PEMODELAN SISTEM. Pemodelan & simulasi TM05

dokumen-dokumen yang mirip
PEMODELAN SISTEM. Pemodelan & simulasi TM05

PEMODELAN SISTEM. Pemodelan & simulasi TM04

PEMODELAN SISTEM MEKANIS. Pemodelan & Simulasi TM06

PEMODELAN SISTEM MEKANIS. Pemodelan & Simulasi TM06

Simulasi Control System Design dengan Scilab dan Scicos

MATERIAL BALANCES RYN

BAB III DINAMIKA PROSES

Materi 9: Fuzzy Controller

TL 2104 PTL TL 2104 PENGANTAR TEKNIK LINGKUNGAN. Prodi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan Institut Teknologi Bandung

BAB I PENDAHULUAN. proses ini adalah untuk memisahkan sebuah campuran berdasarkan kecepatan

MODEL ABSORPSI MULTIKOMPONEN GAS ASAM DALAM LARUTAN K 2 CO 3 DENGAN PROMOTOR MDEA PADA PACKED COLUMN

Pemodelan Teknik Kimia Bebarapa Contoh Aplikasi Persamaan Diferensial (oleh: Prof. Dr. Ir. Setijo Bismo, DEA.)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 SISTEM DINAMIK ORDE SATU

1/14/2014 NERACA MASSA DALAM PENGOLAHAN PANGAN

BAB III METODA PENELITIAN

B T A CH C H R EAC EA T C OR

MASALAH SYARAT BATAS (MSB)

BAB I PENDAHULUAN. Sepeda motor adalah alat tranportasi yang memiliki beberapa kelebihan

PENGENDALIAN PROSES EVAPORASI PADA PABRIK UREA MENGGUNAKAN KENDALI JARINGAN SARAF TIRUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu larutan akan menguap pada titik didih yang berbeda.

Model Matematis, Sistem Dinamis dan Sistem Kendali

1. Pengertian Usaha berdasarkan pengertian seharihari:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SIMULASI PROSES EVAPORASI BLACK LIQUOR DALAM FALLING FILM EVAPORATOR (FFE) DENGAN ADANYA ALIRAN UDARA DITINJAU DARI PENGARUH ARAH ALIRAN UDARA

Tabel 1. Parameter yang digunakan pada proses Heat Exchanger [1]

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

PEMODELAN STATE SPACE

Tujuan Pembelajaran. Saat saya menyelesaikan bab ini, saya ingin dapat melakukan hal-hal berikut.

TUGAS MAKALAH. Aplikasi Persamaan Diferensial Pada Hukum Pendingin Newton

BAB 3 PERANCANGAN PENGENDALI SISTEM JACKETED STIRRED TANK HEATER

Pengelolaan Kualitas Air

TUGAS AKHIR RESUME PID. Oleh: Nanda Perdana Putra MN / 2010 Teknik Elektro Industri Teknik Elektro. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Padang

Sistem Kontrol Digital Eksperimen 2 : Pemodelan Kereta Api dan Cruise Control

BAB I PENDAHULUAN. Kompetensi

PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA ORDE SATU

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II DASAR TEORI. E p = Energi potensial (joule) m =Massa benda (kg) g = Percepatan gravitasi (m/s 2 ) h = Ketinggian benda (m)

BAB II LANDASAN TEORI. bisa mengalami perubahan bentuk secara kontinyu atau terus-menerus bila terkena

RANCANG BANGUN SELF TUNING PID KONTROL PH DENGAN METODE PENCARIAN AKAR PERSAMAAN KARAKTERISTIK

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kecerdasan buatan atau artificial intelligence sejak pertama kali

1/14/2010. Riani L. Jurusan Teknik Informatika

BAB I PENDAHULUAN. Kompetensi

BAB 4 MODEL RUANG KEADAAN (STATE SPACE)

DINAMIKA FLUIDA. nurhidayah.staff.unja.ac.id

Perubahan konsentrasi reaktan atau produk terhadap waktu. Secara matematis, untuk reaksi: A B Laju reaksi = r = -d[a]/dt = d[b]/dt

BAB II KONSEP PERANCANGAN SISTEM KONTROL. menyusun sebuah sistem untuk menghasilkan respon yang diinginkan terhadap

Rancang Bangun Self Tuning PID Kontrol ph Dengan Metode Pencarian Akar Persamaan Karakteristik

Simulasi Peredaman Getaran Bangunan dengan Model Empat Tumpuan

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 6 NO. 1 Maret 2013

Getaran Dalam Zat Padat BAB I PENDAHULUAN

Kesalahan Tunak (Steady state error) Dasar Sistem Kontrol, Kuliah 6

PENGUKURAN TEKNIK TM3213

Redesign Sistem Peredam Sekunder dan Analisis Pengaruh Variasi Nilai Koefisien Redam Terhadap Respon Dinamis Kereta Api Penumpang Ekonomi (K3)

