JUDUL : GKM PERKASA MENURUNKAN KONSUMSI PEMAKAIAN LISTRIK PADA PJU KAWASAN INDUSTRI KRAKATAU I CILEGON PROFIL GKM PERKASA PT KIEC

dokumen-dokumen yang mirip
Sistem Pengelolaan Kearsipan Dokumen Proyek Perencanaan Perawatan Melalui Komputerisasi

PKM KUMIS SEKSI MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN SURAT MENYURAT DIVISI HUKUM MELALUI SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEARSIPAN 02 JUNI 2013

Pengembangan Sistem & Produktivitas

GKM DERING. Pemanfaatan ROUTER DIAL NUMBER Guna Efisiensi Biaya Pemakaian Telepon di Hotel The ROYALE KRAKATAU

: DINAR W KRA. (Delivery Investment to a New Arrival Result Wisma Krakatau)

PROFIL PT. KIEC. Dibuat Oleh : KAMALLUDIN NIK :

MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS CHILLER TUA

Bab 3 Metodologi Pemecahan Masalah

Optimalisasi Implementasi Employee Opinion Survey melalui portal intranet PT KIEC

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

THE ROYALE KRAKATAU. Pemanfaatan Sampah Organik Menjadi Pupuk Kompos GKM - Hotel

GKM TAXi TAX INFORMATION INTEGRATED OF PAJAK PERTAMBAHAN NILAI

Bab 5 Analisis 5.1. Merencanakan ( plan Analisis Data Kecelakaan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN

KRAKATAU STEEL BUILDING MANAGEMENT DINAS OPERASIONAL TEHNIK (DOT) JAKARTA. SUMBANG SARAN Saprudin JUDUL: MEMBUAT KOTAK MATRIAL DI UNIT A H U

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

JUDUL : Meningkatkan Prosentase Tingkat Kepatuhan Hand Hygiene Petugas RSKD Duren Sawit dari 29% Menjadi 100% dalam Waktu 6 Bulan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

GKM BAJA JUDUL MEMPERKECIL RESIKO REKANAN YANG TIDAK QUALIFIED DALAM PROSES KUALIFIKASI LELANG PENGADAAN BARANG & JASA SUSUNAN TIM : : : :

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA HASIL. 76

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PT. BRAJA MUKTICAKRA THE PRECISION'S VALUE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

JUDUL IMPROVEMENT *mengacu pada prinsip SMART

PT.KRAKATAU INDUSTRIAL ESTATE CILEGON.

MATERI VIII LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. By : Moch. Zen S. Hadi, ST Communication Digital Lab.

PENGUKURAN KINERJA PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX)

JUDUL : PROFIL PKM RESPON

BAB III ANALISA SISTEM Sejarah Singkat PT. Krakatau Industrial Estate Cilegon

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB V RENCANA AKSI. dalam pelaksanaan dan pemeriksaan, antara lain : 2. Kegiatan promosi dan hubungan pelanggan

BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian yang dilakukan dalam penyusunan tugas akhir ini mencakup langkah-langkah sebagai berikut :

IMPLEMENTASI METODE PDCA SEVEN STEP UNTUK MENEKAN FREKUENSI GANGGUAN MISSALIGNMENT PADA MESIN COOLER TUBAN-2 DI PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK

PENERAPAN METODE SIX SIGMA DENGAN KONSEP DMAIC SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BUSI MOBIL KIJANG 2000cc

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN. 5.1 Temuan Utama Temuan utama dari Penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB V HASIL DAN ANALISA

Towards Innovative Government

UPAYA PENURUNAN KEJADIAN KEHILANGAN GELAS BERUKURAN SEDANG MELALUI PENERAPAN METODE QUALITY CONTROL CIRCLE (QCC) DI UNIT GIZI, RS ABC, JAKARTA

BAB V HASIL DAN ANALISA

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang plastic packaging berbahan baku

ANALISIS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARVIN E. MUNDEL DI PTPN IV PKS PABATU, TEBING TINGGI

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini perekonomian di dunia telah memasuki era globalisasi. Semua

