BAB II TINJAUAN TEORITIS.1 Pegertia-pegertia Lapaga pekerjaa adalah bidag kegiata dari pekerjaa/usaha/ perusahaa/kator dimaa seseorag bekerja. Pekerjaa utama adalah jika seseorag haya mempuyai satu pekerjaa maka pekerjaa tersebut digologka sebagai pekerjaa utama. Bila pekerjaa yag dilakuka lebih dari satu, maka pekerjaa utama adalah pekerjaa yag dilakukaya dega waktu terbayak. Jika waktu yag diguaka sama, maka pekerjaa yag memberi peghasila terbesar diaggap sebagai pekerjaa utama. Seseorag dikataka mempuyai pekerjaa lebih dari satu apabila pekerjaa yag dilakuka berada di bawah pegelolaa yag terpisah. Pedidika tertiggi yag ditamatka adalah tigkat pedidika yag dicapai seseorag setelah megikuti pelajara pada kelas tertiggi suatu tigkata sekolah formal dega medapatka tada tamat/ijazah.. Statistik o Parametrik Metode Statistik o Parametrik atau serig juga disebut metode bebas sebara adalah test yag modelya tidak meetapka syarat-syarat megeai parameter-
parameter populasi yag merupaka iduk sampel peelitiaya. Oleh karea itu observasi-observasi idepedet da variabel yag diteliti pada dasarya memiliki kotiuitas. Dalam kegiata peelitia,biasaya lebih bayak diguaka aalisis statistik parametrik daripada statistik o parametrik. Statistik parametrik diguaka jika kita telah megetahi model matematis da distribusi populasi suatu data yag aka diaalisis. Jika kita tidak megetahui suatu model distribusi populasi dari suatu data da jumlah data relatif kecil atau asumsi keormala tidak selalu dapat dijami peuh, maka kita harus megguaka statistik o parametrik (statistik bebas sebara). Statistik o parametrik mempuyai kelebiha atau keuggula yaitu kebayaka prosedur parametrik memerluka asumsi dalam jumlah yag miimal maka kemugkia utuk beberapa prosedur o parametrik perhituga-perhituga dapat dilakuka dega cepat da mudah, terutama bila terpaksa dilakuka dega maual. Jadi pegguaa prosedur-prosedur ii meghemat waktu yag diperluka utuk perhituga da ii merupaka baha pertimbaga bila hasil peyajia harus secara tersaji atau bila mesi hitug berkemampua tiggi tidak tersedia. Dega statistik o parametrik para peeliti dega dasar matematik da statistik yag kurag, biasaya kosep da metode prosedur o parametrik mudah dipahami. Prosedur-prosedur o parametrik boleh diterapka bila data telah diukur dega megguaka skala pegukura. Sedagka kelemaha dari statistik o parametrik adalah perhitugaperhituga yag dibutuhka utuk kebayaka prosedur o parametrik cepat da sederhaa, prosedur-prosedur ii kadag-kadag diguaka utuk kasus-kasus yag
lebih tepat bila ditagai prosedur-prosedur o parametrik sehigga cara ii serig meyebabka pemborosa iformasi. Meskipu prosedur statistik o parametrik terkeal karea prisip perhituga yag sederhaa, pekerjaa hitug-meghitug selalu membutuhka bayak teaga da aka meimbulka kejeuha. Dalam implemetasi, pegguaa prosedur yag tepat merupaka tujua dari peeliti. Beberapa parameter yag dapat diguaka sebagai dasar pegguaa statistik o parametrik : 1. Hipotesis yag diuji tidak melibatka parameter populasi. Skala yag diguaka lebih lemah dari skala prosedur parametrik 3. Asumsi-asumsi parametrik tidak terpeuhi.3 Uji Chi-Kuadrat Uji Chi-kuadrat merupaka salah satu prosedur o parametrik yag dapat diguaka dalam aalisis statistik yag serig diguaka dalam praktek. Tekik Chi-kuadrat (Chi-square; Chi dibaca : kai; simbol dari huruf Yuai : ) ditetuka oleh Helmet pada tahu 1875, tetapi baru pada tahu 1900, pertama kali diperkealka kembali oleh Karl Pearso. Uji Chi-kuadrat diguaka utuk meguji kebebasa atara dua sampel (variabel) yag disusu dalam tabel baris kali kolom atau meguji keselarasa dimaa pegujia dilakuka utuk memeriksa ketergatuga da homogeitas apakah data sebuah sampel yag diambil meujag hipotesis yag meyataka bahwa populasi asal sampel tersebut megikuti suatu distribusi yag telah ditetapka. Oleh karea itu, uji ii dapat juga disebut uji keselarasa (goodess of fit test), karea utuk meguji
