BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang plastic packaging berbahan baku

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang plastic packaging berbahan baku"

Transkripsi

1 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Selama ini, diasumsikan bahwa perbaikan dan perubahan organisasi tergantung pada analisis internal dan eksternal, gambaran proses bisnis, persiapan program pengukuran, pengkajian ulang hasil yang diukur, dan diagnosis budaya organisasi. Apabila organisasi berhasil merumuskan dan menerapkan tujuan dan strategi yang tepat berdasarkan prosedur itu, perbaikan dan perubahan sudah pasti akan terjadi. Akan tetapi lama-kelamaan terbukti bahwa pendekatan itu tidak memuaskan karena pengaruh pasar modern dan perkembangan teori manajemen baru selama beberapa tahun terakhir, proses perubahan organisasi berkembang dari perbaikan kualitas menjadi manajemen perbaikan dan perubahan. Pada umumnya, organisasi sekarang sudah sangat ramping dan berjuang menghadapi perubahan lingkungan. Oleh karena itu, perkembangan dunia saat ini menuntut cara kerja yang cerdas, menyenangkan, dan beretika dalam organisasi. Sebaliknya, organisasi harus berciri visi, panduan diri, pembelajaran, dan keseimbangan hubungan antara ambisi pribadi perorangan dan ambisi organisasi yang menjadi tujuan bersama. PT Nitrotec Plastindo yang baru didirikan pada tanggal 18 Februari 2002, merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang plastic packaging berbahan baku polyethylene telephthalate (PET) dengan 5 diferensiasi produk yang dihasilkan yakni cosmetics, pharmaceutical, food & beverage, chemical, dan household. Selama ini, PT Nitrotec hanya memiliki baru membakukan visi dan misi perusahaan saja tetapi visi dan

2 2 misi perusahaan ini belum dikomunikasikan ke seluruh pekerja. Selain itu, Selama ini belum ada tolak ukur (target) yang dihubungkan dengan visi dan misi perusahaan. Ketidakberadaan ini membuat pekerja bekerja hanya untuk memenuhi jam kerjanya dengan rutinitas harian yang sama. Para pekerja hanya berpatokan pada tingkat penyelesaian tugas yang diberikan oleh atasan mereka tanpa adanya motivasi untuk berbuat lebih bagi perusahaan. Selama ini, penilaian dari masing-masing pekerja berasal dari atasan dan hanya berlandaskan pada kepatuhan masing-masing pekerja dalam memenuhi perintah atasan. Hal ini, menunjukan masih terbatasnya keterlibatan pekerja dalam menentukan keberhasilan perusahaan. Kinerja perusahaan selama ini dilihat dari sudut pandang laporan keuangan saja (net income). Semua tugas operasional dianggap bertumpuk pada pihak pemasaran. Departemen-departemen lainnya cenderung menyalakan pihak pemasaran jika terjadi penurunan penjualan yang berdampak pada penurunan produksi, penumpukan produk, penekanan gaji hingga PHK. Selain itu, pihak pemasaran yang membuat penjadwalan dan spesifikasi produk pelanggan dan disampaikan secara manual (diantarkan oleh office boy) ke departemen produksi dan QC sehingga keterlambatan informasi dan misleading menjadi tanggung jawab (kesalahan) pihak pemasaran kembali. Pada bulan September 2007, pekerja yang mengundurkan diri dari PT Nitrotec Plastindo mencapai 4 orang. Pekerja yang mengundurkan diri berasal dari departemen sumber daya manusia (manajer HRD), departemen produksi (wakil manajer produksi), departemen keuangan (manajer pajak dan biaya), dan departemen pemasaran (staff pemasaran). Penyebab utama dari pekerja keluar dari perusahaan tidak jauh dari kesenjangan antara ambisi pribadi dengan ambisi perusahaan. Selain itu, pihak perusahaan harus mencari pekerja baru untuk mengisi posisi-posisi yang kosong. Setiap

3 3 pekerja yang baru mulai bekerja harus diberikan briefing dan pelatihan untuk menyelaraskan pekerjaan mereka dengan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan. Semua proses pengambilan keputusan oleh semua bagian harus diberitahukan terlebih dahulu kepada presiden direktur. Oleh karena itu, terjadilah ketergantungan yang sangat besar dari seluruh bagian perusahaan terhadap presiden direktur. Hal ini jika dibiarkan berkelanjutan akan sangat membatasi kinerja perusahaan dan inovasi dalam perusahaan. Sedangkan pada awal tahun 2009, PT Nitrotec Plastindo akan membuka pabrik baru di lokasi berbeda dengan luas lahan mencapai tiga kali lipat dari sekarang. Oleh karena itu, diperlukan suatu perencanaan manajemen strategis yang meliputi pelimpahan wewenangan ke seluruh bagian tetapi tetap sejalan dengan visi dan misi perusahaan Identifikasi Masalah Permasalahan yang dihadapi oleh PT Nitrotec Plastindo meliputi : Kurangnya persamaan persepsi dan pengertian tentang misi, visi, dan strategis oleh seluruh karyawan perusahaan sehingga menimbulkan kesenjangan antara ambisi organisasi dan ambisi pribadi. Tidak adanya tujuan strategik -> target dan tolok ukur yang menjadi patokan bagi setiap departemen dan setiap karyawan sebagai salah satu bagian dari pencapaian tujuan perusahaan. Akuntabilitas kinerja setiap orang tidak dapat diukur sehingga menimbulkan kesalahpahaman dan kesenjangan antar karyawan di divisi yang berbeda.

