untuk setiap x sehingga f g

dokumen-dokumen yang mirip
G a a = e = a a. b. Berdasarkan Contoh 1.2 bagian b diperoleh himpunan semua bilangan bulat Z. merupakan grup terhadap penjumlahan bilangan.

R maupun. Berikut diberikan definisi ruang vektor umum, yang secara eksplisit

0. Diperoleh bahwa: Selanjutnya dibuktikan tertutup terhadap perkalian skalar:

BAB III PEMBAHASAN. Bab III terbagi menjadi tiga sub-bab, yaitu sub-bab A, sub-bab B, dan subbab

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Fungsional. Oleh: Dr. Rizky Rosjanuardi, M.Si Jurusan Pendidikan Matematika UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB III OPERATOR LINEAR TERBATAS PADA RUANG HILBERT. Operator merupakan salah satu materi yang akan dibahas dalam fungsi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. operasi matriks, determinan dan invers matriks), aljabar max-plus, matriks atas

Ruang Vektor Real. Modul 1 PENDAHULUAN

MATERI ALJABAR LINEAR LANJUT RUANG VEKTOR

II. TINJAUAN PUSATAKA

RUANG FAKTOR. Oleh : Muhammad Kukuh

Struktur Aljabar I. Pada bab ini disajikan tentang pengertian. grup, sifat-sifat dasar grup, ordo grup dan elemennya, dan konsep

RUANG VEKTOR. Nurdinintya Athari (NDT)

Ruang Vektor. Adri Priadana. ilkomadri.com

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Struktur aljabar merupakan salah satu bidang kajian dalam matematika

BAHAN AJAR ANALISIS REAL 1. DOSEN PENGAMPU RINA AGUSTINA, S. Pd., M. Pd. NIDN

TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini akan dibahas beberapa konsep mendasar meliputi ruang vektor,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sistem dinamik adalah sistem yang berubah dari waktu ke waktu (Farlow,et al.,

BAB II TEORI KODING DAN TEORI INVARIAN

9. Teori Aproksimasi

Bab 4 RUANG VEKTOR. 4.1 Ruang Vektor

TINJAUAN PUSTAKA. Ruang metrik merupakan ruang abstrak, yaitu ruang yang dibangun oleh

MUH1G3/ MATRIKS DAN RUANG VEKTOR

BAB I PENDAHULUAN. Struktur aljabar merupakan suatu himpunan tidak kosong yang dilengkapi

II. LANDASAN TEORI ( ) =

& & # = atau )!"* ( & ( ( (&

1.1. Sub Ruang Vektor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pengkajian pertama, diulas tentang definisi grup yang merupakan bentuk dasar

Definisi Jumlah Vektor Jumlah dua buah vektor u dan v diperoleh dari aturan jajaran genjang atau aturan segitiga;

II. LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori-teori yang berhubungan dengan

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

DIAGONALISASI MATRIKS KOMPLEKS

6 Sistem Persamaan Linear

BAB II LANDASAN TEORI

LEMBAR AKTIVITAS SISWA MATRIKS

UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN MATEMATIKA PROGRAM STUDI S1 MATEMATIKA Sekip Utara, Yogyakarta

BAB II KAJIAN TEORI. definisi mengenai grup, ring, dan lapangan serta teori-teori pengkodean yang

BAB III KEKONVERGENAN LEMAH

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebuah garis dalam bidang xy secara aljabar dapat dinyatakan oleh persamaan yang berbentuk

BAB MATRIKS. Tujuan Pembelajaran. Pengantar

II. TINJAUAN PUSTAKA. negatifnya. Yang termasuk dalam bilangan cacah yaitu 0,1,2,3,4, sehingga

BAB II LANDASAN TEORI

KAJIAN METODE KONDENSASI CHIO PADA DETERMINAN MATRIKS

Kuliah 2: FUNGSI MULTIVARIABEL. Indah Yanti

BAB 3 FUNGSI MONOTON MATRIKS

Kumpulan Soal,,,,,!!!

SEKILAS TENTANG KONSEP. dengan grup faktor, dan masih banyak lagi. Oleh karenanya sebelum

LEMBAR AKTIVITAS SISWA MATRIKS

ALJABAR LINIER MAYDA WARUNI K, ST, MT ALJABAR LINIER (I)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jelas. Ada tiga cara untuk menyatakan himpunan, yaitu: a. dengan mendaftar anggota-anggotanya;

MODUL ATAS RING MATRIKS ( ) Arindia Dwi Kurnia Universitas Jenderal Soedirman Ari Wardayani Universitas Jenderal Soedirman

II. TINJAUAN PUSTAKA. Diberikan himpunan dan operasi biner disebut grup yang dinotasikan. (i), untuk setiap ( bersifat assosiatif);

Contoh. C. Determinan dan Invers Matriks. C. 1. Determinan

II. LANDASAN TEORI. Pada bagian ini akan dikaji konsep operasi biner dan ring yang akan digunakan

Suatu himpunan tak kosong F dengan operasi penjumlahan dan perkalian, dikatakan sebagai field jika untuk setiap,, memenuhi sifat-sifat berikut:

II. TINJAUAN PUSTAKA. Suatu matriks didefinisikan dengan huruf kapital yang dicetak tebal, misalnya A,

BAB II DASAR DASAR TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

SISTEM BILANGAN REAL

4. SISTEM PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI. dinamik, sistem linear, sistem nonlinear, titik ekuilibrium, analisis kestabilan

Pertemuan 1 Sistem Persamaan Linier dan Matriks

MATRIKS. Notasi yang digunakan NOTASI MATRIKS

BAB II SISTEM PERSAMAAN LINEAR. Sistem persamaan linear ditemukan hampir di semua cabang ilmu

Lampiran 1 Pembuktian Teorema 2.3

BAB 2 DIGRAF DWIWARNA PRIMITIF

Operasi perkalian skalar merupakan suatu aturan yang mengasosiasikan setiap skalar k dan setiap objek u pada v dengan suatu objek ku, yang disebut

RANK MATRIKS ATAS RING KOMUTATIF

BAB II LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan konsep dasar (pengertian) tentang bilangan sempurna,

KS KALKULUS DAN ALJABAR LINEAR Ruang Vektor TIM KALIN

1. GRUP. Definisi 1.1 (Operasi Biner) Diketahui G himpunan dan ab, G. Operasi biner pada G merupakan pengaitan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini diberikan beberapa definisi mengenai teori grup yang mendukung. ke. Untuk setiap, dinotasikan sebagai di

BAB 5 RUANG VEKTOR A. PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERTEMUAN 11 RUANG VEKTOR 1

BAB 2 LANDASAN TEORI

DIAGONALISASI MATRIKS ATAS RING KOMUTATIF DENGAN ELEMEN SATUAN INTISARI

BAB III PERLUASAN INTEGRAL

BAB II LANDASAN TEORI. selanjutnya sebagai bahan acuan yang mendukung tujuan penulisan. Materi-materi

2. Himpunan E yang merupakan himpunan pasangan berurut V V yang tak harus berbeda dari semua titik, elemen dari E disebut arc dari digraf D.

Pelabelan matriks menggunakan huruf kapital. kolom ke-n. kolom ke-3

Matriks. Baris ke 2 Baris ke 3

BAB II LANDASAN TEORI. eigen dan vektor eigen, persamaan diferensial, sistem persamaan diferensial, titik

BAB III MATRIKS HERMITIAN. dan konsep-konsep lainnya yang berkaitan dengan matriks Hermitian. Matriks

LEMBAR AKTIVITAS SISWA MATRIKS

BAB II LANDASAN TEORI

Pertemuan 6 Transformasi Linier

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diuraikan mengenai konsep teori grup, teorema lagrange dan

a 2 e. 7 p 7 q 7 r 7 3. a. 8p 3 c. (2 14 m 3 n 2 ) e. a 10 b c a. Uji Kompetensi a. a c. x 3. a. 29 c. 2

BAB I MATRIKS DEFINISI : NOTASI MATRIKS :

BAB IV MODEL HIDDEN MARKOV

Sebuah garis dalam bidang xy bisa disajikan secara aljabar dengan sebuah persamaan berbentuk :

APLIKASI MATRIKS LESLIE UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH DAN LAJU PERTUMBUHAN SUATU POPULASI

(Departemen Matematika FMIPA-IPB) Matriks Bogor, / 66

BAB III MODEL HIDDEN MARKOV KONTINU DENGAN PROSES OBSERVASI ZERO DELAY

Transkripsi:

Jadi ( f ( f ) bernilai nol untuk setiap x, sehingga ( f ( f ) fungsi nol atau ( f ( f ) Aksioma 5 Ambil f, g F, R, ( f g )( f g ( g( g( ( f g)( Karena ( f g )( ( f g)( untuk setiap x sehingga f g Aksioma 6 f g Ambil sebarang f F,, R sehingga: (( ) f )( ( ) f ( Karena (( ) f )( untuk setiap x sehingga f f f Aksioma 7 Ambil sebarang f F,, R sehingga: (( ) f )( ( ) ( definisi perkalian skalar ) ( sifat asosiatif bilangan real ) Bab I - Definisi Ruang Vektor_Karyati - 11 -

( f )( (definisi perkalian skalar ) ( f ) ( (definisi perkalian skalar ) Karena (( ) f )( ( f ) ( untuk setiap x sehingga ( ) f f Aksioma 8 ( 1 f )( 1, untuk setiap x sehingga 1 f f Berikut diberikan sifat-sifat yang selalu dimiliki oleh suatu ruang vektor Sifat-sifat ini tidak diangkat menjadi aksioma pada ruang vektor karena dengan memenuhi kedelapan aksioma, maka sifat-sifat berikut pasti dipenuhi Lemma 112 Andaikan V adalah suatu ruang vektor, untuk setiap v V, R berlaku: a 0 v 0 b 1 v v 0 c 0 0 Bukti: a 0 v 0 Perlu diingat bahwa selalu berlaku: v ( 1 0) v 1 v 0 v Jika kedua sisi ditambahkan invers jumlah vektor v, yaitu ( v ) maka diperoleh: Bab I - Definisi Ruang Vektor_Karyati - 12 -