apakah sebuah sampel selaras dega salah satu distribusi teoritis (seperti distribusi ormal, uiform, biomial da laiya). Pada kedua prosedur tersebut selalu meliputi perbadiga frekuesi yag teramati dega frekuesi yag diharapka bila H 0 yag ditetapka bear, karea dalam peelitia yag dilakuka data yag diperoleh tidak selamaya berupa data skala iterval saja, melaika juga data skala omial, yaitu yag berupa perhitugka frekuesi pemucula tertetu. Perhituga frekuesi pemucula juga serig dikaitka dega perhituga persetase, proporsi atau yag lai yag sejeis. Chi-kuadrat adalah tekik statistik yag diperguaka utuk meguji probabilitas seperti itu, yag dilakuka dega cara mempertetagka atara frekuesi yag bear-bear terjadi, frekuesi yag diobservasi, observe frequecies (disigkat F 0 atau O) dega frekuesi yag diharapka, expected frequecies (disigkat F h atau E). Ada beberapa hal yag perlu diperhatika dalam megguaka Chi-kuadrat, yaitu : 1. Chi-kuadrat diguaka utuk megaalisa data yag berbetuk frekuesi.. Chi-kuadrat tidak dapat diguaka utuk meetuka besar atau kecilya korelasi da variabel-variabel yag diaalisa. 3. Chi-kuadrat pada dasarya belum dapat meghasilka kesimpula yag memuaska. 4. Chi-kuadrat cocok diguaka utuk data kategorik, data diskrit atau data omial.
Cara memberika iterpretasi terhadap Chi-kuadrat adalah dega meetuka df (degree of freedom) atau db (derajat bebas). Setelah itu dibadigka dega tabel harga kritis Chi-kuadrat, akhirya megambil kesimpula dega ketetua : 1. Bila harga Chi-kuadrat ( ) sama atau lebih besar dari tabel Chi-kuadrat maka hipotesa ol (H 0 ) ditolak da hipotesa alteratif (H 1 ) diterima.. Bila harga Chi-kuadrat ( ) lebih kecil dari tabel Chi kuadrat maka hipotesa ol (H 0 ) diterima da hipotesa alteratif (H 1 ) ditolak. Ada beberapa persoala yag dapat diselesaika dega megambil mafaat dari Chi-kuadrat diataraya adalah :.3.1 Uji Idepede atara Dua Faktor Bayak data hasil pegamata yag dapat digologka ke dalam beberapa faktor, karakteristik atau atribut terdiri dari beberapa klasifikasi, kategori, gologa atau mugki tigkata. Berdasarka hasil pegamata terhadap feomea demikia aka diselidiki megeai asosiasi atau hubuga atau kaita atara faktor-faktor itu, bisa dikataka bahwa faktor-faktor itu bersifat idepede atau bebas, tepatya bebas statistik. Selai daripada itu aka diselidiki ada atau tidakya pegaruh megeai beberapa taraf atau tigkata sesuatu faktor terhadap kejadia feomea. Secara umum utuk meguji idepede atar dua faktor dapat dijelaska sebagai berikut : misalka diambil sebuah sampel acak berukura, da tiap pegamata tuggal diduga terjadi karea adaya dua macam faktor I da II. Faktor I terbagi atas b taraf atau tigkata da faktor II atau tebagi atas k taraf. Bayak pegamata yag terjadi karea taraf ke-i faktor I (i = 1,,, b) da taraf ke-j
faktor II (j = 1,,, k) aka diyataka dega O ij. Hasilya dapat dicatat dalam sebuah daftar kotigesi b x k. Pasaga hipotesis yag aka diuji berdasarka data dega memakai peyesuaia persyarata data yag diuji sebagai berikut : H 0 : Kedua faktor bebas statistik H 1 : Kedua faktor tidak bebas statistik Tabel yag disajika aka diaalisis utuk setiap sel yag diperluka kemudia dibetuk tabel kotigesi. Dari tabel tersebut di atas agar dapat dicari hubuga atara faktor-faktor dega megguaka stasistik uji Chi-kuadrat Pegujia eksak sukar diguaka, karea di sii haya aka dijelaska pegujia yag bersifat pedekata. Utuk itu diperluka frekuesi teoritik atau bayak gejala yag diharapka tejadi, disii aka diyataka dega E ij. Rumusya adalah sebagai berikut : E ij io x oj Dega : E ij = Bayak data teoritik (bayak gejala yag diharapka terjadi) io = jumlah baris ke-i oj = jumlah total ke-j = total jumlah data Dega demikia misalya didapat ilai dari teoritik masig-masig data : x E 10 01 11 ;
10 x0 E1 ; 0 x01 E1 ; x E 0 0 ; da seterusya Jelas bahwa 10 0 b0 01 0 0k Sehigga ilai statistik yag diguaka utuk meguji hipotesis di atas adalah : b k i1 j1 Dega : O ij E E ij ij = Chi-kuadrat Oij Eij Jumlah observasi utuk kasus-kasus yag dikategorika dalam baris ke-i da kolom ke-j. Bayak kasus yag diharapka utuk dikategorika dalam baris ke-i da kolom ke-j Dega kriteria pegujia sebagai berikut : Hipotesis ditolak jika H 0 : hitug tabel Hipotesis diterima jika H 1 : hitug tabel Dalam taraf yata (kepercayaa) = 0.05 da derajat kebebasa (dk) utuk distribusi Chi Kuadrat adalah (b-1)(k-1), dalam hal yag laiya kita terima hipotesis H 1.