4 4 Penilaian prestasi kerja karyawan hanya didasarkan pada bagiannya masingmasing dan belum yang dihubungkan dengan strategi perusahaan. Pekerja lebih cenderung bekerja hanya sekedar untuk memenuhi standard jam kerja yang dimilikinya tanpa adanya ambisi untuk berbuat lebih / melakukan inovasi perbaikan untuk mempercepat perkembangan perusahaan. Penelitian ini akan mengangkat rumusan masalah sebagai berikut : Bagaimana merancang suatu sistem penilaian kinerja yang sistematis, terukur, dan lebih ramah kepada karyawan? Bagaimana cara meningkatkan keterlibatan karyawan di tempat kerja? Bagaimana agar perbaikan dan perubahan yang dilakukan karyawan bisa kontinyu, terukur, dan penuh komitmen dari pihak karyawan? 1.3. Ruang Lingkup Mengingat adanya keterbatasan waktu dan data yang dapat diperoleh oleh penulis, penulis membatasi penelitian hanya meliputi : Perumusan kembali visi, misi, strategis, target, strategy map, dan tindakan perbaikan perusahaan dilakukan oleh presiden direktur melalui rapat bersama antara semua departemen. Perumusan kembali visi, misi, strategis, target, strategy map, dan tindakan perbaikan pribadi dilakukan oleh seluruh pekerja yang berstatus pekerja tetap. Pelaksanaan proses perbaikan menggunakan pendekatan departement improvement team berfokus pada kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam tiga

5 5 departemen yakni departemen techinical & production, departemen quality control, dan departemen purchasing & logistic. Tahap pengembangan, pengkajian ulang & pemelajaran dari total performance scorecard hanya berupa usulan Tujuan dan Manfaat Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : Menjabarkan strategi perusahaan dalam 4 perspektif balanced scorecard. Menyelaraskan ambisi pribadi dengan ambisi organisasi dengan menggunakan pendekatan total performance scorecard. Membuat rancangan suatu proses perbaikan yang bersinambungan yang dapat diterapkan pada PT Nitrotec Plastindo. Manfaat bagi PT Nitrotec plastindo : Mengetahui alternatif penerapan total performance scorecard pada PT Nitrotec Plastindo. Meningkatkan motivasi karyawan lewat personal performance scorecard. Meningkatkan akuntabilitas kerja antar seluruh karyawan dari seluruh departemen pada PT Nitrotec Plastindo. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi dari kinerja perusahaan Metodologi

6 6 Diagram alir pada gambar 1.1 merupakan langkah-langkah yang diambil untuk melakukan penerapan Total Perfomance Scorecard pada PT Nitrotec Plastindo. Diagram alir ini akan menjadi acuan dalam melakukan penelitian sehingga penelitian berjalan terarah dan sistematis.

7 7 Mulai Studi Pustaka : - Literatur. - Website - Jurnal online. - Laporan penelitian. Studi Pendahuluan : - Wawancara dengan pihak-pihak yang berkepentingan. - Observasi non partisipan mengenai manajemen perusahaan. Identifikasi Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Pengumpulan Data Perumusan Personal Balanced Scorecard dengan kuesioner terbuka Perumusan Organizational Balanced Scorecard dengan Focus Group Dicussion dan kuesioner terbuka Data Cukup? TIDAK Mengkomunikasikan & menghubungkan Menerjemahkan Organizational Balanced Scorecard ke scorecard tiap departemen, scorecard tim, dan rencana kinerja karyawan dengan menggunakan FGD dan kuesioner. YA Checksheet, brainstorming, NGT, fishbone diagram, diagram pareto, scatter diagram, histogram Perbaikan Pelaksanaan proses perbaikan dengan mengalakkan departement improvement team dengan menerapkan konsep PDCA 7 langkah 7 alat Usulan penilaian kinerja departement improvement team Usulan langkah-langkah pengembangan & pembelajaran Analisa Penerapan Total Performance Scorecard pada perusahaaan Kesimpulan & Saran Selesai Gambar 1.1 Diagram Alir Metodologi

8 8 Langkah-langkah penelitian yang ditempuh oleh peneliti dalam membuat laporan ini antara lain (lihat gambar 1.1) : 1. Studi Pustaka dan Studi Pendahuluan Studi pendahuluan dilakukan dengan melakukan wawancara awal dengan pihak perusahaan dan observasi seputar lingkungan perusahaan. Studi pendahuluan ini bertujuan untuk memperoleh gambaran awal tentang perusahaan yang ingin diteliti. Studi pustaka dilakukan dengan membaca literatur-literatur yang berhubungan dengan topik penelitan, baik berupa jurnal, buku, artikel, maupun karya ilmiah lainnya untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam. 2. Identifikasi Masalah Setelah melakukan studi lapangan dan studi pustaka, peneliti dapat melakukan identifikasi masalah dengan berlandaskan penyimpangan antara hasil studi lapangan dan studi pustaka. Berdasarkan studi lapangan yang dilakukan oleh peneliti, peneliti menemukan beberapa masalah yang terjadi di PT Nitrotec dan yang menjadi permasalahan paling utama terletak pada sistem manajemen perusahaan. Karena adanya keterbatasan waktu, dana, tenaga, teori-teori, dan supaya penelitian dapat dilakukan secara lebih mendalam, maka tidak semua masalah akan diteliti. Setelah masalah yang akan diteliti itu ditentukan dan supaya masalah dapat terjawab secara akurat, maka masalah yang akan diteliti perlu dirumuskan secara spesifik. 3. Rumusan Masalah Karena adanya keterbatasan waktu, dana, tenaga, teori-teori, dan supaya penelitian dapat dilakukan secara lebih mendalam, maka tidak semua masalah akan diteliti. Setelah masalah dapat terjawab secara akurat, maka masalah yang akan diteliti perlu dirumuskan secara spesifik.

