MA5031 Analisis Real Lanjut Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan

dokumen-dokumen yang mirip
MA5031 Analisis Real Lanjut Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan

MA3231. Pengantar Analisis Real. Hendra Gunawan, Ph.D. Semester II, Tahun

MA5031 Analisis Real Lanjut Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan

MA5031 Analisis Real Lanjut Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan

MA5031 Analisis Real Lanjut Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan

MA5032 ANALISIS REAL

ANALISIS REAL. (Semester I Tahun ) Hendra Gunawan. September 12, Dosen FMIPA - ITB

MA2111 PENGANTAR MATEMATIKA Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan

BAHAN AJAR ANALISIS REAL 1 Matematika STKIP Tuanku Tambusai Bangkinang

MA3231 Analisis Real

MA2111 PENGANTAR MATEMATIKA Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan

MA2111 PENGANTAR MATEMATIKA Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan

MA3231. Pengantar Analisis Real. Hendra Gunawan, Ph.D. Semester II, Tahun

BAGIAN PERTAMA. Bilangan Real, Barisan, Deret

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

16. BARISAN FUNGSI Barisan Fungsi dan Kekonvergenan Titik Demi Titik

MA2111 PENGANTAR MATEMATIKA Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan

URAIAN POKOK-POKOK PERKULIAHAN

MA1201 MATEMATIKA 2A Hendra Gunawan

ANALISIS REAL 1 SUMANANG MUHTAR GOZALI KBK ANALISIS

MA5031 Analisis Real Lanjut Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan

1 SISTEM BILANGAN REAL

G a a = e = a a. b. Berdasarkan Contoh 1.2 bagian b diperoleh himpunan semua bilangan bulat Z. merupakan grup terhadap penjumlahan bilangan.

ANALISIS REAL. (Semester I Tahun ) Hendra Gunawan. August 18, Dosen FMIPA - ITB

11. FUNGSI MONOTON (DAN FUNGSI KONVEKS)

MA5031 Analisis Real Lanjut Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan

MA5031 Analisis Real Lanjut Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan

MA3231 Analisis Real

SISTEM BILANGAN REAL

03/08/2015. Sistem Bilangan Riil. Simbol-Simbol dalam Matematikaa

BAHAN AJAR ANALISIS REAL 1. DOSEN PENGAMPU RINA AGUSTINA, S. Pd., M. Pd. NIDN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP ) MATA KULIAH ANALISIS REAL I ( MT403) / 3 SKS KOSIM RUKMANA

INTERVAL, PERTIDAKSAMAAN, DAN NILAI MUTLAK

MA3231 Analisis Real

Daftar Isi 3. BARISAN ANALISIS REAL. (Semester I Tahun ) Hendra Gunawan. Dosen FMIPA - ITB

BAB III OPERATOR LINEAR TERBATAS PADA RUANG HILBERT. Operator merupakan salah satu materi yang akan dibahas dalam fungsi

BAB III KEKONVERGENAN LEMAH

1 SISTEM BILANGAN REAL

1 SISTEM BILANGAN REAL

Sistem Bilangan Ri l

MA3231 Analisis Real

Bilangan Riil, Nilai Mutlak, Fungsi

1 Preliminaries The Algebra of Sets... 3

Hendra Gunawan. 28 Agustus 2013

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Bilangan Bulat, Bilangan Rasional, dan Bilangan Real. dengan huruf kecil. Sebagai contoh anggota himpunan A ditulis ;

BAB 2 RUANG HILBERT. 2.1 Definisi Ruang Hilbert

KONSTRUKSI SISTEM BILANGAN

Sistem Bilangan Real. Pendahuluan

Oleh: Naning Sutriningsih

Hendra Gunawan. 30 Agustus 2013

TINJAUAN PUSTAKA. Ruang metrik merupakan ruang abstrak, yaitu ruang yang dibangun oleh

MA5031 Analisis Real Lanjut Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan

Sistem Bilangan Riil

BAB VI BILANGAN REAL

BAB II KAJIAN TEORI. memahami sifat-sifat dari barisan fungsi. Pada bab ini akan diuraikan materimateri

F. RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

Daftar Isi 5. DERET ANALISIS REAL. (Semester I Tahun ) Hendra Gunawan. Dosen FMIPA - ITB September 26, 2011

BAB III INTEGRAL LEBESGUE. Pada bab sebelumnya telah disebutkan bahwa ruang dibangun oleh

1.1 SISTEM BILANGAN Sistem bilangan Bilangan Asli, Bilangan Cacah, Bilangan Bulat dan Bilangan Rasional

RENCANA KEGIATAN PERKULIAHAN Kode Mata Kuliah : MAA 526 Nama Mata Kuliah : Analisis Fungsional

