FORMULASI STRATEGI PEMASARAN OBAT TRADISIONAL PADA TAMAN SYIFA DI KOTA BOGOR, JAWA BARAT Oleh : FANNY SEFTA ADITYA PUTRI A14104093 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
RINGKASAN FANNY SEFTA ADITYA PUTRI. Formulasi Strategi Pemasaran Obat Tradisional Taman Syifa, Kota Bogor, Jawa Barat. Di bawah bimbingan RATNA WINANDI. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki keanekaragaman hayati terbesar di dunia. Salah satu keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia adalah keanekaragaman tanaman obat. Indonesia merupakan negara terkaya dalam spesies tanaman obat. Setidaknya 30.000 spesies dari 40.000 spesies tanaman obat yang ada di seluruh dunia ada di Indonesia. Namun hanya sekitar 940 jenis tanaman obat yang telah dimanfaatkan. Sejalan dengan paradigma pembangunan baru perekonomian Indonesia yang mendukung pengembangan industri yang mengolah hasil pertanian primer menjadi olahan (agroindustri), maka keberadaan industri yang bergerak di bidang pengolahan tanaman obat menjadi semakin berkembang. Hal ini juga ditunjang dengan semakin meningkatnya permintaan akan obat tradisional yang dipicu oleh maraknya tren back to nature, kesadaran akan efek samping yang ditimbulkan oleh obat sintetik, keterjangkauan dalam mengonsumsi, dan kecenderungan masyarakat kota yang menyukai hal-hal praktis. Kota Bogor merupakan wilayah yang tidak terlepas dari perkembangan industri obat tradisional. Setidaknya terdapat sembilan produsen obat tradisional yang bergerak dalam industri obat tradisional dengan karakteristik produk yang hampir homogen. Hal tersebut memicu persaingan yang ketat dalam industri obat tradisional. Taman Syifa merupakan salah satu industri obat tradisional yang berada di kota Bogor. Persaingan yang ketat dan kegiatan pemasaran yang belum optimal menyebabkan omset yang diperoleh Taman Syifa berfluktuatif. Strategi pemasaran yang tepat dibutuhkan Taman Syifa untuk menghadapi persaingan, meningkatkan penjualan, dan memperoleh pangsa pasar yang lebih luas. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengidentifikasi dan menganalisis keadaan lingkungan pemasaran baik internal maupun eksternal Taman Syifa, (2) mencari dan merancang strategi pemasaran Taman Syifa untuk menghadapi persaingan industri kecil obat tradisional, (3) Menentukan prioritas strategi pemasaran yang tepat bagi Taman Syifa untuk menghadapi persaingan. Penelitian ini dilaksanakan di Taman Syifa yang terletak di Tanah Baru, Bogor, Jawa Barat. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Maret 2008 April 2008. Dalam penelitian ini, pengambilan responden untuk persepsi konsumen dilakukan dengan metode convenience sampling. Metode pengolahan dan analisis data menggunakan analisis deskriptif, kualitatif, dan kuantitatif. Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui gambaran umum perusahaan, segmentasi pasar, positioning, identifikasi dan seleksi pasar sasaran, komponen-komponen pada bauran pemasaran, dan persepsi konsumen terhadap atribut bauran pemasaran Taman Syifa. Analisis kualitatif berusaha mengidentifikasi apa yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman perusahaan. Setelah itu dilakukan analisis SWOT yang nantinya akan menghasilkan empat alternatif strategi yaitu, strategi SO, WO, ST, dan
WT. Analisis kuantitatif dalam penelitian ini menggunakan matriks IFE, matriks EFE, matriks IE, dan metode Proses Hirarki Analitik (PHA). Taman Syifa merupakan perusahaan yang bergerak dalam produksi obat tradisional yang terdiri dari minuman instan kesehatan, kapsul herbal, simplisia, dan kosmetik tradisional. Bentuk promosi yang sudah dilakukan Taman Syifa meliputi personal selling, pameran, kegiatan pelatihan, radio, dan melalui brosur atau leaflet. Kegiatan distribusi yang dilakukan menggunakan jasa perantara pemasar (distributor). Ruang lingkup pemasaran Taman Syifa masih berada di sekitar kota Bogor. Penetapan harga dilakukan dengan metode cost based pricing. Analisis terhadap lingkungan pemasaran perusahaan yang terdiri dari lingkungan internal dan eksternal menghasilkan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Faktor-faktor yang menjadi kekuatan perusahaan antara lain, (1) kualitas produk yang baik, (2) produk