9 9 4. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian berkaitan erat dengan tujuan topik yang akan dibahas peneliti. Tujuan penelitian telah dijabarkan pada sub bab Pengumpulan Data Metode pengumpulan data awal yang dilakukan : - Metode Observasi. Mendapatkan gambaran prosedur dan tata cara kerja yang diterapkan di PT Nitrotec Plastindo. - Metode wawancara. Melakukan wawancara dengan pemilik, presiden direktur, dan manajer dari masing-masing departemen seputar topik penelitian. Wawancara ini lebih bertujuan untuk lebih memahami OBSC perusahaan. - Pengumpulan data sekunder. Pengumpulan data-data perusahaan berkaitan dengan profil perusahaan, departemen keuangan, pemasaran, produksi, dan SDM. Hal ini sangat penting dalam mengetahui kinerja perusahaan selama ini. - Focus Group Dicussion (FGD) Bertujuan untuk mengumpulkan pihak-pihak dari level manajemen strategik hingga level operasional agar memperoleh rumusan mengenai Organizational Balanced ScoreCard pada tanggal 6 Oktober Metode kuesioner.

10 10 Pengumpulan data dibantu dengan kuesioner terbuka ini bertujuan untuk merumuskan Organizational Balanced ScoreCard (OBSC) dan Personal Balanced ScoreCard (PBSC). Pengisian kuesioner OBSC dilakukan bersamaan dengan berlangsungnya FGD pada tanggal 6 Oktober Sedangkan pelaksanaan pengisian PBSC diberikan kepada masing-masing departemen dengan target responden seluruh karyawan tetap dari masing-masing departemen. Proses pengisian PBSC diberikan jangka waktu dari tanggal 15 Oktober 2007 hingga tanggal 31 Oktober Perumusan Organizational Balanced Scorecard (OBSC) dan Personal Balanced Scorecard (PBSC) Perumusan OBSC mencakup 4 perspektif yakni perspektif keuangan, pelanggan, proses internal, dan pengetahuan & pembelajaran. Keempat perspektif ini akan dijabarkan dalam bentuk faktor penentu keberhasilan, tujuan strategis, tolak ukur kinerja, target dan tindakan perbaikan. Setelah itu, akan diberikan pembobotan bagi tindakan perbaikan oleh presiden direktur PT Nitrotec Plastindo untuk mendapatkan prioritas urutan perbaikan yang akan diterapkan. Perumusan PBSC juga hampir sama seperti OBSC mencakup 4 perspektif yakni perspektif internal, perspektif eksternal, perspektif pengetahuan & pembelajaran, dan perspektif keuangan. Untuk memudahkan analisa dari PBSC maka 4 perspektif PBSC akan diringkas setiap departemen dan dinyatakan dalam bentuk faktor penentu keberhasilan, sasaran pribadi, ukuran kinerja pribadi, target pribadi, dan tindakan perbaikan pribadi. Seperti halnya OBSC, tindakan perbaikan pribadi ini akan dibuat pembobotan dan hasilnya akan diringkas setiap departemen. 7. Mengkomunikasikan dan Menghubungkan

11 11 Setelah OBSC dan PBSC dirumuskan, maka OBSC harus diterjemahkan ke scorecard departemen, tim (hanya untuk departemen technical & production), dan kinerja personal. Perumusan scorecard kinerja personal dilakukan dengan menghubungkan scorecard tim dengan PBSC. Semua proses penerjemahan ini dilakukan dengan menggunakan FGD (rapat internal departemen) dan kuesioner. Tanggung jawab akan pengisian kuisioner yang menerjemahkan OBSC ini diserahkan kepada posisi tertinggi dari masing-masing departemen atau perwakilan departemen dengan jangka waktu pengumpulan dari tanggal 2 November 2007 hingga tanggal 16 November Perbaikan Proses perbaikan dilakukan dengan menggalakan kehadiran departement improvement team untuk masing-masing departemen. Masing-masing anggota dari departement improvement team akan membuat daftar masalah (kesalahan) yang dihadapi oleh departemen mereka. Kemudian diolah dan dianalisa menggunakan konsep PDCA 7 langkah 7 alat. Langkah-langkah pelaksaan yang akan dibahas dalam penelitian terbatas pada 4 langkah awal dari PDCA yang terdiri dari penentuan judul yang diperoleh dengan melakukan inventarisasi masalah dan diagram pareto; analisa penyebab dengan menggunakan fish bone diagram dan Nominal Group Technique; pengujian penyebab dominan dengan menggunakan analisa korelasi atas berbagai alternatif tindakan korektif; dan pembuatan rencana perbaikan dengan menggunakan tabel 5W+2H dan histrogram target goal. Sedangkan pelaksanaan langkah ke-5 hingg langkah ke-7 (penelitian hasil, pembuatan standard baru, dan pengumpulan data baru untuk rencana berikutnya) belum terlaksana sehingga tidak dapat dibahas dalam penelitian ini.

12 12 9. Usulan penilaian kinerja Masing-masing tindakan perbaikan dari tahap sebelumnya dibuatlah suatu ukuran penilaian kinerja. 10. Usulan langkah-langkah pengembangan & pembelajaran. Dinyatakan dalam bentuk tabel- tabel usulan disertai kuesioner usulan untuk menilai proses yang telah diterapkan. 11. Analisa penerapan Total Performance Scorecard pada perusahaan. Hasil pengolahan data yang didapat kemudian dianalisa dengan dukungan teori teori yang telah dipelajari, dan memberikan usulan perbaikan terhadap kekurangan-kekurangan yang dijumpai. 12. Kesimpulan & saran Berdasarkan hasil analisa dari penelitian, maka peneliti dapat menarik beberapa kesimpulan. Kesimpulan penelitian merupakan jawaban dari rumusan masalah penelitian. Saran didasarkan pada data hasil penelitian, dan dalam hal ini didasarkan pada kesimpulan Sistematika Penulisan Laporan ini akan dibuat dalam bentuk lima bab yang terdiri dari Bab 1 : Pendahuluan Bab ini akan membahas tentang latar belakang permasalahan yang mendukung proses pemilihan judul, ruang lingkup penelitian yang dijalankan selama penyusunan laporan ini, dan metodologi yang diterapkan dalam proses perancangan.