MA3231 Analisis Real

Hendra Gunawan. 26 Februari 2014

SISTEM BILANGAN REAL

II. SISTEM BILANGAN RIIL. Handout Analisis Riil I (PAM 351)

Pada barisan bilangan 2, 7, 12, 17,., b = 7 2 = 12 7 = = 5. Pada barisan bilangan 3, 7, 11, 15,., b = 7 3 = 11 7 = = 4

SISTEM BILANGAN REAL

Hendra Gunawan. 5 Februari 2014

MA3231. Pengantar Analisis Real. Hendra Gunawan, Ph.D. Semester II, Tahun

MATEMATIKA 3 TPP: Disusun oleh Dr. Ir. Dwiyati Pujimulyani,MP. Program Studi Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Agroindustri

MA5031 Analisis Real Lanjut Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan

VARIABEL KOMPLEKS SUMANANG MUHTAR GOZALI KBK ALJABAR & ANALISIS

BAB II LANDASAN TEORI

PENGANTAR ANALISIS FUNGSIONAL

DASAR-DASAR TEORI RUANG HILBERT

BARISAN BILANGAN REAL

BAB I PENDAHULUAN. Integral Lebesgue merupakan suatu perluasan dari integral Riemann.

II. KONSEP DASAR GRUP. abstrak (abstract algebra). Sistem aljabar (algebraic system) terdiri dari suatu

Catatan Kuliah MA1123 Kalkulus Elementer I

MA3231 Analisis Real

UNIVERSITAS GADJAH MADA. Bahan Ajar:

BAB II DASAR TEORI. Di dalam BAB II ini akan dibahas materi yang menjadi dasar teori pada

BAB IV REDUKSI BIAS PADA PENDUGAAN

1 SISTEM BILANGAN REAL

BAB VIII HIMPUNAN BILANGAN RASIONAL

Memahami definisi barisan tak hingga dan deret tak hingga, dan juga dapat menentukan

BAB VIII HIMPUNAN BILANGAN RASIONAL

Pertemuan 1 HIMPUNAN. a.himpunan Kosong Ǿ adalah himpunan yang mempunyai nol anggota(tidak mempunyai elemen.)

Pengantar : Induksi Matematika

1 INDUKSI MATEMATIKA

MA5032 ANALISIS REAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

3 LIMIT DAN KEKONTINUAN

Matematika Logika Aljabar Boolean

CATATAN KULIAH ANALISIS REAL LANJUT

3 LIMIT DAN KEKONTINUAN

Sistem Bilangan Real

PENGANTAR ANALISIS REAL

Sistem Bilangan Riil. Pendahuluan

PENGERTIAN RING. A. Pendahuluan

Analisis Fungsional. Oleh: Dr. Rizky Rosjanuardi, M.Si Jurusan Pendidikan Matematika UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Transkripsi:

MA5031 Analisis Real Lanjut Semester I, Tahun 2015/2016 Hendra Gunawan

2.2 Sistem Bilangan Real sebagai Lapangan Terurut Operasi Aritmetika. Sifat-sifat dasar urutan dan aritmetika dari Sistem Bilangan Rasional dapat diperluas ke Sistem Bilangan Real secara suku demi suku pada barisan Cauchy. Catatan. Di sini, frasa barisan Cauchy berarti barisan bilangan rasional Cauchy, kecuali nanti ketika Sistem Bilangan Real telah selesai dikonstruksi. (c) Hendra Gunawan (2015) 2

Lemma (a) Jika (x k ) dan (y k ) adalah barisan Cauchy, maka (x k + y k ) juga merupakan barisan Cauchy. (b) Sebagai tambahan, jika (x k ) dan (y k ) adalah barisan Cauchy yang ekuivalen dengan (x k ) dan (y k ) berturut-turut, maka (x k + y k ) ekuivalen dengan (x k + y k ). Catatan. Bukti bagian (b) mirip dengan bukti bagian (a). [Dijelaskan di papan tulis.] (c) Hendra Gunawan (2015) 3

Operasi Penjumlahan Definisi. Misalkan (x k ) dan (y k ) adalah barisan Cauchy yang mewakili bilangan real x dan y. Kita definisikan x + y sebagai kelas ekuivalen yang memuat barisan (x k + y k ). Catatan. Lemma bagian (b) tadi menjamin bhw definisi x + y tidak bergantung pada pemilihan barisan Cauchy yang mewakili x dan y. (c) Hendra Gunawan (2015) 4