BAB 3 DINAMIKA STRUKTUR

BAB 4 LOGICAL VALIDATION MELALUI PEMBANDINGAN DAN ANALISA HASIL SIMULASI

Permodelan Lingkungan

PERANCANGAN AUTOMATIC BACKWASH PADA TANGKI SAND FILTER DI IPA I PDAM GRESIK (Nur Rahmah Awaliyah; Dr. Ir.Totok Soehartanto, DEA)

BAB II LANDASAN TEORI

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Model Matematik Sistem Elektromekanik

JMP : Volume 1 Nomor 1, April 2009 PERBANDINGAN PENGUKURAN MANUAL DAN SIMULASI MODEL TIME-VARYING UNTUK SUHU DAN ALIRAN UDARA

Perancangan dan Simulasi MRAC PID Control untuk Proses Pengendalian Temperatur pada Continuous Stirred Tank Reactor (CSTR)

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

State Space(ruang keadaan)

SIMULATOR RESPON SISTEM UNTUK MENENTUKAN KONSTANTA KONTROLER PID PADA MEKANISME PENGENDALIAN TEKANAN

Perancangan dan Implementasi Kontroler PID Optimal Untuk Tracking Lintasan Gerakan Lateral Pada UAV(Unmanned Aerial Vehicle)

Model Dinamik Robot Planar 1 DOF dan Simulasi

PEMODELAN KECEPATAN MOTOR DC DENGAN SIMULINK

Invers Transformasi Laplace

Fuzzy Clustering. Logika Fuzzy

BAB III APLIKASI METODE EULER PADA KAJIAN TENTANG GERAK Tujuan Instruksional Setelah mempelajari bab ini pembaca diharapkan dapat: 1.

BAB III 1 METODE PENELITIAN

SIMULASI PROSES EVAPORASI BLACK LIQUOR DALAM FALLING FILM EVAPORATOR DENGAN ADANYA ALIRAN UDARA

II LANDASAN TEORI. Contoh. Ditinjau dari sistem yang didefinisikan oleh:

5/12/2014. Plant PLANT

Simulasi Geometri Nanoserat Hasil Pemintalan Elektrik

Fungsi Alih & Aljabar Diagram Blok. Dasar Sistem Kendali 1

Bambang Pramono ( ) Dosen pembimbing : Katherin Indriawati, ST, MT

AZAS TEKNIK KIMIA (NERACA ENERGI) PRODI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Dosen Pembimbing : Hendro Nurhadi, Dipl. Ing. Ph.D. Oleh : Bagus AR

STUDI PERFORMANSI SISTEM PENGENDALIAN TEMPERATUR, RELIABILITY DAN SAFETY PADA HEAT EXCHANGER PT. PETROWIDADA GRESIK

Rancang Bangun Sistem Pengendalian Level pada Knock Out Gas Drum Menggunakan Pengendali PID di Plant LNG

Pengaruh Perubahan Posisi Sumber Eksitasi dan Massa DVA dari Titik Berat Massa Beam Terhadap Karakteristik Getaran Translasi dan Rotasi

PENGENDALI PID. Teori kendali PID. Nama Pengendali PID berasal dari tiga parameter yg secara matematis dinyatakan sebagai berikut : dengan

FENOMENA PERPINDAHAN. LUQMAN BUCHORI, ST, MT JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNDIP

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah.

ATK I DASAR-DASAR NERACA MASSA ASEP MUHAMAD SAMSUDIN, S.T.,M.T.

Syahrir Abdussamad, Simulasi Kendalian Flow Control Unit G.U.N.T Tipe 020 dengan Pengendali PID

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

Permodelan Lingkungan

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... ii. LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PENGUJI... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN...

BAB 4 SIMULASI MODEL MATEMATIS CSTR BIODIESEL

MEKANIKA NEWTONIAN. Persamaan gerak Newton. Hukum 1 Newton. System acuan inersia (diam)

Perpaduan Metode Newton-Raphson Dan Metode Euler Untuk Menyelesaikan Persamaan Gerak Pada Osilator Magnetik

BAB 3 ESTIMASI KESTABILAN DENGAN FUNGSI LYAPUNOV

PERANCANGAN SISTEM KENDALI SLIDING-PID UNTUK PENDULUM GANDA PADA KERETA BERGERAK

Studi dan Simulasi Getaran pada Turbin Vertikal Aksis Arus Sungai

KOMPUTASI DISTRIBUSI SUHU DALAM KEADAAN MANTAP (STEADY STATE) PADA LOGAM DALAM BERBAGAI DIMENSI

Transkripsi:

PEMODELAN SISTEM Pemodelan & simulasi TM5

Pemodelan Sistem isik Pemodelan matematis dari sebuah sistem diperoleh dengan mengaplikasikan hukum-hukum fisika yang secara natural mengatur komponen-komponen yang ada dalam sistem ybs. Misalnya hukum Newton, Kirchoff, dll. State (keadaan) sistem mengacu ke kondisi sistem secara matematis untuk waktu yang lalu, saat ini, dan waktu yang akan datang. State (keadaan) dapat didefinisikan sebagai satu set variabel keadaan dan persamaan keadaan untuk pemodelan sistem dinamis. Semua persamaan keadaan adalah persamaan diferensial orde pertama.

ariabel Keadaan ariabel keadaan didefinisikan sebagai satu set variabel minimal yang diperlukan yaitu [x 1 (t), x 2 (t),, x n (t)] dimana informasi tentang variabel tsb pada t= dan masukan yang diberikan pada suatu saat tertentu dapat menentukan keadaan sistem pada t > t. ariabel keadaan tidak sama dengan variabel output. ariabel output dapat diukur namun variabel keadaan tidak selalu demikian. ontoh: Persamaan keadaan Persamaan output ariabel U(t) dapat diatur pada semua t > t. ariabel Z(t) dapat diamati pada semua t > t, namun tidak dapat diatur.

ontoh 1 Terdapat suatu tangki dengan volume yang penuh dengan larutan A yang mempunyai konsentrasi awal. Larutan yang sama namun dengan konsentrasi dialirkan ke tangki pada kecepatan. Larutan dikeluarkan dari tangki dengan kecepatan 1 seperti terlihat pada gambar berikut. Tentukan konsentrasi larutan () dalam tangki setiap saat. Asumsi: - Larutan tercampur sempurna - Kerapatan larutan konstan - Tinggi permukaan larutan pada tangki konstan Data: - =,85 m 3 /menit, = 2,1 m 3 - awal =,925 kg/m3, t - = 1,85 kg/m3, t > - : konsentasi larutan dalam tangki setiap saat (selalu berubah).

Penyelesaian: Sistem awalnya berada pada keadaan steady state, yaitu (t) = awal untuk t Untuk merumuskan model digunakan hukum kekekalan dan persamaan terminal komponen (lihat materi sebelumnya). Hukum kekekalan: Pesat akumulasi = pesat masuk pesat keluar ariabel dan konstanta penting: - ariabel input:, - ariabel keadaan:, 1 - Konstanta:, - Nilai awal: awal

olume larutan dalam tangki konstan, maka massa larutan adalah, konsentrasi larutan akan bergantung pada massa A yang ada di dalam larutan. Pesat perubahan massa = pesat masuk pesat keluar Maka perubahan massa larutan dalam tangki: d dt ( ) 1 olume larutan selalu tetap () sehingga perubahan volume = dan massa jenis juga konstan atau dinyatakan d ( ) dt Sehingga 1 1 1

Analogi dapat digunakan dengan cara mengganti massa jenis dengan konsentrasi larutan. d ( ) 1 dt Dalam hal ini hanya volume yang tetap, namun konsentrasi selalu berubah dan konsentrasi tetap, maka d dt d dt ( ( ) ) d ( ). dt (1) Perhatikan bahwa d : perubahan konsentrasi dan dt : perubahan waktu Penyelesaian umum untuk persamaan nonhomogen di atas dinyatakan sebagai: (Nb: lihat lagi ttg penyelesaian pers. Differensial nonhomogen) t ( t) ke

Pada kondisi awal t = maka konsentrasi larutan adalah awal atau (t) = awal () = awal sehingga () Sehingga konsentrasi larutan pada t dapat dinyatakan sebagai: ( t) ( awal ) t Dengan memasukkan besaran yang diketahui maka: e k k awal awal ( t)... (2)

Simulasi dpt dilakukan berdasarkan persamaan (1) atau persamaan (2). Berdasarkan pers (1) d ( ). dt Yang diketahui dari persamaan ini adalah perubahan konsentrasi (d) terhadap perubahan waktu (dt). Yang harus diingat adalah bahwa konsentrasi larutan dalam tangki merupakan jumlahan dari konsentrasi pada waktu sebelumnya (misalnya ) dan perubahan konsentrasi (d) sehingga saat ini = sebelumnya + d.dt

Berdasarkan pers (2) ( t)... Simulasi berdasarkan persamaan 2 lebih sederhana karena besaran-besaran yang terkait telah diaplikasikan langsung; variabel bebasnya t dan variabel tak bebasnya. Kesulitan yang ada adalah dalam rangka menemukan persamaan penyelesaian itu sendiri (dari persamaan diferensial terkait soal). Selain itu program simulasinya cenderung nampak hanya untuk menyelesaikan satu persoalan saja (kurang fleksibel untuk soal lain yang sejenis dengan kondisi awal yang berbeda). Simulasikan

Your Homeworks Buatlah script coding dalam Matlab untuk implementasi penyelesaian soal berdasar persamaan (1) Buatlah script coding dalam Matlab untuk implementasi penyelesaian soal berdasar persamaan (2)