ANALISIS DEFECT RATE PENGELASAN DAN PENANGGULANGANNYA DENGAN METODE SIX SIGMA DAN FMEA DI PT PROFAB INDONESIA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA HASIL Tahap Analyze. Pada tahap ini penyusun akan menganalisis hambatan dan kendala

ABSTRAKSI. Setyawan Adi Siswanto¹, Abdul Wahab²,Artono Raharjo³

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Apakah Anda puas dengan hasil investasi perusahaan Anda pada inovasi? Persentase responden yang menjawab ya

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. karena merupakan sektor industri yang menghasilkan energi. Jenis jenis usaha

BAB 6 PENUTUP 6.1 Kesimpulan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 5 ANALISA DATA. yang terjadi pada perusahaan yang telah menurunkan keuntungan dan

Penurunan Tingkat Kecacatan dan Analisa Biaya Rework (Studi Kasus di Sebuah Perusahaan Plastik, Semarang)

SKRIPSI. Hak Cipta milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB V ANALISA PEMBAHASAN

Fungsi Internal Quality Audit yang baik! Bukan sekedar Memastikan sistem dijalankan sesuai aturan (prosedur/ persyaratan ISO 9001)

BAB 2 LANDASAN TEORI. karena apabila diterapkan secara rinci antara produsen dan konsumen akan terjadi

PENGENDALIAN KUALITAS BLOK SILINDER (TIPE-G) DENGAN METODE DEFINE, MEASURE, ANALYZE, IMPROVE DAN CONTROL (DMAIC)

BAB V ANALISIS. Total Waktu (menit)

BAB 1 PENDAHULUAN. bergerak dalam dunia industri khususnya sebagai supplier bahan baku

3. ANGGARAN. Pendapatan Alokasi Anggaran Belanja Langsung Belanja Pegawai

8 Step Aktivitas QCC. Oleh: Toyota Indonesia Institute

Proposal Proyek. Judul Proyek : Pembuatan Aplikasi Sistem Informasi Geografis Penerangan Jalan Umum

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V HASIL DAN ANALISA DATA

BAB IV METODE PENELITIAN. Perspektif pendekatan penelitian yang digunakan adalah dengan metode

PENJAMINAN MUTU UNTUK UJI KUALITAS BATUBARA. : ERIAN SUTANTIO NPM : JURUSAN : TEKNIK INDUSTRI PEMBIMBING : Dr. Ir. SUDARYANTO, M.Sc.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Laporan Rapat Tinjauan Manajemen 20 Juni 2012

IDENTIFIKASI MASALAH ( Tiap Bu. NO KEGIATAN IDENTIFIKASI ANALISA PENYEBAB 1 Posbindu Sasaran yang hadir sedikit

BAB V ANALISA HASIL. Langkah-langkah PDCA yang akan divas merupakan hasil tindak lanjut dari

BAB V ANALISA PEMBAHASAN

BAB V ANALISA DATA. 5.1 Tahap Analysis. Setelah penulis mendapatkan data lengkap kemudian penulis melakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

Sosialisasi, 17 Juni 2011 PANDUAN PENYUSUNAN RENCANA PENGEMBANGAN UNIT

DATA DISTRIBUSI SIMPANAN PADA BPR DAN BPRS

SURAT KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL No. 011/ITDel/Rek/SK/I/18. Tentang SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL INSTITUT TEKNOLOGI DEL

BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

BAB V PENUTUP BAB V PENUTUP

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERTEMUAN : 2 PENGENDALIAN KUALITAS (3 SKS) Oleh : Budi sumartono TOTAL QUALITY CONTROL (PENGENDALIAN MUTU TERPADU)

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI NOVEMBER 2011

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERTUMBUHAN SIMPANAN PADA BPR DAN BPRS

PEDOMAN TUGAS AKHIR BAB I TUGAS AKHIR

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

TCE-08 PENGENDALIAN BIAYA, MUTU DAN WAKTU

Transkripsi:

JUDUL : GKM PERKASA MENURUNKAN KONSUMSI PEMAKAIAN LISTRIK PADA PJU KAWASAN INDUSTRI KRAKATAU I CILEGON PROFIL GKM PERKASA PT KIEC Dibentuk : 22 Juli 2013 Divisi : Pengawasan Pemb. & Perawatan Judul GKM ke- : I (SATU) Jumlah Pertemuan : 10 dari rencana 12 Lama Pertemuan : 1 jam Persentase Kehadiran : 90 % Fasilitator Ketua Sekretaris Anggota : Sugeng Rahardjo : Suharno : Edi Yanto : Endang 1 DIVISI PPP

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 PENDAHULUAN... 2 MENGIDENTIFIKASI MASALAH DAN MENENTUKAN JUDUL... 8 MENCARI AKAR PENYEBAB MASALAH... 10 MENENTUKAN FAKTOR PENYEBAB DOMINAN... 11 MENENTUKAN RENCANA PERBAIKAN... 13 MELAKSANAKAN PERBAIKAN... 15 EVALUASI HASIL... 16 MENENTUKAN STANDARDISASI... 19 2 DIVISI PPP

PENDAHULUAN Visi Perusahaan : Pemain properti nasional yang terkemuka Misi Perusahaan : Menyediakan properti industri, komersial, hunian, dan infrastruktur terkait yang memberikan solusi bagi investor, pelanggan, dan pihak-pihak terkait lainnya. I. Divisi Pengawasan Pembangunan dan Perawatan Divisi Pengawasan Pembangunan dan Perawatan merupakan divisi di bawah subdirektorat Operasi dan Pemasaran yang memiliki program kerja antara lain melakukan perawatan terhadap sarana dan prasarana (jalan, saluran, PJU, hydrant fillar dll) di Kawasan Industri Krakatau I dan II. Subdit Operasi & Pemasaran Divisi Lahan & Perenc. Teknik Divisi Pengwsn. Pemb. & Prwt. Divisi Properti Industri Langkah II. Jadwal Kegiatan Kegiatan 2013 JUL AGT SEPT OKT NOP DES 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 P 1 Mengidentifikasi Masalah dan Menentukan Judul 2 Mencari Akar Penyebab 3 Menentukan faktor Penyebab Dominan D 4 Membuat Rencana & Melaksanakan Perbaikan C 5 Meneliti Hasil A 6 Menetapkan Standardisasi Keterangan : = Rencana = Realisasi 3 DIVISI PPP

III. Dasar Pembentukan GKM : Mendukung Sasaran dan Rencana Kerja Divisi Pengawasan Pembangunan dan Perawatan tahun 2013 yaitu : Improvement (GKM/PKM) minimal 1 tema per tahun. IV. Latar Belakang Masalah : Jenis Tiang Lampu PJU di Kawasan Industri Krakatau terdiri dari empat jenis yaitu Cabang 1, 2, 3 dan 4. No. Jenis Tiang Lampu PJU Jumlah Tiang Lampu PJU Prosentase 1 Cabang 1 237 61.88 2 Cabang 2 142 37.08 3 Cabang 3 3 0.78 4 Cabang 4 1 0.26 Jumlah 383 100.00 Tabel 1. Jenis Tiang Lampu PJU di Kawasan Industri Krakatau I. 250 200 150 100 50 0 Cabang 1 Cabang 2 Cabang 3 Cabang 4 Gambar 1. Jenis Tiang Lampu PJU di Kawasan Industri Krakatau I (unit). 4 DIVISI PPP

