan sedemikian rupa sehingga aom yang bereaksi melakukan konak dengan energi yang cukup sehingga membenuk produk krieria: energi yang cukup dan orienasi molekul yang epa

Teori Keadaan Transisi

Diagram Energi dan Keadaan Transisi 3 Jenis Reaksi

Diagram Energi Reaksi Tahap

Diagram Energi Reaksi Kaalisis dan Non Kaalisis