13 13 Bab 2 : Landasan Teori Dalam bab ini akan dipaparkan garis besar teori Total Performance Scorecard (TPS) yang digunakan selama proses penelitian dan perancangan dari berbagai sumber ilmiah yang dapat diandalkan. Bab 3 : Analisis Sistem Pada bab ini akan dibahas mengenai metode pengumpulan data khususnya tentang sekilas mengenai profile perusahaan, sistem yang dianut perusahaan saat ini, dan analisa lingkungan internal & eksternal. Sistem yang dianut saat ini akan dibandingkan dengan konsep TPS sehingga diperoleh keunggulan dari penerapan konsep TPS dalam PT Nitrotec Plastindo. Bab 4 : Perancangan Sistem Bab ini akan menunjukkan langkah-langkah yang diperlukan dalam penerapan TPS pada PT Nitrotec Plastindo disertai pembahasan secara bertahap. Pembahasan ini akan dilakukan hingga pada tahap perbaikan dari konsep TPS. Berhubung dengan adanya keterbatasan waktu, tahap perbaikan ini hanya akan mencakup 3 departemen saja. Selanjutnya tahap penilaian, pengembangan, dan pembelajaran akan berupa usulan. Bab 5 : Kesimpulan dan Saran Dari keseluruhan proses perancangan usulan penerapan TPS pada PT Nitrotec Plastindo akan dibuat suatu ringkasan menyeluruh dalam bentuk kesimpulan dan saran.

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Flow Chart Metodologi Penelitian Sumber: Data Hasil Pribadi Gambar 3.1 Flowchart MetodePenelitian 40 41 1 Penerjemahan Visi dan Misi ke dalam empat perspektif Analisis SWOT

Lebih terperinci

BAB V. KESIMPULAN dan SARAN

BAB V. KESIMPULAN dan SARAN BAB V KESIMPULAN dan SARAN 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari proyek yang dilakukan dalam penulisan tesis ini didapat dari pengukuran melalui perspektif dari TPS dan analisa penulis melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma lama dari manajemen pemerintahan yang berfokus pada

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma lama dari manajemen pemerintahan yang berfokus pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Paradigma lama dari manajemen pemerintahan yang berfokus pada masyarakat belum memiliki indikator kinerja memadai, sehingga sulit untuk menentukan efektivitas dan efisiensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Banyak perusahaan menggunakan berbagai macam cara untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. Banyak perusahaan menggunakan berbagai macam cara untuk memperoleh 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini dunia bisnis semakin maju dan berkembang, situasi dunia bisnis pun semakin ramai dengan ketatnya persaingan antar perusahaan. Banyak perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat membantu individu maupun perusahaan agar arus informasi berjalan cepat, tepat

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat membantu individu maupun perusahaan agar arus informasi berjalan cepat, tepat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan kecanggihan dunia teknologi yang ada saat ini, tuntutan akan arus informasi yang cepat dan akurat menjadi semakin tinggi. Teknologi Informasi (TI) sangat membantu

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan strategi balanced scorecard dimana balanced scorecard memiliki empat perspektif strategi, yaitu

Lebih terperinci

Taryana Suryana. M.Kom

Taryana Suryana. M.Kom Performance Management Taryana Suryana. M.Kom taryana@yahoo.com http://kuliahonline.unikom.ac.id 1 Pendahuluan Scorecard, Merupakan sebuah metrik kinerja yang digunakan dalam manajemen strategis untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur kinerja perusahaan khususnya PT. Telkom Indonesia,Tbk divisi cis. Dengan adanya pengukuran kinerja, perusahaan dapat melihat

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH. 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH. 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Metodologi pemecahan masalah dalam penulisan tugas akhir ini dibagi dalam beberapa tahap yaitu : 1. Tahap Studi Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Padang dengan pendekatan balanced scorecard. Berdasarkan hasil

BAB V PENUTUP. Padang dengan pendekatan balanced scorecard. Berdasarkan hasil BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kinerja PDAM Kota Padang dengan pendekatan balanced scorecard. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja perusahaan dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Total Performance Scorecard Menurut Rampersad (2006, p9-10,15), Total Performance Scorecard (TPS) meliputi penggabungan dan pengembangan konsep Balanced Scorecard, Total Quality

Lebih terperinci

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja Manajemen kinerja adalah sebuah proses komunikasi yang berkesinambungan dan dilakukan dalam kemitraan antara seorang karyawan dan perusahaan (Bacal,1999). Sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen perusahaan yang baik merupakan faktor penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Gambar flow diagram pemecahan masalah dapat dilihat pada gambar III-1 dan gambar III-2. Gambar III-1 menunjukkan gambar dari flow diagram penentuan dan analisa masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk Bogasari Division sebagai salah

BAB I PENDAHULUAN. PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk Bogasari Division sebagai salah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Industri tepung terigu merupakan industri dengan pertumbuhan yang tinggi di jaman Orde Baru. Hal ini karena industri tepung terigu merupakan industri

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... xvii xix Xx I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 5 1.3 Tujuan Penelitian... 6 1.4 Manfaat Penelitian... 7 1.5

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS

PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS A. TUJUAN PEMBELAJARAN. Adapun tujuan pembelajaran dalam bab ini, antara lain : 9.1. Mahasiswa mengetahui tentang sistem pertanggungjawaban

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dewasa ini banyak sekali menghadapi tantangan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dewasa ini banyak sekali menghadapi tantangan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan dewasa ini banyak sekali menghadapi tantangan dalam persaingan bisnis. Semakin tinggi tingkat kompetitif yang ada, mengharuskan perusahaan mempunyai kinerja

Lebih terperinci

2.1. Visi dan Misi...11

2.1. Visi dan Misi...11 ABSTRAK Dalam penulisan skripsi yang berjudul Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja Menggunakan Metode Balanced Scorecard, penelitian diadakan pada Perusahaan Jasa Transportasi XTrans Cabang Bandung. Selama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pengukuran yang diterapkan oleh perusahaan mempunyai dampak yang