yang praktis dalam penggunaan, (3) harga yang relatif murah, (4) unggul dan aktif dalam penelitian dan pengembangan obat tradisional, dan (5) modal sendiri. Kelemahan yang dimiliki perusahaan antara lain, (1) distribusi yang terbatas, (2) promosi yang sederhana, sempit dan belum kontinyu, (3) merek yang belum kuat, (4) peran tenaga pemasar belum optimal, (5) adanya rangkap jabatan, dan (6) proses produksi sederhana. Total skor pada matriks IFE adalah 2,484 yang berarti bahwa Taman Syifa berada dibawah rata-rata dalam usahanya menjalankan strategi untuk memanfaatkan kekuatan dan meminimalkan kelemahan. Faktor yang menjadi peluang bagi perusahaan adalah (1) kenaikan harga obat paten, (2) keanekaragaman tanaman obat yang tinggi, (3) kebijakan pemerintah mendukung penggunaan obat tradisional, (4) kepercayaan masyarakat terhadap jamu dan obat tradisional secara turun temurun, (5) gaya hidup back to nature, (6) pola hidup masyarakat yang praktis, dan (7) kemudahan mendapat bahan baku. Sedangkan faktor yang menjadi ancaman adalah (1) daya beli konsumen menurun, (2) teknologi pengemasan yang sederhana, (3) anggapan bahwa obat tradisional lebih bersifat sebagai pemelihara kesehatan dibanding untuk mengobati, (4) sistem konsinyasi, dan (5) persaingan yang semakin ketat. Total skor pada matriks EFE adalah 3,043 yang berarti Taman Syifa berada diatas rata-rata dalam upayanya untuk menjalankan strategi yang memanfaatkan peluang dan menghindari ancaman. Analisis persepsi konsumen menunjukkan penilaian konsumen terhadap atribut bauran pemasaran yang dilakukan Taman Syifa. Matriks IE menempatkan posisi Taman Syifa di sel ke II yaitu tumbuh dan kembangkan (growth and build). Strategi yang sesuai dijalankan perusahaan berdasarkan matriks IE adalah pengembangan produk, penetrasi pasar, dan pengembangan pasar. Matriks SWOT menghasilkan sembilan alternatif strategi, yaitu mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk serta keterjaminan keamanan produk (SO1), meningkatkan inovasi yang mengarah kepada penambahan lini produk (SO2), menambah variasi produk dengan menggali khasiat tanaman obat lainnya (SO3), meningkatkan aktivitas promosi dan distribusi yang efektif dan efisien (WO1), mengoptimalkan fungsi tenaga pemasar (WO2), mempertahankan harga yang kompetitif dengan pesaing (ST1), memperbaiki sistem pembayaran (ST2), memperkuat merek (WT1), dan melakukan riset pasar untuk mengetahui perkembangan strategi pemasaran yang dilakukan pesaing (WT2).
Hasil analisis vertikal terhadap elemen tujuan dengan menggunakan metode PHA menghasilkan urutan prioritas tujuan yang ingin dicapai perusahaan secara berurutan yaitu, menghadapi persaingan, memperluas pangsa pasar, dan meningkatkan penjualan. Analisis vertikal terhadap elemen alternatif strategi menghasilkan prioritas strategi secara berurutan, yaitu melakukan riset pasar untuk mengetahui perkembangan strategi pemasaran yang dilakukan pesaing, memperkuat merek, serta meningkatkan aktivitas promosi dan distribusi yang efektif dan efisien. Prioritas selanjutnya adalah mempertahankan harga yang kompetitif dengan pesaing, meningkatkan kualitas produk serta keterjaminan keamanan produk, meningkatkan inovasi yang mengarah kepada penambahan lini produk, menambah variasi produk dengan menggali khasiat tanaman obat lainnya, mengoptimalkan fungsi tenaga pemasar, dan memperbaiki sistem pembayaran. Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini antara lain, melakukan kerjasama dengan lembaga-lembaga terkait dalam pengembangan obat tradisional seperti Balitro, Pusat Studi Biofarmaka, dan juga dengan perusahaan sejenis. Selain itu, Taman Syifa juga dapat meminta pendapat konsumen terkait dengan strategi pemasaran yang dijalankan. Perbaikan dalam aktivitas promosi dan distribusi perusahaan diperlukan agar tujuan perusahaan dapat tercapai dengan mengoptimalkan sumberdaya yang dimiliki perusahaan. Saran selanjutnya adalah pengembangan dalam lini produk Taman Syifa yang memanfaatkan keanekaragaman tanaman obat. Alternatif strategi yang dihasilkan sebaiknya dikomunikasikan kepada seluruh manajemen dan karyawan agar proses pencapaian tujuan strategis dapat dilakukan dengan lebih baik dan hasil yang dicapai sesuai harapan.