Untuk mendefinisikan perkalian, kita memerlukan lemma berikut. Lemma. Setiap barisan Cauchy (x k ) terbatas, yakni terdapat bilangan asli M sedemikian sehingga untuk setiap bilangan asli k berlaku x k M. Ide Pembuktian. Bilangan M dapat diperoleh sebagai bilangan asli yang lebih besar daripada x 1,, x m-1, dan x m + 1, untuk suatu m yang menangkap ekor barisan (x k ) dengan jala yang lebarnya 1. (c) Hendra Gunawan (2015) 5

Lemma (a) Jika (x k ) dan (y k ) adalah barisan Cauchy, maka (x k y k ) juga merupakan barisan Cauchy. (b) Sebagai tambahan, jika (x k ) dan (y k ) adalah barisan Cauchy yang ekuivalen dengan (x k ) dan (y k ) berturut-turut, maka (x k y k ) ekuivalen dengan (x k y k ). Definisi. Misalkan (x k ) dan (y k ) adalah barisan Cauchy yang mewakili bilangan real x dan y. Kita definisikan xy sebagai kelas ekuivalen yang memuat barisan (x k y k ). (c) Hendra Gunawan (2015) 6

Lapangan Himpunan F dengan operasi penjumlahan (+) dan perkalian ( ) yang didefinisikan padanya disebut lapangan apabila (a) (F,+) membentuk grup komutatif dengan unsur identitas 0. (b) (F, ) membentuk grup komutatif dengan unsur identitas 1 0. (c) Untuk setiap x, y, dan z di F berlaku x (y + z) = xy + xz (hukum distributif). (c) Hendra Gunawan (2015) 7

Sifat Lapangan Teorema. Sistem Bilangan Real membentuk suatu lapangan. Ide Pembuktian a. Unsur identitas penjumlahannya adalah kelas ekuivalen 0 yang memuat barisan (0), dan unsur identitas perkaliannya adalah kelas ekuivalen 1 yang memuat barisan (1). b. Jika x 0 diwakili oleh barisan Cauchy (x k ), maka x mempunyai kebalikan, yaitu x -1, yang diwakili oleh barisan Cauchy (x k -1 ) dengan (x k -1 x k ) = (1). (c) Hendra Gunawan (2015) 8

Lemma berikut merupakan bagian dari bukti teorema di atas berkenaan dengan eksistensi unsur kebalikan x -1. Lemma. Misalkan x adalah bilangan real yang tidak sama dengan 0. Maka terdapat bilangan asli N sedemikian sehingga untuk setiap barisan Cauchy (x k ) yang mewakili x terdapat m sedemikian sehingga x k 1/N untuk setiap k m. Catatan. Bilangan m bergantung pada barisan Cauchy (x k ), tetapi N tidak! (c) Hendra Gunawan (2015) 9

Urutan (1) Jika r adalah bilangan rasional, maka hanya satu di antara tiga kemungkinan berikut berlaku: atau r > 0 (positif), atau r < 0 (negatif), atau r = 0. Sehubungan dengan itu, jika r dan s bilangan rasional, maka: atau r s > 0, atau r s < 0, atau r s = 0; yang setara dengan: atau r > s, atau r < s, atau r = s. Himpunan bilangan rasional positif tertutup terhadap penjumlahan dan perkalian. (c) Hendra Gunawan (2015) 10

Urutan (2) Sekarang kita ingin mendefinisikan hal serupa untuk bilangan real. Bila (x k ) adalah barisan Cauchy yang mewakili bilangan real x > 0, apakah kita harus mempunyai x k > 0 untuk setiap k? Jawabannya tidak harus! Apakah mesti terdapat m sedemikian sehingga x k > 0 untuk setiap k m? Jawabannya tidak juga! Sebagai contoh, 1/k > 0 untuk setiap k 1, tetapi (1/k) tidak mewakili bilangan positif. (c) Hendra Gunawan (2015) 11

Definisi. Bilangan real x dikatakan positif, ditulis x > 0, apabila terdapat bilangan asli N sedemikian sehingga untuk setiap barisan Cauchy (x k ) yang mewakili x terdapat m sedemikian sehingga x k 1/N untuk setiap k m. Bilangan real x dikatakan negatif, ditulis x < 0, apabila x > 0. Catatan. Definisi di atas konsisten dengan urutan pada bilangan rasional, karena bilangan rasional memenuhi Sifat Archimedes: untuk setiap bilangan rasional r > 0 terdapat bilangan asli N sedemikian sehingga r 1/N. (c) Hendra Gunawan (2015) 12

Ilustrasi: Bilangan real positif Setelah suku ke-m, titik x k berada di atas garis merah 1/N... 1 2 3 4 m m+1 m+2 m+3 (c) Hendra Gunawan (2015) 13