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pengukuran yang diterapkan oleh perusahaan mempunyai dampak yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sistem pengukuran yang diterapkan oleh perusahaan mempunyai dampak yang sangat besar terhadap perilaku manusia dalam suatu organisasi. Dengan adanya alat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kinerja merupakan suatu usaha memetakan strategi ke dalam tindakan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Kinerja merupakan suatu usaha memetakan strategi ke dalam tindakan untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kinerja merupakan suatu usaha memetakan strategi ke dalam tindakan untuk pencapaian suatu target tertentu. Sehingga pengukuran kinerja merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi sebuah perusahaan perlu memperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi sebuah perusahaan perlu memperhatikan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Memasuki era globalisasi sebuah perusahaan perlu memperhatikan perkembangan bisnis. Untuk mempertahankan keberlangsungan hidup dan terus berkembang sebuah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR LAMPIRAN... vi

DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR LAMPIRAN... vi DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR LAMPIRAN... vi I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah... 9 1.3. Tujuan Penelitian... 10 1.4. Manfaat Penelitian... 11 1.5.

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Langkah-langkah penelitian 3.1.1 Observasi di PT Pertamina Gas Pada tahap ini, dilakukan pengamatan langsung ke Departemen Sumber daya manusia PT Pertamina Gas yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Kinerja Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masingmasing

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Serikat, yaitu Robert S. Kaplan dan David P. Norton. Saat itu mereka diberikan tugas yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Serikat, yaitu Robert S. Kaplan dan David P. Norton. Saat itu mereka diberikan tugas yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Balanced Scorecard pertama kali dikembangkan pada tahun 1990 oleh ahli Amerika Serikat, yaitu Robert S. Kaplan dan David P. Norton. Saat itu mereka diberikan tugas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia bisnis telah mengalami pergeseran yang sangat ekstrim. Persaingan abad

BAB I PENDAHULUAN. Dunia bisnis telah mengalami pergeseran yang sangat ekstrim. Persaingan abad Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia bisnis telah mengalami pergeseran yang sangat ekstrim. Persaingan abad industri telah bergeser menjadi persaingan abad informasi.

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Pontianak untuk merancang dan memperkenalkan balanced scorecard sebagai

BAB V PENUTUP. Pontianak untuk merancang dan memperkenalkan balanced scorecard sebagai BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Penelitian ini dilakukan pada PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) Pontianak untuk merancang dan memperkenalkan balanced scorecard sebagai sistem manajemen strategik yang dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era revormasi yang sedang berlangsung dewasa ini, pelaksana

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era revormasi yang sedang berlangsung dewasa ini, pelaksana 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era revormasi yang sedang berlangsung dewasa ini, pelaksana pemerintahan dalam hal ini pemerintah dituntut oleh rakyat untuk dapat melaksanakan good governance

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk kepentingan jangka panjang. Jika perusahaan tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk kepentingan jangka panjang. Jika perusahaan tidak dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar BelakangPenelitian Dalam perkembangan era globalisasi ini, tujuan perusahaan adalah mencari keuntungan atau laba yang tinggi, akan tetapi bukan itu tujuan utama satu-satunya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi pasti mempunyai tujuan yang ingin

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi pasti mempunyai tujuan yang ingin BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan sebagai suatu organisasi pasti mempunyai tujuan yang ingin dicapai di masa yang akan datang. Apalagi didalam era revolusi informasi yang sedang berlangsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah mempunyai strategi agar tetap dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Selain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi yang digunakan dalam penyusunan thesis ini adalah berdasar kepada metodologi yang buat oleh john ward yang sudah disesuaikan dengan tools

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam pasar yang semakin kompetitif, organisasi yang tidak melaksanakan perbaikan akan kehilangan daya saingnya. Oleh karena itu suatu perusahaan harus memiliki keunggulan dibanding para pesaingnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Obyek Studi Profil Organisasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Obyek Studi Profil Organisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Obyek Studi 1.1.1 Profil Organisasi Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat adalah adalah kelanjutan dari organisasi sejenis, yang semula sudah ada di lingkungan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. PT. Kabelindo Murni, Tbk merupakan salah satu perusahaan manufaktur

I. PENDAHULUAN. PT. Kabelindo Murni, Tbk merupakan salah satu perusahaan manufaktur I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Kabelindo Murni, Tbk merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang ketenagalistrikan. Kegiatan utamanya adalah memproduksi kabel listrik dan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Bandung adalah salah satu kota wisata yang banyak dikunjungi oleh para wisatawan. Seiring dengan semakin banyak turis yang datang, bisnis akomodasi di Kota bandung pun semakin berkembang. Hal ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. unggul secara berkelanjutan, tak terkecuali organisasi sektor publik yang bertugas

BAB I PENDAHULUAN. unggul secara berkelanjutan, tak terkecuali organisasi sektor publik yang bertugas 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di masa kini dan di masa depan, organisasi pasti mengalami lingkungan bisnis yang sangat komplek. Organisasi dituntut untuk saling berkompetisi, tidak hanya mempertahankan

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMBAHASAN

BAB V ANALISA PEMBAHASAN BAB V ANALISA PEMBAHASAN 5.1 Tahap Perencanaan Penelitian dilakukan untuk mengevaluasi sistem manajemen warna di dalam perusahaan. Selama dilakukannya observasi di PT Chun Cherng Indonesia, penulis menemukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Penelitian Penelitian kali ini ditujukan untuk membantu pihak manajemen Instalasi Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya dalam membuat suatu rencana strategi yang lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Untuk menghadapi tantangan persaingan tersebut, perusahaan harus mempunyai daya

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Untuk menghadapi tantangan persaingan tersebut, perusahaan harus mempunyai daya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor ekonomi yaitu bidang industri merupakan salah satu sektor pembangunan yang paling utama di Indonesia. Perkembangan jaman membuat tingkat persaingan semakin