Pembahasan GKM ini hanya fokus ke penurunan konsumsi pemakaian listrik pada PJU di Kawasan Industri Krakatau I. Kawasan Industri Krakatau memiliki infrastruktur berupa Penerangan Jalan Umum (PJU) yang didesain sesuai dengan standar dari Dinas Pekerjaan Umum (PU). Saat ini, pengoperasian PJU masih menggunakan foto cell. Ternyata dalam konsumsi daya listrik/kwh meter cukup besar. Pemakaian KWH meter yang cenderung/trend meningkat terus yang akan membebani biaya perawatan di Kawasan Industri Krakatau I. Di sisi lain biaya KWH meter termasuk salah satu komponen dari perhitungan maintenance fee yang dibayar oleh para investor. Sehingga, ketika ada kenaikan maintenance fee maka pihak investor merasa keberatan karena adanya pemakaian KWH meter tersebut. Untuk efisiensi konsumsi KWH meter PJU harus dilakukan efisiensi, sehingga biaya pemakaian daya listrik/kwh meter tidak meningkat. Oleh karena itu, dicarikan ide untuk mencari cara efisiensi konsumsi daya listrik/kwh meter. No Lokasi Total Mei Juni Juli Agust. Sept. Okt. 1 E.52796E/069 2,285.00 2,680.00 5,155.00 4,725.00 3,280.00 3,045.00 18,885.00 2 E.52796E/071 7,550 7,364 7,511 7,865 8,325 8,082 39,147.00 3 E.52796L/072 2,280 2,436 2,206 2,359 2,569 1,799 11,369.00 4 E.52796G/073 2,636 2,613 2,575 2,918 2,709 1,961 12,776.00 5 E.52796E/074 374 3,874 4,099 4,407 3,724 3,888 19,992.00 6 E.52796E/079 2,584 2,936 676 1,392 1,472 1,844 8,320.00 7 E.52796G/080 1,726 1,948 1,610 1,710 1,051 1,816 8,135.00 Jumlah 19,434.70 23,851.00 23,831.90 25,375.90 23,130.20 22,435.00 Rata-rata 23.009,78 Tabel 2. Data KWH meter dari bulan Mei 2013 s.d Oktober 2013 PJU di Kawasan Industri Krakatau I. 5 DIVISI PPP

30,000.00 25,000.00 20,000.00 15,000.00 10,000.00 5,000.00 - Mei Juni Juli Agust. Sept. Okt. Gambar 2. Data KWH meter dari bulan Mei 2013 s.d Oktober 2013 PJU di Kawasan Industri Krakatau I. No Lokasi beban Aktual Biaya KWH Meter Tahun 2013 Mei Juni Juli Agustus September Oktober Total 1 E.52796E/069 5,020,145.00 5,887,960.00 11,325,535.00 10,380,825.00 7,206,160.00 6,689,865.00 59,268,484.80 2 E.52796E/071 16,586,251.50 16,178,708.00 16,501,667.00 17,279,405.00 18,290,025.00 17,756,154.00 102,063,747.44 3 E.52796L/072 5,009,160.00 5,351,892.00 4,846,582.00 5,182,723.00 5,644,093.00 3,952,403.00 41,953,374.72 4 E.52796G/073 5,791,292.00 5,740,761.00 5,657,275.00 6,410,846.00 5,951,673.00 4,308,317.00 48,972,674.76 5 E.52796E/074 822,117.40 8,511,178.00 9,005,283.30 9,681,959.30 8,182,067.40 8,541,936.00 56,827,881.06 6 E.52796E/079 5,677,048.00 6,450,392.00 1,485,172.00 3,058,224.00 3,233,984.00 4,051,268.00 61,121,020.00 7 E.52796G/080 3,792,022.00 4,279,756.00 3,537,170.00 3,756,870.00 2,309,047.00 3,989,752.00 30,422,065.43 Total 42,698,035.90 52,400,647.00 52,358,684.30 55,750,852.30 50,817,049.40 49,289,695.00 Rata-rata 50,552,493.98 Tabel 3. Data Biaya KWH meter dari bulan Mei 2013 s.d Oktober 2013 PJU di Kawasan Industri Krakatau I. 6 DIVISI PPP