.3. Koefisie Kotigesi Keguaa tekik koefisie kotigesi yag diberi simbol C, adalah utuk mecari atau meghitug keerata hubuga atara dua variabel yag mempuyai gejala ordial (kategori), palig tidak berjeis omial. Cara kerja atau perhituga koefisie kotigesi sagatlah mudah jika ilai Chi-kuadrat sudah diketahui. Oleh karea itu biasaya para peeliti meghitug harga koefisie kotigesi setelah meetuka harga Chi-kuadrat. Test sigifikasi yag diguaka tetap megguaka tabel kritik Chi-kuadrat, dega derajat kebebasa (db) sama dega jumlah kolom dikuragi satu dikalika dega jumlah baris dikuragi satu (b-1)(k-1). Rumus yag diguaka utuk meghitug koefisie kotigesi adalah : C hitug hitug Dega : N C hitug N = Koefisie Kotigesi = Hasil perhituga Chi Kuadrat = Bayak data
Dari data yag diaalisis maka dapat dibetuk daftar kotigesi frekuesi yag diamati seperti tabel.1 di bawah ii : Tabel.1 Daftar Kotigesi FAKTOR II (K TARAF) 1 K JUMLAH FAKTOR II (B TARAF) 1 O 11 O 1 O 1K 10 O 1 O O K 0 B O B1 O B O BK B0 JUMLAH N 01 N 0 0K N Dimaa : Faktor I da faktor II adalah faktor-faktor yag membetuk daftar kotigesi dega b baris da k kolom. ij adalah frekuesi yag diamati. b N i ) E ij ik ( ; i = 1,, 3,, b b ( ; i = 1,, 3,, k N j ) E ij jk Selai itu frekuesi yag diharapka dari frekuesi yag diamati dapat dilihat dega rumus : E ij io x oj E ij : frekuesi yag diharapka : jumlah data yag diamati
Dari rumus di atas dapat disusu tabel kotigesi dari frekuesi yag diharapka seperti pada tabel. di bawah ii : Tabel.1 Daftar Kotigesi dari Frekuesi yag Diharapka FAKTOR II (K TARAF) JUMLAH 1 K FAKTOR II (B TARAF) 1 E 11 E 1 E 1K 10 E 1 E E K 0 B E B1 E B E BK B0 JUMLAH N 01 N 0 0K N.4 Hipotesa Hipotesa secara estimologis dibetuk dari dua kata yaitu, kata hypo yag berarti kurag da thesis yag berarti pedapat. Jadi hypotesis artiya suatu kesimpula yag masih kurag, yag masih belum sempura. Pegertia ii kemudia diperluas dega maksud sebagai kesimpula yag belum sempura, sehigga perlu disempuraka dega membuktika kebeara hipotesa tersebut. Pembuktia ii haya dapat dilakuka dega meguji hipotesis dega data di lapaga. Adapu sifat-sifat yag harus dimiliki utuk meetuka hipotesa adalah : 1. Hipotesa harus mucul da hubugaya dega teori serta masalah yag diteliti.. Setiap hipotesis adalah kemugkia jawaba terhadap persoala yag diteliti.
3. Hipotesis harus dapat diuji atau terukir tersediri utuk meetapka hipotesis yag besar kemugkiaya didukug oleh data empirik. Perlu diigat, apapu syarat suatu hipotesis, yag jelas bahwa peampila setiap hipotesis adalah betuk statemet, yaitu peryataa tetag sifat atau keadaa hubuga dua atau lebih variabel yag aka diteliti. Adapu jeis hipotesis yag mudah dimegerti adalah hipoesis ol (H 0 ), hipotesis alteratif (H 1 ), hipotesis kerja (H k ). Tetapi yag biasa adalah H 0 yag merupaka atara dua variabel yaitu variabel x da variabel y yag aka diteliti atau variabel idepede (x) tidak mempegaruhi variabel depede (y).