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2004/2005 PENGUKURAN KINERJA DIVISI TI PT.WHITE HORSE CERAMIC INDONESIA

Lebih terperinci

Nama : Gema Mahardhika NIM : Kelas : A PDCA. a) Pengertian

Nama : Gema Mahardhika NIM : Kelas : A PDCA. a) Pengertian PDCA a) Pengertian Dalam peningkatan mutu dalam kebidanan diperlukan manajemen yang baik agar dalam pelaksanaannya dapat tercapai secara efektif dan efisien. Didalam ilmu manajemen, ada konsep problem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan teknik makin dipercaya oleh masyarakat sebagai tempat pendidikan formal yang mampu menjanjikan lapangan pekerjaan yang luas bagi lulusannya,

Lebih terperinci

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak awal pembangunan, BUMN ( Badan Usaha Milik Negara ) memegang peran dan kedudukan yang strategis dalam perekonomian nasional. BUMN memberikan kontribusi kepada

Lebih terperinci

Perancangan Total Performance Scorecard dengan Mengintegrasikan Personal Balanced Scorecard

Perancangan Total Performance Scorecard dengan Mengintegrasikan Personal Balanced Scorecard Perancangan Total Performance Scorecard dengan Mengintegrasikan Personal Balanced Scorecard dan Organizational Balanced Scorecard (Studi Kasus: Departemen Corporate Development PT. GMF AeroAsia) Rizka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kementerian Keuangan yang merupakan salah satu Kementerian yang. perekonomian di negara ini berhubungan dengan Kementerian Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Kementerian Keuangan yang merupakan salah satu Kementerian yang. perekonomian di negara ini berhubungan dengan Kementerian Keuangan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kementerian Keuangan yang merupakan salah satu Kementerian yang sangat sentral kedudukannya dalam kepemerintahan, karena seluruh aspek perekonomian di negara ini

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pengendalian intern terdiri atas kebijakan dan prosedur yang digunakan dalam operasi perusahaan untuk menyediakan informasi yang handal serta menjamin dipatuhinya

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. Perkembangan industri jasa saat ini tidak terlepas dari peran sumber daya

BAB I. Pendahuluan. Perkembangan industri jasa saat ini tidak terlepas dari peran sumber daya BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Perkembangan industri jasa saat ini tidak terlepas dari peran sumber daya manusia dalam organisasi perusahaan, sehingga dengan meningkatnya kualitas sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman mengakibatkan perubahan lingkungan bisnis yang pada akhirnya menimbulkan persaingan dalam industri yang semakin ketat. Jika dulu produsen yang memegang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Istilah quality improvement muncul dikarenakan persaingan telah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Istilah quality improvement muncul dikarenakan persaingan telah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Istilah quality improvement muncul dikarenakan persaingan telah menuntut semua organisasi dan perusahaan untuk semakin inovatif dalam memenuhi keinginan pelanggan.

Lebih terperinci

SKRIPSI. Hak Cipta milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI. Hak Cipta milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. ANALISIS DEFECT PADA PROSES PRODUKSI DENGAN METODE QCC (QUALITY CONTROL CIRCLE) DAN SEVEN TOOLS DI PT. HILON SURABAYA (STUDI KASUS FINISHING PRODUK MATRAS) SKRIPSI Oleh : ANDRI HERMAWAN 0532010128 JURUSAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pertumbuhan indeks pembangunan teknologi informasi dan komunikasi (IP-TIK) di Indonesia setiap tahunnya terus menerus mengalami peningkatan, berdasarkan infomasi yang

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF E. GUMBIRA SA ID & SETIADI DJOHAR.

RINGKASAN EKSEKUTIF E. GUMBIRA SA ID & SETIADI DJOHAR. RINGKASAN EKSEKUTIF DEWI RAMDIANI, 2007.Perancangan Pengukuran Kinerja Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Balai Pengembangan Benih Kentang (BPBK) dengan Pendekatan Balanced Scorecard. DIbawah bimbingan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. makin ketat, sejalan dengan kecenderungan globalisasi perekonomian dan

I. PENDAHULUAN. makin ketat, sejalan dengan kecenderungan globalisasi perekonomian dan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ekonomi dunia telah menumbuhkan persaingan pasar yang makin ketat, sejalan dengan kecenderungan globalisasi perekonomian dan liberalisasi perdagangan. Perdagangan

Lebih terperinci

Farah Esa B

Farah Esa B ALTERNATIF PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI SISTEM PENILAIAN KINERJA (Studi Kasus pada RSUD dr. Soediran Mangun Soemarso Kab. Wonogiri) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini tekhnologi dan informasi merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting bagi setiap masyarakat di dalam suatu perusahaan, untuk memberikan informasi data perusahaan

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE TOTAL PERFORMANCE SCORECARD DI CV. KARYA TUNGGAL SIDOARJO SKRIPSI

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE TOTAL PERFORMANCE SCORECARD DI CV. KARYA TUNGGAL SIDOARJO SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE TOTAL PERFORMANCE SCORECARD DI CV. KARYA TUNGGAL SIDOARJO SKRIPSI Oleh : TEGUH FIRMANSYAH 05 320101 36 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu perusahaan dalam mengembangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu perusahaan dalam mengembangkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu kunci keberhasilan bagi suatu perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Di era globalisasi ini, untuk menghadapi persaingan bisnis yang kompetitif,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Di era globalisasi ini, untuk menghadapi persaingan bisnis yang kompetitif, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Di era globalisasi ini, untuk menghadapi persaingan bisnis yang kompetitif, kinerja merupakan faktor penting yang harus selalu diperhatikan oleh suatu organisasi. Kinerja

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sangat besar. Akan tetapi, potensi ini belum dapat diwujudkan secara optimal di

I. PENDAHULUAN. sangat besar. Akan tetapi, potensi ini belum dapat diwujudkan secara optimal di I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Sektor peternakan merupakan sektor yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan di Indonesia. Hal ini didasarkan pada potensi sumber daya alam yang mendukung dan potensi