60,000,000.00 50,000,000.00 40,000,000.00 30,000,000.00 20,000,000.00 10,000,000.00 - Gambar 3. Data Biaya KWH meter dari bulan Mei 2013 s.d Oktober 2013 PJU di Kawasan Industri Krakatau I. Dari hasil data di atas dapat dilihat bahwa KWH meter per bulannya cenderung ada kenaikan dengan rata-rata pemakaian KWH meter sebesar 23.009,78 per bulan dengan biaya rata-rata per bulan sebesar Rp 50.552.493,98. Oleh karena itu, kami dari Divisi PPP berkomitmen untuk mencari solusi atas permasalahan tersebut. 7 DIVISI PPP

PLAN LANGKAH 1 : MENGIDENTIFIKASI MASALAH DAN MENENTUKAN JUDUL 1.1. Identifikasi Masalah Beberapa masalah yang sering menjadi kendala bagi karyawan di Divisi Pengawasan Pembangunan dan Perawatan terutama di Dinas Pengawasan Perawatan adalah : 1. Perawatan jalan di Kawasan Industri Krakatau yang belum optimal 2. Biaya pemakaian listrik Penerangan Jalan Umum (PJU) di Kawasan Industri Krakatau cenderung naik 3. Biaya pemakaian air di Kawasan Industri Krakatau 4. Lampu PJU di Kawasan Industri Krakatau sering terjadi putus/mati 5. Jaringan instalasi PJU di Kawasan Industri Krakatau sering terjadi gangguan/short 120 100 80 DIAGRAM MASALAH DINAS PENGAWASAN PERAWATAN 100 95 90 80 60 40 20 0 50 Perawatan jalan di Kawasan Industri Krakatau yang belum optimal 30 Biaya pemakaian listrik Penerangan Jalan Umum (PJU) di Kawasan Industri Krakatau cenderung naik 10 Biaya pemakaian air di Kawasan Industri Krakatau 5 5 Lampu PJU di Kawasan Industri Krakatau sering terjadi putus/mati Jaringan instalasi PJU di Kawasan Industri Krakatau sering terjadi gangguan/short Prosentase Kumulatif Gambar 4. Diagram masalah Dinas Pengawasan Perawatan 8 DIVISI PPP

1.2. Menentukan Tema Berdasarkan diagram paretto tersebut di atas, kami memilih tema untuk memperbaiki masalah terbesar ke dua (2) yakni Biaya pemakaian listrik Penerangan Jalan Umum (PJU) di Kawasan Industri Krakatau cenderung naik. Sedangkan masalah terbesar pertama (1) sudah pernah dibahas oleh PKM PARAS tahun 2012 dengan judul EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS PERBAIKAN JALAN DI KAWASAN INDUSTRI KRAKATAU I CILEGON. 1.3. Sasaran Yang Ingin Dicapai. a. Mendukung Budaya Perusahaan (FOKUS PASTI 2 ) b. Mendukung target KPI Divisi PP & P c. Efisiensi pemakaian biaya PJU di Kawasan Industri Krakatau I 1.3. Menentukan Judul Berdasarkan latar belakang di atas anggota GKM Divisi Pengawasan Pembangunan dan Perawatan (PPP) PT. KIEC, menetapkan judul yang diambil pada GKM kali ini adalah : Menurunkan Konsumsi Pemakaian Listrik Pada PJU Kawasan Industri Krakatau I 1.4. Menentukan Target GKM PERKASA menetapkan target penurunan konsumsi pemakaian listrik sebesar 10% 9 DIVISI PPP

PLAN LANGKAH 2 : MENCARI AKAR PENYEBAB MASALAH LINGKUNGAN MANUSIA 1. Foto cell Sensitif cuaca 3. Adanya keterbatasan personil Tergantung cuaca/ Lingkungan sekitar Monitoring dan Perawatan PJU kurang optimal Jumlah PJU banyak dan Lokasi tersebar Foto cell tergantung cuaca Foto cell bekerja berdasarkan sensor Foto cell bekerja Secara otomatis 4. Foto cell tidak Bisa diseting ALAT Lampu PJU nyala sendiri Pemakaian Daya listrik besar Pemakaian daya Listrik besar Masih menggunakan Metode sensor Pengaturan nyala lampu Tidak bisa diatur 2. Menggunakan Metode foto cell METODE Konsumsi Daya Listrik Tinggi Gambar 5. Diagram Tulang Ikan 10 DIVISI PPP