FORMULASI STRATEGI PEMASARAN OBAT TRADISIONAL PADA TAMAN SYIFA DI KOTA BOGOR, JAWA BARAT Oleh : Fanny Sefta Aditya Putri A14104093 Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
Judul Nama NRP : Formulasi Strategi Pemasaran Obat Tradisional pada Taman Syifa di Kota Bogor, Jawa Barat : Fanny Sefta Aditya Putri : A14104093 Menyetujui, Dosen Pembimbing Dr. Ir. Ratna Winandi, MS NIP. 130 687 506 Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M.Agr NIP. 131 124 019 Tanggal Lulus :
PERNYATAAN DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL FORMULASI STRATEGI PEMASARAN OBAT TRADISIONAL PADA TAMAN SYIFA DI KOTA BOGOR, JAWA BARAT BELUM PERNAH DIAJUKAN PADA PERGURUAN TINGGI LAIN MANAPUN UNTUK TUJUAN MEMPEROLEH GELAR AKADEMIK TERTENTU. SAYA JUGA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI DAN TIDAK MENGANDUNG BAHAN-BAHAN YANG PERNAH DITULIS ATAU DITERBITKAN OLEH PIHAK LAIN KECUALI SEBAGAI RUJUKAN YANG DINYATAKAN DALAM NASKAH. Bogor, Juni 2008 Fanny Sefta Aditya Putri A14104093
DAFTAR RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 16 September 1986 sebagai anak pertama dari dua bersaudara pasangan Liki Hermanto dan Siti Nuriyah Ayu. Penulis menyelesaikan pendidikan pada Sekolah Dasar Pertiwi Indonesia, Bekasi pada tahun 1998, kemudian melanjutkan pendidikan ke Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 3 Jakarta sampai tahun 2001. Penulis melanjutkan ke Sekolah Menengah Umum Negeri 26 Jakarta dan lulus pada tahun 2004. Pada tahun yang sama, Penulis diterima di Program Studi Manajemen Agribisnis, Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB). Selama menjadi mahasiswa, penulis cukup aktif dalam kegiatan kemahasiswaan dan menjadi panitia dalam kegiatan kampus baik dalam lingkup departemen maupun fakultas. Penulis juga menjadi staf dalam Departemen Kewirausahaan MISETA (Himpunan Mahasiswa Peminat Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian) pada periode 2005-2006. Selain itu, Penulis juga pernah menjabat sebagai Sekretaris Departemen Hubungan Luar MISETA pada periode 2006-2007.
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, karunia, dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini diajukan sebagai syarat dalam menyelesaikan pendidikan pada Program Sarjana Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Pemilihan topik dan judul skripsi didasarkan atas adanya ketertarikan yang besar terhadap pengembangan obat tradisional dan produk-produk herbal atau yang berbahan baku biofarmaka pada umumnya. Semakin meningkatnya persaingan dalam industri obat tradisional mendorong perusahaan untuk dapat mengembangkan kegiatan pemasaran dan merencanakan strategi pemasaran yang lebih baik agar dapat berdampak positif terhadap pengembangan usahanya. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan keterbatasan dalam skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan. Bogor, Juni 2008 Fanny Sefta Aditya Putri A14104093
UCAPAN TERIMA KASIH Puji syukur Penulis panjatkan kepada Allah SWT yang atas rahmat dan hidayah-nya yang senantiasa mengiringi perjalanan hidup Penulis, terutama dalam penyelesaian skripsi ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyelesaian skripsi tidak terlepas dari bantuan, motivasi, doa, dan kerjasama dari berbagai pihak. Oleh karena itu dari lubuk hati yang terdalam, perkenankanlah Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada: 1. Ibu Dr. Ir. Ratna Winandi, Ms, selaku dosen pembimbing skripsi atas kesabarannya dalam memberikan dukungan, kerjasama, motivasi, dan nasehat yang berharga. 2. Ibu Ir. Yayah K. Wagiono, M.Ec, selaku dosen penguji utama yang telah memberi masukan untuk penyempurnaan skripsi ini. 3. Ibu Tintin Sarianti, SP, selaku dosen penguji komisi pendidikan yang telah memberi masukan dan saran bagi penulis. 4. Kedua orangtua penulis, Mama Siti Nuriyah Ayu dan Papa Liki Hermanto, atas kasih sayang, cinta, dukungan, nasehat, doa yang tiada henti diberikan kepada penulis. Skripsi ini merupakan salah satu tanda cinta, bakti, dan terima kasih Penulis kepada Papa dan Mama. 5. Adikku, Oscar Leobrando Anugrah Putra dan tanteku Siti Nuryati yang telah mendukung dan menyemangati penulis selama ini. 6. Ibu Dr. Ir. Rita Nurmalina, MS sebagai dosen pembimbing akademik yang telah memberikan bimbingan, saran, dan masukan dalam bidang akademik.