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi informasi dan perubahan iklim bisnis yang sangat cepat, mengharuskan perusahaan untuk mampu menyesuaikan segala perubahan yang terjadi. Kondisi pasar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mengingat SD NEGRI merupakan suatu instansi pendidikan di

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mengingat SD NEGRI merupakan suatu instansi pendidikan di BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mengingat SD NEGRI 101828 merupakan suatu instansi pendidikan di Glugur Rimbun, hal inilah yang menyebabkan SD NEGRI 101828 Glugur Rimbun ini berusaha meningkatkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan merupakan hal yang sangat diinginkan oleh setiap organisasi. Hal inilah yang seringkali membuat organisasi terus menerus melakukan perbaikanperbaikan yang

Lebih terperinci

DAFTAR LAMPIRAN. Surat Penetapan Pembimbing. Photocopy Kartu Bimbingan. Lamipiran 5 Surat Keterangan Penelitian. Lamipiran 6 Daftar Riwayat Hidup.

DAFTAR LAMPIRAN. Surat Penetapan Pembimbing. Photocopy Kartu Bimbingan. Lamipiran 5 Surat Keterangan Penelitian. Lamipiran 6 Daftar Riwayat Hidup. DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Kuesioner Jawaban Kuesioner Surat Penetapan Pembimbing Photocopy Kartu Bimbingan Lamipiran 5 Surat Keterangan Penelitian Lamipiran 6 Daftar Riwayat

Lebih terperinci

Belajar (KB), yaitu: KB1 tentang Evolusi Manajemen Strategis dan KB2 tentang Perkembangan Manajemen Strategis Modern.

Belajar (KB), yaitu: KB1 tentang Evolusi Manajemen Strategis dan KB2 tentang Perkembangan Manajemen Strategis Modern. ix M Tinjauan Mata Kuliah anajemen strategis merupakan istilah yang sangat dekat dengan teori ekonomi dan atau bisnis atau manajemen bisnis. Akan tetapi, seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD

PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Desain Penelitian. Jenis dan Metode Penelitian Deskriptif / Survey. Deskriptif / Studi kasus

BAB 3 METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Desain Penelitian. Jenis dan Metode Penelitian Deskriptif / Survey. Deskriptif / Studi kasus BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan Penelitian Merancang peta strategi yang Jenis dan Metode Penelitian Deskriptif / Desain Penelitian Unit Analisis Organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan hal-hal yang menjadi harapan masyarakat yang terus meningkat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan hal-hal yang menjadi harapan masyarakat yang terus meningkat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan hal-hal yang menjadi harapan masyarakat yang terus meningkat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, maka pembangunan di berbagai bidang pun semakin giat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi persaingan bisnis yang sangat kompetitif, kinerja merupakan faktor penting yang harus diperhatikan perusahaan. Kinerja dalam suatu periode

Lebih terperinci

Bandung adalah salah satu kota wisata yang dikunjungi para wisatawan baik

Bandung adalah salah satu kota wisata yang dikunjungi para wisatawan baik BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bandung adalah salah satu kota wisata yang dikunjungi para wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Seiring dengan semakin banyak turis yang datang (Tabel

Lebih terperinci

SKRIPSI. ANALISIS PENERAPAN BALANCED SCORECARD (Studi Kasus pada PT. Telkom Divisi Consumer Service Barat )

SKRIPSI. ANALISIS PENERAPAN BALANCED SCORECARD (Studi Kasus pada PT. Telkom Divisi Consumer Service Barat ) SKRIPSI ANALISIS PENERAPAN BALANCED SCORECARD (Studi Kasus pada PT. Telkom Divisi Consumer Service Barat ) Mahasiswa Program Strata Satu ( S-1 ) Jurusan Akuntansi Diajukan Untuk Memenuhi Sebahagian Syarat-Syarat

Lebih terperinci

Universitas Bina Nusantara PEMETAAN STRATEGIC BUSINESS UNIT (SBU) PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD DI PT. MAHA KERAMINDO PERKASA

Universitas Bina Nusantara PEMETAAN STRATEGIC BUSINESS UNIT (SBU) PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD DI PT. MAHA KERAMINDO PERKASA Universitas Bina Nusantara Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Skripsi Sarjana Teknik Industri Semester Ganjil 2004/2005 PEMETAAN STRATEGIC BUSINESS UNIT (SBU) PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Beberapa perusahaan yang sedang berkembang mulai berfikir untuk memperbaiki sistem pengukuran kinerja, yang dahulunya menggunakan sistem pengukuran kinerja tradisional sekarang mulai berfikir untuk

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. laporan ini mungkin masih banyak terdapat kesalahan dan penulis menyadari

KATA PENGANTAR. laporan ini mungkin masih banyak terdapat kesalahan dan penulis menyadari KATA PENGANTAR Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan judul; ANALISIS PENGUKURAN KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam melakukan suatu penelitian, metodologi penelitian merupakan suatu proses berpikir yang sistematis atau tahap-tahap penelitian yang diawali dengan mengidentifikasi masalah,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir Analisis Industri Analisis SWOT - Perpektif Finansial - Perspektif Pelanggan - Perspektif Proses Bisnis Internal - Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Lebih terperinci

Bab III. Metodologi Penelitian. digunakan dalam penyelesaian masalah pada PT. Calvin Metal Products.