PLAN LANGKAH 3 : MENENTUKAN FAKTOR PENYEBAB DOMINAN GKM PERKASA GKM PERKASA menentukan faktor penyebab dominan dengan menggunakan metode Nominal Group Technique (NGT). NGT digunakan untuk proses pengambilan keputusan berdasarkan peringkat dari pendapat semua anggota kelompok. Angka penilaian dari 5 akar penyebab : Nilai 4, 3, 2 dan 1 dengan kriteria penilaian angka tertinggi (4) merupakan akar penyebab yang paling besar pengaruhnya dan angka terendah (1) merupakan akar penyebab yang paling kecil pengaruhnya. Dalam metode dasar, angka setiap urutan akar penyebab pada semua tim dijumlahkan (total) lalu ditentukan peringkatnya sebagai keputusan akhir. No Akar Penyebab/ Personil Foto cell sensitive cuaca (1) Adanya keterbatasan personil (2) Foto cell tidak bisa disetting (3) Menggunakan metode foto cell (4) 1 Sugeng 1 2 3 4 Rahardjo 3 Suharno 3 2 1 4 4 Edi Yanto 2 1 3 4 5 Endang 2 1 3 4 Total 8 6 10 16 Tabel 3. Hasil NGT Dari hasil NGT diatas dapat ditentukan urutan faktor penyebab dominan sebagai berikut : No Akar Penyebab Nilai NGT Prosentase Kumulative 1 Menggunakan metode foto cell 16 40,00% 40,00% 2 Foto cell tidak bisa disetting 10 25,00% 65,00% 3 Foto cell sensitive cuaca 8 20,00% 85,00% 4 Adanya keterbatasan personil 6 15,00% 100,00% 40 100% Tabel 4. Urutan faktor penyebab dominan 11 DIVISI PPP

120 100 DIAGRAM PARETO 85 100 80 65 60 40 40 Prosentase Kumulative 20 25 20 15 0 Menggunakan metode foto cell Foto cell tidak bisa disetting Foto cell sensitive cuaca Adanya keterbatasn personil Gambar 6. Diagram Pareto GKM PERKASA bertekad menyelesaikan 4 akar penyebab diatas. 12 DIVISI PPP

PLAN LANGKAH 4 : MENENTUKAN RENCANA PERBAIKAN No Akar Penyebab Why What Where, When, Who How 1. Foto cell sensitive cuaca Supaya pemakaian daya listrik PJU dapat dikendalikan Mengganti foto cell dengan menggunakan timer Kawasan Industri Krakatau I, Oktober 2013, Sugeng, Suharno, Edi yanto, Endang Mengganti foto cell dengan menggunakan timer Supaya pemakaian daya listrik PJU dapat dikendalikan di Kawasan Industri Krakatau I, Oktober 2013, Sugeng, Suharno, Edi yanto, Endang 2. Menggunakan metode foto cell Supaya pemakaian daya listrik PJU dapat dikendalikan Mengganti foto cell dengan menggunakan timer Kawasan Industri Krakatau I, Oktober 2013, Sugeng, Suharno, Edi yanto, Endang Mengganti foto cell dengan menggunakan timer Supaya pemakaian daya listrik PJU dapat dikendalikan di Kawasan Industri Krakatau I, Oktober 2013, Sugeng, Suharno, Edi yanto, Endang 3. Adanya keterbatasan personil Supaya dalam monitoring dan perawatan PJU dapat optimal Mengusulkan kepada Divisi SDM untuk penambahan personil yang in cash dalam pekerjaan tersebut PT. KIEC, Januari 2013, Sugeng Rahardjo Mengusulkan kepada Divisi SDM untuk penambahan personil yang in cash dalam pekerjaan tersebut Supaya dalam monitoring dan perawatan PJU dapat optimal di PT. KIEC, Januari 2013, Sugeng Rahardjo 4. Foto cell tidak bisa disetting Supaya pemakaian daya listrik PJU Mengganti foto cell dengan Kawasan Industri Krakatau I, Mengganti foto cell dengan menggunakan timer 13 DIVISI PPP