Hukum Trikotomi Teorema. Jika x adalah bilangan real, maka hanya satu di antara tiga kemungkinan berikut yang berlaku: atau x > 0, atau x < 0, atau x = 0. Bukti. Bilangan 0 yang dapat diwakili oleh barisan (0) bukan bilangan positif, juga bukan bilangan negatif. Selanjutnya misalkan x 0. Akan ditunjukkan: atau x > 0 atau x > 0. (c) Hendra Gunawan (2015) 14

Bukti (lanjutan). Misalkan (x k ) adalah barisan Cauchy yang mewakili x. Menurut lemma sebelumnya, terdapat bilangan asli N dan m sedemikian sehingga x k 1/N utk setiap k m. Mengingat bahwa (x k ) adalah barisan Cauchy, x k yang memenuhi x k 1/N tidak mungkin berubah tanda tak terhingga kali. Karena itu mestilah x k 1/N atau x k -1/N untuk setiap k m*. Jadi x > 0 atau x < 0, tetapi hanya satu di antara keduanya yang berlaku. [QED] (c) Hendra Gunawan (2015) 15

Teorema. Jika x dan y positif, maka x + y dan xy positif. Bukti. Latihan. Definisi. Jika x dan y adalah bilangan real, maka kita definisikan x > y apabila x y > 0. Selanjutnya, x y berarti x > y atau x = y. Secara tak langsung kita telah mendefinisikan pula x < y dan x y. (c) Hendra Gunawan (2015) 16

Definisi (Nilai Mutlak). x := x apabila x > 0, x := -x apabila x < 0, dan 0 := 0. Ketaksamaan < pada bilangan rasional tidak selalu dipertahankan pada bilangan real. Sbg contoh, 1/k > 0 untuk setiap k, tetapi (1/k) merepresentasikan bilangan 0, dan tentu saja kita tidak mempunyai 0 > 0. Namun, lemma berikut menyatakan bahwa ketaksamaan terbawa dari bilangan rasional ke bilangan real. (c) Hendra Gunawan (2015) 17

Lemma. Misalkan (x k ) dan (y k ) adalah barisan Cauchy yang mewakili bilangan real x dan y. Jika terdapat m sedemikian sehingga x k y k untuk setiap k m, maka x y. Bukti. Andaikan x > y, yakni x y > 0. Maka, per definisi, terdapat bilangan asli N dan m sedemikian sehingga x k y k 1/N untuk setiap k m, bertentangan dengan hipotesis. [QED] (c) Hendra Gunawan (2015) 18

Ketaksamaan Segitiga Teorema. x + y x + y untuk setiap bilangan real x dan y. Bukti. Terapkan lemma sebelumnya pada ketaksamaan segitiga x k + y k x k + y k, dimana (x k ) dan (y k ) adalah barisan Cauchy yang mewakili x dan y berturut-turut. [QED] Catatan. Jika (x k ) adalah barisan Cauchy yang mewakili x, maka ( x k ) adalah barisan Cauchy yang mewakili x. (c) Hendra Gunawan (2015) 19

Sifat Archimedes Teorema. Untuk setiap bilangan real x > 0 terdapat bilangan asli N sedemikian sehingga x 1/N. Bukti. Misalkan (x k ) adalah barisan Cauchy yang mewakili x. Berdasarkan lemma terdahulu terdapat bilangan asli N dan m sedemikian sehingga x k 1/N utk setiap k m. Akibatnya, x 1/N. [QED] (c) Hendra Gunawan (2015) 20

Kepadatan Bilangan Rasional Teorema. Untuk setiap bilangan real x dan bilangan asli n, terdapat bilangan rasional r sedemikian sehingga x r 1/n. Bukti. Misalkan (x k ) adalah barisan Cauchy yang mewakili x. Diberikan n, terdapat m sedemikian x k x j 1/n untuk setiap j, k m. Pilih r = x m, sehingga x k r 1/n untuk setiap k m. Menurut lemma sebelumnya, x r 1/n. [QED] (c) Hendra Gunawan (2015) 21

Latihan 1. Buktikan jika (x k ) adalah barisan Cauchy yang mewakili bilangan real x, maka ( x k ) adalah barisan Cauchy yang mewakili x. 2. Berikan contoh bilangan real x dan y, beserta barisan (x k ) dan (y k ) yang mewakilinya, yang memenuhi x y tetapi tidak terdapat m sedemikian sehingga x k y k untuk setiap k m. 3. Buktikan bahwa Sistem Bilangan Real tak terhitung, dan mempunyai kardinalitas yang sama dengan 2 N. 4. Buktikan jika x adalah bilangan real, maka terdapat barisan Cauchy (x k ) yang mewakili x sedemikian sehingga x k < x untuk setiap k. (c) Hendra Gunawan (2015) 22