v v v v 0 v 0 0 0 v 0 0 v b 1 v v 0 c 0 0 1 v v 1 v 1 v ( 1 1) v 0 v 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Latihan 111 1 Tentukan elemen nol pada himpunan himpunan berikut relatif terhadap definisi operasi yang bersangkutan: a Himpunan semua matriks ordo 2 4 terhadap operasi matriks standar b Himpunan semua fungsi f : 0 1 R f adalah fungsi kontinu terhadap operasi matriks standar a 0 c Himpunan M2 2 a, b R terhadap operasi matriks standarnya 0 b d Himpunan R, terhadap operasi perkalian kalar standar, dan operasi penjumlahan yang disefinisikan sebagai berikut: ( x x' 1, y y' 1, Bab I - Definisi Ruang Vektor_Karyati - 1 -

2 Seperti dalam soal no 1, carilah invers dari sebarang elemen pada himpunan yang bersangkutan Tunjukkan bahwa setiap himpunan berikut merupakan ruang vektor: 2 4 4, a Himpunan semua polinomial linear P a bx cx dx ex a, b, c, d e R terhadap operasi jumlah dan perkalian standar polinomial b Himpunan semua matriks ordo dengan entri entrinya elemen bilangan real, terhadap operasi jumlah matriks dan perkalian skalar matriks standar c Himpunan A ( x, y, R x y 0 terhadap operasi jumlah dan perkalian skalar standar untuk R d Himpunan F a cos bsin a, b R terhadap operasi : ( a cos bsin ) ( a'cos b'sin ) ( a a')cos ( b b')sin ( a cos bsin ) ( a)cos ( b)sin d 2 f dx 2 e Himpunan L f : R R f 0 terhadap operasi standarnya f Himpunan semua bilangan real positif terhadap operasi: Penjumlahan : a b a b dan perkalian skalar a a g Himpunan bagian dari himpunan polinomial berderajat n, untuk n berhingga, yaitu Pn ' p( Pn p( p( terhadap operasi standar pada P n 4 Ujilah himpunan berikut apakah memmbentuk ruang vekto atau tidak, terhadap operasi yang didefinisikan kepadanya: Bab I - Definisi Ruang Vektor_Karyati - 14 -

a Himpunan semua R dengan operasi jumlah didefinisikan sebagai berikut : ( x x', y dan operasi perkalian skalar : ( ( x,( 1) y, b Himpunan semua R dengan operasi jumlah didefinisikan sebagai berikut : ( x x', y dan operasi perkalian skalar : ( ( x, 2 y, c Himpunan semua R dengan operasi jumlah didefinisikan sebagai berikut : ( x x', y dan operasi perkalian skalar : ( ( 0, 0, 0) 5 Andaikan V adalah ruang vektor dan : V R sedemikian sehingga: ( a b) ( a) ( b), a, b R ( a ) ( a), a R, R Tunjukkan bahwa himpunan N a V ( a) 0 membentuk ruang vektor terhadap operasi tersebut 6 Andaikan V adalah ruang vektor dan S adalah himpunan bagian tak kosong dengan s S elemen tertentu Selanjutnya didefinisikan e s : F S, V V dengan e s ( f ) f ( s) dan F S, V adalah himpunan semua fungsi dari S ke V yang membentuk suatu ruang vektor terhadap operasi standarnya Tunjukkan bahwa K f F S, V es ( f ) 0 membentuk ruang vektor terhadap operasi yang didefinisikan pada ruang vektor F S, V Bab I - Definisi Ruang Vektor_Karyati - 15 -

7 Diberikan V, W suatu ruang vektor Dibentuk suatu himpunan V W ( a, b) a V, b W Pada himpunan tersebut didefinisikan operasi jumlah dan perkalian skalar sebagai berikut: a, b a ', b' a a', b b' dan a b a, b 8 Andaikan V adalah ruang vektor dan S adalah himpunan bagian tak kosong dengan s, t S Didefinisikan : : F S, V V V dengan ( f ) f ( s), f ( t) Tunjukkan bahwa himpunan N f F S, V ( f ) 0 membentuk ruang vektor terhadap operasi yang didefinisikan pada F S, V 9 Andaikan 0 adalah himpunan semua barisan bilangan real Tunjukkan 0 membentuk ruang vektor terhadap operasi standar untuk penjumlahan barisan dan perkalian bilangan real pada barisan 10 Andaikan S himpunan tak kosong, dan F (S) adalah ruang vektor fungsi bernilai real pada S Jika A, B S tunjukkan bahwa : F ( S, A) F( S, B) F( S, A B) Jika A B, tunjukkan bahwa F ( S, A) memuat F ( S, B) 11 Andaikan C himpunan semua fungsi y f (, x, yang memenuhi persamaan deferensial y " y' 2y 0 Tunjukkan bahwa C membentuk ruang vektor Bab I - Definisi Ruang Vektor_Karyati - 16 -