dapat dikendalikan menggunakan timer Oktober 2013, Sugeng, Suharno, Edi yanto, Endang Supaya pemakaian daya listrik PJU dapat dikendalikan di Kawasan Industri Krakatau I, Oktober 2013, Sugeng, Suharno, Edi yanto, Endang Tabel 5. 5W + 1 H 14 DIVISI PPP

DO LANGKAH 5 : MELAKSANAKAN PERBAIKAN NO 1 Akar Penyebab Foto cell sensitive cuaca Sebelum Nyala lampu tergantung cuaca/lingkungan sekitar Tindakan Perbaikan Sesudah Nyala lampu dapat disesuaikan 2 Menggunakan metode foto cell Pengaturan nyala lampu tidak bisa diatur Pengaturan nyala lampu bisa diatur sesuai kebutuhan 3 Adanya keterbatasan personil Monitoring dan perawatan PJU kurang optimal Monitoring dan perawatan PJU menjadi lebih optimal 4 Foto cell tidak bisa disetting Foto cell bekerja berdasarkan sensor Berdasarkan setting waktu 15 DIVISI PPP

CHECK LANGKAH 6 : EVALUASI HASIL 6.1. Evaluasi Hasil terhadap Target No Lokasi beban Aktual KWH Meter Tahun 2013 Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Total 1 E.52796E/069 2,285.00 2,680.00 5,155.00 4,725.00 3,280.00 3,045.00 2,585.00 29,015.00 2 E.52796E/071 7,550 7,364 7,511 7,865 8,325 8,082 2,847 48,315.30 3 E.52796L/072 2,280 2,436 2,206 2,359 2,569 1,799 2,289 20,756.00 4 E.52796G/073 2,636 2,613 2,575 2,918 2,709 1,961 1,993 24,320.00 5 E.52796E/074 374 3,874 4,099 4,407 3,724 3,888 3,502 27,990.70 6 E.52796E/079 2,584 2,936 676 1,392 1,472 1,844 1,256 32,456.00 7 E.52796G/080 1,726 1,948 1,610 1,710 1,051 1,816 1,662 15,186.00 Total 19,434.70 23,851.00 23,831.90 25,375.90 23,130.20 22,435.00 16,134.00 Tabel 7. Data KWH meter Sesudah Perbaikan No Lokasi beban Aktual Biaya KWH Meter Tahun 2013 Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Total 1 E.52796E/069 5,020,145.00 5,887,960.00 11,325,535.00 10,380,825.00 7,206,160.00 6,689,865.00 5,679,245.00 59,268,484.80 2 E.52796E/071 16,586,251.50 16,178,708.00 16,501,667.00 17,279,405.00 18,290,025.00 17,756,154.00 6,254,859.00 102,063,747.44 3 E.52796L/072 5,009,160.00 5,351,892.00 4,846,582.00 5,182,723.00 5,644,093.00 3,952,403.00 5,028,933.00 41,953,374.72 4 E.52796G/073 5,791,292.00 5,740,761.00 5,657,275.00 6,410,846.00 5,951,673.00 4,308,317.00 4,378,621.00 48,972,674.76 5 E.52796E/074 822,117.40 8,511,178.00 9,005,283.30 9,681,959.30 8,182,067.40 8,541,936.00 7,693,894.00 56,827,881.06 6 E.52796E/079 5,677,048.00 6,450,392.00 1,485,172.00 3,058,224.00 3,233,984.00 4,051,268.00 2,759,432.00 61,121,020.00 7 E.52796G/080 3,792,022.00 4,279,756.00 3,537,170.00 3,756,870.00 2,309,047.00 3,989,752.00 3,651,414.00 30,422,065.43 Total 42,698,035.90 52,400,647.00 52,358,684.30 55,750,852.30 50,817,049.40 49,289,695.00 35,446,398.00 50,552,493.98 Tabel 8. Data Biaya KWH meter Sesudah Perbaikan 16 DIVISI PPP