Bab III. Metodologi Penelitian. digunakan dalam penyelesaian masalah pada PT. Calvin Metal Products. 40 Bab III Metodologi Penelitian 3.1 Kerangka Penelitian Kerangka berpikir adalah rangkaian urutan-urutan langkah yang disusun secara sistematis dan dijadikan pedoman dalam melakukan penelitian, berikut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pembuatan website dan pemasaran produk yang berbasis online hal ini. proses bisnis dari perusahaan tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. pembuatan website dan pemasaran produk yang berbasis online hal ini. proses bisnis dari perusahaan tersebut. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi informasi membawa perubahan besar di berbagai bidang kehidupan. Banyak perusahaan yang gencar melakukan promosi untuk menarik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Gambar 3.1 berikut adalah kerangka pemikiran penelitian pada PT. XYZ: Analisa Bisnis Pada PT. XYZ Perumusan Masalah Pengumpulan data dengan: - Kuesioner

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan pada tolak ukur keuangannya saja. pengukuran kinerja yang hanya berdasar pada tolak ukur keuangan sudah

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan pada tolak ukur keuangannya saja. pengukuran kinerja yang hanya berdasar pada tolak ukur keuangan sudah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini masih banyak perusahaan yang mengukur kinerjanya hanya berdasarkan pada tolak ukur keuangannya saja. Padahal dalam menghadapi lingkungan bisnis yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin banyak perencanaan semakin besar kemungkinan untuk menang.

BAB I PENDAHULUAN. Semakin banyak perencanaan semakin besar kemungkinan untuk menang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin banyak perencanaan semakin besar kemungkinan untuk menang. Semakin sedikit perencanaan semakin sedikit kemungkinan untuk jaya. Jadi, bagaimana dengan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. I ii Iii iv V vi vii viii x xi xvi xvii

DAFTAR ISI. I ii Iii iv V vi vii viii x xi xvi xvii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... SURAT PERNYATAAN.... SURAT KETERANGAN PENELITIAN.... LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING.. LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN..... HALAMAN MOTTO...... KATA PENGANTAR.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Perusahaan CV. Bahtera merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang kontraktor berskala nasional, berpengalaman, berintegritas dan juga

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUKURAN DAN EVALUASI IT BALANCED SCORECARD

BAB 4 PENGUKURAN DAN EVALUASI IT BALANCED SCORECARD BAB 4 PENGUKURAN DAN EVALUASI IT BALANCED SCORECARD 4.1 Kerangka Kerja IT Balanced Scorecard Dalam membangun suatu kerangka IT Balanced Scorecard, ada beberapa langkah yang harus dilakukan. Langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1. Metodologi Pemecahan Masalah Metodologi pemecahan masalah adalah serangkaian urutan langkah-langkah yang disusun secara sistematis untuk digunakan sebagai pedoman

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Balanced Scorecard, analisis SWOT, analisa BCG. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: Balanced Scorecard, analisis SWOT, analisa BCG. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini berjudul Balanced Scorecard sebagai Alat Pengukuran Kinerja. Penelitian dilakukan pada PT. X, salah satu perusahaan Manufaktur yang bergerak dalam industri mainan anak-anak. Penulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan latar belakang, rumusan masalah, tujuan, batasan masalah, metodologi, dan sistematika pembahasan pelaksanaan tugas akhir ini. 1.1 Latar Belakang Kinerja merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Informasi merupakan salah satu sumber daya penting dalam manajemen modern. Banyak keputusan strategis yang bergantung kepada informasi. Sebagaimana diketahui,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Kinerja Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan atau program ataupun kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan,

Lebih terperinci

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAB IV PENYUSUNAN DAN PELAKSANAAN SOP

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAB IV PENYUSUNAN DAN PELAKSANAAN SOP BAB IV PENYUSUNAN DAN PELAKSANAAN SOP A. Prinsip-prinsip Penyusunan SOP Penyusunan SOP harus berdasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut. a. Kemudahan dan kejelasan artinya prosedur yang distandarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang amat penting bagi sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang amat penting bagi sebuah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang amat penting bagi sebuah perusahaan. Pengukuran tersebut, dapat digunakan untuk menilai keberhasilan perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sejauh mana pencapaian perusahaan. Selama ini yang umum dipergunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. sejauh mana pencapaian perusahaan. Selama ini yang umum dipergunakan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin ketatnya persaingan bisnis terutama dengan pekembangan teknologi yang terus update, permintaan konsumen yang semakin beragam mengikuti perkembangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Memasuki tahun 2004 akan dimulainya era perdagangan bebas diwilayah kawasan Asia

BAB 1 PENDAHULUAN. Memasuki tahun 2004 akan dimulainya era perdagangan bebas diwilayah kawasan Asia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki tahun 2004 akan dimulainya era perdagangan bebas diwilayah kawasan Asia Tenggara atau yang sering disebut dengan AFTA (Asean Free Trade Area) mulai dikhawatirkan

Lebih terperinci

Mengenal Balanced Scorecard

Mengenal Balanced Scorecard Mengenal Balanced Scorecard Dewasa ini balanced scorecard secara luas telah digunakan dalam industri, bisnis dan organisasi publik untuk menyelaraskan visi dan strategi organisasi, meningkatkan komunikasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Dasar dari Kualitas Kata kualitas memiliki banyak definisi yang berbeda, dan bervariasi dari yang konvensional sampai yang lebih strategik. Definisi konvensional dari

Lebih terperinci

BAB Ill METODOLOGI PENELITIAN

BAB Ill METODOLOGI PENELITIAN BAB Ill METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Kerangka Berpikir PT Usadi Sistemindo Intermatika merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang Konsultan Teknologi Informasi. Pada saat ini perusahaan beroperasi belum

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI iii DAFTAR TABEL vi DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR LAMPIRAN... viii I. PENDAHULUAN.. 1 1.1. Latar belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah. 8 1.3. Tujuan Penelitian...

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian kinerja menurut Hansen dan Mowen (2006:6), Tingkat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian kinerja menurut Hansen dan Mowen (2006:6), Tingkat BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengukuran Kinerja Pengertian kinerja menurut Hansen dan Mowen (2006:6), Tingkat konsitensi dan kebaikan fungsi-fungsi produk. Kinerja merupakan penentuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia dimana dengan berkomunikasi akan terciptanya suatu hubungan diantara manusia satu dengan lainnya. Tidak ada yang tidak

Lebih terperinci