SEBELUM TARGET SESUDAH Menurunkan konsumsi pemakaian daya listrik Jumlah pemakaian KWH meter rata-rata 23.009,78 KWH meter/bulan dengan biaya rata-rata Rp 50.552.493,98 per bulan Terjadi penurunan pemakaian KWH Meter PJU menjadi 10 % Jumlah Aktual pemakaian KWH meter bulan pertama setelah penggantian adalah sebesar 16.134,00 KWH meter dengan biaya Rp 35.446.398,00 17 DIVISI PPP

Gambar 7. Sebelum dan Sesudah Perbaikan Hasil penggantian dari foto cell ke timer didapat adanya hasil pemakaian daya listrik menurun tanpa mengurangi kualitas dan spesifikasi lampu PJU. Kesimpulan : GKM PERKASA berhasil melebihi target penurunan konsumsi daya listrik sebesar 30 %. 6.2. Perbandingan Sebelum dan Sesudah Perbaikan Terhadap PQCDSME PQCDSME SEBELUM SESUDAH Person Beban kerja Teknisi berat Beban kerja teknisi berkurang Quality Pemakaian daya listrik besar Pemakaian daya listrik turun Cost Delivery Safety Moral Environment Biaya listrik mencapai angka rata-rata Rp 50.552.493,98 per bulan Monitoring PJU minimal setiap hari Foto cell sering dilakukan perbaikan Indeks kepuasan investor tahun 2011 : 5,5 (tingkat kepentingan 8,7) Banyaknya limbah ex. Foto cell Biaya listrik mencapai angka Rp 35.446.398,00 per bulan Monitoring PJU minimal sepekan 1 kali Frekuensi perbaikan jarang Indeks kepuasan investor tahun 2012 : 5,6 (tingkat kepentingan 8,7) naik 0,1 Limbah berkurang Tabel 7. Analisa PQCDSME 18 DIVISI PPP

ACTION LANGKAH 7 : MENENTUKAN STANDARDISASI 7.1. STANDARD PROSEDUR Start Spesifikasi Teknis Investigasi Lapangan Simulasi Perhitungan Tidak Check Ya Spesifikasi Material Tidak Check Ya Persiapan Lapangan & Alat Tidak Check Ya Penggantian foto cell dengan timer 1. Mulai 2. Teknisi menyusun Dokumen Spesifikasi Teknis dan Design 3. Teknisi melakukan investigasi lapangan 4. Teknisi melakukan simulasi perhitungan konsumsi daya listrik PJU 5. Teknisi menentukan spesifikasi material 6. Teknisi melaksanakan persiapan lapangan dan alat sendiri 7. Teknisi melaksanakan penggantian foto cell dengan timer 8. Teknisi melakukan pemantauan pemakaian KWH meter 9. Teknisi melakukan rekapitulasi hasil pemakaian KWH meter 10. Selesai Pemantauan KWH meter Hasil sesuai spesifikasi? Tidak Ya Selesai Tabel 8. Prosedur 19 DIVISI PPP

7.2. STANDARD HASIL 1. Seluruh PJU setting penyalaannya menggunakan timer ex. Thebeem. 2. Kapasitas timer minimal 16-42 A 3. Standar setting waktu nyala jam 18.00 s.d 05.30 WIB 4. Monitoring timer minimal 1 minggu sekali 7.3. IMPROVEMENT SELANJUTNYA Kami berencana membuat Gugus Kendali Mutu (GKM) Selanjutnya dengan tema Efisiensi Pemakaian Air di Kawasan Industri Krakatau. 20 DIVISI PPP